RL 1
RL 1
RL 1
Listrik
Anggota Kelompok:
Daniel Chiristoper Siboro 21060115060019
Galang Adi Nugroho 21060115083014
Liza Lolita Putri 21060115083023
Nirwan Aji Santoso 21060115083039
-1,8
= < arc tg
0,9
= 2,04 A < - 61.9275
6 6
= = = = 0,15 s
40
8 8
= = = = 0,109 s
73
Conduktansi total (G) = + +
= 0,16 + 0,15 + 0,109
= 0,419 s
3 3
= = = = 0,12 s
25
Zbc = 1/Y
=
= 2,307 < 14,84
= 2,230 + j 0,591
a) Impedansi total :
28,577 < 11,5
=
6,325 <
P. Resonansi
Suatu rangkaian yang mengandung unsur induktif dan kapasitif terdapat
suatu harga frekuensi yang menyebabkan reaktansi induktif dan reaktansi
kapasitif saling menghilangkan. Dengan demikian didapatkan karakteristik
rangkaian hanya unsur resistor murni. Secara khusus resonansi diefinisikan
untuk sebuah rangkaian yang mengandung komponen-komponen tahanan
(R), inductor (L), dan kapasitor (C). Rangkaian tersebut dikatakan dalam
keadaan resonansi, apabila arus dan tegangan sepasa sehingga rangkaian
hanya mengandung harga tahanan (R) saja.
1. Resonansi Seri
Rangkaian seri yang terdiri dari tahanan (R), inductor (L),
dan kapasitor (C) mempunyai impedansi sebesar :
. . . . . . . . . . . . . . . . (IV – 53)
Rangkaian tersebut dalam keadaan resonansi, apabila Z adalah
nyata (Z adaah minimum), yaitu jika reaktansi induktifnya
sama dengan reaktansi kapasitifnya. Jika ditulis :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(IV – 54)
Gambar 4 – 19
Rangkaian resonansi seri
(a) Skema Rangkaian
(b)Diagram Pasor Tegangan Saat Resonansi
Besarnya frekuensi pada saat terjadi resonansi adalah :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (IV – 55)
Dengan pengertian :
: Frekuensi saat resonansi dalam satuan Hertz
: Kecepatan sudut saat resonansi dalam satuan radial/detik
: Induktansi dalam satuan Henry
: Kapasitansi dalam satuan Farad
Besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian adalah :
I = U/Z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .(IV - 56)
Sedangkan saat terjadi resonansi arusnya maksimum, karena
impedansinya minimum ( = R)
I – U/ = U/R . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (IV -57)
Gambar 4 – 20a memperlihatkan kurve impedansi, tahana, reaktansi
induktif dan reaktansi kapasitif terhadap perubahan frekuensi.
Sedangkan gambar 4 – 20b menggambarkan kurve arusnya.
Gambar 4 – 20
(a) Kurve Impedansi
(b) Kurve Arus
Gambar 420a terlihat bahwa harga tahanan (R) adalah tetap ,
karna tahanan R tidak terpengaruh frekuensi . Harga reaktansi
induktif (XL) adalah berbanding lurus terhadap harga frekuensi
sehingga grafiknya merupakan fungsi liniear . Harga reakansi kapasitif
( Xc) adalah berbanding terbalik dengan harga frekuensinya sehingga
grafik melengkug . Harga reaktansi totalnya merupakan garus lekung
yang memotong sumbu X pada titik F r saat terjadi resonansi . Sedang
harga impedansinya adalah berubah sesuai persamaan Z = R + j ( XL) (
Xc) , dimana saat ( Xc) > (XL) – impedansi bersifat kapasitif ,
saat (X ) > ( Xc) , impedansi bersifat induktif dan saat terjadi
L
resonansi impedansinya minimum .
Gambar 420b memperlihatkan kurve arus sebagai fungsi frekuensi , dimana arus
akan maksimum saat terjadi resonansi , F 1 dan F2 adalah frekuensi di bawah
dan diatas frekuansi resonansi ( Fr ) besarnya arus pada masingmasing
frekuensi ( f1 dan f2 ) adalah sama , yaitu 1/ √2 dari arus saat resonansi (
arus maksimum ).
