Artikel 6
Artikel 6
Artikel 6
DESEMBER, 2014
ISSN. 2301-9417
ABSTRACT
This study aims to know the influence of active learning model Course Review
Horay to biology learning outcomes at eighth grade students of SMP Negeri 10 Batam
academic year 2013/2014. This research design is randomized experiment using posttest
only control-group design. The study population is all the eighth grade students of SMP
Negeri 10 Batam with reached population consist of 7 classes. The sampling technique
using a simple random sampling. Samples were selected class VIII 5 as control class and
VIII8 as experiment class. The instrument that use in this research is the form of the test.
Requirement have been in the form of normality and homogeneity test, which showed that
normal and homogeneous data. Technique of data analysis conducted by the t test. The
result analysis of data using the t test showed the tvalue 3.01 and ttable is 2.00 (tvalue > ttable).
The results showed that the active learning result model Course Review Horay give effect
to increase student learning outcomes from the average of the experimental class 82,57
and control class 76,04. Thus, the hypothesis put forward acceptable significance level (α
= 0.05). Thus, it can be concluded that the using of active learning model Course Review
Horay influential on learning outcomes of biology at eighth grade students of SMP Negeri
10 Batam.
PENDAHULUAN
Belum optimal pencapaian hasil belajar siswa disebabkan antara lain kurangnya
aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan ketidakseriusan
dalam belajar dan kurangnya persiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini
dirasakan oleh guru dengan tindakan siswa tidak konsentrasi saat proses pembelajaran
berlangsung. Dipihak lain, siswa berpendapat bahwa guru yang banyak memberikan
penjelasan di depan kelas dan siswa hanya diam mendengarkan penjelasan dari.
Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada
beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi yaitu cara guru menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa sehingga pelajaran yang
diterima siswa dapat bertahan lama dalam fikirannya. Pada pembelajaran, sebaiknya
aktifitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran
guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana
belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran
sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar. Salah satu model pembelajaran aktif
adalah Course Review Horay yang dapat meningkatkan pemahaman mengenai konsep-
konsep dan prinsip-prinsip biologi yang masih abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran aktif Course Review Horay terhadap hasil
belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014.
101
SIMBIOSA, 3 (2) : 101-106
DESEMBER, 2014
ISSN. 2301-9417
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
penelitian mengadakan perlakuan terhadap variabel penelitian (variabel bebas), dan
kemudian mengamati konsekuensi perlakuan tersebut terhadap objek penelitian (variabel
terikat). Penelitian dilakukan di dua kelas, yaitu kelas VIII8 sebagai kelas eksperimen dan
kelas VIII5 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran aktif Course Review Horay dan kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran aktif Course Review Horay. Variabel terikat berupa hasil
belajar biologi pada ranah kognitif siswa kelas VIII yang terpilih menjadi sampel setelah
diberikan perlakuan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, berupa hasil belajar
biologi siswa dalam ranah kognitif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII SMP Negeri 10 Batam yang terpilih sebagai sampel penelitian. Data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yang diperoleh setelah diberi tes akhir pada
kelas sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.
Analisis tes hasil belajar yang dilakukan adalah uji validitas tes, indeks kesukaran soal,
daya beda soal dan reliabilitas. Analisis data dilakukan dengan menguji hipotesis.
102
SIMBIOSA, 3 (2) : 101-106
DESEMBER, 2014
ISSN. 2301-9417
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir soal yang diperoleh r11 = 1,05
adalah kriteria pengujian sangat tinggi. Dari koefisien validitas butir tes, reliabilitas butir
tes, daya pembeda butir tes dan tingkat kesukaran setiap butir tes, disimpulkan bahwa
instrumen penelitian memenuhi syarat untuk digunakan dalam pengambilan data.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian kelas VIII8 dengan model
pembelajaran aktif Course Review Horay, hasil belajar siswa memiliki rentang nilai (r) 40.
Jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian (n) sebanyak 46 orang, total nilai hasil
belajar yang diperoleh ( 𝑋) sebesar 3798, nilai tertinggi siswa (X max) adalah 100 dan
nilai terendah (X min) adalah 60, dengan rata-rata nilai (X) sebesar 82,57, median/nilai
tengah (Me) sebesar 83,4, dan nilai yang paling sering keluar/modus (Mo) sebesar 76,7.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian kelas VIII5 dengan model
pembelajaran konvensional, hasil belajar siswa memiliki rentang nilai (r) 37. Jumlah siswa
yang menjadi sampel penelitian (n) sebanyak 46 orang, total nilai hasil belajar yang
diperoleh ( 𝑋) sebesar 3498, nilai tertinggi siswa (X max) adalah 93 dan nilai terendah
(X min) adalah 57, dengan rata-rata nilai (X) sebesar 76,04, median/nilai tengah (Me)
sebesar 76,7, dan nilai yang paling sering keluar/modus (Mo) sebesar 76,7.
Persentase pada kelas eksperimen lebih tinggi dari persentase pada kelas kontrol,
dimana pada kelas eksperimen memiliki persentase ketuntasan belajar 76% dari 35 siswa
yang nilainya diatas KKM dan 11 siswa yang nilainya dibawah KKM, sedangkan pada
kelas kontrol memiliki persentase ketuntasan belajar 57% dari 26 siswa yang nilainya
diatas KKM dan 20 siswa yang nilainya dibawah KKM. Data yang diperoleh dalam
penelitian kemudian diolah untuk menguji hipotesis. Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas
data.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Lilliefors. Hasil dari uji
normalitas didapat harga Lhitung dan harga Ltabel untuk taraf signifikansi α = 0,05 untuk n >
30 sebagaimana terlihat pada Tabel 4.
perlakuan bersifat homogen atau berasal dari varians populasi yang sama. Dengan telah
terujinya normalitas dan homogenitas varians populasi kelompok data maka data dari
kedua kelompok perlakuan penelitian telah memenuhi prasyarat analisis untuk menguji
hipotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 6.
Hasil uji t adalah t hitung = 3,01 dan harga ttabel = 2,00. Dengan demikian jika
dibandingkan antara t hitung dengan ttabel maka, thitung > ttabel, maka hipotesis diterima.
Pembahasan
Berdasarkan hasil post-test diperoleh hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Batam pada materi gerak pada tumbuhan untuk kelas eksperimen (VIII 8) yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif Course Review Horay memperoleh
rata-rata 82,57 dan persentase siswa yang tuntas mencapai KKM sebesar 76 % lebih baik
dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran konvensional (VIII5) yaitu 76,04 dan persentase siswa yang tidak tuntas
mencapai KKM sebesar 57%. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran ini dapat
menciptakan lingkungan belajar yang kompetitif, mengembangkan kemampuan siswa
dalam bereksplorasi dan belajar secara efektif, sehingga hasil belajar siswa mampu
melebihi kriteria ketuntasan minimal.
Selain itu model pembelajaran aktif Course Review Horay (CRH) memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membentuk kelompok dan berdiskusi. Hal tersebut
menyebabkan siswa terlatih berpartisipasi dalam kelompoknya secara demokratis.
Pendapat tersebut sejalan dengan pernyataan Herbert Thelen dan Jhon Dewey dalam
Rusman (2012) yang menyatakan bahwa “model pembelajaran dengan berkelompok
dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis”. Disamping itu,
bisa menambah rasa percaya diri siswa dalam menjelaskan materi yang dipelajarinya dan
juga bisa menambah motivasi siswa untuk terus menggali informasi tentang materi yang
dipelajari. Keterlibatan guru dalam permainan dapat membuat suasana belajar di kelas
menjadi lebih hidup. Hal ini karena siswa dan guru dapat berinteraksi satu dengan yang
lain sehingga terjadi sebuah ikatan diantara mereka yang dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Arends dalam Trianto
(2007) yang menyatakan bahwa “pembicaraan antara guru dan para siswanya menjadi
banyak ikatan sosial sehingga kelas menjadi hidup”.
