Dokumen tersebut membahas tentang sifat mekanik bahan, termasuk berat jenis, massa jenis, kekuatan, tegangan, regangan, modulus elastisitas, hukum Hooke, energi potensial pegas, dan rangkaian paralel dan seri pegas.
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas dan patahan benda. Terdapat penjelasan mengenai tegangan, regangan, hukum Hooke, modulus elastik, periode getaran, dan simpangan gerak harmonik sederhana.
Elastisitas adalah kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk sementara akibat gaya tetapi kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Elastisitas dapat diukur dengan stress dan strain, di mana stress adalah gaya per satuan luas dan strain adalah perubahan panjang per panjang asli. Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada daerah elastis suatu benda.
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas, termasuk definisi elastisitas, contoh benda elastis seperti karet dan pegas, hukum Hooke, tegangan dan regangan, modulus elastisitas, energi potensial pegas, susunan pegas seri dan paralel, serta perbedaan elastisitas dan plastisitas.
Ini adalah slide powerpoint tentang Elastisitas Zat Padat.
Disusun oleh :
1. Afiffah Pertiwi
2. Andi Muhammad Sunan Iftitah
3. Ayu Novitasari
4. Desya Nur Safitri
5. M. Aditya Fernanda Arsahlan
6. M. Faturrahman Widyono
7. M. Rafi Tauchid Nugroho
8. Wilwatikta Krisna Fajri
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hookeIlham Mubarak
1. Pegas dan elastisitas bahan dapat digunakan untuk mengukur gaya dan memprediksi perubahan bentuk akibat gaya. Hukum Hooke menjelaskan hubungan antara gaya dan regangan pada bahan elastis.
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas bahan, termasuk pengertian tegangan, regangan, dan modulus elastisitas. Juga membahas hukum Hooke dan pengaruh gaya terhadap perubahan panjang pegas.
Dokumen tersebut membahas pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan, termasuk karakteristik gaya pada benda elastis, modulus elastisitas, hukum Hooke, dan susunan pegas seri dan paralel.
- Peserta didik mempelajari konsep elastisitas pada zat padat dan pegas, termasuk hukum Hooke dan analisis grafik stress-strain/gaya-perubahan panjang. Mereka dapat menjelaskan sifat elastis dan memodelkan elastisitas melalui besaran seperti modulus elastisitas.
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas, termasuk pengertian, contoh, rumus, dan soal uji kompetensi mengenai elastisitas. Diberikan penjelasan tentang tegangan, regangan, modulus elastisitas, serta hubungan antara ketiganya. Diakhiri dengan ucapan terima kasih.
Bab ini membahas tentang elastisitas, hukum Hooke, dan gerak harmonik sederhana. Elasitisitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Hukum Hooke membahas hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada benda elastis. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik yang periode dan frekuensinya tetap.
Modul ini membahas tentang elastisitas bahan dan hukum Hooke. Elastisitas adalah kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk semula setelah dilepaskan dari gaya. Hukum Hooke menyatakan bahwa gaya yang dihasilkan sebanding lurus dengan perubahan panjang. Modulus elastisitas adalah rasio antara tegangan dan renggangan. Susunan pegas seri menghasilkan modulus elastisitas lebih kecil dari pegas tunggal, sementara susunan
Bahan memiliki sifat elastisitas yang dapat diukur melalui stres dan strain. Stres adalah gaya yang diberikan pada bahan per satuan luas, sedangkan strain adalah perubahan panjang akibat stres dibagi panjang awal. Kedua ukuran ini digunakan untuk menentukan modulus elastisitas bahan.
Ini adalah slide powerpoint tentang Elastisitas Zat Padat.
Disusun oleh :
1. Afiffah Pertiwi
2. Andi Muhammad Sunan Iftitah
3. Ayu Novitasari
4. Desya Nur Safitri
5. M. Aditya Fernanda Arsahlan
6. M. Faturrahman Widyono
7. M. Rafi Tauchid Nugroho
8. Wilwatikta Krisna Fajri
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hookeIlham Mubarak
1. Pegas dan elastisitas bahan dapat digunakan untuk mengukur gaya dan memprediksi perubahan bentuk akibat gaya. Hukum Hooke menjelaskan hubungan antara gaya dan regangan pada bahan elastis.
