Sebelum membahas materi, tahukah Anda apa itu eter? Dan apa kegunaan senyawa yang satu ini? Mungkin sebagian dari kita masih merasa asing dengan istilah eter dan jenisnya.
Perlu diketahui, eter merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran. Umumnya, senyawa eter digunakan dalam obat bius bersama dengan bahan lainnya. Kendati demikian, penggunaan eter sebagai obat bius sudah jarang digunakan. Lantas apa manfaat eter yang lain? Tulis jawaban Anda dalam kolom komentar!
Untuk lebih memahami apa itu eter dan bagaimana sifat eter serta tata nama eter, yuk simak penjelasan berikut ini. Tentu saja, ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari belajar kimia. Dengan pemahaman ilmu kimia, kita dapat memahami fenomena-fenomen yang terjadi di alam yang berkaitan dengan materi dan perubahan materi, serta mengenal bahan-bahan kimia yang berbahaya dan berjaga menghindarinya, dan mengetahui bahan-bahan kimia pencemar lingkungan agar dapat mengurangi penggunaannya. Manfaat belajar kimia dapat dirasakan secara langsung maupun memberikan dampak yang besar untuk jangka waktu yang panjang.
Mari kita lihat pengertian dan struktur eter, tata nama eter, serta sifat senyawa eter.
Pengertian dan Struktur Eter
Eter adalah salah satu kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam obat bius. Senyawa eter sendiri adalah senyawa turunan alkana dimana satu atom H pada alkana diganti oleh gugus alkoksi (-OR). Rumus struktur eter secara umum sama dengan rumus umum alkhohol, yaitu CnH2n+2O. Namun, perbedaan mendasar antara eter dan alkhohol terletak pada gugus fungsinya, eter memiliki gugus fungsi – O – atau sering dituliskan juga R – O – R’ dengan R adalah alkil. Alkil-alkil pada eter bisa saja sama ataupun dapat juga berbeda.

Alkoksi merupakan alkil yang lebih pendek, sementara alkana merupakan alkil yang lebih panjang. Perlu diingat bahwa posisi alkil pendek tidak selalu di kiri, begitupun sebaliknya dengan posisi alkil panjang tidak selalu berada di sebelah kanan.
Tipe hibridisasi eter merupakan sp3 dengan molekulnya yang berbentuk V. Senyawa eter tersebut berisfat polar sehingga dapat larut dalam pelarut polar dan interaksi antarmolekul yang terjadi adalah gaya dipol-dipol. Selain itu, eter juga memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan isomer fungsinya alkohol.
Contoh eter paling sederhana adalah CH3 – O – CH3, yang memiliki dua buah alkil (R) yang sama yakni CH3. Atau dapat Anda pahami dengan contoh eter lainnya, seperti CH3 – CH2 – O – CH3 yang terdiri atas dua buah alkil yaitu CH3 – CH2 (etil) dan CH3 (metil).
Baca terus untuk mengetahui bagaimana tata cara penamaan eter dan sifat senyawa eter.
Tata Nama Eter
Seperti jenis senyawa karbon lainnya, tatanama senyawa eter juga dikategorikan menjadi dua, yakni penamaan secara trivual dan penamaan secara IUPAC.
Tata Nama Senyawa Eter Secara Trivial
Penamaan eter secara trivial didasarkan pada nama gugus alkil yang terikat pada atom oksigen atau gugus –O-. Urutan namanya sesuai dengan abjad dan diakhiri dengan kata –eter. Jika kedua alkil pada eter adalah sama, maka menggunakan awalan –di.
Contoh:
CH3 – O – CH2 – CH3 = etil metil eter
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 = etil-etil atau dietileter
Tata Nama Senyawa Eter Secara IUPAC
Penamaan secara IUPAC, yakni dengan mengganti akhiran ana pada alkana asal dengan akhiran oksi. Yang perlu dilakukan pada penamaan eter secara IUPAC adalah menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk. Untuk memudahkan Anda memberi penamaan secara IUPAC, ikuti langkah-langkah berikut ini;
- Pastikan bahwa senyawa tersebut adalah senyawa eter dengan memeriksa jenis gugus fungsinya. Jika memiliki gugus fungsi –OR maka senyawa tersebut adlaah senyawa eter.
