Diskusi 1
Diskusi 1
Diskusi 1
A. Bahasa Inggris
Opsi 1
The relationship between nouns and verbs in a sentence is very important in understanding the
structure and meaning of the sentence. A noun is a word used to refer to a person, place, thing, or
concept, while a verb is a word that describes the action or state of the subject in the sentence. Here are
some ways in which nouns and verbs influence each other in a sentence:
1. Subject and Predicate: Nouns typically serve as the subject in a sentence, meaning they become the
focus or "actor" of the action expressed by the verb. The verb, on the other hand, is the predicate that
explains what the subject is doing or its state.
Example: The cat (noun) sleeps (verb). Meaning: The cat (noun) sleeps (verb).
2. Object: Nouns can also function as objects in a sentence, which are the recipients of the action
performed by the verb. The verb directs its action towards the object.
Example: She (noun) eats (verb) an apple (noun). Meaning: She (noun) eats (verb) an apple (noun).
3. Agreement: In some languages, such as English, nouns and verbs need to agree grammatically. This
means that the form of the verb can change based on the number (singular or plural) and person (first,
second, or third) of the noun serving as the subject.
Example: He (singular noun) works (singular verb). They (plural noun) work (plural verb). Meaning: He
(singular noun) works (singular verb). They (plural noun) work (plural verb).
4. Tense: Verbs can also change the tense of the action expressed in the sentence. The nouns used
alongside the verb help determine the appropriate time context.
Example: She will study (future tense verb) tomorrow (noun of time). Meaning: She will study (future
tense verb) tomorrow (noun of time).
So, nouns and verbs in a sentence work together to convey clearer meaning and information. Verbs
provide the action or state, while nouns provide the context and subject involved in that action.
Understanding how nouns and verbs interact with each other is key to comprehending sentence
structure and the messages being conveyed.
https://fkip.umsu.ac.id/2023/05/05/verb-kata-kerja-pengertian-contoh-dan-cara-penggunaan/
https://www.english-academy.id/blog/noun-kata-benda-bahasa-inggris
Opsi 2
Nouns are words that represent people, places, things, or ideas. Meanwhile, verbs are words that
describe actions or situations in a sentence so that it becomes more meaningful. Here are some
relationships between the two:
- In a sentence, a verb can be a predicate that explains the action or state of the subject (noun/pronoun).
Example : They are singing. The word 'singing' is a verb that describes an activity carried out by 'them' as
a noun/pronoun.
- In sentences, there are also verbs that require an object in the form of a noun.
Example : Amira cooks fried rice. The word 'fried rice' is the object that receives the action of the verb
'cooks'.
- Can be a sentence complement. In order for a sentence to be perfect, the verb usually needs to be
complemented with a noun.
Example : Mahalini is an Indonesian singer. The word 'Indonesian singer' describes the identity of the
subject, namely 'Mahalini'.
The conclusion is that verbs and nouns are interconnected in language, both are important to form more
meaningful sentences.
Thank you..
Reference :
https://www.dictionary.com/compare-words/noun-vs-verb
https://adjar.grid.id/read/543275862/contoh-kata-benda-yang-menjadi-kata-kerja-dalam-bahasa-inggris
Hiqma Nur Agustina. (2022). Edisi ketiga. Bahasa Inggris II. Modul 1 Hal 1.4-1.22. Tangerang
Selatan,Banten: Universitas Terbuka.
1.Both Soedikno Mertokusumo and Mochtar Kusumaatmadja have contributed significantly to the study
of law and have provided valuable perspectives on its role in communal living. Let's compare their views
and examine their similarities and differences.
1. Perspective on Law:
- Soedikno Mertokusumo viewed law as a social phenomenon, emphasizing its dynamic nature within
society. He believed that law should be used as a tool for social engineering and to achieve social justice.
- Mochtar Kusumaatmadja emphasized the importance of the rule of law as the foundation for a just and
orderly society. He viewed law as a means to ensure stability, protect individual rights, and facilitate
peaceful conflict resolution.
- Soedikno Mertokusumo viewed law as a mechanism to regulate human behavior and foster
harmonious coexistence among individuals and communities. He believed that the law plays a crucial
role in facilitating social order and ensuring fairness and equality.
