Sine PPT XN Series Utc 15 Sept 2023
Sine PPT XN Series Utc 15 Sept 2023
Sine PPT XN Series Utc 15 Sept 2023
15 Sept 2023
2
1 Basic Knowledge
2 Instrument Overview & Function
Specification
Teknologi
Fluorescence Flow Cytometry
Volume aspirasi
88 uL pada mekanisme running
sampler dan manual
Throughput
±100 sampel / jam
5
Throughput
XN-1000
6
Sampler Analysis : Auto Rerun and Reflex
7
Manual Analysis (micro)
Buka / Potong tutup tabung
saat analisa mikro
V
X V
8
Microtube yang cocok:
9
Microtube yang tidak cocok:
10
3 Measurement Mode & Principles
XN Module
XN Module
12
Volume Sampel yang Diperlukan
13
Background Limit and Analysis Range
14
Linearity Range
Parameter Linearity range
Whole Blood WBC 0.00 - 440.0 x 103/ L Tertinggi di pasar!
RBC 0.00 - 8.60 x 106/ L Jangkauan yang lebih
HGB 0.0 - 26.0 g/dL luas!
HCT 0.0 - 75.0%
Nilai WBC sudah
terkoreksi dengan PLT 0 - 5000 x 103/ L
keberadaan NRBC. NRBC# 0.00 - 20.00 x 103/ Analisis langsung!
NRBC% 0.0 - 600.0 / 100 WBC Jangkauan yang lebih
luas!
RET% 0.00 - 30.00%
RET# 0.0000 - 0.7200 x 106/ L
Sheat Flow
DC SLS – Flow Flow Flow Flow Flow
Technology
Hemoglobin
16
RBC / PLT : Hydrodynamic Focusing DC Detection Method
Ilustrasi
Penggaris
17
RBC / PLT
Besar
= RBC Kecil =
PLT
18
RBC and PLT Histogram
19
HCT : Cumulative Pulse Height Detection
20
SLS-Hemoglobin
2 3 4
21
Turunan RBC
22
RBC Derivatives : RDW SD and RDW CV
Platelet
Mean Platelet Platelet Large
Distribution
Volume Cell Ratio
Width
• PLT-Clumps
• Micro erythrocytes
• Giant Thrombocytes
• Fragmented RBC 24
Fluorescence Flowcytometry Method
Menggunakan kombinasi lysercell
Flowcytometry dan fluorocell untuk pendeteksian DNA/RNA
sel yang lebih spesifik content of the
cells
Granulity of Cells
Cell
FORWARD
SCATTERED
LIGHT
Forward Ukuran Sel
Scattered
Cell
SIDE SCATTERED
LIGHT
Kompleksitas Sel
SIDE FLUORESCENT
LIGHT
Kandungan DNA/RNA
28
Channels
RBC/
PLT
HGB
*Ketersediaan tergantung
pada jenis XN
29
WNR
• Parameter standar untuk analisis CBC
• WNR terutama merupakan channel untuk menghitung
leukosit dan NRBC
• Koreksi otomatis dalam penghitungan NRBC sehingga
Hasil WBC telah diperbaiki
• Scattergram ini menampilkan kelompok NRBCs,
basofil, leukosit non-basophil, dan puing-puing (sel
darah merah dan trombosit hemolisis
• Lebih sedikit gangguan oleh resistensi lisis RBC dan
lipid
30
WDF
• Channel WDF channel merupakan channel
utama untuk mengklasifikasikan sel WBC
• Scattergram ini menampilkan kelompok limfosit,
monosit, eosinofil, basofil + neutrofil, IG dan
debris
• Akurasi tinggi dalam memisahkan Mono/Lymp
• Sensitivitas yang lebih baik untuk deteksi sel
abnormal
• IG dihitung secara langsung
• Fitur Low-WBC tersedia
31
WDF : Immature Granulocyte
Immature Granulocytes
Promyelocyte
Myelocyte
Metamyelocyte
32
WPC*
• Hanya tersedia dalam XN-20, digunakan sebagai skrining ke dua setelah ada
konfirmasi Blast/Abn Lym? Pada skrining pertama dengan DIFF
• Chanel WPC dapat mendeteksi immature cells seperti myeloblasts, dan
abnormal lymphocytes
• Memberikan petunjuk untuk gangguan limfatik neoplastik (Abnormal
