Pedoman Manual Mutu PKM Ladja
Pedoman Manual Mutu PKM Ladja
Pedoman Manual Mutu PKM Ladja
DAN KINERJA
(MANUAL MUTU)
TAHUN 2022
DINAS KESEHATAN
KATA PENGANTAR
AMBULANCE AULA
b. Pelaksana UKBM
No Nama KADER Jumla Ket
. h
1 Kader Posyandu balita 115
2 Kader Posyandu lansia / 55
POSBINDU
SD/
No. Desa MI SMP MTS SMA SMK
SDI
1 Were II
2 Radamasa
3 Takatunga
4 Sadha
5 Nirmala
6 Kezewea
7 Were III
TOTAL
b. Visi Puskemas
Visi : Tercapainya Masyarakat Golewa Selatan Yang Sehat Badan,
Jiwa, Sosial Dan Spiritual
c. Misi Puskesmas
1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Kesehatan
2) Meningkatkan Kinerja Dan Mutu Pelayanan Kesehatan
3) Memberdayakan Masyarakat Dalam Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat
4) Menjalin Kerjasama Lintas Sektor
5) Meningkatkan Tata Kelola Puskesmas
d. Struktur organisasi UPTD Puskesmas Ladja
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas
Koordinator Tim
Manajemen Mutu
Polindes
Koordinator Puskesmas Pembantu Koordinator Poskesdes
e. Motto Puskesmas
“BERIMAN (Bermutu, Responsif, Indah, Melayani Dan Nyaman)”
f. Tata Nilai Puskesmas Ladja :
P H
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
A A
S R
I DALAM GEDUNG A
E P P
D
N O A
E K
PEM FAR
/ LABOR U N
N UMUM MASI
ATORI M
P D UM E P
N
E A PEM GIGI T E
A
L F S L
I
A T A
N A N
G R P2P PROM G
KIA GIZI
G KES G
A
A N A
N N
SUPLIER
ALUR LAYANAN
PASIEN DATANG
LOKET
GAWAT
DARURAT
R. TINDAKAN
PROMOSI
KESEHATAN
LABORATORIUM
Tertangani
Tdk APOTIK
tertangani
PASIEN PULANG
Rujuk RSUD
C. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan
ISO 9001:2008 dan standar akreditasi pukesmas, yang meliputi:
persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang
terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, yang
meliputi UKM pemberdayaan, UKM surveilans, pengendalian
penyakit dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Dalam
penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan
sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Ladja menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan Standar
Akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan
telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayan klinis,
yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayanan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber
daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasarkan kebutuhan
masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang
disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan
evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Pengendalian dokumen dengan menerapkan hal- hal sebagai
berikut:
