File ini berisikan tugas Mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang,meliputi materi Struktur, Tata Nama, Sifat dan Sinstesis Ester dari berbagai Reagen, Perbedaan Alkohol dan Eter, serta Reaksi Substitusi Eter
Dokumen tersebut membahas tiga konsep perkembangan pengertian reaksi redoks, yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, pengikatan dan pelepasan elektron, serta perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks dijelaskan sebagai reaksi oksidasi dan reduksi, dengan kriteria perubahan bilangan oksidasi unsur kimia yang terlibat.
Proposal usaha skala kecil jagung manis kukus yang menjelaskan latar belakang, visi, misi, tujuan, manfaat, dan deskripsi usaha serta aspek produk, pemasaran, teknis, organisasi dan manajemen, serta aspek yuridis dan keuangan. Usaha ini memproduksi jagung manis kukus dengan berbagai varian untuk memenuhi selera konsumen dengan harga terjangkau.
Polimer adalah senyawa besar yang terdiri dari banyak unit monomer yang terhubung. Polimer diklasifikasi berdasarkan sumber, struktur rantai, jenis monomer, dan sifat termalnya. Polimer memiliki banyak manfaat di berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, dan teknik, meski juga dapat berdampak negatif terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan.
This document discusses chemical precipitation for phosphorus removal from water and wastewater. It describes how calcium, aluminum, and iron are commonly used to chemically precipitate phosphorus in the forms of orthophosphate, condensed phosphates, and organic phosphates. Optimal pH ranges and solubility products for various phosphate precipitates are provided. Factors affecting chemical dosing requirements like pH, alkalinity, and initial phosphorus concentration are also summarized.
Alkohol memiliki struktur yang mirip dengan air, dengan satu atom hidrogen diganti oleh gugus alkil. Alkohol dapat diklasifikasi berdasarkan jumlah karbon yang terikat pada karbon alkohol, dan jumlah gugus hidroksilnya. Alkohol bereaksi melalui dehidrasi, oksidasi, dan hidrasi. Konsumsi alkohol dapat berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan berbagai efek samping seperti kerusakan
Reaksi eliminasi adalah reaksi di mana atom-atom tertentu dihilangkan dari senyawa, mengubah ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap. Terdapat beberapa jenis reaksi eliminasi seperti dehidrogenasi, dehidrasi, dan dehidrohalogenasi. Reaksi eliminasi dapat berlangsung secara bimolekuler (E2) atau unimolekuler (E1) melalui pembentukan karbokation sebagai zat antara. Faktor-fak
1. Reaksi adisi aldehid dan keton meliputi reaksi dengan air, alkohol, hidrogen sianida, reagen Grignard, dan reduksi hidrogen.
2. Faktor yang mempengaruhi reaktivitas antara lain muatan positif karbon karbonil dan faktor sterik. Semakin reaktif senyawa, produk yang dihasilkan semakin stabil.
3. Reaksi adisi dapat menghasilkan berbagai produk seperti diol, asetal, ketal, hidroksinitril, alkoh
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Aldehid dan keton merupakan kelas senyawa organik yang memiliki gugus karbonil (C=O). Dokumen ini membahas struktur, penamaan, pembuatan, dan reaksi-reaksi aldehid dan keton seperti adisi, reduksi, oksidasi, serta reaktivitas hidrogen alfa. Senyawa ini penting dalam berbagai industri seperti pembuatan formaldehid, aseton, dan asam asetat.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik khususnya karbon dan ikatan kimianya. Pembahasan meliputi teori oktet dan hibridisasi atom karbon, serta penjelasan tentang alkana dan sikloalkana."
Dokumen tersebut membahas tentang alkil eter, termasuk definisi, rumus umum, sifat kimia, penamaan, dan contoh-contoh senyawanya. Alkil eter adalah golongan senyawa organik yang mempunyai dua gugus alkil terikat pada satu atom oksigen. Contoh sederhananya adalah dimetil eter dengan rumus C2H6O. Alkil eter digunakan sebagai pelarut organik dan bahan bakar.
