SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
SECARA KROMATOGRAFI GAS
DI PT PERTAMINA EP ASET 3 JATIBARANG
oleh :
ARIF SETYABUDI
126325
ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X
SECARA KROMATOGRAFI GAS
DI PT PERTAMINA EP ASET 3 JATIBARANG FIELD
oleh :
ARIF SETYABUDI
126325
Konsumen
GAS ALAM
LAB PE
1090 MMSCFD
• Perusahaan
• Bahan
industri
• Pasokan
pembangkit
PENDAHULUAN
ANALISIS
• Komposisi
hidrokarbon
• Gas Pengotor
• GHV
• Densitas relatif
Perusahaan gas
Bahan bakar
industri
Pasokan
pembangkit listrik
ANALISIS
Menentukan komposisi hidrokarbon,
GHV (gross heating value), dan densitas
dapat diketahui mutu gas yang akan
.
TUJUAN PERCOBAAN
hidrokarbon, gas pengotor, nilai total kalor kotor atau
densitas relatif dari contoh gas alam agar
akan dipasarkan.
80 % ?
Tempat dan Waktu
Laboratorium Petroleum Engineering Jatibarang
Field PT Pertamina EP Aset 3 yang berlokasi di
Jalan Raya Mundu, Karangampel, Indramayu
45283.
TEMPAT
Mei hingga Juni 2015
WAKTU
• kromatograf gas Agilent AT 7890B,
• silinder bom 500 cc,
• oven tabung contoh gas,
• oven tabung gas standar,
• tabung gas standar,
• konektor,
• komputer penampil,
• pengolah data kromatogram,
• manometer,
• tabung gas pembawa,
• kompresor,
• kunci inggris,
• botol air,
ALAT
ALAT DAN BAHAN
Bahan uji:
Contoh gas alam sumur gabungan X PT
Pertamina EP Jatibarang Field pada silinder
bom kapasitas 500cc. Pengambilan contoh
dilakukan oleh petugas sampling pada
tanggal 27 Mei 2015.
Bahan gas standar
Gas standar air liquide Indonesia
BAHAN
Metode Percobaan
Pengambilan Contoh
(GPA 2166-05)
Pengambilan Contoh
(GPA 2166-05)
•Pengukuran
standar dan
dengan
kromatograf
(GPA 2261
PengujianPengujian
Pengukuran gas
dan contoh
kromatograf gas
2261-00)
PengujianPengujian •%mol komponen
contoh (GPA 2261-
00)
•nilai sifat fisika
(GPA 2172-09):
GHV (gross heating
value), dan densitas
relatif.
PerhitunganPerhitungan
Cara Kerja
1. Pengambilan Contoh (GPA 2166-05)
Manometer
outlet
flowline
dilepas
Katup
pengambila
n contoh
silinder bom
+ konektor,
disambungkan pada titik
konektor silinder bom
disambungkan pada titik
pada katup outlet
flowline.
Gas dialirkan,
pembersihan
silinder gas
(deflushing) 3X
ulangan
Kerangan
dikencangkan (rapat),
silinder bom dapat
dilepas.
Lampiran 1
Cara Kerja
2. Pengujian
Pengujian
• Pengkondisian
• A. Pengukuran
• B. Pengukuran
Pengkondisian kromatograf gas
Pengukuran gas standar
Pengukuran contoh
Cara Kerja (Lanjutan)
2. Pengujian
Pengaturan kromatograf gas
Gas pembawa : Helium
Inlet
Temperatur : 110°C
Tekanan : 50 psi
Septum purge
flow
: 0,00 mL/min
Aliran : 15,96 mL/min
Katup
Jumlah : 2 (A dan B)
Temperatur : 110°C
Oven
Temperatur
oven
Waktu analisis
Kolom
Kolom
Kolom
Kolom
Detektor
Tipe
Temperatur
Oven
Temperatur
oven
: 90°C
Waktu analisis : 22 menit
Kolom
Kolom 1 : 6’ x 18’’ SS dikemas dengan MS 13X 45-
60 Mesh
Kolom 2 : 6 x 1/8’ SS dikemas dengan Hayesep Q 80-
100 Mesh
Kolom 3 : 200/500, 30 wt%, 30 ft X 1/8 in. Odd
Detektor
Tipe : TCD
Temperatur : 200°C Lampiran 2
Cara Kerja (Lanjutan)
2a. Pengukuran gas standar
Tabung gas
standar
dipanaskan
(155°F , 30 menit)
Konektor gas
standar
disambungkan
pada injektor
kromatograf
gas. Aliran gas
standar diatur
+ membilas
sample loop
injektor.
