3538-Article Text-11456-2-10-20230213

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Fruitset Sains, 10 (6) (2023) pp.

355-361
Published by: IOCSCIENCE

Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi


Journal homepage: www.iocscience.org/ejournal/index.php/Fruitset

PENERAPAN KOMPOS BERBAHAN DASAR BAGLOG JAMUR TIRAM


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH
(Aranchis hypogeae L) PADA MUSIM HUJAN

Abdul Rahman1*, Dwika Karima Wardani2, Erwin Pane3


1,2,3Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area, Medan
Email: [email protected]
*korespondensi

Abstract
The growth of peanut plants can be increased by treating organic matter as a source of nutrients for plants. Especially the
utilization of waste that is considered unproductive, even though if processed properly it can provide great benefits for
plants, such as oyster mushroom baglog waste. Giving oyster mushroom baglog makes it easier for ginophore to penetrate
the planting medium and helps the development of pod formation in peanuts. This research was conducted from September
to December 2022 in the experimental field of the Medan Area University campus. The design used was a Completely
Randomized Design with a factor of giving oyster mushroom baglogs. The treatments carried out were A1 : Without Oyster
Mushroom Baglog and Manure (control), A2 : Oyster Mushroom Baglog Compost, A3 : Manure Baglog, A4 : Oyster
Mushroom Baglog Compost + Manure (Comparison ½ : ½ ), A5 : Baglog Compost Oyster Mushroom + Manure (1:1).
The results of the treatment had an effect on the proportion of plant growth which reached 100%, while the fruit weight
per sample produced was in the Oyster Mushroom Baglog Compost + Manure ratio of 1:1.

Keywords: Baglog of Oyster Mushrooms, Peanuts, Rainy Season.

Abstrak
Pertumbuhan tanaman kacang tanah dapat ditingkatkan dengan pemberian perlakuan bahan organik sebagai penyedia
sumber hara bagi tanaman. Terutama pemanfaatan limbah yang dianggap tidak produktif, padahal jika di olah dengan tepat
dapat memberikan manfaat yang besar bagi tanaman seperti halnya limbah baglog jamur tiram. Pemberian baglog jamur
tiram memudahkan ginofor menembus media tanam dan membantu perkembangan pembentukan polong pada kacang
tanah. Penelitian ini dilakukan dari bulan September hingga Desember 2022 dilahan percobaan kampus Universitas Medan
Area. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan faktor pemberian baglog jamur tiram. Adapun
perlakuan yang dilaksanakan yaitu A1 : Tanpa Baglog Jamur Tiram dan Pupuk Kandang (kontrol), A2 : Kompos Baglog
Jamur Tiram, A3 : Pupuk Kandang, A4 : Kompos Baglog Jamur Tiram + Pupuk Kandang (Perbandingan ½ : ½ ), A5:
Kompos Baglog Jamur Tiram + Pupuk Kandang (1:1). Hasil perlakuan memberikan pengaruh terhadap persentase tumbuh
tanaman yang mencapai 100 %, sedangkan bobot buah persampel yang dihasilkan terberat terdapat pada perlakuan Kompos
Baglog Jamur Tiram + Pupuk Kandang perbandingan 1:1.
Kata Kunci: Baglog Jamur Tiram, Kacang Tanah, Musim Hujan.

1. Pendahuluan
Kacang tanah adalah tanaman palawija yang masuk pada famili leguminoceae dan
genus arachis. Kacang tanah menduduki urutan ketiga tanaman pangan setelah padi dan
jagung yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Budidaya kacang tanah menjadi peluang
bisnis yang cukup menguntungkan karena hasil panen kacang bisa diolah menjadi beragam
produk yang memiliki nilai jual tinggi (Kasno et al., 2013). Kacang tanah adalah tanaman
yang cocok dibudidayakan pada daerah dengan tingkat curah hujan sedang. Curah hujan
yang tinggi akan mengakibatkan proses penyerbukan terganggu dan kelembaban akar juga
meningkat sehingga tnaman kacang tanah rentan terserang jamur (Arinda, 2021).
Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkn pertumbuhan dan produksi kacang tanah
yaitu kurangnya penerapan teknologi tepat guna untuk mengoptimalkan hasil panen,
pengunaan benih bermutu rendah, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan tanpa
memperhatikan penggunaan pupuk hayati atau organik yang pada umumnya memiliki
banyak kandungan unsur hara, keterbatasan ketersediaan lahan, minat petani dalam
membudidayakan tanaman kacang tanah menurun karena harga pasar yang tidak stabil,

