Geografi Keas X SMA - Hidrosfer Perairan Darat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

GEOGRAFI HIDROSFER > PERAIRAN DARAT

Kelompok 1 :
1. 2. 3. 4. 5. 6.

Rizqiana Rizki Murti Utami Siti Alamsyah Septi Khotimatun Nisa Anton Ari Wibowo Indra Bagas Wara

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

SMA NEGERI 10 PURWOREJO Tahun Ajaran 2012 / 2013 Kata Pengantar

Teriring ucap syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,atas semua rahmat-nya sehingga kami dapat mnyusun makalah Geografi ini dengan maksud sebagai perwuwjudan kontribusi kami kepada Ibu Ibah Laela selaku guru sekaligus pembimbing kami dalam mmpelajari ilmu geografi. Kemajuan jaman dan perkembangan dunia yang semakin maju menuntut kami menjadi generasi yang cerdas ,terampil,kreatif,mandiri,dan memiliki kepreibadian yang seuai dengan budaya bangsa. Sehingga memiliki daya saing yang tinggi,juga berkarakter,dan berakhlak mulia.Kami harap makalah ini dapat menjadi makalah yang berguna bagi teman-teman untuk mencapai tujuan belajar. Makalah yang kami susun ini mungkin jauh dari kesmpurnaan dan masih banyak kekurangan kekurangan yang harus kami perbaiki,dan kami sangat mengharapkan saran serta kritik demi kesempurnaan makalah ini. Harapan kami makalh ini dapat diterima dan memberikan manfat yang besar serta dapat menjadi sarana meraih prestasi . Dengan demikian,teman teman dapat menyongsong masa depan dan era baru dengan mantap dan penuh percya diri.

Pituruh , 02 Februari 2013 Hormat Kami

Penyusun

Motto
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

1. Hidup di dunia hanya sementara ,Jadi pandai pandailah memanfaatkanya. 2. Jangan terlalu percaya diri atau bangga,sesuatu dpat terjadi yang membuat kita nampak bodoh. 3. Pengalaman dan pengetahuan menghasilkan penilaian yang lebih baik. 4. Hormati gurumu sperti menghormati orang tuamu. 5. Sesorang harus belajar dari kesalahanya. 6. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan. 7. Tuhan membantu orang yang membantu dirinya sendiri. 8. Memberi cukup waktu dan kebebasan kepada seseorang maka ia akan mendapatkan kesulitan. 9. Perlu waktu lama untuk melakukan sesuatu dengan sempurna. 10.Tanpa usaha tidak akan mendapat apapun. 11.Teman yang salah lebih buruk daripada musuh yang nyata 12.Jangan melakukan sesuatu sendiri yang dapat menyebabkan kita jatuh. 13.Kita tidak boleh terlalu yakin bahwasesuatu itu akan berhasil. 14.Jangan menilai sesuatu dari luarnya saja tapi lihatlah dari dalam. 15.Sesuatu kesulitan nampak lebih mudah saat dikerjakan dengan sukarela.

Daftar Isi
Halaman Judul

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

Kata Pengantar Motto Daftar Isi

BAB -

I Pendahuluan Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

BAB II Pembahasan

BAB III Penutup Simpulan Saran

Daftar Pustaka

BAB I Pendahuluan

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

Daur / siklus hidrologi, siklus air, atau siklus H2O adalah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Daur hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan siklus hidrologi sangat significant dalam kehidupan. kita tidak akan lama-lama di bagian pembukaan, ayo kita segera meluncur ke detail-detail dari proses siklus hidrologi yang telah kami susun dalam Bab Pembahasan .

A. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Apa sajakah Ilmu yang mempelajari perairan darat ? Apa yang di maksud dengan Sungai ? Apa saja manfaat sungai itu? Apa yangdi maksud dengan danau? Bagaimanakah Syarat-syarat terjadinya sebuah danau ? Apa sajakah manfaat danau bagi kehidupan ? Apa yang Dimaksud dengan telaga ? Apa saja manfaat dari telaga ? Apa yang di maksud dengan rawa ? Apa yang di maksud dengan air Tanah ? Apa saja manfaat dari air tanah ?

B. Tujuan Untuk mengetahui mengenai tentang Hidrosfer bagian Perairan darat, yaitu meliputi tentang : 1. siklushidrologi 2. Sungai : - Sungai di bedakan berdasarkan - Macam macam sungai - Menjelaskan kualitas fisik air sungai - Pemanfaatan sungai untuk berbagai keperluan - Erosi dapat terjadi karena faktor faktor berikut - Proses sedimen pada aliran sungai disebabkan oleh faktor faktor berikut - Macam macam endapan yang terjadi pada aliran sungai 3. Danau dan Rawa serta pemanfaatan nya :
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

Tipe tipe Danau dan Rawa Faktor penyebab rusak nya Danau Rawa Daerah aliran sungai ( DAS ) Potensi air permukaan dan air tanah

4. Pemanfaatan air tanah 5. Menggambar penampang air tanah

C. Manfaat : Sesuai dengan tujuan kami dalam membuat makalah ini, kami ingin memberi wawasan atau Untuk menambah wawasan tentang masalah keGeografian mengenai hidrosfer dalam perairan darat . Semoga apa yang telah saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

Bab 11 Pembahasan
PERAIRAN DARAT

1. Siklus Hidrologi:
Daur / siklus hidrologi, siklus air, atau siklus H2O adalah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Daur hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan siklus hidrologi sangat significant dalam kehidupan. kita tidak akan lama-lama di bagian pembukaan, ayo kita segera meluncur ke detail-detail dari proses siklus hidrologi. Meskipun keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu, molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah permukaan. Dengan demikian, air berjalan melalui fase yang berbeda: cair, padat, dan gas. Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air secara signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan saat air dalam reservoir masingmasing memainkan peran penting, siklus air membawa signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita. Dengan mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air, mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia. Hal ini juga terlibat dalam membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses seperti erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air juga melibatkan pertukaran panas, hal itu berpengaruh pada kondisi iklim di bumi.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

Sebelum kita menginjak pada proses siklus hidrologi, mari kita pelajari istilahistilah berikut ini : Presipitasi: Uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan. Canopy intersepsi: Pengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah. Pencairan salju: Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair. Limpasan (runoff): Berbagai cara dengan mana air bergerak di seluruh negeri. Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia pertanian atau lainnya. Infiltrasi: Aliran air dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater). Arus Bawah Permukaan: Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau dipompa) atau akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada elevasi lebih rendah dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah cenderung bergerak

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam akuifer selama ribuan tahun. Penguapan: Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau badan air ke atmosfer atasnya. Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan banyak yang implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi tahunan total sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mi) volume air, 434.000 km3 (104.000 cu mi) yang menguap dari lautan. Sublimasi: Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air. Adveksi: Gerakan air - dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah. Kondensasi: Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, awan dan kabut adalah wujudnya. Transpirasi: Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara. Uap air adalah gas yang tidak dapat dilihat.