Kerangan
injektor ditutup
tepat pada
saat tidak ada
gelembung
pada botol air
START pada
kromatograf
gas.
Cara Kerja (Lanjutan)
2b. Pengukuran Contoh
Silinder bom
contoh
ddipanaskan
(155°F, 30
menit)
Konektor katup
silinder bom contoh
gas disambungkan
injektor sample loop
Aliran gas
diatur +
membilas
sample loop
injektor.
Kerangan
injektor
ditutup tepat
pada saat
tidak ada
gelembung
pada botol
air
START pada
kromatograf
gas.
Lampiran 3
3. Perhitungan
Perhitungan %mol komponen contoh
a. Penentuan faktor respon komponen
Keterangan:
F : Faktor respon komponen
S : Besarnya %mol komponen standar
A : Luas area komponen standar
b. Penentuan konsentrasi absolut komponen
Keterangan:
C : Konsentrasi absolut
F : Faktor respon komponen
A : Luas area komponen contoh
Cara Kerja (Lanjutan)
c. Perhitungan konsentrasi sebenarnya
Keterangan :
X : Konsentrasi sebenarnya
C : Konsentrasi absolut
T : Total konsentrasi absolut semua komponen
Cara Kerja (Lanjutan)
Nilai total kalor kotor atau GHV (gross heating value
Keterangan:
GHV : Nilai total kalor kotor (Btu/SCF)
Xi : Persen mol tiap komponen hidrokarbon (%)
Hvi : Nilai kalor standar tiap komponen hidrokarbon (
Densitas relatif
Keterangan :
BM : Bobot molekul (g/mol) (GPA 2145
X : Persen mol tiap komponen dalam contoh (%)
BM udara : 28,9625 g/mol (GPA 2145
Perhitungan nilai sifat fisika
gross heating value)
kotor (Btu/SCF)
mol tiap komponen hidrokarbon (%)
kalor standar tiap komponen hidrokarbon (GPA 2145, 2009)
GPA 2145, 2009)
Persen mol tiap komponen dalam contoh (%)
GPA 2145, 2009)
Lampiran 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa kualitatif
• Kromatogram komponen
Lampiran 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gas standar
Contoh gas alam sumur gabungan X
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Komponen Gas Standar Air Liquid
Indonesia
1 Heksana plus
2 Propana
3 i-Butana
4 n-Butana
5 i-Pentana
6 n-Pentana
7 Karbon dioksida 13,118
8 Etana 15,978
9 Nitrogen 17,571
10 Metana 18,321
Analisa kualitatif
•Waktu retensi gas standar dan contoh gas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu retensi (menit)
Gas Standar Air Liquid
Indonesia
Contoh Gas Sumur
Gabungan X
1,554 1,548
3,581 3,588
4,718 4,718
5,558 5,562
8,217 8,268
9,474 9,473
13,118 13,155
15,978 15,992
17,571 17,555
18,321 18,305 Lampiran 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Komposisi Hidrokarbon Contoh
 Perhitungan faktor respon
No.
Komponen
Gas standar
%mol Luas area
S A
1. Heksana plus 0,4491 2095,4
2. Propana 2,5235 6282,9
3. i-Butana 0,5045 1351,0
4. n-Butana 0,5019 1513,9
5. i-Pentana 0,2994 977,0
6. n-Pentana 0,2951 996,0
7. Karbon dioksida 15,1628 29652,0
8. Etana 2,5672 4689,6
9. Nitrogen 2,4559 4378,2
10. Metana 75,2409 14,9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor respon
komponen
F=S/A
0,0002
0,0004
0,0004
0,0003
0,0003
0,0003
0,0005
0,0005
0,0006
5,0497
Perhitungan komponen contoh
menggunakan rumus:
Contoh perhitungan faktor respon
heksana plus :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis komposisi hidrokarbon contoh
 Perhitungan %mol komponen contoh
No.
