2. ADALAH DUA SITIM YANG TERPISAH TAPI SALING
BERHUBUNGAN YAKNI SISTIM KARDIOVASKULAR
(SISTIM VASKULARISASI DARAH) DAN SISTIM
VASKULARISASI LIMFE
3. 8/30/04 3
SISTEM KARDIOVASKULER
JANTUNG
ARTERI
ARTERI BESAR
ARTERI SEDANG
ARTERI KECIL
KAPILER
KAPILER BERFENESTRA
KAPILER TIDAK BERFENESTRA
VENA
VENA KECIL
VENA SEDANG
VENA BESAR
BERBAGAI BENTUK LAIN PEMBULUH DARAH
SUBOWO
5. SISTIM KARDIOVASKULER
TERDIRI ATAS 2
1. JANTUNG
2. PEMBULUH DARAH
FUNGSI :
MENDORONG DAN MENGANGKUT DARAH DAN
BERMACAM-MACAM ISINYA KESELURUH TUBUH
TERDIRI ATAS
- SIRKULASI PULMONAL
- SIRKULASI SISTEMIK
6. 8/30/04 6
DINDING SISTEM KARDIOVASKULAR
STRUKTUR UMUM (KECUALI KAPILER)
DINDING BERLAPIS 3
TUNICA INTIMA: DILAPISI OLEH SELAPIS SEL ENDOTEL
TUNICA MEDIA
TUNICA ADVENTITIA
ARTERI
MAKIN MENJAUHI JANTUNG DIAMETER MAKIN
MENGECIL
VENA
MAKIN MENDEKATI JANTUNG DIAMETER MAKIN
MEMBESAR DILENGKAPI VALVULA
VALVULA
KATUP SEBAGAI LIPATAN DINDING LAPIS TERDALAM
PADA JANTUNG DAN VENA
SUBOWO
7. 8/30/04 7
STRUKTUR UMUM PEMBULUH DARAH
TUNICA INTIMA
LAPISAN DALAM YANG DITUTUPI OLEH SEL ENDOTEL
TUNICA MEDIA
LAPISAN TENGAH
TUNICA ADVENTITIA
LAPISAN LUAR
MIKROSKOPIS
DINDING ARTERIA BERBEDA DENGAN VENA
TERGANTUNG PADA DIAMETER PEMBULUH DARAH
SUBOWO
8. ARTERI
ADALAH PEMBULUH YANG MENGANTARKAN
DARAH KELUAR DARI JANTUNG DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN ATAS 3 KATEGORI
1. TIPE ELASTIS ( KONDUKSI, ARTERI BESAR )
2. TIPE MUSKULER ( DISTRIBUSI, ARTERI SEDANG/KECIL)
3. ARTERIOL
4. BENTUK KHUSUS:
METARTERIOLA
ARTERIA PERALIHAN
PENGHUBUNG ARTERI DAN VENA
10. TIPE ELASTIS
MENERIMA DARAH LANGSUNG DARI JANTUNG
TIPE MUSKULER
MENDISTRIBUSIKAN DARAH KE BERBAGAI
ORGAN
ARTERIOLE
MENGATUR DISTRIBUSI DARAH KE JALA-JALA
KAPILER MELALUI VASOKONTRIKSI DAN
VASODILATASI
12. TUNIKA INTIMA
TERDIRI ATAS SELAPIS SEL GEPENG . SEL
ENDOTEL MEMBATASI LUMEN DENGAN
JARINGAN IKAT SUBENDOTEL
TUNIKA MEDIA
TERDIRI DARI SEL OTOT POLOS YANG TERSUSUN
KONSENTRIS DAN JARINGAN IKAT FIBROELASTIS
TUNIKA ADVENTISIA
LAPISAN PALING LUAR TERDIRI DARI JARINGAN
IKAT FIBROELASTIS
13. ARTERI TIPE ELASTIS
- ADALAH ARTERI TERBESAR YANG DISEBUT
AORTA
- TERKENA PERUBAHAN SIKLIK TEKANAN DARAH ,
TINGGI KETIKA VENTRIKEL MEMOMPA DARAH
KE LUMENNYA
RENDAHANTARA PENGOSONGAN RUANG-
RUANG INI
14. UNTUK MENGIMBANGI PENGARUH TEKANAN
YANG BERGANTIAN >>> SERAT ELASTIN PADA
DINDING