Journal homepage: www.iocscience.org/ejournal/index.php/Fruitset


356
❒ ISSN 2302-9668 (Print), 2809-1183 (Online)

serangan hama penyakit, dan faktor iklim yang tidak stabil. (Kurniawan et al., 2017).
Penggunaan bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Tanah
yang miskin hara tidak akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
diperparah dengan iklim yang tidak stabil seperti pada saat musim hujan. Upaya peningkatan
pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah salah satunya menyumbangkan hara ke
tanah pada tanaman kacang tanah yaitu pemberian baglog jamur tiram dan pupuk kandang.

Gambar 1. Kompos Baglog Jamur Tiram (Sumber Pribadi)


Pemanfaatan baglog sebagai media tanam jamur tiram hanya memiliki masa produktif
kurang lebih empat bulan. Setelah jamur tiram dipanen baglog tersebut dibuang dan tidak
dimanfaatkan. Padahal dalam baglog tersebut masih mengandung materi organik atau
disebut miselia. Limbah baglog yang tidak dikelola menjadi ancaman lingkungan karena
materi organik miselia tersebut ketika membusuk akan melepaskan gas metana (CH4) yang
akan mencemari udara (Tranggono et al., 2021). Manfaat penggunaan limbah baglog jamur
tiram yaitu karena salah satu komposisinya adalah serbuk gergaji kayu dengan persentase
kandungan unsur P 0.81%, K 1.97 %, N-Total 1,2% dan C-Organik 1,79 % (Hadi, 2017).
Pupuk kandang merupakan bahan organik berbahan dasar kotoron padat dan cair dari hewan
ternak jenis ruminansia yang memiliki keunggulan dapat memperbaiki struktur tanah,
meningkatkan humus dan sebagai bioaktifator (Zulkarnain & Jambi, 2013). Pemberian
kombinasi baglog jamur tiram dan pupk kandang memiliki efek positif terhadap kesuburan
tanah karena mengandung unsur hara yang lengkap (makro dan mikro) serta mikroorganisme
yang ada didalamnya mampu menguraikan tekstur menjadi lebih matang sehingga beberapa
unsur hara dalam lahan kering tersedia bagi tanaman. Dengan demikian, pupuk kandang
akan memperbaiki kondisi fisik dan kesuburan tanah (Najiyati et al., 2005; Avivi &
Munandar, 2021). Selain itu, masa tanam memegang peranan penting dalam sistem pertanian
terutama pada budidaya tanaman kacang tanah. Oleh karena itu petani harus tahu tentang
masa taman, terutama tentang faktor iklim. Curah hujan merupakan salah satu faktor iklim
yang menjadi ancaman bagi tanaman kacang tanah yang pada umumnya dapat tumbuh
secara optimal pada curah hujan sedang. Curah hujan yang tinggi berpengaruh terhadap
pengangkutan unsur hara dari tanah ke akar dan yang ditranslokasikan kebagian tanaman
lainya (Pratiwi, 2013; Buge et al., 2017). Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
tertarik melakukan penelitian tentang Pemanfaatan kompos berbahan dasar baglog jamur
tiram terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah pada musim hujan.

Fruitset Sains, Vol.10, No. 6 Februari 2023: pp 355-361


357
Jurnal Pertanian AgroteknologiISSN 2302-9668 (Print), 2809-1183 (Online) ❒

2. Bahan dan Metode


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2022 di
lahan percobaan Kampus Universitas Medan Area. Bahan yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah biji kacang tanah (Aranchis hypogeae L), kompos baglog jamur tiram,
pupuk kandang. Dan alat yang digunakan adalah cangkul, karung goni, gembor atau timbah,
parang, tali plastik, meteran, timbangan analitik, timbangan bobot, jangka sorong, alat tulis,
pancang label, dan kamera dokumentasi. Penelitian ini akan dilakukan menggunakan
Rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan sebagai berikut :
A1 : Tanpa Baglog Jamur Tiram dan Pupuk Kandang (kontrol)
A2 : Kompos Baglog Jamur Tiram
A3 : Pupuk Kandang
A4 : Kompos Baglog Jamur Tiram + Pupuk Kandang (Perbandingan ½ : ½ )
A5 : Kompos Baglog Jamur Tiram + Pupuk Kandang (1:1)
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdapat 4
tanaman yang dijadikan sampel, total sampel keseluruahan 60 tanaman. Data yang diperoleh
dianalisis menenggunakan uji F 5%, apanila F hitung lebih besar dari pada F tabel maka
analisis dilanjutkan dengan uji DMNRT pada taraf perlakuan 5 %. Parameter pengamatan
yang dilakukan pada penelitian ini yaitu persentase tumbuh tanaman, tinggi tanaman, dan
bobot buah persampel.
Tahapan pelaksanaan penelitian disajikan pada tabel gambar 1.

