Document
Document
Abstract. This research aims to describe the efforts of the Head of MAS AL ULUM Bantan Tengah in
improving the quality of teaching and learning activities at MAS AL ULUM Bantan tengah which consists
of The concept of the head of the madrasah, The efforts of the head of the madrasah in improving the
quality of teaching and learning, and The quality of education. This research uses descriptive qualitative
research methods. The informants in this research were the Principal, Head of the Library and Library
Employees. The key informant in this research is a library employee because he is directly involved in the
library at MAS AL ULUM Bantan tengah. Data collection techniques use observation, interviews and
documentation studies. Test the validity of the data by increasing diligence in research and using
reference materials. The results of the research also show that the Madrasah Head's efforts to improve
the quality of teaching and learning activities at MAS AL ULUM Bantan tengah have supporting factors
and inhibiting factors in improving the quality of teaching and learning activities, among the supporting
factors in trying to improve the quality of teaching and learning activities such as the head of the
madrasah always focusing on his work , There is solid and unified cooperation between school
principals, teachers and employees, while inhibiting factors include: There are still teachers who lack
discipline, such as arriving late to school, late entering class, relatively minimal education operational
funds. From the efforts made by the school principal, it can be concluded that the principal of MAS AL
ULUM Bantan tengah always strives to improve the quality of teaching and learning.
Keywords: Leadership, Efforts of the Head of the Madrasah, Quality of Learning Activities .
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang Upaya Kepala MAS AL ULUM Bantan
tengah dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar di MAS AL ULUM Bantan tengah yang
terdiri atas Konsep kepala madrasah, Upaya upaya kamad dalam meningkatkan mutu KBM, dan Mutu
pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis deskriptif. Informan dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan dan Pegawai Perpustakaan. Key Informan
pada penelitian ini adalah Pegawai Perpustakaan karena secara langsung terlibat dalam perpustakaan di
MAS AL ULUM Bantan tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi. Uji keabsahan data dengan peningkatan ketekunan dalam penelitian dan menggunakan
bahan referensi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Upaya Kepala Madrasah Dalam
Meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MAS AL ULUM Bantan Tengah memiliki
Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan Mutu KBM, di antara Faktor Pendukung
dalam mengupayakan peningkatan Mutu KBM seperti Kepala madrasah selalu fokus pada pekerjaannya,
Adanya kerjasama yang solid dan kompak antara kepala sekolah, guru dan karyawan, sedangkan Faktor
Penghambatnya seperti Masih ada guru yang kurang disiplin, seperti terlambat datang ke sekolah,
terlambat masuk kelas, Dana operasional pendidikan yang relatif minim. Dari upaya-upaya yang
dilakukan kepala sekolah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepala MAS AL ULUM Bantan
Tengah selalu mengupayakan peningkatan mutu KBM.
Kata kunci: Kepemimpinan, Upaya Kepala Madrasah, dan Mutu Kegiatan Belajar.
Received Desember 11, 2023; Accepted Januari 12, 2024; Published Februari 29, 2024
* Muhamad Anwar, [email protected]
UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI MAS AL ULUM BANTAN TENGAH KECAMATAN
BANTAN BENGKALIS RIAU TAHUN AJARAN 2023/2024
LATAR BELAKANG
Pendidikan di Indonesia sampai saat ini, masih berjalan dengan lambatnya,
ibarat mobil tua yang berjalan di tengah arus lalu lintas dan di jalan bebas hambatan,
karena pendidikan di Indonesia ini masih dirundung masalah yang sangat besar.
Masalah besar yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia ini menurut Suparno, SJ
meliputi: Mutu pendidikan di Indonesia yang masih rendah, Sistem pembelajaran di
madrasah-madrasah yang belum memadai, Krisis moral yang melanda masyarakat
Indonesia. Sedangkan tantangan yang dihadapi agar tetap ”hidup” memasuki milenium
ketiga adalah perlunya diupayakan: Pendidikan yang tanggap terhadap situasi
persaingan dan kerjasama global, Pendidikan yang membentuk pribadi yang mampu
belajar seumur hidup, Pendidikan yang menyadari sekaligus mengupayakan pentingnya
pendidikan nilai.