PROSES SIKLUS HIDROLOGI Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga berperan penting dalam siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air, memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer. Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut. Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak proses meteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan. Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Beberapa tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar. Seiring waktu, air kembali ke laut, di mana siklus hidrologi kita mulai. PERAN DALAM SIKLUS BIOGEOKIMIA Selain siklus hidrologi adalah siklus biogeokimia sendiri, aliran air di atas dan di bawah bumi adalah komponen kunci dari perputaran siklus biogeokimia lainnya. Limpasan bertanggung jawab untuk hampir semua transportasi sedimen terkikis dan fosfor dari darat ke badan air. Salinitas lautan berasal dari erosi dan transportasi garam terlarut dari tanah. Eutrofikasi danau terutama disebabkan fosfor, diterapkan lebih untuk bidang pertanian di pupuk, dan kemudian diangkut sungai darat dan bawah. Limpasan dan aliran air tanah

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

10

memainkan peran penting dalam pengangkutan nitrogen dari tanah ke badan air. Zona mati di outlet Sungai Mississippi merupakan konsekuensi dari nitrat dari pupuk terbawa bidang pertanian dan disalurkan ke sistem sungai ke Teluk Meksiko. Limpasan juga memainkan peran dalam siklus karbon, sekali lagi melalui pengangkutan batu terkikis dan tanah.

Jenis/Macam Siklus Hidrologi / Siklus Air Pendek, Sedang & Panjang Di Bumi
Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Secara umum banyaknya air yang ada di planet ini adalah sama walaupun manusia, binatang dan tumbuhan banyak menggunakan air untuk kebutuhan hidupnya. Jumlah air bersih sepertinya tidak terbatas, namun sebenarnya air mengalami siklus hidrologi di mana air yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui proses alam. Proses siklus hidrologi berlangsung terus-menerus yang membuat air menjadi sumber daya alam yang terbaharui. Jumlah air di bumi sangat banyak baik dalam bentuk cairan, gas / uap, maupun padat / es. Jumlah air seakan terlihat semakin banyak karena es di kutub utara dan kutub selatan mengalami pencairan terus-meners akibat pemanasan global bumi sehingga mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi :


A. Siklus Pendek / Siklus Kecil 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan 3. Turun hujan di permukaan laut B. Siklus Sedang 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Terjadi kondensasi 3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat 4. Pembentukan awan 5. Turun hujan di permukaan daratan 6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

11

C. Siklus Panjang / Siklus Besar 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Uap air mengalami sublimasi 3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es 4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat 5. Pembentukan awan 6. Turun salju 7. Pembentukan gletser 8. Gletser mencair membentuk aliran sungai 9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Gambar Siklus Hidrolgi

Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atausenyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus o k s i g e n , s i k l u s k a r b o n , Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

12

s i k l u s n i t r o g e n , d a n s i k l u s s u l f u r . D i s i n i h a n y a a k a n dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon. Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Eutrofikasi merupakan masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-), khususnya dalam ekosistem air tawar. Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 3Faktor Penyebab Eutrofikasi Eutrofikasi dapat dikarenakan beberapa hal di antaranya karena ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Hampir 90 % disebabkan oleh aktivitas manusia di bidang pertanian. Para petani biasanya menggunakan pestisida atau insektisida untuk memberantas hama tanaman agar tanaman tidak rusak. Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Biological Oxygen Demand (BOD) adalah suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi di dalam air. Sedangkan COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy, 1991), sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi.

Delta adalah bentuk daratan yang terbentuk di mulut sebuah sungai di mana sungai yang mengalir ke samudra, laut, muara , danau, waduk , daerah gersang datar, atau sungai lain. Deltas are formed from the deposition of the sediment carried by the river as the flow leaves the mouth of the river. Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

13

Permeabilitas merupakan sifat bahan berpori, dia dapat mengalir / merembes dalam tanah, (dalam tanah dapat terjadi erkolasi air). Tinggi rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori. konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam , Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Uvala : danau karts yang berada di daerah berkapur yang berukuran besar Doline : danau karts yang berada di daerah berkapur yang berukuran kecil Lokva : danau karts yang berada di daerah berkapur yang berukuran tidak besar

2. SUNGAI
Pola sungai di Indonesia mempunyai sifat yang berbeda dengan sungai yang terdapat di negara lain. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut. a. Sungainya sungai hujan; pada musim penghujan volum air besar dan pada musim kemarau kecil. b. Banyak mengandung lumpur karena terdapat di daerah tropis yang banyak hujan. c. Sungai di Pulau Jawa alirannya deras, sungainya pendek, daya erosi besar, banyak mengangkut hasil erosi, dan tidak berfungsi untuk lalu lintas air. d. Sungai di Sumatera dan Kalimantan alirannya tenang, sungainya panjang, daya erosi kecil, dan muara sungai berbentuk estuarium (corong). Jenis-jenis Sungai

Sungai dibedakan berdasarkan sebagai berikut.


a. Menurut Sumber Airnya
1) Sungai gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari salju yang mencair.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

14

Contoh: bagian hulu Sungai Memberamo (Irian) 2) Sungai hujan, yaitu sungai yang mendapatkan air dari hujan. Sebagian besar sungai-sungai di Indonesia adalah sungai hujan. 3) Sungai campuran, yaitu sungai gletser yang alirannya mendapat campuran air hujan. Contoh: bagian hilir Sungai Memberamo dan Sungai Digul.

b. Menurut Kesinambungan Aliran Airnya


1) Sungai episodik adalah sungai yang airnya tetap mengalir sepanjang tahun, antara lain terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Irian (Papua). 2) Sungai periodik adalah sungai yang hanya berair pada musim penghujan. Sungai ini banyak terdapat di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

c. Menurut Struktur Lapisan Batuan Tempat Mengalirnya Air


1) Sungai konsekuen adalah sungai yang mengalir searah dengan kemiringan batuan daerah yang dilaluinya. 2) Sungai subsekuen adalah sungai yang mengalir tegak lurus pada sungai konsekuen. 3) Sungai obsekuen adalah sungai yang alirannya berlawanan dengan kemiringan lapisan batuan daerah itu, merupakan anak sungai subsekuen. 4) Sungai resekuen adalah sungai yang alirannya ke bawah, arahnya sama dengan sungai konsekuen yang asli. 5) Sungai anteseden adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya. Setiap terjadi pengangkatan, sungai Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

15

tersebut berhasil mengikisnya. 6) Sungai superimposed adalah sungai yang mengalir di atas batuan kristalin pada batuan sedimen yang datar atau di atas formasi aluvial. 7) Sungai anaklinal adalah sungai anteseden yang mengalir di permukaan, kemudian diangkat miring berlawanan dengan arah alirannya. 8) Sungai reserved adalah sungai anaklinal yang sudah berubah arah alirannya untuk mendapatkan kondisi semula. 9) Sungai epirogenesa adalah sungai yang terus-menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga mencapai batuan induk daerah yang dilalui.

