Jurnal Maya

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

1|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

NILAI MORAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI SASTRA PADA NOVEL


NARASI 2021 KARYA TENDERLOVA

ABSTRAK

Hidayati, Maya Nur, 2024 Nilai Moral dalam Perspektif Sosiologi Sastra pada Novel Narasi
2021 karya Tenderlova. Skripsi Fakultas Bahasa dan Sains. Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
Pembimbing: (1) Rini Damayanti, S.Pd, M.Hum, (2) Drs. Agung Pranoto, M.Pd.
Kata kunci : Nilai Moral, Sosiologi Sastra, Tokoh
Penelitian sastra ini tentang moralitas dan bentuk penyampaian nilai moral dalam novel
berjudul “Nilai Moral dalam Perspektif Sosiologi Sastra pada novel Narasi 2021 karya
Tenderlova”. Penelitian ini menggunakan teori dan pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi
merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah manusia. Novel Narasi 2021 karya Tenderlova
dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk memahami nilai-nilai moral sebagai bagian
masalah yang diangkat pengarang dalam karyanya. Penelitian ini menggunakan teori
sosiologi sastra secara umum yang dilihat dari sudut pandang sosiologi dalam novel. Tujuan
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Nilai moral yang terdapat pada novel
Narasi 2021 karya Tenderlova dalam perspektif sosiologi sastra, (2) bentuk penyampaian
nilai moral yang digunakan pengarang dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan analisis data secara deskriptif.
Pengumpulan data dakam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat. Hasil penelitian
ini adalah (1) nilai moral ketuhanan dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova atas dua
bentuk yaitu tawakal dan bersyukur. (2) nilai moral sosial dalam novel Narasi 2021 karya
Tenderlova atas sembilan bentuk yaitu kasih sayang, persahabatan, bertanggung jawab,
simpati, nasihat, berbagi atau memberi, berterima kasih, tolong menolong dan meminta maaf.
(3) nilai moral diri sendiri dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova atas lima bentuk, yaitu
jujur, pantang menyerah (optimis), bekerja keras, kesabaran, dan percaya diri. Bentuk
penyampaian moral dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova terdiri atas 2 bentuk yaitu (1)
penyampaian moral secara langsung terdiri dari penyampaian uraian melalui pengarang dan
melalui tokoh. (2) Penyampaian moral secara tidak langsung terdiri dari penyampaian melalui
konflik dan melalui peristiwa.
2|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

PENDAHULUAN
Sastra merupakan bentuk kegiatan kreatif dan produktif dalam menghasilkan sebuah
karya yang memiliki nilai rasa estetis serta mencerminkan realitas sosial kemasyarakatan
(Soemarjo, Kurniadi, 2019:1). Kata Shastra merupakan kata serapan dari bahasa sansekerta
yang mempunyai makna “teks” yang mengandung “instruksi” atau “pedoman”,dari kata dasar
sas- yang bermakna “instruksi” atau “ajaran”. Sementara itu, akhiran –tra biasanya
menunjukkan “alat” atau “sarana”. Dengan demikian, sastra sendiri berarti alat untuk
mengajar atau buku petunjuk atau buku instruksi atau buku pengajaran. Disamping kata
sastra, ada juga kata susastra kita di beberapa tulisan, yang artinya bahasa yang indah, awalan
su pada kata susastra mengacu pada arti indah (Emsir dan Rohma, 2016: 5). Dalam Bahasa
Indonesia kata ini biasanya digunakan untuk mengacu kepada “kesusastraan” atau sebuah
tulisan yang mempunyai arti atau keindahan tertentu. Sedangkan secara etimologis dalam
Bahasa Indonesia, kata sastra itu sendiri berasal dari Bahasa Jawa kuno yang berarti tulisan.
Istilah dalam bahasa jawa yang artinya “tulisan-tulisan utama”. Sastra memiliki fungsi yang
beragam dalam kehidupan manusia. Menurut Amir (2013:34) fungsi sastra yaitu fungsi
hiburan, pendidikan, keindahan, moral daan religius. Karya ini tidak hanya memberikan
perasaan senang kepada pembaca, namun memberikan pendidikan juga melalui nilai-nilai
ekstrinsik yang terkandung di dalamnya. Karya sastra adalah karya seni yang menggunakan
unsur bahasa sebagai unsur medianya dan karya sastra juga digunakan sebagai media untuk
merenungkan nilai-nilai terdalam dari pembaca. Karya sastra berisi pengalaman-pengalaman
manusia. Maka pengalaman itu diungkapkan sedemikian rupa untuk memperoleh sari pati
yang diinginkan (Emzir dan Saifur Rohman,2015:9). Berbagai fenomena kehidupan banyak
dituangkan dalam bentuk karya sastra sesuai dengan konsep, pandangan, kemampuan, dan
kreativitas pengarang meramu realitas kehidupan ke dalam suatu bentuk karya imajinatif
yang mampu memberi kenikmatan dan manfaat bagi kehidupan manusia.
Karya sastra sebagai potret kehidupan dapat dinikmati, dipahami, dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebuah karya sastra tercipta karena adanya pengalaman batin
pengarang berupa peristiwa atau problem yang menarik sehingga muncul gagasan dan
imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan (Wicaksono,2014:11). Kosasih,E.(2008)
berpendapat bahwa karya sastra merupakan bentuk fisik dari sastra yang ditulis oleh
sastrawan. Ciri khas yang mutlak ada di dalam karya sastra adalah keindahan, keaslian dan
nilai artistik dalam isi dan ungkapannya. Suatu karya tidak dapat dikatakan sebagai karya
sastra jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi. Syarat keindahan di dalam sastra yaitu
ada prinsip keutuhan, keselarasan, kesimbangan dan fokus dalam penulisannya. Karya sastra
3|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