Dari masalah-masalah tersebut harus cepat diselesaikan agar pendidikan di
Indonesia bias berjalan dengan baik dan mutu pendidikan di Indonesia dapat
meningkat. Karena buruknya pendidikan di Indonesia ini berdampak pada
masyarakat Indonesia, dan yang bertanggungjawab dengan masalah ini adalah lembaga-
lembaga baik pemerintah, madrasah, perguruan tinggi dan juga masyarakat itu sendiri.
Buruknya sistem pendidikan di Indonesia ini juga berdampak pada mutu kegiatan
belajar mengajar (KBM), sehingga menghasilkan lulusan yang kurang berkualitas.
Kualitas lulusan tergantung pada proses kegiatan belajar mengajar. Apabila proses
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar serta didukung oleh tenaga
pengajar dan fasilitas yang memadai, maka kegiatan belajar mengajarakan berjalan
dengan lancar. Di dalam kamus B. Indonesia, mutu artinya karat, baik buruknya
sesuatu, kualitas, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan), perbuatan mendidik
(Daryanto, 2005).
Kenyataan menunjukkan bahwa terkait dengan mutu pembelajaran misalnya,
dalam proses pembelajaran guru masih sangat berperan sebagai subjek dan mahasiswa
sebagai objek, padahal dalam pembelajaran yang semestinya guru tidak lagi berperan
sebagai sumber belajar, guru harus menempatkan mahasiswa sebagai subjek yang
belajar dan guru tidak lagi menjadi “pemeran utama”. Dan juga masih ada sekitar 40%
guru yang belum memiliki kepercayaan diri, komitmen dan tanggung jawab yang besar
dalam tugas dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran. Tanggung Jawab yang besar
KAJIAN TEORITIS
Pengertian Kepemimpinan
Adapun pengertian "kepemimpinan" itu bersifat universal, berlaku dan terdapat
pada berbagai bidang kegiatan hidup manusia. Oleh karena itu maka sebelum dibahas
pengertian kepemimpinan yang khusus menjurus kepada bidang pendidikan, maka
UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI MAS AL ULUM BANTAN TENGAH KECAMATAN
BANTAN BENGKALIS RIAU TAHUN AJARAN 2023/2024
pengertian kepemimpinan yang bersifat universal itulah yang perlu dipahami lebih
dahulu. Menurut Goetsch dan Stanley kepemimpinan adalah kemampuan untuk
menginspirasikan orang guna menciptakan satu komitmen total, diinginkan dan sukarela
terhadap pencapaian tujuan organisasional atau melebihi pencapaian tujuan tersebut
(Arifin M, 2011).
Selanjutnya (David L.Goetsch & Stanley B. Davis, 2002) mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah hubungan di mana satu orang yakni pemimpin, mempengaruhi
pihak lain untuk dapat bekerja sama dalam upaya mencapai tujuan. Dari pengertian itu,
dapat diketahui bahwa pemimpin berhubungan dengan sekelompok orang. Sedangkan
menurut Kimball Wiles, dengan secara singkat mendefinisikan kepemimpinan itu dari
sudut pandang yang agak berbeda, dan dengan "scope" pengertian yang lebih luas.
Beliau mengatakan bahwa : Leadership is any contribution to the establishment and
attainment of group purposes.
Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah
Secara sederhana kepala Madrasah didefinisikan sebagai ”seorang tenaga
fungsional guru diberitugas untuk memimpin suatu Madrasah dimana diselenggarakan
proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antar guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”. Kepala Madrasah yang berhasil apabila
mereka memahami keberadaan Madrasah sebagai organisasi yang kompleks dan unik,
serta mampu melaksanakan peranan kepala Madrasah sebagai seorang yang diberi
tanggung jawab untuk memimpin Madrasah (Kuntoro, 2019).