A. Pengkodean dokumen kelompok pelayanan:
1. Administrasi Manajemen dengan kode: Admen
a. Bab I, (Admen/I),
b. Bab II, (Admen/II),
c. Bab III, (Admen/ III),
2. Pelayanan Upaya kode : UKM,
a. Bab IV, (UKM/ IV),
b. Bab V, (UKM/ V),
c. Bab VI, (UKM/ VI),
d. Apabila dari upaya Puskesmas dengan
ditambahkan upaya (contoh upaya KIA= UKM/
KIA, upaya promkes = UKM/ Promkes, dan lain-
lain),
3. Pelayanan Klinis kode : Yannis,
a. Bab VII, (Yannis/ VII),
b. Bab VIII, (Yannis/ VIII),
c. Bab IX, (Yannis/ IX),
4. Standar Operasional Prosedur, disingkat: SOP,
5. Daftar tilik disingkat: Dt,
6. Kerangka Acuan disingkat: KAK,
7. Surat Keputusan disingkat: SK,
8. Kebijakan disingkat: Kb,
9. Dokumen ekternal disingkat: Dek,
10. Manual Mutu disingkat MM.
11. Pedoman Mutu disingkat PM,
12. Audit Internal disingkat AI,
B. Penyimpanan Dokumen/ arsip
1. Dokumen rekam klinik/ medik inaktif wajib disimpan
sekurang- kurangnya dua tahun, terhitung dari
tanggal terakhir pasien meninggal, atau pindah
tempat, setelah batas waktu sebagaimana dimaksud
diatas dilampaui, rekam klinis dapat dimusnahkan,
kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain
harus disimpan jangka waktu 10 tahun, terhitung
dari tanggal dibuatnya,
2. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di
Puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal
dua tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda:
a. Umum : resep umum,
b. BPJS : untuk resep yang diterima oleh peserta
asuransi kesehatan,
3. Penyimpanan dokumen/ arsip perkantoran sesuai
dengan sistem penyimpanan dokumen/ arsip aturan
Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada,
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan dimasing-
masing kelompok pelayanan, sedangkan di
administrasi dan manajemen (admen) menyimpan
master dokumen semua kelompok pelayanan dan
program,
C. Sistem penomoran
1. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan
Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada
2. Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh
kelompok pelayanan masing- masing disesuaikan
dengan sistem pengkodean yang telah ditentukan,
3. Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan
pengodean,
4. Urutan penomoran meliputi: Kode pelayanan, Kode
dokumen, Bulan, Tahun dan nomor urut dokumen:
5. Contoh: UKM/ IV/SPO/ 6/ 13/ 005 (B: Kode
pelayanan upaya, IV: Bab IV, SPO: Standar Prosedur
Operasional,6: bulan 6/ Juni, 13 tahun 2013, 005:
nomor urut SPO)
D. Rincian Kegiatan
Pengendalian Dokumen Sistem Mutu mencakup
pengendalian dokumen internal dan eksternal yang
digunakan organisasi dengan kategori sebagai
berikut:
- Tingkat 1 : Kebijakan Kepala Puskesmas
- Tingkat 2 : Manual / Pedoman
- Tingkat 3 : SOP
- Tingkat 4 : Rekaman Kegiatan
Dokumen eksternal yang terkait dengan Klien,
Regulasi dan Peraturan serta acuan dan standar yang
berlaku,
E. Identifikasi Dokumen
a. Identifikasi dokumentasi sistem mutu
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dokumen Tingkat I:
Surat Keputusan Kepala Puskesmas dengan
nomor idetifikasi sebagai berikut
188.4/ CCC /429.114.10/ YYYY
188.4 : kode surat tentang kegiatan
kesehatan
CCC : Kode nomor urut surat dalam
surat dinas
429.114.10 : Kode Puskesmas Ladja
YYYY : Tahun pada saat dokumen di
buat
2. Dokumen Tingkat II:
Manual mutu dan manual kegiatan
puskesmas dengan kode identifikasi MM/
CCC /429.114.10/ YYYY
MM : kode tentang Manual Mutu
CCC : Kode nomor urut surat dalam
surat dinas
429.114.10 : Kode Puskesmas Ladja
YYYY : Tahun pada saat dokumen di
buat
3. Dokumen Tingkat III:
Dokumen tentang SOP Puskesmas .
Untuk Instruksi kerja format penomorannya
adalah sebagai berikut:
CCCC/DDDD/MMMM/CC
CCCC : Kode tentang Pokja
DDDD : Kode tetang Kriteria
MMMM : Kode Nomor elemen dalam
Akreditasi
CC : Kode Elemen penilaian
4. Dokumen Tingkat IV:
rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan
prosedur.
5. Untuk dokumen yang berasal dari luar
Puskesmas (dokumen eksternal) digunakan
kode tersendiri dalam pencatatannya sebagai
berikut:
Dok. Eksternal EKS-YYZZ-QQ
EKS : Dokumen Eksternal
YY : Unit Terkait
ZZ : Identifikasi Prosedur
QQ : Identifikasi Urutan dokumen
I. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal yang digunakan sebagai acuan
dikendalikan sesuai Daftar Dokumen Eksternal.
Secara berkala Dokumen Eksternal diperbaharui
melalui evaluasi terhadap katalog yang terbaru
atau monitoring secara proaktif kepada instansi
terkait
A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu,
penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat , penanggung
jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang
ada pada manual mutu ini.
B. Fokus pada sasaran/pasien:
Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan
dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari
identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan
penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis,
pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut pelayanan.