I1 = I2 = Im / √2 = 0,707 Im …………………………………………… (IV – 58)
Dengan pengertian :
I1 = arus pada frekuensi f1 dalam satuan ampere
I2 = arus pada frekuensi f2 dalam satuan ampere
selanjutnya, perbedaan frekuensi antara keadaan tersebut dinamakan “ lebar pita “
( “band with” ), sehingga ditulisakan :
Bw = f2 – f1 ……………………………………………………. (IV – 59 )
Dengan pengertian :
Bw : lebar pita ( band with ) dalam satuan Hz
f1 : frekuensi band with sebelah bawah dalam satuan Hz
f2 : frekuensi band with sebelah atas dalam satuan Hz
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa lebar pita dari suatu rangkaian
resonasi adalah perbeaan antara frekuensi diatas frekuensi puncak (f 2) dengan
frekuensi di bawah frekuensi puncak (f 1) .
tenaga terserap
= I2 . XLr . t
I1 . R . t
= XLr = XCr.
R R
•Dengan pengertian :
Qr : Faktor kualitas dari rangkaian saat resonansi
XLr : reaktansi induktif pada saat resonansi dalam satuan Ohm.
XCr. : reaktansi kapisitif pada saat resonansi dalam satuan Ohm.
Jika salah satu harga reaktansinya dimasukkan pada persamaan ( IV – 60) maka di
dapatkan :
Qr = XCr
R
→
•
= I / R ……………………………………………………………. ( IV – 61)
•
besar kecilnya factor kualitas akan mempengaruhi bentuk lengkug onansi ( kurve
arus gambar 4 – 20b) dan mempengaruhi lebar pitanya juga .
BW Fr / Qr ………………………………………………………. ( IV 61)
Bjika perbandingan anara reaktansi dan tahanan besar berarti factor kualitasnya
besar . Dengan demikian akan terjadi lengkung resonansi yang sempit dan
sebaliknya.
Contoh :
a. Frekuensi 100 Hz
Besarnya arus maksimum
Besarnya factor kualitas
•
•
Jawab :
XL = XC
2Ω f L = 1/(2 Ω f C)
a) .
b) I = U / R
C
= 220 / 3,3 = 66,67 A
= 50 , 66 c) Qr = I/R
= 9 , 52
Kombinasi paralel R,L,C sebagai rangkaian resonansi paralel
IR IL IC
G jBC
R L C
Gambar 4 21
2 . Resonansi Kombinasi Paralel R , L , C Sebagai
rangkaian resonansi paralel
paralel
Dalam rangkaian R ,
L , C yang di
hubungkan parallel
seperto pada gambar
4 – 12 , besarnya
admitansi :
Y = G + j(BO –B L)
•
Untuk mendapakan resonansi , jika factor daya dari rangkaian sama dengan satu
dan besarnya susceptansi kapasitip sama dengab besarnya susceptansi induktip .
Bc = BL
c = 1/( L)
=
2r = 1 / (
Fr ……………………………………….. (IV – 63 )
Gambar 4 – 22 menggambarkan diagram pasor arus dan
susceptansi saat terjadi resonansi
(a) (b)
JLC JBC
IX = 0 v
JIL JBL
• Diagram fasor Arus dan Susceptansi Saat terjadi resonansi
Saat terjadi resonansi :
Bc = BL dan U
Besarnya arus susceptansinya adalah
Ic = 2fr C U = 2 fr C ……………………………………….. (IV – 64 )
IL = = ……………………..……………………… (IV – 64 )
•
Jika ;
Fr dimasukkan dalam persamaan IL , maka
akan di peroleh harga IL akan sama dengan Ic . Dengan kata lain
besarnya arus susceptansi induktif akan sama dengan besarnya
susceptansi kapasitif .
sedangkan kurve admitasi , konduktansi , suseptansi induktip ,
susceptansi kapasitip terhadap perubahan frekuensi dapat dilihat pada
gambar 4 – 23 .
