4kieso Ch18-Revenue 2019

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 55

Volume 2

18-1
CHAPTER 18

REVENUE

Intermediate Accounting
IFRS Edition
Kieso, Weygandt, and Warfield

18-2
Learning Objectives

1. Apply the revenue recognition principle.


2. Describe accounting issues for revenue recognition at
point of sale.
3. Apply the percentage-of-completion method for long-
term contracts.
4. Apply the cost-recovery method for long-term contracts.
5. Identify the proper accounting for losses on long-term
contracts.
6. Describe the accounting issues for service contracts.
7. Identify the proper accounting for multiple-deliverable
arrangements.

18-3
Revenue

Revenue Revenue Revenue


Current
Recognition Recognition (Long- Recognition
Environment
(At Point of Sale) Term Contracts) (Other)

Guidelines for Measurement Percentage-of- Service contracts


revenue Recognition completion method Multiple-
recognition Cost-recovery deliverable
Summary
Departures from method arrangements
sale basis Long-term contract Other
losses Summary of
Disclosures methods

18-4
Revenue

Pengertian
 Revenue adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi
dari aktivitas normal dlm suatu periode yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yg tidak berasal dari
kontribusi pemilik (IFRS).
 Masalah penting dan rumit terkait revenue adalah
pengakuan revenue (revenue recognition).
 Pengakuan revenue adalah penetapan saat/tgl yg tepat
kapan transaksi revenue dicatat dlm laporan
keuangan.

18-5
The Current Environment

► Pengakuan revenue mengandung risiko yang tinggi,


baik risiko kecurangan, kesalahan, dan ketidak-
akuratan.

► Oleh karena itu, koreksi atau penyajian kembali


terkait kecurangan, kesalahan, dan atau ketidak-
akuratan pengakuan revenue merupakan hal yg
umum terjadi.

18-6
The Current Environment

Prinsip Pengakuan Revenue


Revenue diakui ketika:
1. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan
mengalir pada perusahaan, dan
2. Manfaat ekonomi dapat diukur secara andal.

18-7
The Current Environment
Pengakuan Revenue Berdasarkan Sifat Transaksi

Type of Sale of asset


Sale of product Rendering a Permitting use
Transaction other than
from inventory service of an asset
inventory

Description Revenue from Revenue from Gain or loss on


Revenue from
of Revenue fees or services interest, rents, disposition
sales
and royalties

Timing of Date of sale Services As time passes


Date of sale or
Revenue (date of performed and or assets are
trade-in
Recognition delivery) billable used

18-8
Revenue Recognition at Point of Sale

Pengakuan Pada Tanggal Penjualan (Sale Basis)

Pengakuan penjualan ada 2 kategori:


1. Earlier recognition (pengakuan segera): revenue segera
diakui bila jml yang akan diterima tingkat kepastiannya
tinggi.
2. Delayed recognition (pengakuan ditunda): revenue
ditunda pengakuannya bila jml yg akan diterima tingkat
kepastiannya rendah, atau proses penjualannya belum
selesai.

18-9
Revenue Recognition at Point of Sale

Pengukuran Revenue Penjualan

Revenue diukur sebesar nilai wajar yg diterima atau


akan diterima.
 Diskon/Rabat mengurangi jumlah revenue yang
diterima.
 Jika pembayaran revenue ditunda, maka
diperhitungkan tingkat bunga yg berlaku.

18-10
Revenue Recognition at Point of Sale
Contoh 1:
Sansung Co. kpd pelanggan menjanjikan diskon 3% jika
pembeliannya minimum mencapai $2,000,000 per tahun.
Tanggal 31 Maret 2011 menjual kpd Artic Plc seharga
$700,000. Pengalaman 2 tahun sebelumnya, periode 1 April-
31 Des, pembelian Artic Plc lebih dari $3,000.000.

Buat jurnal:
a. Revenue yg diakui Sansung Co. selama 3 bln pertama
tahun 2011.
b. Artic Plc faktanya dapat memenuhi batas minimum
pembelian dlm setahun $2,000.000.
c. Artic Plc faktanya tidak dapat memenuhi batas minimum
pembelian dlm setahun $2,000.000.

18-11
Revenue Recognition at Point of Sale
Jawab:
a. Jurnal tgl 31 Maret 2011:

Account receivable $679.000 *)


Sales $679.000

*) 679 = 700,000 – (700,000 x 3%)


Pengalaman 2 thn yl pembelian lebih dari $3,000.000,
berarti memenuhi batas minimum $2,000.000.

