0% found this document useful (0 votes)
27 views

Jurnal Sevia 6

This document discusses factors related to nurse compliance in using personal protective equipment (PPE) at Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor Regional Hospital. It found that most nurse respondents were female aged 31-40, had a D3 nursing education, good knowledge, less than 5 years of experience, and a good attitude. It found a significant relationship between education, experience, knowledge, attitude and compliance with PPE use among nurses. Education, knowledge, and attitude were significantly related to compliance, while experience was not significantly related. Proper PPE use can help reduce healthcare-associated infections.

Uploaded by

seviaetika09
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
27 views

Jurnal Sevia 6

This document discusses factors related to nurse compliance in using personal protective equipment (PPE) at Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor Regional Hospital. It found that most nurse respondents were female aged 31-40, had a D3 nursing education, good knowledge, less than 5 years of experience, and a good attitude. It found a significant relationship between education, experience, knowledge, attitude and compliance with PPE use among nurses. Education, knowledge, and attitude were significantly related to compliance, while experience was not significantly related. Proper PPE use can help reduce healthcare-associated infections.

Uploaded by

seviaetika09
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

SAINTEKES – VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT


DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RSD dr. H. SOEMARNO
SOSTROATMODJO TANJUNG SELOR

Musdariansyah1*, Hilda2, Arsyawina3


1,2,3
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur

Article Information
Article history: ABSTRACT
Received March 28, 2023 Non-compliance by nurses in using PPE, not using handscoons or masks, or even
Approved May 10, 2023 both when carrying out nursing actions, for example in installing infusions and
administering injection drugs on the grounds that they forgot or felt difficult and
Keywords: uncomfortable in using PPE resulting in an accident where a nurse was stabbed
by a patient's used needle. and after a laboratory examination the result was that
Personal Protective Equipment, the nurse was declared infected with Hepatitis B. Control of this hazard can be
Compliance, Education,
done in various ways, one of which is by using personal protective equipment
Knowledge, Years of Service,
(PPE). The purpose of this study was to determine the factors associated with
Attitude
nurse adherence to using personal protective equipment for nurses in RSD. dr.
H. Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor. This type of research is a descriptive
Kata Kunci: quantitative research with a cross sectional approach. The population is 173
Alat Pelindung Diri, people using random sampling technique with a confidence level of 95% (a =
Kepatuhan, Pendidikan, 0.05). The sample in this study were 63 health worker respondents. Data
Pengetahuan, Masa Kerja, collection was done by distributing questionnaire, to analyze each variable using
Sikap univariate analysis, while to find out the relationship between variables using
bivariate analysis then using a test of the closeness of the relationship, namely
the phi coefficient (Ø). The results showed that the characteristics of the
respondents as many as 63 people were mostly women around 76.2% and the
most age group aged 31-40 years around 52.4%, the characteristics of
independent variables based on more education for D3 nursing around 79.4%,
good knowledge as much as 76.2%, for most working years under 5 years around
55.6% and good attitude around 98.4%. While the analysis shows that there is a
significant relationship between education, years of service, knowledge and
attitudes towards adherence to the use of PPE among nurses in the work area of
RSD. dr. H. Soemarno sostroatmodjo Tanjung Selor. The results of the value of
Education, p = 0.025 < a (0.05), Years of service, p = 0.458 > a (0.05), knowledge
p = 0.04 < a (0.05), Attitude p = 0.028 < a (0.05).

ABSTRAK
Ketidakpatuhan perawat dalam penggunaan APD yang ini tidak menggunakan
handscoon ata masker, atau bahkan keduanya saat melakukan tindakan

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 405
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

keperawatan, misalnya dalam pemasangan infus dan pemberian obat suntikan


dengan alasan lupa ataupun merasa kesulitan dan tidak nyaman dalam
penggunaan APD sehingga terjadi kecelakaan seorang perawat tertusuk jarum
bekas pasien dan setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium hasilnya perawat
tersebut dinyatakan tertular penyakit Hepatitis B. Pengendalian bahaya ini bisa
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan alat
pelindung diri (APD). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat untuk menggunakan
Alat Pelindung Diri pada perawat di RSD. dr. H. Soemarno Sostroatmodjo
Tanjung Selor. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriftif
dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebnayak 173 orang menggunakan
teknik random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05). Sampel
pada penelitian ini sebanyak 63 responden tenaga kesehatan.Pengambilan data
dilakukan dengan membagikan kuisioner, untuk menganalisa tiap variabel
menggunakan analisa univariat, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara
variabel menggunakan analisa bivariat kemudian menggunakan uji keeratan
hubungan yaitu koefisien phi ( Ø). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
karakteristi responden sebanyak 63 orang terbanyak perempuan sekitar 76,2%
dan kelompok umur terbanyak usia 31-40 tahun sekitar 52,4%, karakteristik
variabel independen berdasarkan pendidikan lebih banyak untuk D3
keperawatan sekitar 79,4%, pengetahuan baik sebnayak 76,2%, untuk masa kerja
yang paling banyak dibawah 5 tahun sekitar 55,6% dan sikap yang baik sekitar
98,4%. Sedangkan analisis yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pendidikan, masa kerja, pengetahuan dan sikap terhadap
kepatuhan penggunaan APD pada perawat di wilayah kerja RSD. dr. H.
Soemarno sostroatmodjo Tanjung selor. Hasil nilai Pendidikan, p = 0,025 < a
(0,05), Masa kerja, p= 0,458 > a (0,05), pengetahuan p = 0,04 < a (0,05), Sikap
p = 0,028 < a (0,05).