SERAT ELASTIN JUGA UNTUK MENJAGA
STABILITAS STRUKTURNYA DAN MEMUDAHKAN
PELEBARAN UNTUK MEMPERTAHANKAN
TEKANAN DARAH DIANTARA DENYUTAN
JANTUNG
15. 8/30/04 15
ARTERIA BESAR
MIKROSKOPIS DINDING
TUNICA INTIMA
ENDOTEL
LAPISAN SUB-ENDOTELIAL
JARINGAN PENGIKAT LONGGAR, KADANG-
KADANG SEL OTOT POLOS
SEDIKIT SERABUT KOLAGEN, ELASTIS DAN
FIBROBLAS
TUNICA MEDIA ( TEBAL: 500 m)
MEMBRANA ELASTICA INTERNA
40 - 70 LEMBAR LAMINA ELASTICA BERJARAK: 5 m
- 15 m
CELAH-CELAH DIISI: SEL OTOT POLOS,
FIBROBLAS, SERAT KOLAGEN,
MEMBRANA ELASTICA EXTERNA (TIPIS)
SUBOWO
16. TUNICA ADVENTITIA (TIPIS)
JARINGAN PENGIKAT , SERABUT KOLAGEN
MEMANJANG, VASA VASORUM
CONTOH ARTERI BESAR :
AORTA, A. SUBCLAVIA, A. ANONIMA, A. CAROTIS
COMMUNIS, A. SUBCLAVIA
18. 8/30/04 18
ARTERIA SEDANG
MIKROSKOPIS:
TUNICA INTIMA
ENDOTEL
LAPISAN SUBENDOTEL: JARINGAN PENGIKAT DENGAN KADANG-
KADANG SEDIKIT SEL-SEL OTOT POLOS
MEMBRANA ELASTICA INTERNA : MENCOLOK (BERGELOMBANG)
TUNICA MEDIA
LAPISAN JARINGAN OTOT POLOS DAPAT MENCAPAI: 40 LAP.
DI ANTARA LAPISAN OTOT POLOS TERDAPAT LAPISAN ELASTIS
BERCAMPUR SERAT RETIKULER
OTOT POLOS TERSUSUN MELINGKAR
MEMBRANA ELASTICA EXTERNA
TUNICA ADVENTITIA
MUNGKIN LEBIH TEBAL DARIPADA TUNICA MEDIA
SERAT-SERAT ELASTIS, KOLAGEN MEMANJANG, FIBROBLAS
VASA VASORUM
SUBOWO
24. 8/30/04 24
CIRI
MENGANGKUT DARAH KE JANTUNG
JUMLAH LEBIH BESAR DARIPADA ARTERIA
MENDEKATI JANTUNG DIAMETER MAKIN BESAR
BIASANYA BERADA DI DEKAT ARTERINYA
KETEBALAN DINDING LEBIH TIPIS DENGAN VALVULA
BIASANYA PADA SEDIAAN DALAM KONDISI KOLAPS
KLASIFIKASI:
VENA BESAR
VENA SEDANG
VENA KECIL = VENULA
DINDING
TUNICA INTIMA
TUNICA MEDIA
TUNICA ADVENTITIA
VENA
SUBOWO
25. PERBANDINGAN DENGAN ARTERI, DINDING
VENA LEBIH TIPIS DAN LEBIH BESAR, LUMEN
LEBIH TIDAK BERATURAN SERTA MEMILIKI
KATUP UNTUK MENCEGAH ALIRAN BALIK
VASA VASORUM LEBIH BANYAK DIBANDING
ARTERI DAN LAPISAN YANG PALING TEBAL
ADALAH T. ADVENTISIA
VENA MENGANDUNG 70% VOL TOTAL DARAH
DARI TUBUH SETIAP SAAT
26. 8/30/04 26
VENA BESAR
MIKROSKOPIS
TUNICA INTIMA ( 45 m - 68 m)
ENDOTEL
JARINGAN PENGIKAT SANGAT TIPIS
TUNICA MEDIA
TIDAK BERKEMBANG DENGAN BAIK
SERINGKALI TIDAK ADA
TUNICA ADVENTITIA
MERUPAKAN BAGIAN UTAMA DARI DINDING
JARINGAN PENGIKAT: SERABUT ELASTIS DAN SERABUT
KOLAGEN YANG MEMANJANG
TERUTAMA MENGANDUNG SERABUT OTOT POLOS
MEMANJANG
CONTOH: VENA CAVA, VENA PULMONALIS, VENA PORTAE, V.