- Mochtar Kusumaatmadja also recognized the role of law in maintaining social order and protecting
individual rights. He saw law as an instrument for stability and peaceful resolution of conflicts within a
community.
3. Similarities:
- Both scholars emphasized the importance of law in maintaining social order and protecting individual
rights.
- They both recognized the dynamic nature of law and its role in promoting justice and equality.
- Both Soedikno Mertokusumo and Mochtar Kusumaatmadja believed that law should be used as a tool
to regulate behavior and resolve conflicts within a community.
4. Differences:
- While Mertokusumo focused on the social engineering aspect of law and its role in achieving social
justice, Kusumaatmadja emphasized the rule of law and its importance in ensuring stability and order.
Overall, both Soedikno Mertokusumo and Mochtar Kusumaatmadja shared a commitment to the
importance of law in facilitating communal living. While Mertokusumo focused on the social dimension
of law, Kusumaatmadja emphasized the rule of law and stability within a community.
2.Terdapat beberapa kesimpulan umum yang dapat diambil dari berbagai pendapat para ahli tentang
pengertian hukum. Secara umum, hukum dapat diartikan sebagai himpunan peraturan yang dibuat oleh
pemerintah atau otoritas yang berwenang untuk mengatur tindakan dan hubungan antara individu, serta
untuk menjaga ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.
Pada tingkat yang lebih mendalam, hukum bertujuan untuk memberikan kerangka kerja yang jelas bagi
masyarakat dalam berinteraksi, memastikan hak dan kewajiban setiap individu diakui dan dihormati,
serta memberikan mekanisme penyelesaian sengketa yang adil. Hukum juga mencerminkan nilai-nilai
dan prinsip-prinsip yang dianggap penting dalam suatu masyarakat, seperti keadilan, kebebasan, dan
keamanan.
Pengertian tersebut mencerminkan peran hukum dalam masyarakat yang sangat penting. Hukum
menjadi alat yang digunakan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku manusia, serta memberikan
batasan dan standar yang harus diikuti oleh setiap individu dalam masyarakat. Melalui hukum, keadilan
dapat ditegakkan, konflik dapat diselesaikan, dan keamanan dapat dijaga.
Selain itu, hukum juga memainkan peran yang penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan antara
individu dan pemerintah. Hukum menjadi sarana untuk melindungi hak-hak individu dari
penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah atau pihak lain yang berpotensi mengekang kebebasan
individu.
Dalam masyarakat yang beradab, hukum merupakan pondasi yang penting untuk menciptakan tatanan
sosial yang adil, teratur, dan berkeadilan. Oleh karena itu, sebagai warga masyarakat, penting untuk
memahami dan menghormati hukum serta berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang
berdasarkan pada prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan.
Opsi 2
Soedikno Mertokusumo menyatakan bahwa hukum itu bukanlah merupakan suatu tujuan, tetapi
merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan yang sifatnya non yuridis dan berkembang karena
rangsangan di luar hukum itu sendiri dan faktor-faktor diluar hukum yang mempengaruhi itulah yang
membuat hukum itu menjadi dinamis
Mochtar Kusumaatmadja mengatakan bahwa peranan hukum dalam pembangunan adalah untuk
menjamin bahwa perubahan itu terjadi dengan teratur. Perubahan maupun ketertiban (atau keteraturan)
merupakan tujuan kembar dari masyarakat yang sedang membangun, dan hukum menjadi suatu alat
yang tidak dapat diabaikan dalam proses pembangunan
Kesimpulannya, sejatinya hukum selalu bergerak ke arah luar secara sentrifugal ke pelbagai arah bidang,
termasuk pula terhadap bidang politik. Namun pada saat yang bersamaan, hukum bergerak ke arah
dalam secara sentripetal menuju nilai-nilai kebenaran, keadilan dan harmoni.