juga digunakan untuk memenuhi kepuasan rohani penulis dan para pembacanya. Bentuk
kepuasan ini dapat diwakilkan melalui penggunaan bahasa yang bermakna kesenangan,
maupun ungkapan lain yang memiliki nilai keindahan.
Wellek dan Warren dalam (Fatrullah & Yahya, 2021:27) mengatakan bahwa sastra
ialah kegiatan kreatif yang dapat menghasilkan karya seni yang memiliki nilai estetika di
bagian dalamnya. Definisi ini mempunyai makna bahwa sastra merupakan sebuah seni.
Dikembangkan lagi oleh Hudhana dan Mulasih (2019:43), bahwasanya karya sastra tidak
sekedar berfokus pada nilai estetika bahasa saja. Melainkan juga memperhatikan estetika
lebih luas daripada bahasa. Mengingat karya sastra bersifat dinamis, maka banyak ekspresi
yang dapat dikembangkan dan selalu ad yang menarik setiap periode atau setiap perubahan
zaman.
Penulis bermaksud menganalisis nilai moral yang terdapat dalam novel Narasi 2021.
Mengangkat judul “ Nilai Moral Dalam Perspektif Sosiologi Sastra Pada Novel Narasi 2021
Karya Tenderlova “. Hasil analisis ini diharapkan dapat mengungkapkan nilai moral yang
disajikan pengarang dalam novelnya baik itu hadir secara tersirat maupun tersurat dan
membantu pembaca dalam memahami nilai moral yang terkandung dalam novel tersebut.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah nilai moral yang terdapat pada novel Narasi 2021 karya Tenderlova dalam
perspektif sosiologi sastra?
2. Bagaimanakah bentuk penyampaian nilai moral yang digunakan pengarang dalam novel
Narasi 2021 karya Tenderlova?
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan nilai moral yang terdapat pada novel Narasi 2021 karya Tenderlova
dalam perspektif sosiologi sastra.
2. Mendeskripsikan bentuk penyampaian nilai moral yang digunakan pengarang dalan novel
Narasi 2021 karya Tenderlova.
Definisi Istilah
1. Nilai Moral adalah nilai yang menjadi standar baik atau buruk, yang mengatur perilaku dan
pilihan seseorang untuk hidup secara kooperatif dalam kelompok masyarakat. Nilai moral
berkaitan dengan tanggung jawab dan hati nurani yang dapat berasal dari pemerintah,
masyarakat, agama atau diri sendiri.
2. Sosiologi sastra adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat yang
ada di dalam karya sastra. Sosiologi merupakan gambaran yang lengkap, utuh dan
menyeluruh tentang hubungan timbal balik antara sastrawan, karya sastra dan masyarakat
4|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

yang dapat menjadi cerminan dari kehidupan masyarakat, yang memberikan penjelasan atau
ilmu pengetahuan tentang suatu sejarah yang dikembangkan dalam sebuah karya sastra.

METODE PENELITIAN
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra. Sosiologi
merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Masyarakat digunakan oleh
para pengarang untuk menjadi objek karya sastranya terutama karya sastra tentang
sosial. Fenomena atau kejadian yang terjadi dalam masyarakat dapat digunakan untuk
bahan para pengarang dalam menciptakan karya sastra. Pendekatan sosiologi sastra
berfokus pada moral yang ada dalam masyarakat. Sikap moral yang dilakukan antar
manusia di dalam sebuah karya sastra yang bersumber dari kehidupan nyata
masyarakat.
Pendekatan sosiologi sastra berfokus pada nilai moral yang terdapat dalam
novel Narasi 2021 karya Tenderlova. Immanuel Kant (2002:132) berpendapat bahwa
moralitas merupakan kesesuaian sikap dan perbuatan manusia dengan norma atau
hukum batiniah, yakni sesuatu yang dipandang manusia sebagai kewajiban. Moral
terdapat beberapa macam, yakni nilai moral kepada Tuhan, nilai moral sosial, dan
nilai moral diri sendiri.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menggunakan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat
diamati. Pendekatan kualitatif adaalah suatu prosedur yang menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari subjek itu
sendiri. Penelitian ini memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam
keadaan kewajaran atau sebagaimana adanya dengan tidak dirubah dalam bentuk
simbol atau bilangan.
b. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang melakukan kajian terhadap
novel Narasi 2021 karya Tenderlova. Metode yang diunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara
mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Melalui metode
penelitian deskriptif analisis, peneliti bermaksud mendeskripsikan masalah-masalah
yang terdapat dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova. Metode deskriptif ini
5|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data, menyusun,


mengklasifikasi, kemudian menginterprestasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan dan mendeskripsikan nilai moral dalam novel Narasi 2021 karya
Tenderlova.
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
baca, simak dan catat yang diuraikan sebagai berikut:
1. Teknik Baca
Baca adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara
membaca novel Narasi 2021 karya Tenderlova dan buku-buku atau sumber-sumber
pustaka yang relevan dengan penelitian ini untuk mengetahui isi dari apa yang ditulis
dalam bacaan tersebut.
2. Teknik Catat
Teknik catat adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara
mencatat atau mengutip objek penelitian. Teknik catat tentunya dilakukan setelah
penggunaan teknik baca dan simak. Penggunaan teknik catat untuk mempermudah
dalam memisahkan data ataupun merangkai data secara sistematis sehingga
menghasilkan data yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Dapat disimpulkan,
pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara memilih atau mengutip teks dalam
novel berupa kalimat, dialog, penggalan dialog, serta bentuk paragraf yang
menggambarkan nilai moral dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova.
d. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk mencari
hubungan antardata yang tidak akan pernah dinyatakan oleh data yang bersangkutan.
Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif
kualitatif dalam penelitian ini adalah suatu prosedur penelitian dengan hasil sajian
data deskriptif berupa tuturan pengarang dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova.
Teknik deskriptif analisis isi merupakan sebuah strategi untuk menangkap
pesan yang ada dalam sebuah karya sastra dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta
kemudian menganalisisnya (Ratna. 2010:53). Penganalisisan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi data yang terdapat pada novel Narasi 2021 karya Tenderlova
berdasarkan rumusan masalah yaitu nilai moral serta bentuk penyampaian nilai moral
dalam novel tersebut.
6|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

2. Mengklasifikasikan data yang terdapat pada novel Narasi 2021 karya Tenderlova
sesuai dengan rumusan masalah. Kemudian memasukkan data ke dalam table
klasifikasi.
3. Menganalisis data untuk mengetahjui jenis nilai-nilai moraal dalam novel Narasi
2021 karya Tenderlova yaitu nilai moral ketuhanan, sosial, dan diri sendiri.
4. Memaparkan hasil penelitian untuk memperoleh deskripsi jawaban dari rumusan
masalah yaitu deskripsi nilai moral ketuhanan, sosial, dan diri sendiri serta bentuk
penyampaian nilai moral yang terdapat pada novel Narasi 2021 karya Tenderlova.
5. Meyimpulkan hasil analisis nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Narasi
2021 karya Tenderlova.

