Metode Pelaksanaan (Metode Kerja) DM All

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 69

STANDART OPERATIONAL PROJECT (SOP) & QC.

PLANT

MEEP
WORKS

PREPARED BY
MEEP DIVISION
LINGKUP PEKERJAAN
• PLUMBING
– Transfer Pump
– Boster Pump
– Pipe and Instalation
– Valves & Accessories  Instalasi Air Bersih
 Instalasi Air Kotor
 Instalasi Air Buangan
 Instalasi Vent
 Instalasi Pipe
LINGKUP PEKERJAAN
• FIRE FIHGTING
– Diesel Fire Pump
– Electric Fire Pump
– Jocky Fire Pump
– Valves & Accessories

 Hyhrant Box
 Hydrant Pilar
 Tabung Pemadam
 Splinkler
 Instalasi Pipe
LINGKUP PEKERJAAN

• LISTRIK
– Trafo
– Genset  TATA SUARA
– MV MDP + LV MDP
 Equipment
– Armatur & Instalasi
– Pengabelan  TB-SS
– Pentanahan  Ceiling Speaker
– Penagkal petir  Horn Speaker
 Instalasi
 Pengabelan
 FIRE ALARM
 MCFA
 TB-FA
 Detector
 Instalasi
 Pengabelan
LINGKUP PEKERJAAN

• MATV
 TELEPHONE
– Peralatan Utama
 Equipment
– Instalasi
 TB-TLP
– Pengabelan
 Outlet Telephone
 Instalasi

 CCTV  Pengabelan

 Peralatan Utama
 Dome Camera
 Fixed Camera
 Instalasi
 Pengabelan
PEKERJAAN MEKANIKAL &
ELEKTRIKAL
STRATEGI UMUM

 DAPAT DIKERJAKAN SECARA PARALEL


 TERGANTUNG PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
 SYSTEM DIBAGI-BAGI MENJADI SUB - SYSTEM

FIRE FIGHTING SYSTEM :


 SUB - SYSTEM POMPA
 SUB - SYSTEM PEMIPAAN di RUANG POMPA
 SUB - SYSTEM PEMIPAAN SPRINKLER (RISER, MAIN LINE dan CABANG)
 SUB - SYSTEM PEMIPAAN FIRE HYDRANT

PLUMBING & DRAINAGE SYSTEM :


 SUB - SYSTEM POMPA
 SUB - SYSTEM DOMESTIC COLD WATER
 SUB - SYSTEM SANITARY PLUMBING & VENT PIPE WORK
 SUB - SYSTEM ELECTRICAL WORK
 SUB - SYSTEM STROM WATER DRAINAGE, SUB SOIL WORK & EXTERNAL
DRAINAGE
STRATEGI UMUM

 DAPAT DIKERJAKAN SECARA PARALEL


 TERGANTUNG PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR
 SYSTEM DIBAGI-BAGI MENJADI SUB - SYSTEM

ELECTRICAL SYSTEM :
 SUB - SYSTEM INSTALASION & WIRING
 SUB - SYSTEM TRAY
 SUB - SYSTEM GROUNDING
 SUB - SYSTEM LIGHTING & ACCESSORIES
 SUB - SYSTEM PANEL
 SUB - SYSTEM TRAFO & GENSET

SOUND SYSTEM :
 SUB - SYSTEM INSTALASION & WIRING
 SUB - SYSTEM CEILING & HORN SPEAKER
 SUB - SYSTEM EQUIPMENT
 SUB - SYSTEM PANEL TB-SS
STRATEGI UMUM

FIRE ALARM SYSTEM :


 SUB - SYSTEM INSTALASION & WIRING
 SUB - SYSTEM GROUNDING
TELEPHON SYSTEM :
 SUB - SYSTEM PANEL MCFA  SUB - SYSTEM INSTALASION & WIRING
 SUB - SYSTEM PANEL TB-FA  SUB - SYSTEM TRAY
 SUB - SYSTEM DETEKTOR  SUB - SYSTEM OUTLET
 SUB - SYSTEM PANEL MDF
 SUB - SYSTEM PABX
CCTV SYSTEM :
 SUB - SYSTEM INSTALASION & WIRING
 SUB - SYSTEM GROUNDING
 SUB - SYSTEM CAMERA

MATV SYSTEM :
 SUB - SYSTEM INSTALASION & WIRING
 SUB - SYSTEM EQUIPMENT
 SUB - SYSTEM PARABOLA
WORK FLOW FIRE FIGHTING
START PASANG
PIPA R.
POMPA

MARKING YA PASANG
SHOP PASANG PASANG
DI OK ACCESSORI
DRAWING ANCHOR POMPA STOP
LAPANGAN ES A

TEST YES CONNECT YES TEST


FAB PASANG PASANG
INTERN OK RISER & OK SELURUH BA
(WORKSHOP) SUPPORT PIPA RISER
RISER MAIN LINE SYSTEM
YES
R NO R NO
TBP OK

PASANG R NO
MAIN LINE
TEST MAIN YES CHECK YES PASANG
LINE & OK RANGKA OK
DROPPER
CABANG PLAFOND
PASANG
CABANG
R NO R NO
CHECK
PLAFOND

NO

OK

YES
KETERANGAN =
TBP : Test Bersama Pelanggan
PASANG
HEAD
SPRINKLER
QC

YES
TEST MAIN
A OK LINE &
CABANG

R NO
METODE PELAKSANAAN FIRE FIGHTING LANJUTAN ...

1 • MATERIAL 2 PERALATAN
– Pompa – Pompa
– Valve
 Mesin Las
– Pipa Gip/Black Steel  Gerinda Tangan
– Hydrant Box & Accessories  Bor Duduk & Bor Tangan
– Hydrant Pillar
– Siamese Connection
 Takel
– Head Sprinkler  Kunci Pipa & Kunci Pas
– Fire Wxtinguisher  Alat Bantu Lainnya
– Material Bantu

3 TAHAP PELAKSANAAN

A. PELAKSNAAN PEMASANGAN PIPA INDOOR


 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Potong pipa sesuai ukuran dan kebutuhan
 Lapisan pipa Black Steel dengan cat dasar (zincromate) kemudian dicat merah
 Pasang gantungan pipa sesuai hasil marking
 Pasang Pipa sesuai shop drawing (penyambungan untuk pipa diameter < 2.5 inchi dengan drat dan > 2.5
dilas)
 Ukur kelurusan pipa dengan waterpass/benang
 Cek daerah penyambungan
 Lakukan test tekan pipa sesuai spesifikasi
Catatan : Untuk Pemasangan pipa dropper fire sprinkler akan dikoordinasikan dengan pekerjaan
arsitek.
LANJUTAN ...

B. PELAKSANAAN PEMASANGAN PIPA OUTDOOR


 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasi
 Sambung pipa di atas galian
 Lapisan pipa Black Steel dengan cat dasar (zincromate)
 Lakukan test tekan pipa sesuai spesifikasi
 Beri lapisan pasir pada dasar galian
 Letakan pipa dalam galian
 Lapis kembali galian dengan pasir untuk kemudian Urug kembali

C. PELAKSNAAN PEMASANGAN HYDRANT BOX INDOOR


 Marking lokasi penempatan hydrant box dengan ketinggian bagian atas 150 cm
 Bobok dinding bata sesuai ukuran marking
 Pasang hydrant box pada posisinya
 Pasang Instalasi pipa yang menuju dydrant box
 Hydrant box harus dilindungi dari kotoran dan cat
 Accessories hydrant bisa setelah kondisi proyek sudah aman
LANJUTAN ...