© 2022 SAINTEKES

*Corresponding author email: [email protected]

PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu bagian Rumah sakit sering kali merupakan tempat yang
sistem pelayanan kesehatan secara garis besar sangat potensial terhadap resiko penularan
memberikan pelayanan untuk masyarakat infeksi nosokomial. Interaksi antara pasien,
berupa pelayanan kesehatan mencakup dokter, perawat maupun dengan tenaga medis
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, lainnya yang sangat intensif di dalam bangsal
rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. membuat semakin besar resiko penularan
Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, penyakit akibat resiko pekerjaan pelayanan
juga merupakan sarana pelayanan kesehatan kesehatan. Bangsal rawat inap harus
yang dapat menjadi sumber infeksi dimana mempunyai pelayanan kesehatan yang sesuai
orang sakit dirawat. Bangsal rawat inap sebagai standar kelas Rumah sakit juga harus dilengkapi
tempat peristirahatan dan pengobatan pasien di

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 406
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

dengan prasarana dan fasilitas yang memadai, bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana secara
termasuk alat pelindung diri. teknis dapat mengurangi tingkat keparahan dari
Berdasarkan data menurut Jamsostek kecelakaan kerja yang terjadi. Peralatan
bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia pelindung diri tidak menghilangkan atau
mencapai 99.491 kasus yang diakibatkan mengurangi bahaya yang ada, peralatan ini
kelalaian penggunaan Alat Pelindung Diri hanya mengurangi jumlah kontak dengan
(APD) secara umum pada beberapa unit kerja. bahaya dengan cara penempatan penghalang
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di antara tenaga kerja dengan bahaya.
Rumah Sakit Sari Asih Serang Provinsi Banten Infeksi Nosokomial sering disebut Health
dengan cara observasi, didapatkan data care Associated Infections (HAIs) merupakan
distribusi frekuensi ketidakpatuhan perawat masalah penting di seluruh dunia dan menjadi
dalam penggunaan APD yaitu ruangan ICU isu yang menarik untuk diteliti, terutama tentang
(39%), perinatologi (62%), ruang anak (79%), upaya pencegahan infeksi tersebut. Menurut
ruang perawatan umum (76%), instalasi gawat World Health Organization (WHO) (2018) HAIs
darurat 63%, dan ruang VIP (45,8%), dengan adalah infeksi yang terjadi pada pasien dan
jumlah rata-rata perawat di tiap ruangan tenaga medis di Rumah sakit yang terjadi selama
sebanyak 20 orang perawat. Ketidakpatuhan proses perawatan ataupun selama bekerja di
perawat dalam penggunaan APD ini tidak fasilitas pelayanan kesehatan. Laporan-laporan
menggunakan handscoon atau masker, atau rumah sakit di Indonesia yang menunjukkan
bahkan keduanya saat melakukan tindakan terjadinya infeksi nosokomial di beberapa
keperawatan, misalnya pemasangan infus dan rumah sakit adalah di RS Hasan Sadikin
pemberian obat suntik dengan alasan lupa Bandung 9,9%, di RS Pirngadi Medan 13,92%,
ataupun merasa kesulitan dan tidak nyaman saat RS. Karyadi Semarang 7,3%, dr. Soetomo
melakukannya. Bahkan akibat dari Surabaya 5,32 dan RSCM 5,4 %.
ketidakpatuhan perawat dalam penggunaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
APD telah terjadi kecelakaan seorang perawat merupakan masalah penting dalam setiap proses
tertusuk jarum suntik bekas pasien dan setelah operasional. Salah satu upaya dalam rangka
dilakukan pemeriksaan laboratorium akhirnya pemberian perlindungan tenaga kerja terhadap
perawat tersebut dinyatakan tertular penyakit K3 adalah dengan cara memberikan Alat
Hepatitis B. Pengendalian bahaya bisa Pelindung Diri (APD). Pemberian APD kepada
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya tenaga kerja merupakan upaya terakhir apabila
adalah dengan menggunakan alat pelindung diri upaya rekayasa (engineering) dan cara kerja
(APD). APD merupakan suatu alat yang dipakai yang aman (work practices) telah maksimum
untuk melindungi diri atau tubuh terhadap dilakukan. Infeksi nosokomial sering terjadi

