31distribusi Khusus
31distribusi Khusus
31distribusi Khusus
3.1
Distribusi Bernoulli. Distribusi Bernoulli terbentuk dari percobaan Bernoulli yaitu percobaan acak yang hanya mempunyai 2 hasil yang mungkin, sukses atau gagal. Dalam praktek, penamaan sukses atau gagal dapat menyatakan suatu pasangan yang berlawanan, misalnya pria-wanita, hidup-mati, lulus-gagal, dan pasangan lainnya. Misal S = {sukses, gagal} menyatakan ruang sampel dari percobaan Bernoulli dan X menyatakan varibel acak yang terdenisi di S dengan aturan X(c) = 1, c = sukses 0, c = gagal.
Berdasarkan sifat peluang, jika peluang sukses adalah p maka peluang gagalnya 1 p sehingga pmf dari X dapat ditulis sebagai p(x) = px (1 p)1x , x = 0, 1 0, x lainnya (1)
Selanjutnya variabel acak X dengan pmf seperti pada persamaan (1) dikatakan variabel acak yang berdistribusi Bernoulli. Mean dari distribusi Bernoulli adalah
1
= E[X] =
x=0
xpx (1 p)1x = 0 + p = p
Nunung Nurhayati
2 = Var(X) =
x=0 2
(x p)2 px (1 p)1x
= p (1 p) + (1 p2 )p = p(1 p).
Distribusi Binomial. Jika percobaan Bernoulli dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali maka hasil-hasil yang mungkin akan berupa deretan n bilangan-bilangan nol dan satu. Sebagai contoh untuk n = 10, hasil yang mungkin dapat berupa 1 atau 0 atau yang lainnya. Secara umum, jika Xi menyatakan hasil yang keluar dari percobaan Bernoulli ke-i dan X menyatakan banyaknya sukses yang diperoleh dari n kali percobaan, maka nilai X yang mungkin adalah x = 0, 1, 2, . . . , n. Karena Xi bernilai 0 atau 1, variabel acak X juga dapat dipandang sebagai penjumlahan n variabel acak Bernoulli atau X = X1 + X2 + . . . + Xn , Posisi sukses dan gagal, dapat terletak pada indeks i mana saja dengan i = 1, 2, . . . , n. Dengan demikian, banyaknya komposisi yang mungkin akan berupa kombinasi dari n percobaan diambil x sukses, atau n x komposisi. Jika antar percobaan bersifat independen, peluang untuk satu komposisi adalah px (1 p)nx . Akibatnya, peluang terjadinya x sukses dari n percobaan Bernoulli adalah jumlahan peluang-peluang yang dimiliki oleh masing-masing (n ) komposisi yang mungkin, yaitu x p(x) = P (X = x) = n x px (1 p)nx , x = 0, 1, 2, . . . , n (2) = n! x!(n x)! 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
Karena p 0 dan x bulat nonnegatif maka p(x) 0. Untuk menunjukkan bahwa total jumlah persamaan (3) adalah 1, dapat digunakan sifat ekspansi binomial, yaitu
n
(a + b) =
x=0
n x
bx anx .
Nunung Nurhayati
p(x) =
x=0 x=0
n x
px (1 p)nx
= [(1 p) + p]n = 1 Jadi, p(x) pada persamaan (2) memenuhi sifat-sifat pmf. Selanjutnya variabel acak X dengan pmf p(x) = (n )px (1 p)nx x = 0, 1, . . . , n x 0 x lainnya (3)
dan 0 untuk x lainnya, dikatakan variabel acak yang berdistribusi Binomial dengan parameter n dan p, dinotasikan dengan X B(n, p) atau X b(n, p). Pada Bab 1 telah dibahas bahwa ada beberapa cara dalam menentukan mean dan variansi dari suatu distribusi, salah satunya adalah melalui mgf M (t). Distribusi binomial mempunyai mgf
n n
M (t) = E[e ] =
x=0 n
tx
e p(x) =
x=0
tx
etx
n x
px (1 p)nx
=
x=0
n x
= [(1 p) + pet ]n yang berlaku untuk setiap bilangan riil t. Karena M (t) = n[(1 p) + pet ]n1 (pet ) dan M (t) = n[(1 p) + pet ]n1 (pet ) + n(n 1)[(1 p) + pet ]n2 (pet )2 maka = M (0) = np dan 2 = M (0) 2 = np = n(n 1)p2 (np)2 = np(1 p).