Hal ini didukung dengan adanya pemberian reinforcement kepada siswa berupa
tanda benar () pada jawaban benar serta teriakkan “horay...” atau yel-yel lainnya dapat
memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga perhatian siswa terpusat pada
kegiatan pembelajaran dan siswa akan berusaha meningkatkan perilaku tersebut. Pendapat
ini sesuai dengan pendapat Barnawi dan Arifin (2012) menyatakan penguatan dalam
104
SIMBIOSA, 3 (2) : 101-106
DESEMBER, 2014
ISSN. 2301-9417
bentuk simbol dapat berupa tanda cek () pada hasil pekerjaan siswa dalam pembelajaran
yang diberikan guru terhadap perilaku peserta didik yang positif, dengan tujuan
mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Dengan kegiatan demikian, diyakini
aktivitas siswa meningkat sehingga hasil belajar kognitifnya pun menjadi optimal.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran aktif Course Review Horay ini peneliti juga menemukan beberapa kendala
diantaranya masih kurangnya pengelolaan kelas yang peneliti lakukan yang menyebabkan
terkadang suasana kelas menjadi ribut saat pembelajaran berlangsung. Tetapi hal tersebut
tidak berlangsung lama karena peneliti berusaha mengontrol keadaan kelas sehingga
pembelajaran bisa berlangsung dengan teratur kembali. Selain itu waktu juga menjadi
kendala pada model pembelajaran ini, oleh karena itu guru perlu membatasi waktu yang
tersedia baik pada saat siswa berdiskusi jangan sampai terlalu lama, begitu juga pada saat
siswa akan menjawab pertanyaan juga jangan terlalu lama, agar kegiatan pembelajaran ini
bisa berjalan sesuai dengan keinginan sehingga dapat tercipta kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan. Berdasarkan uraian diatas maka pengaruh tugas rumah dalam
pembelajaran aktif Course Review Horay memberikan pengaruh baik terhadap hasil belajar
biologi siswa. Ini terbukti dengan diperolehnya nilai tes akhir yang lebih tinggi pada kelas
eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, D., 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Sekaran 01 Semarang. Jurnal Kependidikan Dasar . Volume 1 No.2.
Aprilianti, Solihatin, Raharjo., 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKN Melalui
Metode Active Knowledge Sharing. Jurnal PPKN UNJ. Volulume 1 No.2.
Arikunto, S., 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.
Barnawi dan Mohammad Arifin, 2012. Etika dan Profesi Kependidikan. Ar-Ruzz Media,
Jakarta.
Lufri. 2007., Strategi Pembelajaran Biologi. UNP Press, Padang.
Murnika, Yulia. Zulfa, Amrina. Fauziah., 2013. Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Pembelajaran Matematika Di
105
SIMBIOSA, 3 (2) : 101-106
DESEMBER, 2014
ISSN. 2301-9417
Kelas VII SMPN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal
FKIP. Volume 1 (1).
Puspitasari, Eti. Hairida. Melati, Amalya Husna., 2012. Upaya Peningkatan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Siswa Melalui Course Review Horay berbantuan Media Molymod.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol, 2 No.9.
Rusman. 2010., Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sugandi, Eko. Sri, Rahayu., 2012. Upaya Meningkatan Prestasi Belajar Matematika Pada
poko Bahasan Sistem Persamaan dan Tidak Persamaan Kuadrat Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay. (Makalah). Disampaikan
dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematikan Aplikasi Pendidikan Karakter
dalam Pembelajaran Matematika: Surabaya.
Suprijono, A. 2009., Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana, Jakarta.
Uno, Hamzah B., 2011. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif
Lingkungan Kreatif Efektif Menarik (PAILKEM). Bumi Aksara, Jakarta.
Wahyuni, S., 2009. Eksperimentasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Sub
Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari Aktivitas
Belajar Siswa Kelas X SMK Se-Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009.
(Skripsi), Fakultas Pendidikan Matematika. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Yohanes., 2011. Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran.
UNP Press, Padang.
Yusuf, Muri., 2007. Metodologi Penelitian. UNP Press, Padang.
Zain dan Djamarah., 2013. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.
106