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Pada pembahasan berikut akan dideskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan
dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova. Wujud nilai moral yang terkandung dalam novel
Narasi 2021 karya Tenderlova mencakup hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan
manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan Tuhan. Jenis-jenis nilai moral
tersebut selanjutnya disampaikan melalui wujud-wujud moral dalam karya sastra. Berikut
penjabaran hasl penelitian dari mengkaji moral novel Narasi 2021 karya Tenderlova.
Nilai Moral Dalam Novel Narasi 2021
Nilai moral dalam novel Narasi 2021 dideskripsikan ke dalam tiga bentuk yaitu nilai
moral ketuhanan, nilai moral sosial, dan nilai moral individual.
Bentuk Nilai Moral Ketuhanan
a. Tawakal
Atom (2014) menjelaskan bahwa tawakal adalah rasa pasrah hamba kepada Allah SWT yang
disertai dengan segala daya dan upaya mematuhi, setia dan menunaikan segala perintah-Nya.
Sikap tawakal ini ditunjukkan oleh tokoh Jovan dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova.
Ketakwaan Jovan terlihat ketika dia mengikhlaskan dan memasrahkan semua pada Allah
SWT apapun yang terjadi pada dirinya. Bentuk sikap tawakal terdapat pada beberapa data
berikut :
(1) “Kadang ada pilihan yang nggak bisa lo tolak jalan takdirnya. Dan seumpama
takdir lo memang harus tumbuh jadi pohon yang besar, lo hanya perlu tumbuh seperti pohon
General Sherman. Lo harus tumbuh dan hidup selama yang lo bisa. Cengkeram bumi ini
dengan akar-akar yang kuat sampai akhirnya nggak ada satu pun badai yang bisa
menumbangkan lo.” (Tenderlova, 2021:229)
7|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

Pada data (1) dapat dilihat bahwa tokoh Jovan berusaha menerima takdir yang telah
ditetapkan oleh Tuhan. Ia menjelaskan bahwa jika takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan
tidak bisa ditolak. Oleh karena itu, sebagai manusia hanya bisa menjalankan takdir yang telah
ditetapkan oleh Tuhan. Manusia hanya bisa berusaha dan berjuang sesuai dengan kemampuan
diri manusia itu untuk menjalankan apa yang telah ditetapkan.
b. Bersyukur
Bersyukur diungkapkan sebagai bentuk perasaan yang dialami oleh individu ketika menerima
suatu kebaikan atau keuntungan dari seorang penderma (Lambert, Graham & Fincham,
2009). Konsep bersyukur terdiri dari tiga komponen yaitu berupa bentuk apresiasi yang
hangat terhadap sesuatu atau seseorang, niat baik terhadap sesuatu atau seseorang dan
keberadaan perilaku yang merupakan implikasi dari apresiasi dan niat tersebut. Bentuk sikap
bersyukur terdapat pada beberapa data berikut:
(7) “Alhamdulillah, Bang. Baik juga.”( Tenderlova, 2021:59)
Pada data (7) dapat dilihat tokoh Nana menjawab pertanyaan yang dilontarkan dengan
mengucapkan kalimat hamdalah. Kalimat syukur yang diucapkan bentuk rasa syukur nana
karean diberikan kesehatan dan keselamatan di dunia. Sebagai orang muslim sebaiknya kita
mengucapkan kalimat hamdalah sebagai bentuk syukur kitakepada Tuhan karena telah
melimpahkan anugerahnya sehingga bisa menjalani kehidupan dengan baik.
Bentuk Nilai Moral Sosial
a. Kasih Sayang
Kasih sayang adalah suatu perasaan cinta dan kepedulian terhadap sesama manusia. Kasih
sayang ini memiliki makna yang cukup luas, tetapi banyak orang yang tidak tahu tentang itu.
Kasih sayang bisa ditunjukkan dan diperoleh dari siapa saja, bak dari orang tua, teman,
sahabat, kekasih, dan lainnya. Kasih sayang juga bentuk mengasihi semua ciptaan Tuhan baik
makhlukhidup maupun benda mati. Robiyanto (2016) menjelaskan kita sebagai warga negara
yang baik sudah sepatutnya untuk memupuk rasa kasih syang terhadap orang lain
tanpmembedakan saudara, ras, suku, golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin,
daan tua atau muda. Terdapat beberapa data dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova yang
menunjukkan sikap kasih sayang. Bentuk kasih sayang terdapat pada beberpa data berikut.
(11) “Tidak ada yang namanya pilih kasih. Semua anak Bapak sama saja. Kalian
semua sumber bahagia terbaik yang pernah bapak punya.” (Tenderlova, 2021:02)
Pada data (11) dapat dilihat tokoh Bapak menunjukkan rasa sayangnya kepada semua anak-
anaknya tanpa ada rasa pilih kasih. Bagi bapak anak-anaknya adalah sumber kebahagian yang
8|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

