Psak 71 Instrumen Keuangan: Pengakuan Dan Pengukuran
Psak 71 Instrumen Keuangan: Pengakuan Dan Pengukuran
Psak 71 Instrumen Keuangan: Pengakuan Dan Pengukuran
INSTRUMEN KEUANGAN:
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku untuk macro hedging
• Efektif 1 Januari 2020
3
Tantangan PSAK 71
4
Dampak PSAK 71
5
Dampak IFRS 9 – large UK banks
• Each of the banks experienced increases in total impairment
provisions at transition to IFRS 9 on 1 January 2018.
• Total IFRS 9 impairment charges in the 2018 reporting period
were generally in line with or slightly lower than the IAS 39
equivalent in the previous two reporting periods.
• The banks generally saw increases in L&AC GCV (Loans &
Advances to Customers Gross Carying Value) during the 2018
financial year across both Retail and Wholesale portfolios.
• All of the banks saw total decreases in IFRS 9 impairment
provisions relating to L&AC GCV during the 2018 financial
year, primarily driven by Stage 3 write-offs.
10
Liabilitas keuangan
Derivatif melekat
• Aset Keuangan
• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi
• (Financial asset at Fair Value through Profit and Loss-FVTPL)
• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan
Komprehensif Lain
• (Financial asset at Fair Value through Other Comphrehensive Income -FVOCI)
• Aset Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
• (Financial asset at Amortised Cost - AmC)
• Liabilitas Keuangan
• Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba
Rugi
• (Financial liabilities at Fair Value through Profit and Loss-FVTPL)
• Liabilitas Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
• (Financial liabilities at Amortised Cost - AmC)
Klasifikasi – Aset Keuangan
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan sehingga setelah pengakuan awal aset
keuangan diukur pada:
1. Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost), atau
2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI), atau
3. Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL),
dengan menggunakan dua dasar, yaitu:
14
Model Bisnis
• Model bisnis dinilai pada suatu tingkat yang mencerminkan bagaimana suatu
kelompok aset keuangan dikelola untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
• Analisis tidak dilakukan instrumen per instrumen; melainkan dapat dilakukan pada
tingkat agregasi yang lebih tinggi.
Bukti relevan • bagaimana kinerja dari model bisnis (dan aset keuangan yang
yang perlu dimiliki dalam model bisnis tersebut) dievaluasi dan
dilaporkan kepada personil manajemen kunci entitas;
dipertimbangka • risiko yang memengaruhi kinerja dari model bisnis (dan aset
n untuk tes
keuangan yang dimiliki dalam model bisnis) dan, khususnya,
model bisnis cara bagaimana risiko tersebut dikelola; dan
termasuk, • bagaimana manajer bisnis dikompensasi (sebagai contoh,
tetapi tidak apakah kompensasi berdasarkan nilai wajar dari aset yang
terbatas pada: dikelola atau arus kas kontraktual yang diperoleh).
15
Model Bisnis
Contoh Analisis
Ilustrasi Model Bisnis
Entitas memiliki portofolio atas pinjaman hipotek dan Portofolio akan terbagi, sebagian dicatat
mengelola sebagian dari pinjaman tersebut untuk dibawah model bisnis hold to collect, sedangkan
mendapatkan arus kas kontraktual sementara sebagian lagi akan dicatat sebagai nilai wajar
sebagian lainnya dikelola untuk dijual dalam waktu melalui laba rugi (FVTPL).
dekat.
Entity Z beroperasi di industri hiburan. Operasinya Entitas Z memegang obligasi ini untuk
termasuk stadion olahraga. Entitas Z memiliki rencana mengumpulkan arus kas kontraktual sampai ia
jangka panjang untuk merenovasi stadion yang membutuhkan uang tunai untuk berinvestasi di
melibatkan investasi yang signifikan pada tahun stadion. Entitas Z juga dapat menjual obligasi
ketiga, ketujuh dan kesepuluh. Untuk mengantisipasi tersebut jika manajemen menganggap bahwa
pengeluaran ini, Entitas Z menginvestasikan surplus harga pasar naik ke tingkat yang secara
kas yang dimilikinya dalam obligasi. Banyak obligasi signifikan melebihi penilaian mereka terhadap
yang memiliki tanggal jatuh tempo yang secara fundamental obligasi. Dengan demikian, obligasi
substansial melebihi waktu-waktu dimana yang dimiliki oleh Entitas Z akan dicatat di
pengeluaran stadion diekspektasikan terjadi. bawah model bisnis hold to collect and sell.