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 407
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

karena faktor petugas kesehatan dengan menggunakan APD atau tidak patuh dalam
pengetahuan yang kurang, keterampilan dan menggunakan ketika bekerja di RSD. dr. H.
kurangnya kesadaran tenaga kesehatan untuk Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor.
melaksanakan peraturan perundangan K3 serta Dari penjelasan di atas, peneliti ingin
masih banyak pihak direksi menganggap upaya mengetahui faktor apakah yang menyebabkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit terjadinya kecelakaan atau kelalaian akibat
(K3RS) sebagai pengeluaran yang mubazir, ketidakpatuhan dalam penggunaan APD.
demikian juga kalangan medis dan paramedis
yang menganggap remeh dalam SOP kerja. METODE PENELITIAN
Dalam hal ini perawat telah diberi tugas Jenis penelitian yang digunakan adalah
untuk mereka menjalankan tugas sebagai kuantitatif deskriptif analitik dengan pendekatan
perawat dengan tiga shift dalam setiap harinya. cross sectional, dimana jenis penelitian ini
Dengan waktu dinas setiap harinya kurang lebih menekankan waktu pengukuran observasi data
delapan jam. Masalah dalam kepatuhan variabel bebas dan tergantung hanya satu kali
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada satu saat. Penelitian ini dilakukan untuk
menjadi sebuah renungan dalam melaksanakan mengetahui hubungan antara variabel Tingkat
tugas setiap harinya, karena berhubungan pendidikan, Pengetahuan, Masa Kerja dan
langsung dengan pasien di tempat mereka kerja Sikap.
berpotensi terhadap berbagai penyakit yang Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
tanpa mereka sadari dengan dampak resiko penelitian yang ditujukan untuk
penyakit di kemudian hari. Alat Pelindung Diri mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada,
(APD) adalah merupakan alat atau perlengkapan baik fenomena alamiah maupun fenomena
yang berfungsi sebagai “penyekat atau buatan manusia yang bisa mencakup aktivitas,
pembatas” antara petugas dan penderita. karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan,
Perawat diwajibkan untuk menggunakan Alat dan perbedaan antara fenomena yang satu
Pelindung Diri untuk menghindari resiko dengan fenomena lainnya.
keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit
dalam memberikan asuhan keperawatan. Dari HASIL DAN PEMBAHASAN
hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian A. Analisis Univariat
karena masih banyak dari perawat di dalam 1. Karakteristik Responden
menjalankan tugasnya tidak menggunakan
APD.
Berdasarkan data K3, terdapat 9 tenaga
kesehatan yang tidak maksimal dalam

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 408
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tabel 2 diatas Pendidikan


Berdasarkan Karakteristik di RSD dr. H terakhir dapat dilihat bahwa akademi
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor keperawatan atau D3 lebih banyak yaitu 50
No. Karakteristik Frekuensi Presentase orang (79.4%) sedangkan sarjana keperawatan
Responden %
1. Jenis Kelamin atau S1 sebanyak 13 orang (20.6%). Untuk
Laki-laki 15 23.8%
Perempuan 48 76.2% jumlah responden berdasarkan masa kerja
2. Usia didapatkan kelompok yang lama kerjanya paling
21-30 Tahun 28 44.4%
31-40 Ahun 33 52.4% banyak dibawah 5 tahun (55.6%) sedangkan
>40 Tahun 2 3.2%
Total 63 100% diatas 5 tahun sebanyak 28 orang (44.4%).
Sumber : Data Oktober 2022 Berdasarkan dari tabel diatas menunjukan
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukan
bahwa 48 orang (76.2%) yang memiliki
bahwa dari 63 responden terlihat bahwa
pengetahuan baik dan sedangkan ada 15 orang
terbanyak adalah perempuan yaitu 48 orang
(23.8%) memiliki pengetahuan tidak baik atau
(76.2%) sedangkan laki-laki sebanyak 15 orang
buruk. Sedangkan untuk sikap sebanyak 62
(23.8%). Distribusi responden berdasarkan
orang (98.4%) memiliki sikap yang baik dan
kelompok usia atau umur terbanyak adalah usia
hanya 1 orang (1.6%) memiliki sikap yang tidak
31-40 tahun yaitu 33 orang (52.4%), kemudian
baik.
usia 21-30 sebanyak 28 orang (44.4%) dan usia
3. Karakteristik Variabel Dependen
diatas 40 tahun hanya 2 orang (3.2%).
Tabel 3. Distribusi Perawat Berdasarkan
2. Karakteristik Variabel Independen
Variabel Dependen di RSD dr. H Soemarno
Tabel 2. Distribusi Perawat Berdasarkan
Sostroatmodjo Tanjung Selor
Variabel Independen di RSD dr. H No Variabel Dependen Frekuensi Presentase
%
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor
1. Kepatuhan
No Variabel Frekue Presenta Perawat Untuk
Independen nsi se % Menggunakan APD
1. Pendidikan Patuh 52 82.5%
Akademi Tidak Patuh 11 17.5%
Keperawatan (D3) 50 79.4% Sumber : Data Oktober 2022
Sarjana Berdasarkan tabel 3 di atas jumlah
Keperawatan (S1) 13 20.6%
2. Masa Kerja responden yang patuh untuk menggunakan APD
< 5 Tahun 35 55.6%
>5 Tahun 28 44.4% sebanyak 52 orang (82.5%) dan jumlah perawat
3. Pengetahuan
yang tidak patuh sebanyak 11 orag (17.5%).
Baik 48 76.2%
Tidak Baik 15 23.8% B. Analisis Bivariate
4. Sikap
Baik 62 98.4% 1. Hubungan Pendidikan Terakhir dengan
Tidak Baik 1 1.6%
Total 63 100%
Kepatuhan Perawat
Sumber : Data Oktober 2022