tidak ada tandingannya. Sumber kebahagiaan paling utama bagi bapak adalah melihat anak-
anaknya bahagia.
b. Persahabatan
Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan
saling mendukung antara dua individu ataupun lebih. Dalam istilah persahabatan
menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, dan
afeksi(Hadipranoto, 2012). Terdapat beberapa data dalam novel Narasi 2021 karya
Tenderlova yang menunjukkan sikap persahabatan. Bentuk sikap persahabatan terlihat dalam
beberapa data berikut.
(17) ”Kita pernah ke sini setahun lalu. Dan kamu bilang, kamu nggak pernah ngerti
dengan apa yang dia lakukan di sini selama ini.” ( Tenderlova, 2021:57)
Pada data (17) dapat dilihat bahwa tokoh Gayatri mengulang masa bersama dengan
sahabatnya. Mengunjungi tepat yang telah lama tidak ia kunjungi. Tempat itu masih sama
seperti satu tahun yang lalu. Dan Gayatri masih bingung dengan sahabatnya mengenai tempat
yang ia kunjungi itu.
c. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatanyang
disengaja sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab sudah menjadi
bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang
berbuat dan sisi kepentingan pihak lain (Wibowo, 2015). Terdapat beberapa data dalam novel
Narasi 2021 karya Tenderlova yang menunjukkan sikap tanggung jawab. Bentuk sikap
tanggung jawab dapat dilihat dari beberapa data berikut.
(20) ”Salah gue juga sih, Bang. Nggak becus buat mengkoordinir.” (Tenderlova,
2021:16)
Pada data (20) dapat dilihat bahwa tokoh Adinata merasa kalau semua yang terjadi ini karena
ia tidak becus dalam mengatur acara. Karena kelalaiannya itu semua kejadian ini bisa terjadi.
Adinata merasa ia tidak bisa bertanggung jawab sebagai koordinator sehingga kekacauan ini
bisa terjadi. Ia merasa bersalah karena tidak bisa mengemban amanah yang telah diberikan.
d. Simpati
Eisenberg, (2020) mendefinisikan simpati sebagai respons afektif yang terdiri dari perasaan
menderita atau perhatian untuk orang yang menderitadan yang memerlukan bantuan. Simpati
adalah proses di mana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain,sehingga mampu
merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Simpati menyiratkan rasa
9|Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra

kesamaan yang lebih besar berbarengan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Terdapat beberapa data dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova yang menunjukkan sikap
simpati. Bentuk sikap simpati dapat dilihat dari beberapa data berikut.
(23) ”Kata bapak yang perlu ditinggikan itu bukan tubuh, tapi perasaan simpati dan
empati kita sebagai manusia.” ( Tenderlova, 2021:47)
Pada data (23) dapat dilihat bahwa tokoh Ros mengutarakan pesan yang disampaikan oleh
bapak kepadanya. Bahwa manusia itu harus memiliki nilai simpati dan empati yang tinggi.
Karena hidup dalam lingkungan masyarakat yang paling penting itu rasa simpati dan empati
kepada sesama.
e. Nasihat
Nasihat adalah ajaran atau pelajaran baik, anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang
baik. Nasihat bertujuan untuk mengingatkan seseorang jika semua bentuk perbuatan tentunya
memiliki sanksi dan juga akibat. Di dalam beberapa budaya, secara sosial nasihat tidak bisa
diterima untuk dilepaskan kecuali jika memang sedang diminta. Sedangkan pada budaya
lainnya, nasihat diberikan secara lebih terbuka khusunya digunakan untuk kebaikan orang
lain agar bisa melakukan tindakan tertentu dengan cara memberi petunjuk atau cara lainnya.
Terdapat beberapa data dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova yang menunjukkan sikap
nasihat. Bentuk sikap nasihat dapat dilihat dari beberapa data berikut.
(25) ”Kamu kalau mau jadi orang baik, jangan pernah menuntut balasan atau
pengakuan apapun. Meskipun orang lain nggak bisa sama baiknya dengan kamu,
nggak masalah. Karena kamu memang nggak akan pernah bisa mengatur gimana
orang lain memperlakukan kamu dan orang lain juga nggak bisa mengatur kamu
dalam memperlakukan mereka. Apapun yang kamu dapat dari orang lain, menjadi
baik bukanlah sebuah kesalahan.”( Tenderlova, 2021:53)
Pada data (25) dapat dilihat bahwa tokoh Sastra memberikan nasihat kalau jadi orang baik
tidak perlu menuntut balasan dari siapapun dan dalam bentuk apapaun itu. Karena berbuat
baik itu pasti akan ada imbalannya nanti entah itu dari orang yang dibantu ataupun dari orang
lain. Sesuai dengan ucapan Sastra bahwa manusia tidak bisa menngatur manusia lain dalam
berbuat ataupun berperilaku. Jika orang lain melakukan kejahatan maka nanti akan ada
balasan untuk kejahatan yang telah dilakukan itu. Menjadi baik bukanalah sebuah kesalahan
dan tidak perlu disesali.
f. Berbagi atau Memberi
Berbagi atau memberi artinya memberi sesuatu yang dimiliki kepada orang lain. Dengan
berbagi hidup seseorang akan merasa lebih bermanfaat karena telah membuat orang lain
10 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