C. Kebijakan Mutu Puskesmas Ladja yaitu :
“Memberikan Pelayanan Kesehatan yang aman, nyaman dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat”
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar
kinerja/standar pelayanan minimal yang meliputi indikator-
indikator pelayanan klinis, indikator penyelenggaraan upaya
puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan. Perencanaan mutu puskesmas dan keselamatan
pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang
meliputi:
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun
UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan
keselamatan pasien
E. Tanggung jawab, wewenang
Dalam meningkatkan mutu puskesmas seluruh pegawai
Puskesmas mulai dari Kepala, Wakil Manajemen
Mutu/Penanggung Jawab Mutu, Sekretaris Mutu, Tim
Perencanaan, Tim Internal Audit, Tim Mutu Admen, Tim Mutu
Program (UKM), Tim Mutu Klinis (UKP), Tim Survey Dan
Pengaduan, Tim PPI dan Patient Safety dan seluruh karyawan
mempunyai tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :
Kepala Puskesmas
1. Mengkoordinir penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas berdasarkan data program Dinas Kesehatan.
2. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang
pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Memberikan tugas pada staf dan unit-unit, Puskesmas
Pembantu, dan Ponkesdes.
4. Memimpin urusan Tata Usaha, unit-unit pelayanan,
Puskesmas pembantu, Ponkesdes dan staf dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat agar
pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja
yang telah ditetapkan.
5. Menilai prestasi kerja staf sebagai bahan pertimbangan
dalam peningkatan karier.
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas
berdasarkan realisasi program kerja dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
dalam menyusun program kerja berikutnya.
7. Mempunyai tugas pokok dan fungsi memimpin,
mengawasi dan mengkoordinir.
8. Kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan
struktural dan jabatan fungsional.
9. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis Puskesmas.
10. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
program/kegiatan Puskesmas.
11. Memimpin pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
penyelenggaraan pertemuan berkala (Mini Lokakarya
bulanan dan tribulanan).
12. Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) melalui analisis dan perumusan masalah
berdasarkan prioritas.
13. Bertanggung jawab atas Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) secara terinci dan lengkap.
14. Mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas.
15. Membina petugas Puskesmas.
16. Bertanggung jawab mengenai pendidikan berkelanjutan,
orientasi dan program pelatihan staf untuk menjaga
kemampuan dan meningkatkan pelayanan sesuai
kebutuhan.
17. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait di
kecamatan, Lintas Sektor, penyedia pelayanan kesehatan
tingkat pertama swasta, perorangan serta masyarakat
dalam pengembangan UKBM.
18. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelaksanaan
program-program di Puskesmas.
19. Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada semua staf
Puskesmas.
20. Melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala.
21. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
22. Mengolah dan menganalisa data, untuk selanjutnya
diinformasikan atau dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, serta pihak yang berkepentingan lainnya.
23. Membuat Surat Keputusan tentang pengelola keuangan,
penanggung jawab barang inventaris, tim manajemen mutu
Puskesmas, dll
24. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tim Perencanaan
1. Mengkoordinir perencanaan semua kegiatan yang ada di
Puskesmas
2. Membuat perencanaan semua kegiatan yang ada di
Puskesmas
3. Memantau semua tahap perencanaan
Tahap Persiapan
Tahap Analisa Situasi
Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Bendahara
1. Bendahara Penerimaan
a. Membuat laporan harian penerimaan (DPD II 62).
b. Membuat catatan harian uang masuk dalam buku kas
umum.
c. Memeriksa dan melaporkan kas sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
2. Bendahara Pengeluaran
a. Menyusun rencana kegiatan bendahara berdasarkan
data program Puskesmas.
b. Membuat laporan harian pengeluaran.
c. Membuat catatan bulanan uang masuk dan uang keluar
dalam buku kas umum.
d. Melakukan evaluasi hasil kegiatan keuangan.
e. Memeriksa dan melaporkan kas sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
Petugas Loket
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan di loket berdasarkan
data program Puskesmas.
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan di loket dan koordinasi
dengan lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan
ketentuan.
3. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan di loket secara
keseluruhan.
4. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data
kegiatan pelayanan sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
2. Luar Gedung
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita
atau keluarganya dengan petugas, petugas kesehatan
lingkungan melakukan kunjungan lapangan/rumah dan
diharuskan melakukan langkah - langkah sebagai berikut:
a. Mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam
gedung (Puskesmas).
b. Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan
kelengkapan lapangan yang diperlukan seperti formulir
kunjungan lapangan, media penyuluhan, dan alat sesuai
dengan jenis penyakitnya.
c. Memberitahu atau menginformasikan kedatangan
kepada perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah,
sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan
petugas kesehatan/ bidan di desa.
d. Melakukan pemeriksaan/pengamatan lingkungan,
pengamatan perilaku, serta konseling sesuai dengan
penyakit/masalah yang ada.
e. Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan.
f. Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran
(keluarga penderita dan keluarga sekitar).
g. Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut
sekelompok keluarga atau kampung, informasikan
hasilnya kepada petugas kesehatan di desa/ kelurahan,
perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah,
sekretaris, kepala dusun atau ketua RT/RW) , kader
kesehatan lingkungan serta lintas sektor terkait di
tingkat Kecamatan untuk dapat ditindaklanjuti secara
bersama.
Petugas KIA-KB
1. Menyusun rencana kerja pelayanan KIA-KB berdasarkan
data program.
2. Melaksanakan ANC (Ante Natal Care), INC ( Intra Natal
Care), PNC (Post Natal Care), perawatan neonatus,
pelayanan KB, penyuluhan KIA-KB dan koordinasi lintas
program sesuai dengan prosedur/SOP.
3. Melaksanakan asuhan kebidanan.
4. Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai standar prosedur
operasional, SPM, Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja
dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas.
5. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik,
lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan termasuk
memberi kode diagnosa menurut ICD X.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data
kegiatan KIA-KB sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
7. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan kebidanan secara berkala kepada
penanggung jawab.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas
Petugas Imunisasi
1. Menyusun rencana kegiatan Imunisasi berdasarkan data
program Puskesmas
2. Melakukan pemberian imunisasi, sweeping imunisasi,
penyuluhan imunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi
lintas program terkait sesuai prosedur dan ketentuan..
3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan imunisasi
serta visualisasi data sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan imunisasi.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
Petugas Surveilans
1. Menyusun rencana kegiatan surveilans berdasarkan data
program Puskesmas
2. Melakukan, pengamatan penyakit yang berkesinambungan,
meliputi pengumpulan data, pengolahan, analisis dan
visualisasi data serta melakukan penyelidikan
epidemiologi, penanggulangan KLB dan koordinasi lintas
program terkait sesuai prosedur dan ketentuan.
3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
visualisasi data sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
Petugas Gizi
1. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat
berdasarkan data program Puskesmas.
2. Melaksanakan pembinaan posyandu, PSG (Pemantauan
Status Gizi), pemantauan konsumsi gizi (PKG), pemantauan
penggunaan garam beryodium, ASI eksklusif, pemberian
kapsul vitamin A, pemberian tablet Fe, penyuluhan gizi dan
koordinasi lintas program sesuai dengan prosedur/SOP.
3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
visualisasi data sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
Petugas P2M
1. Menyusun rencana kegiatan P2M (Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular) berdasarkan data program
Puskesmas.
2. Melaksanakan P2TB, P2 Kusta, P2 malaria, P2 DBD, P2
ISPA, P2 Diare, P2 HIV-AIDS, P2 filariasis, Imunisasi dan
surveilans dan koordinasi lintas program sesuai dengan
prosedur/SOP.
3. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
visualisasi data sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
Petugas Laboratorium
1. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai SOP, SPM,
tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan dan kepala
Puskesmas.
2. Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dengan
melaksanakan upaya pelayanan Laboratorium dengan
penuh tanggung jawab sesuai keahlian/standar profesi
dan kewenangannya.
3. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi
data yang perlu secara baik, lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
4. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan beserta
Kepala Puskesmas menyusun perencanaan upaya
pelayanan laboratorium.
5. Melaksanakan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3
Laboratorium).