Macam-macam sungai.
Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai dipengaruhi oleh struktur geologi dan permukaan daerah yang dilalui. Macam pola aliran sungai sebagai berikut. a. Radial adalah pola aliran sungai menyebar (sentripetal) yang terletak di daerah dataran tinggi. b. Pinante adalah pola aliran sungai yang muara anak sungainya berbentuk sudut lancip. c. Anular adalah pola aliran sungai semula radial sentrifugal, kemudian timbul sungai-sungai subsekuen yang sejajar kontur. Biasanya terdapat di daerah dome stadium dewasa. d. Dendritik merupakan pola sungai yang arah alirannya tidak teratur biasanya terdapat di daerah pantai. e. Rectangular merupakan pola sungai yang aliran sungainya melalui daerah patahan yang membentuk sudut siku-siku.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

16

f. Trellis adalah pola aliran sungai yang menyirip daun dan mempunyai kombinasi antara sungai resekuen, obsekuen, dan konsekuen.

Menjelaskan Kualitas Fisik Air Sungai


Kualitas air ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia yang terlarut dalam air. Permasalahan kualitas air dapat ditimbulkan oleh proses alamiah maupun akibat ulah manusia. Misalnya, pencemaran air akibat limbah industri, rumah tangga, pertanian, buangan minyak, dan tingginya kadar muatan tersuspensi karena erosi. Kualitas air sungai di Pulau Jawa, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, dan Surabaya cenderung menurun. Penurunan kualitas air sungai dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan kadar parameter tertentu seperti kadar pH, kebutuhan oksigen biologi (BOD), dan kebutuhan oksigen kimiawi (COD). Parameter BOD dan COD sungai-sungai seluruh provinsi di Pulau Jawa yang telah melampaui baku mutu yang ditetapkan, di antaranya Sungai Ciliwung, Citarum, Kaligarang, Bengawan Solo, dan Kali Surabaya. Kekeruhan air pada sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya menunjukkan tingkat yang cukup tinggi. Taksiran jumlah lumpur yang dibawa sungai di Pulau Jawa dapat mencapai 25 ton per tahun. Hal ini menandakan bahwa erosi tanah telah terjadi di bagian hulu. Kualitas air untuk kebutuhan hidup harus memenuhi kesehatan, khususnya untuk air minum. Syarat-syarat air untuk air minum, yaitu harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak ada kandungan zat organik yang menimbukan penyakit. Pengambilan air sungai langsung untuk air minum berbahaya. Air sungai untuk keperluan air minum harus

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

17

diolah dulu lewat pembersihan dan penyaringan yang dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum).

Pemanfaatan Sungai untuk Berbagai Keperluan


Sungai dapat dimanfaatkan sebagai sarana: - irigasi/pengairan sawah-sawah, - pembangkit tenaga listrik (PLTA), - lalu lintas air, - budi daya perikanan darat, dan - rekreasi dan olahraga air. Menjelaskan Proses dan Hasil Kerja Sungai Erosi, yaitu proses terlepasnya material dari batuan yang disebabkan faktor-faktor eksogen (air dan angin).

Erosi dapat terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut.


a. Material yang diangkut dalam aliran sungai membentuk dan memukul material lain yang dilaluinya sehingga terjadi pengikisan. b. Jika arus aliran sungai semakin besar maka erosinya juga semakin besar Proses sedimentasi, yaitu proses terlepasnya material yang berasal dari batuan induk yang dipindahkan oleh aliran sungai kemudian diendapkan lagi di tempat lain. Endapan yang dihasilkan proses sedimentasi berlapislapis. Tebal tipisnya lapisan hasil sedimentasi tergantung dari banyak sedikitnya bahan yang diangkut.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

18

Proses sedimentasi pada aliran sungai disebabkan oleh faktorfaktor sebagai berikut.
a. Berkurangnya Kecepatan Aliran
Hal ini disebabkan oleh: 1) perubahan aliran dari daerah yang mempunyai gradien tinggi, 2) bertambahnya belokan-belokan sungai, dan 3) terbentuknya delta dan perluasan dari suatu anak sungai.

b. Mengecilnya Aliran
Hal ini disebabkan oleh: 1) pada waktu banjir, aliran sungai melebar dan meluap, dan 2) pada waktu sungai meninggalkan lembah-lembah pegunungan yang sempit dan mencapai lembah sungai yang lebar. c. Berkurangnya Volume Air Hal ini disebabkan oleh: 1) adanya perubahan iklim setempat, 2) adanya pemenggalan alam maupun buatan, 3) peresapan air ke dalam tanah, dan 4) adanya penguapan yang besar.

d. Berhentinya Aliran
Hal ini disebabkan oleh: 1) mencapai danau atau laut dan 2) mencapai tempat-tempat yang airnya menggenang. e. Adanya Penghalang-penghalang Aliran Sungai

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

19

Macam-macam endapan yang terjadi pada aliran sungai sebagai berikut.


1) Dataran banjir (floodplain), yaitu endapan pada dasar sungai, di mana sungai tersebut sudah mencapai stadium dewasa. 2) Kerucut aluvial, terjadi karena kurangnya daya angkut yang disebabkan oleh perubahan gradien. 3) Gosong sungai, terjadi pada sungai yang telah mengalami gradasi pada akhir musim hujan. 4) Kipas aluvial (aluvial fan), terjadi karena sungai mengalami perubahan gradien, dari daerah pegunungan tiba-tiba mencapai dataran rendah. 5) Gosong delta, ialah endapan yang dibentuk oleh anak sungai pada waktu bertemu dengan induk sungai. 6) Gosong meander, merupakan endapan yang berupa gisik, yang terbentuk dari bagian dalam dari meander, garis-garis endapannya disebut scroll. 7) Tanggul alam, ialah pengendapan yang terjadi pada tepian sungai. 8) Endapan sungai liar, yaitu endapan pada sungai yang alirannya berpindah-pindah dan tidak tetap. 9) Delta, ialah endapan-endapan yang terbentuk pada sungai yang mencapai base level.