18-12
Revenue Recognition at Point of Sale
Jawab:
b. Jurnal (fakta memenuhi batas minimum pembelian):
Cash 679,000
Account Receivable 679,000

c. Jurnal (fakta tdk memenuhi batas minimum pembelian):


Cash 700,000
Account Receivable 679,000
Sales discount forfeited 21,000

18-13
Revenue Recognition at Point of Sale

Pengukuran Revenue Penjualan


Jika transaksi penjualan diterima pembayarannya dg wesel
bayar, maka nilai wajar wesel bayar didiskontokan
menggunakan market rate yg berlaku.
Market rate dapat ditentukan oleh:
1. Rate bunga yg berlaku utk instrument utang serupa
dari penerbit dg peringkat kredit yg sama, atau
2. Rate bunga yang mendiskon jumlah nominal instrumen
utang ke harga jual barang/jasa saat ini.

18-14
Revenue Recognition at Point of Sale

Contoh 2:
Pada tgl 1 Juli 2011 SEK Co menjual barang kpd Grant Co
seharga $900,000, yg mana Grant Co membayar dg wesel
bayar tanpa bunga, jk waktu 4 tahun, nominal $1,416,163.
Harga pokok barang yg dijual $590,000.

Buat jurnal:
a. Tgl 1 Juli 2011 saat transaksi penjualan.
b. Tgl 31 Desember 2011, pencatatan accured interest saat
tutup buku. Rate suku bunga yg berlaku 12% per tahun.

18-15
Revenue Recognition at Point of Sale

Illustration 18-3
Jawab a:
Jurnal transaksi penjualan tgl 1 Juli 2011, mengabaikan
jurnal COGS

Notes receivable 900,000


Sales 900,000

18-16
Revenue Recognition at Point of Sale

Jawab b: Illustration 18-3

Jurnal accrued interest pada akun “interest revenue” dg


rate 12% setahun

Notes receivable 54,000


Interest revenue (12% x ½ x €900,000) 54,000

18-17
Revenue Recognition at Point of Sale

Pengakuan Revenue Penjualan


Revenue penjualan barang diakui jika seluruh kondisi
berikut dipenuhi:
1. Semua hak dan risiko atas barang yang dijual telah
berpindah kepada pembeli.
2. Penjual tidak lagi memiliki hak mengelola dan kendali
atas barang yang dijual.
3. Revenue penjualan barang dapat diukur secara andal.
4. Manfaat ekonomi (tagihan) kepada pembeli dapat
dipastikan akan diterima.
5. Biaya yang terkait dengan penjualan barang dapat
diukur secara andal.

18-18 LO 2
Revenue Recognition at Point of Sale
Bill and Hold Sales
(Penjualan telah dibuat faktur dan hak atas barang telah pindah pada
pembeli, tetapi barang blm dikirim)

Contoh 3:
Butler Co menjual peralatan fireplaces kpd Baristo Coffee
Shop seharga $450.000, tetapi Baristo meminta Illustration
barang18-4

jangan dikirim dulu sampai bangunan coffee shop nya


selesai direnovasi. Pada tgl transaksi penjualan, semua hak
dan kewajiban atas barang yg dijual telah diserahkan kpd
Baristo.
Pertanyaan :
Butler Co mencatat revenue pada tgl penjualan atau tgl
pengiriman barang seperti yg diminta pembeli?, dan
bagaimana jurnalnya?
18-19
Revenue Recognition at Point of Sale

Jawab:
Butler Co hrs mencatat revenue pada tgl penjualan,
karena pada tgl tsb semua hak dan kewajiban atas barang
yg dijual telah berpindah kpd pembeli. Barang yg belum
dikirim bukan karena persyaratan penjualan blm
terpenuhi, tetapi karena permintaan pembeli. Illustration 18-4

Jurnal sbb :
Account Receivable $450.000
Sales ……………… $450.000

18-20
Revenue Recognition at Point of Sale
Sales Subject to Installation or Inspection
Penjualan tergantung selesai pemasangan atau inspeksi)

Contoh 4 :
Cabrera Co menjual peralatan rumah sakit dg syaratIllustration
sudah 18-5

terpasang di tempat dan siap dipakai. Waktu yg diperlukan utk


memasang peralatan selama 3 minggu.
Pertanyaan :
Kapan Cabrera Co mengakui revenue penjualan peralatan
rumah sakit tsb.