D. PELAKSANAAN HYDRANT PILLAR


 Marking lokasi penempatan Hydrant pillar & Siamese conection
 Gali lokasi marking dan jalur pipa yang menuju ke posisinya.
 Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi Hydrant Pillar maupun Siamese
conection
 Pasang Hydrant pillar dan siamese conection

E. PELAKSNAAN PEMASANGAN HYDRANT BOX


 Marking lokasi penempatan hydrant box.
 Buat pondasi hydrant box.
 Pasang hydrant box pada posisinya.
 Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat.
 Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman

F. PELAKSNAAN PEMASANGAN HEAD SPRINKLER


 Pemasangan dropper dilakukan jika plafon telah terpasang.
 Gunakan seal tape untuk penymbungan sprinkler ke pipa dropper.
 Lindungi Head sprinkler dari kotoran dan cat.
LANJUTAN ...

G. PELAKSANAAN PEMASANGAN POMPA


 Marking lokasi penempatan pompa.
 Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan & rata pondasi.
 Pasaang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
 Pasang pompa dan value-value nya.
 Sambung instalasi daya ke pompa.

4 TAHAP PENGETESAN
1. TEST HYDRANT
 Tutup seluruh kran pada hydrant box dan hydrant pillar.
 Siapkan selang pemadam sesuai ukurannya.
 Pasisikan pengatur pompa pada auto.
 Buka value pada hydrant box maupun hydrant pillar.

2. TEST SPRINKLER
 Buka value pada instalasi fire sprinkler.
 Siapkan operator penutup valve pada lantai/zona yang akan ditest.
 Posisikan pengatur pompa pada auto.
 Panasi head sprinkler dengan api.
 Setelah sprinkler pecah dan test dinyatakan OK, segera tutup valve pada instalasi yang
menuju daerah test.
 Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru.
WORK FLOW DOMESTIC COLD WATER

INSTALL
START EQUIPMENT

R NO

SHOP INSTALL YES


MARKING TEST OK
R NO R NO R NO
DRAWING RISER
CONECT YES YES YES
CONNECT TO
R NO RISER TO TEST OK TEST OK TBP OK BA
EQUIPMENT
BRANCH
INSTALL
TEST OK
CAB YES

STOP

KETERANGAN =
TBP : Test Bersama Pelanggan

QC
METODE PELAKSANAAN INSTALASI AIR BERSIH
1 • MATERIAL
– Pompa-Pompa (delevery, distribusi, booster)
– Tangki Reservoir (Kapasitas masing-masing disesuaikan dg. Kebutuhan)
– Pipa Galvanized (GIP) class medium
– Pipa PVC (class AW,VP)
– Valve (Gate valve, check valve, flexible, connection )
– Fitting Galvanized (tee, elbow, reducer, socket, flame, dll)
– Fitting PVC (tee, elbow, reducer, socket, flame, dll)
– Material Bantu (lem PVC, seal tape, penggantung, clamp,dll )

2  PERALATAN
 Mesin las
 Gerinda Tangan
 Bor Duduk & Bor Tangan
 Takel
 Kunci Pipa, Kunci Pas
 Mesin Senai Pas
 Alat Bantu Lainnya
LANJUTAN ...
3 URUTAN PELAKSANAAN
1. PEMASANGAN PIPA INDOOR
 Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air Kotor, Fire Fighting, Tray Cable dll.
 Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
 Lapisi pipa Gip (jika akan di cat seluruh / daerah Expose) dengan cat dasar
(zincromate).
 Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat (warna sesuai spesifikasi teknis).
 Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
 Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop drawing, penyambungan pipa
diameter kurang dari 2,5 inchi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas
dengan las.
 Gunakan benang dan water pas untuk mengukur kelurusan pipa.
 Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.
 Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
 Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan
pekerjaan keramik(arsitek) dan sanitary.
 Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.
LANJUTAN ...
2. PEMASANGAN PIPA OUTDOOR
 Marking jalur pipa.
 Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
 Sambung pipa di atas galian.
 Lapisi pipa dengan zincromate.
 Lakuakan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang
berlaku.
 Beri lapisan pasir pada dasar galian.
 Turunkan pipa ke dalam galian.
 Lapis kembali galian dengan pasir.
 Urug galian.

3. PEMASANGAN VALVE
 Check lokasi penempatan valve (apakah space/jarak antar pipa yang telah
disiapkan telah sesuai dengan lebar valve?)
 Siapkan valve dengan flange-nya.
 Pasang valve.
 Lakukan test tekan valve pada instalasi tersebut
LANJUTAN ...
4. PEMASANGAN POMPA
 Marking lokasi penempatan pompa.
 Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.
 Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
 Pasang Pompa dan valve-valvenya.
 Sambung instalasi daya ke pompa.
 Untuk pompa transfer automatisasi menggunakan water level control
(biasanya menggunakan elektroda)
 Pengaturan pompa booster dengan pressure switch sebagai berikut :
 Pada posisi tekanan instalasi 2.5 Bar pompa I (kesatu) ON
 Jika tekanan kembali ke 3 Bar pompa Off.
 Namun jika tekanan terus turun hingga posisi 1.5 Bar pompa kedua ON
 Jika tekanan naik lagi hingga2 Bar pompa kedua Off
 Pompa kesatu dan kedua selalu bergantian posisi (alternated parallel)
 Lakukan running test pompa
WORK FLOW ELECTRIC WORK
START

INSTALL
EQUIPMENT R
R NO NO
SHOP INSTALL (PUMPS)
MARKING
DRAWING PANEL
YES YES
TERMINATE TEST OK TBP OK BA

RUN CABLE

STOP

KETERANGAN =
TBP : Test Bersama Pelanggan
WORK FLOW SANITARY PLUMBING AND VENT
R NO
START
INSTALL TEST
OK
RISER RENDAM
SHOP
MARKING
DRAWING

INSTALL
VENT

R NO R NO R NO
R NO

INSTALL CONNECT YES INSTALL VISUAL YES


TEST OK TES OK OK TBP OK
DW ALL SANITARY CHECK

INSTALL BA
SW

R NO
STOP
INSTALL TEST
OK
DG RENDAM

KETERANGAN =
TBP : Test Bersama Pelanggan

QC
METODE PELAKSANAAN INSTALASI AIR KOTOR

 Meterial yang digunakan


 Pompa Buangan (Sewage Pump)
 Pipa PVC (class AW/D)
 Pipa Cast Iron (cip)
 Fitting PVC (elbow, tee, socket, reducer)
 Fitting Cast Iron (elbow, tee, socket,reducer)
 Valve Cast Iron (check valve, gate valve, fast valve)

 Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan dari closet dan
terminal, sedangkan untuk air buangan adalah sisa air buangan melalui wastafel,
bak cuci dan floor drain (pembuangan pada lantai) yang mengalir secara gravitasi
dari masing-masing genitor menuju bak penampungan (septic tank, STP)

 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :


 Untuk air kotor dibuat dengan kemiringan ( 1)
 Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan ( 1 ½) Masing-masing pipa air kotor & air
buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa) untuk mencegah bau.
METODE PELAKSANAAN INSTALASI VENT

 Instalasi ini berfungsi untuk menghubungkan / menyalurkan udara yang


terjebak pada pipa air kotor maupun pipa air buangan sehingga air bias
berjalan dengan lancar.

 Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pipa tersebut disambung pada pipa
air kotor / air buangan diatas posisi pipa terebut dan disalurkan pada
daerah yang tertinggi(ke atap/ diatas plafond) dilengkapi dengan vent cap.
METODE PEMASANGAN SANITARY PLUMBING

1• MATERIAL 2 PERALATAN
– Closet
–  Kunci pipa,
Washtafel
– Urinoir  Kunci pas, dsb
– Dll.
– Material Bantu
3 URUTAN PELAKSANAAN
1. PASANG BATH TUB
 Marking lokasi penempatan bath tub dan pipa pembuangan
 Pasang pondasi untuk dudukan bath tub dengan bata merah
 Pasang pipa pembuangan lengkap dengan U-trapnya
 Pasang bath tub
 Check dengan waterpass dari segala sisi agar bath tub tidak miring
DIAGRAM PENGAJUAN SHOP DRAWING
ELECTRICAL & ELECTRONIC

Start

Shop Drawing

Revisi

Di Ajukan

Di Tolak

Di Setujui

Pelaksanaan
DIAGRAM PENGAJUAN EQUIPMENT MATERIAL
ELECTRICAL & ELECTRONIC

Start

Spesifikasi

Contoh Material

Revisi

Di Ajukan

Di Tolak

Di Setujui

Order
METODE PELAKSANAAN LISTRIK

1 • MATERIAL 2 PERALATAN
– Trafo  Mesin Las
– Genset  Gerinda Tangan
– Panel MVMDP + LVMDP  Bor Duduk & Bor Tangan
– Kabel Tray  Tang, Obeng
– Kabel Daya  Takel
– Armatur + Accesories  Kunci Pipa & Kunci Pas
– Material Bantu  Alat Bantu Lainnya

3 TAHAP PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN PEMASANGAN SYSTEM INSTALASI & WIRING LISTRIK


- Instalasi Titik Lampu, Stop Kontak dan saklar
 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Potong pipa sesuai ukuran dan kebutuhan
 Pasang Pipa legkap dengan kotak sambung sesuai shop drawing dengan meggunakan klem pipa
berikut accessories nya antara lain Fiser + staping ketitik titik lampu,saklar dan stop kontak ( Jarak
antara klem minimal 1.2m )
 Ukur kelurusan pipa dengan tarikan benang
 Cek daerah penyambungan apakah sudah tepat penempatannya setelah itu tarik instalasi kabelnya
sesuai Spesifikasi yang disetujui oleh pemberi tugas
 Setelah selesai di wiring instalasinya tarik kabel ke tiap sub panel sesuai shop drawing dan groping
yang telah ditentukan
LANJUTAN ...

 Untuk pemasangan instalasi saklar dan stop kontak didalam dinding dilakukan terlebih dahulu
Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Bobok dinding dengan meggunakan grinda potong tangan agar lebih rapih dan terarah
 Kedalaman bobokan dan lebar bobokan disesuaikan dengan banyaknya jalur pipa yang akan
ditanam didalam dinding tersebut dan ketinggian disesuaikan sesuai petunjuk pemberitugas
atau pengawas
 Setelah itu ditutup kembali bekas bobokan tersebut sebaik mungkin

B. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL TRAY


 Marking lokasi penempatan jalur tray dengan
menyesuaikan ketinggian tray dengan
pekerjaan pekerjaan yang lainnya antara lain,
pekerjaan ducting dan pipa agar tidak saling
bertabrakan pemasangannya
 Fablikasi support tray sebaik mungkin agar
tigak lentur pada saat tray dibebani kabel daya
dan power
 Pasang tray sesuai dengan shop drawing yang
telah disetujui ke sub sub panel dan panel
utama
 Pastikan Support tray harus sudah dilapisi cat
antikarat supaya support lebih awet dan tahan
korosi lebih lama
LANJUTAN ...

C. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL KABEL DAYA DAN POWER


 Setelah jalur tray terpasang dengan benar dan baik maka pekerjaan selanjutnya adalah
penarikan kabel kabel daya dan power ke masing masing sub panel dan panel utama, trafo,
genset sesuai dengan ukuran kabel dan shop drawing yang disetujui
 Yang perlu diperhatikan dalam penarikan kabel daya dan power ini di usahakan agar
penyambunggan kabel jangan dilakukan di jalur tray karna akan menyulitkan pada saat
mentenancenya dan resiko hubungan sigkat di instalasi kabel daya sangat beresiko besar tetapi
apabila ada beberapa hal yang mengharuskan penyambungan tersebut dilakukan dijalur tray
maka harus ada persetujuan dari pihak pengawas lapangan sesuai dengan standard yang di
ada
D. PELAKSANAAN PEMASANGAN SUB - SUB PANEL DAN PANEL UTAMA
 Setelah kabel kabel ditarik ke semua sub - sub panel dan panel utama maka selanjutnya
dilakukan pemasangan sub – sub panel dan panel utama sesuai dengan shop drawing dan
standart yang disetujui
 Yang pertama perlu diperhatikan dalam pemasangan sub – sub panel dan panel utama ini yaitu
ketiggian dari lantai apakah sudah sesuai standard yang ada dan disetujui oleh pemberi tugas
 Kedua apakah komponen komponen yang ada dalam panel sudah sesuai dengan syarat
spesifikasi yang ditentukan antara lain,komponen komponen yang ada dan accesoriesnya,
ketebalan plat dan sistem cat panel tersebut juga harus menjadi perhatian
 Apabila beberapa faktor diatas sudah terpenuhi dan sesuai dengan spesifikasi diharapkan panel
panel tersebut dapat bekerja dengan baik secara system dan instalasi
LANJUTAN ...

E. PELAKSANAAN PEMASANGAN GENSET


 Sebelum Genset Onsite maka lagkah selanjutnya yaitu persiapan instal genset tersebut yaitu
antaralain
 Marking lokasi penempatan genset sesuai shop drawing
 Buat pondasi genset, perhatikan kelurusan & rata pondasi.
 Pasaang instalasi pemipaan bahan bakar genset dan kabel kabel yang menghubungkan
instalasi dari dan ke arah genset terlebih dahulu.
 Pasang pompa dan value-value nya.
 Sambung instalasi daya ke pompa.
 Setelah genset on site maka selanjutnya kita sambung semua kabel kabel yang sudah
disiapkankan dari dan kegenset tersebut berikut instalasi bahan bakarnya

F PELAKSANAAN PEMASANGAN TRAFO


 Sebelum Trafo Onsite maka lagkah selanjutnya yaitu persiapan instal trafo tersebut yaitu
antaralain
 Marking lokasi penempatan trafo sesuai shop drawing
 Buat pondasi trafo, perhatikan kelurusan & rata pondasi.
 Pasaang instalasi kabel kabel yang menghubungkan instalasi dari dan ke arah trafo terlebih
dahulu.
 Setelah trafo on site maka selanjutnya kita sambung semua kabel kabel yang sudah
disiapkankan dari dan ketrafo tersebut .
LANJUTAN ...