LIENALIS.
SUBOWO
28. 8/30/04 28
VENA SEDANG (2 - 9 mm)
MIKROSKOPIS
TUNICA INTIMA (TIPIS)
SEL ENDOTEL
JARINGAN PENGIKAT TIPIS SEDIKIT SERABUT ELASTIS
TUNICA MEDIA (LEBIH TIPIS DARIPADA ARTERI SEDANG)
TERUTAMA SEL OTOT POLOS SIRKULER
OTOT POLOS DIPISAHKAN SER. KOLAGEN MEMANJANG
SEDIKIT FIBROBLAS
TUNICA ADVENTITIA (LEBIH TEBAL DARIPADA TUNICA
MEDIA)
JARINGAN PENGIKAT LONGGAR DENGAN BERKAS TEBAL
SERABUT KOLAGEN MEMANJANG DAN ANYAMAN SERABUT
ELASTIS
BAGIAN DALAM SERING ADA BERKAS SEL-SEL OTOT POLOS
MEMANJANG, CTH V. JUGULARIS EKTERNA
SUBOWO
31. 8/30/04 31
VENULA (15 m - 200 m)
MENERIMA DARAH DARI KAPILER
DINDING:
TUNICA INTIMA
ENDOTEL
JARINGAN PENGIKAT, BEBERAPA SEL OTOT POLOS, MAKIN
BESAR DIAMETER: SEL-SEL MAKIN RAPAT
TUNICA MEDIA
1 ATAU BEBERAPA LAPIS SEL-SEL OTOT POLOS
TUNICA ADVENTITIA
FIBROBLAS DAN SERABUT TIPIS ELASTIS DAN KOLAGEN
MEMANJANG
SIFAT:
PERMEABILITAS CUKUP TINGGI
TERLIBAT DALAM PERTUKARAN METABOLIT DENGAN
JARINGAN DAN DIAPEDESIS
SUBOWO
32. Komponen Tunika Vena Besar Vena Kecil dan
Sedang
Venula
Tunika Intima
-Endotel
-Lamina Basalis
-Valvula
-Lapisan Subendotel
Tunika Media
- Jaringan Ikat
-sel-sel otot polos
Tunika Adventisisa
-Sel otot polos
-Lapisan kolagen
+
+
Ada beberapa
+
+
+
Berkas memanjang
+
+
+
Ada Beberapa
Serat retikulin dan
elastin
+
-
+
+
+
_
±
±
-
+
37. 8/30/04 37SUBOWO
ANASTOMOSIS ARTERIOVENOSUS
• HUBUNGAN ARTERI DAN VENA TANPA KAPILER
• DINDING TEBAL DAN MUSKULER
• FUNGSI:
– MENGATUR ALIRAN DARAH
– JALAN PINTAS ANTARA ARTERI DAN VENA
– KONTRAKSI OTOT AKAN MENGECILKAN
LUMEN
– KALAU MENGECIL, DARAH AKAN MENGALIR
MELALUI ANYAMAN KAPILER DIDEKATNYA
– SEBAGAI TERMOREGULASI TERUTAMA DI
KULIT
38. 8/30/04 38
METARTERIOLA
SEBAGAI CABANG ARTERIOLA
BERCABANG MENJADI KAPILER
TERDAPAT SFINGTER PREKAPILER
DINDING: SEPERTI DINDING ARTERIOLA
TUNICA INTIMA
TUNICA MEDIA
OTOT POLOS MEMBENTUK CINCIN PENGATUIR ALIRAN
DARAH DALAM KAPILER: SPHINCTER
TUNICA ADVENTITIA
FUNGSI:
MENGATUR PENGALIRAN DARAH DALAM ANYAMAN
KAPILER
SUBOWO
40. 8/30/04 40
KAPILER (8 m - 12 m)
PANJANG: 0,25 mm - 1 mm), KECUALI : 50 mm
PANJANG TOTAL: 96 000 km
STRUKTUR: (BERVARIASI)