Ester terbagi menjadi tiga golongan berdasarkan susunannya, yaitu sari buah-buahan, lemak atau minyak, dan lilin. Sari buah-buahan adalah ester dari alkohol suku rendah atau tengah, sedangkan lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dan asam karboksilat suku tengah atau tinggi. Lilin adalah ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan sikloalkana. Menguraikan struktur, penamaan, sifat fisika, dan reaksi kimia dari senyawa-senyawa tersebut. Termasuk penjelasan mengenai isomer, konformasi pada alkana dan sikloalkana, serta reaksi halogenasi dan pembakaran alkana.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbonil seperti aldehida dan keton. Ia menjelaskan struktur, sifat fisik, sumber, dan reaksi kimiawi dari aldehida dan keton seperti adisi nukleofilik, oksidasi, dan reaksi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Benzen dan senyawa aromatik lainnya dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik. Benzen bereaksi dengan halogen, nitrat, asil, dan alkil untuk memberikan produk monosubstitusi. Benzen terdisubstitusi dapat diberi nama berdasarkan posisi substituen, dan substituen pertama dapat mempengaruhi reaksi substitusi selanjutnya melalui efek aktivasi atau deaktivasi.
Dokumen tersebut berisi soal-soal kimia tentang karbon dan penjelasan jawabannya. Terdiri atas 27 soal pilihan ganda dan esai mengenai konsep-konsep dasar kimia organik seperti alkana, alkena, alkohol, asam karboksilat, dan reaksi kimia terkait.
Senyawa karbon turunan alkana terdiri dari haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat. Senyawa-senyawa ini memiliki gugus fungsi yang menentukan struktur dan sifatnya. Haloalkana dihasilkan dari reaksi alkana dengan halogen, sedangkan alkanol berasal dari penggantian atom H pada alkana dengan gugus hidroksil.
Reaksi eliminasi adalah reaksi di mana atom-atom tertentu dihilangkan dari senyawa, mengubah ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap. Terdapat beberapa jenis reaksi eliminasi seperti dehidrogenasi, dehidrasi, dan dehidrohalogenasi. Reaksi eliminasi dapat berlangsung secara bimolekuler (E2) atau unimolekuler (E1) melalui pembentukan karbokation sebagai zat antara. Faktor-fak
1. Reaksi adisi aldehid dan keton meliputi reaksi dengan air, alkohol, hidrogen sianida, reagen Grignard, dan reduksi hidrogen.
2. Faktor yang mempengaruhi reaktivitas antara lain muatan positif karbon karbonil dan faktor sterik. Semakin reaktif senyawa, produk yang dihasilkan semakin stabil.
3. Reaksi adisi dapat menghasilkan berbagai produk seperti diol, asetal, ketal, hidroksinitril, alkoh
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Aldehid dan keton merupakan kelas senyawa organik yang memiliki gugus karbonil (C=O). Dokumen ini membahas struktur, penamaan, pembuatan, dan reaksi-reaksi aldehid dan keton seperti adisi, reduksi, oksidasi, serta reaktivitas hidrogen alfa. Senyawa ini penting dalam berbagai industri seperti pembuatan formaldehid, aseton, dan asam asetat.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik khususnya karbon dan ikatan kimianya. Pembahasan meliputi teori oktet dan hibridisasi atom karbon, serta penjelasan tentang alkana dan sikloalkana."
Dokumen tersebut membahas tentang alkil eter, termasuk definisi, rumus umum, sifat kimia, penamaan, dan contoh-contoh senyawanya. Alkil eter adalah golongan senyawa organik yang mempunyai dua gugus alkil terikat pada satu atom oksigen. Contoh sederhananya adalah dimetil eter dengan rumus C2H6O. Alkil eter digunakan sebagai pelarut organik dan bahan bakar.
Ester terbagi menjadi tiga golongan berdasarkan susunannya, yaitu sari buah-buahan, lemak atau minyak, dan lilin. Sari buah-buahan adalah ester dari alkohol suku rendah atau tengah, sedangkan lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dan asam karboksilat suku tengah atau tinggi. Lilin adalah ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan sikloalkana. Menguraikan struktur, penamaan, sifat fisika, dan reaksi kimia dari senyawa-senyawa tersebut. Termasuk penjelasan mengenai isomer, konformasi pada alkana dan sikloalkana, serta reaksi halogenasi dan pembakaran alkana.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbonil seperti aldehida dan keton. Ia menjelaskan struktur, sifat fisik, sumber, dan reaksi kimiawi dari aldehida dan keton seperti adisi nukleofilik, oksidasi, dan reaksi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Benzen dan senyawa aromatik lainnya dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik. Benzen bereaksi dengan halogen, nitrat, asil, dan alkil untuk memberikan produk monosubstitusi. Benzen terdisubstitusi dapat diberi nama berdasarkan posisi substituen, dan substituen pertama dapat mempengaruhi reaksi substitusi selanjutnya melalui efek aktivasi atau deaktivasi.