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas bahan, termasuk pengertian tegangan, regangan, dan modulus elastisitas. Juga membahas hukum Hooke dan pengaruh gaya terhadap perubahan panjang pegas.
Dokumen tersebut membahas pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan, termasuk karakteristik gaya pada benda elastis, modulus elastisitas, hukum Hooke, dan susunan pegas seri dan paralel.
- Peserta didik mempelajari konsep elastisitas pada zat padat dan pegas, termasuk hukum Hooke dan analisis grafik stress-strain/gaya-perubahan panjang. Mereka dapat menjelaskan sifat elastis dan memodelkan elastisitas melalui besaran seperti modulus elastisitas.
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas, termasuk pengertian, contoh, rumus, dan soal uji kompetensi mengenai elastisitas. Diberikan penjelasan tentang tegangan, regangan, modulus elastisitas, serta hubungan antara ketiganya. Diakhiri dengan ucapan terima kasih.
Bab ini membahas tentang elastisitas, hukum Hooke, dan gerak harmonik sederhana. Elasitisitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Hukum Hooke membahas hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada benda elastis. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik yang periode dan frekuensinya tetap.
Modul ini membahas tentang elastisitas bahan dan hukum Hooke. Elastisitas adalah kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk semula setelah dilepaskan dari gaya. Hukum Hooke menyatakan bahwa gaya yang dihasilkan sebanding lurus dengan perubahan panjang. Modulus elastisitas adalah rasio antara tegangan dan renggangan. Susunan pegas seri menghasilkan modulus elastisitas lebih kecil dari pegas tunggal, sementara susunan
Bahan memiliki sifat elastisitas yang dapat diukur melalui stres dan strain. Stres adalah gaya yang diberikan pada bahan per satuan luas, sedangkan strain adalah perubahan panjang akibat stres dibagi panjang awal. Kedua ukuran ini digunakan untuk menentukan modulus elastisitas bahan.
1. Kucing bergerak sejauh 8 meter ke timur dan 6 meter ke utara dalam waktu 10 detik. Kecepatan rata-rata kucing adalah 1 m/s dan kelajuan rata-ratanya adalah 1,4 m/s.
2. Balok bermassa 800 gram yang didorong gaya 4 N akan bergerak dengan percepatan 1 m/s2.
3. Kelapa yang jatuh bebas dari ketinggian 15 meter akan berada di udara selama 3 detik sebelum mencapai tanah.
Rumus Fisika Fluida Statis dan Fluida Dinamis
Pada bagian Rumus Fisika Fluida Statis dan Fluida Dinamis ini, Anda diajak untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah dengan cara menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan rumus fluida terbagai ke dalam dua bagian, yaitu Fluida Statis dan Fluida Dinamis.
A. Rumus Fluida Statis
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis yang akan dibahas pada subbab ini di antaranya, massa jenis, tekanan, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas. Bahasan mengenai massa jenis dan tekanan telah Anda pelajari di SMP sehingga uraian materi yang disajikan
dalam subbab ini hanya bertujuan mengingatkan Anda tentang materi tersebut.
B. Rumus Fluida Dinamis
Anda akan mempelajari hukum-hukum Fisika yang berlaku pada fluida bergerak (dinamis). Pada pembahasan mengenai fluida
statis, Anda telah memahami bahwa hukum-hukum Fisika tentang fluida dalam keadaan statis bergantung pada massa jenis dan kedalaman titik pengamatan dari permukaan fluida. Tahukah Anda besaran-besaran yang berperan pada fluida dinamis? Untuk mengetahuinya, pelajarilah bahasan dalam bagian ini.
http://www.geniustoefl.com
http://www.geniusedukasi.com
Dokumen tersebut membahas tentang usaha, energi, dan daya. Ia menjelaskan konsep-konsep kunci seperti usaha, energi kinetik, energi potensial, hukum kekekalan energi, dan daya beserta rumus-rumus terkait. Tujuannya adalah agar pembaca dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu mengaplikasikannya dalam menyelesaikan soal-soal mekanika.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika fluida, termasuk konsep tekanan, hukum hidrostatika, hukum Archimedes, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti hidrometer dan kapal. Dibahas pula tentang tegangan permukaan zat cair dan viskositas fluida.