lymphocytes) atau gangguan myeloid neoplastik (Blast)
Gran
Mono Gran
Lymph
Mono
Lymph
Lymph
33
RET
• Channel ini menangkap sel RET, RBC dan PLT
• RBC dan PLT yang terbaca pada channel ini disebut RBC-O dan PLT-O
• Dapat digunakan sebagai referensi baca sel RBC dan PLT apabila RBC-I
dan PLT-I tidak reliable
34
RET
Additional Reportable Parameter :
Ret-He
Delta-He
Hypo-He
Hyper-He
• Di channel RET, PLT terwarnai secara tidak langsung oleh pewarna RET, sehingga ada privilege untuk
memperoleh nilai PLT-Optikal (PLT-O) untuk keperluan konfirmasi nilai PLT pada kasus fragmented
RBC, mikroeritrosit, Giant PLT, dan Cryoglobulin (DBD Case). Beberapa kasus perlu diiringi dengan
manual kamar hitung PLT
• Sayangnya panel RET ini tidak dapat memberikan nilai PLT secara tepat pada kasus PLT-clumps
dan Fragmented WBC
36
PLT-F
• Channel PLT-F secara akurat untuk menghitung trombosit, terutama PLT jumlah
rendah
• Peningkatan akurasi untuk perhitungan PLT pada kasus trombositopenia
• Peningkatan akurasi untuk IPF ß-Thalassemia: microcytic RBCs
• Lebih sedikit gangguan
37
PLT-O VS PLT-F
• Pada Channel PLT-F, trombosit diwarnai secara khusus sehingga perhitungan PLT lebih teliti
dan tidak tercampur dengan substansi RBC yang terfragmentasi atau mikrositik. Olah karena
Pewarana PLT-F mewarnai Trombosit di bagian dalam dan luar sel, sementara RBC yang
terfragmentasi atau mikrositik diwarnai lemah hanya di bagian membran saja
• Pada kasus seperti apoptotic WBCs atau WBC fragments, PLT dan WBC fragemented sulit
dibedakan di channel RET. Namun di channel PLT-F gangguan ini berhasil diatasi sehingga
nilai PLT akurat
38
PLT-I default dan akan dilaporkan jika reliable
Channel PLT-F or RET :
Hasil dirilis dari PLT-F atau
No. PLT-O
Apa ada channel
lain?
None:
Apakah PLT-I Lakukan GDT
dapat reliable?
39
4 Consumables, Reagent & Open Stability
Reagents
Pelarut
Pelisis
Pewarna
Pembersih
41
Reagents
42
5 IQC and PME
IQC : XN-Check
44
IQC : XN-Check
45
QC Chart
46
Cara melakukan QC
47
Tips and Trick untuk QC
48
Mengapa QC perlu dilakukan?
Dan Kapan waktu yang tepat untuk melakukan QC?
1. Mendeteksi adanya kesalahan sistematis yang dapat menyebabkan kondisi pasien normal
tampak tidak normal, atau kondisi pasien tidak normal tampak normal
2. Memberikan validitas terhadap kondisi alat dan reagen yang digunakan
3. Memantau presisi dan akurasi analyzer
4 Setelah perawatan
50
Variabel yang mempengaruhi hasil QC
51
2 Tipe Error pada QC
1. Random Error
1. Mempengaruhi presisi pada hasil
2. Disebabkan karena : voltage, kontaminasi, bubble
2. Systematic Error
1. Mempengaruhi akurasi pada hasil (bias, shift, trend)
2. Disebabkan karena : ada variasi QC dan reagent yang digunakan, sensitivitas pada alat
1. Satu bulan sebelum PME dilaksanakan pastikan hasil TEa, Sigma, CV% yang diperoleh masih
dalam ketentuan yang diperbolehkan oleh masing-masing laboratorium. Tidak ada trend
2. Selalu melakukan maintenance sesuai dengan ketentuan dari pabrikan alat
3. Pastikan alat masih dalam masa kalibrasi
4. Gunakan bahan QC yang masih dalam open stability nya*
53