3.Danau dan Rawa Serta Pemanfaatannya


Membedakan Danau dan Rawa
Danau, yaitu cekungan atau kubangan di permukaan bumi yang terisi air. Danau mendapat air dari sungai, curah hujan, mata air, dan air tanah, sedangkan pengaliran danau dapat terjadi karena penguapan, perembesan

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

20

ke dalam tanah, dan pengaliran. Rawa merupakan tanah bawah yang selalu digenangi oleh air karena kekurangan drainase atau letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya. Di Indonesia rawa terdapat di daerah aliran Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Memberamo (Irian Jaya), Sungai Komering, dan Sungai Musi (Sumatera).

Tipe-tipe Danau dan Rawa a. Danau


Tipe-tipe danau antara lain sebagai berikut. 1) Danau vulkanik atau danau kawah, merupakan danau yang terbentuk akibat peristiwa vulkanisme. Contoh: Danau Kelimutu di Flores, Danau Segara Anak di NTB, dan Danau Kawah Kelud di Jawa Timur. 2) Danau tektonik, adalah danau yang terjadi karena peristiwa tektonik. Contoh: Danau Poso dan Danau Towuti di Sulawesi, Danau Singkarak di Sumatera. 3) Danau tektovulkanik, terjadi karena tenaga tektonik dan vulkanik. Contoh: Danau Toba, Danau Ranau, dan Danau Kerinci. 4) Danau karst adalah danau yang terdapat di pegunungan kapur berupa dolina dan uvala, terjadi karena proses pelarutan kimia. 5) Danau glasial adalah danau yang terjadi karena erosi glasial pada zaman es dilluvium. Contoh: Danau Michigan, Danau Superior, dan Danau Ontario, semuanya terdapat di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada. 6) Danau bendungan, terjadi karena terbendungnya aliran sungai oleh lava, akibat letusan gunung api. Contoh: Danau Air Tawar di Aceh, Danau Tondano di Sulawesi Utara.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

21

7) Danau buatan, merupakan aliran sungai yang dibendung, disebut juga waduk. Contoh: Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, membendung Sungai Bengawan Solo, Waduk Karang Kates (Ir. Sutami) membendung Sungai Brantas di Jawa Timur, dan Waduk Jatiluhur di Jawa Barat membendung Sungai Citarum.

Faktor-faktor penyebab rusaknya danau antara lain sebagai berikut.


1) Terisi endapan hasil erosi sungai yang mengalir ke danau sehingga danau cepat menjadi dangkal. 2) Terjadi penguapan yang lebih besar daripada jumlah air yang mengalir ke dalam danau sehingga airnya menjadi kering. 3) Adanya gerakan tektonik dari dasar danau atau akibat tektonik yang dapat mengubah arah aliran-aliran sungai yang masuk ke dalam danau. 4) Rusaknya tanggul dan pintu air pada danau buatan (waduk) sehingga waduk menjadi jebol.

Manfaat danau antara lain sebagai berikut.


1) Sebagai pengatur air sehingga tidak terjadi banjir. 2) Sebagai persediaan air yang penting untuk irigasi. 3) Tempat rekreasi dan objek pariwisata. 4) Sebagai sumber tenaga listrik (PLTA). 5) Tempat pemeliharaan ikan air tawar. 6) Sebagai sarana olahraga air.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

22

B. Rawa
Macam-macam rawa antara lain sebagai berikut. 1) Rawa tergenang, yaitu rawa yang airnya selalu tergenang dan dasar rawa merupakan lapisan gambut yang tebal. Air rawa ini tidak dapat digunakan untuk air minum. 2) Rawa pasang surut, yaitu rawa yang airnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Manfaat rawa sebagai berikut.


1) Sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. 2) Bila rawa dapat mengalami pergantian air maka dapat digunakan untuk lahan persawahan dan perikanan.

C. DAERAH ALIRAN SUNGAI ( DAS )


Daerah aliran sungai (DAS) merupakan wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah sebagai berikut.


1. Iklim dan jenis batuan yang dilalui sungai. 2. Banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur sungai pada waktu hujan. 3. Cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alur sungai bergantung pada bentuk lereng DAS. Masalah DAS menurut Kuswanto sangat penting karena banyak berhubungan dengan proyek pertanian, hubungannya dengan irigasi dan pengendalian banjir. Upaya yang dilakukan untuk pengendalian kerusakan DAS dilakukan dengan pengelolaan daerah aliran sungai secara terpadu. Hal ini telah dilakukan Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

23

terutama di 11 DAS yang ada di Jawa. Pengelolaan terpadu ini menekankan pada usaha-usaha konservasi pertanian lahan kering, peningkatan pendapatan masyarakat melalui berbagai keterampilan di luar sektor pertanian, perlindungan daerah-daerah nonbudidaya, penerapan model pertanian yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, pengembangan irigasi, dan pengendalian bahaya banjir. Di luar Jawa usaha rehabilitasi DAS ditekankan pada kegiatan penghijauan dan reboisasi. Kegiatan penghijauan ditekankan pada pemilihan jenis tanaman budi daya yang disukai oleh masyarakat dengan pertimbangan hasil dan lingkungannya. 1. Penduduk sekitar DAS perlu dibekali kecakapan hidup dalam mengelola DAS. Jelaskan! 2. Jelaskan dan reboisasi. Kegiatan penghijauan ditekankan pada pemilihan jenis tanaman budi daya yang disukai oleh masyarakat dengan pertimbangan hasil dan lingkungannya.

D. POTENSI AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH


1.Jenis-jenis Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah tidak sama pada setiap tempat. Hal itu tergantung pada tebal tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air pada sumur-sumur yang digali merupakan cerminan kedalaman air tanah pada suatu tempat. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air itu disebut permukaan preatik. Air tanah berasal dari air hujan, laut, atau magma. Air tanah yang berasal dari air hujan (air meteorit) disebut air vados atau air tua. Air ini mengandung air berat (H3) atau tritium. Tritium ialah suatu unsur yang Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

24

terbentuk pada atmosfer dan terdapat di dalam tanah karena turun bersama-sama dengan air hujan. Air tanah yang berasal dari laut juga terdapat di daerah pantai dan kemungkinan air tanah ini asin. Air tanah yang berasal dari magma disebut air juvenil. Air juvenil belum mengalami siklus hidrologi. Air ini merupakan air baru yang ditambahkan pada zone kejenuhan dari kulit bumi yang dalam. Air yang berasal dari magma itu belum tentu berbentuk air, tetapi dapat berbentuk hidrogen (H) dan oksigen (O2).