Dokumen tersebut berisi soal ujian KKPI tentang teknologi informasi dan komputer untuk kelas X di SMK Miftahussalam. Terdiri dari 30 soal pilihan ganda dan essay yang mencakup materi sistem operasi, aplikasi kantor, internet, dan jaringan komputer. Soal-soal tersebut dirancang untuk mengukur pemahaman siswa tentang konsep dan aplikasi dasar teknologi informasi.
Buku panduan ini membahas konsep-konsep gerak dan gaya seperti gerak lurus, melingkar, percepatan, gaya gesek, serta hukum-hukum Newton tentang gerak. Buku ini menjelaskan konsep-konsep tersebut beserta rumus-rumus dan contoh soal kasus-kasus gerak. Tujuannya adalah membantu pembaca memahami konsep-konsep fisika gerak dan gaya.
Dokumen tersebut membahas tentang fluida dan tekanan. Fluida adalah zat yang dapat mengalir seperti cairan, udara, dan gas. Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu permukaan. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida akan tersebar merata ke segala arah.
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxmateripptgc
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas dan hukum Hooke. Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk akibat gaya dan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Hukum Hooke menyatakan bahwa pertambahan panjang suatu benda sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan. Dokumen ini juga menjelaskan tegangan, regangan, dan modulus elastisitas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gerak periodik dan gerak harmonik, termasuk contohnya seperti gerakan bandul sederhana.
2. Dijelaskan pula hukum Hooke yang menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada benda elastis seperti pegas.
3. Terdapat pula penjelasan tentang periode, frekuensi, fase, dan sudut fase pada gerakan harmonik.
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas pada fisika SMA kelas XI, yang mencakup pengertian elastisitas, tegangan dan regangan, modulus Young, hukum Hooke, serta susunan pegas secara seri dan paralel."
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas, plastisitas, tegangan, regangan, modulus elastisitas, hukum Hooke, dan energi potensial elastisitas. Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya hilang, sedangkan plastis tidak dapat kembali ke bentuk semula. Tegangan dan regangan berhubungan dengan perubahan ukuran benda akibat gaya, sementara modulus elastisitas menunjukkan hubungan
Elastisitas dan Hukum Hooke merupakan materi pemlajaran fisika kelas XI SMA/MA yang membahas tentang elastis atau tidak elastisnya suatu benda, seperti pegas, karet dan sebagainya
Apabila gaya yang diterapkan terhadap suatu bahan dihilangkan, bahan tersebut akan kembali ke bentuknya semula, contohnya pegas dan karet. Ada juga benda yang mengalami bentuk secara permanen jika dikenai gaya, contohnya tanah liat dan lilin. Untuk membedakan karakteristik kedua jenis benda ini, benda dikatakan memiliki sifat elastis.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar dinamika seperti gaya, hukum-hukum gerak Newton, jenis-jenis gaya seperti gaya normal, gesek, dan gravitasi. Juga membahas strategi penyelesaian masalah dinamika dan contoh penerapan konsep-konsep tersebut seperti gerak benda di bidang miring dan menggunakan katrol.
Penetapan kadar sulfat dalam natrium sulfatAlfi Yuliyanti
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengendapan dan analisis kadar sulfat dalam garam glauber (Na2SO4) menjadi BaSO4. Sulfat diendapkan dengan BaCl2 dalam keadaan asam, dipemeramkan, disaring, dipijarkan untuk menghilangkan karbon, dan dibakar kembali dengan H2SO4 untuk mengubah BaS menjadi BaSO4. Kadar sulfat dihitung berdasarkan bobot abu akhir.
The document provides information about several species of birds found in Papua New Guinea and Indonesia, including 11 types of birds of paradise. It describes key details about each species such as physical characteristics, habitat, behavior, discovery details, and conservation status. Many of the birds of paradise featured have elaborate mating displays and sexual dimorphism between males and females. Several species are endemic to specific regions and some are threatened due to habitat loss.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar gaya fisika. Secara singkat, dokumen tersebut mendefinisikan gaya sebagai tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan keadaan gerak benda. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis gaya seperti gaya sentuh dan tak sentuh serta dampak gaya terhadap benda. Prinsip-prinsip dasar gaya seperti hukum Newton dan cara mengukur besar g
Mengaransemen lagu merupakan proses menyesuaikan komposisi musik dengan instrumen lain agar esensi musiknya tetap terjaga. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi nada dasar, irama, melodi, dan gerak akord. Prosesnya meliputi memilih lagu, mentranskripsikan, menentukan jangkauan nada, dan menambahkan harmoni sesuai sifat instrumen. Hasil akhir direkam dan dikoreksi sampai sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kependudukan Indonesia yang mencakup kuantitas penduduk, pertumbuhan penduduk, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk, ledakan penduduk dan upaya penanganannya, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, dan mobilitas penduduk.