menjadi lebih bahagia dan terpenuhi kebutuhannya. Salah satu cara mengusir kesedihan yaitu
dengan berbagi kepada sesama. Terdapat beberapa data dalam novel Narasi 2021 karya
Tenderlova yang menunjukkan sikap berbagi. Bentuk sikap berbagi dapat dilihat dari
beberapa data berikut.
(36) ”Jangan sampai kita pemborosan apalagi buang-buanag makanan.” ( Tenderlova,
2021:181)
Pada data (36) dapat dilihat bahwa tokoh Mama mengingatkan agar tidak buang-buang
makanan. Karena diluaran sana masih banyak orang yang membutuhkan. Sebagai manusia
sudah seharusnya menghargai sesuatu yang dimiliki terutama makanan. Banyak orang
sekarang yang kekurangan akan makanan. Sebagai manusia seharusnya bisa bersyukur atas
segala sesuatu yang dimiliki sehingga nantinya bisa memberi orang lain.
g. Berterima Kasih
Terima kasih berarti rasa syukur. Terima kasih juga merupakan bentuk penghargaan atas
perbuatan baik yang diterima. Terima kasih mempunyai sebuah makna yang artinya sebagai
“ungkapan rasa senang”, “bersyukur” kepada yang telah memberi pertolongan. Kata terima
kasih telah menjadi kata yang universal dan bahkan semua orang mengetahui maksud dari
kata ini. Terdapat beberapa data dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova yang
menunjukkan sikap berteima kasih. Bentuk sikap berterima kasih dapat dilihat dari beberapa
data berikut.
(38) ”Lo juga hebat. Makasih banyak untuk semuanya.” ( Tenderlova, 2021:45)
Pada data (38) dapat dilihat bahwa tokoh Nana mengucapkan terima kasih kepada seseorang
yang telah membantunya. Ia juga mengatakan kalau temannya juga hebat. Sebagai manusia
sudah seharusnya mengucapkan kata terima kasih dan pujian bagi orang lain yang telah
memberi bantuan dalam bentuk apapun. Ucapan terima kaosh salah satu apresiasi yang
digunakan untuk mengapresiasi orang yang telah memberi bantuan.
h. Tolong Menolong
Tolong menolong adalah sikapsaling membantu orang lain untuk meringankan bebannya.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Hal itu berarti manusia saling
membutuhkan satu sama lain. Manusia secara tidak langsung juga mempunyai hubungan
timbal baik dengan manusia lainnya. Terdapat beberapa data dalam novel Narasi 2021
karya Tenderlova yang menunjukkan sikap tolong menolong. Bentuk sikap tolong
menolong dapat dilihat dari beberapa data berikut.
“Na! Kalau mau jalan nanti sekalian sampah di teras minta tolong dibuang ya!”
(Tenderlova , 2021:51)
11 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

Pada data (41) dapat dilihat bahwa tokoh Tama meminta bantuan kepada Nana untuk
membuangkan sampah yang ada diluar. Sebagai manusia tidak lepas dari saling tolong
menolong antara sesama. Walaupun hanya dengan cara membuangkan sampah saja itu
sudah termasuk dalam sikap tolong menolong yang harus dibiasakan sejak dini.
i. Meminta Maaf
Maaf adalah pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dan sebagainya)
karena suatu kesalahan. Ungkapan ini juga bisa digunakan sebagai permintaan ampun
atau bentuk penyesalan atas apa yang telah diperbuat. Terdapat beberapa data dalam
novel Narasi 2021 karya Tenderlova yang menunjukkan sikap meminta maaf. Bentuk
sikap meminta maaf dapat dilihat dari beberapa data berikut.
(44) “Kepalaku pusing, nggak bisa mikir apa-apa. Jadi maaf yaaaaaaa? Maaf
sayangkuuuuu”( Tenderlova, 2021:19)
Pada data (44) dapat dilihat bahwa tokoh Nana meminta maaf atas apa yang diperbuat.
Nana merasa dirinya saat itu sedang tidak bisa berpikir jernih, kepalanya pusing sehingga
ia lupa akan sang kekasih. Permintaan maaf yang diutarakan oleh Nana sebagai
permintaan maaf karena telah melakukan kesalahan kepada sang kekasih.
Berdasarkan beberapa data tersebut dinyatakan bahwa tokoh-tokoh dalam novel
Narasi 2021 karya Tenderlova memiliki sikap tanggung jawab, kasih sayang, tolong
menolong, simpati, persahabatan, memberi, dan berterima kasih. Bukti sikap tersebut
ditunjukkan dengan memiliki rasa kasih sayang kepada sesama, saling menasehati kalau
ada kesalahan yang diperbuat oleh manusia yang berkaitan dengan baik buruknya sikap
tersebut. Karena sebagai makhluk sosial sesama manusia saling membutuhkan satu sama
lain untuk berbagi kebaikan dan saling menasehati dalam suka maupun duka.
Bentuk Nilai Moral Individual
a. Jujur
Jujur adalah kesesuaian dan kebenaran dari perbuatan atau perkataan yang dilakukan. Jujur
juga melibatkan lurus hati, ikhlas dan tidak berbohong atau curang. Jujur sebagai sebuah nilai
merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan perkataan dalam bentuk perbuatan
bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain
untuk keuntungannya sendiri. Bentuk sikap jujur dapat dilihat dari beberapa data berikut.
(48) “Kata mama bohong itu dosa. Kalau nggak percaya, kalian tanya sama Rinso.
Dia saksinya. Iya kan, Rinso?”( Tenderlova, 2021:9)
Pada data (48) dapat dilihat bahwa tokoh Cetta mengatakan kalau bohong itu berdosa. Suatu
kejujuran itu penting artinya dalam hidup. Sekali berbohong nanti akan ada kebohongan-
12 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