2. Menjelaskan Tipe Akifer


Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).

Ada dua jenis lapisan tanah, yaitu lapisan kedap air dan lapisan tidak kedap air.
a. Lapisan Kedap Air (Impermeable)
Kadar pori lapisan ini sangat kecil sehingga kemampuan untuk melewatkan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang pada celah butirbutir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen. Yang termasuk lapisan kedap air antara lain geluh, napal, dan lempung. Lapisan permukaannya mengisap air hingga jenuh. Daerah-daerah yang lapisan tanahnya kedap, pada umumnya mempunyai keadaan sebagai berikut. 1) Terdapat banyak jaringan aliran sungai. 2) Kandungan air tanahnya kecil. 3) Permukaan tanahnya mudah terkikis. 4) Daerah sungai mudah dilanda banjir.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

25

b. Lapisan Tak Kedap Air (Permeable)


Kadar pori lapisan tak kedap air cukup besar maka kemampuan untuk melewatkan air juga besar. Air hujan yang jatuh akan terus meresap ke bawah dan berhenti di suatu tempat yang telah tertahan oleh lapisan kedap. Yang termasuk lapisan tembus air antara lain pasir, padas, kerikil, dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik. Bagian atas dari tubuh air ini disebut permukaan preatik, yang tinggi permukaannya dinyatakan oleh tinggi air tanah dalam sumur. Air tanah yang berada pada lapisan berpori dan yang terletak di antara kedua lapisan yang kedap air disebut air preatis. Air preatis dapat menimbulkan gejala-gejala berupa: sungai bawah tanah di daerah kapur, mata air, mata air artesis, geyser, dan travertin.

3. Pemanfaatan Air Tanah


Air tanah sangat penting bagi semua kehidupan karena air tanah: a. merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi, b. membasahkan tanah dan sekaligus mengikat butir-butir tanah yang satu dengan yang lain, c. menyediakan kebutuhan air bagi tumbuh-tumbuhan, dan d. merupakan persediaan air bersih secara alami. Bagi manusia, air tanah merupakan persediaan air bersih secara alami yang harganya relatif lebih murah daripada air bersih buatan.

4. Menggambar Penampang Air tanah


Kedalaman air tanah dapat dilihat pada permukaan air sumur. Kedalaman permukaan sumur di tempat yang satu sering berbeda dengan Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

26

kedalaman sumur di tempat lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain permeabilitas tanah, kemiringan lahan, dan jarak tempat dengan laut atau danau (untuk daerah yang keadaan tanah dan hujannya sama). Air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang menjadi pengikat air tanah dengan jumlah cukup besar. Kedalaman lapisan freatik tergantung pada ketebalan lapis-lapis batuan di atasnya. Jika lapisan freatik menjumpai retakan atau patahan maka air akan keluar ke permukaan dan awalnya sering membawa endapan air. Untuk menjaga agar kelestarian air tanah di lingkungan kita tetap terjamin maka perlu dicegah hal-hal berikut. a. Penggunaan air tanah yang berlebih-lebihan oleh pengusaha untuk keperluan industri harus dicegah karena akan mempercepat penurunan volume air tanah. b. Kepadatan penduduk dan permukiman yang berlebihan juga harus dicegah karena berkaitan dengan membesarnya konsumsi air tanah. c. Peraturan yang ditetapkan pemerintah agar ditaati dalam pemanfaatan air tanah (tawar) di daerah pantai supaya tidak terjadi perluasan. d. Perusakan hutan dan lahan penghijauan harus dicegah agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air. e. Konversi atau perubahan penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya. f. Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diperketat, khususnya terhadap air tanah, terhadap rencana pembangunan. h. Membuat sumur resapan khususnya di kota-kota yang padat

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

27

Bab III Penutup


Alhamdulillah berkat Allah Tuhan Yang Maha Esa dengan singkatnya waktu , tidak terasa kami telah menyelesaikan makalah geografi ini tanpa suatu halangan apa pun. Dan Kami juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah geografi ini . Kami menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Karena dari itu kami memohon saran dan kritik supaya kami dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

A. Kesimpulan Dari yang telah kami rumuskan dalam rumusan malasah di atas , kami dapat menyimpulkan sebagai berikut : Perairan Darat Di perairan darat dapat dijumpai air yang berada di dalam tanah, air yang mengalir di permukaan tanah (sungai), air yang menggenang di permukaan tanah (danau, telaga, rawa) dan air yang di atmosfer (air meteroit). Ilmu yang mempelajari perairan darat ini disebut hidrologi. Menurut international Institute for Land Reclamation and Improvement (ILRI), ilmu yang mempelajari perairan darat ini dibedakan menjadi: 1. Potamologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang mengalir di permukaan tanah, oleh karena itu sering disebut dengan hidrologi sungai. 2. Limnologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan tanah (hidrologi danau). 3. Geohidrologi , yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang ada di bawah permukaan tanah. 4. Kriologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang salju dan es. 5. Hidrometeorologi, yaitu mempelajari tentang aspek-aspek meteorology yang berperan terhadap aspek hidrologi. Dalam mempelajari perairan darat maka tidak akan lepas dari mempelajari Daerah Aliran Sungai (DAS). Karena perairan darat ini sebagai besar menempati suatu DAS. Kumpulan dari beberapa DAS akan membentuk suatu pulau atau benua. DAS merupakan suatu wilayah yang dialiri oleh sebuah sungai induk dengan anak-anak sungainya. Batas dari DAS ini adalah igirigir/punggung (ridge) dan aliran sungai induk akan menuju ke laut.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

28

Tata guna lahan suatu DAS sangat berpengaruh terhadap keadaan peraiaran darat baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Tata guna lahan yang baik untuk suatu DAS antara lain: 1. Di bagian hulu, kurang lebih 30%berupa hutan. 2. Di bagian tengah dimanfaatkan untuk perairan, permukiman, dan peternakan. 3. Di bagian bawah dimanfaatkan untuk pertanian, permukiman, peternakan, dan industri. Supaya DAS dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka kegiatan pelestarian DAS perlu dilaksanakan antara lain dengan cara: 1. 2. 3. 4. Melestarikan hutan yang ada di daerah hulu. Tidak mengambil air secara berlebihan. Mengatur tata lahan yang baik. Pembuangan limbah yagn menganut asas pelestarian lingkungan