Jawaban :
Cabrera Co mengakui revenue pada saat peralatan sudah
terpasang dan siap dipakai oleh rumah sakit, bukan pada tgl
penjualan, karena pada tgl penjualan semua risiko atas
peralatan masih ada pada Cabrera Co.

18-21
Revenue Recognition at Point of Sale

Retur Penjualan
Ada 2 metode utk mencatat Retur Penjualan:
1. Pada tgl penjualan tidak ada pengakuan revenue
sampai jk waktu retur yg diberikan kpd pembali habis.
Metode ini digunakan khususnya utk barang yg tingkat
kegagalan/kerusakannya tinggi.
2. Pada tgl penjualan ada pengakuan revenue, pada tgl
retur ada pengakuan retur, dan pada akhir tahun
dikurangi dg estimasi retur yg akan datang.
Metode ini yg banyak digunakan.

18-22
Revenue Recognition at Point of Sale
Contoh 5 :
Pada tgl 1 Agustus 2011 Pesido Co menjual peralatan laser
utk rumah sakit seharga $300.000. Selama ini jml retur
penjualan tdk signifikan. Pada tgl 15 Oktober 2011 terdapat
retur penjualan sebesar $10.000. Berdasarkan pengalaman
sebelumnya, Pesiod Co per 31 Des 2011 membuat estimasi
retur penjualan sebesar 4% dari jumlah penjualan yg masih
terbuka retur penjualannya.
Buat jurnal :
a. Pada tgl 1 Agustus 2011.
b. Pada tgl 15 Oktober 2011.
c. Pada tgl 31 Desember 2011.

18-23
Revenue Recognition at Point of Sale
Jawab :
1 Agst 2011 (penjualan) :
Accounts Receivable 300.000
Sales 300.000

15 Okt 2011 (retur penjualan) :


Sales Return and Allowance 10.000
Account Receivable 10.000

31 Des 2011 (estimasi retur penjualan) :


Sales Return and Allowance 11.600 *)
Allowance for sales return
and allowance 11.600
*) ($300.000 - $10.000) x 4% = $11.600)
18-24
Revenue Recognition at Point of Sale

Penjualan Konsinyasi
 Penjualan konsinyasi adalah Principal (Consignor)
mengirimkan/menitipkan barang kepada Agent
(Consignee) untuk dijualkan.
 Penjualan konsinyasi bukan penjualan secara
langsung oleh pemilik barang (Principal/Consignor).

18-25
Revenue Recognition at Point of Sale
Hubungan Principal dan Agent

Principal/Consignor:
 Pada saat barang dikirim kpd Agent/Consignee, risiko
atas barang masih ada pada Principal/Consignor.
 Pada saat barang dikirim kpd Agent/Consignee belum
ada pencatatan revenue.
 Revenue baru dicatat pada saat ada laporan penjualan
dari Agent (Consignee).

18-26
Revenue Recognition at Point of Sale
Hubungan Principal dan Agent

Agent/Consignee:
 Pada saat menerima barang, risiko atas barang berada
pada Principal/Consignor.
 Pada saat transaksi penjualan tidak ada pencatatan
revenue, karena revenue milik Principal/Consignor.
 Revenue bagi Agent/Consignee adalah komisi yg
diterima dari Principal (Consignor).

18-27
Long-Term Contracts (Construction)

Kontrak Konstruksi Jangka Panjang

Ada 2 metode pengakuan kontrak konstruksi


jangka Panjang:
1. Percentage-of-completion method
(metode persentasi penyelesaian)
2. Cost-recovery method
(metode pekerjaan selesai)

18-28
Long-Term Contracts (Construction)

Percentage of Completion Method


Perusahaan kontraktor hrs menggunakan ini jika
memenuhi kondisi berikut :
1. Total kontrak penjualan (revenue) dpt diukur
secara andal.
2. Manfaat ekonomi (tagihan) atas kontrak dpt
dipastikan diterima.
3. Sisa biaya utk menyelesaikan kontrak dan %
tingkat penyelesaian pekerjaan dlm suatu periode
dpt diukur secara andal.
4. Total biaya keseluruhan kontrak dpt diidentifikasi
dan diukur secara andal.