16
Arus Kas Kontraktual
• Setelah penilaian model bisnis dilakukan, manajemen harus menilai apakah arus
kas kontraktual aset mewakili arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan
bunga (solely payments of principal and interest atau SPPI).
• PSAK 71 menetapkan bahwa instrumen dengan arus kas kontraktual yang bersifat
SPPI atas jumlah pokok terutang konsisten dengan basic lending arrangement.
Source: PwC
Arus Kas Kontraktual
Contoh Analisis
Entitas A memiliki aset Opsi pembayaran di muka dirancang hanya untuk
keuangan yang membayar suku melancarkan pembayaran pokok dan bunga yang
bunga tetap dan dibayarkan seharusnya dibebankan pada instrumen selama
pada 31 Desember 20X2. Selain masa hidupnya, dan karena itu akan memenuhi arus
itu, ketentuan atas instrument kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga
tersebut memungkinkan Entitas (solely payments of principal and interest atau SPPI).
A untuk melunasi instrumen
sebelum jatuh tempo. Jumlah
pembayaran di muka secara
substansial mewakili jumlah
pokok dan bunga yang belum
dilunasi atas jumlah pokok yang
belum dilunasi, ditambah
penalti yang dihitung untuk
memberikan lender kompensasi
yang wajar atas terminasi dini
atas kontrak.
18
Arus Kas Kontraktual
Contoh Analisis
Instrumen H adalah instrumen Fakta bahwa Instrumen H adalah instrument perpetual
perpetual tetapi penerbit dapat tidak dengan sendirinya berarti bahwa arus kas kontraktual
membeli instrumen setiap saat bukanlah pembayaran pokok dan bunga atas jumlah pokok
yang belum dilunasi. Efeknya, instrumen perpetual
dan membayar pemilik jumlah memiliki opsi perpanjangan berkelanjutan. Opsi tersebut
par ditambah bunga terutang dapat menghasilkan arus kas kontraktual yang memenuhi
jatuh tempo. Instrumen H ketentuan SPPI jika pembayaran bunga bersifat wajib dan
membayar suku bunga pasar harus dibayar selamanya.
tetapi pembayaran bunga tidak
dapat dilakukan kecuali penerbit Namun, dalam contoh ini, arus kas kontraktual tidak
dapat tetap sanggup membayar memenuhi ketentuan SPPI; hal ini karena penerbit dapat
utangnya segera setelah itu. diminta untuk menunda pembayaran bunga, dan bunga
tangguhan tidak mengakui adanya bunga tambahan.
Bunga tangguhan tidak Akibatnya, jumlah bunga bukan merupakan pertimbangan
mengakui bunga tambahan. atas time value of money terhadap jumlah pokok yang
belum dilunasi.
Jika bunga tangguhan mengakui adanya bunga tambahan,
arus kas kontraktual dapat memenuhi arus kas yang
semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely
payments of principal and interest atau SPPI).
19
Arus Kas Kontraktual
Contoh Analisis
Instrumen B adalah obligasi yang dapat Pemilik akan menganalisis obligasi yang dapat
dikonversi menjadi instrumen ekuitas dikonversi secara utuh. Arus kas kontraktual
penerbit dengan jumlah yang telah bukan merupakan pembayaran pokok dan bunga
ditetapkan. dari jumlah pokok terutang karena persyaratan
tersebut mencerminkan imbal hasil yang tidak
konsisten dengan pengaturan pinjaman dasar,
yaitu imbal hasil terkait dengan nilai ekuitas
penerbit.
20
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengujian SPPI
dan Model Bisnis
21
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen aset atau utang (kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas
MEMENUHI GAGAL
*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
Klasifikasi: Aset Keuangan
Kategori Pengukuran
• FVTPL • FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi • Loan and Receivable
• FVOCI • HTM
• FVOCI
Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan
diperkirakan tidak sering terjadi
• Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali
diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.