kebohongan yang datang. Karena sebuah kejujuran lah yang akan dijadikan patokan dalam
diri seseorang.
b. Pantang Menyerah (Optimis)
Pantang menyerah adalah sebuah sikap yang tidak mudah putus asa dalam melakukan segala
hal. Jadi, seseorang yang memiliki sikap pantang menyerah tidak mudah goyah ketika
mendapatkan rintangan dalam perjalanan mencapai targetnya. Membangun pribadi pantang
menyerah berasal dari diri sendiri sebagai hubungan antara manusia dengan diri sendiri.
Bentuk sikap pantang menyerah dapat dilihat dari beberapa data berikut.
“Karena bisa jadi, seadanya mampu menjadi segalanya. Seperti yang pernah ditulis
olehnya.” (Tenderlova , 2021:30)
Pada data (52) dapat dilihat bahwa tokoh Nana mengatakan kalau hidup seadanya saja itu
jauh lebih berharga. Justru dari kesederhanaan lah sesuatu akan menjadi lebih istimewa.
Segalanya akan menjadi jauh lebih istimewa jika dilalui dengan tanpa menyerah. Sebagai
manusia harus memiliki sikap pantang menyerah supaya nantinya sesuatu yang seadanya bisa
menjadi segalanya dan luar biasa.
c. Bekerja Keras
Bekerja keras adalah semangat yang berkobar serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk
mencapai target pribadi yang dianggap sedikit melebihi batas kemampuan diri sendiri.
Bekerja keras juga harus diimbangi dengan rasa tanggung jawab, artinya kesiapan
menanggung segenap akibat perbuatan yang menuntut jawab. Bekerja keras harus dikerjakan
secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target tercapai dan
selalu mengutamakan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Bentuk sikap
bekerja keras dapat dilihat dari beberapa data berikut.
(56) “Perlu kamu tahu, hidup ini bukan hanya soal sedih dan senang. Hidup ini soal
keduanya. Kita sama-sama capek, sama-sama pengen menyerah. Kadang, kita bahkan
sama-sama merasa nggak berguna. Aku yang capek sama co-ass aku dan kamu yang
capek cari kerja. Kita sama-sama tahu, nggak ada yang mudah.”( Tenderlova,
2021:38)
Pada data (56) dapat dilihat bahwa tokoh Malika mengatakan kalau hidup itu bukan soal
sedih dan senang saja tetapi ada rasa capek dan ingin menyerah. Kadang juga merasa tidak
berguna dalam hidup. Tetapi itu lah namanya hidup. Manusia harus bekerja keras untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan. Selagi
masih bernafas maka masih bisa bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan.
13 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

d. Kesabaran
Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang
mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.
Semakin tinggi tingkat kesabaran yang dimiliki seseorang maka semakin kokoh juga ia dalam
menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Kesabaran merupakan
setengah dari keimanan. Sikap individu yang diuji ia bisa menerima semua cobaan dengan
ikhlas, tidak marah dan tidak memaksakan kehendak. Bentuk sikap sabar dapat dilihat dari
beberapa data berikut.
(60) “Buat abang, cukup kita jadi seperti ini. Menikmati apa yang kita punya
semampu kita. Cukup karena muluk pasti membutakan setiap pasang mata. Abang
tahu Nana pasti ngerti. Kita jadi yang seadanya saja. Karena bisa jadi, seadanya
mampu menjadi segalanya.”( Tenderlova, 2021:29)
Pada data (60) dapat dilihat tokoh Sastra mengatakan kalau ia merasa cukup menjalani
hidupnya seperti ini. Menikmati hidupnya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Karena
jika memaksakan kehendak yang tidak bisa ia lakukakn maka akan membuatnya merasa
tersiksa. Ia tidak gila hidup mewah karena semua itu akan membutakan sepasang mata
nantinya. Sastra menjalani hidup seadanya sesuai dengan kemampuannya. Karean
menurutnya seadanya itu bisa menjadi segala apabila dijalani dengan sabar dan ikhlas.
e. Percaya Diri
Percaya diri adalah kemampuan dalam menyakinkan diri pada kemampuan yang dimiliki atau
kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik untuk diri sendiri ataupun
lingkungan sekitar. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi percaya diri seseorang
baik dari faktor eksternal maupun internal. Percaya diri merupakan salah satu nilai yang perlu
dimiliki oleh seseorang sebagai pribadi yang tangguh. Bentuk sikap percaya diri dapat dilihat
dari beberapa data berikut.
(65) “Tapi aku nggak perlu dijodohin ya semuanya. Aku akan berjuang sendiri.”
( Tenderlova ,2021:9)
Pada data (65) dapat dilihat bahwa tokoh Jaya tidak mau dijodohkan. Dia yakin kalau dia bisa
mencari pasangan hidupnya sendiri. Jaya memiliki rasa percaya yang tinggi sehingga ia tidak
mau dijodohkan oleh siapapun. Pasangan yang akan mendapinginya nanti adalah orang yang
ia pilih sendiri.
14 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

Bentuk Penyampaian Nilai Moral Pada Novel Narasi 2021


Bentuk penyampaian moral dalam novel Narasi 2021 Karya Tenderlova terbagi atas dua,
yaitu bentuk penyampaian langsung dan tidak langsung. Bentuk penyampaian langsung
terdiri dari uraian pengarang dan uraian tokoh. Bentuk penyampian tidak langsung terdiri dari
peristiwa dan konflik.
Bentuk Penyampaian Langsung
a. Melalui Uraian Pengarang
Pengarang menyampaikan pesan moral melalui uraian yang ditunjukkan kepada pembaca.
Uraian tersebut disampaikan berupa narasi yang terdapat dalam novel Narasi 2021 karya
Tenderlova. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut.
(72) “Segalanya memang membaik, tapi segalanya juga tak lagi terasa sama. Nana
masih merasa ada sesuatu yang hilang dan dia berusaha sekuat tenaga untuk kembali
menemukannya. Apa yang hilang? Sebuah jawaban atas pertanyaan yang
membingungkan.”(Tenderlova, 2021:10)
Pada data (72) menjelaskan bahwa pengarang menyampaikan berjuang dan berusaha itu
harus. Sebagai manusia wajar kalau merasa kehilangan akan sesuatu tetapi harus bisa bangkit
kembali dan menemukan hal yang telah hilang. Nantinya akan diganti dengan yang baru atau
masih dengan yang lama dengan versi baru.
b. Melalui Uraian Tokoh
Dalam menyampaikan nilai moral secara langsung, pengarang juga menyampaikannya
melalui tindakan tokoh. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut.
(77) “Aku. Bahagianya dia yang nggak mahal itu aku ternyata. Soalnya setelah dia
memperkenalkan tempat ini ke aku, aku jadi jatuh cinta sama tempat ini. Gulenya
gurih banget, nggak ada tandingan. Nih, kamu lihat, 3 piring aja rasanya masih
kurang.” (Tenderlova, 2021:33)
Pada data (77) terlihat Nana sangat bahagia karena sang kekasih mengajaknya ke tempat
makan favoritnya dan hanya Nana lah satu-satunya laki-laki yang diajak sang kekasih untuk
makan ditempat itu. Aspek moral yang perlu juga menjadi contoh bagi pembaca yaitu nilai
kasih sayang terhadap pasangan yang bisa menjadi motivasi bagi pembaca yang membaca
novel ini.
15 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

