Analisa Implementasi Tagline Yang Digunakan Pada Perusahaan Levi

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 37

LEVI’S

“Quality Never Goes Out of Style”

BUKU SAKU
DOSEN PENGAMPU : I Gede Adi Indrawan, S.Ikom., M.M.

Disusun oleh (kelompok 6):

Agung Prasetio (191011201289)

Ahmad Jauharil Maknun (191011200485)

Bagas Arya Agustyo (191011200432)

Choirun Nisa (191011201206)

Sahid Imam Santoso (191011202004)


05 SAKE 008

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-

Nya yang telah terlimpah, sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan buku saku

implementasi tagline dalam mata kuliah Komunikasi Bisnis ini . Adapun tujuan dari

disusunnya buku saku implementasi tagline yang digunakan pada perusahaan ini adalah

supaya para pembaca dapat mengetahui bagaimana pengaruh tagline dalam membangun

suatu bisnis.

Tagline suatu produk merupakan hal yag sangat penting agar bisnis suatu perusahaan

dapat berjalan dengan lancar. Buku saku ini disusun oleh kelompok kami untuk dibaca oleh

siapa saja yang membutuhkan akan informasi sehingga dapat dengan demikian pembaca

memperoleh pengetahuan.

Tentunya buku saku yang telah tersusun ini masih memiliki banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik serta saran dari para

pembaca supaya kami dapat lebih baik lagi dimasa depan.

Kelompok 6

Tangerang, 28 Desember 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENGERTIAN TAGLINE........................................................................................................1
1.1 TUJUAN TAGLINE......................................................................................................................2
1.2 JENIS TAGLINE BERDASARKAN SIFAT NYA......................................................................2
1.3 TAGLINE YANG EFEKTIF.........................................................................................................3
1.4 PEDOMAN UNTUK MENCIPTAKAN TAGLINE YANG EFEKTIF.......................................5
BAB II SEJARAH LEVI’S STRAUSS................................................................................................8
2.1 Ruang Lingkup............................................................................................................................22
2.2 Unit Bisnis...................................................................................................................................22
2.3 Analisis SWOT Levi Strauss.......................................................................................................22
2.4 Kompetitor Levi Strauss..............................................................................................................23
BAB III SEJARAH TAGLINE LEVI’S – “Quality Never Goes Out Of Style”............................25
3.1 Makna Tagline “Quality Never Goes Out Of Style”...................................................................27
3.2 Perubahan Tagline Levi’s “Quality Never Goes Out Of Style”..................................................28
3.3 Tagline “Buy Better, Wear Longer” Dibuat Untuk Bertahan Dalam Ujian Waktu....................30
3.4 Tagline “Buy Better, Wear Longer” Membuat Levi’s Mendapatkan Beberapa Kemajuan Besar
...........................................................................................................................................................31
3.5 Tetapi Masih Ada Yang Harus Levi’s Lakukan Kedepannya.....................................................31
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................33

ii
BAB I

PENGERTIAN TAGLINE

Tagline merupakan kata serapan dari bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris. Tagline

belum memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Bahkan makna dari tagline sendiri

belum ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut kamus Oxford (Kamus Bahasa Ingrris), tagline identik dengan slogan.

Tagline merupakan rangkaian kalimat pendek yang dipakai untuk mengasosiasikansebuah

merek atau perusahaan baik barang atau jasa di benak konsumen.

Adapun pengertian Tagline dari para ahli sebagai berikut :

Eric Swartz dalam Rustan (2009) mendefinisikan Tagline adalah susunan kata yang

ringkas (biasanya tidak lebih dari 7 kata), diletakkan mendampingi logo dan mengandung

pesan brand yang kuat ditujukan kepada audience tertentu.

Rustan (2009) mendefinisikan Tagline merupakan salah satu atribut dalam sistem

identitas, berupa satu kata atau lebih yang menggambarkan esensi, personality maupun

positioning brand.

Knapp (2002:135) mendefinisikan Tagline secara tradisonal disebut slogan yakni lini

ekspresif yang digunakan untuk mengklarifikasi atau mendramatisir manfaat-manfaat

emosional dan fungsional dari merek bagi para pelanggan dan pelanggan potensial.

Surjaatmadja (2008:34) mendefinisikan Tagline/slogan merupakan rangkaian kalimat

pendek yang bertujuan untuk mengkomunkasikan informasi tentang suatu merek.

Chiaravalle & Schenck(2015:147) Mendefinisikan Tagline juga di sebut slogan atau

motto, yakni sebuah frase yang menyertai nama merek untukmengartikan dengan cepat

positioning dan brand statement kedalam beberapa kata yang mudah diingat yang

menyampaikan penawaran merek, janji dan posisi pasar.

1
Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa tagline adalah susunan kata yang

terdiri dari satu kata atau lebih untuk memberitahukan manfaat-manfaat dan fungsi dari suatu

merek bagi para konsumen yang dapat menggambarkan esensi, personality maupun

positioning brand.

1.1 TUJUAN TAGLINE

Arens, weigold dan Arens (2013:357) memaparkan dua tujuan dari tagline yakni :

1. untuk menjadikan keberlangsungan serangkaian iklan dalam kampanye,

2. untuk menyederhanakan sebuah strategi pesan periklanan pada pernyataan positioning

agar menjadi ringkas, dapat diulang, menarik perhatian dan mudah diingat.

Sedangkan menurut Sadat (2009:90) tujuan tagline adalah untuk membantu mempertegas

personalitas dan pemosisian sebuah merek kepada pelanggan.

1.2 JENIS TAGLINE BERDASARKAN SIFAT NYA

Jenis-Jenis tagline berdasarkan sifanya menurut Rustan (2009) ada 5 yakni Descriptive,

Specific, Superlative, Imperative, dan Provocative. Masing-masing sifat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Descriptieve: Menerangkan produknya/servisnya/janjinya;

2. Specific: Memposisikan dirinya sebagai yang terunggul di bidangnya;

3. Superlative: Memposisikan dirinya sebagai paling unggul;

4. Imperative: Menyuruh/menggambarkan sesuatu aksi, biasa diawali dengan kata kerja;

5. Provocative: Mengajak/menantang/memancing logika atau emosi, seringkali berupa

kalimat tanya.

2
1.3 TAGLINE YANG EFEKTIF

Tagline yang paling efektif menurut Aaker (1991:228) adalah tagline yang spesifik, to

the point, dan mudah diingat dengan beberapa alasan – menarik, relevan, lucu, dan

sebagainya. Selain itu tagline juga perlu dihubungkan dengan merek. Beberapa merek telah

mengahabiskan puluhan juta hanya untuk menemukan bahwa beberapa pembeli dapat

menghubungkan merek dengan tagline.

Chiaravalle & Schenck (2015) menjelaskan bahwa Tagline yang hebat memiliki

sejumlah atribut umum. Yakni dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. It’s memorable, ketika mendengarnya, mengingatnya, dan mengulangnya dengan

mudah.

2. It’s short, tagline yang hebat memiliki sedikitnya sepuluh suku kata sehingga mereka

cepat untuk dibaca, mudah diselipkan disamping logo, dan cukup pendek untuk

dimasukkan dalam komunikasi singkat.

3. it conveys a brand’s point of difference (Menyampaikan titik pembeda merek).

4. It differentiates a business from all others, tagline yang hebat begitu unik sehingga

tidak bekerja ketika dikaitkan dengan merek pesaing.