Keberhasilan kepala Madrasah menunjukkan bahwa kepala Madrasah adalah
seorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu Madrasah, bahkan lebih jauh
tersebut menyimpulkan bahwa keberhasilan kepala Madrasah adalah keberhasilan
kepala Madrasah. Beberapa di antara kepala Madrasah dilukiskan sebagai orang yang
sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan para siswa, kepala
Madrasah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka yang
menentukan irama bagi Madrasah mereka (Syaifuddin, 2002).
Kepala Madrasah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-
orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan diangkat
menjadi kepala Madrasah harus ditentukan melalui prosedur serta persyaratan-
persyaratan tertentu, seperti: latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan
integritas (Syaiful Sagala, 2007). Oleh sebab itu, kepala Madrasah pada hakikatnya
adalah pejabat formal, sebab pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang
didasarkan atas peraturan yang berlaku. Kepala Madrasah merupakan motor penggerak,
penentu arah kebijakan Madrasah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan
Madrasah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan sehubungan dengan MBS,
kepala Madrasah dalam kaitannya dengan MBS adalah segala upaya yang dilakukan
dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala Madrasah dalam mengimplementasikan
MBS di Madrasahnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Upaya-upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar
Mengajar
Upaya-upaya kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar
mengajar adalah: meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, memberikan
nasihat dan dorongan kepada warga Madrasah, melaksanakan model pembelajaran yang
menarik, menggunakan waktu belajar secara efektif di Madrasah, selalu memberikan
supervisi/ pengawasan kepada para tenaga kependidikan.
Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan seorang kepala Madrasah
harus selalu dapat meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, yaitu dengan
cara mengikutsertakan guru-guru dalam penataran-penataran untuk menambah
wawasan para guru, memeberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan belajar ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, dan lain-lain (Mulyasa, 2004).
Memberikan nasihat dan dorongan kepada warga Madrasah. (Budiutomo,
2015) Nasihat/motivasi dan dorongan sangat diperlukan baik oleh guru ataupun oleh
siswa. Guru dan siswa akan bersemangat dalam mengajar dan belajar apabila
terdapat dorongan atau selalu di berimotivasi oleh kepala Madrasah secara langsung.
Nasihat dan dorongan dari kepala Madrasah akan sangat berpengaruh bagi
peningkatakan mutu kegiatan belajar mengajar.
Melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Seorang kepala Madrasah,
harus dapat memberi contoh atau selalu mendorong kepada para guru untuk dapat
menggunakan model pembelajaran yang menarik, agar dalam proses belajar mengajar
tidak terkesan monoton. Model-model tersebut seperti team theaching, moving class
dan lain-lain. Dengan adanya contoh dan dorongan dari kepala Madrasah kepada para
UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI MAS AL ULUM BANTAN TENGAH KECAMATAN
BANTAN BENGKALIS RIAU TAHUN AJARAN 2023/2024
guru, maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan efesien (Sastrawan,
2019).
Menggunakan waktu belajar secara efektif di Madrasah. Sebagai seorang
kepala Madrasah, harus selalu mengingatkan guru untuk menggunakan waktu belajar
di Madrasah secara efektif, yaitu dengan selalu masuk kelas tepat waktu, dan keluar
kelas tepat waktu. Waktu adalah uang, untuk itu waktu harus digunakan dengan sebaik-
baiknya. Dengan selalu menggunakan waktu sebaik-baiknya, maka proses belajar
mengajar akan berjalan dengan baik.
Selalu memberikan supervisi/pengawasan kepada para tenaga kependidikan.
(Juliantoro, 2017) Seperti yang telah penulis katakan sebelumnya, yang terdapat
didalam buku administrasi dan supervisi pendidikan karangan Moh. Rifa’i, bahwa
kepala Madrasah harus selalu mengawasi jalannya KBM, tetapi dalam pengawasan/
supervisi tersebut, kepala Madrasah harus dapat membantu guru dan bukan
memerintah, supervisi/ pengawasan tersebut dilakukan untuk membantu guru dalam
meningkatkan tugasnya dan lain-lain.