6. Menyiapkan bahan rujukan spesimen.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
A. Umum
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
Hasil audit
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses
Pencapaian sasaran mutu
Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
Perubahan terhadap Kebijakan mutu
Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem
manajemen mutu/sistem pelayanan
C. Luaran tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah
peningkatan efektivitas system manajemen mutu, peningkatan
mutu pelayanan terkait dengan pelanggan, dan identifikasi
perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang
perlu dilakukan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. Infrastruktur
1) Belanja Modal
a) Merencanakan kebutuhan puskesmas baik fisik maupun alat
kesehatan
b) Mengusulkan RUK ke Dinas Kesehatan
c) Menyusun RPK
d) Proses Pengadaan
e) Evaluasi Pengadaan
2) Pemeliharaan
a) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
b) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
c) Monitoring fungsi alat medis dan non medis
d) Kalibrasi Alat
e) Tindak lanjut hasil monitoring
D.Lingkungan Kerja
a. Ventilasi
Mengupayakan pengadaan ventilasi alami tidak kurang dari
15% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan
ventilasi
b. Pencahayaan
Pencahayaan harus terdistribusikan rata dalam ruangan
sesuai lampiran standar Permeskes 75/2014
c. Sistem Sanitasi
Sistem Sanitasi terdiri sistem air bersih, sistem pembuangan
air kotor dan air limbah , kotoran dan sampah serta
penyaluran air hujan sesuai lampiran permenkes 75/ 2014
d. Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah
dioperasikan dan tidak mengganggu lingkungan
e. Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup dan
keluar puskesmas untuk mendukung layanan
f. Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan
diletakan dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna
g. Sistem Proteksi Kebakaran
Puskesmas menyediakan apar (alat pemadam kebakaran)
h. Sistem Pengendalian Kebisingan
Intensitas kebisingan diluar ruangan tidak lebih dari 55 dBA,
dan di dalam ruangan tidak lebih dari 45 dBA, termasuk
Genset
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
3. Pembelian
Pembelian yang dilakukan puskesmas Ladja dilakukan secara
langsung dan di bawah pengawasan dari dinas kesehatan.
Pembelian yang dilakukan terkait dengan operasional
puskesmas baik menggunakan dana APBD (JPKMB) maupun
dana Pusat (BOK). Untuk dana dari BOK sebelum pembelian
dilakukan pengajuan Nota Pencairan Dana ke dinas kesehatan
Kabupaten sebelumnya. Setelah mendapat persetujuan dari
pejabat yang berwenang di dinas kesehatan Kabupaten baru
puskesmas melakukan pembelian.
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dipastikan dijalankan secara terkendali.
Pelaksanaan kegiatan UKM dilakukan sesuai dengan POA
masing masing program.
Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan SOP dan dimonitor oleh
koordinator program dan koordinator UKM.
Tiap penanggung jawab pogram membuat SOP untuk setiap
tindakan yang dikerjakan.
SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat
melaksanakan kegiatan sesuai prosedur.
Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat dipastikan tersedia dan
memenuhi persyaratan.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan
bahwa proses yang akan dijalankan memiliki kemampuan
untuk mencapai hasil yang disyaratkan
Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan
sebagai penanggung jawab program.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Semua tahap – tahap penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat harus dipastikan diberikan identifikasi secara
jelas.
Semua catatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat harus dipastikan diberikan identifikasi
dan dapat ditelusur secara jelas.
Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau
ketidak-sesuaian yang tidak diinginkan.