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 409
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

Ditemukan bahwa dari 68 responden, 50 menggunakan APD. Sedangkan ada 22


orang (79.4%) yang pendidikan terakhirnya responden (34.9%) yang memiliki masa kerja
akademi keperawatan, dari 50 orang tersebut lebih dari lima tahun yang patuh dalam
terdapat 44 orang (69.9%) yang patuh dalam menggunakan APD dan ada 11 responden
menggunakan APD dan hanya 6 orang (9.5%) (17.4%) yang tidak patuh dalam menggunakan
saja yang tidak patuh dalam menggunakan APD. APD.
Sedangkan untuk responden dengan Pendidikan Dari hasil uji statistik dengan chi square
terakhir sarjana keperawatan, ada 8 orang diperoleh nilai p = 0.45 > α (0.05). Dengan
(12.7%) yang patuh menggunakan APD dan ada demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
5 orang (7.9%) yang tidak patuh dalam dan Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh antara
menggunakan APD. masa kerja dengan kepatuhan perawat dalam
Hasil uji statistik dengan chi square menggunakan APD saat bertugas.
diperoleh nilai p = 0.025 < α (0.05). Dengan 3. Hubungan Pengetahuan dengan
demikian Ha diterima dan dapat disimpulkan Kepatuhan Perawat
bahwa ada hubungan antara Pendidikan terakhir Tabel 5. Hubungan Pengetahuan dengan
dengan kepatuhan perawat dalam pemakaian Kepatuhan Perawat menggunakan APD di
APD. RSD dr. H Soemarno Sostroatmodjo
2. Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan Tanjung Selor
Perawat Kepatuhan
Penget Uji
Tabel 4. Hubungan Masa Kerja dengan ahuan Tidak Jumlah Statistik
Patuh
Patuh
Kepatuhan Perawat menggunakan APD di 38 10 48 α = 0.05
Baik
(60.3%) (15.9%) (76.2%) p = 0.044
RSUD dr. H Soemarno Sostroatmodjo Tidak 14 1 15 α = 0.05
Tanjung Selor Baik (22.2%) (1.6%) (23.8%) p = 0.044
52 11 63
Total
Kepatuhan (82.6%) (17.4) (100%)
Masa Uji
Sumber : Data Oktober 2022
Kerja Tidak Jumlah Statistik
Patuh
Patuh Berdasarkan hasil tabel di atas dapat
< 5 30 5 35 α = 0.05
Tahun (47.6%) (8%) (55.5%) p = 0.458 dilihat bahwa ada 48 responden (76.2%) yang
> 5 22 6 28 α = 0.05
Tahun (34.9%) (9.52%) (44.4%) p = 0.458
memiliki tingkat pengetahuan baik, diantara
52 11 63 terdapat 38 responden patuh menggunakan APD
Total
(82.6%) (17.4%) (100%)
Sumber : Data Oktober 2022 sedangkan 10 responden tidak patuh dalam
Dari tabel 4 ditemukan 30 respoden menggunakan APD. Sedangkan ada 15
(47.6%) yang memiliki masa kerja kurang dari responden dengan pengetahuan tidak baik
5 tahun yang patuh dalam menggunakan APD diantaranya 14 responden (22.2%) patuh dalam
dan 5 responden (8%) yang tidak patuh dalam