Mutu Pendidikan
Secara umum, mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang
atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang
diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu mencakup
input, proses, dan output pendidikan.
Gambar 1. Input, Proses, Dan Output Pendidikan
Jadi, dari ketiga kriteria tersebut yakni input, proses, dan output yang harus lebih
dominan dan harus didiperhatikan adalah proses, yaitu proses belajar mengajarnya,
karena untuk menghasilkan output yang baik tergantung dari proses belajar mengajar.
Penilaian Madrasah terhadap output atau hasilnya terletak pada prosesnya.
Selanjutnya, mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga
diri Maksudnya adalah seorang yang ingin meningkatkan mutu maka ia harus
mempunyai gairah untuk memikirkan bagaimana mutu tersebut dapat berkembang,
karena mutu juga disebut harga diri. Dengan meningkatnya mutu, harga diri Madrasah
akan meningkat. Bagi setiap institusi atau Madrasah, mutu merupakan agenda utama
dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting (Oktadeli dkk., 2023).
Mutu berkenaan dengan penilaian bagaimana suatu produk memenuhi kriteria,
standar dan rujukan tertentu. Dalam dunia pendidikan, standar ini menurut Depdiknas
dapat dirumuskan melalui hasil belajar mata pelajaran skolastik yang dapat diukur
secara kuantitatif, dan pengamatan yang bersifat kualitatif, khususnya untuk bidang-
bidang pendidikan sosial. Rumusan mutu pendidikan bersifat dinamis dan dapat ditelaah
dari berbagai sudut pandang. Kesepakatan tentang konsep mutu dikembalikan pada
rumusan atau rujukan yang ada seperti kebijakan pendidikan, proses belajar mengajar,
kuri kulum, sarana prasarana, fasilitas pembelajaran dan tenaga kependidikan sesuai
dengan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di
atas, penelitian ini berusaha untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam
mengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu KBM. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana Suharsimi
Arikunto menyatakan Penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistic. Istilah
“naturalistic” menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi
secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan
kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau
penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya ini dikenal dengan
sebutan “pengambilan data secara alami atau natural”.
Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menemukan dan memahami apa
yang tersembunyi di balik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit
untuk diketahui atau dipahami, pendekatan ini juga diharapkan mampu memberikan
penjelasan secara utuh dan terperinci tentang fenomena yang menjadi fokus penelitian
(Zuchri, 2021).
UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI MAS AL ULUM BANTAN TENGAH KECAMATAN
BANTAN BENGKALIS RIAU TAHUN AJARAN 2023/2024
yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan
ide itu.
yang baik, maka akan dapat merubah suasana kelas belajar menjadi konduksif, efesien,
aktif, dan menyenangkan.
Saat ini, yang dituntut untuk aktif di kelas bukan hanya guru, tetapi lebih
ditekankan pada siswa, denganbegitu siswa akan mendapatkan ilmu dengan baik.
Didalam buku Aktif Learning ada sebuah pernyataan lebih dari 2400 silam yang
dikemukakan oleh Konfisius, dan pernyataan tersebut akan dapat merubah metode guru
dalam mengajar,yaitu: yang saya dengar,saya lupa, yang saya lihat, saya ingat, yang
saya kerjakan saya pahami.
Dari pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa apabila seorang guru hanya
menggunakan metode ceramah, maka kemungkinan besar siswa akan cepat lupa
pelajaran yang telah disampaiakan guru. Maka dari itu, guru harus dapat merubah
metode agar siswa dapat ingat dan paham akan pelajaran yang telah disampaikan guru.