6 Sample Analysis
Analysis Mode
55
Whole Blood (WB) Mode
• Digunakan untuk analisa whole blood
• Mode yang paling sering digunakan
• Mode analisa default di sistem pengerjaan sampler
56
Analisis : Whole Blood (WB)
57
Low WBC (LW) Mode
• Dapat dilakukan di analisis manual
• Dapat dilakukan di analisis Sampler pada mode retesting dan Query to host
• Discrete CBC dan DIFF akan terpilih secara default saat LW digunakan
58
Analisa Manual: Pre-Dilution (PD)
- Analisis mikro (silakan gunakan microtube)
- Digunakan untuk menganalisis sejumlah kecil spesimen
- Sensor aspirasi darah tidak digunakan
- Sampel perlu diencerkan 1:7 Secara manual dengan
Cellpack DCL. (20uL specimen + 120uL cellpack DCL)
59
Analisis Manual : Body Fluid (BF)
60
WDF Scattergram in BF Result
TC - BF
WBC - BF
mode using WDF channel
• Mononuclear cells (MN) = lymphocytes +
monocytes
• Polymorphonuclear cells (PMN) =
neutrophils + eosinophils + basophils
61
WDF (EXT) Scattergram in BF Result
62
Utilitas Klinis of EO-BF
• CSF
• EO-BF > 5 % suggests parasitosis
• Pleural fluid
• EO-BF > 33 % suggests malignant tumours as well as auto-immune diseases
and parasitic infections
• Ascites
• EO-BF > 10 % suggest the presence of:
o Allergic disease
o Parasitic disease
o Tuberculosis
o Malignant tumours
63
BF Koleksi spesimen
64
BF Penanganan Spesimen
• CSF :
o Room temperature
o ASAP
• Serous fluid
o Room temperature
o ASAP
• Synovial fluid
o Room temperature
65
Stabilitas Seiring Waktu
CSF
• MN#% dan PMN#% memperlihatkan perubahan dalam waktu 1 jam setelah sampel dianalisa,
walaupun spesimen disimpan pada ruangan dengan suhu ruang dan 4C
• MN cenderung menurun dan PMN cenderung meningkat
• Hal ini mengkonfirmasi bahwa WBC di CSF sangat ringkih dan mudah terdegradasi secara cepat
dari waktu ke waktu
Pleural Fluid
• WBC-BF, MN#%, PMN#% tetap stabil baik pada suhu kamar dan pada 4 °C hingga 4 Jam
66
7 Result Interpretation and Flagging
Interpretasi Hasil
71 71
Flagging : Q-Flag
Q-Flag digunakan untuk menampilkan level Positive / Negative dari suspect
pada program intepretasi
72 72
Flagging : Q-Flag
Border line
Flag
Limit: 100
Nilai Numerik
73
Limitasi flagging
74
PLT Flagging
PLT Flagging
IP message Channel
PLT ABNORMAL PLT Abn Scattergram PLT-F
PLT Abn Distribution PLT
Thrombocytopenia PLT, RET, PLT-F
Thrombocytosis PLT, RET, PLT-F
SUSPECT PLT Clumps? WNR, WDF, PLT-F
76
Flagging : XN – PLT (Abn Distribution)
Pesan Penyebab Follow up
PLT Abn Dst - Ukuran PLT abnormal (giant PLT) Koreksi hitung PLT-I
→ PLT rendah palsu Ada channel PLT lain?
(PLT Abnormal 1. Bila ada → Lakukan analisis PLT-F, kalau tidak
Distribution) - Ada fragmented WBC/RBC, RBC punya bisa pakai PLT-O pada RET
mikrositik 2. Bila tidak → Buat apusan dan hitung manual PLT
→ PLT tinggi palsu
Cek morfologi dan ukuran PLT
Jika ditemukan ada clumps karena alergi EDTA, segera
ambil ulang dengan Na-Sitrat
Jika ditemukan ada clumps karena pre-analitik, segera
koleksi arah ulang
77
Flagging : XN – PLT (Abn Distribution)
78
Flagging : XN – PLT (PLT Clumps?)
79
Flagging : XN – PLT (PLT Clumps?)