G. PELAKSANAAN PEMASANGAN ARMATUR, SAKLAR DAN STOP KONTAK


 Setelah instalasi lampu,saklar dan stop kontak terpasang dengan benar dan baik maka
pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan armatur lampu,saklar dan stop kontaknya sesuai
dengan shop drawing yang disetujui
 Pelubangan lampu lampu sebaiknya serapih mungkin agar tidak merusak plafon yang sudah
rapih
 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan armatur lampu antaralain kelurusan antara lampu
yang satu dengan yang lainnya apakah sudah lurus atau belum dan juga perlu diperhatikan
material lampu yang digunakan apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, baik
komponen lampu dan juga armatur lampu tersebut.
 Pemasangan saklar dan stop kontak hendaknya disesuaikan dengan elevasi ketiggian saklar
dan stop kontak yang disetujui oleh pengawas

H. PELAKSANAAN PEMASANGAN GROUNDING SYSTEM


 Setelah shop drawing disetujui selanjutnya disiapkan kabel BC sesuai ukuran yang ditetapkan
untuk pekerjaan grounding
 Siapkan bor untuk mengebor titik grounding sesuai dengan kedalaman dan tahanan yang
ditentukan
 Apabila lubang siap selanjutnya kita siapkan pipa Gip lengkap dengan BC yang sudah sesuai
dengan spesifikasi kemudian kita pendam kedalam tanah, dan selanjutnya kita ukur tahanan
grounding tersebut
 Sebaiknya tahanan untuk instalasi grounding adala 0,1 – 0,2 Ohm
LANJUTAN ...

I. PELAKSANAAN PEMASANGAN PENAGKAL PETIR


 Setelah shop drawing disetujui selanjutnya disiapkan kabel BC sesuai ukuran yang ditetapkan
untuk pekerjaan penagkal petir
 Siapkan bor untuk mengebor titik grounding sesuai dengan kedalaman dan tahanan yang
ditentukan
 Apabila lubang siap selanjutnya kita siapkan pipa Gip lengkap dengan BC yang sudah sesuai
dengan spesifikasi kemudian kita pendam kedalam tanah, dan selanjutnya kita ukur tahanan
grounding tersebut
 Sebaiknya tahanan untuk instalasi grounding adala 0,1 – 0,2 Ohm
 Selanjutnya tarik instalasi kabel BC dari titik penagkal petir ke titik grounding, setelah itu
sambungkan kabel instalasi dengan titik grounding yang telah disiapkan
 Setelah instalasi kabel BC telah selesai barulah kita siapkan tiang penagkal petir dan penagkal
petirnya, perhatikan ketinggian tiang penagkal petir apakah sudah sesuai dengan yang disetujui
 Apabila tiang dan penagkal petir sudah siap di pondasi lakukan perkuatan pondasi tiang agar
kuat dan kokoh, selanjutnya kita sambung antara kabel instalasi dengan tiang yang sudah
dipasang penagkal petir tesebut
 Yang harus diperhatikan jangan memasang tiang penagkal petir sebelum instalasi sudah siap di
koneksikan karna akan berakibat fatal terhadap gedung yang bersagkutan
LANJUTAN ...

4 TAHAP PENGETESAN

1. TEST INSTALASI PENERANGAN,SAKLAR DAN STOP KONTAK


 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes tahanan pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat meger yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Tahanan instalasi haruslah sebesar antara 800 - 1000 Ohm
 Apabila dibawah angka tersebut maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan
pemeriksaan terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut,
apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan
kotak kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
LANJUTAN ...

2. TEST PENERANGAN,SAKLAR DAN STOP KONTAK


 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes fugsi
penerangan ,saklar dan stop kontak instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menghidupkan atau menposisikan ON pada saklar
 Untuk stop kontak dapat dilakukan dengan menyiapkan 1 buah steker yang telah di
hubugkan dengan sebuah lampu pijar kecil / Terpen
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
LANJUTAN ...

3. TEST INSTALASI KABEL DAYA DAN POWER


 Setelah semua kabel terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes tahanan pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat meger yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Tahanan instalasi haruslah sebesar lebih dari 50 Mega Ohm
 Apabila dibawah angka tersebut maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan
pemeriksaan terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut,
 Pengetesan selesai dengan hasil yang baik maka selanjutnya, megkoneksikan instalasi
tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai dengan shop drawing yang
disetjui.
LANJUTAN ...

4. TEST SUB – SUB PANEL DAN PANEL UTAMA


 Setelah semua panel panel terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes fungsi pada
panel tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan dilakukan interkoneksi tehadap system dari panel
tersebut
 Selanjutnya kita tes tegangan kerja panel tersebut apakah sudah sesuai dengan syarat
syarat yang ditentukan antara beban R,S,T dan Grounding
 Setelah itu kita test fugsi panel terhadap grouping yang sudah disesuaikan
keseimbangan penbebanannya apakah berfugsi atau tidak
 Apabila tidak berfungsi sebaiknya dichek instalasi pengabelan, selanjutnya komponen
yang bersagkutan apakah dalam kondisi baik atau tidak
 Apabila berfugsi dengan baik selanjutnya kita buatkan berita acara pengetesan tersebut
bahwa peralatan tersebut dalam keadaan berfugsi dengan baik
METODE PELAKSANAAN ELEKTRONIK

1 • MATERIAL FIRE
ALARM
– MCFA
– TB-FA
– Kabel
2  PERALATAN
– Pipa PVC
 Gerinda Tangan
– Detektor
 Bor Duduk & Bor Tangan
– Material Bantu
 Tang, Obeng
 Alat Bantu Lainnya

3 TAHAP PELAKSANAAN
A. PELAKSNAAN PEMASANGAN SYSTEM INSTALASI & WIRING
- Instalasi Titik Detektor
 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Potong pipa sesuai ukuran dan kebutuhan
 Pasang Pipa legkap dengan kotak sambung sesuai shop drawing dengan meggunakan klem pipa
berikut accessories nya antara lain Fiser + staping ketitik titik detektor ( Jarak antara klem minimal
1.2m )
 Ukur kelurusan pipa dengan tarikan benang
 Cek daerah penyambungan apakah sudah tepat penempatannya setelah itu tarik instalasi kabelnya
sesuai Spesifikasi yang disetujui oleh pemberi tugas
 Setelah selesai di wiring instalasinya tarik kabel ke tiap sub panel sesuai shop drawing dan groping
yang telah ditentukan
LANJUTAN ...