Gambar 2. Alur Pelaksanaan Penelitian

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Persentase Tumbuh Tanaman
Persentase tumbuh tanaman ditetapkan apabila 75% dari jumlah benih yang ditanam
telah berkecambah. Rumus persentase tumbuh yaitu :
Persentase Pertumbuhan : Jumlah Tanaman Hidup x 100 %
Populasi Tanaman
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pelakuan memiliki persentase
tumbuh tanaman 100 %. Persentase tumbuh tanaman pada semua perlakuan yang diulang
dengan 3 ulangan tumbuh dengan baik meskipun curah pada saat budidaya tanaman kacang
tanah tinggi.
Adapun tabel persentase tumbuh tanaman disajikan pada Tabel 1.

Abdul Rahman,- Penerapan Kompos Berbahan Dasar Baglog Jamur Tiram Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Kacang Tanah Pada Musim Hujan
358
❒ ISSN 2302-9668 (Print), 2809-1183 (Online)

Tabel 1. Persentase Tumbuh Kacang Tanah (Aranchis hypogeae L)


Ulangan
Perlakuan
1 2 3
A1 100 % 100 % 100 %
A2 100 % 100 % 100 %
A3 100 % 100 % 100 %
A4 100 % 100 % 100 %
A5 100 % 100 % 100 %

a b

Gambar 3. a) Tanaman Kacang Tanah pada Plot Perlakuan ; b Tanaman Kacang Tanah pada Beberapa
Perlakuan
3.2 Tinggi Tanaman dan Pembungaan Kacang Tanah
Tinggi tanaman merupakan peubah pertumbuhan tanaman yang mudah dimati sebagai
indikator untuk mengetahui pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diberikan pada
tanaman (Lubis et al., 2013). Pertambahan tinggi tanaman menunjukkan adanya aktivitas
vegetatif yang terjadi pada tanaman (Pratiwi, 2013). Berdasarkan hasil pengamatan tinggi
tanaman kacang tanah pada perlakuan baglog jamur tiram dan pupuk kandang menunjukkan
bahwa adanya peningkatan tinggi tananam pada setiap 2 minggu sekali pengamatan.
Perlakuan dengan pemberian pupuk kadang adalah tanaman dengan tinggi tanaman tertinggi
yaitu mencapai 23 cm, dan tinggi tanaman terendah terdapat pada perlakuan kombinasi
baglog jamur tiram dan pupuk kandang pada perbandingan 1/2 : 1/2. Tinggi tanaman kacang
tanah pada umumnya berkisar antara 30-50 cm (Azwir, 2018). Akan tetapi hasil menujukkan
tinggi tanaman kacang tidak mencapai 30 cm. Hal ini diasumsikan karena faktor curah hujan
yang tinggi selama masa pertumbuhan . Tabel tinggi tanaman disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Tinggi Tanaman Kacang
Minggu Setelah Tanam
Perlakuan
2 4 6 8
A1 7,3 10,3 13,8 18,3
A2 10,7 13,7 15,3 20,0
A3 9,8 12,0 16,1 23,0
A4 6,3 9,1 11,7 16,4
A5 10,4 13,9 20,1 21,1

Fruitset Sains, Vol.10, No. 6 Februari 2023: pp 355-361


359
Jurnal Pertanian AgroteknologiISSN 2302-9668 (Print), 2809-1183 (Online) ❒

TINGGI TANAMAN

21.125
16.375
18.25

23

20.1
25.0

20

16.1
15.3

13.9
13.8

13.7
20.0

12.0

11.7
10.7

10.4
10.3
15.0

9.8

9.1
7.3

6.3
10.0
5.0
0.0
A1 A2 A3 A4 A5
Minggu Ke I 7.3 10.7 9.8 6.3 10.4
Minggu Ke II 10.3 13.7 12.0 9.1 13.9
Minggu Ke II 13.8 15.3 16.1 11.7 20.1
Minggu Ke IV 18.25 20 23 16.375 21.125