30
Liabilitas Keuangan yang Diukur
pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (PSAK 71)
• Diperdagangkan:
• diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali
dalam waktu dekat;
• bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang memiliki pola ambil untung dalam jangka
pendek; atau
• Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laba
Rugi (FV Option)
• Derivatif
Klasifikasi Derivatif Melekat
Jika host contract adalah aset keuangan dalam
Definisi dan panduan PSAK 55 tentang pemisahan
ruang lingkup PSAK 71, derivatif melekat tidak
derivatif melekat dan akuntansi untuk instrumen
dipisahkan dari host. Sebaliknya, instrumen
hibrida diteruskan ke PSAK 71 untuk instrumen di
hibrida dinilai untuk klasifikasi secara
mana host contract bukan aset keuangan dalam
keseluruhan menggunakan persyaratan klasifikasi
ruang lingkup PSAK 71.
untuk aset keuangan.
Jika host = aset keuangan di luar lingkup PSAK 71 (yaitu kontrak layanan, kontrak
Seluruh instrumen hibrida
sewa)
harus diukur sebagai satu
dan tidak dipisahkan.
Pemisahan derivatif melekat diperlukan ketika kondisi terpenuhi.
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL
• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut
terpenuhi:
• Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
• Ekposur kredit tertentu
Reclassification of Financial Assets
(PSAK 55)
never
Held for Trading Held to Maturity
never
never
never never
never
Loans and receivables
never
34
Reklasifikasi
Aset Keuangan
• Reklasifikasi hanya dapat dilakukan jika entitas mengubah model bisnis untuk
pengelolaan aset keuangan
Liabilitas Keuangan
• Reklasifikasi tidak diizinkan.
35
Reklasifikasi Aset Keuangan
(PSAK 71)
Reklasifikasi aset
keuangan tunduk
FVOCI Perubahan klasifikasi
pada ketentuan yang dibolehkan jika
sangat rigid dan terjadi perubahan
diperkirakan sangat bisnis model.
jarang terjadi.
FVTPL AmC
Liabilitas Keuangan
FVTPL
Reklasifikasi
liabilitas
keuangan tidak
diperkenankan
AmC
Perlakuan Reklafikasi
38
Applying IFRS, EY
Penerapan Metode (PSAK 71)
FVOCI
Fair value
Fair value Amortised option for
Trading through
option cost investment
OCI
in equity
Ilustrasi Reklasifikasi
• Entitas membeli portofolio obligasi pada nilai wajarnya (jumlah tercatat
bruto) sebesar Rp500.000.
• Entitas mengubah model bisnis untuk mengelola obligasi sesuai dengan
PSAK 71 Nilai wajar dari portofolio obligasi pada tanggal reklasifikasi
adalah Rp490.000.
• Jika portofolio diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau pada nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain segera sebelum reklasifikasi,
penyisihan kerugian diakui pada tanggal reklasifikasi adalah Rp6.000
(mencerminkan peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak
pengakuan awal dan juga pengukuran terhadap kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya).
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan pada tanggal reklasifikasi adalah
Rp4.000.
• Untuk penyederhanaan, ayat jurnal untuk pengakuan pendapatan bunga
tidak disajikan.
40
Ilustrasi Reklasifikasi
Reklasifikasi dari kategori pengukuran biaya perolehan diamortisasi menjadi kategori
pengukuran nilai wajar melalui laba rugi.
Bank A mereklasifikasi portofolio obligasi dari kategori pengukuran biaya perolehan
diamortisasi menjadi kategori pengukuran nilai wajar melalui laba rugi. Pada tanggal
reklasifikasi, portofolio obligasi diukur pada nilai wajar. Setiap keuntungan atau
kerugian yang muncul akibat selisih antara portofolio obligasi yang diukur sebelumnya
dengan jumlah biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar portofolio obligasi diakui
dalam laba rugi reklasifikasi.