Bentuk Penyampaian Tidak Langsung


a. Melalui Peristiwa
Melalui peristiwa, pengarang menyampaikan moralnya secara tidak langsung. Salah satu sifat
khas karya sastra adalah berusaha mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung. Hal iu bisa
dilihat pada kutipan berikut.
(82) “Aku pikir, apa yang kita punya selama ini selalu cukup. Tapi ternyata, enggak
sama sekali, Ya. Dan keadaan ini bikin aku sadar. Nggak peduli seberapa besar aku
mencintai kamu, aku nggak bisa memaksakan apapun. Aku bisa memperjuangkan
kamu, tapi untuk hal ini....aku nggak punya kekuatan apa-apa.”(Tenderlova,
2021:207)
Pada data (82) menjelaskan peristiwa mengenai perjuangan Nana dalam memperjuangkan
cintanya. Ia merasa hidupnya selama ini sudah cukup. Tetapi ia sadar kalau hidup bukan
Cuma soal cinta saja. Ia tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada sang kekasih. Nana
sudah berusaha memperjuangkan hubungannya dengan sang kekasih tetapi kalau memang
harus berakhir ia tidak bisa berbuat apa-apa. Hal tersebut yang dapat menjadi contoh aspek
nilai moral bagi pembaca dari segi hubungan dan dapat di ambil maknanyabagi pembaca
dalam perspektif kehidupan.
b. Melalui Konflik
Dalam menyampaikan moral secara tidak langsung, pengarang menyampaikan pesan moral
melalui konflik antar tokoh. Konflik ini dapat dilihat dari kutipan berikut.
(86) “Lo jadi gantiin ban dia?” tanya Nana
Dengan senyum tipis Jovan mengangguk. “Gue tetap gantiin ban dalam motor dia
meskipun dia nggak punya duit buat bayar.”
“Lo rugi dong?”
“Nggak ada istilah rugi untuk berbuat baik, Na. Ingat kalau kita punya Tuhan yang
siap mengcover segala hal baik yang pernah kita perbuat, dengan sesuatu yang jauh
lebih baik lagi.”(Tenderlova, 2021:230)
Pada data (86) terlihat jelas konflik sosial yang dialami oleh tokoh Jovan yakni ia membantu
temannya tanpa rasa pamrih. Walaupun Jovan tau kalau uang yang ia keluarkan untuk
membantu temannya tidak akan kembali lagi kepadanya. Jovan yakin bahwa uang yang ia
keluarkan untuk membantu temannya nantinya akan digantikan berkali-kali lipat. Konflik
pada data tersebut nilai moral untuk mengingatkan pembaca bahwa membantu sesama itu
tidak boleh dengan rasa pamrih.
16 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

SIMPULAN
Berdasarkan data-data penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa dalan novel
Narasi 2021 karya Tenderlova terdapat nilai-nilai moral yang mencerminkan tingkah laku
tokoh-tokohnya. Wujud nilai moral yang terdapat dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova
terdiri atas tiga bentuk. Ketiga wujud tersebut adalah wujud nilai moral dalam hubungan
manusia dengan Tuhannya, wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain
dilingkup kehidupannya dan wujud nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri. Novel
Narasi 2021 karya Tenderlova mengandung unsur-unsur kemanusiaan yang terdapat banyak
pesan moral dan memaparkan mengenai kisah-kisah tokoh dalam kehiduapan yang dijalani.
Nilai moral ketuhanan dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova terdiri atas dua
bentuk, yaitu tawakal dan bersyukur. Data yang diperoleh dari nilai moral ketuhanan terdiri
dari 10 data. Nilai moral sosial dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova terdiri atas
sembilan bentuk, yaitu kasih sayang, persahabatan, bertanggung jawab, simpati, nasihat,
berbagi atau memberi, berterima kasih, tolong menolong, dan meminta maaf. Data yang
diperoleh dari nilai moral sosial terdiri dari 37 data. Nilai moral individual (diri sendiri)
dalam novel Narasi 2021 karya Tenderlova terdiri atas lima bentuk, yaitu jujur, pantang
menyerah (optimis), bekerja keras, kesabaran, dan percaya diri. Data yang diperoleh dari nilai
moral diri sendiri terdiri dari 24 data. 78.
Bentuk penyampaian moral yang digunakan pengarang dalam novel Narasi 2021
karya Tenderlova memiliki dua komponen yaitu penyampaian nilai moral secara langsung
dan bentuk penyampaian moral secara tidak langsung. Bentuk penyampaian nilai moral
secara langsung dalam novel ini disampaikan melalui uraian pengarang dan melalui tokoh,
sedangkan penyampaian nilai moral secara tidak langsung disampaikan melalui peristiwa dan
konflik yang terdapat pada novel Narasi 2021 karya Tenderlova tersebut. Data yang diperoleh
dari bentuk penyampaian nilai moral secara langsung terdiri dari 10 data dan melalui
penyampaian nilai moral secara tidak langsung terdiri dari 8 data.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai nilai moral dan bentuk penyampaian nilai
moral pada novel Narasi 2021 karya Tenderlova terdapat saran sebagai berikut.
1. Bagi peneliti
Peneliti diharapkan dapat menganalisis sumber data untuk lebih teliti, cermat, dan
penuh kehati-hatian supaya data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
17 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis dapat lebih
mendetail dengan membaca novel yang akan diteliti secara berulang-ulang, sehingga data
yang didapatkan lebih tereksplorasi dengan baik dan dapat dibahas secara mendalam.
Penelitian ini meneliti nilai moral dan bentuk penyampaian nilai moral yang terdapat dalam
novel Narasi 2021 karya Tenderlova menggunakan kajian sosiologi sastra, sehingga untuk
penelitian selanjutnya dapat menggunakan kajian lainnya.
3. Bagi pembaca
Bagi pembaca, disarankan supaya mendapatkan wawasan mengenai nilai-nilai moraal
dalam karya sastra sekaligus bentuk penyampaian nilai moral, khususnya pada novel yang
dibaca. Selain itu, pembaca juga dapat memilih karya sastra yang didalamnya mengandung
nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Andani, N. S, Resdianto Raharjo, dan Titik Indarti. 2022. “Kritik Sosial dan Nilai Moral
Individu Tokoh Utama dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori.” Enggang:
Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra , Seni, dan Budaya 3(1).