1. OLEH KELOMPOK 1
Jarisa Alfi Yuliyanti
M. Rivaldy Sudrajat
Nisrina Zulfa F
Rahmat Fajar Shidiq
Yogie Rivaldy
2. SIFAT MEKANIK
Sifat yang menyatakan kemampuan suatu bahan/komponen
untuk menerima beban/gaya/energi tanpa menimbulkan
kerusakan pada bahan /komponen tersebut.
3. MATERI
Berat Jenis dan Kekuatan
Elastisitas
Massa Jenis (Strength)
Tegangan
Definisi
(Stress)
Regangan Hukum
(Strain) Hooke
Modulus Energi
Elastisitas Potensial
Pegas
4. BERAT JENIS
Perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat
dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa
jenis 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3. Berat jenis tidak
mempunyai satuan atau dimensi.
6. MASSA JENIS
A. Massa Jenis adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda. Satuan massa
jenis dalam SI adalah kg/m3. Perbandingan
dalam massa jenis. Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki
massa jenis yang berbeda.
9. TEGANGAN (STRESS)
Jika seutas kawat yang mempunyai luas
penampang A mengalami gaya tarik (F) pada
kedua ujungnya, maka kawat tersebut akan
mengalami tegangan.
Dalam hal ini, tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi
antara gaya yang bekerja pada suatu benda dengan
luas penampangnya.
10. TEGANGAN (STRESS)
Secara matematis, tegangan dapat ditentukan
sebagai berikut:
Dengan:
F = Gaya luar (N)
A = Luas permukaan (m2)
= tegangan (N/m2)
11. CONTOH SOAL
Dalam suatu pengujian terhadap baja,
diperoleh data bahwa ketika baja tersebut
ditarik dengan gaya 4x104 N, mengalami
pertambahan panjang 1,25 cm. Jika panjang
awal baja 50 m dan luas penampangnya 8 cm2,
tentukan tegangannya!
13. REGANGAN (STRAIN)
Jika benda diberi gaya, akan mengalami
perubaha panjang. Perbandingan perubahan
panjang mula-mula dengan panjang benda
disebut regangan.
Jadi rengangan adalah perubahan relatif
ukuran benda yang mengalami tegangan dari
keadaan semula.
14. REGANGAN (STRAIN)
Secara matematis, regangan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
dengan:
l = perubahan panjang (m2)
L0 = panjang awal (m2)
e = regangan
15. CONTOH SOAL
Dalam suatu pengujian terhadap baja,
diperoleh data bahwa ketika baja tersebut
ditarik dengan gaya 4x104 N, mengalami
pertambahan panjang 1,25 cm. Jika panjang
awal baja 50 m dan luas penampangnya 8 cm2,
tentukan regangannya!
17. Aplikasi
• Contoh aplikasi tegangan dan regangan dalam
Pembangunan Tembok.
• Tali, rantai, atau kawat dapat dimanfaatkan
jika dalam keadaan tegang. Sementara itu, batu
bata dapat di manfaatkan jika dalam keadaan
regang. Jika batu bata diregangkan, la akan
memberikan gaya balik yang setara. Itulah dasar
pembangunan tembok. Bobot batu
bata,ditambah muatan seperti lantai dan atap,
menekan bata bersamaan dan membentuk
struktur kuat. Semen yang diselipkan di antara
bata hanya untuk menyebarkan beban agar
merata di selun.jh permukaannya.
18. MODULUS ELASTISITAS
• Modulus elastis disebut juga dengan modulus
Young.
• Pada daerah elastis, besarnya tegangan berbanding
lurus dengan regangan. Perbandingan antara
tegangan dan regangan benda tersebut disebut
modulus elastisitas atau Modulus Young.
Pengukuran modulus Young dapat dilakukan
dengan menggunakan gelombang akustik, karena
kecepatan jalannya bergantung pada modulus
Young.