5. It reflects the brand’s identity, character, promise, and personality

(mencerminkan identitas merek, karakter, janji, dan kepribadian).

6. It’s believable and original (terpercaya dan asli).

Sedangkan menurut Swartz (2015) presiden The Byline Group menyatakan bahwa tagline

yang hebat (efektif) harus memiliki elemen-elemen sebagai berikut:

1. Orignal (Asli), Yakni sebuah tagline haruslah asli dan ungkapan yang disampaikan

pun harus unik atau khusus dalam artian kata-kata yang digunakan tidak asing atau

bahasa kehidupan sehari-hari.

3
2. Believable (Dapat dipercaya), Yakni apa yang dijanjikan dalam sebuah merek dalam

tagline harus sesuai dengan apa yang konsumen rasakan atau didapatkan.

3. Simple (Sederhana), Yakni ekspresi atau makna dari tagline dapat dipahami dan

mudah dimengerti oleh konsumen.

4. Suucint (Singkat)

5. Positive (Positif)

6. Specific (Spesifik)

7. Unconventional (Tidak biasa)

8. Provocative (Mempengaruhi), Yakni konsumen dapat terinspirasi dan bergerak ketika

membaca atau mengetahui sebuah tagline.

9. Conversational (Percakapan)

10. Persuasive (Meyakinkan), Yakni menjual sebuah ide, sehingga dapat membuat

konsumen bergerak dan membuat mereka berpikir tentang sebuah merek.

11. Humorous (Lucu)

12. Memorable (Mudah diingat), Yakni membuat kesan atau kesan pengaruh yang abadi

atau lama yang tersimpan dalam ingatan konsumen

Menurut Timothy R. V. Foster (2001) dalam AdSlogan Unlimited (adslogans.co.uk),

tagline yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Be memorable (Mudah diingat), Kesuksesan sebuah tagline salah satunya yaitu dapat

tersimpan dalam memori konsumen. Salah satunya dengan pengulangan dengan kata

menarik atau kumpulan kata kunci yang mudah diingat konsumen.

2. Recall the brand name (Ingat nama merek)

3. Include a key benefit (Menyertakan manfaat utama)

4. Differentiate the brand (Membedakan merek), Pembuatan tagline harus memiliki ciri

khas yang unik dan menjadi pembeda antara tagline merek produk yang lainnya,

4
5. Impact Positive feelings for the brand (Berdampak posisitif pada merek)

6. Reflect the brand’s personality (Mencerminkan kepribadian merek)

7. Be strategic (Strategis)

8. Be campaignable (Bersifat kampanye)

9. Be competitive (Kompetitif)

10. Original (Asli)

11. Be simple (Sederhana)

12. Be neat (Rapi)

13. Be believable (Dapat dipercaya)

14. Help in ordering the brand (Membantu dalam memesan merek)

Dari pemaparan tagline yang efektif di atas, beberapa memiliki makna yang hampir sama

atau memiliki maksud yang sama. Antara lain ;

1. Mudah diingat

2. Asli

3. Terpercaya

4. Sederhana

5. Provokatif

6. Bisa dikampanyekan

1.4 PEDOMAN UNTUK MENCIPTAKAN TAGLINE YANG EFEKTIF

Dalam membuat tagline agar efektif Kohli, Leuthesser, & Suri (2007) memberikan pedoman

yakni :

1. Memberikan wawasan jangka panjang

5
Strategi merek berakitan dengan mengidentifikasi dimana dan kemana anda akan

membawanya. Dalam arti tagline harus dibuat untuk mampu mencakup bisnis perusahaan

jangka panjang. Hal tersebut untuk menghindari pemahaman tagline dengan arti sempit.

2. Setiap tagline adalah penentu merek

Tagline harus memposisikan merek dengan hati-hati dan jelas. Karena postioning dapat

digunakan sebagai sarana untuk memberikan jaminan dan meningkatkan loyalitas merek.

Sebuah merek membutuhkan tagline yang mampu menonjolkan inti kekuatan merek.

3. Menghubungkan tagline dengan merek

Tagline harus secara konsisten digunakan dalam iklan, kemasan atau bahkan pada kendaraan

yang digunakan untuk mengantar suatu produk perusahaan. Manajer harus memastikan

tagline membangkitkan nama merek mereka, dan harus tes pasar untuk memverifikasi hal

tersebut.

4. Mengulangi tagline iklan

Karena sebagain besar iklan melibatkan beberapa jenis iklan selama beberapa periode, ide-ide

tertentu yang dikomunkasikan dalam iklan tentu berbeda-beda. Dalam banyak kasus, tagline

adalah satu-satunya unsur yang dapat disimpan dan benar-benar konsisten dari iklan ke iklan.

Yang menciptakan pengulangan yang membuat tagline mudah diingat dan pada akhirnya

membuat citra merek yang konsisten.

5. Membunyikan tagline dalam jingle

Membunyikan tagline dalam suatu jingle akan meningkatkan kemampuan dalam mengingat,

terutama dalam jangka pendek. Namun, jingle tidak membantu secara signifikan lebih besar

daripada tagline non-jingle.

6. Menggunakan tagline dari awal

6
Tagline adalah komponen fundamental dari identitas merek. Dalam istilah praktis pemasar

harus menggunakan tagline-tagline pada awal waktu untuk membentuk citra merek yang

sesuai.

7. Silahkan Kreatif

Prinsip untuk tetap sederhana bukanlah suatu aturan wajib untuk suatu tagline. Sementara

membuat tagline sederhana demi keringkasan adalah suatu hal yang umum.

7
BAB II

SEJARAH LEVI’S STRAUSS

 1829 - Kelahiran Levi Strauss (The Birth of Levi Strauss)

Levi Strauss, penemu pakaian Amerika klasik, lahir di Buttenheim, Bavaria pada 26

Februari 1829 dari pasangan Hirsch Strauss dan istri keduanya, Rebecca Haas Strauss; Levi

memiliki tiga kakak laki-laki dan tiga kakak perempuan. Dua tahun setelah ayahnya

meninggal karena TBC pada tahun 1846, Levi dan saudara perempuannya beremigrasi ke

New York, di mana mereka bertemu dengan dua kakak laki-lakinya yang memiliki bisnis

grosir barang kering yang berbasis di NYC bernama “J. Strauss Brother & Co.” Levi segera

mulai belajar perdagangan sendiri.

Ketika berita tentang California Gold Rush menyebar ke timur, Levi melakukan perjalanan

ke San Francisco pada tahun 1853 untuk mendapatkan kekayaannya, meskipun dia tidak

berhasil mendulang emas. Dia mendirikan bisnis grosir barang kering dengan namanya

sendiri dan menjabat sebagai perwakilan West Coast dari perusahaan keluarga New York.

Levi akhirnya mengganti nama perusahaannya menjadi "Levi Strauss & Co."

Sekitar tahun 1872, Levi menerima surat dari salah satu pelanggannya, Jacob Davis,

seorang penjahit Reno, Nevada. Dalam suratnya, Davis mengungkapkan cara uniknya

membuat celana untuk pelanggannya, melalui penggunaan paku keling pada titik-titik

ketegangan untuk membuatnya bertahan lebih lama. Davis ingin mematenkan ide baru ini,

tetapi membutuhkan mitra bisnis untuk mewujudkan ide tersebut. Levi sangat antusias

dengan ide tersebut. Paten diberikan kepada Jacob Davis dan Levi Strauss & Company pada

tanggal 20 Mei 1873; dan jeans biru lahir.