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 410
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

menggunakan APD dan 1 orang tidak patuh antara sikap dengan kepatuhan perawat dalam
dalam menggunakan APD. pemakaian APD.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi 1. Hubungan Pendidikan Terakhir dengan
square diperoleh nilai p = 0.04 < α (0.05). Kepatuhan Perawat dalam menggunakan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho Alat Pelindung Diri
ditolak dan Ha diterima artinya terdapat Berdasarkan hasil penelitian yang
pengaruh antara pengetahuan dengan kepatuhan dilakukan pada 63 respoden di RSUD dr. H
perawat dalam menggunakan APD. Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor
4. Hubungan Sikap dengan Kepatuhan ditemukan bahwa dari 63 responden, 50 orang
Perawat (79.4%) yang pendidikan terakhirnya akademi
Tabel 6. Hubungan Sikap dengan keperawatan, dari 50 orang tersebut terdapat 44
Kepatuhan Perawat menggunakan APD di orang (69.9%) yang patuh dalam menggunakan
RSD dr. H Soemarno Sostroatmodjo APD dan hanya 6 orang (9.5%) saja yang tidak
Tanjung Selor patuh dalam menggunakan APD. Sedangkan
Kepatuhan untuk responden dengan Pendidikan terakhir
Sikap Tidak Uji Statistik
Patuh Jumlah sarjana keperawatan, ada 8 orang (12.7%) yang
Patuh
52 10 62 α = 0.05 patuh menggunakan APD dan ada 5 orang
Baik
(82.5%) (15.9%) (98.4%) p = 0.028
Tidak 0 1 1 α = 0.05
(7.9%) yang tidak patuh dalam menggunakan
Baik % (1.6%) (1.6%) p = 0.028 APD.
52 11 63
Total
(82.6%) (17.4) (100%) Keadaan ini menunjukan bahwa bukan
Sumber : Data Oktober 2022
berarti semakin tinggi tingkat Pendidikan dapat
Berdasarkan hasil tabel 6 dapat dilihat
menunjukan bahwa seorang perawat akan patuh
bahwa ada 62 responden memiliki sikap yang
untuk menggunakan APD. Perawat lulusan
baik diantaranya ada 52 responden (82.5%)
akademi keperawatan yang patuh menggunakan
yang patuh dan ada 10 responden (15.9%) yang
APD sebanyak 44 orang dan 8 orang lulusan
tidak patuh dalam menggunakan APD saat
sarjana keperawatan yang patuh disebabkan
bekerja. Sedangkan hanya 1 responden (1.6%)
karena perawat tersebut mampu
yang memiliki sikap tidak baik dan tidak patuh
mengaplikasikan teori-teori yang ia dapatkan
terhadap penggunaan APD.
sejak duduk di bangku kuliah dan memiliki
Dari hasil uji statistik dengan chi square
pengalaman yang cukup tentang APD,
diperoleh nilai p = 0.028 < α (0.05). Dengan
sebaliknya lulusan akademi keperawatan yang
demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
tidak patuh sebanyak 6 orang (9,5%) dan 5
dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh
orang (7,9%) lulusan sarjana keperawatn yang
tidak patuh hal ini mungkin disebabkan

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 411
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

