0% found this document useful (0 votes)
62 views

Jurnal PKM

This community service activity aimed to help a cloth mask business in Palembang with packaging and labeling. The business was run by a housewife with simple production and small marketing. There were no packaging or labels, hindering product marketing. The team conducted surveys, designed packaging and labels involving a printing expert, and counseled the owner on effective promotion strategies. The designs considered product needs. Counseling used lectures, discussions and questions. The owner understood well. The newly designed packaging and labels were then successfully applied to the products.

Uploaded by

Maya
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
62 views

Jurnal PKM

This community service activity aimed to help a cloth mask business in Palembang with packaging and labeling. The business was run by a housewife with simple production and small marketing. There were no packaging or labels, hindering product marketing. The team conducted surveys, designed packaging and labels involving a printing expert, and counseled the owner on effective promotion strategies. The designs considered product needs. Counseling used lectures, discussions and questions. The owner understood well. The newly designed packaging and labels were then successfully applied to the products.

Uploaded by

Maya
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

JPKM: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

https://ojs.politeknikdarussalam.ac.id/index.php/jpkm
Vol. 2, No. 1, Oktober 2022, DOI:

Pengemasan dan Pelabelan Produk pada Usaha Pembuatan Masker


Kain Rosita Palembang

Keti Purnamasari*1, Gusti Ayu Oka Windarti 2, Alditia Detmuliati 3, Jefanya Jane Odella4,
Siti Mega Yulia5
1,2,3,4,5 Politeknik Negeri Sriwijaya

ARTICLE INFO
Keywords: packaging, labeling, Abstract: This community service activity was carried out in the business of
marketing ROSITA cloth masks, which is located at Jalan AKBP H. Umar Gang Damai RT.
01 RW. 01 No. 11 Kemuning Ario Kemuning Palembang, 30128. The owner of
this business is a housewife who works on the process of making the product
herself. The process of making the product is done simply and marketed in a
small scope. There are several stages in this activity. The first stage is to
conduct a survey to collect information related to the problems faced by
business owners. The problem faced is that the product does not have
packaging and labels so that it has not been able to support product marketing.
Second, Designing the packaging and labels. Packaging and label designs are
tailored to the needs of the product. This design involves printing parties who
are experts in the field. In addition to designing product packaging and labels,
the PkM team also provides counseling on effective promotion strategies in
order to increase sales volume. Counseling is carried out using lecture,
discussion, and question and answer methods. Business owners can understand
the counseling material well. The packaging and labels that have been made
have been successfully applied to the product.

Kata Kunci: pengemasan, Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada usaha
pelabelan, pemasaran pembuatan masker kain ROSITA yang beralamat di Jalan AKBP H. Umar Gang
Damai RT. 01 RW. 01 No. 11 Kec. Kemuning Kel. Ario Kemuning Palembang,
30128. Pemilik usaha ini merupakan ibu rumah tangga yang mengerjakan
sendiri proses pembuatan produk tersebut. Proses pembuatan produk
dikerjakan secara sederhana dan dipasarkan dalam lingkup kecil. Terdapat
beberapa tahapan dalam kegiatan ini. Tahap pertama adalah melakukan
survei untuk mengumpulkan informasi terkait permasalahan yang dihadapi
pemilik usaha. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah produk belum
memiliki kemasan dan label sehingga belum mampu menunjang pemasaran
produk. Kedua, Mendesain kemasan dan label yang akan dibuat. Desain
kemasan dan label disesuaikan dengan kebutuhan produk. Desain ini
melibatkan pihak percetakan yang telah ahli dalam bidang. Selain mendesain
kemasan dan label produk, tim PkM juga memberikan penyuluhan mengenai
strategi promosi efektif dalam rangka meningkatkan volume penjualan.
Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab.
Pemilik usaha dapat memahami materi penyuluhan dengan baik. Kemasan
dan label yang telah dibuat telah berhasil diterapkan pada produk.

Corresponding Author:
[email protected]

Accepted Journal: 3 Oktober


2022
Reviewed Journal:7Oktober
2022
Published Journal:25
Oktober 2022

P-ISSN: 2807-368I, E-ISSN: 2807-8306 151


1. PENDAHULUAN
Pengembangan ekonomi kreatif merupakan pilihan tepat untuk menjaga ketahanan
ekonomi dalam kondisi masa pandemi Covid-19. Ekonomi kreatif perlu dikembangkan
karena ekonomi kreatif berpotensi besar dalam memberikan kontribusi ekonomi yang
signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa,
berbasis pada sumber daya yang terbarukan menciptakan inovasi dan kreativitas yang
merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa dan memberikan dampak sosial yang positif.
Usaha pembuatan masker kain ROSITA merupakan produk kerajinan tangan berupa
masker kain yang terletak di Jalan Jalan AKBP H. Umar Gang Damai RT. 01 RW. 01 No. 11 Kec.
Kemuning Kel. Ario Kemuning Palembang, 30128. Pemilik usaha ini merupakan ibu rumah
tangga yang mengerjakan sendiri proses pembuatan produk tersebut. Proses pembuatan
produk dikerjakan secara sederhana dan dipasarkan dalam lingkup kecil. Produk belum
memiliki kemasan dan label sehingga belum mampu menunjang pemasaran produk.