Para penegak hukum hendaknya memahami hakikat jiwa hukum (legal spirit) yang mendasari peraturan
hukum yang harus ditegakkan, terkait dengan pelbagai dinamika politik hukum yang terjadi dalam proses
pembuatan hukum (law making process). Idealnya, akan selalu dituntut kecerdasan emosional dan
spiritual serta hati nurani (conscience) dari para penegak hukum dalam menyidik, menuntut dan
mengadili kejahatan agar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Sumber :
- BMP SKOM4439
- https://pji.kejaksaan.go.id/
- https://yustitia.unwir.ac.id/
C. Komunikasi Bisnis
Opsi 1
Berdasarkan materi yang sudah dilampirkan pada sesi ini, kita mempelajari tentang konsep dasar
komunikasi bisnis. Bisnis sendiri memiliki arti keseluruhan dari kegiatan komersial dan industrial yang
dapat menghasilkan barang ataupun jasa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Sehingga
komunikasi bisnis merupakan pertukaran pendapat, informasi ataupun gagasan yang memiliki tujuan
tertentu dan diterapkan secara personal maupun impersonal untuk mencapai tujuan dari organisasi
(Rossenblatt dkk, 1997).
Salah satu prinsip 7C (Completeness, Conciseness, Concreteness, Consideration, Clarity, Courtesy, atau
Correctness) yang saya pilih yaitu Completeness. Dilihat dari pengertiannya bahwa Completeness
merupakan suatu prinsip yang memberikan penjelasan sedetail mungkin kepada pihak yang
membutuhkan, sehingga akan memberikan keterangan, kepercayaan, serta kepastian (Murphy dan
Hildebrandt, 1991).
Jadi, dapat saya pahami bahwa pinsip ini dapat kita terapkan pada situasi nyata di dunia bisnis dengan
menjelaskan sebuah informasi secara rinci/detail kepada pihak lain. Dengan begitu mereka akan merasa
bahwa apa yang kita sampaikan memang benar adanya dan patut dipercaya.
Contoh yang bisa saya sampaikan yaitu ketika kita (perusahaan) ingin melakukan kerjasama dengan
perusahaan lain, maka kita harus menyampaikan informasi/pesan dengan lengkap dan jelas, sehingga
dapat dipahami serta dipercaya untuk melakukan kerjasama bisnis.
Sekian pendapat yang bisa saya sampaikan, semoga tutor dan teman-teman dapat memahaminya, dan
apabila ada kekeliruan dari jawaban tersebut, mohon atas bimbingan serta arahannya. Terima kasih.
Referensi:
Materi inisiasi 1
Opsi 2
Bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan komersial dan industrial yang menghasilkan barang dan jasa
untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas kehidupan manusia. Komunikasi bisnis merupakan
proses pertukaran gagasan, pendapat, serta informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan
secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-sinyal untuk mencapai tujuan
organisasi.
Di antara 7 prinsip tersebut completeness, merupakan salah satu prinsip yang paling umum dan
diperlukan dalam dunia bisnis. Sebab dalam komunikasi bisnis salah satu unsur yang perlu disampaikan
adalah informasi yang lengkap sehingga terhindar dari kesalahpahaman atau ketidaktahuan yang
berlebihan. Karena kurangnya informasi penting akan menimbulkan akibat yang fatal. Seperti kehilangan
kesempatan, mendapat kesan kurang baik terhadap produk tersebut, penjual tidak profesional atau
bahkan produk yang dijual berkualitas buruk dan tidak sesuai dengan yang dicari pelanggan.
Contohnya ketika suatu perusahaan A mengirim surat permintaan barang kepada perusahaan B, maka
perusahaan B tersebut harus menulis dengan lengkap informasi apa saja yang di butuhkan perusahaan
A. Seperti harga barang, jenis barang, jumlah barang dan lain-lain. Hal ini di maksudkan untuk
memberikan ketenangan, kepercayaan dan kepastian kepada pihak yang membutuhkan.
Sumber Referensi :
Anugerah, R. (2018). Syarat 7C Dalam Proses Komunikasi Penjualan Yang Efektif. infobrand.id.
D. Komunikasi Pemasaran
Opsi 1
Pertanyaan :
Bagaimana lingkungan menjadi aspek yang memungkinkan proses komunikasi pemasaran dapat
berlangsung?
Jawaban :
Salah satu aspek penting dalam suatu proses pemasaran adalah lingkungan. Karena untuk
memaksimalkan suatu aktivitas, lingkungan akan menjadi faktor yang sangat berpengaruh. Kondisi suatu
lingkungan akan menjadi tolak ukur dalam sebuah keadaan lain untuk bisa disesuaikan dengan kondisi
yang sudah diharapkan, sehingga potensi yang sudah ada bisa dimaksimalkan dan diserap untuk
memenuhi tujuan tertentu.