8
Levi melakukan pengejaran bisnis lainnya selama karirnya, juga. Dia menjadi anggota

piagam dan bendahara Dewan Perdagangan San Francisco pada tahun 1877. Dia adalah

direktur Bank Nevada, Perusahaan Asuransi Liverpool, London dan Globe dan Perusahaan

Gas dan Listrik San Francisco. Pada tahun 1875, Levi dan dua rekannya membeli Mission

and Pacific Woolen Mills.

Dia juga salah satu dermawan terbesar di kota itu. Levi adalah kontributor untuk

Pacific Hebrew Orphan Asylum and Home, Eureka Benevolent Society, dan Hebrew Board

of Relief. Pada tahun 1897 Levi menyediakan dana untuk dua puluh delapan beasiswa di

University of California, Berkeley, yang semuanya masih berlaku sampai sekarang.

Pada akhir abad ke-19, Levi masih terlibat dalam pekerjaan sehari-hari perusahaan.

Pada tahun 1890 — tahun di mana pinggang XX secara keseluruhan diberi nomor lot “501®”

 Levi dan keponakannya secara resmi mendirikan perusahaan.

Levi Strauss meninggal pada hari Jumat, 26 September 1902. Harta miliknya

berjumlah hampir $6 juta, yang sebagian besar diserahkan kepada keempat keponakannya

dan anggota keluarga lainnya, sementara sumbangan diberikan untuk dana dan asosiasi lokal.

Kami bangga untuk menghormati warisan Levi Strauss dengan merayakan

komitmennya terhadap komunitas, filantropi, dan pengabdian yang teguh pada kualitas.

Hingga hari ini, Levi Strauss & Co. berusaha untuk menyelaraskan diri dengan prinsip-

prinsip yang sama yang memandu kehidupan Levi.

9
 1853 - Levi Strauss & Co. Didirikan di San Francisco, CA (Levi Strauss & Co. Is Founded

in San Francisco, CA)

Setelah bekerja dengan saudara-saudaranya dalam bisnis grosir barang kering mereka

di New York City, Levi beremigrasi ke Gold Rush San Francisco. Dia membuka bisnis

barang keringnya sendiri untuk melayani toko-toko umum kecil di Amerika Barat.

 1873 - Blue Jeans Are Born - Sejarah Denim

20 Mei 1873 menandai hari bersejarah: kelahiran jeans biru. Pada hari itulah Levi

Strauss dan Jacob Davis memperoleh paten AS tentang proses memasang paku keling di

celana kerja pria untuk pertama kalinya.

Levi Strauss, seorang pedagang barang kering kelahiran Bavaria, datang ke San

Francisco pada tahun 1853 pada usia 24 tahun untuk membuka cabang West Coast dari bisnis

grosir barang kering saudaranya di New York. Selama 20 tahun berikutnya, ia membangun

bisnisnya menjadi operasi yang sangat sukses, membuat namanya terkenal tidak hanya

sebagai pengusaha yang disegani, tetapi juga sebagai filantropis lokal. Salah satu pelanggan

Levi adalah seorang penjahit bernama Jacob Davis.

Suatu hari istri seorang buruh lokal meminta Yakub untuk membuatkan celana untuk

suaminya yang tidak akan copot. Jacob mencoba memikirkan cara untuk memperkuat

celananya dan mendapat ide untuk memasang paku keling logam pada titik-titik yang tegang,

seperti sudut saku dan pangkal kancing. Celana terpaku ini menjadi hit instan. Jacob dengan

cepat memutuskan untuk mengambil paten pada proses tersebut, tetapi membutuhkan mitra

bisnis untuk membantu menjalankan proyek. Dia segera memikirkan Levi Strauss, dari siapa

dia membeli kain untuk membuat celananya yang terpaku.

Davis menulis surat kepada Levi untuk menyarankan agar kedua pria itu memegang

paten bersama. Levi, sebagai pengusaha yang cerdik, melihat potensi produk baru ini, dan

10
menyetujui proposal Jacob. Kedua orang tersebut menerima paten #139.121 dari Kantor

Paten dan Merek Dagang AS pada 20 Mei 1873.

Segera, pakaian terpaku pertama dibuat dan dijual. Kami membuat jeans pertama

kami dari denim — kain tradisional untuk pakaian kerja pria. Dalam waktu yang sangat

singkat, jeans itu sukses besar. (Meskipun, kita harus mencatat bahwa mereka disebut

"keseluruhan pinggang" atau "overall" sampai tahun 1960, ketika baby boomer mengadopsi

nama "jeans.")

Kami menganggap 20 Mei 1873 sebagai "ulang tahun" jeans biru, karena meskipun celana

denim telah ada sebagai pakaian kerja selama bertahun-tahun, tindakan menempatkan paku

keling di celana tradisional ini untuk pertama kalinya yang menciptakan apa yang sekarang

kita sebut jeans.

Lain kali Anda melihat seseorang mengenakan celana jeans Levi's®, ingatlah bahwa

celana ini adalah keturunan langsung dari celana jeans pertama yang dibuat pada tahun 1873.

Tahun itu, dua imigran visioner — Levi Strauss dan Jacob Davis — beralih menjadi denim,

benang, dan logam kecil menjadi apa yang telah menjadi pakaian paling populer di bumi.

 1886 Memperkenalkan Merek Dagang Dua Kuda (Introducing the Two Horse Trademark)

Memperkenalkan Merek Dagang Dua Kuda Merek Dagang Dua Kuda

menggambarkan dua kuda yang mencoba melepaskan sepasang overall pinggang Levi's®.

Logo melambangkan kekuatan pakaian dalam menghadapi persaingan. 1886 – Perkenalan

11
 1934 - Memperkenalkan Lady Levi's® (Introducing Lady Levi's®) - Bagaimana Levi's®

Mengenakan Celana dalam Gerakan Wanita

Ini mungkin tampak seperti kontribusi sederhana dalam perjalanan yang lebih besar

menuju kesetaraan gender, tetapi Levi's® benar-benar mendorong amplop ketika

menciptakan lini jeans pertama untuk wanita pada tahun 1934.

Wanita Barat telah meminjam jeans Levi's® 501® milik suami atau saudara laki-laki

mereka selama bertahun-tahun ketika LS&Co. menyadari kebutuhan akan celana kerja

wanita. Meskipun konsep Lady Levi's® lahir karena kebutuhan, itu benar-benar mutakhir

ketika Anda mempertimbangkan fakta bahwa celana wanita tidak diterima sebagai pakaian

umum sampai beberapa dekade kemudian.

“Wanita yang mengenakan celana — terutama denim Levi’s® — dianggap tidak

pantas dan tidak dapat diterima pada tahun 1930-an dan sebagian besar tahun 1940-an dengan

sedikit pengecualian,” kata LS&Co. Sejarawan Tracey Panek. “Wanita Barat yang berpikiran

independen dan orang lain yang pertama kali mengenakan jeans mungkin dianggap sedikit

tegang.”

Dikenal sebagai Lot 701, Lady Levi's® mengirim pesan yang kuat sejak awal bahwa

Levi Strauss & Co. memperjuangkan wanita dan kemampuan mereka untuk melakukan

"pekerjaan pria". Kembali di tahun 1930-an, wanita sama sekali tidak mengenakan denim di

depan umum. Jeans adalah untuk pria — buruh, khususnya — dan perbedaan kelas dan

budaya sangat kaku pada saat itu. Tidak hanya itu, jeans Lady Levi's® juga memiliki

12
kancing. Ini benar-benar subversif; bahkan celana dengan ritsleting depan dianggap sedikit

berani, tetapi mengenakan celana berkancing adalah cara untuk menjauh dari konformitas.