18-29
Long-Term Contracts (Construction)

Cost Recovery Method


Perusahaan kontraktor hrs menggunakan metode ini
jika memenuhi 1 dari 2 kondisi berikut :
1. Tidak memenuhi kondisi Percentage of Completion
Method.
2. Terdapat risiko besar di luar kondisi normal dan
akan berulang.

18-30
Percentage-of-Completion Method

Perhitungan Revenue

18-31
Percentage-of-Completion Method

Beberapa istilah yg perlu diketahui


a. Cost incurred to date: jumlah biaya yg telah dikeluarkan
s/d saat ini.
b. Estimated cost to complete: estimasi sisa biaya yg
masih diperlukan s/d pekerjaan selesai.
c. Estimated of total cost: estimasi total biaya utk seluruh
pekerjaan selesai.
d. Percent complete: % penyelesaian pekerjaan s/d saat ini.
e. Estimated total revenue: estimasi total revenue utk
seluruh pekerjaan ( = harga kontrak).
f. Revenue recognition to date: revenue yg diakui s/d saat
ini.

18-32
Percentage-of-Completion Method
Contoh :
KC Construction Co mendapat kontrak membangun
jembatan seharga €4,500,000, estimasi biaya utk seluruh
pekerjaan sebesar €4,000,000. Kontrak mulai bulan Juli 2010
akan selesai bulan Oktober 2012. Berikut data
pembangunan jembatan per tahun:

18-33
Percentage-of-Completion Method
Perhitungan % penyelesaian pekerjaan

18-34
Percentage-of-Completion Method
KC Contruction Co membuat jurnal berikut utk mencatat:
(1) Biaya konstruksi yg telah dikeluarkan, (2) Faktur yg
ditagihkan, and (3) penerimaan tagihan secara kas.

18-35
Percentage-of-Completion Method
% Penyelesaian Pekerjaan, Pendapatan, dan Laba Kotor per Tahun

18-36
Percentage-of-Completion Method
Jurnal utk mengakui revenue dan laba kotor tiap tahun, dan
utk mencatat penyelesaian akhir kontrak.

18-37
Percentage-of-Completion Method
Isi Akun “Construction in Process”

18-38
Percentage-of-Completion Method
Perhitungan Harga Kontrak Yang Belum Ditagih (Unbilled
Contract Price) per 31 Desember 2010

18-39
Percentage-of-Completion Method
Financial Statement (Laporan Keuangan)

18-40
Cost Recovery Method

Cost-Recovery Method
► Disebut juga dengan Cost-Recovery (Zero Profit)
Method, karena selama tahun berjalan tidak ada
pengakuan profit. Profit diakui saat pekerjaan telah
selesai.

► Perusahaan mengakui Revenue hanya jika biaya


yang dikeluarkan kemungkinan besar dapat ditagih.

► Perusahaan mengakui Gross Profit (Laba Bruto)


hanya jika pekerjaan telah selesai atau seluruh biaya
utk penyelesaian kontrak telah dikeluarkan.

18-41
Cost Recovery Method
Contoh :
Dari contoh sebelumnya pada metode Percentage-of
Completion, KC Construction Co mempunyai data Laporan
Revenues dan Costs tiap tahun sbb:

18-42
Cost-Recovery Method
KC Construction Co membuat jurnal pengakuan Revenue dan
Gross Profit tiap tahun, dan mencatat penyelesaian kontrak sbb:

18-43
Cost-Recovery Method

Perbandingan Pengakuan Gross Profit antar 2 metode:

18-44
Cost-Recovery Method
Financial Statement (Laporan Keuangan)

18-45
Long-Term Contracts Losses

 Rugi tahun berjalan pada Kontrak yg menguntungkan:


► Hanya pada metode “Percentage-of-completion”, jika
ada kenaikan estimasi biaya maka gross profit (laba
kotor) yg telah diakui pada periode sebelumnya hrs
dikoreksi.
 Rugi tahun berjalan pada Kontrak yg rugi:
► Pada 2 metode baik “percentage-of-completion”
maupun “cost recovery”, perusahaan hrs mengakui
dlm tahun berjalan estimasi rugi kontrak (rugi
seluruh pekerjaan).