Guru harus dapat menggunakan metode diskusi, guru harus dapat mencari
permasalahan, buka mencari jawaban, dan permasalahan tersebut diajukan kepada siswa
agar siswa dapat mencari jawabannya dengan berdiskusi, dengan begitu siswa akan
dapat mengerti. Selain itu, guru juga harus dapat mengajak siswa ke suatu tempat untuk
melihat, memperhatiakan objek belajar tersebut, setelah itu siswa diminta untuk
mengkritisi dari apa yang telah dilihatnya, dengan metode tersebut maka siswa akan
dapat ingat.
Selalu memberikan pembinaan/motivasi kepada siswa
Memberikan pembinaan/motivasi kepada siswa itu sangat penting bagi siswa,
karena siswa datang ke MAS AL ULUM Bantan Tengah bukan untuk main-main,
melainkan untuk belajar. Belajar akan lebih bermakna, ketika siswa tersebut mempunyai
semangat dalam belajar. Setiap siswa mempunyai ciri yang berbeda-beda, ada siswa
yang mempunyai motivasi dalam belajar, dan ada siswa yang belum mempunyai
motivasi dalam belajar. Untuk itu, seorang guru harus mempunyai langkah-langkah
yang dapat menimbulkan motivasi untuk belajar bagi siswa tersebut. Karena hanya
dengan motivasilah siswa dapat bergerak hatinnya untuk belajar bersama-sama dengan
teman-temannya dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar.
MAS AL ULUM Bantan Tengah selalu memberikan pembinaan/motivasi
kepada siswa, pembinaan/motivasi tersebut dilakukan baik oleh kepala MAS AL
ULUM Bantan Tengah secara langsung atau oleh guru-guru. Motivasi tersebut
dilakukan baik pada saat upacara yang dilakukan oleh kepala MAS AL ULUM
Bantan Tengah, motivasi yang dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar
dikelas. Semua itu dilakukan secara continue. Untuk mengenai pembinaan, MAS AL
ULUM Bantan Tengah mempunyai organisasi khusus dalam membina siswa, agar siswa
dapat mengikuti peraturan MAS AL ULUM Bantan Tengah dengan baik. Pembinaan
tersebut dilakukan bagi siswa-siswa yang nakal, seperti selalu membuat ribut dikelas
pada jam belajar, selalu keluar kelas bahkan keluar lingkungan MAS AL ULUM Bantan
Tengah pada saat jam MAS AL ULUM Bantan Tengah dan lain-lain. Untuk itu agar
proses belajar mengajar tidak terganggu, kepala MAS AL ULUM Bantan Tengah selalu
memanggil siswa yang bermasalah melalui guru pembimbing atau BP. Pemanggilan
atau pembinaan tersebut dilakukan dengan cara pertama-tama siswa dipanggil oleh
wali kelas untuk diberikan nasihat sekaligus motivasi, apabila tidak berhasil, maka
siswa tersebut dipanggil untuk dinasihati oleh guru pembimbing/BP, apabila belum
membuahkan hasil maka siswa tersebut dipanggil kepala MAS AL ULUM Bantan
Tengah, danseterusnya, sampai siswa tersebut mengerti dan dapat mengikuti peraturan
yang ada di MAS AL ULUM Bantan Tengah.
kepala sekolah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepala MAS AL ULUM
Bantan Tengah selalu mengupayakan peningkatan mutu KBM.
DAFTAR REFERENSI
Arifin M. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. PT, Bumi Aksara, Jakarta.
Bali, E. N., Bunga, B., & Kale, S. (2022). KAMPUS MENGAJAR: UPAYA
TRANSFORMASI MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI NUSA
TENGGARA TIMUR. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 3(1), 237–241.
https://doi.org/10.51494/jpdf.v3i1.658
David L.Goetsch, & Stanley B. Davis. (2002). Manajemen Mutu Total. PT.
Prenhallindo, Jakarta, hlm 169.
Oktadeli, V., Utama, E. P., & Pujianti, E. (2023). UPAYA KEPALA MADRASAH
DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR.
Sulastri, S., Fitria, H., & Martha, A. (2020). Kompetensi Profesional Guru dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Journal of Education Research, 1(3), 258–264.
https://doi.org/10.37985/jer.v1i3.30