Materi 4 Debit Rancangan

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

DEBIT RANCANGAN

1. RUMUS DEBIT METODE RASIONAL


2. DAERAH LIMPASAN
3. INTENSITAS HUJAN
1 2
A
B C
BADAN JALAN
SALURAN DRANASE
ARAH ALIRAN
LIMPASAN
PERMUKAAN
D
RUMUS DEBIT
METODE RASIONAL
Debit Rancangan dapat diperoleh dengan cara :
Pengukuran langsung debit banjir yang terjadi di
sungai (data debit tahunan)
Perhitungan dengan rumus empiris, dengan
menggunakan data topografi, survai, data hidrologi
dan data pendukung lain
Rumus metode Rasional :
Q = C. I. A.fs ( m
3
/dt) atau Q = C. I. A ( m
3
/dt)
C = Koefisien Limpasan/ pengaliran
I = Intensitas Hujan (mm/jam)
A = Luas daerah Limpasan (Ha)
fs = koefisien untuk landai tanah yang umum

DAERAH LIMPASAN
Daerah limpasan adalah luas areal
tangkapan curah hujan yang berpengaruh
secara langsung terhadap limpasan aliran
permukaan.
Kondisi daerah limpasan mempengaruhi
besarnya debit limpasan permukaan, yaitu
meliputi :
Kemiringan atau kelandaian area (So, fs)
Jenis penutup area permukaan (C, nd)

KOEFISIEN KELANDAIAN LAHAN
Kelandaian lahan akan berpengaruh
terhadap besarnya pengaliran limpasan
dan berpengaruh terhadap waktu
tempuh air mengalir di limpasan (to)

Landai rata-rata fs
sd. 1/300
1/300 1/100
1/100 1/50
1/50 1/20
0,3
0,4
0,5
0,7
KOEFISIEN PENGALIRAN
Koefisien pengaliran diberi simbol C; Co
yang nilainya dipengaruhi oleh kondisi
penutup permukaan area limpasan.

Kondisi Permukaan Koef, C
Lapisan Kedap air
Tanah rapat air
Tanah lolos air
Tanah berumput
0,35 0,70
0,40 0,70
0,10 0,45
0,05 0,30

Koefisien Pengaliran

JENIS PENUTUP LAHAN C
Jalan beton dan aspal 0.70 - 0.95
Jalan kerikil dan tanah 0.40 - 0.70
Bahu jalan dari tanah berbutir halus 0.40 - 0.65
Bahu jalan dari tanah berbutir kasar 0.10 - 0.20
Bahu jalan dari batuan masif keras 0.70 - 0.85
Bahu jalan dari batuan masif lunak 0.60 - 0.75
Daerah perkotaan 0.70 - 0.95
Daerah pinggir kota 0.60 - 0.70
Daerah industri 0.60 - 0.90
Pemukiman padat 0.40 - 0.60
Pemukiman tidak padat 0.40 - 0.60
Taman dan kebun 0.20 - 0.40
Persawahan 0.45 - 0.60
Perbukitan 0.70 - 0.80
Pegunungan 0.75 - 0.90
Bila daerah pengaliran terdiri dari beberapa tipe
kondisi permukaan yang memiliki nilai C yang
berbeda, harga C rata-rata ditentukan dengan
cara :



C
1
;C2;C3;..= Koef pengaliran sesuai kondisi tipe
permukaan
A1;A2;A3;..= Luas daerah pengaliran yang
diperhitungkan sesuai kondisi tipe
permukaan
... 3 2 1
.... 3 . 3 2 . 2 1 . 1
+ + +
+ + +
=
A A A
A C A C A C
C
INTENSITAS HUJAN
Intensitas Curah Hujan adalah: Tinggi hujan per
satuan waktu (mm/jam, mm/menit)
Untuk data curah hujan harian, Intensitas Curah
Hujan dapat dihitung dengan Metode Mononobe,
yaitu:

I = Intensitas Hujan (mm/jam)
R
24
= Curah Hujan Harian (mm). Untuk perencanaan
drainase, Curah Hujan Harian yang dipakai adalah
Curah Hujan Rancangan
t = Waktu Konsentrasi/ durasi hujan (jam)

Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi,
tc = to + td
to = waktu air mengalir
di area limpasan
td = waktu air mengalir
di saluran
Daerah
Limpasan
td
to
WAKTU DI LIMPASAN (to)
Waktu pengaliran, to adalah waktu yang
diperlukan air mengalir dari titik terjauh di
daerah limpasan sampai di ujung saluran
to
Lo
Lo = panjang lintasan aliran di daerah limpasan (m)
nd = koefisien permukaan limpasan
So = Kemiringan lahan limpasan


) ( 28 , 3
3
2
167 , 0
menit
So
nd
Lo to
(

=
Kondisi Permukaan nd
Lap. Aspal, semen dan beton
Permukaan licin kedap air
Permukaan licin agak kedap air
Tanah dengan rumput tipis gundul
Padang rumput, lahan berumput
Hutan gundul
Hutan rimbun
0,013
0,020
0,100
0,200
0,400
0,600
0,800
WAKTU DI SALURAN (td)
Waktu di saluran, td adalah waktu yang
diperlukan air mengalir di sepanjang saluran yang
dipengaruhi oleh kecepatan aliran dan panjang
saluran.


V = Kecepatan ijin (m/dt)
Ld = Panjang saluran (m)
) (
60
menit
V
Ld
td =
Daerah
Limpasan
td
KECEPATAN ALIRAN
Bahan Saluran samping jalan dipengaruhi oleh besarnya
kecepatan rencana dan kemiringan saluran
Jenis Bahan
Kecepatan Aliran Air yang
diijinkan , V ijin (m/dt)
Pasir Halus
Lempung Kepasiran
Lanau Aluvial
Lempung Kokoh
Lempung Padat
Kerikil Kasar
Batu-batu besar
Pasangan batu
Beton
Beton bertulang
0,45
0,50
0,70
0,75
1,10
1,20
1,50
1,50
1,50
1,50
LATIHAN SOAL 1
Tentukan Debit saluran samping jalan
aspal sepanjang 400 m, jika R24 = 105
mm, saluran direncanakan menggunakan
pasangan batu diplester, berikut gambar
potongan melintang jalan:
2%
3%
4 m 6 m
Kerikil Aspal
LATIHAN SOAL 2
Untuk daerah studi berikut ini, hitunglah debit banjir rancangan yang
ditampung tiap saluran jika sistem yang dipakai adalah sistem drainase
terpisah. Curah hujan rancangan adalah 120 mm/hari.

Anda mungkin juga menyukai