Kurve admitansi , Konduktansi , susceptansi terhadap perubahan frekensi .
( gambar 4 – 23)
Ω
Y
G f
B fr
•
Gambar 423 terlihat bahwa harga konduktans (G) adalah
tetap, karena tidak terpengaruh oleh perubahan frekuensi.
Harga susceptansi induktif ) adalah berbanding terbalik
dengan harga frekuensinya, sehingga grafiknya melengkung.
Harga susceptansi kapasitif adalah berbanding lurus
terhadap perubahan frekuensinya, sehingga grafiknya
merupakan garis lurus. Harga susceptansi totalnya
merupakan garis lengkung yang memotong sumbu X pada
titik saat terjadi resonansi. Sedang harga admitansinya
adalah berubah sesuai dengan persamaan , dimana saat
admitansi bersifat kapasitif, dan saat terjadi resonansi Y = G.
•Besarnya faktor kualitas dari rangkaianresonnsi paralel adalah :
(IV66)
Selanjutnya perbedaan frekuensi antara kedua keadaan tersebut
dinamakan “lebar pita” (“band width”) dan dituliskan :
(IV67)
Dengan pengertian :
: lebar pita (band width) dalam satuan Hz
: frekuensi band width sebelah bawah dalam satuan Hz
: frekuensi band width sebelah atas dalam satuan Hz
•Secara pendekatan lebar pita (BW) adalah merupakan perbandingan
antara frekuensi resonansi dengan faktor kualitasnya.
(IV68)
Contoh :
Rangkaian yang terdiri dari kapasitansi C = 500 pF, tahanan R = 5
K𝛺, dan induktansi L = 50 𝜇H masing –masing dihubungkan paralel.
b) Besarnya BW
•Jawaban :
a)
•
b)
Daya dan Faktor Daya
•1. Daya
…………………………………..(IV69)
•Jika besarnya tegangan sesaat (u)=dan arus sesaat (i)=,
maka besanya daya sesaat
Ingat :
•
Jika dinyatakan dengan harga efektif, maka
Besarnya daya nyata dapat dicari satu siklus
•
penuh.
→
•
→
•2. Faktor Daya
Dalam rangkaian listrik umumnya mengandung unsur resistansi dan reaktansi
atau impedansi kompleks dan daya yang diserap adalah tergantung pada sifat
bebannya. Hal tersebut dikarenakan yang menyerap daya adalah beban yang
resistif, sedang beban yang bersifat reaktif tidak menyerap daya. Dengan demikian
perkalian antara tegangan efektif dengan arus efektif adalah merupakan daya semu
(S)
Sedangkan besarnya daya nyata (P) adalah
•
Disamping adanya daya nyata (P), daya semu (S),
ada daya yang disebabkan oleh beban reaktif (Q),
besarnya adalah:
Hubungan antara ketiga daya nyata, daya semu, dan daya reaktif dapat
dilukiskan dengan segitiga daya.
Gambar 424
Segitiga Daya
•
Perbandingan antara daya nyata dengan daya
semu disebut dengan faktor daya.
Sewaktu menyebut faktor daya dikatakan
ketinggalan jika , karena arus ketinggalan dari
tegangannya.
•
Gambar 425
Daya bersifat induktif
Demikian juga daya dikatakan mendahului jika , karena arus ketinggalan dari tegangannya
Gambar 426
Daya bersifat Kapasitif
•
•Rangkaian yang terdiri dari tahanan R seri dengan elemen yang belum diketahui,
mempunyai tegangan efektif sebesar 50 V, dayanya 30 Watt, dan faktor dayanya 0,707
menyusul. Tentukan besarnya elemenelemen tersebut, bila rangkaian bekerja pada
frekuensi 100 Hz.