Pesan Penyebab Follow up
PLT clumps(S)? - Kemungkinan ada agregasi PLT → 1. Buat sediaan hapus → cek adanya agregasi PLT
PLT rendah palsu * Bila ada → - ambil darah baru dengan sitrat
- Kemungkinan ada bekuan - segera analisis di alat
- hasil PLT dikalikan 1.1
* Bila tidak ada → hitung PLT manual
* Bila ada PLT clump di ujung sediaan
→ ambil darah baru dengan EDTA
2. Lihat adanya bekuan di sampel
Bila ada → ambil darah baru dengan EDTA
80
Case : Flagging PLT-Clumps Palsu pada DHF
PLT : * 21 x103/uL
81
RBC Flagging
RBC abnormal IP message
IP message Channel
RBC ABNORMAL RBC Abn Distribution RBC
Dimorphic Population RBC
RET Abn Scattergram RET
Reticulocytosis RET
Anisocytosis RBC
Microcytosis RBC
Macrocytosis RBC
Hypochromia RBC + HGB
Anemia HGB
Erythrocytosis RBC
83
RBC suspect IP message
IP message Channel
RBC SUSPECT RBC Agglutination? RBC + HGB
Turbidity/HGB Interference? RBC + HGB
84
RBC Flagging
Pesan Penyebab Follow up
RBC Abn Dst Histogram RBC abnormal akibat: Cek morfologi RBC
- Terdapat multiple peak pada histogram
- Abnormalitas distribusi ukuran dan/atau morfologi RBC
Dimorphic Histogram RBC memiliki 2 puncak - Cek apakah pasien baru mendapat transfusi
Population 1. Bila ya → ambil darah baru setelah 24 jam dan analisis
2. Bila tidak → cek morfologi RBC
Anisocytosis RDW-SD > 65 fL atau RDW-CV >20% Cek morfologi RBC
Microcytosis MCV < 70 fL Cek morfologi RBC, koreksi hitung PLT
Macrocytosis MCV > 110 fL Cek morfologi RBC
Fragments? Kemungkinan ada fragment RBC → PLT tinggi palsu Koreksi hitung PLT
o
RBC Agglut? Kemungkinan ada aglutinasi RBC: - Inkubasi sample di 37 C selama 30 menit
- RBC rendah palsu - Segera analisis di alat
(RBC - MCV >>
Agglutination) - Perbandingan RBC dan HB abnormal (>1:3)
85
RBC Flagging
Pesan Penyebab Follow up
Iron Def? Kemungkinan defisiensi besi Cek manual mikroskopi utk keberadaan RBC mikrositik dan hipokrom
(MCHC <31 g/dL, MCV <75 fL, - Jika ada RBC mikrositik → koreksi hitung PLT
RDW-CV >15%) - Jika tidak ada RBC mikrositik → laporkan hasil
HGB Defect? Kemungkinan RBC abnormal Cek manual mikroskopi utk keberadaan RBC mikrositik dan hipokrom,
(RDW-CV <15%, MCV <75 fL) target cells, sickle cells, HGB C crystals
- Jika ada RBC mikrositik, → koreksi hitung PLT
- Jika tidak ada RBC mikrositik → laporkan hasil
RET Abn Scg Klasifikasi RBC/PLT-O/ RET muda/RET Perhatikan RET → cek adanya tanda bintang (*):
matang yang saling tumpang tindih 1. Bila ada → lakukan hitung RET manual
(RET Abnormal 2. Bila tidak ada → Keluarkan hasil
Scattergram) Bila RET tinggi (>2.5%)
- buat sediaan hapus untuk cek keberadaan polychromasia,
Howell-Jolly bodies, basophilic stippling.