Suryana Asep (2022) menjelaskan bahwa Komunikasi pemasaran merupakan faktor yang sangat penting
dalam memenangkan persaingan. Dimana suatu produk yang dikomunikasikan kepada masyarakat
(Konsumen) secara insentif, dapat membuahkan hasil berupa tertanamnya produk dan merek di benak
konsumen.
Referensi :
Opsi 2
Saya akan memberikan pendapat saya untuk pertanyaan di atas sebagai bentuk partisipasi saya dalam
mengikuti tuton pada sesi 1 hari ini, sebagai berikut.
Tanggapan saya terkait bagaimana lingkungan menjadi aspek yang memungkinkan proses komunikasi
pemasaran dapat berlangsung adalah karena lingkungan adalah salah satu kekuatan dimana proses
komunikasi pemasaran dapat terjadi karena di dalam lingkungan telah merangkum seluruh pengaruh
dari luar terkait dengan pengaruh sosial-budaya, teknologi, dsb. lingkungan itu luas yang mempermudah
untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman menjelaskan kapan dan bagaimana komunikasi pemasaran
itu bisa terjadi dengan terus adanya perubahan yang tidak dapat diketahui dengan pasti karena memiliki
sifat yang dinamis, relatif dan juga kompleks dan akan di sesuaikan sebagaimana adanya sesuai dengan
hukum yang diberlakukan di dalam lingkungan tersebut.
Nah, karena lingkungan itu terdapat perubahan yang tidak pasti dan berbeda-beda maka perusahaan
harus melihat adanya kesempatan untuk dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan cara mempromosikan, menyediakan layanan serta produk yang beragam dengan alternatif yang
dimiliki perusahaan agar masyarakat bisa mencapai kepuasan tersendiri sebagai konsumen karena
terpenuhinya kebutuhan mereka.
Referensi:
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrKCbX2ehtlmWYEq0_LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/
RE=1696328567/RO=10/RU=https%3a%2f%2fkledo.com%2fblog%2flingkungan-pemasaran%2f/RK=2/
RS=bks0ISz_d429JW3VgF3YtqU2y6o-
E. Logika
Konsep Logika adalah dasar dari ilmu pengetahuan yang membantu kita membuat kesimpulan yang
tepat berdasarkan premis atau bukti yang ada. Contoh pernyataan yang menggambarkan konsep Logika
adalah:
"Pada dasarnya, logika adalah alat berpikir yang membantu kita mencapai kesimpulan yang benar
berdasarkan fakta atau informasi yang kita miliki. Misalnya, jika kita tahu bahwa semua manusia adalah
makhluk mortal, dan Siti adalah seorang manusia, maka kita dapat menggunakan logika untuk
menyimpulkan bahwa Siti adalah makhluk mortal."
Fungsi mempelajari ilmu logika pada zaman saat ini sangat penting karena:
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Logika membantu kita mengevaluasi argumen dan informasi
dengan lebih baik, sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam politik, bisnis, dan kehidupan pribadi.
Pemecahan Masalah: Kemampuan berpikir logis membantu dalam mengidentifikasi akar permasalahan
dan mencari solusi yang efektif. Ini relevan di dunia kerja, dalam mengatasi masalah teknis, atau bahkan
dalam mengelola konflik interpersonal.
Kritis Berpikir: Memahami logika membantu kita menjadi kritis terhadap argumen atau klaim yang kita
temui, sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau manipulatif.
Komunikasi yang Lebih Efektif: Logika membantu kita menyampaikan argumen kita dengan jelas dan
meyakinkan. Ini penting dalam berbicara di depan umum, berdebat, atau berkomunikasi secara efektif
dalam pekerjaan dan kehidupan sosial.
Keilmuan dan Akademik: Ilmu logika menjadi dasar dalam banyak disiplin ilmu, termasuk filsafat,
matematika, dan sains. Mempelajari logika membantu dalam pemahaman konsep-konsep yang lebih
kompleks dalam disiplin ilmu ini.