Contoh 3.1.1. Misal pada pelantunan satu keping koin seimbang, kejadian sukses didenisikan sebagai munculnya bagian muka. Jika X banyaknya bagian muka dari 7 kali lantunan yang independen, (a) Tentukan mgf dari X, mean dan variansinya. (b) Tentukan P (0 X 1) dan P (X = 5). 3
Nunung Nurhayati
Penyelesaian (a) Diketahui X berdistribusi binomial dengan n = 7 dan p = mgf dari X adalah 1 M (t) = ( 2 + 1 et )7 , 2 Sementara itu, mean dan variansi dari X adalah = np = 7 2 7 dan 2 = np(1 p) = . 4
1 2
p(x) = sehingga
1 (7 )( 1 )x (1 2 )7x x = 0, 1, . . . , 7 x 2 0 x lainnya
21 . 128
Pembangkitan data simulasi dari distribusi B(n, p), menghitung P (X = x), menghitung P (X x), dan membuat plot pmf atau cdf yang dihasilkan, dapat dilakukan berbagai software statistik, salah satunya melalui program R yang dapat diunduh secara gratis dari http://cran.r-project.org. Contoh-contoh perintah pada R yang terkait dengan distribusi binomial, misalnya rbinom(10,1,1/2) # membangkitkan data dari distribusi B(10,1/2) dbinom(4,20,1/2) # menghitung P(X=4) jika X berdistribusi B(20,1/2) pbinom(4,20,1/2) # menghitung P(X<=4) jika X berdistribusi B(20,1/2) # Membuat plot pmf dari distribusi B(n,p) n<-20; p<-1/2 x<-0:n y<-dbinom(x,n,p) plot(x,y,pch=20,col=4)
1 Contoh 3.1.2. Jika Y berdistribusi B(n, 3 ) tentukan nilai pengulangan n terkecil sehingga P (Y 1) > 0, 8.
Nunung Nurhayati
Penyelesaian.
0, 2 > ( 2 )n 3
Contoh 3.1.3. Misal X1 , X2 , X3 tiga variabel acak iid dengan cdf F (x). Jika Y menyatakan nilai tengah dari X1 , X2 , X3 , tentukan cdf dan pdf dari Y .
Penyelesaian. Diketahui variabel acak Y menyatakan nilai tengah dari X1 , X2 , X3 . Peristiwa {Y y} terjadi jika dan hanya jika paling sedikit dua dari variabel acak X1 , X2 , X3 nilainya kurang dari atau sama dengan y. Dengan kata lain, peristiwa {Y y} peristiwa A atau B
dengan A menyatakan peristiwa 2 dari 3 variabel acak X1 , X2 , X3 , nilainya masingmasing y, dan B menyatakan peristiwa {X1 y, X2 y, X3 y}. Jika K menyatakan banyaknya variabel acak di antara X1 , X2 , X3 yang lebih kecil atau sama dengan y, maka K dapat dipandang sebagai peubah acak binomial dengan sukses didenisikan sebagai {Xi y}, banyak pengulangan n = 3, dan peluang sukses p = P (Y y) = F (y). Akibatnya, peluang terjadinya peristiwa A adalah P (A) = P (K = 2) = 3 2 [F (y)]2 [1 F (y)].
Sementara itu, karena X1 , X2 , X3 independen maka peluang terjadinya peristiwa B adalah P (B) = P (X1 y, X2 y, X3 y) = P (X1 y)P (X2 y)P (X3 y) = [F (y)]3 Jadi, cdf dari Y adalah G(y) = P (Y y) = P (A) + P (B) = 3 2 [F (y)]2 [1 F (y)] + [F (y)]3
= 3 [F (y)]2 [1 F (y)] + [F (y)]3 dan jika F (x) kontinu maka pdf dari X adalah g(y) = G (y) = 6F (y)[1 F (y)]f (y).
Nunung Nurhayati
Latihan
1 1. Jika mgf dari variabel acak X adalah M (t) = ( 3 + 2 )5 , tentukan P (X = 2atau3). 3 2 2. Jika mgf dari variabel acak X adalah M (t) = ( 3 + 1 )9 , tunjukkan bahwa 3 5
P ( 2 < X < + 2) =
x=1
9 x
1 3
2 3
9x
p(1 p) n
4. Misal variabel acak X1 , X2 , X3 iid dengan pdf f (x) = 3x2 , 0 < x < 1, dan 0 untuk x lainnya. Tentukan peluang bahwa tepat 2 dari 3 variabel acak tersebut peluangnya lebih dari 1 . 2 5. Misal Y B(n, 2 ). Jika n = 3, hitung P (2 Y ). Jika n = 5, hitung P (3 Y ). 3 6. Misal Y B(n, 1 ). Tentukan n terkecil sehingga P (Y 1) 0, 7. 4 7. Misal X1 B(3, 2 ) dan X2 B(4, 1 ). Hitung P (X1 = X2 ). 3 2 8. Bagi pembaca yang mempunyai program R atau S-PLUS: (a) Gambarkan plot pmf dari distribusinya B(15; 0, 2) dengan perintah berikut: n<-15; p<-0.2 x<-0:n y<-dbinom(x,n,p) plot(x,y,pch=20,col=4) (b) Ulangi bagian (a) untuk n = 15 dan untuk beberapa nilai p yaitu p = 0.1, p = 0.2, . . . , p = 0.9. Bagaimana perilaku plot pmf jika peluang sukses p diperbesar? (c) Ulangi bagian (a) untuk p = 0.05 dan untuk beberapa nilai n yaitu n = 10, 20, 50, 200. Bagaimana perilaku plot pmf ketika pengulangan n diperbanyak? Apakah plot pmf mempunyai kecenderungan konvergen mendekati kurva/grak tertentu?