LAPISAN SEL ENDOTEL DENGAN MEMBRANA BASALIS
PADA BEBERAPA TEMPAT: DI LUAR ENDOTEL ADA
PERISIT
TIPE
KAPILER KONTINU (SOMATIK)
KAPILER BER-FENESTRA BERDIAFRAGMA (VISERAL)
KAPILER BER-FENESTRA TANPA DIAFRAGMA
KAPILER SINUSOID
FUNGSI (TERGANTUNG STRUKTUR)
MENGATUR PERMEABILITAS
METABOLIK
ANTITROMBOGENIK
SUBOWO
41. 8/30/04 41
KAPILER KONTINYU
STRUKTUR:
SEL ENDOTEL TIDAK BERFENESTRA
SEL ENDOTEL MEMILIKI GELEMBUNG PINOSITIK
BERFUNGSI TRANSPOR MAKROMOLEKUL
PENYEBARAN:
JARINGAN OTOT
JARINGAN PENGIKAT
KELENJAR EKSOKRIN
JARINGAN SARAF:
SAWAR DARAH-OTAK
PARU
SUBOWO
42. 8/30/04 42
KAPILER BERFENESTRA
KAPILER BERFENESTRA DENGAN DIAFRAGMA
FENESTRA PADA SITOPLASMA ENDOTEL : 60-80 nm
DIFRAGMA MENUTUPI FENESTRA: LEBIH TIPIS DARI
MEMBRAN SEL
LAMINA BASALIS UTUH
TRANSPORTASI CEPAT
TERDAPAT PADA: GINJAL, USUS, KELENJAR ENDOKRIN
KAPILER BERFENESTRA TANPA DIAFRAGMA (KAPILER
GLOMERULUS)
FENESTRA TANPA DIAFRAGMA
LAMINA BASALIS TEBAL
KHAS UNTUK FILTRASI DARAH PADA GLOMERULUS
GINJAL
SUBOWO
46. 8/30/04 46
FUNGSI KAPILER
TRANSPORTASI MELALUI DINDING KARENA
PERMEABILITAS
UNTUK PERTUKARAN BAHAN, GAS, METABOLIT, SEL
MELINTASI MEMBRAN SEL
GELEMBUNG PINOSIT
CELAH ANTAR ENDOTEL
METABOLIK
AKTIVASI: Angiotensin I Angiotensin II
INAKTIVASI: senyawa aktif menjadi tidak aktif
LIPOLISIS: lipoprotein dipecah mjd trigliserid (energi)
dan kolesterol
PRODUKSI FAKTOR VASOAKTIF
ANTITROMBOGENIK
MENCEGAH TROMBOSIT KONTAK DENGAN JARINGAN
IKAT: MENCEGAH PEMBENTUKAN TROMBUS
SUBOWO
47. 8/30/04 47
HUBUNGAN STRUKTUR DAN SIFAT ALIRAN DARAH
BERKURANGNYA SERABUT ELASTIS DAN BERTAMBAH-NYA
SEL OTOT PADA ARTERI:
TEKANAN DARAH MENURUN
KECEPATAN ALIRAN BERKURANG
MENINGKATNYA SERABUT ELASTIS DAN SEL OTOT PADA
VENA
TEKANAN DARAH SEDIKIT MENURUN
KECEPATAN ALIRAN MENINGKAT
PERMEABILITAS MENURUN
KEMAMPUAN REGENERASI MENURUN
KAPILER
PERMEABILITAS PALING TINGGI
KEMAMPUAN REGENERASI PALING TINGGI
KECEPATAN ALIRAN PALING RENDAH
TEKANAN DARAH PALING RENDAH
SUBOWO
48. PERBANDINGAN TUNIKA PADA JENIS ARTERI
TUNIKA TIPE ELASTIS TIPE
MUSKULAR
ARTERIOL METARTERIOLE
TUNIKA INTIMA
ENDOTEL
FAKTOR VIII
DALAM ENDOTEL
LAMINA BASALIS
LAPISAN
SUBENDOTEL
LAMINA ELAS.