Gambar 1. Produk Masker Kain

Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
mutu produk dan daya jual dari produk. Kemasan produk dan labelnya selain berfungsi
sebagai pengaman produk yang terdapat di dalamnya juga berfungsi sebagai media promosi
dan informasi dari produk yang bersangkutan. Kemasan produk yang baik dan menarik akan
memberikan nilai tersendiri sebagai daya tarik bagi konsumen.
Untuk meningkatkan volume penjualan, pengrajin atau pengusaha harus memberikan
keunikan atau ciri khas dari produk. Salah satunya yaitu kemasan produk yang mempunyai
peranan penting dalam penjualan. Kemasan bukan hanya sebagai pembungkus, tetapi juga
bisa dijadikan sebagai alat promosi efektif yang dapat memberikan informasi kepada
konsumen mengenai produk tersebut.
Menurut Kotler (2008), kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Fungsi dari kemasan
yaitu :
a. Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan)
b. Kemudahan menggunakan produk (alat pemegang, tidak tumpah)
c. Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
d. Daya tarik (artistik, warna, atau desain)
e. Identitas (berkesan kokoh, lembut, atau mewah)
f. Distribusi (mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan)
g. Informasi (informasi isi, pemakaian, kualitas)
h. Pengembangan (kemajuan teknologi, daur ulang)

P-ISSN: 2807-368I, E-ISSN: 2807-8306 152


Menurut Suyitno (1990), bahan pengemas yang baik harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :
a. Permukaan transparan untuk menarik konsumen
b. Dapat mengendalikan transfer atau penetrasi air
c. Dapat mengendalikan transfer gas-gas lain
d. Memiliki daya tahan terhadap variasi suhu yang agak luas dalam penyimpanan dan
penggunaan
e. Tidak mengandung senyawa racun
f. Harga murah Memberikan proteksi terhadap keremukan.
Menurut Alma (2011) tujuan pengemasan antara lain :
a. Melindungi barang-barang yang dibungkusnya sewaktu barang-barang tersebut bergerak
melalui proses marketing.
b. Memudahkan pedagang-pedagang eceran untuk membagi-bagi atau memisahkan barang
tersebut.
c. Untuk mempertinggi nilai isinya dengan daya tarik yang ditimbulkan oleh pembungkus,
sehingga menimbulkan ciri-ciri khas produk tersebut.
d. Untuk identifikasi, mudah dikenal, karena adanya label/merek yang tertera pada
pembungkus.
e. Pembungkus dapat digunakan sebagai alat komunikasi karena membawa berita atau
catatan mengenai produk itu.
f. Pembungkus sebagai salesman diam, seperti di supermarket. Di sini juga para pembeli
tidak dilayani oleh salesman tetapi pembeli cukup mengetahui dan memilih barangnya
sendiri dengan membaca label pada pembungkus.
Pemberian kemasan pada suatu produk dapat memberikan tiga manfaat utama yaitu
(Tjiptono, 2016) :
a. Manfaat komunikasi, sebagai pengungkapan informasi produk kepada konsumen.
b. Manfaat fungsional, kemasan sering kali memastikan peranan fungsional yang penting
seperti memberikan kemudahan, perlindungan dan penyimpanan.
c. Manfaat perseptual, kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu
dalam benak konsumen.
Langkah selanjutnya dari proses pengemasan produk adalah melakukan
pelabelan. Pelabelan adalah upaya memberi label berupa informasi singkat mengenai produk
tersebut. Informasi yang biasanya ada dalam suatu label adalah nama produk, pembuat
produk, alamat pembuat produk, bahan yang digunakan untuk membuat produk, cara
perawatan produk, dan lain-lain yang dianggap perlu.
Pelabelan ini bisa dilakukan langsung pada kemasan dan bisa juga secara terpisah yang
kemudian diletakkan di dalam kemasan. Pelabelan yang langsung pada kemasan biasanya
dibuat dengan cara menyablon label pada bahan kemasan. Sedangkan label yang terpisah
adalah dengan cara membuat pada bahan lain, misalnya kertas, lalu dilekatkan pada
kemasan. Label yang digunakan hendaknya bersifat informatif, menarik, dan mengandung
nilai estetika. Hal ini penting untuk mempengaruhi selera konsumen sehingga berminat
untuk membeli produk. Pengemasan dan pelabelan sangat penting agar volume penjualan
meningkat.
Pelabelan Menurut Satyahadi (dalam Handini dkk., 2017), label adalah tulisan,
gambar, atau kombinasi keduanya yang disertakan pada wadah atau kemasan suatu produk
dengan cara dimasukkan ke dalam, ditempelkan atau dicetak dan merupakan bagian dari
kemasan tersebut untuk memberikan informasi menyeluruh dan secara utuh dari isi
wadah/kemasan produk tersebut.
Pelabelan pada suatu kemasan produk harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak
mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak serta terletak pada bagian