Perairan Darat dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, sebagai berikut 1. Sungai Para siswa semua pastilah sudah mengenal apa itu sungai, karena di Indonesia banyak terdapat sungai. Adakah sungai yang mengalir di sekitar tempat tinggal kalian? Bagaimanakah terbentuknya sungai di suatu daerah? Bagaimana macam-macam bentuk sungai yang ada di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan diatas marilah kita simak uraian singkat berikut! Air hujan yang jatuh ke tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir di permukaan tanah yang akan mengikis tempat yang dilaluinya dan berbentuk alur-alur yang kecil, aluralur ini semakin ke bawah semakin besar. Alur-alur dari ukuran kecil hingga besar inilah yang disebut dengan sungai. a. Klasifikasi Sungai 1) Berdasarkan arah alirannya: a) Sungai konsekuen (Consequent Stream) Adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan struktur geologinya. b) Sungai subsekuen (Subsequent Stream)
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

29

Adalah sungai yang arah alirannys tegak lurus dengan struktur geologinya dan menuju kea rah sungai konsekuen. c) Sungai obsekuen (Obsequent Stream) Adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen dan menuju ke sungai subsekuen. d) Sungai resekuen (Resequent Stream) Adalah sungai yang mengalir sesuai dengan arah sungai konsekuen dan menuju ke arah sungai subsekuen. e) Sungai insekuen (Insequent Stream) 2) Berdasarkan sumber airnya: a) Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. b) Sungai gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan es atau gletser. c) Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan dan pencairan es atau gletser. 3) Berdasarkan kontinuitas aliran : a) Sugnai ephemeral, yaitu sungai yang hanya mengalir pada saat terjadi hujan dan beberapa saat setelah hujan berhenti. Sungai tipe ini banyak dijumpai di bagian hulu dari suatu DAS. b) Sungai intermitten, yaitu sungai yang hanya mengalir pada saat musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau kering. Sungai ini sering disebut sungai apisodik. c) Sungai perennial, yaitu sungai yang mengalir sepanjang tahun sungai ini dapat dibedakan menjadi: 1. Sungai permanen, yaitu sungai yang debit airnya relative tetap sepanjang tahun. 2. Sungai periodic, yaitu sungai yang airnya banyak pada saat musim penghujan dan sedikit pada saat musim kemarau. 4) Berdasarkan strktur geologi: Berdasarkan struktur geologinya sungai antara lain dapat dibedakan menjadi: a) Sungai anteseden, yaitu sungai yang erosinya dapat mengimbangi pengangkatannya. Dengan demikian arah aliran sungai tersebut dapat terjaga dan tidak pernah terpengaruh oleh adanya pengangkatan daerah sekitarnya.
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

30

b) Sungai superposed, yaitu sungai yang terbentuk pada permukaan baru akibat adanya erosi vertical sampai ke lapisan bawah. Terbentuknya sungai ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan struktur dan litologi batuan. b. Pola Aliran Sungai Dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) terdapat berbagai aliran sungai yang akhirnya memusat ke sungai induk dan mengalir menuju danau atau laut. Susunan aliran sungai ini membentuk pola-pola tertentu yang disebut dengan pola aliran. Bentuk dari pola aliran ini sangat dipengaruhi oleh kondisi geomorfologi dan struktur geologinya. Bentuk pola aliran yang sering dijumpai antara lain: 1) Pola aliran radial sentrifugal Pola aliran ini merupakan pola aliran yang menyebar dari suatu puncak. Pola seperti ini pada daerah yang berbentuk kerucut atau gunung. 2) Pola aliran radial sentripetal Pola aliran radial sentripetal merupakan pola aliran yang arahnya mengumpul menuju suatu pusat. Pola ini terdapat pada suatu daerah yang berbentuk cekung atau basin. 3) Pola aliran denritik / urat daun Pola aliran ini merupakan pola aliran yang tidak teratur berkembang pada daerah yang relative datar seperti dataran banjir, delta, plato, serta daerah yang materialnya mudah tererosi. 4) Pola aliran rectangular Pola aliran ini merupakan pola aliran yang pertemuan antara alirannya membentuk sudut siku-siku atau hampir siku. Pola ini berkembang pada daerah yang banyak rekahan (joint) dan daerah patahan (fault). 5) Pola aliran trellis Pola aliran ini berbentuk seperti teralis atau menyirip seperti daun. Berkembang pada daerah pegunungan lipatan dan juga daerah patahan atau daerah yang banyak rekahan. 6) Pola aliran anular
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

31

Pola aliran ini hampir sama dengan pola aliran radial sentrifugal. Pada pola ini anak-anak sungai mengalir menuju sungai subsekuen. Pola ini berkembang pada daerah yang berbentuk dome. 7) Pola aliran pararel Pola aliran ini membentuk sudut lancip. Pola ini berkembang pada daerah yang mempunyai kemiringan lereng agak curam hingga curam. c. Lembah Sungai Bentuk dari lembah sungai dapat dibedakan menjadi tiga jenis, sesuai dengan lokasi lembah sungai tersebut berada, yaitu: 1) Lembah sungai bagian hulu Sungai di bagian hulu umumnya mempunyai aliran yang cukup deras sehingga kemampuan mengerosi besar. Erosi dibagian hulu sungai sifatnya ke dalam (vertical) sehingga membentuk lembah seperti huruf V. pada daerah ini pengendapan bahan tidak terjadi, karena arusnya sangat kuat, airnya jernih dan kadangkadang terdapat air terjun. 2) Lembah sungai bagian tengah Pada lembah sungai bagian tengah, erosi vertical mulai berkurang dan erosi kea rah samping (lateral) mulai berkembang. Dengan demikian dasar saluran (lembah) sungai melebar sehingga bentuknya menyerupai huruf U. kecepatan aliran pada lembah ini mulai berkurang dan sedimentasi mulai terjadi. 3) Lembah sungai bagian hilir Aliran air sungai di bagian hilir mempunyai kemampuan mengerosi yang sangat kecil. Penampang saluran berbentuk huruf U yang dasarnya melebar. Endapan banyak terjadi dengan material yang halus. Sering bermeander, terbentuk gosong dab terdapat delta di muaranya. d. Manfaat sungai