- Rantai alkil yang jumlah atom C-nya paling sedikit disebut gugus alkoksi, sementara yang jumlahnya paling banyak disebut rantai induk yang diberi nama seperti alkana berdasar pada jumlah atom karbon C-nya.
- Penamaan gugus alkoksi dengan cara mengganti akhiran ana pada alkana asal dengan akhiran oksi.
- Penomoran dimulai dari atom karbon ujung yang terdekat dengan posisi gugus fungsi sehingga karbon C yang mengandung gugus fungsi mendapat nomor terkecil.
- Jika jumlah atom C > 4, beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OR menempel pada atom C yang paling kecil. Dilanjutkan dengan menuliskan nomor diikuti nama gugus alkoksi berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan nama rantai induk.
Perbedaan penamaan secara Trivial dan IUPAC
Rumus Struktur | Penamaan IUPAC | Penamaan Trivial |
---|---|---|
CH3 – O – C2H5 | Metoksi etana | Etil-metil eter |
CH3 – O – CH3 | Metoksi metana | Metil-metil eter atau dimetil eter |
C2H5 – O – C2H5 | Etoksi etana | Etil-etil eter atau dietil eter |
Klik disini jika Anda ingin mengetahui tentang perbedaan senyawa ion dan kovalen!
Sifat Senyawa Eter

Senyawa eter memiliki beberap sifat atau karakteristik yang berkaitan dengan sifat fisik dan kimia. Cermati sifat eter berikut agar dapat memahami perubahan dan konsep yang ada pada senyawa eter.
Sifat Fisis Senyawa Eter
- Senyawa eter berupa zat cair (kecuali metil eter) yang berbau harum dan mudah menguap.
- Meskipun memiliki jumlah atom karbon yang sama, titik didih eter lebih rendah jika dibandingkan dengan alkohol. Itu dikarenakan tidak adanya ikatan hidorgen dalam eter, sementara alkohol memiliki ikatan hidrogen.
- Karena eter memiliki kepolaran yang rendah, senyawa ini sulit larut dalam air. Maka dari itu, eter umumnya dicampur dengan air. Semakin tinggi rantai alkil maka semakin kecil kemampuan eter untuk larut dalam air.
Sifat Kimia Senyawa Eter
- Senyawa eter relatif kurang reaktif dibandingkan dengan alkohol, kecuali dalam proses pembakaran.
- Senyawa eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor. Eter cenderung stabil meskipun dalam asam dan basa, kecuali berada pada suhu tinggi.
- Umunya, eter bersifat racun, tetapi jauh lebih aman dibandingkan kloroform jika digunakan untuk keperluan obat bius. Kendati demikian, perlu hati-hati saat menggunakan eter, karena senyawa ini juga mudah terbakar.
- Salah satu perbedaan paling terlihat antara eter dan alkohol adalah eter yang tidak bereaksi dengan logam natrium.
Selain dimanfaat untuk kandungan kimia dalam obat bius, senyawa eter juga merupakan pelarut senyawa organik. Karena sifatnya yang cenderung stabil, eter banyak digunakan untuk pelarut reaksi-reaksi organik.
Bagaimana, sudahkah Anda memahami apa itu eter, sifat eter, dan tata nama eter?
Ada banyak informasi lainnya yang dapat Anda peroleh di internet termasuk informasi tentang jenis ikatan kimia. Tapi tidak ada cara yang lebih baik, selain belajar bersama guru privat di Superprof.
Ketahui perbedaan antara molaritas dan molalitas untuk menambah wawasan Anda!
Atau jika Anda ingin mempelajari tentang rangkaian sel volta, silakan baca artikel Kami lainnya!
Terimakasih atas ilmunya.saya ikut nyimak.
Sama2, semoga bermanfaat :)
Terimakasih ilmunya
sama2, semangat !