Debit Kredit
Obligasi (FVTPL) Rp490.000
Obligasi (jumlah tercatat bruto dari aset amotized cost) Rp500.000
Penyisihan kerugian Rp6.000
Kerugian reklasifikasi (laba rugi) Rp4.000
(untuk mengakui reklasifikasi atas obligasi dari biaya perolehan diamortisasi menjadi nilai wajar
melalui laba rugi dan untuk menghentikan pengakuan penyisihan kerugian)
41
PSAK 71
PENURUNAN NILAI
Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK 55
PSAK 55 PSAK 71
Tipe model Kerugian yang telah Kerugian
terjadi (incurred loss) ekspektasian
(expcedted loss)
43
Penurunan Nilai dari PSAK 71
44
Ruang Lingkup Penurunan Nilai
Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup
• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang • Investasi dalam
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau instrumen ekuitas.
FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang).
• Komitmen pinjaman dan
• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak jaminan yang
diukur pada FVTPL. diterbitkan yang diukur
pada FVTPL.
• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang
masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak • Instrumen keuangan
diukur pada FVTPL. lainnya yang diukur pada
FVTPL.
• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30.
• Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.
45
Pendekatan umum
Berpindah kategori
Jika risiko kredit dari aset keuangan telah Kerugian kredit
Kerugian kredit meningkat signifikan sejak pengakuan
ekspektasian
ekspektasian 12 awal
sepanjang
bulan Kembali umurnya
Jika kondisi di atas tidak lagi
terpenuhi
• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
• Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan
risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.
46
Penurunan Nilai dari PSAK 71
47
Penurunan Nilai
48
Penurunan Nilai dari PSAK 71
49
Perhitungan Penurunan Nilai
50
Penurunan nilai – model baru
Informasi
Kondisi sekarang
yang
dicakup
Perkiraan kondisi ekonomi
masa depan
51
Elemen utama dari model penurunan
nilai
Kerugian kredit
Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12
ekspektasian 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
bulan
Kerugian kredit
Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayar sepanjang
ekspektasian prakiraan umur instrumen keuangan.
sepanjang umurnya
Peningkatan risiko
kredit secara Tidak didefinisikan.
signifikan
52
Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan
definisi gagal bayar
• Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang.
• Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit
secara internal atas instrumen yang relevan.
• Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan.
• Diterapkan secara konsisten.
53
Penilaian kenaikan risiko kredit
signifikan
• Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal.
54
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan
– risiko gagal bayar
• Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan
secara absolut atas risiko gagal bayar.
• Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu.
• Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu,
dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit.
• Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang
signifikan pada periode mendekati jatuh tempo.
• Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan
pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability
of default/PD).
• Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch
list’).
55
Penilaian atas kenaikan risiko kredit secara
signifikan – contoh
• Bank B menggunakan sistem pemeringkat kredit internal dari skala 1 sampai 10.
• Penurunan 2 peringkat menunjukkan kenaikan signifikan dalam risiko kredit.
• Bank B memiliki 2 kelompok pinjaman:
• Pinjaman 1: Diberi peringkat 2 saat pengakuan awal, dan diberi
peringkat 4 pada tanggal pelaporan.
• Pinjaman 2: Diberi peringkat 3 saat pengakuan awal, dan diberi peringkat
4 pada tanggal pelaporan.
• Bank B tidak menganggap peringkat 4 sebagai peringkat dengan ‘risiko kredit
yang rendah’.
56
Pengecualian risiko kredit rendah
57
Pengecualian risiko kredit rendah
58
Praduga 30 hari
Risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal jika
pembayaran kontraktual telah tertunggak lebih dari 30 hari.
59
Pendekatan khusus: Aset keuangan yang dibeli atau
berasal dari aset keuangan memburuk (‘POCI’*
assets)
• Suatu aset adalah aset keuangan yang telah memburuk (credit-impaired) jika telah terjadi
salah satu atau lebih peristiwa yang memiliki dampak merugikan atas estimasi arus kas
masa depan dari aset tersebut.
• Serupa dengan peristiwa merugikan (loss events) dalam PSAK 55.
• Pengakuan awal:
• Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur dimasukkan dalam perhitungan suku bunga
efektif (EIR**).
• Tidak ada penyisihan kerugian yang diakui.