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

32

Sungai mempunyai manfaat bagi kehidupan, antara lain: 1) Sumber air rumah tangga (minum, mandi, mencuci, dan untuk memasak) 2) Sumber air industri 3) Irigasi 4) Perikanan 5) Transportasi 6) Rekreasi 7) Sumber bahan bangunan (pasir, kerikil, dan batu) Dilihat dari segi manfaatnya bagi kehidupan ternyata sungai mempunyai peranan yang cukup besar. Untuk itu keberadaan sungai perlu dijaga kelestariannya, antara lain dengan cara: 1) Menjaga kelestarian hutan di bagian hulu DAS. 2) Menjaga kelestarian tanah di wilayah pertanian. 3) Membuat sabuk hijau (gren belt) di sekitar tebing sungai. 4) Melarang pembuangan limbah ke sungai. 5) Melarang pembuangan sampah di sungai. 6) Pengambilan bahan bangunan (pasir, kerikil, dan batu) tidak berlebihan. e. Meningkatkan kegiatan program bersih (Prokasih). 2. Danau Pernahkan para siswa melihat danau, telaga, atau rawa? Adakah dana, telaha, atau rawa di sekitar tempat tinggal kalian? Bagaimanakah terbentuknya danau? Apa beda antara danau, telaga dan rawa? Untuk menjawab berbagai pertanyaan di atas marilah kita simak uraian di bawah ini. Topografi lahan di daratan ada yang datar, miring, cembung, dan juga cekung. Pada daerah yang cekung sering terisi oleh air sehingga membentuk suatu genangan air. Genangan ini dapat berupa rawa, telaga, atau danau. Untuk membedakan ketiga jenis genangan tersebut perlu diketahui cirri-ciri dari masing-masing genangan. a. Syarat terjadinya danau Suatu genangan dapat diaktakan sebagai danau jika mempunyai syarat-syarat sebagai berikut: 1) Genangan air cukup dalam dan menunjukkan adanya strata suhu pada kedalaman tersebut.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

33

2) Tumbuhan akuatik yang mengapung tidak dapat menutup seluruh permukaan air dan biasanya hanya dibagian pinggir. 3) Menunjukkan adanya gelombang yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi pantai. Danau dapat diklasifikasikan, antara lain berdasarkan: 1) Berdasarkan cara terjadinya Berdasarkan cara terjadinya danau dapat dibedakan menjadi: a) Danau tektonik Danau ini terjadi karena adanya peristiwa rekahan, lipatan, atau patahan. Peristiwa ini dapat menyebabkan terbentuknya suatu basin. Jika basin berisi air maka akan terbentuk danau. b) Danau kawah (crater) Adanya runtuhan pada puncak gunung berapi akibat dari letusan, dapat menyebabkan terbentuknya cekungan pada puncak gunung. Jika terisi air maka cekungan ini akan terbentuk genangan yang disebut dengan danau kawah (crater). c) Danau gletser Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya pencairan salju, es, atau gletser yang kemudian airnya mengisi cekungan yang ada dibawahnya. d) Danau karst Danau ini terbentuk akibat adanya dolina yang tersumbat. Danau ini terbentuk pada daerah yang berbatuan gamping atau topografi karst. e) Danau bending (waduk) Danau ini terbentuk karena adanya perbendungan aliran yagn dilakukan oleh manusia. Danau ini terbentuk jika di sekeliling genangan berupa pegunungan. f) Danau laguna Danau ini terbentuk akibat dari adanya aktifitas ombak dan arus pantai. Adanya aktivitas ini menyebabkan terbentuknya tandontandon pasir di sepanjang pantai yang menghambat aliran air sungai.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

34

2) Berdasarkan aliran air Berdasarkan aliran airnya danau dapat dibedakan menjadi: a) Danau aliran (running water lake), yaitu danau yang mendapat air dari aliran sungai (inflow), tetapi danau tersebut juga memberikan air pada sungai di bawahnya (outflow). b) Danau tanpa jalan keluar (lake without outlet), yaitu danau yang mendapatkan air dari aliran sungai (inflow) tetapi tidak mempunyai jalan keluar (outflow). Jadi, pengurangan airnya hanya karena penguapan. 3) Berdasarkan kandungan karbon dioksida (CO2) Berdasarkan kandungan CO2, danau dapat dibedakan menjadi : a) Danau air halus (soft water lake) Airnya mengandung sedikit kalsium, magnesium, dan mempunyai kandungan CO2 kurang dari 5 cc per liter. b) Danau klas menengah (medium class lake) Air danau ini mempunyai kandungan CO2 antara 5-22 cc per liter. c) Danau air keras (hard water lake) Air danau ini mempunyai kandungan CO2 lebih dari 22 cc per liter. Manfaat danau

Danau mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan, oleh karena itu manusia senang membuat danau yang sering disebut dengan waduk. Manfaat danau antara lain untuk: 1) 2) 3) 4) 5) 6) Pengendali banjir Irigasi Perikanan Pembangkit tenaga listrik Rekreasi Sumber air bersih

Dengan melihat manfaat danau yang cukup besar bagi kehidupan, maka keberadaan danau perlu dijaga agar berfungsi
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

35

sebagaimana mestinya. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan danau antara lain dengan cara: 1) Menjaga kelestarian hutan di bagian hulu DAS. 2) Membuat sabuk hijau disekitar tebing danau/wduk. 3) Mengadakan konservasi tanah di waduk. 4) Jangan membuang limbah, baik limbah rumah tangga maupun industri ke danau. Pada table di bawah ini disajikan luas beebrapa danau yang ada di Indonesia. No. 1. Batur 2. Bratan 3. Buyan 4. Rano 5. Kerinci 6. Maninjau 7. Poso 8. Sentani 9. Singkarak 10. Tempe 11. Toba 12. Tondano 13. Tuwoti Nama Luas 15.868 ha 374 ha 360 ha 12.528 ha 4.264 ha 9.980 ha 34.280 ha 34.375 ha 10.176 ha 9.406 ha 107.216 ha 4.360 ha 59.840 ha

b. Telaga Pada dasarnya telaga hampir sama dengan danau. Perbedaaannya adalah bahwa telaga mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