Jawab:
P = Ueff . Ieff . Cos ϴ
3 = 50 . Ief . 0,707
Ief = = 0,8486 A
P = Ieff2 . R
30 = ( 0,8486 )2 . R R = = 41,659 Ω
•Cos ϴ = 0,707 menyusul berarti bebannya induktif
Z = R + j XL XL = R Tg 45°= 41,659 Ω
ѠL = 2 π f L
L = = = 66,30 mH
Atau :
Z = = = 58,9205 Ω< 45°
Cos ϴ =
R=30 Ohm L=31.831 mH
I
U
A C
4 Ohm
U 10 Ohm
J3 Ohm
B D
A C E G
6 Ohm
B D F H
Rangkaian seperti pada gambar besarnya arus total (I t) = 14 A < 25°. Tentukan:
a. Impedansi total (polar)
b. Admitansi total (polar)
c. Arus Iz
6. Rangkaian seperti pada gambar di bawah.
10 Ohm 1600 uF
I1 14 Ohm 1000 uF
8 Ohm 12 mH
A B C D
6 Ohm 16 mH
I2
I
U = 120 < 0 / 50 Hz
Tentukan besarnya:
a. Impedansi Total
b. Arus I1 dan I2
7. Rangkaian seperti gambar di bawah.
5 Ohm
4 Ohm
B
U
A
J4 Ohm J8.66 Ohm
X
Besarnya tegangan UAB = 60 Volt < 25°.
Tentukan besarnya tegangan terpasang U.
8. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R, induktansi L dan
kapasistansi C = 795,77mF dihubungkan secara seri. Tegangan yang
mensupply rangkaian tersebut 72 Volt dengan sudut 65°, pada
frekuensi 50 Hz. Arus yang mengalir pada rangkaian 6 A dengan
sudut 20°. Tentukan besarnya:
a. R dan L
b. Tegangan UR dan UL.
9. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R = 47 Ω, induktansi L =
100mH dan kapasistansi C = 330μF dihubungkan seri pada
frekuensi 100 Hz, arus yang mengalir 0,5 A. Tentukan besarnya:
c. Impedansi rangkaian.
d. Tegangan pada R (UR) dan tegangan pada C (U C)
e. Tegangan sumber.
10. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R = 47 Ω diparalel dengan
induktansi L = 40mH, dihubungkan dengan sumber tegangan 50
Hz. Hitung:
a. Impedansi rangkaian
b. Arus yang mengalir pada R dan pada L
c. Arus total (bentuk polar)
11. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R = 56 Ω diparalel dengan
kapasistansi C = 80μF dihubungkan dengan sumber tegangan 30 Volt
pada frekuensi 100 Hz. Tentukan:
d. Impedansi rangkaian
e. Arus yang mengalir pada R dan pada C
f. Arus total.
12. Tiga beban yang tersambung secara paralel.
Beban I besarnya 200 VA, faktor daya menyusul 0,6
Beban II besarnya 150 Watt, faktor daya mendahului 0,76
Beban III besarnya 250 VA, 120 VAR (induktip)
Tentukan:
a. Daya nyata total
b. Daya reaktip total
13. Rangkaian yang terdiri dari R seri dengan elemen yang
belum diketahui mempunyai daya nyata 75 Watt, dan
faktor dayanya mendahului 0,7071. Tentukan besarnya
elemenelemen tersebut, bila tegangan efektif yang
terpasang 100 Volt, pada frekuensi 50 Hz.
14. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R = 4,7 Ω, induktansi L
= 60mH dan kapasistansi C dihubung seri. Rangkaian
tersebut disupply tegangan 100 Volt pada frekuensi 50 Hz.
Tentukan:
a. Besarnya kapasistansi C dengan arus maksimum
mengalir dalam rangkaian tersebut
b. Besarnya faktor kualitas (Qr)
c. Besarnya tegangan pada kapasitor.
15. Rangkaian seri mempunyai tahanan 4 Ohm,
L = 500 mH dan kapasitansi variabe; dihubungkan dengan
sumber tegangan 100 v pada frekuensi 50 Hz.
Tentukan :
a. Besarnya kapasitansi agar terjadi resonansi
b. Tegangan pada induktor
c. Faktor kualitas
TERIMAKASIH