Dokumen tersebut berisi soal-soal kimia tentang karbon dan penjelasan jawabannya. Terdiri atas 27 soal pilihan ganda dan esai mengenai konsep-konsep dasar kimia organik seperti alkana, alkena, alkohol, asam karboksilat, dan reaksi kimia terkait.
Senyawa karbon turunan alkana terdiri dari haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat. Senyawa-senyawa ini memiliki gugus fungsi yang menentukan struktur dan sifatnya. Haloalkana dihasilkan dari reaksi alkana dengan halogen, sedangkan alkanol berasal dari penggantian atom H pada alkana dengan gugus hidroksil.
Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Alkuna dan alkena memiliki sifat fisik dan kimia yang mirip namun alkuna membutuhkan jumlah pereaksi ganda untuk penjenuhan ikatan rangkap. Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon dan melalui proses destilasi menjadi berbagai produk seperti LPG dan BBM. Pembakaran b
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. Alkohol juga bereaksi dengan PCl5 menghasilan gas HCl, berbeda dengan eter yang bereaksi namun tidak menghasilkan HCl.
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama, sifat fisika, dan reaksi kimia aldehida dan keton. Aldehida dan keton memiliki gugus karbonil yang bersifat polar sehingga mempengaruhi titik didih dan kelarutannya. Gugus karbonil juga bereaksi melalui adisi dan reduksi.
Alkena dan alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap. Alkena memiliki rumus umum CnH2n dan ikatan rangkap tunggal, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap ganda dengan rumus umum CnH2n-2. Keduanya lebih reaktif dibandingkan alkana karena adanya ikatan rangkap.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
1. KIMIA ORGANIK DASAR
ETER
Oleh
Fennia Ade Heriani
Innayatul Khairiyah Safitri
Kalam Saputra
Roni Suprayitno
Dosen Pembimbing:
Hapin Afriyani,M.Si
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2017
3. STRUKTUR
Eter adalah senyawa karbon turunan alkana yang memiliki gugus fungsi-
OR’ (alkoksi). Nama umum dari eter disebut juga Alkoksi alkana.
Jenis alkoksi alkana
CnH2n+2O
Alkoksi alkana
tunggal/sederhana,
Contoh :
Metoksi metana
CH3-O-CH3
Alkoksi alkana
majemuk
Contoh
Metoksi etana
CH3-O-C2H5
Metoksi metana
4. TATA NAMA
TRIVIAL
secara trivial tatanama eter didaskan pada
nama gugus alkil atau aril yang terkait
pada oksigen sesuai dengan abjad dan
diakhiri dengan kata eter.
Contoh: CH3 – O – C2H5
+ eter
IUPAC
gugus – OR disebut gugus alkoksi
sehingga penamaan senyawa eter dimulai
dengan nama gugus alkoksi yang terikat
dan ikuti oleh nama rantai utamanya.
Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang
yang yang terikat pada rantai induk.
contoh: CH3 – O – C2H5
Rumus struktur Nama Trivial Nama IUPAC
CH3 – O – CH3
Dimetil Eter Metoksi Metana
CH3 – O – C2H5
Etil Metil
Eter
Metoksi Etana
C2H5 – O – C2H5 Dietil Eter Etoksi etana
C4H9– O – C2H5
Butil etil
eter
etoksi butana
metil etil
Etil Metil Eter
Metoksi Etana
5. ETER SIKLIK
Contoh eter siklik:
Etilena oksida tetrahidrofuran 1,4-dioksan
THF
Epoksida merupakan gugus eter siklik yang lebih reaktif dari
pada Eter. Senyawa ini merupakan senyawa bermanfaat yang
dapat digunakan untuk membantu melarutkan garam
anorganik dalam pelarut organik.