INT
TUNIKA MEDIA
MEMBR ELASTIS
FENESTRATA
SEL OTOT POLOS
LA. ELAS.
EKSTERM
VASA VASORUM
TUNIKA
ADVENTISIA
JAR IKT
FIBROELASTIS
J.I. JARANG
VASA VASORUM
P. LIMFE
SERAT SYARAF
+
+
+
+
TIDAK
SEMPURNA
40-70
TERSEBAR ATR
MEMBR ELAST
TIPIS
±
TIPIS
-
+
+
+
+
+
+
+
TEBAL,
SEMPURNA
-
≤ 40 LAPISAN
TEBAL
-
TIPIS
-
±
+
+
+
+
+
+/-
BBRP SERAT
ELASTIN
-
1-2 LAPIS
-
-
-
+
-
-
+
+
-
+
-
-
-
LAPIS TDK
KONTINYU
-
-
-
±
-
-
-
49. SISTIM VASKULAR LIMFATIK
TERDIRI ATAS : - KAPILER LIMF PERIFER
- PEMBULUH LIMF
- DUKTUS LIMFATIKUS
FUNGSI :
MENGUMPULKAN KELEBIHAN CAIRAN
JARINGAN DAN MENGEMBALIKANNYA KE BAGIAN
VENOSA SISTIM KARDIOVASKULAR
50. KAPILER LIMF
TERDIRI ATAS SELAPIS SEL ENDOTEL YANG
TERPUTUS-PUTUS YANG TIDAK MEMPUNYAI
FENESTRA DAN FASIA OKLUDEN
LAMINA BASALISNYA SEDIKIT
LIMF MEMASUKI KAPILER YANG BOCOR INI
MELALUI CELAH ANTARA SEL ENDOTEL YANG
TUMPANG TINDIH
MELEKATKAN FILAMEN ANTARA JARINGAN IKAT
YANG MENGELILINGINYA DAN TERDAPAT
MEMBRAN PLASMA UNTUK MEMPERTAHANKAN
LUMEN TETAP TERBUKA
51. PEMBULUH LIMF BESAR
MEMPUNYAI VALVULA DAN STRUKTURNYA MIRIP
VENA KECIL TAPI LUMEN PEMBULUH LIMF LEBIH
LEBAR DAN LEBIH TIPIS
NODUS LIMFATIKUS MENYARING LIMF
SEPANJANG ALIRAN LIMF
PEMBULUH INI MENYATU MEMBENTUK DUKTUS
TORASIKUS DAN DUKTUS LIMFATIKUS DEXTRA
DUKT TORASIKUS PERTEMUAN V JUGULARIS
INTERNA SINISTRA DENGAN SUBKLAVIA
DUKTUS LIMFATIKUS DEXTRA SAMA TAPI PADA
SISI KANAN LEHER