19. Modulus Elastisitas (Young)
Nilai modulus Young hanya bergantung pada
jenis benda (komposisi benda), tidak bergantung
pada ukuran atau bentuk benda. Nilai modulus
Young beberapa jenis bahan dapat kalian lihat
pada Tabel dibawah ini. Satuan SI untuk E adalah
pascal (Pa) atau N/m2.
20. MODULUS ELASTISITAS
• Secara matematis, modulus elastis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
dengan :
E = modulus elastisitas (N/m2 = Pa)
21. CONTOH SOAL
Dalam suatu pengujian terhadap baja,
diperoleh data bahwa ketika baja tersebut
ditarik dengan gaya 4x104 N, mengalami
pertambahan panjang 1,25 cm. Jika panjang
awal baja 50 m dan luas penampangnya 8 cm2,
tentukan modulus elastisnya!
23. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah Kemampuan sebuah benda untuk kembali
ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda
tersebut dihilangkan. . Adapun benda-benda yang tidak
memiliki elastisitas (tidak kembali ke bentuk awalnya) disebut
benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah liat dan
plastisin (lilin mainan).
24. Elastisitas
Ketika diberi gaya, suatu benda
akan mengalami deformasi, yaitu
perubahan ukuran atau bentuk.
Karena mendapat gaya, molekul-
molekul benda akan bereaksi dan
memberikan gaya untuk
menghambat deformasi. Gaya
yang diberikan kepada benda
dinamakan gaya luar, sedangkan
gaya reaksi oleh molekul-molekul
dinamakan gaya dalam. Ketika
Gambar sifat elestis
gaya luar dihilangkan, gaya dalam
pada pegas cenderung untuk mengembalikan
bentuk dan ukuran benda ke
keadaan semula.
25. HUKUM HOOKE
Hukum Hooke adalah
hubungan antara gaya yang bekerja
pada massa dan posisinya.
Mempertimbangkan sebuah benda
dengan massa yang ada di
permukaan gesekan dan
digantungkan pada sebuah pegas
dengan konstanta pegas. Gaya yang
diberikannya pegas pada massa
tergantung pada seberapa banyak
pegas diregangkan atau dikompresi,
sehingga gaya ini adalah fungsi dari
posisi massa.
26. Rumus Hukum Hooke
F= -kx
Dimana:
F= gaya [N (Newton)]
K= konstanta pegas [N/m (Newton per meter)]
x= jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya [m (meter)]
Dan Potensial Energi dari pegas adalah:
Ep = ½ kx2
27. Rumus Hukum Hooke
Berdasarkan Hukum III Newton (aksi-
reaksi), pegas akan mengadakan gaya yang
besarnya sama tetapi arah berlawanan
Fp F
Fp kx
Fp = gaya pegas
28. Perbandingan antara gaya (F) dengan
pertambahan panjang pegas (x) merupakan garis
lurus (k), seperti pada grafik
F
k
x
29. Contoh soal
1. Sebuah pegas yang panjangnya 25 cm
tergantung bebas. Ketika pegas tersebut diberi beban 30 N, ternyata
panjangnya
menjadi 26,5 cm. Tentukan tetapan pegas tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : x0 = 25 cm = 0,25 m
x = 26,5 cm = 0,265 m
F = 30 N
Ditanya : besarnya k (konstanta)?
jawab :
F =k.x
30 =k.(0,265 - 0,25)
30 =k.0,015
k.0,015 = 30
k = 30 / 0,015
k = 2000 N/m
30. Energi Potensial Pegas
• Kemampuan pegas untuk kembali ke bentuk semula disebut
energi potensial pegas.
• Secara umum, energi potensial pegas dapat dirumuskan:
Ep : ½ .k.x2
• Keterangan:
• Ep : energi potensial pegas (joule)
• k : konstanta pegas (N/m)
• x : pertambahan panjang (m)
• F : gaya pegas (N)
• Contoh penerapan energi potensial pegas yaitu pada anak
panah yang dilepaskan. Contoh lainnya adalah pada mobil
mainan yang akan bergerak maju setelah kita beri gaya dorong
ke belakang.
31. Contoh soal
Sebuah pegas memiliki konstanta pegas 200Nm-1.
Pegas diregangkan sehingga bertambah panjang 10
cm. Tentukanlah energi potensial elastis pegas.