 Untuk pemasangan instalasi detektor didalam dinding dilakukan terlebih dahulu Marking Jalur
pipa sesuai shop drawing
 Bobok dinding dengan meggunakan grinda potong tangan agar lebih rapih dan terarah
 Kedalaman bobokan dan lebar bobokan disesuaikan dengan banyaknya jalur pipa yang akan
ditanam didalam dinding tersebut dan ketinggian disesuaikan sesuai petunjuk pemberitugas
atau pengawas
 Setelah itu ditutup kembali bekas bobokan tersebut sebaik mungkin

B. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL TRAY


 Marking lokasi penempatan jalur tray dengan menyesuaikan ketinggian tray dengan pekerjaan
pekerjaan yang lainnya antara lain, pekerjaan ducting dan pipa agar tidak saling bertabrakan
pemasangannya
 Fablikasi support tray sebaik mungkin agar tigak lentur pada saat tray dibebani kabel daya
dan power
 Pasang tray sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui ke sub sub panel dan panel
utama
 Pastikan Support tray harus sudah dilapisi cat antikarat supaya support lebih awet dan tahan
korosi lebih lama
LANJUTAN ...

C. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL KABEL POWER


 Setelah jalur tray terpasang dengan benar dan baik maka pekerjaan selanjutnya adalah
penarikan kabel kabel daya dan power dari masing masing TB – FA ke MCFA sesuai dengan
ukuran kabel dan shop drawing yang disetujui
 Yang perlu diperhatikan dalam penarikan kabel daya dan power ini di usahakan agar
penyambunggan kabel jangan dilakukan di jalur tray karna akan menyulitkan pada saat
mentenancenya dan resiko hubungan sigkat di instalasi kabel daya sangat beresiko besar tetapi
apabila ada beberapa hal yang mengharuskan penyambungan tersebut dilakukan dijalur tray
maka harus ada persetujuan dari pihak pengawas lapangan sesuai dengan standard yang di
ada
D. PELAKSANAAN PEMASANGAN DETEKTOR
 Setelah instalasi detektor selesai maka selanjutnya dilakukan pemasangan detektor sesuai
dengan shop drawing dan standart yang disetujui
 Yang pertama perlu diperhatikan dalam pemasangan detektor pemasanhannya harus lurus dan
baik termasuk ketiggian dari lantai apakah sudah sesuai standard yang ada dan disetujui oleh
pemberi tugas
 Kedua apakah detektor tersebut sudah sesuai dengan syarat spesifikasi yang ditentukan antara
lain,komponen komponen yang ada dan accesoriesnya, sensitifitas detektor tersebut juga harus
menjadi perhatian
 Apabila beberapa faktor diatas sudah terpenuhi dan sesuai dengan spesifikasi diharapkan
detektor tersebut dapat bekerja dengan baik secara system dan instalasi
LANJUTAN ...

E. PELAKSANAAN PEMASANGAN TB – FA DAN MCFA


 Setelah kabel kabel instalasi ditarik ke semua TB – FA dan MDCFA maka selanjutnya dilakukan
pemasangan TB – FA dan MCFA sesuai dengan shop drawing dan standart yang disetujui,
selanjutnya dimarking terlebih dahulu
 Selanjutnya siapkan support bila perlu
 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan TB - FA dan MCFA ini yaitu ketiggian dari lantai
apakah sudah sesuai standard yang ada dan disetujui oleh pemberi tugas
 Kedua apakah komponen komponen yang ada dalam panel sudah sesuai dengan syarat
spesifikasi yang ditentukan antara lain,komponen komponen yang ada dan accesoriesnya,
ketebalan plat dan sistem cat panel tersebut juga harus menjadi perhatian
 Apabila beberapa faktor diatas sudah terpenuhi dan sesuai dengan spesifikasi diharapkan panel
panel tersebut dapat bekerja dengan baik secara system dan instalasi
LANJUTAN ...

4 TAHAP PENGETESAN

1. TEST INSTALASI DETEKTOR


 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes tahanan pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat meger yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Tahanan instalasi haruslah sebesar antara 800 - 1000 Ohm
 Apabila dibawah angka tersebut maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan
pemeriksaan terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut,
apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan
kotak kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
LANJUTAN ...

2. TEST INSTALASI KABEL DAYA DAN POWER


 Setelah semua kabel terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes tahanan pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat meger yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Tahanan instalasi haruslah sebesar lebih dari 50 Mega Ohm
 Apabila dibawah angka tersebut maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan
pemeriksaan terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut,
apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan
kotak kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
LANJUTAN ...

3. TEST DETEKTOR
 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes fugsi detektor
pada instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menghidupkan atau menposisikan ON pada TB – FA
dan MCFA
 Setelah semua sistim hidup lalu dilakukan pegetesan sesuai fugsi masing – masing
detektor antara lain Smoke dengan Asap, Head Detektor dengan hawa panas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
METODE PELAKSANAAN ELEKTRONIK

1 • MATERIAL TELEPHO
N
– PABX
– MDF - TLP
– TB -TLP
2  PERALATAN
– Kabel
 Gerinda Tangan
– Pipa PVC
 Bor Duduk & Bor Tangan
– Outlet Telephone
 Tang, Obeng
– Material Bantu
 Alat Bantu Lainnya

3 TAHAP PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN PEMASANGAN SYSTEM INSTALASI & WIRING


- Instalasi Titik Telephone
 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Potong pipa sesuai ukuran dan kebutuhan
 Pasang Pipa legkap dengan kotak sambung sesuai shop drawing dengan meggunakan klem pipa
berikut accessories nya antara lain Fiser + staping ketitik titik outlet telephone ( Jarak antara klem
minimal 1.2m )
 Ukur kelurusan pipa dengan tarikan benang
 Cek daerah penyambungan apakah sudah tepat penempatannya setelah itu tarik instalasi kabelnya
sesuai Spesifikasi yang disetujui oleh pemberi tugas
 Setelah selesai di wiring instalasinya tarik kabel ke tiap sub panel sesuai shop drawing dan groping
yang telah ditentukan
LANJUTAN ...

 Untuk pemasangan instalasi pipa didalam dinding dilakukan terlebih dahulu Marking Jalur pipa
sesuai shop drawing
 Bobok dinding dengan meggunakan grinda potong tangan agar lebih rapih dan terarah
 Kedalaman bobokan dan lebar bobokan disesuaikan dengan banyaknya jalur pipa yang akan
ditanam didalam dinding tersebut dan ketinggian disesuaikan sesuai petunjuk pemberitugas
atau pengawas
 Setelah itu ditutup kembali bekas bobokan tersebut sebaik mungkin

B. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL TRAY


 Marking lokasi penempatan jalur tray dengan menyesuaikan ketinggian tray dengan pekerjaan
pekerjaan yang lainnya antara lain, pekerjaan ducting dan pipa agar tidak saling bertabrakan
pemasangannya
 Fablikasi support tray sebaik mungkin agar tigak lentur pada saat tray dibebani kabel daya
dan power
 Pasang tray sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui ke sub sub panel dan panel
utama
 Pastikan Support tray harus sudah dilapisi cat antikarat supaya support lebih awet dan tahan
korosi lebih lama
LANJUTAN ...

C. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL TB – TLP DAN MDF - TLP


 Setelah jalur tray terpasang dengan benar dan baik maka pekerjaan selanjutnya adalah
penarikan kabel kabel ITC ke masing masing TB – TLP ke MDF - TLP dan dari MDF – TLP ke
STO Telkom sesuai dengan ukuran kabel dan shop drawing yang disetujui
 Yang perlu diperhatikan dalam penarikan kabel ini adalah di usahakan agar penyambunggan
kabel jangan dilakukan di jalur tray karna akan menyulitkan pada saat mentenancenya dan
resiko hubungan sigkat di instalasi kabel daya sangat beresiko besar tetapi apabila ada
beberapa hal yang mengharuskan penyambungan tersebut dilakukan dijalur tray maka harus
ada persetujuan dari pihak pengawas lapangan sesuai dengan standard yang di ada

D. PELAKSANAAN PEMASANGAN OUTLET TELEPHONE


 Setelah instalasi titik telephone terpasang dengan benar dan baik maka pekerjaan selanjutnya
adalah pemasangan outlet telephone sesuai dengan shop drawing yang disetujui
 Pemasangan outlet telephone sebaiknya serapih mungkin agar tidak merusak dinding yang
sudah di cat rapih
 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan outlet telephone antaralain kelurusan antara outlet
telephone apakah sudah lurus atau belum dan juga perlu diperhatikan material outlet tesebut
yang digunakan apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, baik komponen
lampu dan juga armatur lampu tersebut.
 Pemasangan outlet telephone hendaknya disesuaikan dengan elevasi ketiggian yang disetujui
oleh pengawas dan pemberi tugas
LANJUTAN ...

E. PELAKSANAAN PEMASANGAN TB – TLP DAN MDF - TLP


 Setelah kabel kabel instalasi ditarik ke semua TB – TLP dan MDF - TLP maka selanjutnya
dilakukan pemasangan TB – TLP dan MDF - TLP sesuai dengan shop drawing dan standart
yang disetujui, selanjutnya dimarking terlebih dahulu
 Selanjutnya siapkan support bila perlu
 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan TB - TLP dan MDF - TLP ini yaitu ketiggian dari
lantai apakah sudah sesuai standard yang ada dan disetujui oleh pemberi tugas
 Kedua apakah komponen komponen yang ada dalam panel sudah sesuai dengan syarat
spesifikasi yang ditentukan antara lain,komponen komponen yang ada dan accesoriesnya,
ketebalan plat dan sistem cat panel tersebut juga harus menjadi perhatian
 Apabila beberapa faktor diatas sudah terpenuhi dan sesuai dengan spesifikasi diharapkan panel
panel tersebut dapat bekerja dengan baik secara system dan instalasi

F. PELAKSANAAN PEMASANGAN GROUNDING SYSTEM


 Setelah shop drawing disetujui selanjutnya disiapkan kabel BC sesuai ukuran yang ditetapkan
untuk pekerjaan grounding
 Siapkan bor untuk mengebor titik grounding sesuai dengan kedalaman dan tahanan yang
ditentukan
 Apabila lubang siap selanjutnya kita siapkan pipa Gip lengkap dengan BC yang sudah sesuai
dengan spesifikasi kemudian kita pendam kedalam tanah, dan selanjutnya kita ukur tahanan
grounding tersebut
 Sebaiknya tahanan untuk instalasi grounding adala 0,1 – 0,2 Ohm
LANJUTAN ...

4 TAHAP PENGETESAN

1. TEST INSTALASI TELEPHONE


 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes tahanan pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Usahakan pada instalasi tidak terjadi sort / induksi
 Apabila sort maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan pemeriksaan
terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut dan pemasangan
instalasi kabelnya, apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan
kotak kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
LANJUTAN ...

2. TEST INSTALASI KABEL UTAMA


 Setelah semua kabel terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes pada instalasi
tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Usahakan pada instalasi tidak terjadi sort / induksi
 Apabila sort maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan pemeriksaan
terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut dan pemasangan
instalasi kabelnya, apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan kotak
kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
LANJUTAN ...

3. TEST INSTALASI PABX


 Setelah semua kabel terpasang dan terinterkoneksi seluruhnya lagkah selanjutnya
adalah mengetes pada instalasi gedung tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya dan juga line telpon yang sudah disiapkan
 Pasang PABX dan hubungkan dengan instalasi yangsudah terinterkoneksi dalam system
telephone]
 Selanjutnya dilakukan test satu persatu line outlet telephone tersebut
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu menyiapkan berita acara dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
METODE PELAKSANAAN ELEKTRONIK

1• MATERIAL SOUND
– EQUIPMENT
SYSTEM
– MDF-TS
– TB-SS
– Kabel
» Pipa PVC
2  PERALATAN
» Ceiling Speaker  Gerinda Tangan
» Horn Speaker  Bor Duduk & Bor Tangan
» Box Speaker  Tang, Obeng
» Material Bantu  Alat Bantu Lainnya

3 TAHAP PELAKSANAAN
A. PELAKSANAAN PEMASANGAN SYSTEM INSTALASI & WIRING
- Instalasi Titik Speker
 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Potong pipa sesuai ukuran dan kebutuhan
 Pasang Pipa legkap dengan kotak sambung sesuai shop drawing dengan meggunakan
klem pipa berikut accessories nya antara lain Fiser + staping ketitik titik speaker ( Jarak
antara klem minimal 1.2m )
 Ukur kelurusan pipa dengan tarikan benang
 Cek daerah penyambungan apakah sudah tepat penempatannya setelah itu tarik
instalasi kabelnya sesuai Spesifikasi yang disetujui oleh pemberi tugas
 Setelah selesai di wiring instalasinya tarik kabel ke tiap sub panel sesuai shop drawing
dan groping yang telah ditentukan
LANJUTAN ...

 Untuk pemasangan instalasi pipa didalam dinding dilakukan terlebih dahulu Marking Jalur pipa
sesuai shop drawing
 Bobok dinding dengan meggunakan grinda potong tangan agar lebih rapih dan terarah
 Kedalaman bobokan dan lebar bobokan disesuaikan dengan banyaknya jalur pipa yang akan
ditanam didalam dinding tersebut dan ketinggian disesuaikan sesuai petunjuk pemberitugas
atau pengawas
 Setelah itu ditutup kembali bekas bobokan tersebut sebaik mungkin

B. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL TRAY


 Marking lokasi penempatan jalur tray dengan menyesuaikan ketinggian tray dengan pekerjaan
pekerjaan yang lainnya antara lain, pekerjaan ducting dan pipa agar tidak saling bertabrakan
pemasangannya
 Fablikasi support tray sebaik mungkin agar tigak lentur pada saat tray dibebani kabel daya
dan power
 Pasang tray sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui ke sub sub panel dan panel
utama
 Pastikan Support tray harus sudah dilapisi cat antikarat supaya support lebih awet dan tahan
korosi lebih lama
LANJUTAN ...

C. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL KABEL MDF-TS DAN TB-TS


 Setelah jalur tray terpasang dengan benar dan baik maka pekerjaan selanjutnya adalah
penarikan kabel kabel dari TB-TS ke MDF-TS sesuai dengan ukuran kabel dan shop drawing
yang disetujui
 Yang perlu diperhatikan dalam penarikan kabel kabel ini di usahakan agar penyambunggan
kabel jangan dilakukan di jalur tray karna akan menyulitkan pada saat mentenancenya dan
resiko hubungan sigkat di instalasi kabel daya sangat beresiko besar tetapi apabila ada
beberapa hal yang mengharuskan penyambungan tersebut dilakukan dijalur tray maka harus
ada persetujuan dari pihak pengawas lapangan sesuai dengan standard yang di ada

D. PELAKSANAAN PEMASANGAN MDF-TS DAN TB-TS


 Setelah kabel kabel ditarik ke semua sub - sub panel dan panel TB maka selanjutnya dilakukan
pemasangan MDF-TS dan TB-TS sesuai dengan shop drawing dan standart yang disetujui
 Yang pertama perlu diperhatikan dalam pemasangan MDF dan TB ini yaitu ketiggian dari lantai
apakah sudah sesuai standard yang ada dan disetujui oleh pemberi tugas
 Kedua apakah komponen komponen yang ada dalam panel sudah sesuai dengan syarat
spesifikasi yang ditentukan antara lain,komponen komponen yang ada dan accesoriesnya,
ketebalan plat dan sistem cat panel tersebut juga harus menjadi perhatian
 Apabila beberapa faktor diatas sudah terpenuhi dan sesuai dengan spesifikasi diharapkan panel
panel tersebut dapat bekerja dengan baik secara system dan instalasi
LANJUTAN ...

4 TAHAP PENGETESAN

1. TEST INSTALASI SPEAKER


 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes tahanan pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Usahakan pada instalasi tidak terjadi sort / induksi
 Apabila sort maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan pemeriksaan
terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut dan pemasangan
instalasi kabelnya, apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan
kotak kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
LANJUTAN ...

2. TEST INSTALASI KABEL UTAMA


 Setelah semua kabel terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes pada instalasi
tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Usahakan pada instalasi tidak terjadi sort / induksi
 Apabila sort maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan pemeriksaan
terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut dan pemasangan
instalasi kabelnya, apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan kotak
kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan panel panel yang sudah disiapkan sesuai
dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
LANJUTAN ...

3. TEST SYSTEM TATA SUARA


 Setelah semua kabel terpasang dan terinterkoneksi seluruhnya lagkah selanjutnya
adalah mengetes pada instalasi gedung tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya dan juga line telpon yang sudah disiapkan
 Pasang Equipment sound system dan hubungkan dengan instalasi yang sudah
terinterkoneksi dalam system tata suara
 Selanjutnya dilakukan test satu persatu line outlet speker tersebut
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu menyiapkan berita acara dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
METODE PELAKSANAAN ELEKTRONIK

1• MATERIAL
– EQUIPMENT MATV
– Combiner
– Spliter
– Parabola + antena TV 2  PERALATAN
– Kabel  Gerinda Tangan
» Pipa PVC  Bor Duduk & Bor Tangan
» Outlet MATV  Tang, Obeng
» Material Bantu
 Alat Bantu Lainnya

3 TAHAP PELAKSANAAN
A. PELAKSANAAN PEMASANGAN SYSTEM INSTALASI & WIRING
- Instalasi Titik MATV
 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Potong pipa sesuai ukuran dan kebutuhan
 Pasang Pipa legkap dengan kotak sambung sesuai shop drawing dengan meggunakan
klem pipa berikut accessories nya antara lain Fiser + staping ketitik titik outlet tv ( Jarak
antara klem minimal 1.2m )
 Ukur kelurusan pipa dengan tarikan benang
 Cek daerah penyambungan apakah sudah tepat penempatannya setelah itu tarik
instalasi kabelnya sesuai Spesifikasi yang disetujui oleh pemberi tugas
 Setelah selesai di wiring instalasinya tarik kabel ke tiap spliter sesuai shop drawing
yang telah ditentukan
LANJUTAN ...

 Untuk pemasangan instalasi pipa didalam dinding dilakukan terlebih dahulu Marking Jalur pipa
sesuai shop drawing
 Bobok dinding dengan meggunakan grinda potong tangan agar lebih rapih dan terarah
 Kedalaman bobokan dan lebar bobokan disesuaikan dengan banyaknya jalur pipa yang akan
ditanam didalam dinding tersebut dan ketinggian disesuaikan sesuai petunjuk pemberitugas
atau pengawas
 Setelah itu ditutup kembali bekas bobokan tersebut sebaik mungkin

B. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL TRAY


 Marking lokasi penempatan jalur tray dengan menyesuaikan ketinggian tray dengan pekerjaan
pekerjaan yang lainnya antara lain, pekerjaan ducting dan pipa agar tidak saling bertabrakan
pemasangannya
 Fablikasi support tray sebaik mungkin agar tigak lentur pada saat tray dibebani kabel daya
dan power
 Pasang tray sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui ke sub sub panel dan panel
utama
 Pastikan Support tray harus sudah dilapisi cat antikarat supaya support lebih awet dan tahan
korosi lebih lama
LANJUTAN ...

C. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL KABEL SPLITER DAN ANTENA


 Setelah jalur tray terpasang dengan benar dan baik maka pekerjaan selanjutnya adalah
penarikan kabel kabel dari spliter ke combiner diruang control sesuai dengan ukuran kabel dan
shop drawing yang disetujui
 Selanjutnya penarikan kabel dari parabola dan antena TV di lantai atap ke peralatan utama di
ruang kontrol
 Yang perlu diperhatikan dalam penarikan kabel kabel ini di usahakan agar penyambunggan
kabel jangan dilakukan di jalur tray karna akan menyulitkan pada saat mentenancenya dan
resiko signal yang kurang baik tetapi apabila ada beberapa hal yang mengharuskan
penyambungan tersebut dilakukan dijalur tray maka harus ada persetujuan dari pihak
pengawas lapangan sesuai dengan standard yang di ada
D. PELAKSANAAN PEMASANGAN SPLITER DAN ANTENA
 Setelah kabel kabel instalasi ditarik dan kabel utama ke semua spliter dan ke equipment maka
selanjutnya dilakukan pemasangan spliter dan antena + parabola sesuai dengan shop drawing
dan standart yang disetujui
 Pasang spliter dengan menkoneksikan outlet outlet tv yang telah terpasang
 Yang pertama perlu diperhatikan dalam pemasangan spliter dan antena parabola ini yaitu
ketiggian dari lantai dan tempat pemasangannya apakah sudah sesuai standard yang ada dan
disetujui oleh pemberi tugas
 Kedua apakah komponen komponen yang ada dalam panel sudah sesuai dengan syarat
spesifikasi yang ditentukan antara lain,komponen komponen yang ada dan accesoriesnya,
 Apabila beberapa faktor diatas sudah terpenuhi dan sesuai dengan spesifikasi diharapkan
system MATV tersebut dapat bekerja dengan baik secara system dan instalasi
LANJUTAN ...

4 TAHAP PENGETESAN

1. TEST INSTALASI OUTLET TV


 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes tahanan pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Usahakan pada instalasi tidak terjadi sort / induksi
 Apabila sort maka instalasi tersebut kurang baik dan harus dilakukan pemeriksaan
terhadap bahan bahan yang digunakan dalam pemasangan tersebut dan pemasangan
instalasi kabelnya, apakah sudah sesuai standard yang ditentukan atau belum
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit dikarenakan bisa terdapat sort antara
penghantar di dalam instalasi tersebut, sebaiknya penyambungan dilakukan didalan
kotak kotak sambung yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
yaitu megkoneksikan instalasi tersebut dengan spliter spliter yang sudah disiapkan
sesuai dengan shop drawing dan persetujuan dari pemberi tugas ataupun penggawas
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
LANJUTAN ...