kurangnya pengetahuan, pengalaman tentang kemungkinan disebabkan karena kurang


APD yang kurang dan kenyamanan saat disiplinnya orang tersebut dalam mematuhi
menggunakan APD, peraturan rumah sakit serta aturan yang ditetapkan rumah sakit.
pengawasan penggunakan APD yang kurang Keadaan ini menunjukkan bahwa masa
dari pihak rumah sakit. Dengan demikian hasil kerja seseorang perawat akan mempengaruhi
uji statistik dengan chi square diperoleh nilai p kepatuhannya menggunakan APD. Hal ini
= 0.025 < α (0.05). Dengan demikian Ha ditunjukkan dengan hasil uji statistik dengan
diterima dan dapat disimpulkan bahwa ada chi-square diperoleh nilai p = 0.458 > α (0,05).
hubungan antara Pendidikan terakhir dengan Dengan demikian, H0 diterima dan dapat
kepatuhan perawat dalam pemakaian APD. disimpulkan bahwa masa kerja perawat bukan
2. Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan merupakan faktor yang berhubungan dengan
Perawat dalam menggunakan Alat Pelindung kepatuhan untuk menggunakan APD.
Diri Masa kerja seseorang dalam suatu
Berdasarkan hasil penelitian yang organisasi dapat menjadi suatu tolok ukur
dilakukan pada 63 responden di RSD dr. H loyalitas karyawan dalam bekerja serta
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor menunjukkan masa baktinya untuk organisasi.
ditemukan bahwa dari 63 responden, terdapat 30 Semakin lama masa kerja seseorang dapat
orang (47.6%) yang masa kerjanya kurang dari diasumsikan bahwa orang tersebut lebih
5 tahun yang patuh menggunakan APD berpengalaman dan lebih senior di dalam bidang
disebabkan karena ia disiplin dalam yang ditekuninya.
menjalankan aturan yang ditetapkan rumah sakit Meskipun secara teoritis semakin lama
dan 5 orang (8%) lainnya tidak patuh masa kerja seseorang maka semakin besar
menggunakan APD disebabkan karena orang– kemungkinan seseorang untuk memahami
orang tersebut masih dalam tahap pemula dan tentang pekerjaannya dan upaya pencegahan
masih perlu banyak bimbingan untuk dampak dalam suatu pekerjaan seperti resiko
mengetahui tentang aturan penggunaan APD. kecelakaan kerja, namun dalam hal ini adalah
Sedangkan dari 28 orang perawat yang masa berkenaan dengan kecekatan dan ketepatan serta
kerjanya > 5 tahun 22 orang (34.9%) hasil kerja yang baik dalam melakukan tindakan
diantaranya patuh menggunakan APD karena dalam pekerjaannya bukan berkenaan dengan
tingginya kedisiplinan orang tersebut dan ia kebiasaan menggunakan APD. Masa kerja yang
mengetahui bahaya-bahaya yang akan timbul berbeda antar perawat secara umum hanya
jika seorang perawat tidak patuh untuk berdampak terhadap pengalamannya dalam
menggunakan APD, sedangkan 6 orang (9.52%) melakukan tindakan.
yang tidak patuh menggunakan APD

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 412
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

3. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan square diperoleh nilai p = 0.04 < α (0.05).
Perawat dalam menggunakan Alat Pelindung Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho
Diri ditolak dan Ha diterima artinya terdapat
Berdasarkan hasil penelitian yang pengaruh antara pengetahuan dengan kepatuhan
dilakukan pada 63 responden di RSD dr. H perawat dalam menggunakan APD. Dapat
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor disimpulkan bahwa pengetahuan perawat
ditemukan bahwa dari 63 responden, terdapat 48 tentang APD merupakan faktor yang
orang (76.2%) yang pengetahuannya baik 38 berhubungan dengan kepatuhan untuk
orang (60.3%) diantaranya yang patuh menggunakan APD. Semakin tinggi
menggunakan APD, ini disebabkan karena pengetahuan seorang perawat maka semakin
perawat-perawat tersebut telah mengaplikasikan disiplin atau patuh dia dalam menggunakan
dari apa yang telah ia ketahui tentang APD.
penggunaan APD dan 10 orang (15.9%) yang Pengetahuan tentang manfaat suatu benda
tidak patuh menggunakan APD, menunjukkan atau informasi mendorong seseorang untuk
bahwa ia belum mengaplikasikan dapat menggunakan atau menerapkannya dalam
pengetahuannya tentang penggunaan APD. kehidupan sehari – hari. Dengan demikian,
Sedangkan 15 orang (23.8%) lainnya yang bertambahnya pengetahuan tentang manfaat
pengetahuannya buruk, terdapat 14 orang suatu benda atau informasi tersedia diharapkan
(22.2%) yang patuh menggunakan APD, hal ini akan meningkatkan penggunaan benda atau
menunjukkan bahwa kemungkinan perawat- informasi tersebut. Dengan adanya pengetahuan
perawat tersebut memiliki disiplin kerja yang yang baik pada setiap perawat, mereka
tinggi sehingga ia patuh pada peraturan yang diharapkan dapat mengerti maksud dan tujuan
ditetapkan rumah sakit, walaupun mungkin penggunaan alat pelindung diri selama bekerja.
sebenarnya ia tidak mengetahui secara baik Juga diharapkan bahwa perawat dapat
tentang manfaat dari penggunaan APD. Dan menyadari setiap resiko dan bahaya yang akan
terdapat 1 orang (1.6%) yang tidak patuh dalam terjadi setiap saat jika tidak memakai alat
penggunaan APD, hal ini kemungkinan pelindung diri yakni bahaya kecelakaan dan
menunjukkan bahwa perawat ini tidak disiplin resiko penyakit akibat kerja yang biasa juga
dan sangat kurang mengetahui manfaat APD. disebut sebagai infeksi nosokomial.
Berdasarkan data tersebut, menunjukkan Pengetahuan yang baik bagi seorang
bahwa semakin tinggi pengetahuan seorang perawat sangat menunjang kepatuhan perawat
perawat tentang, maka semakin tinggi pula tersebut untuk melakukan tindakan dalam hal ini
tingkat kepatuhannya menggunakan APD. Hal kepatuhan menggunakan APD karena ia selalu
ini ditunjukkan hasil uji statistik dengan chi merasa tertuntut karena ia mengetahui manfaat