Andriani, M.Pd., Dr. Rina, dan Wulan Nuraini, S.Pd. 2019. “Analisis Nilai Moral Dalam
Novel Bara Karya Febrialdi Rusdi Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Ajar Apresiasi
Sastra Di Sekolah Menengah Atas.” Metamorfosis | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia
dan Pengajarannya 12(1): 52–60.

Gina Noer, Karya S. 2020. “Nilai-Nilai Moral Dalam Novel Dua Garis Biru.” : 137.

Haryanto, Handrix Chris, dan Fatchiah E Kertamuda. 2016. “Syukur dalam sebuah
pemaknaan.” InSight 18(2): 2548–1800. http://ejurnal.mercubuana-
yogya.ac.id/index.php/psikologi/article/view/395/314.

Hasibuan, Abdul Aziz, Darwyan Syah, dan Marzuki Marzuki. 2018. “Manajemen Pendidikan
Karakter Di Sma.” Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan 4(02): 191.

Hertanto, Aditya. 2019. “Nilai-nilai moral dalam ajaran samin dan relevansinya sebagai
sumber pembelajaran karakter dan sejarah lokal di SMA Negeri 1 Blora.” UNS-Fak. KIP
Jur. Pend. Sejarah-K4415002-2019: 10–27.

Hutahaean, Feronika. 2018. “Analisis Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dengan
Pendekatan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik.” Edukasi Kultura : Jurnal Bahasa, Sastra
18 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

Dan Budaya 1(2).

Idrus, S.F. Ilmi Al, Idrus P S Damayanti, dan Ermayani. 2020. “Pengembangan Kecerdasan
Emosional Peserta Didik Di Sekolah Dasar Melalui Pendidikan Karakter (Development
of Emotional Intelligence of Students in Elementary Schools Through Character
Education).” PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 4(1): 137–46.

Ilahi, Ritanto. 2021. “Nilai Moral Dalam Novel 3600 Detik Karya Charon: Kajian Pragmatik
Sastra.” Repository.Iainbengkulu.Ac.Id: 1–106.
http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/7219%0Ahttp://repository.iainbengkulu.ac.
id/7219/1/SKRIPSI RITANTO.pdf.

Ina Magdalena, Nur Uyund, Zahra Maulida. 2021. “Peran Intellegence Quotient (Iq),
Emosional Quotient (Eq) Dan Spiritual Quotient (Sq) Dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan Andik Rony Irawan.” Sosial dan Teknologi (SOSTECH) 1: h. 1.148.

Kosasih, E., dan Said Hidayat. 1967. “Pengertian Novel.” Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952.: 39–88.

Anita Kurnia Rachman, dan Susandi Susandi. 2021. “Nilai Moral Dalam Perspektif Sosiologi
Sastra Pada Novel Paradigma Karya Syahid Muhammad.” Hasta Wiyata 4(1): 58–80.

Mardiana. 2021. “Nilai Moral Dalam Novel Pesan Dalam Bisu Karya Mae (Kajian Sosiologi
Sastra).” : 1–78.

Masruroh, Meliana Anis, dan Ariesma Setyarum. 2022. “Analisis Aspek Pembentuk Nilai
Moral Pada Novel Pulang Karya.” Prosiding Konferensi Ilmiah Pendidikan Volume 3:
837–44.

Mathematics, Applied. 2016. “Mulkayat, M. (2022). Pemaknaan Terhadap Puisi-Puisi Dalam


Kumpulan Puisi Kolam Karya Sapardi Djoko Damono (Kajian Semiotika Cs Pierce)
(Doctoral Dissertation, Stkip Pgri Pacitan).” : 1–23.

Murphy, Menurut M J. “Dalam Novel Berbahasa Inggris.” : 157–64.

Nurfajriah, Siti. 2014. “Siti Nurfajriah-Fitk.” (109013000007).

Nurul Anisa Rahmadani, Alfitriana purba. 2022. “Analisis Nilai-Nilai Moral Dalam Novel
Fatimah Az-Zahra Karya Sibel Eraslan.” Educational Research and Social Studies 3:
237–38. http://pusdikra-publishing.com/index.php/jrss.
19 | J u r n a l I l m i a h B a h a s a d a n S a s t r a

Pembelajaran, Rencana Pelaksanaan, dan Meyda Antika Wati. “Mengunakan Aplikasi Info G
Rafis Canva.”

Putri Supriadi, Salsabila Rheinata Rhamadani, Sulistiyani Usman Haedi, dan Muhammad
Minan Chusni. 2022. “Inovasi pembelajaran berbasis teknologi Artificial Intelligence
dalam Pendidikan di era industry 4.0 dan society 5.0.” Jurnal Penelitian Sains dan
Pendidikan (JPSP) 2(2): 192–98.

Rittauddinz, Aulia Ahmad. 2011. “Sudut Pandang dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata
dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar di SMA.” : 1–74.
http://lib.unnes.ac.id/5214/1/7672.pdf.

Suryanto.A. 2013. “Pesan Moral Dalam Cerita rakyat.” Repository UMP: 11–20.

Zamzania, Adea Wulan Hajjatul, dan Risa Aristia. 2018. “Jenis - Jenis Instrumen dalam
Evaluasi Pembelajaran.” Universitas Muhammadiyah Sidoarjo: 1–13.
http://eprints.umsida.ac.id/4050/1/Evaluasi pembelajaran Adea_Risa-1.pdf.

You might also like