• Selanjutnya:
• Perubahan kerugian ekspektasian sepanjang umur diakui di laba rugi dan merupakan
penyisihan kerugian.
60
Piutang dagang dan piutang sewa dan aset
kontrak
61
Pendekatan umum atau pendekatan
disederhanakan untuk piutang dagang
Untuk piutang jangka pendek, kedua pendekatan akan memberikan hasil yang
sama.
62
Mengukur Penurunan Nilai – ECL
Probabilitas tertimbang
• Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang
(mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi).
Nilai kini
• Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran
tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto.
Kekurangan kas
• Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang
diperkirakan akan diterima oleh entitas.
63
Apa yang dimaksud dengan periode estimasi?
• Umumnya merupakan periode kontraktual maksimum di mana entitas akan
terekspos pada risiko kredit:
• Misalnya: komitmen pinjaman – periode kontraktual maksimum di mana entitas
memiliki kewajiban kontratual untuk memberikan kredit/pinjaman.
• Opsi perpanjangan atau pelunasan dipercepat oleh peminjam juga dicakup.
• Pengecualian untuk instrumen keuangan tertentu yang (misalnya: kartu kredit):
• Mencakup pinjaman dan komponen komitmen yang belum ditarik (undrawn
commitment).
• Secara kontraktual dapat ditarik dengan sedikit pemberitahuan (little notice).
• Kemampuan untuk membatalkan tidak membatasi eksposur pemberi pinjaman
atas kerugian kredit.
• Ukur kerugian kredit ekspektasian selama periode di mana entitas terekspos
pada risiko kredit.
64
Aset keuangan berupa instrumen utang
yang diukur pada FVOCI
65
Sumber data dalam mengukur penurunan
nilai Peringkat Data
internal/ekstern makroekonomi
al k
Pengalaman
kerugian Faktor
kredit entitas spesifik-
lainnya peminjam
Pengalama
n kerugian Informas
historis i
lainnya
Informasi yang wajar dan terdukung yang tersedia tanpa upaya dan biaya berlebihan.
66
Basis individu vs kolektif
• Relevan untuk:
• Menilai apakah terdapat kenaikan risiko kredit secara signifikan; dan
• Mengukur penurunan nilai.
• Tidak ada panduan umum mengenai pendekatan mana yang paling sesuai.
• Meski demikian, dalam beberapa hal penilaian secara kolektif diperlukan:
• Untuk mengidentifikasi kenaikan risiko kredit secara signifikan, jika tidak
tersedia informasi lain yang sifatnya spesifik-peminjam.
• Jika tidak tersedia informasi untuk mengukur penurunan nilai dengan
basis individu.
67
Pengakuan bunga
68
PSAK 71
LINDUNG NILAI
Ikhtisar
Item kualifikasian:
Item tunggal atau
sekelompok item Instrumen Costs of
(termasuk posisi kualifikasian
neto), porsi, : Derivatif hedging
Terdapat opsi proporsi, komponen dan
nilai wajar: risiko dan risiko nonderivatif
Untuk gabungan yang diukur Hubungan
menetapkan pada FVTPL ekonomik,
suatu eksposur ‘rebalancing’,
kredit pada dan perubahan
FVTPL atas rasio
PSAK 71 Entitas dapat memilih lindung nilai
menyelaraskan kebijakan akuntansi untuk
akuntansi tetap menerapkan PSAK 55
lindung nilai untuk akuntansi lindung
dengan strategi nilai
manajemen – sampai standar untuk
risiko makro hedging
berlaku efektif di
masa depan
70
Instrumen lindung nilai
Keseluruhan/sebagian dari
Liabilitas FVO dengan perubahan nilai
instrumen keuangan
wajar akibat risiko kredit diakui di
harus ditetapkan
OCI
Aset/liabilitas keuangan yang (designated)
ditetapkan sebagai FVO untuk
mengurangi accounting mismatch
jika akuntansi lindung nilai akan
menciptakan mismatch tersebut
Tidak diperkenankan menetapkan instrumen internal
sebagai instrumen lindung nilai
71
Penetapan sebagian dari instrumen lindung
nilai
72
Item lindung nilai- eksposur tambahan yang
memenuhi kualifikasi
73
Komponen risiko dari item nonfinansial
Dapat
Dapat diukur
diidentifikas
dengan
i terpisah
andal
Lakukan analisis atas struktur pasar tertentu yang terkait dengan risiko tersebut, dan di
mana aktivitas lindung nilai tersebut berlangsung.