Lady Levi's® menjadi sangat populer selama masa kejayaan peternakan dude.

Sementara sebagian besar peternakan berada di Barat, jeans dijual hingga ke New York

sehingga pengunjung dapat mengenakan pakaian sendiri sebelum mereka tiba di peternakan.

Tapi jangan salah, jeans lebih dari sekadar pernyataan mode — mereka juga politik.

Saat kami memperingati Hari Perempuan Internasional hari ini — yang bertujuan

untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan — kami juga

membalas dengan menawarkan pertandingan 2-untuk-1 untuk LS&Co mana pun. karyawan

yang berdonasi ke organisasi yang berfokus pada kesehatan dan kesetaraan perempuan

hingga akhir Maret. Kami memuji peran yang dimainkan Levi's® dalam memberi wanita

kemampuan untuk mengekspresikan diri secara fisik sesuai dengan yang mereka lihat

(dengan nyaman).

 1936 - Penggunaan Pertama Tab Merah (The First Use Of Red Tab)

Perangkat Tab merah klasik, seperti yang dikenal secara hukum, tidak diragukan lagi

merupakan simbol abadi dari Levi's®. Siapa yang tahu sepotong kecil kain bisa tetap menjadi

penanda kuat merek global? Levi Strauss & Co. tentu saja berinvestasi di dalamnya, itulah

sebabnya ia telah menghabiskan lebih dari 80 tahun melindungi tidak hanya penggunaan

eksklusifnya pada merek dagang Tab, tetapi juga kualitas yang diwakilinya.

Pada 1950-an dan 1960-an, Levi's® mulai menambahkan Tab dengan warna berbeda

ke pakaian Levi's® lainnya. Misalnya, ada Tab hitam dengan tulisan emas untuk produk yang

diproses dalam proses Sta-Prest baru — yang dijaga dari kerutan. Namun membubuhkan Tab

merah pada jeans 501® tidak pernah berubah, menurut LS&Co. Sejarawan Tracey Panek.

13
Penelitian baru-baru ini dilakukan oleh tim Consumer Insights di LS&Co.

menunjukkan bahwa, dari semua branding dan ikonografi produk di pasar, Tab merah adalah

salah satu yang paling beresonansi dengan pelanggan, menurut Barb Gollert, VP of Global

Merchandising and Product Operations Levi.

Meskipun Tab itu sendiri telah berubah sangat sedikit selama masa pakainya,

diferensiasi utama dalam evolusi bertahapnya telah menarik perhatian pelanggan sehari-hari

dan kolektor barang antik. Jadi, jika Anda bertanya-tanya tentang Tab oranye itu — atau Tab

merah tanpa apa-apa — biarkan kisah Tab ini menjadi panduan Anda.

Levi Strauss & Co. mematenkan ide jeans biru, memproduksinya mulai tahun 1873.

Ketika paten berakhir, para pesaing di mana pun juga dapat memproduksi pakaian dengan

paku keling. Jadi, LS&Co. membutuhkan cara mudah untuk berdiri terpisah. Pertama, kami

menggunakan desain Arcuate, yang menandai saku belakang jean. Kami kemudian

menambahkan logo tarik dua kuda — bermerek dagang sekitar tahun 1890.

Ketika pesaing mulai menyalin Arcuate, yang tidak bermerek dagang sampai tahun

1940-an, Levi's® merasa perlu pembeda baru. Dalam melangkah di Manajer Penjualan

Nasional Chris Lucier. Dia adalah orang yang berpikir untuk menempatkan "pita kain terlipat

di jahitan struktural saku tempel belakang." Maka lahirlah Levi's® Tab.

Tab merah, dengan kata "LEVI'S" yang ditenun di satu sisi tab berwarna putih,

muncul di 501® kami pada tahun 1936 dan, kemudian, di jaket denim kami.

14
 1965 - Divisi Internasional Terbentuk (International Division is Formed)

Pada 1960-an, popularitas jeans, jaket, dan produk Levi's® lainnya memimpin

perusahaan untuk mendirikan kantor dan pabrik di seluruh Eropa dan Asia.

 1982 - LS&Co. Menanggapi Krisis AIDS yang Berkembang (LS&Co. Responds to the

Growing AIDS Crisis)

Sumbangan karyawan di klinik Kaposi Sarcoma di San Francisco General Hospital

dicocokkan dengan Levi Strauss Foundation. Tahun berikutnya, kelompok pendukung untuk

karyawan HIV+ dibentuk di kantor pusat kami.

 1986 - Peluncuran Dockers® (Dockers® Launches)

Dockers® khaki merevolusi pakaian bisnis ketika para profesional muda mengadopsi

celana khaki sebagai celana pilihan mereka dan memimpin dalam membuat pakaian kasual

pakaian yang sesuai untuk tempat kerja.

 1991 - T.O.E Didirikan (T.O.E Established)

Perusahaan pakaian multinasional pertama yang meluncurkan kode etik komprehensif

untuk semua pabrik kontrak dan pemegang lisensi. Persyaratan Keterlibatan menetapkan

standar etika, persyaratan hukum dan lingkungan, keterlibatan masyarakat dan standar untuk

15
menangani anak dan pekerja paksa, praktik disiplin, jam kerja, upah dan tunjangan,

kebebasan berserikat, diskriminasi, serta kesehatan dan keselamatan.

 2003 - Peluncuran Signature Levi Strauss (Levi Strauss Signature Launches)

Dikenal sekarang sebagai Signature oleh Levi Strauss & Co.™, merek ini melayani

pembeli di toko ritel saluran massal, memberikan konsumen yang berorientasi nilai akses ke

produk dari perusahaan dengan warisan pakaian jins berkualitas tinggi.

 2013 - Lab Inovasi Eureka Kami Dibuka (Our Eureka Innovation Lab Opens)

Laboratorium inovasi adalah fasilitas penelitian dan pengembangan yang

didedikasikan untuk ide desain dan pembuatan prototipe.

 2015 - Levi Strauss & Co. menyatu dengan merek dan ZDHC di Screened Chemistry

Levi Strauss & Co. telah lama berkomitmen untuk mengidentifikasi dan

menghilangkan formulasi kimia yang berpotensi berbahaya dari rantai pasokan bahan baku.

Pada tahun 2000, salah satu perusahaan pertama yang mengeluarkan Daftar Zat Yang

Dibatasi. Pada tahun 2012, bergabung dengan Peta Jalan Bersama Menuju Nol Pembuangan

Bahan Kimia Berbahaya, yang kami janjikan untuk mencapai nol pembuangan bahan kimia

berbahaya pada tahun 2020 (Peta Jalan ini diawasi oleh ZDHC Foundation). Kemudian, pada

tahun 2013, meluncurkan program Screened Chemistry, yang berupaya memahami potensi

dampak bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan sebelum memasuki rantai pasokan,

dan untuk menemukan alternatif untuk apa pun yang dianggap tidak aman.