36

dengan danau. Dengan demikian, pada telaga tidak ada strata suhu pada kedalamannya dan tidak ada gelombang yang mengabrasi. Cara terjadinya sama dengan terjadinya danau. Di Pulau Jawa, telaga banyak dijumpai di daerah topografi karst Gunung Sewu. Terbentuk oleh adnya dolina yang tersumbat. Manfaat telaga Air telaga dapat dimanfaatkan untuk: 1) Sumebr air bersih 2) Perikanan 3) Rekreasi Dalam melestarikan air telaga antara lain dapat dilakukan dengan cara: 1) Konservasi tanah di sekitar telaga 2) Membuat sabuk hijau di sekitar tebing telaga 3) Tidak membuang limbah di telaga c. Rawa Rawa merupakan suatu daerah datar atau sedikit cekung yang tergenang oelh air. Genangan air bisa berasal dari air hujan, air tanah maupun air sungai. Rawa mempunyai ukuran luas yang sangat bervariasi dari ukuran yang kecil hingga ukuran yang sangat luas. Di Pulau Jawa ukuran luas rawa biasanya hanya sempit-sempit, sedangkan di Pulau Kalimantan rawa-rawa mempunyai ukuran yang luas. Kedalaman air dari rawa biasanya dangkal, sehingga tidak menunjukkanadanya strata suhu. Air rawa biasanya asam sehingga hanya tumbuh-tumbuhan yang tahan asam yang dapat hidup di daerah ini. Banyak tanah-tanah gambut terdapat di daerah rawa. Rawa dapat dibedakan menjadi dua, atas dasar pergantian airnya, yaitu: 1) Rawa yang tidak mengalami pergantian air (air tidak mengalir). Air rawa seperti ini biasanya asam, warna air agak kemerahan, kurang cocok untuk perikanan. 2) Rawa yang mengalami pergantian air. Air rawa ini mengalami pergantian karena adanya pasang surut. Air pada rawa ini tidak begitu asam. Letak dari rawa ini ada di sekitar sungai atau dekat pantai. Rawa seperti ini banyak dijumpai di Pulau Kalimantan.

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

37

Manfaat rawa

Rawa mempunyai manfaat bagi kehidupan antara lain untuk: 1) 2) 3) 4) 5) Perikanan Objek wisata Lahan wisata Lahan pertanian Pengendali banjir

Adapun untuk menjaga kelestarian rawa antara lain dapat dilakukan dengan cara: 1) Tidak membuang limbah ke rawa 2) Menjaga kelestarian tanaman rawa 3. Air Tanah Pernahkah para siswa melihat sumur? Apakah untuk menentukan kebutuhan air keluarga kalian memakai air sumur? Berapakah kedalaman air sumur di rumah kalian? Untuk mengetahui macam-macam air yang ada di dalam tanah marilah kita simak uraian berikut. Ketebalan tanah sangat bervariasi dari tempat satu ke tempat lain. Di suatu tempat ada yang ketebalan tanahnya hanya beberapa sentimeter, tetapi di tempat lain dapat mencapai beberapa meter. Ketebalan tanah ini akan berpengaruh terhadap jumlah air yang ada di dalam tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Air hujan yang meresap ke dalam tanah bagian atas yaitu pada daerah perakaran disebut dengan soil water, pada bagian bawahnya yang belum jenuh dengan air disebut kelengasan tanah (soil moisture). Air yang ada dalam tanah bagian bawah yang jenuh dengan air disebut dengan air tanah (gound water). a. Kelengasan tanah (soil moisture) Air yang mengisi pori-pori tanah, tetapi pada daerah yang belum jenuh dengan air disebut dengan kelengasan tanah. Soil water sebenarnya termasuk dalam kategori kelengasan tanah. Kelengasan pada soil water dapat dibedakan menjadi: 1) Air higroskopik
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

38

Tanah sering dilapisi air yang mempunyai gaya ikat yang kuat sehingga tidak dapat di serap oleh akar tanaman. Air inilah yang disebut dengan air higroskopik. 2) Air kapiler Butiran tanah yang diselimuti air higroskopik kadang-kadang masih diselimuti oleh air dan air dapat bergerak ke segala arah. Air ini dapat diserap oleh akar tanaman. Pergerakan air ini disebut dengan kapilerisasi, sehingga airnya disebut dengan air kapiler. 3) Air gravitasional Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah dan menambah jumlah air kapiler yang ada. Akhirnya air ini akan bergerak ke bawah karena pengaruh gaya gravitasi, sehingga airnya disebut dengan air gravitasional. b. Air Tanah Air tanah dapat dibedakan menjadi: 1) Air tanah bebas, air tanah yang terletak di atas lapisan tanah yang permeable disebut dengan air tanah bebas. 2) Air tanah tertekan, air tanah yang terletak diantara dua lapisan tanah yang impermeable disebut dengan air tanah tertekan. Sumur yang dibuat pada air tanah jenis ini sering disebut dengan sumur artesis. c. Lapisan Ranah Di bumi ini ada beberapa jenis lapisan tanah yang mempunyai sifat tertentu terhadap air. Lapisan tanah yang mampu menampung dan meloloskan air disebut sebagai akifer (aquifer). Contoh dari lapisan tanah ini adalah tanah berpasir. Lapisan tanah yang hanya mampu menampung air tetapi tidak dapat meloloskan air disebut dengan aquiclude. Contohnya adalah tanah lempung. Lapisan tanah yang tidak mampu menampung maupun meloloskan air disebut dengan aquifuge. Contohnya adalah batu (batuan andesit). d. Macam-macam Akifer (Aquifer) Ada beberapa jenis akifer yang ada di bumi ini, antara lain: 1) Akifer bebas (unconfined aquifer) Akifer yang terletak di atas lapisan impermeable dan di bawah lapisan permeable disebut dengan akifer bebas. 2) Akifer tertekan (confined aquifer)
Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

39

Akifer yang terletak antara dua lapisan yang impermeable disebut dengan akifer tertekan. 3) Akifer semitertekan (semiconfined aquifer) Akifer yang terletak di atas lapisan impermeable dan dibawah lapisan yang semiimpermeable disebut dengan akifer semitertekan. 4) Akifer menggantung (perched aquifer) Akifer yang menggantung pada akifer bebas disebut dengan akifer menggantung. e. Manfaat Air tanah Air tanah mempunyai berbagai manfaat bagi kehidupan, antara lain untuk: 1) Sumber air bersih 2) Sumber air irigasi 3) Sumber air industri Karena air tanah mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan, maka pelestarian air tanah perlu dilaksanakan, antara lain dengan cara: 1) 2) 3) 4) 5) B. Saran Konservasi hutan Konservasi tanah Pembuatan sumur resapan Pengaturan pembuangan limbah Merencanakan tata guna lahan yang baik

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

40

Daftar Pustaka

Geografi Kelas X SMA NEGERI 10 PURWOREJO HIDROSFER > Perairan Darat Kelompok 1

41

Anda mungkin juga menyukai