Terapkan pada risiko yang ditetapkan secara kontraktual dan nonkontraktual.
74
Sekelompok item (termasuk posisi neto)
Kriteria
75
Eksposur gabungan
Eksposur Penilaian
nonderivatif efektivitas
Instrumen
Vs. lindung nilai
derivatif
Derivatif Pengukuran
ketidakefektifan
Jika risiko gabungan merupakan item lindung nilai, penilaian dan pengukuran akan
dilakukan pada tingkat gabungan tersebut
76
Eksposur
• Contoh eksposur gabungan
gabungan:
berbunga tetap, dalam valuta Item lindung nilai
Utang dengan jangka waktu 10 asing
tahun,
+ Eksposur gabungan
cross-currency interest rate swap Utang dengan jangka waktu 10 tahun,
(CCIRS) dengan jangka waktu 10 berbunga variabel, dalam mata uang domestik
tahun (fixed-to-variable)
Instrumen lindung nilai
Interest rate swap (IRS) domestik dengan jangka
waktu 5 tahun (variable-to-fixed)
Suatu eksposur gabungan mungkin, atau tidak mungkin, menjadi item lindung nilai, bergantung
pada manajemen risiko.
77
Investasi dalam ekuitas yang diukur pada
FVOCI
Item lindung nilai berupa instrumen ekuitas FVOCI– Perubahan
nilai wajar diakui di OCI
Ketidakefektifan diakui di
OCI
78
Rebalancing
Rebalancing: Meneruskan penerapan akuntansi lindung nilai dengan menyesuaikan
rasio lindung nilai.
79
Penilaian efektivitas lindung
nilai
Dikeluarkan Dimasukkan
80
Penilaian efektivitas lindung
nilai
82
Opsi nilai wajar (FVO) untuk eksposur kredit
tertentu
83
Pengungkapan
• Ketentuan pengungkapan baru yang ekstensif, misalnya:
84
Ketentuan Transisi
• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan.
• Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan
pengakuannya pada tanggal penerapan awal.
• Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama
kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian
kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari
PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini
dikarenakan PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro
hedging.
85
Pengungkapan Penurunan Nilai
86
Pengungkapan Penurunan Nilai
87
87
Aset Keuangan - FVOCI
88
Aset Keuangan - FVOCI
89
Contoh - 1
• PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 3 bulan.
• PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa
jumlah total akan dibayar tepat waktu.
• PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama
sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada
saat jatuh tempo.
90
Contoh - 2
• PT Melati memiliki pinjaman senilai Rp200.000.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 8 tahun, bunga dibayarkan setahun sekali dan suku bunga kupon = suku
bunga efektif sebesar 5%.
• PT Melati menyimpukan tidak ada kenaikan risiko kredit sehingga pengakuan
kerugian kredit ekspektasian dihitung untuk 12-bulan
• Pinjman tersebut memiiki probability of default (PD) 12 bulan sebesar 0,5%
• Loss given default (LGD) – merupakan estimasi jumlah kerugian jika pinjaman
gagal bayar adalah 25% dan akan timbul dalam 12 bulan jika pinjaman gagal
bayar
91
Contoh - 3
• PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio
piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1.
• Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil.
• Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen
pendanaan signifikan.
• PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai.
• Matriks penyisihan didasarkan pada:
• Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang;
dan
• Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking.
92
Contoh - 3
93
Contoh - 4
96
Contoh - 6
• Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk
mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman
tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%.
• Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas
sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2.
• Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548.
• Pertanyaan:
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1?
• Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2?
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
97
Contoh - 6
Pertanyaan #2
Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00
Probability of default sepanjang umur 20%
Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00
Pertanyaan #3
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 17,856,760.00
Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15
(untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
98
Presentation of F/S
99
100
100
Presentation of F/S
101
101
Dwi Martani - 081318227080
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
102