Dan sekarang menyatu dengan merek pakaian lainnya – termasuk Nike, H&M dan

C&A – untuk mengadopsi standar tunggal untuk manajemen bahan kimia yang sangat mirip

16
dengan program Screened Chemistry yang dirintis. Levi’s bekerjasama dengan ZDHC

Foundation, yang akan mengawasi upaya tersebut, untuk menciptakan pendekatan holistik

untuk mengatasi masalah bahan kimia berbahaya dan mendorong inovasi dalam industri

pakaian jadi.

Sejak awal program Screened Chemistry, upaya kolaboratif akan menghasilkan

dampak yang lebih besar daripada yang dapat dilakukan oleh satu perusahaan mana pun.

Itulah sebabnya perusahaan membagikan pendekatan secara publik pada tahun 2016, dan

setahun kemudian mengadakan komunitas bisnis untuk lebih mendorong adopsi dan

pemahaman. Ini menjadi pendorong bagi orang lain seperti Gap Inc., yang saat ini sedang

menguji coba versi programnya sendiri.

Dan tahun lalu, LS&Co. dinobatkan dalam daftar "Ubah Dunia" majalah Fortune

untuk tahun kedua berturut-turut — kali ini untuk upaya perintis perusahaan seputar program

Kimia yang Disaring kami.

“Ini adalah sesuatu yang telah kami kerjakan selama bertahun-tahun,” kata Bart

Sights, wakil presiden inovasi teknis. “Upaya seluruh industri diperlukan untuk mendorong

perubahan dan mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan tidak hanya dari

perusahaan kami, tetapi seluruh industri kami.”

 2015 - Koleksi Denim Wanita Baru Levi's® Diluncurkan Secara Global (Levi’s® New

Women’s Denim Collection Launches Globally)

Seri 700 terinspirasi oleh jeans biru asli wanita 1934 Lot 701. Celana ini memiliki

tambahan peregangan bersama dengan elemen otentik seperti tambalan Desain Dua Kuda.

 2016 - Kami Open Source Program Perintis (We Open Source Pioneering Programs)

17
Membuka program Screened Chemistry, Water<Less®, dan Kesejahteraan Pekerja ke

industri yang lebih besar dengan harapan dapat memberikan dampak yang lebih besar pada

planet ini dan mereka yang bekerja di rantai pasokan pakaian jadi.

 2017 - Jaket Trucker Levi's® Commuter™ Dengan Jacquard™ Debut

Fungsi Bertemu Fashion: Levi's® Commuter x Jacquard oleh Google

Terobosan teknologi ini tidak mengorbankan gaya.

Kemajuan terbaru dalam teknologi wearable hadir dalam bentuk jaket Levi's®

Commuter™ Trucker yang dirancang dengan teknologi Project Jacquard dari Google ATAP.

Dengan sentuhan sederhana pada lengan jaket, pengendara sepeda dapat mengakses ponsel

dan aplikasi seluler favorit mereka secara nirkabel untuk menyesuaikan musik volume,

diamkan panggilan telepon atau dapatkan perkiraan ETA di tujuan mereka.

Jaket tersebut diumumkan hari ini di Google I/O, hasil dari upaya selama setahun

antara tim Levi's® Innovation dan grup Advanced Technology and Projects (ATAP) Google.

Teknologi Jacquard yang ditempatkan secara diam-diam secara harfiah ditenun ke dalam

jaket, memungkinkan gerakan sederhana seperti mengetuk atau menggesekkan pada lengan

untuk mengaktifkan fungsionalitas. Tentu saja Anda bisa mencucinya, seperti yang Anda

lakukan dengan jaket lainnya.

Penyandingan sempurna ini menunjukkan pengetahuan dan keahlian tim Jacquard

Google ATAP dengan kekuatan kinerja lini Commuter Levi's®, yang dirancang untuk

berkinerja sebaik tampilannya.

“Siapa pun yang bersepeda tahu bahwa menavigasi layar Anda saat menavigasi jalan-

jalan kota yang sibuk bukanlah hal yang mudah – atau ide yang sangat bagus,” kata Paul

Dillinger, kepala inovasi produk global untuk Levi Strauss & Co. -tantangan dunia dengan

menjadi co-pilot untuk hidup Anda, di dalam dan di luar sepeda Anda.”

18
Selama konferensi Google I/O tahun lalu, merek Levi's menjadi mitra pertama Google

ATAP di Project Jacquard, yang memuji merek tersebut karena otentik, inovatif, dan modis.

Kisah inovasi kami dimulai dengan penemuan jeans biru, yang hari ini berusia 143 tahun,

tetapi itu hanyalah bab pertama. Dari debut jeans pertama untuk wanita pada tahun 1934

hingga karya revolusioner yang berlangsung di Lab Inovasi Eureka kami hari ini, merek Levi

Strauss & Co. terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

 2018 - Levi Strauss & Co. memperkenalkan Project F.L.X.

Proyek F.L.X. Mendefinisikan Ulang Masa Depan Bagaimana Jeans Dirancang, Dibuat, dan

Dijual

Bagaimana Anda memberikan gaya denim berkualitas tinggi dan tahan lama kepada

konsumen kapan dan di mana mereka menginginkannya sambil meningkatkan dan

memodernisasi proses manufaktur untuk abad ke-21?

 Selamat datang di masa depan manufaktur jeans, di mana Levi Strauss & Co. memimpin.

Proyek F.L.X. (eksekusi yang dipimpin masa depan) adalah model operasi baru yang

mengantarkan finishing denim ke era digital. Ini mendigitalkan desain akhir denim dan

memungkinkan rantai pasokan yang responsif dan berkelanjutan pada skala yang tak

tertandingi. Dengan mengganti teknik manual dan mengotomatisasi proses finishing jeans,

Project F.L.X. secara radikal mengurangi waktu ke pasar — dan menempatkan perusahaan di

jalur untuk menghilangkan ribuan formulasi kimia dari finishing jeans. Singkatnya, Proyek

F.L.X. menghadirkan jeans yang lebih bersih yang sepenuhnya mematuhi standar keahlian,

kualitas, dan keaslian Levi's®.

19
“Kami percaya adalah mungkin untuk menjadi gesit dan berkelanjutan tanpa

mengorbankan keaslian yang diharapkan konsumen dari kami,” kata Chip Bergh, presiden

dan CEO Levi Strauss & Co.

Secara khusus, Proyek F.L.X. memungkinkan kita untuk:

Mengganti teknik manual dan mengotomatiskan proses pengerjaan tangan yang

memakan waktu, padat karya, dan bergantung pada bahan kimia: Selama lebih dari 30 tahun,

industri pakaian jadi telah menggunakan pengerjaan tangan untuk menonjolkan elemen

desain usang dan pudar pada denim. Dengan menggunakan laser dengan cara baru, waktu

penyelesaian dipotong secara dramatis – dari dua menjadi tiga pasang per jam menjadi 90

detik per pakaian, diikuti dengan siklus pencucian terakhir.

Buat pakaian jadi "foto-nyata" secara digital: Dengan mendigitalkan proses desain

dan pengembangan akhir, LS&Co. desainer sekarang dapat membuat sentuhan akhir dan

pakaian akhir dengan alat pencitraan baru yang revolusioner. Dibangun oleh LS&Co.,

kemampuan pencitraan canggih ini memangkas waktu desain dan pengembangan

penyelesaian menjadi setengahnya (dari bulan ke minggu dan terkadang hari) dan sangat

akurat sehingga file digital dapat dikirim langsung ke vendor dan dengan cepat ditingkatkan

ke produksi massal.