Komponen
Contoh Gas
Faktor Respon
Komponen
Luas area %mol
F A C=FxA
1 Heksana plus 0,0002 1847,7 0,3960
2 Propana 0,0004 3206,1 1,2877
3 i-Butana 0,0004 895,0 0,3342
4 n-Butana 0,0003 890,3 0,2952
5 i-Pentana 0,0003 462,8 0,1418
6 n-Pentana 0,0003 282,8 0,0838
7 Karbon dioksida 0,0005 16837,9 8,6102
8 Etana 0,0005 3986,9 2,1825
9 Nitrogen 0,0006 13209,9 7,4099
10 Metana 5,0497 16,0 80,7956
Jumlah (T) 101,5370
HASIL DAN PEMBAHASAN
%mol
Normalisasi %mol
C=FxA
0,3960 0,39
1,2877 1,27
0,3342 0,33
0,2952 0,29
0,1418 0,14
0,0838 0,08
8,6102 8,48
2,1825 2,15
7,4099 7,30
80,7956 79,57
101,5370 100,00
Perhitungan komponen contoh
menggunakan rumus:
Contoh perhitungan %mol pada
heksana plus:
Perhitungan normalisasi %mol
menggunakan rumus:
Contoh perhitungan normalisasi %mol
pada heksana plus :
Lampiran 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Analisis nilai sifat fisikaNilai total kalor kotor
Nomor
Komponen
Contoh Gas
%mol
Nilai Kalor standar
(Btu/SCF)
A B
1. Heksana plus 0,39 4755,9
2. Propana 1,27 2516,1
3. i-Butana 0,33 3251,9
4. n-Butana 0,29 3262,3
5. i-Pentana 0,14 4000,9
6. n-Pentana 0,08 4008,7
7. Karbon dioksida 8,48 0,0
8. Etana 2,15 1769,7
9. Nitrogen 7,30 0,0
10. Metana 79,57 1010,0
GHV (Btu/SCF)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nikai kalor
standar x %mol
C=A*B
18,5488
31,9098
10,7039
9,4832
5,5884
3,3080
0,0000
38,0395
0,0000
803,6831
921,2647
Perhitungan nilai total kalor kotor
atau GHV (gross heating value)
menggunakan rumus:
Contoh perhitungan GHV:
Lampiran 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Densitas relatif
Nomor Komponen
%mol Bobot molekul
%mol x Bobot
A B
1. Heksana plus 0,39 86,1780
2. Propana 1,27 44,0956
3. i-Butana 0,33 58,1222
4. n-Butana 0,29 58,1222
5. i-Pentana 0,14 72,1488
6. n-Pentana 0,08 72,1488
7.
Karbon
dioksida
8,48 44,0095
8. Etana 2,15 30,0690
9. Nitrogen 7,30 28,0134
10. Metana 79,57 16,0425
Jumlah Total BM Komponen Hidrokarbon (D)
HASIL DAN PEMBAHASAN
%mol x Bobot
Molekul
0,3361
0,5592
0,1913
0,1690
0,1008
0,0595
3,7319
0,6463
2,0444
12,7654
20,6040
Perhitungan nilai densitas relatif
menggunakan rumus:
Contoh perhitungan densitas relatif
Lampiran 7
Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa komposisi
hidrokarbon contoh gas alam sumur gabungan X
PT Pertamina EP aset 3 Jatibarang Field terdiri
dari metana 79,57%mol, etana 2,15%mol,
propana 1,27%mol, i-butana 0,33%mol, n-
butana 0,29%mol, i-pentana 0,14%mol, n-
pentana 0,08%mol, heksana plus 0,39%mol,
senyawa pengotornya berupa nitrogen
7,30%mol, dan karbon dioksida 8,48%mol.
Analisis sifat fisika didapat nilai kalor sebesar
921,3 Btu/SCF dan nilai densitas relatif sebesar
0,7114.
KESIMPULAN
921,3 Btu/SCF
GHV
LinkedIn: ARIF SETYABUDI
THANK YOU!