Gambar 4. Grafik Tinggi Tanaman Kacang Tanah


Berdasarkan grafik tinggi tanaman kacang tanah yang amati menunjukkan adanya
peningkatan pada setiap minggu pengmatan. Penambahan tinggi tanaman dipengaruhi dari
perlakuan yang diberikan pada tanaman kacang tanah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilaporkan oleh Mamma et al., (2019) bahwa pemberian pupuk kandang dengan dosis 15
ton/ha berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman kacang
tanaman yang mencapai tinggi 32,33 cm dan diemete batang 0,50 cm. Fase pertumbuhan
kacang tanah didasarkan pada pertumbuhan jumlah buku yang terletak di batang utama,
pengembangan bunga hingga pembentukan polong. Fase pertumbuhan dibagi 2 yaitu fase
vegetatif dan fase reproduktif. (Kurniawan et al., 2017).
Fase vegetatif berlangsung sejak biji berkecambah sampai kanopi tajuk mencapai batas
maksimum. Sedangkan fase reproduktif ditandai dengan adanya bunga, buah dan biji.
Pembungan pertama pada fase reproduktif pada kacang tanah dimulai pada 27-32 HST (hari
setelah tanam) (Kasno, 2014). Bunga yang mencul setiap harinya akan bertambah dan akan
kembali menurun pada priode pengisian polong. Ginofor tangkai kepala putik muncul pada
hari ke-4 atau ke-5 setelah bunga mekar, kemudian akan memanjang, serta menuju dan
menembus tanah untuk memulai pembentukan polong. Pembentukan polong dimulai ketika
ujung ginofor mulai membengkak, yaitu pada hari ke-40 hingga hari ke-45 setelah tanam
atau sekitar satu minggu setelah ginofor masuk ke dalam tanah.(Prayoga et al., 2018)
3.3 Bobot Buah Persampel
Data bobot buah persampel pada tanaman kacang menunjukkan hasil yang bervariasi.
Bobot buah terberat yaitu pada perlakuan A5 Kompos Baglog Jamur Tiram + Pupuk
Kandang (1:1) yang mencapai 370 gram persampel. Selanjutnya diikuti oleh perlakuan A2
Kompos Baglog Jamur Tiram seberat 308 gram persampel, perlakuan A4 Kompos Baglog
Jamur Tiram + Pupuk Kandang (Perbandingan ½ : ½ ) seberat 288 gram persampel,
perlakuan A1 Tanpa Baglog Jamur Tiram dan Pupuk Kandang seberat 276 gram dan
perlakuan A3 Pupuk Kandang seberat 250 gram. Bobot buah persampel pada berbagai
perlakuan disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Bobot Buah Persampel
Perlakuan Rata-rata
A1 276 gram
A2 308 gram
A3 250 gram

Abdul Rahman,- Penerapan Kompos Berbahan Dasar Baglog Jamur Tiram Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Kacang Tanah Pada Musim Hujan
360
❒ ISSN 2302-9668 (Print), 2809-1183 (Online)

A4 288 gram
A5 370 gram

Kompos dari baglog jamur tiram mengandung kadar air 40,07%, C-organik 14,38%,
C/N rasio 19,43, hara N 0,74% , hara P 0,50%, hara K 8,08%, hara Ca 6,38%, hara Mg
0,22%, dan Al 0,0017% (Jumar et al., 2021). Kacang tanah memiliki kemampuan untuk terus
mengalami pertumbuhan organ maristematis meskipun telah masuk pada fase generatif yang
di sebut juga dengan sifat indeterminate. Hal ini juga yang menjadi peluang terlambatnya
pengisian polong, polong hampa dan kurang optimanya fase pembentukan polong.

4. Simpulan

Dapat disimpulkan pada semua perlakuan pada penelitian ini menghsilkan persentase
tumbuh mencapai 100 %, untuk tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan A3 (pupuk
kandang), lebar daun terbesar pada perlakuan A1(tanpa baglog jamur tiram dan pupuk
kandang). Bobot buah persampel terberat pada perlakuan A5 (Baglog Jamur Tiram + Pupuk
Kandang (1:1) dengan berat 370 gr. Dari data tersebut dinyatakan bahwa pemberian baglog
jamur tiram dan pupuk kandang hanya berpengaruh terhadap bobot buah persampel dan
persentase tumbuh, sedang kan tidak terlalu berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan lebar
daun.
Penelitian ini dibatasi oleh lingkup pertumbuhan dan produksi kacang tanah dengan
pemberian baglog jamur tiram dan pupuk kandang pada musim hujan di Sumatera Utara.
Untuk penelitian lanjutan bisa melakukan pemanfaatan baglog dan pupuk kandang untuk
melihat pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah pada musim kemarau di Sumatera
Utara. Terimakasih