- buat sediaan RET → crosscheck jumlah RET manual
86 86
Flagging : XN – RBC (Abn Distribution)
• Area deteksi : RDW-SD dan CV tidak dapat dianalisa
• Hasil : Low reliability result utnuk RBC, Ret, HCT, RBC indices, RDW
• Penyebab : Kehadiran dari RBC abnormal seperti fragmented RBC,
anisocytosis, poikilocytosis, dimorphic population, RBC agglutination / PLT
clumps
• Saran : review slide untuk abnormalitas
87
Flagging : XN – RBC (Dimorphic Population)
88
Mode PD tidak disarankan untuk Troubleshooting
Reminder:
90
Case: Flagging RBC Agglut
15 mins 30 mins 1 hour
Lipemik / Ikterik
Extremely turbid: penggantian plasma
Turbid (low-mid): dilusi
- Sentrifugasi pada 550 rpm, 10 menit
- Dilusi sampel 2X atau 5X
- Ambil plasma dan tambahkan diluent sejumlah
- Analisis ulang di mode Whole
volume plasma yang diambil, homogenisasikan
Blood
- Analisis di mode Whole Blood
- Koreksi HGB, MCH, MCHC
- Koreksi HGB, MCH, MCHC
2. Sampel HIL Hemolisis
In vitro In vivo > lakukan koreksi Hgb
Turbidity - Ambil ulang darah - Analisis Hgb plasma (matikan aspiration sensor)
Hgb - Analisis darah baru - Hitung Hgb sel = Total Hgb – (1-HCT/100) x Hgb plasma
Preanalitik
- Volume darah kurang
- HCT rendah palsu, MCHC tinggi palsu
Turbidity Terjadi pada
Hgb hampir seluruh Akurasi Alat
sampel - QC MCHC trend tinggi
- QC HGB trend tinggi dan/atau HCT trend
rendah
94
Flagging : Turbidity / HGB Interference? Pada Sampel
Normal
96
Case: Flagging Lipemik dengan Flagging Turb/HGB Interf?
100
RET Abn Scattergram
Penyebab:
Separasi yang kurang baik antara
partikel high fluoresens (WBC) dan
retikulosit high fluoresens (HFR)
101
WBC Flagging
WBC abnormal IP message
IP message Channel
WBC ABNORMAL Neutropenia WDF
Neutrophilia WDF
Lymphopenia WDF
Lymphocytosis WDF
Monocytosis WDF
Eosinophilia WDF
Basophilia WDF
Leukocytopenia WDF
Leukocytosis WDF
IG Present WDF
103
WBC suspect IP message
IP message Channel
WBC SUSPECT Left Shift? WDF
Atypical Lympho? WDF, WDF
Blasts/ Abn Lymph? WDF
NRBC? WDF
104
Pesan di layar Penyebab Follow up
WBC Abn Scg WNR : klasfikasi NRBC/WBC/Baso Perhatikan WBC → cek adanya tanda bintang (*):
tumpang tindih 1. Bila ada → - buat sediaan hapus
(WBC Abnormal - cek adannya NRBC
Scattergram) - hitung NRBC per 100 WBC
- koreksi perhitungan WBC secara manual
2. Bila tidak ada → keluarkan hasil
WDF : klasifikasi sel WBC tumpang tindih Buat sediaan hapus → cek adanya sel abnormal :
→ hasil DIFF ---- 1. Bila ada → konsul DIFF
2. Bila tidak ada → hitung DIFF manual
Blasts/Abn Lymph? Kemungkinan ada Blasts/Abnormal Buat sediaan hapus → cek adanya blast atau limfosit
lymphocytes abnormal → koreksi hitung DIFF
Atypical Ly? Kemungkinan ada Atypical Lymphocytes Buat sediaan hapus → cek adanya limfosit atipikal → koreksi
(atau sel plasma biru) hitung DIFF
Left Shift? Kemungkinan jumlah band/batang Buat sediaan hapus → hitung DIFF manual
meningkat
IG? Kemungkinan ada Immature Buat sediaan hapus → cek adanya promielosit / mielosit /
Granulocytes (promielosit, mielosit, atau metamielosit
metamielosit)
Blasts? Kemungkinan ada Blasts Buat sediaan hapus → cek adanya blasts → koreksi hitung
DIFF
Abn Lymph? Kemungkinan ada Abnormal lymphocytes Buat sediaan hapus → cek adanya abnormal limfosit →
koreksi hitung DIFF
105
Flagging : XN – WBC (Abn Scattergram)
107
Flagging : XN – WBC (Atypical Lymphocyte?)
• Judgement method : Terdeteksi Atypical Lymp pada WDF
• Hasil : Low reliability pada Lymp, Mono, Neu, dan IG
• Penyebab : kehadiran Atypical Lymp
• Saran : review slide dan perform manual diff count
108
IG present
109
Blast, Atypical lymphocyte, atau Abnormal Lymphocyte
Abnormal Lymphocyte
110
8 Maintenance