Manfaatkan kemampuan produksi sesuai permintaan dan bahkan hiper-lokal: Dengan

menunda keputusan tentang produk akhir hingga jauh di kemudian hari dalam prosesnya,

LS&Co. secara radikal dapat mengurangi waktu tunggu dari lebih dari enam bulan menjadi

secepat berminggu-minggu atau berhari-hari dalam beberapa kasus. Hal ini dimungkinkan

dengan menggelar pakaian yang menunggu pesanan selesai sesuai permintaan mereka lebih

dekat ke pasar.

Hilangkan ribuan formulasi kimia dari rantai pasokannya: LS&Co. berencana untuk

mengurangi jumlah total formulasi kimia yang digunakan dalam proses penyelesaiannya dari

20
ribuan menjadi beberapa lusin. Ini adalah langkah maju yang besar dalam komitmen

perusahaan untuk mencapai nol pelepasan bahan kimia berbahaya pada tahun 2020 dan

melanjutkan tujuannya untuk merintis pakaian yang lebih berkelanjutan.

“Dengan model baru ini, kami dapat menghadirkan produk otentik dan ikonik yang

kami kenal dengan cara yang sangat responsif dan bertanggung jawab,” kata Liz O'Neill,

wakil presiden senior dan chief supply chain officer untuk Levi Strauss & Co. kemampuan

pencitraan canggih adalah pengubah permainan bagi kami, dan sesuatu yang telah

menghindari industri kami selama bertahun-tahun.”

 Lahir di Eureka

Proyek F.L.X. dibangun secara internal di Lab Inovasi Eureka LS&Co. oleh tim

desainer, pengembang, ahli kimia, dan insinyur yang bersemangat untuk merevolusi industri

pakaian jadi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik sambil juga melakukan

hal yang benar bagi planet ini dan orang-orang yang bekerja di bidang pakaian jadi rantai

pasokan. Sejumlah LS&Co. anggota tim dilatih ulang dan dilatih ulang dalam pengembangan

perangkat lunak dan operasi laser. Pelatihan ulang akan menjadi prinsip utama saat model

baru ini diluncurkan secara global.

Untuk membantu membuka manfaat dari teknologi laser yang lebih canggih, LS&Co.

beralih ke mitra lama Jeanologia, pemimpin dalam solusi eko-efisien untuk finishing kain dan

garmen. Sejak 1993, Jeanologia beroperasi dengan ambisi memajukan manufaktur pakaian

yang berkelanjutan dengan menghadirkan teknologi yang mengganggu, termasuk sistem

penyelesaian ozon, laser, dan e-flow. Fokus perusahaan yang berpikiran sama pada

skalabilitas sangat penting untuk mendukung visi transformatif LS&Co.

 Pengubah industri

21
LS&Co. telah memulai uji coba Project F.L.X. dengan vendor dan mitra ritel terpilih

dan akan meluncurkannya di seluruh rantai pasokannya dalam pendekatan bertahap selama

dua tahun ke depan.

“Salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi sebagai sebuah industri adalah

memastikan kami memiliki produk yang tepat pada waktu yang tepat serta kemampuan untuk

menanggapi kebutuhan pelanggan kami yang berkembang dengan cepat,” kata Paige Thomas,

Wakil Presiden Eksekutif dan Manajer Merchandise Umum. untuk Pria dan Anak di

Nordstrom Inc. “Tim di Levi's bekerja menghadapi tantangan ini dengan berkontribusi pada

masa depan industri pakaian jadi sebagai industri yang gesit dan tanpa kompromi dalam hal

kualitas, sambil meningkatkan keberlanjutan. Kami senang menjadi bagian darinya.”

2.1 Ruang Lingkup

 Perusahaan Induk : Levi's Strauss dan Co.

 Golongan : Pakaian dan Aksesoris

 Sektor : Gaya Hidup dan Ritel

 Tagline/ Slogan : Go Forth; Levis. Original jeans. Original people; A style for every

story; Quality never goes out of style, Buy Better Wear Longer

 USP : Merek Jeans Tertua Namun Modern

2.2 Unit Bisnis

 Segmen : Kelas Atas dan Kelas Menengah Atas

 Grup Sasaran : Orang-orang yang menginginkan perpaduan gaya dan kenyamanan

 Posisi : Jeans berkualitas ramah dan bergaya

2.3 Analisis SWOT Levi Strauss

22
Di bawah ini adalah Kekuatan (Strengths) dalam Analisis SWOT Levi Strauss:

 Nama Merek yang Kuat dan merek top-of-the-mind yang populer

 Keahlian dalam Industri Jeans

 Saluran Distribusi dan Outsourcing Global

 Keuangan dan Akses ke Modal Internasional

 Memiliki lebih dari 470 mandiri yang dikelola secara global oleh 16000+ karyawan

 Pemasaran Levi mencakup lagu-lagu populer retro dalam kampanye iklan TVC-nya

 Lebih dari 60 dan 25 pabrik manufaktur di AS dan luar negeri masing-masing

Berikut adalah kelemahan (Weaknesses) dalam Analisis SWOT Levi Strauss:

 Tekanan Tinggi Perlindungan Merek

 Meningkatnya persaingan berarti ruang lingkup yang terbatas untuk pertumbuhan

Berikut adalah Peluang (Opportunities) dalam Analisis SWOT Levi Strauss:

 Menumbuhkan pasar pakaian kasual

 Biaya produksi dan produksi yang rendah di berbagai pasar internasional

 Meningkatkan penerimaan pakaian barat di seluruh dunia

Ancaman (Threats) dalam Analisis SWOT Levi Strauss adalah seperti yang disebutkan:

 Selera konsumen yang cepat berubah

 Kurangnya perlindungan hak milik di beberapa negara seperti Cina

 Meningkatkan Persaingan dan Substitusi Produk

2.4 Kompetitor Levi Strauss

Di bawah ini adalah 4 pesaing teratas Levi Strauss

23
 Lee

 Wrangler

 Spykar

 Tommy Hilfiger

24
BAB III

SEJARAH TAGLINE LEVI’S – “Quality Never Goes Out Of Style”

Tagline ini mulai digunakan pada sekitar tahun 1980 dimana tagline ini merupakan

yang paling terkenal dalam penggunaan nya sampai sekarang. Tagline ini sangat cocok untuk

Levi’s, dimana tidak hanya efektif dalam mendorong pelanggan untuk terus membeli jeans

mereka tetapi juga mengingatkan karyawan perusahaan dan toko ritel dari tingtat layanan

pelanggan yang diharapkan.

Levi's Jeans telah menjadi perusahaan jean yang sukses selama bertahun-tahun dan

yang paling terkenal adalah umur panjang dari model jeans 501-nya. Umur panjang 501

terbukti dari banyak iklan yang tersedia di YouTube. Iklan yang mengiklankan rentang 501

dari tahun enam puluhan dan tujuh puluhan hingga dalam beberapa tahun terakhir,

menunjukkan betapa populernya model ini. Satu iklan bahkan mengutip bahwa Levi

menambahkan loop sabuk ke 501 pada tahun 1922. Rentang hidup 501 bukan satu-satunya

bagian penting dari tagline Levi. Levi's Jeans dapat dilihat di antara banyak demografi sosial

yang berbeda; Mereka dikenakan oleh pekerja konstruksi, hipsters, atlet, pengusaha, hippies

dan greasers. Ini adalah bukti yang jelas bahwa Levi's membuat produk berkualitas dan

pelanggan menyadari hal ini dan Levi's tidak bergantung pada beberapa pelanggan inti.