18-46
Long-Term Contract Losses
(Rugi tahun berjalan pada kontrak yg menguntungkan)
Contoh:
Casper Construction Co.
2010 2011 2012
Contract price €675,000 €675,000 €675,000
Cost incurred current year 150,000 287,400 215,436
Estimated cost to complete
in future years 450,000 215,436 0
Billings to customer current year 135,000 360,000 180,000
Cash receipts from customer
Current year 112,500 262,500 300,000

Buat jurnal tahun 2010, 2011, dan 2012, dg asumsi estimasi biaya utk
pekerjaan pada akhir 2011 adalah €215.436, bukan €170.100.
18-47
Long-Term Contract Losses

Perhitungan Gross Profit/Loss tiap tahun:

2010 2011 2012


Costs incurred to date € 150,000 € 437,400 € 652,836
Estimated cost to complete 450,000 215,436
Est. total contract costs 600,000 652,836 652,836
Est. percentage complete 25.0% 67.0% 100.0%
Contract price 675,000 675,000 675,000
Revenue recognizable 168,750 452,250 675,000
Rev. recognized prior year (168,750) (452,250)
Rev. recognized currently 168,750 283,500 222,750
Costs incurred currently (150,000) (287,400) (215,436)
Gross profit recognized € 18,750 (€ 3,900) € 7,314

18-48
Long-Term Contract Losses

Jurnal tiap tahun:


2010 2011 2012

Construction in progress 18,750 7,314


Construction expense 150,000 215,436
Construction revenue 168,750 222,750

Construction in progress 3,900


Construction expense 287,400
Construction revenue 283,500

18-49
Long-Term Contract Losses
(Rugi tahun berjalan pada kontrak yg merugi)
Contoh:
Casper Construction Co.
2010 2011 2012
Contract price €675,000 €675,000 €675,000
Cost incurred current year 150,000 287,400 246,038
Estimated cost to complete
in future years 450,000 246,038 0
Billings to customer current year 135,000 360,000 180,000
Cash receipts from customer
Current year 112,500 262,500 300,000

Buat jurnal tahun 2010, 2011, and 2012 dg asumsi estimasi biaya utk
pekerjaan pada akhir 2011 2011 adalah €246,038 bukannya €170,100.
18-50
Long-Term Contract Losses
Perhitungan Gross Profit/Loss tiap tahun:
2010 2011 2012
Costs incurred to date € 150,000 € 437,400 € 683,438
Estimated cost to complete 450,000 246,038
Est. total contract costs 600,000 683,438 683,438
Est. percentage complete 25.0% 64.0% 100.0%
Contract price 675,000 675,000 675,000
Revenue recognizable 168,750 432,000 675,000
Rev. recognized prior year (168,750) (432,000)
Rev. recognized currently 168,750 263,250 243,000
Costs incurred currently (150,000) (290,438) (243,000)
Gross profit recognized € 18,750 (€ 27,188) €0

$675,000 – 683,438 = (8,438) cumulative loss Plug


18-51
LO 5
Long-Term Contract Losses

Jurnal tiap tahun:

2010 2011 2012

Construction in progress 18,750 -


Construction expense 150,000 243,000
Construction revenue 168,750 243,000

Construction in progress 27,188


Construction expense 290,438
Construction revenue 263,250

18-52
Long-Term Contract Losses
(Rugi tahun berjalan pada kontrak yg merugi)

Pada metode “Cost-Recovery”, perusahaan mengakui


kerugian sbb:
2010 2011

Loss on construction contract 8,438


Construction in progress 8,438

Construction expense 287,400


Construction revenue 287,400

18-53
Long-Term Contract Losses

Disclosures in Financial Statements


Construction contractors should disclosure:
 Revenue recognized during the period and the methods used to
determine the contract revenue and stage of completion.
 Untuk kontrak yang sedang berlangsung,
 jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dan laba bersih
yang diakui, jumlah uang muka yang diterima, dan jumlah
retensi.
 Any contingent assets or liabilities related to these contracts.

18-54
Long-Term Contracts (Construction)

Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan


Perusahaan kontraktor wajib mengungkapkan hal2
berikut:

 Revenue yg diakui selama periode, serta metode yg


digunakan utk menghitung revenue dan % tahap
penyelesaian.
 Jumlah seluruh biaya yg telah dikeluarkan, laba
berih yg diakui, dan uang muka yg telah diterima.
 Assets dan liabilities kontinjen terkait kontrak
pembangunan.

18-55

You might also like