Referensi:
Menurut saya Konsep Logika yang saya ingin sampaikan merupakan konsep Logika sebuah cabang
keilmuan yang mengharuskan seseorang untuk melakukan proses nalar atau berpikir secara masuk akal.
berpikir secara nalar ini merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita dalam percakapan sehari-hari.
Ketika berbicara tentang matematika tentu seseorang berpikir secara baik dan benar tak terlepas dari
berpikir secara logis, Berpikir secara logis adalah berpikir secara masuk akal tidak hanya itu saja proses
berpikir yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku di masyarakat tentu menggunakan nalar yang
benar. Proses berpikir yang baik dan benar menggunakan nalar yang tepat menjadi salah satu sarana
untuk mencapai keberhasilan dalam semua bidang kehidupan kita sehari-hari. Setiap manusia pastinya
dalam berbagai bidang kehidupan pernah mengalami yang namanya kendala. Kendala merupakan bagian
dari masalah yang perlu dicarikan solusi untuk mengatasinya. Salah satu cara menyelesaikannya dengan
berpikir secara baik menggunakan nalar yang benar. Logika terdiri dari berbagai macam, salah satunya
logika bisnis. Seorang pengusaha yang sukses tentu tidak dengan tiba-tiba mampu menjadikan usahanya
berhasil. Tentu keberhasilan sebuah usaha yang dijalani oleh pebisnis membutuhkan proses yang
panjang dan membutuhan banyak aspek. Salah satu kemampuan pengusaha tersebut dalam
menggunakan nalar bisnis yang baik dan benar. Adapun contoh-contoh logika dalam kehidupan sehari-
hari meliputi:
Nalar berpikir dari pernyataan di atas adalah supaya tak lagi kesiangan bangun tidur maka anda dapat
menyalakan alarm maupun memerintahkan salah seorang anggota keluarga di rumah untuk
membangunkan anda tatkala subuh. Hal itu jika dilakukan akan bisa mengatasi permasalahan datang ke
sekolah tidak terlambat lagi.
Contoh logika yang kedua adalah berisi pernyataan bahwa manusia tidak bisa melakukan pernafasan di
dalam air. Manusia hanya bisa bernafas di udara bukan di dalam air sesuai peruntukannya.
2. Fungsi mempelajari ilmu logika pada zaman sekarang ini untuk membantu orang berpikir secara
rasional, kritis, abstrak, objektif, tajam dan mandiri. Ilmu logika juga mempelajari aturan-aturan berpikir
benar dan menghasilkan kebenaran atau kesalahan. Mendorong seseorang untuk terbiasa berfikir
sendiri dengan peraturan yang sistematis. Melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
sumber:
BMP ISIP4211
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/20/152718769/ilmu-pengetahuan-logika-contoh-
analisis-klasifikasi-dan-definisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Logika
1. - Pengirim (Sender) : Orang atau entitas yang menginisiasi pesan atau informasi yang akan
dikomunikasikan.
- Pesan (Message) : Isi atau informasi yang akan disampaikan kepada penerima, pesan ini harus jelas dan
dapat dimengerti.
- Penerima (Receiver) : Individu atau kelompok yang menerima pesan atau informasi yang dikirim oleh
pengirim.
- Media atau Saluran Komunikasi : Cara atau alat yang digunakan untuk mengirimkan pesan, seperti
email, telepon, rapat, surat, atau media sosial.
- Konteks Komunikasi : Konteks atau situasi di mana komunikasi terjadi. Hal ini dapat mencakup waktu,
tempat, budaya, dan kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi interpretasi pesan.
- Umpan Balik (Feedback) : Respon atau tanggapan dari penerima terhadap pesan yang diterima. Umpan
balik ini penting untuk memastikan pemahaman dan efektivitas komunikasi.
- Gangguan (Noise) : Faktor-faktor yang dapat mengganggu atau menghalangi komunikasi, seperti
gangguan fisik, kebingungan bahasa, atau ketidakjelasan pesan.
- Tujuan Komunikasi : Apa yang ingin dicapai melalui komunikasi tersebut, tujuan harus jelas dan dapat
diukur.
- Keterbukaan (Clarity) : Pesan harus disampaikan dengan jelas dan tanpa ambigu agar dapat dipahami
dengan benar oleh penerima.