Pembahasan :
Diketahui :
k = 200Nm-1
x = 10cm=0,1m
Ditanyakan : Ep
Jawab :
Ep = 1/2 .k .x2
= ½ . 200. (0,1)2
= 1 Joule
32. Rangkaian Paralel
Jika dua pegas spiral atau lebih yang disusun secara paralel
sesuai dengan prinsip-prinsip berikut :
Gaya tarikan pada rangkaian paralel pegas adalah sama dengan
total gaya tarikan pada setiap pegas.
Jika F adalah Gaya tarikan pada rangkaian paralel pegas dan
F1 dan F2 adalah gaya tarikan pada setiap pegas, Maka :
F = F1 + F2
Pertambahan panjang pegas dari rangkaian pegas paralel
adalah sama dengan pertambahan panjang dari setiap pegas.
Jika ∆X1 dan ∆X2 adalah pertambahan panjang dari setiap
pegas dan ∆X adalah pertambahan panjang dari rangkaian paralel
pegas, Sehingga :
∆X = ∆X1 = ∆X2
33. Rangkaian Paralel
Pertambahan panjang pegas dari
rangkaian pegas paralel adalah sama
dengan pertambahan panjang dari
setiap pegas.
Jika ∆X1 dan ∆X2 adalah
pertambahan panjang dari setiap
pegas dan ∆X adalah pertambahan
panjang dari rangkaian paralel pegas,
Sehingga :
∆X = ∆X1 = ∆X2
34. Rangkaian paralel
Hubungan antara konstanta gaya pegas dari
pegas paralel dan konstanta gaya pegas dari
setiap pegas dapat di tuliskan sebagai
berikut:
F = Kp ∆X
F1 = K1 ∆X1 → F1 = K1 ∆X
F2 = K2 ∆X2 → F2 = K2 ∆X
Karena F = F1 + F2, maka Kp = K1 + K2
Persamaan diatas menunjukkan bahwa
konstanta rangkaian paralel pegas adalah
sama dengan total konstanta gaya pegas dari
pegas yang disusun secara paralel, yang
menunjukkan persamaan :
Kp = K1 + K2 + K3 + … + Kn
35. Rangkaian seri
Jika dua atau lebih pegas yang disusun secara seri
sesuai dengan prinsip prinsip berikut :
Gaya tarikan pada rangkaian seri pegas adalah
sama dengan yang dikeluarkan oleh setiap pegas
Jika F1 dan F2 adalah gaya tarikan yang
dikeluarkan oleh setiap pegas dan F adalah gaya
tarikan pada rangkaian seri pegas, Maka :
F1 = F2 = F
Pertambahan panjang dari rangkaian seri pegas
adalah sama dengan beberapa pertambahan
panjang dari setiap pegas
Jika ∆X1 dan ∆X2 adalah pertambahan panjang
dari setiap pegas dan ∆X adalah pertambahan
panjang dari rangkaian seri pegas, Maka :
∆X = ∆X1 = ∆X2
36. Rangkaian seri
Didasarkan dengan dua prinsip diatas dan Hukum Hooke,
Hubungan antara konstanta gaya pegas dari rangkaian seri
pegas and konstanta gaya pegas dari setiap pegas dapat
ditetapkan sebagai berikut :
F = Ks ∆X → ∆X = F/Ks
F = K1 ∆X → ∆X1 = F1/K1 = F/K1
F = K2 ∆X → ∆X2 = F2/K2 = F/K2
Karena ∆X = ∆X1 = ∆X2 , Maka :
1/Ks = 1/K1 =1/K2
Untuk susunan seri yang terdiri dari dua pegas atau lebih
daripada konstanta rangkaian seri pegas dapat ditetapkan
oleh persamaan berikut:
Untuk n pegas identik yang masing masing memiliki konstanta
k yang disusun secra seri berlaku persamaan sebagai berikut :
Ks = K/n
37. Contoh soal
2. Sebuah pegas yang panjangnya 30 cm
tergantung bebas. ketetapan pegas tersebut 6000 N/m, ternyata
panjangnya menjadi 40,5 cm. Tentukan gaya
pegas tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : x0 = 30 cm = 0,3 m
xt = 40,5 cm = 0,405 m
k = 6000 N/m
Ditanya : F ?
jawab :
F =k.x
F =6000.(0,405 - 0,3)
F =6000.0,105
F = 630 N