5. Referensi
Arinda. (2021). Budidaya Kacang Tanah dan Peluang Bisnisnya (T. Elementa (ed.)). Elementa Media.
Avivi, S., & Munandar, D. E. (2021). Fisiologi Dan Metabolisme Benih. In Buku Teks.
https://books.google.com/books/about/Buku_Teks_Fisiologi_Metabolisme_Benih.html?hl=id&id=om
w8EAAAQBAJ
Azwir, A. (2018). Pengaruh Pemupukan Terhadap Kacang Tanah Di Lahan Tadah Hujan Sumatra Barat. Jurnal
Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 20(3), 209.
https://doi.org/10.21082/jpptp.v20n3.2017.p209-220
Buge, V. E., Tarore, A. E., Lumingkewas, A. M., Jurusan, M., Pertanian, B., Pertanian, F., Sam, U., Manado,
R., Jurusan, D., Pertanian, B., Pertanian, F., Sam, U., Manado, R., & Balance, W. (2017). Masa Tanam
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Berdasarkan Neraca Air di Kecamatan Kakas Barat. Cocos, 1(4),
1–9.
Hadi, M. A. (2017). pengaruh pemberian Kompos Limbah Baglog Jamur dan Pupuk Kandang Domba
terhadap pertumbuhan dan hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas ….
http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/6581
Jumar, Riza, A. S., & Komala, A. P. (2021). Kualitas Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram. Prosiding Seminar
Nasional Lingkungan Lahan Basah., 6(1), 1–8.
Kasno, A. (2014). Karakteristik Varietas Unggul Kacang Tanah dan Adopsinya oleh Petani. 13–23.
Kasno, A., Taufiq, A., & Trustinah. (2013). Tolerance of peanut genotypes to acidic soil condition. Agrivita,
35(2), 1–19. https://doi.org/10.17503/agrivita-2013-35-2-p145-159
Kurniawan, R. M., Purnamawati, H., & E.K, Y. W. (2017). Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah.
Buletin Agrohorti, 5(3), 342–350. https://journal.ipb.ac.id/index.php/bulagron/article/view/16472
Lubis, A. I., Jumini, & Syafruddin. (2013). Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeal

Fruitset Sains, Vol.10, No. 6 Februari 2023: pp 355-361


361
Jurnal Pertanian AgroteknologiISSN 2302-9668 (Print), 2809-1183 (Online) ❒

L) Akibat Pengaruh Dosis Pupuk N dan P Pada Kondisi Media Tanam Tercemar Hidrokarbon. Jurnal
Agrista, 17(3), 119–126.
Mamma, S., Rahni, N. M., Arma, M. J., Halim, & Rahmasari, W. (2019). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
Sapi dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah ( Arachis hyhypogaea
L .) Effect of Giving Cow Manure and Liquid Organic Fertilizer on the Growth and Production of Peanut
( Arachis hypogaea L .). Berkala, 117(2), 110–117.
Pratiwi, H. (2013). Pengaruh Kekeringan Pada Berbagai Fase Tumbuh Kacang Tanah. Buletin Palawija, 0(22),
71–78. www.jagur.com
Prayoga, G. I., Mustikarini, E. D., & Wandra, N. (2018). Seleksi kacang tanah (Arachis hypogaea L.) lokal
Bangka toleran cekaman salinitas. Jurnal Agro, 5(2), 103–113. https://doi.org/10.15575/3366
Tranggono, D., Pramitha, A. O., Sholikhah, A. M., Fandillah, G. A., Sugiharto, N. O., & Achmad, Z. A. (2021).
Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Putih Menjadi Briket Yang Bernilai Ekonomis Tinggi. Jabn,
2(1), 1–17. https://doi.org/10.33005/jabn.v2i1.33
Zulkarnain, Z., & Jambi, U. (2013). Dasar-Dasar Hortikultura. December.

Abdul Rahman,- Penerapan Kompos Berbahan Dasar Baglog Jamur Tiram Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Kacang Tanah Pada Musim Hujan

You might also like