P-ISSN: 2807-368I, E-ISSN: 2807-8306 153


kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca dengan jelas oleh konsumen. Keuntungan
Menggunakan label yang efektif adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan penjualan
b. Mendorong promosi yang lebih besar
c. Perlindungan terhadap konsumen
d. Perlindungan terhadap persaingan yang tidak baik
e. Sejalan dengan tujuan ekonomi

Kerangka pemecahan masalah yang akan dilakukan dalam pengabdian kepada


masyarakat ini adalah mengenai bagaimana mengoptimalkan penjualan dengan pengemasan
dan pelabelan produk. Tim pengabdian pada masyarakat akan melakukan kegiatan
penyuluhan dalam bentuk ceramah mengenai pentingnya pengemasan dan pelabelan serta
dampaknya terhadap penjualan produk, perancangan kemasan dan label bersama dengan
pemilik usaha, serta praktik penggunaan kemasan dan label.

2. METODE
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam beberapa tahap seperti yang disajikan
dalam gambar di bawah ini.

Mengumpulkan informasi
yang bersumber dari mitra Penyuluhan tentang
terkait dengan bentuk dan pengemasan dan
desain dari kemasan dan Merancang kemasan dan pelabelan kepada
label yang akan dibuat. label. mitra.

1 3 5

2 4 6

Berdiskusi dengan pihak Tim menyiapkan Menerapkan


percetakan dalam membuat materi tentang kemasan dan label
desain kemasan dan label pengemasan dan yang telah didesain
yang sesuai dengan pelabelan. pada produk mitra.
kebutuhan produk mitra.

Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Tahap pertama, yaitu mengumpulkan informasi yang bersumber dari mitra terkait
dengan bentuk dan desain dari kemasan dan label yang akan dibuat. Tahap kedua, berdiskusi
dengan pihak percetakan dalam membuat desain kemasan dan label yang sesuai dengan
kebutuhan produk pemilik usaha. Tahap ketiga, merancang kemasan dan label. Tahap
keempat, tim menyiapkan materi tentang strategi promosi efektif melalui pengemasan dan
pelabelan produk. Tahap kelima, tim melakukan penyuluhan tentang pengemasan dan
pelabelan kepada pemilik usaha. Tahap keenam, tim menerapkan kemasan dan label yang
telah didesain pada produk.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penyuluhan diberikan kepada Usaha Pembuatan Masker Rosita. Tim pelaksana
memberikan penyuluhan mengenai pengemasan dan pelabelan pada produk. Tujuan dari

P-ISSN: 2807-368I, E-ISSN: 2807-8306 154


penyuluhan ini adalah memberikan pengetahuan yang memadai mengenai pentingnya
pengemasan dan pelabelan dalam mempromosikan produk. Selain itu penyuluhan juga
bertujuan dalam rangka memberikan motivasi kepada pemilik usaha dalam pengembangan
produknya. Setelah penyuluhan diberikan, dilakukan diskusi dan tanya jawab. Tim
menyerahkan kemasan dan label yang telah didesain untuk dapat diterapkan pada produk.
Kemasan yang dipilih adalah plastik ziplock yang bersifat multi fungsi. Label yang dibuat
adalah label yang berisi nama produk, pembuat produk, alamat pembuat produk, dan cara
perawatan produk.

Gambar 3. Pemberian Penyuluhan

Gambar 4. Foto Bersama Pemilik Usaha

P-ISSN: 2807-368I, E-ISSN: 2807-8306 155


Gambar 5. Pemasangan Kemasan dan Label yang Telah Dibuat pada Produk

4. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini telah berjalan dengan baik.
Penyuluhan mengenai pentingnya pengemasan dan pelabelan sebagai bentuk promosi efektif
telah disampaikan pada pemilik usaha dan dapat dimengerti dengan baik. Kegiatan ini
diharapkan dapat membentuk pemahaman mengenai promosi melalui pengemasan dan
pelabelan pada produk. Motivasi juga diberikan agar pemilik usaha memiliki semangat dan
kemauan dalam mengembangkan produk yang dimilikinya. Kemasan dan label yang telah
didesain telah diterapkan pada produk dengan harapan dapat meningkatkan volume
penjualan dan dapat menciptakan produk yang unggul dan bersaing.

P-ISSN: 2807-368I, E-ISSN: 2807-8306 156


UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Politeknik Negeri Sriwijaya khususnya kepada
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah memberi dukungan finansial
terhadap pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:Alfabeta.
Handini dkk. 2017. Labeling, Packaging And Marketing Activities Of Kerupuk And Rengginang
Panarukan Situbondo. Repository Universitas Jember.
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas. Jakarta:PT.
Indeks.
Kotler, Philip & Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1.
Jakarta:Erlangga.
Tjiptono, Fandi. 2016. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:Penerbit ANDI.
Suyitno. 1990. Bahan-Bahan Pengemas. Yogyakarta:UGM.

P-ISSN: 2807-368I, E-ISSN: 2807-8306 157

You might also like