dbo:abstract
|
- The Greater North Borneo languages are a proposed subgroup of the Austronesian language family. The subgroup covers languages that are spoken throughout much of Borneo (excluding the southeastern area where the Greater Barito languages are spoken), as well as parts of Indonesia (Sumatra, Java), and Mainland Southeast Asia. The Greater North Borneo hypothesis was first proposed by Robert Blust (2010) and further elaborated by Alexander Smith (2017a, 2017b). The evidence presented for this proposal are solely lexical. The proposed subgroup covers some of the major languages in Southeast Asia, including Malay/Indonesian and related Malayic languages such as Minangkabau, Banjar and Iban; as well as Sundanese and Acehnese. In Borneo itself, the largest non-Malayic GNB language in terms of the number of speakers is Central Dusun, mainly spoken in Sabah. Since Greater North Borneo also includes the Malayic, Chamic, and Sundanese languages, it is incompatible with Alexander Adelaar's Malayo-Sumbawan hypothesis. (en)
- Las lenguas borneanas son lenguas malayo-polinesias nativas de la isla de Borneo, que posteriormente colonizarían Madagascar. También son llamadas nor-borneanas en clasificaciones menos actualizadas. El idioma más hablado es el malgache, con 24 millones de hablantes en Madagascar. (es)
- Rumpun bahasa Kalimantan Utara Raya adalah subkelompok yang diusulkan dalam rumpun bahasa Austronesia. Subkelompok ini mencakup bahasa-bahasa yang dituturkan di sebagian besar Pulau Kalimantan (terkecuali daerah tenggara yang ditempati penutur bahasa-bahasa Barito Raya), sebagian Sumatra, Jawa, dan Asia Tenggara Daratan. Hipotesis Kalimantan Utara Raya pertama kali diajukan oleh Robert Blust (2010) dan dikembangkan lebih jauh oleh Alexander Smith (2017a, 2017b). Bukti yang diberikan untuk teori ini sepenuhnya merupakan bukti leksikal (inovasi kosakata). Subkelompok yang diajukan mencakup beberapa bahasa utama di Asia Tenggara, termasuk bahasa Melayu (bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia) dan bahasa-bahasa Melayik yang berkerabat dengannya, seperti bahasa Minangkabau, bahasa Banjar dan bahasa Iban; serta bahasa Sunda dan bahasa Aceh. Di Kalimantan sendiri, bahasa Kalimantan Utara Raya non-Melayik terbesar dalam hal jumlah penutur adalah , yang lazim dituturkan di Sabah. Karena hipotesis Kalimantan Utara Raya juga memasukkan bahasa-bahasa Melayik, Chamik, dan Sunda, usulan ini berselisih dengan hipotesis Melayu-Sumbawa (mencakup bahasa-bahasa Melayik, Chamik, Sunda, dan Bali-Sasak-Sumbawa) yang diajukan oleh Alexander Adelaar. (in)
- 大北婆羅洲語群是南島語系下一個建議的分群 。此分群涵蓋婆罗洲大部分地区(不包括分布於東南地區的大巴里托語群)以及蘇門答臘 ,爪哇和中南半島部分地区使用的语言 。大北婆羅洲語群假说最早由白樂思(2010)提出,史密斯(Alexander Smith)(2017a,2017b)進一步修正。 此提案之立論依據僅有詞彙證據。 建議的分组涵蓋東南亞一些主要语言,包括马来语 ( 马来西亚和印度尼西亚 )和相关的马来西亚语言 ,如米南佳保語 , 班查語和伊班語 ;以及巽他語和亚齐语。就婆罗洲而言,使用人數最多的非马来语是中部杜森语 ,主要在沙巴使用 。 由于大北婆罗洲包括马来语支、占語支和巽他語,因此與阿德拉(Alexander Adelaar)的馬來-松巴哇語群假設不相容。 (zh)
|
rdfs:comment
|
- Las lenguas borneanas son lenguas malayo-polinesias nativas de la isla de Borneo, que posteriormente colonizarían Madagascar. También son llamadas nor-borneanas en clasificaciones menos actualizadas. El idioma más hablado es el malgache, con 24 millones de hablantes en Madagascar. (es)
- 大北婆羅洲語群是南島語系下一個建議的分群 。此分群涵蓋婆罗洲大部分地区(不包括分布於東南地區的大巴里托語群)以及蘇門答臘 ,爪哇和中南半島部分地区使用的语言 。大北婆羅洲語群假说最早由白樂思(2010)提出,史密斯(Alexander Smith)(2017a,2017b)進一步修正。 此提案之立論依據僅有詞彙證據。 建議的分组涵蓋東南亞一些主要语言,包括马来语 ( 马来西亚和印度尼西亚 )和相关的马来西亚语言 ,如米南佳保語 , 班查語和伊班語 ;以及巽他語和亚齐语。就婆罗洲而言,使用人數最多的非马来语是中部杜森语 ,主要在沙巴使用 。 由于大北婆罗洲包括马来语支、占語支和巽他語,因此與阿德拉(Alexander Adelaar)的馬來-松巴哇語群假設不相容。 (zh)
- The Greater North Borneo languages are a proposed subgroup of the Austronesian language family. The subgroup covers languages that are spoken throughout much of Borneo (excluding the southeastern area where the Greater Barito languages are spoken), as well as parts of Indonesia (Sumatra, Java), and Mainland Southeast Asia. The Greater North Borneo hypothesis was first proposed by Robert Blust (2010) and further elaborated by Alexander Smith (2017a, 2017b). The evidence presented for this proposal are solely lexical. (en)
- Rumpun bahasa Kalimantan Utara Raya adalah subkelompok yang diusulkan dalam rumpun bahasa Austronesia. Subkelompok ini mencakup bahasa-bahasa yang dituturkan di sebagian besar Pulau Kalimantan (terkecuali daerah tenggara yang ditempati penutur bahasa-bahasa Barito Raya), sebagian Sumatra, Jawa, dan Asia Tenggara Daratan. Hipotesis Kalimantan Utara Raya pertama kali diajukan oleh Robert Blust (2010) dan dikembangkan lebih jauh oleh Alexander Smith (2017a, 2017b). Bukti yang diberikan untuk teori ini sepenuhnya merupakan bukti leksikal (inovasi kosakata). (in)
|