FOR YOUR ATTENTION
Email : setbud111@gmail.com
THANK YOU!
FOR YOUR ATTENTION
setbud111@gmail.com Phone: 08569934022

More Related Content

ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X

  • 2. ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X SECARA KROMATOGRAFI GAS DI PT PERTAMINA EP ASET 3 JATIBARANG oleh : ARIF SETYABUDI 126325 ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X SECARA KROMATOGRAFI GAS DI PT PERTAMINA EP ASET 3 JATIBARANG FIELD oleh : ARIF SETYABUDI 126325
  • 3. Konsumen GAS ALAM LAB PE 1090 MMSCFD • Perusahaan • Bahan industri • Pasokan pembangkit PENDAHULUAN ANALISIS • Komposisi hidrokarbon • Gas Pengotor • GHV • Densitas relatif Perusahaan gas Bahan bakar industri Pasokan pembangkit listrik ANALISIS
  • 4. Menentukan komposisi hidrokarbon, GHV (gross heating value), dan densitas dapat diketahui mutu gas yang akan . TUJUAN PERCOBAAN hidrokarbon, gas pengotor, nilai total kalor kotor atau densitas relatif dari contoh gas alam agar akan dipasarkan. 80 % ?
  • 5. Tempat dan Waktu Laboratorium Petroleum Engineering Jatibarang Field PT Pertamina EP Aset 3 yang berlokasi di Jalan Raya Mundu, Karangampel, Indramayu 45283. TEMPAT Mei hingga Juni 2015 WAKTU
  • 6. • kromatograf gas Agilent AT 7890B, • silinder bom 500 cc, • oven tabung contoh gas, • oven tabung gas standar, • tabung gas standar, • konektor, • komputer penampil, • pengolah data kromatogram, • manometer, • tabung gas pembawa, • kompresor, • kunci inggris, • botol air, ALAT ALAT DAN BAHAN Bahan uji: Contoh gas alam sumur gabungan X PT Pertamina EP Jatibarang Field pada silinder bom kapasitas 500cc. Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas sampling pada tanggal 27 Mei 2015. Bahan gas standar Gas standar air liquide Indonesia BAHAN
  • 7. Metode Percobaan Pengambilan Contoh (GPA 2166-05) Pengambilan Contoh (GPA 2166-05) •Pengukuran standar dan dengan kromatograf (GPA 2261 PengujianPengujian Pengukuran gas dan contoh kromatograf gas 2261-00) PengujianPengujian •%mol komponen contoh (GPA 2261- 00) •nilai sifat fisika (GPA 2172-09): GHV (gross heating value), dan densitas relatif. PerhitunganPerhitungan
  • 8. Cara Kerja 1. Pengambilan Contoh (GPA 2166-05) Manometer outlet flowline dilepas Katup pengambila n contoh silinder bom + konektor, disambungkan pada titik konektor silinder bom disambungkan pada titik pada katup outlet flowline. Gas dialirkan, pembersihan silinder gas (deflushing) 3X ulangan Kerangan dikencangkan (rapat), silinder bom dapat dilepas. Lampiran 1
  • 9. Cara Kerja 2. Pengujian Pengujian • Pengkondisian • A. Pengukuran • B. Pengukuran Pengkondisian kromatograf gas Pengukuran gas standar Pengukuran contoh
  • 10. Cara Kerja (Lanjutan) 2. Pengujian Pengaturan kromatograf gas Gas pembawa : Helium Inlet Temperatur : 110°C Tekanan : 50 psi Septum purge flow : 0,00 mL/min Aliran : 15,96 mL/min Katup Jumlah : 2 (A dan B) Temperatur : 110°C Oven Temperatur oven Waktu analisis Kolom Kolom Kolom Kolom Detektor Tipe Temperatur Oven Temperatur oven : 90°C Waktu analisis : 22 menit Kolom Kolom 1 : 6’ x 18’’ SS dikemas dengan MS 13X 45- 60 Mesh Kolom 2 : 6 x 1/8’ SS dikemas dengan Hayesep Q 80- 100 Mesh Kolom 3 : 200/500, 30 wt%, 30 ft X 1/8 in. Odd Detektor Tipe : TCD Temperatur : 200°C Lampiran 2
  • 11. Cara Kerja (Lanjutan) 2a. Pengukuran gas standar Tabung gas standar dipanaskan (155°F , 30 menit) Konektor gas standar disambungkan pada injektor kromatograf gas. Aliran gas standar diatur + membilas sample loop injektor. Kerangan injektor ditutup tepat pada saat tidak ada gelembung pada botol air START pada kromatograf gas.