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 413
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

dari penggunaannya dan bahaya jika tidak pekerjaannya, sehingga dapat mengurangi
menggunakan. jumlah kecelakaan kerja. Sebaliknya pekerja
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa yang kurang baik dalam kepatuhan memakai
perawat dengan pengetahuan baik lebih banyak APD maka akan cenderung melakukan
menggunakan alat pelindung diri dari perawat kesalahan dalam setiap proses kerja karena tidak
yang pengetahuannya cukup, hal ini sesuai mematuhi standar dan peraturan yang ada.
dengan teori yang menyatakan semakin baik Mereka merasa bahwa peraturan yang ada hanya
pengetahuan seseorang maka semakin baik pula akan membebani dan menjadikan pekerjaan
tingkat kesadaran dan kedisiplinan seseorang menjadi lebih lama selesai.
dalam hal menerima atau menerapkan suatu Pekerja yang kurang dalam mematuhi
pesan atau informasi yang disampaikan. pemakaian APD maka akan berperilaku tidak
4. Hubungan Sikap dengan Kepatuhan Perawat aman karena merasa menyenangkan dan
dalam menggunakan Alat Pelindung Diri memudahkan pekerjaan. Misalnya pekerja tidak
Berdasarkan hasil penelitian yang memakai alat pelindung diri (APD) karena
dilakukan pada 63 responden di RSD dr. H merasa tidak nyaman dan mengganggu proses
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor kerja yang ada. Hal inilah yang dapat
ditemukan bahwa dari 63 responden, terdapat 52 meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan
orang (82.5%) perilaku baik yang patuh dan 10 kerja ringan bahkan kecelakaan kerja yang lebih
orang (15.9%) berperilaku baik namun tidak berat. Sebagian besar pekerja kurang baik dalam
patuh, serta 1orang (1.6%) berperilaku tidak menggunakan APD. Berbagai macam alasan
baik dan tidak patuh. Dari hasil uji statistik yang telah diungkapkan oleh pekerja antara lain
dengan chi square diperoleh nilai p = 0.028 < α ketidaknyamanan dalam penggunaan APD
(0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan selama bekerja.
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya Ini merupakan alasan yang banyak
terdapat pengaruh antara sikap dengan dikemukakan oleh pekerja. Ketidaknyamanan
kepatuhan perawat dalam pemakaian APD. disini diantaranya adalah panas, berat,
Pekerja yang baik memiliki pengetahuan berkeringat, atau lembab, sakit, pusing, sesak
dan kesadaran untuk melindungi dirinya dan sebagainya. Alasan lainnya yaitu merasa
terhadap bahaya keselamatan kerja karena bahwa pekerjaan tersebut tidak berbahaya atau
mereka mengerti risiko yang diterima jika berdampak pada keselamatan dan kesehatannya.
berperilaku baik ataupun kurang baik terhadap Terutama bagi para pekerja yang sudah
peraturan yang ada. Pekerja yang baik dalam bertahun-tahun melakukan pekerjaan tersebut.
kepatuhan memakai APD akan selalu Kesalahpahaman terhadap fungsi APD akibat
berperilaku aman dalam melaksanakan kurangnya pengetahuan akan fungsi dan

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 414
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

kegunaan APD, APD mengganggu kelancaran 6. Masa kerja < 5 tahun dan masa kerja > 5
dan kecepatan pekerjaan adalah alasan lain tahun tidak mempengaruhi kepatuhan
pekerja tidak patuh dalam menggunakan APD di menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) di
tempat kerja. RSD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo
Tanjung Selor.
SIMPULAN 7. Sikap yang baik dan sikap yang buruk
Simpulan mempengaruhi kepatuhan menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian tentang APD (Alat Pelindung Diri) di RSD dr. H.
faktor-faktor yang berhubungan dengan Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor.
kepatuhan perawat untuk menggunakan alat Saran
pelindung diri, dapat disimpulkan bahwa : Saran yang dianjurkan berkaitan dengan
1. Karakteristik responden meliputi, usia, jenis penelitian ini diantaranya adalah:
kelamin, pendidikan, serta masa kerja. 1. Untuk Sampel
Mempengaruhi terhadap kepatuhan Adapun saran untuk pekerja yaitu:
penggunaan APD. a. Hendaknya pekerja lebih memperhatikan
2. Tingkat pengetahuan, sikap, masa kerja dan mentaati peraturan keselamatan kerja
perawat merupakan faktor-faktor yang tentang pemakaian alat pelindung diri
berpengaruh dalam kepatuhan menggunakan yang ditetapkan.
APD (Alat Pelindung Diri) di RSD dr. H. b. Hendaknya pekerja secara konsisten dan
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor. benar memakai alat pelindung diri pada
3. Kepatuhan perawat dalam menggunakan saat melakukan pekerjaan.
APD (Alat Pelindung Diri) di RSD dr. H. c. Sesama pekerja saling mengingatkan
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor. apabila pekerja lain tidak menggunakan
Merupakan indikator penting dalam alat pelindung diri.
mencegah kejadian kecelakaan kerja. 2. RSD dr. H Soemarno Sostroatmodjo Tanjung
4. Tingkat pendidikan mempengaruhi Selor
kepatuhan perawat untuk menggunakan APD Saran yang dianjurkan dari penelitian ini
(Alat Pelindung Diri) di RSD dr. H. diantaranya adalah:
Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor. a. Penyediaan alat pelindung diri dan
5. Pengetahuan yang baik dan pengetahuan mencukupi jumlah APD bagi seluruh
yang buruk mempengaruhi kepatuhan pekerja.
menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) di b. Meningkatkan pengawasan yang bukan
RSD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo hanya mengawasi proses kerja tetapi juga
Tanjung Selor. mengawasi penggunaan APD pekerja.

