Hidrolisis
Hidrolisis
Hidrolisis
1. Identitas Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Tahun Ajaran Kelas / Semester Jumlah Pertemuan 2. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. 3. Kompetensi Dasar Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut. 4. Indikator a. Menjelaskan sifat larutan garam b. Menjelaskan konsep hidrolisis 5. Tujuan Pembelajaran : a. Siswa dapat menjelaskan sifat larutan garam, serta b. Menjelaskan konsep hidrolisis : SMA NEGERI 4 SAMARINDA SEBERANG : Kimia : 2011/2012 : X I/ II : 1 Pertemuan
6. Materi Ajar Sifat larutan garam Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi, setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion). Sebagian asam dan basa tergolong elektrolit kuat, sedangkan sebagian lainnya tergolong elektrolit lemah. Dari hasil percobaan diketahi bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam-basa penyusunnya. a. Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral b. Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam c. Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa d. Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan ionisasi basanya (Ka dan Kb). Ka > Kb : bersifat asam Ka < Kb : bersifat basa Ka = Kb : bersifat netral Hidrolisis garam Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang artinya air dan lisis yang berarti penguraian. Jadi, hidrolisis adalah reaksi penguraian molekul dalam air membentuk ion-ionnya. Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilkan ion H+, sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-. Jenis garam yang terhidrolisis a. Garam yang tidak terhidrolisis Garam yang tidak terhidrolisis berasal dari basa kuat dan asam kuat. Contohnya adalah NaCl, ion Na+ dan Cl- tidak bereaksi dengan air. Akibatnya larutan garam bersifat netral. b. Garam yang terhidrolisis sebagian
Garam yang terhidrolisis sebagian berasal dari asam lemah dan basa kuat atau basa lemah dan asam kuat. Contoh garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah CH3COOK. Molekul CH3COOK terionisasi menjadi CH3COOdan K+. Ion CH3COO- terhidrolisis dalam air. Reaksinya : CH3COO- + H2O CH3COOH + OHBerdasarkan reaksi ditunjukkan bahwa ion CH3COO- dapat bereaksi dengan H2O. Reaksi tersebut menghasilkan ion OH- dalam larutan garam. Adanya ion OH- mengakibatkan larutan garam bersifat basa. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis anion. Contoh garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat ialah NH4Cl. Molekul NH4Cl terionisasi menjadi NH4+ dan Cl-. Ion NH4+ terhidrolisis dalam air. Reaksinya sebagai berikut : NH4+ + H2O NH3 + H+ Berdasarkan reaksi ditunjukan bahwa ion NH4+ dapat bereaksi dengan H2O. Reaksi tersebut menghasilkan ion H+ dalam larutan garam. Adanya ion H+ mengakibatkan larutan garam bersifat asam. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis kation. c. Garam yang terhidrolisis sempurna atau total Baik kation maupun aniaon dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total. NH4CH3COO terdiri dari kation NH4+ dan anion CH3COO-. Baik ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal dari elektrolit lemah, keduanya terhidrolisis. NH4CH3COO(aq) NH4+(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + CH3COO-(aq) NH3(aq) + H+ CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka<Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam (Kb<Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama lemahnya dengan basa(Ka=Kb), larutan bersifat netral.
7. Alokasi Waktu Pertemuan pertama untuk mencapai indikator a dan b. 8. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas. 9. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan (15 Menit) Apersepsi : Bertanya tentang larutan garam Menyampaika tujuan pembelajaran pada pertemuan ini. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru menjelaskan tentang sifat larutan garam b. Guru menjelaskan hidrolisis garam Elaborasi a. Guru memberikan siswa latihan soal tentang materi yang telah disampaikan Konfirmasi a. Guru meminta siswa mengerjakan soal b. Guru meminta salah satu siswa menjawab soal yang diberikan, dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka guru dapat meminta siswa lain yang menjawab c. Guru memberikan umpan balik d. Guru kemudian menanyakan apakah siswa yang tidak bisa menjawab telah memahami jawaban dari siswa yang menjawab soal dengan benar Penutup a. Dengan bimbingan guru, siswa diarahkan untuk membuat kesimpulan b. Guru memberikan tugas (PR) 10. Penilaian Pembelajaran Indikator Instrumen Jawab
1. Jika diketahui suatu larutan dengan Ka=Kb, maka larutan tersebut bersifat ... a. Elektrolit b. Non Elektrolit c. Netral d. Asam e. Basa
2. Dari reaksi dibawah ini, yang mengalami hidrolisis kation adalah... a. NH4+(aq)+H2O(l) b. NaCl(aq) c. NH4OH(aq) NH3(aq)+H+(aq) Na+(aq)+ Cl-(aq) NH4+(aq)+ OH-(aq) CH3COOH(aq) + OH-
d. CH3COO-(aq)+H2O(l)
(aq)
e. KCl(aq)
K+(aq)+ Cl-(aq) E
3. Berdasarkan konsep hidrolosis, mengapa NaCl bersifat netral... a. Karena gabungan dari ion-ion b. Karena tidak menghasilkan H+ c. Karena tidak menghasilkan OHd. Karena memiliki pH Netral e. Karena berasal dari elektrolit kuat
4. Apabila kation yang terhidrolisis lebih banyak, larutan akan bersifat asam. Maka nilai dari... a. Ka < Kb
b. Kb < Ka c. Ka = Kb d. Kb Ka e. Ka Kb 5. Hidrolisis kation dan anion akan menghasilkan... a. H2O dan H+ b. H+ dan OHc. OH- dan H2 d. H2 han H2O e. H2O dan OHSkor = Jumlah soal benar X 100 Jumlah soal keseluruhan B
11. Sumber Belajar a. Sumber Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.Hal 252-255 Suharsini, Maria.2007.Kimia untuk SMA.Jakarta:Ganeca Exact.Hal 244-246 b. Media 1. Papan Tulis
Dosen Pembimbing
Kepala Sekolah