  • 12. Cara Kerja (Lanjutan) 2b. Pengukuran Contoh Silinder bom contoh ddipanaskan (155°F, 30 menit) Konektor katup silinder bom contoh gas disambungkan injektor sample loop Aliran gas diatur + membilas sample loop injektor. Kerangan injektor ditutup tepat pada saat tidak ada gelembung pada botol air START pada kromatograf gas. Lampiran 3
  • 13. 3. Perhitungan Perhitungan %mol komponen contoh a. Penentuan faktor respon komponen Keterangan: F : Faktor respon komponen S : Besarnya %mol komponen standar A : Luas area komponen standar b. Penentuan konsentrasi absolut komponen Keterangan: C : Konsentrasi absolut F : Faktor respon komponen A : Luas area komponen contoh Cara Kerja (Lanjutan) c. Perhitungan konsentrasi sebenarnya Keterangan : X : Konsentrasi sebenarnya C : Konsentrasi absolut T : Total konsentrasi absolut semua komponen
  • 14. Cara Kerja (Lanjutan) Nilai total kalor kotor atau GHV (gross heating value Keterangan: GHV : Nilai total kalor kotor (Btu/SCF) Xi : Persen mol tiap komponen hidrokarbon (%) Hvi : Nilai kalor standar tiap komponen hidrokarbon ( Densitas relatif Keterangan : BM : Bobot molekul (g/mol) (GPA 2145 X : Persen mol tiap komponen dalam contoh (%) BM udara : 28,9625 g/mol (GPA 2145 Perhitungan nilai sifat fisika gross heating value) kotor (Btu/SCF) mol tiap komponen hidrokarbon (%) kalor standar tiap komponen hidrokarbon (GPA 2145, 2009) GPA 2145, 2009) Persen mol tiap komponen dalam contoh (%) GPA 2145, 2009) Lampiran 4
  • 15. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa kualitatif • Kromatogram komponen Lampiran 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gas standar Contoh gas alam sumur gabungan X
  • 16. HASIL DAN PEMBAHASAN No Komponen Gas Standar Air Liquid Indonesia 1 Heksana plus 2 Propana 3 i-Butana 4 n-Butana 5 i-Pentana 6 n-Pentana 7 Karbon dioksida 13,118 8 Etana 15,978 9 Nitrogen 17,571 10 Metana 18,321 Analisa kualitatif •Waktu retensi gas standar dan contoh gas HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu retensi (menit) Gas Standar Air Liquid Indonesia Contoh Gas Sumur Gabungan X 1,554 1,548 3,581 3,588 4,718 4,718 5,558 5,562 8,217 8,268 9,474 9,473 13,118 13,155 15,978 15,992 17,571 17,555 18,321 18,305 Lampiran 5
  • 17. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Komposisi Hidrokarbon Contoh  Perhitungan faktor respon No. Komponen Gas standar %mol Luas area S A 1. Heksana plus 0,4491 2095,4 2. Propana 2,5235 6282,9 3. i-Butana 0,5045 1351,0 4. n-Butana 0,5019 1513,9 5. i-Pentana 0,2994 977,0 6. n-Pentana 0,2951 996,0 7. Karbon dioksida 15,1628 29652,0 8. Etana 2,5672 4689,6 9. Nitrogen 2,4559 4378,2 10. Metana 75,2409 14,9 HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor respon komponen F=S/A 0,0002 0,0004 0,0004 0,0003 0,0003 0,0003 0,0005 0,0005 0,0006 5,0497 Perhitungan komponen contoh menggunakan rumus: Contoh perhitungan faktor respon heksana plus :