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 415
MUSDARIANSYAH ET AL. - VOLUME 2 NOMOR 3 (2023) 405 - 416

c. Memberikan peringatan ataupun sanksi Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik
Keperawatan Profesional Jakarta: EGC.
yang bagi pekerja yang tidak patuh
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terhadap peraturan untuk menggunakan Indonesia. 2010. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia
APD.
tentang Alat Pelindung Diri.
http://arai.wahindonesia.org/download/Pe
rmenaker%20No.%208%20thn%202011
DAFTAR PUSTAKA
%20ttg%20APDpdf.
Achiyat. 2005. Analisis pengaruh persepsi Mubarok, Syahrul. 2007. Alat pelindung
produk Kebijakan pimpinan terhadap Diri.
tingkat Kepatuhan perawat dalam (http://www.scribd.com/doc/23928718/ALAT-
menerapkan Standar asuhan keperawatan PELINDUNG-DIRI).
di instalasi Gawat darurat rumah sakit Notoatmodjo, Sukidjo. 2003. Promosi
umum Ambarawa. Kesehatan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Daerah Abdoel Muluk Bandar Lampung. Jurnal. Cipta.
http://lemlit.unila.ac.id/ Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
file/arsip%202009/SATEK%202008/VE Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
RSI%20PDF/bidang%204/IV-9.pdf. Jakarta: Salemba Medika.
Darmadi. 2008. Infeksi Nasokomial Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental
Problematika dan Pengendaliannya. Keperawatan “Konsep, Proses dan
Jakarta: Salemba Medika. Praktik”, Volume 1, Edisi 4. Jakarta:EGC.
Depkes RI. 2006. Modul Pelatihan Kesehatan Purnamasari, Wulan. 2010. Faktor-Faktor yang
Kerja Bagi Pengelola Program K3 Rumah Berhubungan dengan Kepuasan Kerja
sakit (Dasar). Depkes RI: Jakarta. Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsud Andi
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Sultan Dg.Raja Bulukumba. Makassar: SI
kepatuhan perawat dalam penggunaan alat Keperawatan UIN Alauddin Makassar
pelindung diri di RSUD X 3719- Tietjen, Linda, dkk. 2004. Panduan Pencegahan
Article%20Text-13890-1-10202204 Infeksi untuk Fasilitas Layanan Kesehatan
19%20jurnal%20ners.pdf dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta:
John Feri, Lukman. 2007. Kepatuhan Perawat Yayasan Bina Pustaka Sarwono
dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan Prawihardjo.
di Ruang Rawat Inap RS dr. Sobirin Kab. Uhud, Annasyatul, dkk. 2008. Buku
Musi Tawas Pedoman Pelaksanaan Kesehatan dan
Khairiah, 2012. Faktor-faktor yang Keselamatan Kerja untuk Praktek dan
berhubungan dengan kepatuhan perawat Praktikum.
untuk menggunakan alat pelindung diri di http://www.fkg.unair.ac.id/filer/buku%20pedm
rumah sakit islam makkasar. n%20K3PSTKG
Keselamatan Kerja untuk Praktek dan Yusran, Muhammad. 2008. Kepatuhan
Praktikum. Penerapan Prinsip-Prinsip Pencegahan
http://www.fkg.unair.ac.id/filer/buku%20 Infeksi (Universal Precaution) Pada
pedmn%20K3PSTKG.pdf. Perawat Di Rumah Sakit Umum.

doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.132 416

You might also like