2. TEST INSTALASI KABEL UTAMA DAN SYSTEM


 Setelah semua kabel terpasang lagkah selanjutnya adalah Pengetesan pada system
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menggunakan alat tester yang sudah dikalibrasi
keakuratan datanya
 Usahakan pada instalasi tidak terjadi sort / induksi dengan kabel daya dan lainnya
 Sebaiknya dalam pelaksanaan pemasangan instalasi tersebut sebaiknya jangan
melakukan penyambungan didalam pipa conduit atau diluar spliter dikarenakan bisa
terdapat sort antara penghantar di dalam instalasi tersebut, dan kwalitas gambar yang
dihasilkan kurang baik. Sebaiknya penyambungan dilakukan didalan kotak kotak
sambung atau spliter yang telah disiapkan sesuai dengan standard yang di setujui untuk
mendapatkan hasil yang baik
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
METODE PELAKSANAAN ELEKTRONIK

1 • MATERIAL
– EQUIPMENT CCTV
– Kabel
– Pipa PVC
– Camera 2

 PERALATAN
Material Bantu
 Gerinda Tangan
 Bor Duduk & Bor Tangan
 Tang, Obeng
 Alat Bantu Lainnya

3 TAHAP PELAKSANAAN
A. PELAKSANAAN PEMASANGAN SYSTEM INSTALASI & WIRING
- Instalasi Titik CCTV
 Marking Jalur pipa sesuai shop drawing
 Potong pipa sesuai ukuran dan kebutuhan
 Pasang Pipa legkap dengan kotak sambung bila ada sesuai shop drawing dengan
meggunakan klem pipa berikut accessories nya antara lain Fiser + staping ketitik titik
CCTV ( Jarak antara klem minimal 1.2m )
 Ukur kelurusan pipa dengan tarikan benang
 Setelah selesai di wiring instalasinya tarik kabel dari tiap titik cctv ke equipment cctv
diruang kontrol sesuai shop drawing yang telah ditentukan
LANJUTAN ...

 Untuk pemasangan instalasi pipa didalam dinding dilakukan terlebih dahulu Marking Jalur pipa
sesuai shop drawing
 Bobok dinding dengan meggunakan grinda potong tangan agar lebih rapih dan terarah
 Kedalaman bobokan dan lebar bobokan disesuaikan dengan banyaknya jalur pipa yang akan
ditanam didalam dinding tersebut dan ketinggian disesuaikan sesuai petunjuk pemberitugas
atau pengawas
 Setelah itu ditutup kembali bekas bobokan tersebut sebaik mungkin

B. PELAKSANAAN PEMASANGAN KABEL TRAY


 Marking lokasi penempatan jalur tray dengan menyesuaikan ketinggian tray dengan pekerjaan
pekerjaan yang lainnya antara lain, pekerjaan ducting dan pipa agar tidak saling bertabrakan
pemasangannya
 Fablikasi support tray sebaik mungkin agar tigak lentur pada saat tray dibebani kabel daya
dan power
 Pasang tray sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui ke sub sub panel dan panel
utama
 Pastikan Support tray harus sudah dilapisi cat antikarat supaya support lebih awet dan tahan
korosi lebih lama
LANJUTAN ...

4 TAHAP PENGETESAN

1. TEST INSTALASI CCTV


 Setelah semua instalasi terpasang lagkah selanjutnya adalah mengetes system pada
instalasi tersebut
 Pengetesan dapat dilakukan dengan menginterkoneksikan semua equipment dengan
instalasi cctv
 Usahakan tidak ada sambungan pada instalasi tersebut karna apabila terjadi sambungan
pada instalasi tersebut dapat berakibat kurang baiknya kualitas gambar yang dihasilkan
pada monitor utama
 Apabila pengetesan selesai dan mendapatkan hasil yang baik maka langkah selanjutnya
kita siapkan berita acara bahwa sistem ini bekerja dan dalam kondisi yang baik
QUALITY CONTROL
Untuk menjaga agar kualitas pekerjaan dapat sesuai dengan
Spesifikasi Pekerjaan dilakukan pengecekan terhadap :

– Incoming Material (Material Masuk)

– Pekerjaan dalam Pelaksanaan

– Pekerjaan Akhir

– Ketiga hal tersebut diatas harus dituangkan dalam


Inspection and Test Plan
INSPEKSI DAN TES INTERN
Dibutuhkan Pelaksanaan
Inspeksi / Tes Intern

1.1
Membuat Inspection Test
Plan ( I T P ) Inspektion & Test
Specification
Plan

QC

1.2
Membuat Check List yang
dibutuhkan Check List

QC

1.3
Melaksanakan Inspeksi Test
Intern Hasil Inspeksi &
Test

Staff QC

Membuat Daftar Pekerjaan


1.4 Perbaikkan & Kirim ke
OK ? Superintendent Daftar Pekerjaan
TIDAK
Perbaikkan
Staff QC

Staff QC

YA
Menskedulkan Pekerjaan
Perbaikkan pada Skedul Dua
Mingguan PD. EXC. 001

Superintendent

Siap Melaksanakan Inspeksi / Tes


Gabungan bersama Klien
INSPEKSI BERSAMA PELANGGAN
Dibutuhkan Inspeksi Bersama
Dengan Klien

Membuat Permintaan (request)


untuk Inspeksi dan Kirim ke Klien Permintaan
(request) untuk
Inspeksi Bersama
QC

Melaksanakan Inspeksi Bersama

Superintendent + Klien

Melaksanakan
OK ? Pekerjaan
TIDAK
Perbaikan dan PD.EXC.001
Klien Monitor
Kemajuannya

Superintendent
YA

Siap Memulai Proses


Pembayaran
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K-3)

Safety Control yang akan dilaksanakan meliputi :


 Menunjuk dan menempatkan 1 (satu) orang Safety
Officer
 Safety Officer harus melakukan patrol setiap hari
dan membuat laporan harian
 Safety Helmet dan Boot
 Warna Helm Biru
 Kebersihan kantor proyek,gudang, barak dan lokasi
kerja harus selalu dijaga
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K-3)
Dibutuhkan Pe laksanaan
K-3

1.1
Buat/ Perbaiki JSA (Job Safety
Kontrak Proyek Analysis) Draft JSA

Project Safety Officer

OK ? TIDAK
PM

YA

1.2
Tanda tangani JSA JSA Resmi

PM + Safety Officer

Tanya - Jawab
1.3
Daftar Hadir
Buat Salinan JSA, Beri Pelatihan JSA
Pelatihan dan Distribusi
Salina n JSA
Safety Officer

1.4
Pelaksanaan Daily Patroli
Safety Daily Report

Safety Spv

Safety Daily
Report 1.5

Pimpin Rapat Mingguan Notulen Rapat


JSA
K-3 Mingguan

PM/ Safety Officer

K-3 Te lah Dilaks anakan

You might also like