  • 18. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis komposisi hidrokarbon contoh  Perhitungan %mol komponen contoh No. Komponen Contoh Gas Faktor Respon Komponen Luas area %mol F A C=FxA 1 Heksana plus 0,0002 1847,7 0,3960 2 Propana 0,0004 3206,1 1,2877 3 i-Butana 0,0004 895,0 0,3342 4 n-Butana 0,0003 890,3 0,2952 5 i-Pentana 0,0003 462,8 0,1418 6 n-Pentana 0,0003 282,8 0,0838 7 Karbon dioksida 0,0005 16837,9 8,6102 8 Etana 0,0005 3986,9 2,1825 9 Nitrogen 0,0006 13209,9 7,4099 10 Metana 5,0497 16,0 80,7956 Jumlah (T) 101,5370 HASIL DAN PEMBAHASAN %mol Normalisasi %mol C=FxA 0,3960 0,39 1,2877 1,27 0,3342 0,33 0,2952 0,29 0,1418 0,14 0,0838 0,08 8,6102 8,48 2,1825 2,15 7,4099 7,30 80,7956 79,57 101,5370 100,00 Perhitungan komponen contoh menggunakan rumus: Contoh perhitungan %mol pada heksana plus: Perhitungan normalisasi %mol menggunakan rumus: Contoh perhitungan normalisasi %mol pada heksana plus : Lampiran 6
  • 19. HASIL DAN PEMBAHASAN  Analisis nilai sifat fisikaNilai total kalor kotor Nomor Komponen Contoh Gas %mol Nilai Kalor standar (Btu/SCF) A B 1. Heksana plus 0,39 4755,9 2. Propana 1,27 2516,1 3. i-Butana 0,33 3251,9 4. n-Butana 0,29 3262,3 5. i-Pentana 0,14 4000,9 6. n-Pentana 0,08 4008,7 7. Karbon dioksida 8,48 0,0 8. Etana 2,15 1769,7 9. Nitrogen 7,30 0,0 10. Metana 79,57 1010,0 GHV (Btu/SCF) HASIL DAN PEMBAHASAN Nikai kalor standar x %mol C=A*B 18,5488 31,9098 10,7039 9,4832 5,5884 3,3080 0,0000 38,0395 0,0000 803,6831 921,2647 Perhitungan nilai total kalor kotor atau GHV (gross heating value) menggunakan rumus: Contoh perhitungan GHV: Lampiran 6
  • 20. HASIL DAN PEMBAHASAN Densitas relatif Nomor Komponen %mol Bobot molekul %mol x Bobot A B 1. Heksana plus 0,39 86,1780 2. Propana 1,27 44,0956 3. i-Butana 0,33 58,1222 4. n-Butana 0,29 58,1222 5. i-Pentana 0,14 72,1488 6. n-Pentana 0,08 72,1488 7. Karbon dioksida 8,48 44,0095 8. Etana 2,15 30,0690 9. Nitrogen 7,30 28,0134 10. Metana 79,57 16,0425 Jumlah Total BM Komponen Hidrokarbon (D) HASIL DAN PEMBAHASAN %mol x Bobot Molekul 0,3361 0,5592 0,1913 0,1690 0,1008 0,0595 3,7319 0,6463 2,0444 12,7654 20,6040 Perhitungan nilai densitas relatif menggunakan rumus: Contoh perhitungan densitas relatif Lampiran 7
  • 21. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa komposisi hidrokarbon contoh gas alam sumur gabungan X PT Pertamina EP aset 3 Jatibarang Field terdiri dari metana 79,57%mol, etana 2,15%mol, propana 1,27%mol, i-butana 0,33%mol, n- butana 0,29%mol, i-pentana 0,14%mol, n- pentana 0,08%mol, heksana plus 0,39%mol, senyawa pengotornya berupa nitrogen 7,30%mol, dan karbon dioksida 8,48%mol. Analisis sifat fisika didapat nilai kalor sebesar 921,3 Btu/SCF dan nilai densitas relatif sebesar 0,7114. KESIMPULAN 921,3 Btu/SCF GHV
  • 22. LinkedIn: ARIF SETYABUDI THANK YOU! FOR YOUR ATTENTION Email : [email protected] THANK YOU! FOR YOUR ATTENTION [email protected] Phone: 08569934022