d. Hak dan Kewajiban sasaran
Hak dan kewajiban sasaran upaya kesehatan masyarakat
diketahui dan dipahami oleh penanggung jawab program
masing masing
Hak dan kewajiban sasaran UKM adalah sebagai berikut :
Hak
1. Mendapat pelayanan di Puskesmas
2. Mendapatkan obat TB
3. Mendapat informasi lengkap tentang penyakit TB
Kewajiban
1. Mematuhi aturan registrasi pelayanan
2. Mematuhi aturan dalam pemeriksaan Lab Susp TB dan Lab
Ulang
3. Meminum obat secara teratur selama minimal 6 bulan
Hak
1. Individu/keluarga pernah mendapatkan informasi tentang
penyakit malaria
2. Individu/keluarga boleh menyampaikan semua keluhan yang
dihadapi yang berhubungan dengan masalah tentang
kesehatan
3. Individu/keluarga berhak mendapatkan pelayanan yang
berkaitan dengan masalah kesehatannya
4. Individu/keluarga dipersilahkan berdiskusi untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi yang berkaitan
dengan masalah kesehatannya
5. Individu/keluarga berhak mendapatkan rujukan ke faskes
pertama apabila memang diperlukan
6. Individu/keluarga berhak memperoleh pembinaan dari petugas
kesehatan
Kewajiban
1. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar
masalah data pribadi
2. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar
tentang masalah kesehatannya
Hak
1. Peserta didik berhak mendapatkan asuhan keperawatan
Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Gizi
Hak
1. Keluarga berhak mendapatkan informasi tentang masalah gizi
2. Ibu balita dan ibu hamil berhak mendapat informasi masalah
Gizi Seimbang
3. Kader berhak mendapat pelatihan masalah posyandu
4. Balita gizi kurang dan gizi buruk berhak mendapat bantuan
PMT Pemulihan Balita
5. Ibu Hamil KEK berhak mendapat bantuan PMT Pemulihan
Bumil
Kewajiban
1. Ibu hamil dan ibu balita harus menyampaikan secara jujur
kondisi kesehatan balita dan ibu hamil untuk memudahkan
intervensi selanjutnya
2. Keluarga balita dan ibu hamil harus mau bekerja sama dalam
pemberian intervensi dari petugas
Hak
1. Individu/keluarga berhak mendapatkan asuhan keperawatan
keluarga rawan
2. Individu/keluarga boleh menyampaikan semua keluhan yang
dihadapi yang berhubungan dengan masalah tentang
kesehatan
3. Individu/keluarga berhak mendapatkan pelayanan yang
berkaitan dengan masalah kesehatannya
4. Individu/keluarga dipersilahkan berdiskusi untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi yang berkaitan
dengan kesehatannya
5. Individu/keluarga berhak mendapatkan perawatan tindak
lanjut di rumah yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya
6. Individu/keluarga berhak memperoleh pelayanan kesehatan
dasar di rumah
7. Individu/keluarga berhak mendapatkan rujukan ke faskes
pertama apabila memang diperlukan
8. Individu/keluarga berhak memperoleh pembinaan dari petugas
kesehatan
Kewajiban
1. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar
masalah data pribadi
2. Individu/keluarga wajib memberikan informasi yang benar
tentang masalah kesehatannya
Kewajiban
1. Masyarakat harus ber PHBS ( Perilaku Hidup Bersih & Sehat )
2. Masyarakat harus melakukan perilaku kesehatan sesuai
dengan informasi yang disampaikan
Kewajiban
Hak
1. Sasaran program KIA berhak mendapatkan pelayanan program
kesehatan indera
2. Sasaran program berhak menyampaikan semua kelutan yang
dihadapi yang berhubungan dengan kesehatan
3. Sasaran program berhak mendapatkan rujukan ke fasilitas
kesehatan lanjutan bila diperlukan
4. Sasaran program berhak mendapatkan pembinaan petugas
kesehatan
Kewajiban
1. Memberikan informasi yang benar tentang data pribadinya
2. Memberikan informasi yang benar tentang masalah
kesehatannya
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dari pelaksana program
kesehatan indera
2. Audit Internal
Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu di
implementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan
yang telah direncanakan.
Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan
bagian yang akan diaudit.
Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana
dan terdokumentasi
Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang
telah ditetapkan maksimal setiap 6 bulan sekali .
Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang
akan digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur
internal audit.
Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti
ketentuan persyaratan audit.
Penanggung jawab program yang diperiksa bertanggung
jawab untuk menindak - lanjuti temuan audit pada
bagiannya.
Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap
tindakan-tindakan yang telah diambil.
3. Pemantauan dan Pengukuran Proses
Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas sistem mutu dan pelaksanaan
kegiatan harus menggunakan metode yang benar untuk
pemantauan.
Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan
kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah
direncanakan.
Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk
memastikan kesesuaian terhadap pelaksanaan kegiatan
program.
4. Pemantauan dan Pengukuran Hasil layanan UKM
Pemantauan pelaksanaan kegiatan program dilakukan sesuai
prosedur.
Tujuan pemantauan pelaksanaan kegiatan untuk memastikan
semua persyaratan pelaksanaan kegiatan terpenuhi.
Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah
ditentukan.
Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk petugas
yang melaksanakan.
d. Analisis Data
Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus
dikelola dengan baik.
Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang
sesuai.
Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan/penanggung jawab program untuk mengetahui
tanggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan puskesmas.
Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan dan tindakan-tindakan
perbaikan yang diperlukan.
Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
e. Peningkatan berkelanjutan
Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas sistem
mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang
dalam kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data
survey kepuasan pelanggan, tindakan perbaikan dan
pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen
f. Tindakan Korektif
Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan.
Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi
penyebab ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah
ketidaksesuaian terulang lagi.
Prosedur perbaikan harus mencakup
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
- Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
- Menentukan dan menerapkan tindakan yang
dibutuhkan.
- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
g. Tindakan Preventif
Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab
potensial ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut.
Tindakan pencegahan harus sesuai dengan penyebab masalah
yang potensial.
Prosedur pencegahan harus mencakup
- Menentukan potensi ketidaksesuaian dan
penyebabnya.
- Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk,
mencegah peristiwa ketidaksesuaian.
- Menentukan dan menerapkan tindakan yang
dibutuhkan.
- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.
B. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
Perencanaan kegiatan dilakukan dengan pembuatan POA (Plan
Of Action) masing masing penanggung jawab program UKP
POA disusun dengan mempertimbangkan harapan dan
kebutuhan masyarakat, masalah kesehatan yang ada di
wilayah puskesmas , kebijakan kegiatan dari pusat yang harus
dilaksanakan serta sesuai dengan target kegiatan puskesmas
yang belum tercapai
Harapan dan kebutuhan masyarakat diperoleh melalui Survey
Masyarakat Kelurahan, Survey kebutuhan masyarakat,
penggalian informasi pada saat lintas sektor
Akses pelayanan langsung berhubungan dengan masyarakat
Hasil kegiatan dianalisa secara langsung setelah kegiatan
berjalan dan ditentukan rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan
d. Analisa Data
Data-data proses atau implementasi sistem mutu
harus dikelola dengan baik.
Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik
yang sesuai, misalkan menggunakan tehnik statistik.
Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan/koordinator unit untuk mengetahui
tanggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
puskesmas.
Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan dan tindakan-
tindakan perbaikan yang diperlukan.
Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
e. Peningkatan berkelanjutan
Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib
melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap
efektivitas sistem mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang
tertuang dalam kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil
audit, analisa data survey kepuasan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat
Tinjauan Manajemen
f. Tindakan Perbaikan/Korektif
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk
mengurangi penyebab ketidaksesuaian dalam
rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang
lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan
pelanggan.
- Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
- Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan
untuk memastikan ketidaksesuaian tidak
terulang.
- Menentukan dan menerapkan tindakan yang
dibutuhkan.
- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
g. Tindakan Pencegahan/Preventif
1. Puskesmas menentukan tindakan untuk
mengurangi penyebab potensial ketidaksesuaian
untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan
pencegahan harus sesuai dengan penyebab masalah
yang potensial.
A. KESIMPULAN
Demikian manual/pedoman mutu puskesmas Ladja yang
telah kami susun sebagai acuan bagi puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk
penyelenggaraan peningkatan mutu sumber daya maupun
peningkatan mutu layanan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
B. SARAN
Dengan disusunnya manual/pedoman mutu puskesmas
Ladja , diharapkan dapat sebagai pedoman untuk peningkatan
mutu dan kinerja yang dapat dipertanggung jawabkan dan
dilaksanakan sesuai petunjuk yang ada dan dapat
memberikan pegangan bagi petugas kesehatan di Puskesmas
Ladja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
akan pelayanan kesehatan pada masyarakat secara optimal.