- Keterbukaan (Transparency) : Penting untuk memiliki transparansi dalam komunikasi, terutama dalam
konteks organisasi atau manajemen, sehingga semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang sama
tentang informasi yang disampaikan.
Mengelola semua unsur ini dengan baik dalam proses komunikasi adalah kunci untuk mencapai
komunikasi yang efektif dalam organisasi atau dalam mencapai tujuan tertentu.
2. Dalam manajemen, terdapat empat kegiatan/fungsi yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian atau kontrol (controlling). Setiap kegiatan/fungsi
tersebut memiliki komponen-komponen yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dalam perencanaan usaha
terdapat 8 komponen penting yaitu deskripsi usaha, strategi marketing, riset pasar, implementasi pada
proses produksi, pemantauan produk, manajemen operasional, manajemen keuangan, dan manajemen
sumber daya manusia. Sedangkan dalam manajemen organisasi terdapat 6 komponen utama yaitu
manajemen diri, manajemen sistem, manajemen lingkungan, manajemen komunikasi, manajemen
konflik, dan manajemen kepemimpinan. Komponen-komponen tersebut harus dikelola dengan baik
sesuai dengan kegiatan/fungsi manajemen yang bersangkutan agar tujuan organisasi dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Referensi :
- BMP SKOM4314.
- https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-komponen-perencanaan-bisnis-penting-untuk-perusahaan/
Opsi 2
Dalam proses komunikasi tidak jauh dari sebuah proses perencanaan agar komunikasi tersebut berjalan
dengan lancar, dibalik kelancara tersebut dibuat perencanaan dengan sangat matang.
- sumber atau komunikator, dimana komunikator ini mempunyai peran yang sangat penting yaitu
mengirimkan suatu pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima secara baik
- yang kedua ada pesan, pesan merupakan suatu proses komunikasi yang mana merupakan sesuatu yang
dikirimkan dari komunikator ke komunikan
- ketiga media, media juga merupakan alat atau wadah dimana sebuah informasi atau komunikasi dapat
tersampaikan dengan baik dari komunikator ke komunikan, media dapat juga berbagai macam
bentuknya seperti media cetak, media elektronik, dan media daring yang menjadi perantara
penyampaian pesan komunikasi.
- ke empat komunikan, komunikan merupakan sasaran atau dapat disebut sebagai penerima dari sebuah
proses komunikasi yang mana komunikan juga merupakan salah satu dari elemen yang penting dalam
sebuah proses komunikasi
- efek/ effect, efek merupakan suatu reaksi atau sebuah rasa yang timbul dampak dari informasi atau
komunikasi yang telah disampaikan dari komunikator ke komunikan engaruh bisa terjadi pada sisi
pengetahuan, sikap, maupun tingkah laku individu atau sekelompok orang
2. dari unsur unsur proses komunikasi yang telah dijelaskan tadi yang mana meliputi komunikator, pesan,
saluran atau media, komunikan serta effect/umpan balik diharapkan dapat berjalan baik dengan adanya
fungsi manajemen
perencanaan atau planning, merupakan fungsi untuk menetapkan tujuan atau sasaran dengan tepat dan
bagaimana cara agar dapat dicapai dengan baik,
selanjutnya ada pengorganisasian atau organizing yang mana merupakan fungsi dalam pengaturan
sumber daya manusia kedalam pembagian tugas dan tanggung jawab guna mencapai tujuan dengan
tepat,
selanjutnya ada lagi yaitu pelaksanaan atau actuacting serta pengarahan atau directing dan leading atau
pemimpin sebagai proses menggerakan semua individu individu yang terlibat dalam melaksanakan
tujuan serta tanggung jawab tersebut,
didalam proses itu juga ada pengendalian atau pengawasan yang mana tugasnya untuk mengawasi dan
mengontrol agar tidak keluar dari jalur guna fokus pada tujuan yang telah ditetapkan, setelah itu semua
masih ada tahapan yang dapat disebut dengan evaluasi atau penilaian agar dapat memastikan bahwa
segala aktifitas yang dilakukan mencapai tujuan yang dijalankan sesuai perencanaan, fungsi yang terakhir
ini juga berpengaruh terhadap proses komunikasi agat tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/31/090000269/7-unsur-komunikasi-beserta-
penjelasannya?page=all