Tidak hanya itu tagline “Quality Never Goes Out Of Style” ini semakin terkenal

dikarenakan levi’s juga mengeluarkan model celana jeans baru yakni Dockers®. Pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1986, klasik Amerika ini adalah jantung dari gerakan kasual,

menyediakan pria dengan pakaian yang lebih cerdas, lebih nyaman dan lebih serbaguna untuk

setiap kesempatan. Saat ini, Dockers® tetap menjadi favorit di seluruh dunia untuk semua hal

khaki dan sekarang memiliki berbagai macam kecocokan dan gaya, dengan desain yang

bijaksana dan inovasi canggih.

25
Selain Dockers, Levi’s sebelumnya mengeluarkan produk barunya yaitu Lady Levi’s

yang membuat tagline “Quality Never Goes Out Of Style” berkesan kepada siapa pun. Ini

mungkin tampak seperti kontribusi sederhana dalam perjalanan yang lebih besar menuju

kesetaraan gender, tetapi Levi's® benar-benar mendorong amplop ketika menciptakan lini

jeans pertama untuk wanita pada tahun 1934. Wanita Barat telah meminjam jeans Levi's®

501® milik suami atau saudara laki-laki mereka selama bertahun-tahun ketika LS&Co.

menyadari kebutuhan akan celana kerja wanita. Meskipun konsep Lady Levi's® lahir karena

kebutuhan, itu benar-benar mutakhir ketika kita mempertimbangkan fakta bahwa celana

wanita tidak diterima sebagai pakaian umum sampai beberapa dekade kemudian.

Tidak hanya produk yang mewakili tagline, tetapi orang-orang yang bekerja untuk

perusahaan dalam layanan pelanggan mereka di toko ritel mereka juga. Karyawan di toko

Levi sangat sopan, membantu, dan berpengetahuan tentang produk mereka. Karyawan

menawarkan untuk pergi mendapatkan ukuran yang berbeda dan menyarankan jeans yang

berbeda. Ini adalah layanan yang biasanya hanya ditemukan dalam mode ritel high end. Ini

adalah beberapa daya tarik merek di luar celana jeans standar.

Dari pengenalan paku keling untuk membuat jeans yang lebih kuat untuk

mendapatkan ukuran yang berbeda jika diperlukan di toko semua tampaknya dihitung dengan

hati-hati untuk membangun merek di sekitar tagline ini. Pendekatan konservatif dan

tradisional Levi untuk membuat sepasang jeans berkualitas tidak membatasi perusahaan

tetapi, pada kenyataannya, telah memungkinkan mereka untuk berkembang.

26
3.1 Makna Tagline “Quality Never Goes Out Of Style”

Tagline ini memiliki makna yaitu Quality dan style merupakan interaksi dan korelasi.

Tidak bisa kita bicara quality tanpa mempertimbangkan style, dan sebaliknya. Style

mengikuti keinginan konsumen atau berhubungan dengan behavior konsumen. Kalau style

kita tidak memenuhi keinginan konsumen maka bisa dibilang produk tersebut tidak

memenuhi aspek kualitas.

Levi Strauss &Co. adalah perusahaan pakaian internasional, didirikan pada tahun

1853 dan dikenal dengan merek ikon jeans Levi. Selama sejarah panjang mereka, mereka

telah menghasilkan sejumlah iklan televisi yang mengesankan.

"Quality Never Goes Out Of Style" adalah salah satu slogan mereka yang paling

terkenal, penggunaannya berasal dari tahun 1980-an. Ini telah membantu mendefinisikan

Levi's sebagai merek Jean nomor satu Levi's selalu menawarkan kualitas Jean yang fantastis.

Slogan ini langsung ke titik dan sesuai dengan gaya Levi's. Ini mempromosikan janji lemari

pakaian klasik tanpa akhir yang bernilai.

Lain kali Kita bisa melihat seseorang mengenakan celana jeans Levi's®, ingatlah

bahwa celana ini adalah keturunan langsung dari celana jeans pertama yang dibuat pada

tahun 1873. Tahun itu, dua imigran visioner — Levi Strauss dan Jacob Davis — beralih

menjadi denim, benang, dan logam kecil menjadi apa yang telah menjadi pakaian paling

populer di bumi.

27
3.2 Perubahan Tagline Levi’s “Quality Never Goes Out Of Style”

Tagline Levi’s selalu berubah-ubah dengan mengikuti tren yang ada. Perubahan

Tagline Levi’s sebenarnya ada banyak antara lain ;

 A Style For Every Story

 Original Jeans, Original People

 Quality Never Goes Out Of Style

 Our Models Can Beat Up Their Models

 Have You Ever Had A Bad Time In Levi’s

Adapun perubahan tagline yang ada pada sekarang ini adalah “Buy Better, Wear Longer”

Dimana slogan ini memberikan pengertian mengenai produksi dan konsumsi fashion telah

mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan: antara tahun 2000 dan 2020, konsumsi pakaian

global meningkat dua kali lipat. Dan sementara kita memiliki lebih banyak barang di lemari

pakaian kita, kita mengenakan apa yang kita miliki lebih jarang dan membuang pakaian kita

terlalu cepat, menjaga pakaian selama hampir setengah selama yang kita lakukan 15 tahun

yang lalu.

Itulah sebabnya kampanye pegas merek Levi's® yang baru mengumpulkan orang

untuk "Buy Better, Wear Longer” - meningkatkan kesadaran dan berbicara kepada tanggung

jawab bersama kami tentang dampak lingkungan dari produksi dan konsumsi pakaian jadi.

"Pada akhirnya, denim Levi's® dimaksudkan untuk dipakai selama beberapa generasi,

bukan musim," kata Jen Sey, presiden merek. "Jadi, kami juga menggunakan kampanye ini

untuk mendorong konsumen agar lebih disengaja tentang pilihan pakaian mereka: untuk

memakai setiap item lebih lama, misalnya, untuk membeli Barang Bekas, atau menggunakan

Toko Penjahit di dalam toko kami untuk memperpanjang umur pakaian mereka."

28
Menampilkan sekelompok pembuat perubahan yang menginspirasi - Jaden Smith,

Xiye Bastida, Melati Wijsen, Xiuhtezcatl, Emma Chamberlain dan Marcus Rashford MBE -

kampanye iklan global multi-platform memadukan Levi's® komitmen lama untuk membuat

pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama beberapa generasi dengan semangat enam

ikon dan aktivis yang mengerjakan isu-isu penting bagi masa depan planet kita. "Sebagai

perusahaan yang telah merayakan perintis dan bercita-cita untuk membawa solusi lingkungan

inventif ke pasar, kami melihat suara kami di para pemimpin muda ini," kata Jen. "Perubahan

akan datang jika kita semua bekerja sama dan kita merasa rendah hati untuk bermitra dengan

mereka dalam mengurangi dampak kolektif kita di planet ini."