6. SIFAT
Sifat fisis beberapa eter dan epoksida
Sifat Umum
Eter adalah cairan tidak
berwarna yang mudah
menguap dengan bau yang
khas.
Eter tidak larut air, akan tetapi
larut dalam pelarut nonpolar.
Eter mudah terbakar dengan
nyala bening yang jernih
karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif
dengan udara.
Eter dapat melarutkan lemak,
minyak, resin, alkaloid, brom,
dan iod.
Nama Rumus Titik
didih
(0C)
Rapatan
g/ml
pada
200C
Kelarut-
dian
dalam air
Dimetil
eter
CH 3 – O – CH3 -24 gas ∞
Dietil
eter
C2H5 – O– C2H5 34,6 0,71 8g/100ml
Tetrahid
rofuran
(THF)
66 0,89 ∞
7. SINTETIS ETER
.
Dehidrasi Alkohol
1. Pada suhu suhu tinggi
alkohol mengalami
dehidrasi membentuk
alkena.
2. Pada suhu rendah alkohol
mengalami dehidrasi
membentuk eter.
3. Untuk menghasilkan eter
hasil dehidrasi alkohol
harus di destilasi terlebih
dahulu.
CH3CH2 OH + H OSO3H CH3CH2 OH2 + OSO3H
CH3CH2OH CH3CH2 OH2+ CH3CH2 O CH2CH3
H
+ H2O
CH3CH2OCH2CH3 + H3O
ROH R'OH+
H2SO4
ROR
ROR'
R'OR'
+
H2O
+
+
alkohol 10
CH3CH2OH
CH2 CH2
CH3CH2OCH2CH3
H2SO4
1800
C
H2SO4
1400
C
Etena
Dietil eter
SINTESIS ETER
8. SINTESIS WILLIAMSON
Suatu jalur penting pada preparasi eter non-simetrik adalah suatu reaksi substitusi
nukleofilik yang disebut reaksi Williamson. Merupakan reaksi SN2 dari suatu
natrium alkoksida dengan alkil halida, alkil sulfonat, atau alkil sulfat. Hasil terbaik
dicapai jika alkil halida, alkil sulfonat, atau alkil sulfat yang dipakai adalah primer
(atau metil). Jika substrat adalah tersier maka eliminasi sepenuhnya merupakan
produk reaksi. Pada suhu rendah substitusi lebih unggul dibanding dengan
eliminasi.
R O Na + R' L R O R' + Na L
L = Br, I, OSO2R", atau OSO2OR"
CH3CH2CH2OH + Na CH3CH2CH2O Na + 1/2 H2
Propil alkohol Natrium propoksida
CH3CH2I
CH3CH2OCH2CH2CH3 + Na I
Etil propil eter
(70%)
9. PERBEDAAN ALKOHOL DENGAN ETER
ETER ALKOHOL
Dengan logam Na tidak beraksi
R – O – R + Na
Dengan logan Na beraksi menghasilkan
gas Hidrogen.
2ROH + Na → RO- Na+ + H2
Dengan PX3 tidak bereaksi Dengan pereksi PX3 membentuk RX dan
P(OH)3.
3ROH + PX3 → 3RX + P(OH)3
CH3CH2OH + PCl3 → CH3CH2Cl + P(OH)3
Tidak dapat dioksidasi Dapat dioksidasi
1. Alkohol primer dioksidasi menjadi
aldehid.
2. Alkohol skunder dioksidasi menjadi
keton.
3. Sedangkan alkohol tersier susah
dioksidasi, dan bila di oksidasi dengan
oksidator kuat akan pecah menjadi
alkanal dan alkanon dengan rantai C lebih
pendek
10. REAKSI SUBSITUSI ETER
Eter dapat mengalami reaksi substitusi dengan HBr atau HI mengahsilkan
suatu alkohol dan alkil halida:
R – O – R’ + HX R – O – H + R’ – X
Contoh:
CH3CH2OCH2CH3 + HI → CH3CH2OH + CH3CH2I
CH3CH2CH2OCH2CH3 +HBr → CH3CH2CH2OH + CH3CH2Br
Catatan:
R yang lebih panjang
membentuk alkohol,
sedangkan R’ yang lebih
pendek membentuk alkil
halida