"Buy Better, Wear Longer" juga merangkum levi's® upaya berkelanjutan untuk

mendorong praktik produksi yang lebih berkelanjutan, Beli Lebih Baik Pakai Lebih Lama

mengurangi jejak sumber daya alam kita sendiri dan membantu memberikan industri pakaian

yang lebih ramah planet. Ini termasuk mendorong tindakan iklim dan air yang ambisius dan

berinvestasi dalam bahan dan teknologi seperti Cottonized Hemp dan Organic Cotton dan

scaling Water<Less® manufaktur. Hingga saat ini, 76% dari semua produk Levi Strauss

&Co. dan 70% dari semua bagian bawah Levi's® dan Jaket Trucker sekarang dibuat

menggunakan teknologi Water<Less® kami. This series of finishing techniques and water

recycling guidelines have saved more than 4 billion liters of water and resulted in the

recycling of nearly 10 billion liters of water since they were first introduced. These

innovations have also been open-sourced to encourage the industry to adopt these water-

saving practices.

29
Secara keseluruhan, "Beli Lebih Baik, Pakai Lebih Lama" dimaksudkan untuk

membangkitkan masa depan yang berkelanjutan di mana perusahaan dan konsumen di

seluruh dunia berkumpul untuk memikirkan kembali mode. Dan Levi's® menawarkan jenis

produk yang ada bersama Anda untuk jangka panjang. "Anda mengalami perbedaan ketika

Anda memiliki jeans yang telah melalui semuanya dengan Anda, atau ketika Anda pergi

mencari jeans bekas. Sepasang Levi's® bertahan lebih baik dan memegang nilainya lebih

lama," kata Paul Dillinger, wakil presiden Inovasi Produk. "Ini adalah daya tahan fisik dan

emosional yang kami upayakan untuk ditawarkan kepada konsumen dengan berinvestasi

dalam kualitas dan perancangan untuk nilai abadi."

Levi’s berfokus pada inovasi yang membuat jeans merka dan semua produk lain tahan

lama seperti biasa - bahan yang dibuat dengan kualitas yang bijaksana dari sumber hingga

finishing, yang membantu menciptakan ikatan antara pelanggan dan produk yang dibeli.

Dengan inovasi Levi’s dalam teknologi Water‹Less® dan teknik produksi lainnya,

Levi’s menggunakan lebih sedikit sumber daya dan membuat lebih sedikit limbah. Filosofi

Levi’s tentang daya tahan melampaui hanya penggunaan sehari-hari. Produk ® Levi dibuat

untuk dipakai dan menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia.

3.3 Tagline “Buy Better, Wear Longer” Dibuat Untuk Bertahan Dalam Ujian Waktu

Levi’s memiliki praktik dan metode berkelanjutan yang membantu membuat produk

kami bertahan dalam ujian waktu, dan semua yang dibuat diuji secara ketat untuk daya tahan.

Toko Penjahit Levi’s dapat memperbaiki atau mendesain ulang pakaian untuk benar-benar

bertahan seumur hidup. Di AS, Levi’s juga memperkenalkan SecondHand pada tahun 2020

sebagai cara untuk lebih menunjukkan komitmen ini terhadap umur panjang dengan

30
memperpanjang umur produk kami sendiri lebih jauh dan menawarkan kepada pelanggan

gaya vintage yang mereka sukai.

3.4 Tagline “Buy Better, Wear Longer” Membuat Levi’s Mendapatkan Beberapa

Kemajuan Besar

Keberlanjutan dijalin ke dalam segala sesuatu yang Levi’s lakukan, dan telah membuat

beberapa kemajuan besar di sejumlah bidang:

 4,2 miliar liter air yang disimpan sejak memperkenalkan Water‹Less® pada tahun

2011.

 9,6 miliar liter air digunakan kembali dan didaur ulang.

 75% kapas kami sekarang berasal dari sumber yang lebih berkelanjutan.

 65% dari produk kami saat ini dibuat di pabrik-pabrik yang menjalankan program

Kesejahteraan Pekerja kami.

3.5 Tetapi Masih Ada Yang Harus Levi’s Lakukan Kedepannya

Levi’s bekerja menuju target industri terkemuka termasuk:

 100% kapas yang bersumber secara berkelanjutan dan energi terbarukan di fasilitas

yang dimiliki & dioperasikan pada tahun 2025.

 Pengurangan 40% emisi gas rumah kaca dalam rantai pasokan kami.

 Pengurangan 50% penggunaan air dalam pembuatan di daerah yang tertekan air pada

tahun 2030.

 80% produk dibuat di fasilitas Kesejahteraan Pekerja pada tahun 2020.

31
BAB IV

KESIMPULAN

Adapun pengertian Tagline dari para ahli sebagai berikut : Eric Swartz dalam Rustan (2009)

mendefinisikan Tagline adalah susunan kata yang ringkas (biasanya tidak lebih dari 7 kata),

diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukan kepada

audience tertentu.

Chiaravalle & Schenck(2015:147) Mendefinisikan Tagline juga di sebut slogan atau motto,

yakni sebuah frase yang menyertai nama merek untukmengartikan dengan cepat positioning

dan brand statement kedalam beberapa kata yang mudah diingat yang menyampaikan

penawaran merek, janji dan posisi pasar.

Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa tagline adalah susunan kata yang terdiri dari

satu kata atau lebih untuk memberitahukan manfaat-manfaat dan fungsi dari suatu merek bagi

para konsumen yang dapat menggambarkan esensi, personality maupun positioning brand.

Memorable (Mudah diingat), Yakni membuat kesan atau kesan pengaruh yang abadi atau

lama yang tersimpan dalam ingatan konsumen Menurut Timothy R. V. Foster (2001) dalam

AdSlogan Unlimited.

32
DAFTAR PUSTAKA

Catatan, Anek Negri. (2015). Pengertian Tagline, Contoh Tagline, Jenis Tagline.

http://catatan-anaknegeri.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-tagline-contohtagline-jenis-

tagline.html.

Text-id, 123dok. Tagline, Segmentasi, Targeting, Positioning

https://text-id.123dok.com/document/8yd97x2jz-tagline-stp-segmentasi-targeting-and-

positioning.html.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Knapp, Duane E. 2002. The Brand Mindset. Diterjemahkan oleh: Sisnuhadi. Yogyakarta:

Andi.

Surjaatmadja, Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek Alat Pemasaran untuk

Memenangkan Persaingan. Malang: Bayumedia Publishing.

Chiaravalle, Bill., Schenck, Barbara Findlay. Branding fo Dummies,2nd Edition. New Jersey:

John Wiley & Sons.

Arens, William F., Weigold, Michael F., Arens, Cristian. 2013. Contemporary Advertising

and Integrated Marketing Comunications, Fourteenth Edition. New York: McGraw-Hill.

Sadat, Andi M. 2009. Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan.

Jakarta: Salemba Empat.

33
Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity Capitalizing on the value of a Brand Name.

New York: The Free Press.

Kohli, Chiranjeev., Leuthesser, Lance. & Suri, Rajneesh. 2007. Got Slogan? Guidelines for

Creating Effective Slogans. Business Horizons, 50, 415-422.

Chiaravalle, Bill., Schenck, Barbara Findlay. Branding fo Dummies,2nd Edition. New Jersey:

John Wiley & Sons.

Foster, Timothy R V. 2001. The Art & Science of the Advertising Slogan.

Levi Strauss SWOT Analysis, Competitors & USP | MBA Skool

https://www.mbaskool.com/brandguide/lifestyle-and-retail/2436-levi-strauss-a-co-levis.html

Levis History - Levi Strauss & Co : Levi Strauss & Co

Levi Strauss & Co : Levi Strauss & Co

Levi’s® Launches “Buy Better, Wear Longer” Campaign - Levi Strauss & Co : Levi Strauss

& Co

34

You might also like