Distribusi Probabilitas Diskrit LAPORAN
Distribusi Probabilitas Diskrit LAPORAN
Distribusi Probabilitas Diskrit LAPORAN
KELOMPOK 2
Beti T. Dupe
(1206087043)
Halena Doko
(1206081025)
Stevania F. Daor
(1306081002)
Vinitria C. Manehat
(1306083068)
(1506080057)
Richmon Joh
(1506080069)
Belinda C. Missa
(1506080055)
Meriani Bobo
(1506080044)
(1506080027)
Muhammad Salim
(1506080072)
Wanto I. Missa
(1506080074)
Budhy E. Ly
(1506080012)
Welmy Sinlae
(1506080029)
Bernoulli
Proses distribusi Bernoulli yang diulang sebanyak n kali dan saling bebas.
Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali
- setiap percobaan menghasilkan keluaran yang dapat dikatagorikan
sebagai gagal dan sukses
- probabilitas sukses p tetap konstan dari satu percobaan ke percobaan
lain
- percobaan yang berulang adalah saling bebas
Contoh :
1.
()
Dengan x=0,1,2,.,n
2.
3.
Penyelesaian
Ini adalah proses Bernoulli. Probabilitas sukses, yaitu sembuh adalah
p=0.4. Variabel random X menyatakan banyak orang yang sukses = sembuh,
sedangkan total percobaannya adalah n=15.
a. P (paling tidak 10 sembuh) = P(X10) =1- P(X<10)=1
B(r=9;n=15,p=0.4) = 1 0.9662 = 0.0338
b. P (antara 3 sd 8 sembuh) = P(3X8) =P(X8) P(X<3)=B(r=8;n=15,p=0.4) - B(r=2;n=15,p=0.4) = 0.9050-0.0271=0.8779
c. P (5 sembuh) = P(X=5) =P(X5) - P(X<5)=B(r=5;n=15,p=0.4)B(r=4;n=15,p=0.4) = 0.4032-0.2173=0.1859
b. Binomial Negatif
Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang
memenuhi kondisi-kondisi berikut:
a. Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas
b. Setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua
keluaran yang mungkin, sukses atau gagal
c. Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 p selalu konstan dalam setiap percobaan (trial)
d. Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai
sejumlah total k sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat
tertentu
Jadi pada suatu eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu
sedangkan jumlah percobaannya yang acak. Distribusi Binomial Negatif bila
percobaan bebas berulang dapat menghasilkan sebuah sukses dengan
probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q=1-p, maka distribusi probabilitas
dari variabel acak X, jumlah percobaan n dimana sukses ke-k terjadi diberikan
oleh:
Contoh:
Carilah probabilitas bahwa seseorang yang melemparkan tiga koin akan
mendapatkan kepala semua atau ekor semua untuk kali ke dua pada pelemparan
yang ke 5!
Penyelesaian:
Dengan menggunakan sebaran binomial negatif dengan x = 5, k = 2, dan p = 1/4,
kita dapatkan
b* 5; 2,
4
1 3
4 4
4! 33
27
. 5
1!3! 4
256
3. Distribusi Multinomial
Sebagai generalisasi dari distribusi binomial adalah dengan melonggarkan
kriteria banyaknya outcome yg mungkin jadi > 2. Dalam hal ini maka percobaannya
disebut percobaan multinomial sedangkan distribusi probabilitasnya disebut distribusi
multinomial.
Definisi:
Misal setiap percobaan bisa menghasilkan k outcome yg berbeda, E1, E2, ,Ek
masing-masing dengan probabiliitas p1, p2, ,pk. Maka distribusi multinomial f(x1,x2,
,xk; p1,p2, ..,pk, n) akan memberikan probabilitas bahwa E1 akan muncul sebanyak x1
kali,E2 akan muncul sebanyak x2 kali, dst dalam pengambilan independen sebanyak n
kali, jadi x1+ x2+ .+ xk=n dengan p1+p2+ + pk =1 dan
Contoh :
Sebuah airport memiliki 3 buah landas pacu (runway), dan probabilitas sebuah runway
dipilih oleh pesawat yg akan mendarat adalah:
runway -1 : 2/9
runway -2 : 1/6
runway -3 : 11/18
Berapakah probabilitas 6 pesawat yg datang secara acak di distribusikan ke dalam
runway-runway tersebut seperti berikut:
runway -1 : 2 pesawat
runway -2 : 1 pesawat
runway -3 : 3 pesawat
Penyelesaian :
Pemilihan runway acak dan independen, dengan p1=2/9, p2=1/6 dan p3=11/18.
Probabilitas untuk x1=2, x2= 1 dan x3=3 adalah
4. Distribusi Hipergeometrik
Distribusi Hipergeometrik sangat serupa dengan distribusi binomial,
Persamaannya:
Keduanya menyatakan probabilitas sejumlah tertentu percobaan masuk dalam
kategori tertentu.
Perbedaannya:
56
8
5
3 5
1 4
15
P X 1 h 1;8,5,3
56
8
5
3 5
2 3
30
P X 2 h 2;8,5,3
56
8
5
3 5
3 2
10
P X 3 h 3;8,5,3
56
8
5
Dalam bentuk tabel sebaran hipergeometri X adalah sebagai berikut:
X
h(x;8,5,3
1
56
15
56
30
56
10
56
x 5 x
h x;8,5,3
,
8
5
x 0,1, 2,3
Contoh 2
Tumpukan 40 komponen masing-masing dikatakan dapat diterima bila isinya
tidak lebih dari 3 yang cacat. Prosedur penarikan contoh tumpukan tersebut adalah
memilih 5 komponen secara acak dan menolak tumpukan tersebut bila ditemukan suatu
cacat. Berapakah probabilitas bahwa tepat 1 cacat ditemukan dalam contoh itu bila ada 3
cacat dalam keseluruhan tumpukan itu?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan sebaran hipergeometri dengan n = 5, N = 4, k = 3 dan x = 1
kita dapatkan probabilitas perolehan satu cacat menjadi
3 37
1 4
h 1; 40,5,3
0,3011
40
5
5. Distribusi Poisson
Percobaan yg menghasilkan variabel random X yg menyatakan banyaknya
outcome selama interval waktu tertentu atau dalam area atau luas tertentu
dinamakan percobaan Poisson.
X : variabel random Poission yg menyatakan banyaknya outcome selama percobaan.
: rata-rata banyak outcome = t dimana t adalah lama intervalnya dan adalah laju
terjadinya outcome
Contoh:
X : banyak panggilan telepon per jam
X : banyak hari-hari sekolah tutup karena bencana alam dalam setahun
X : banyaknya penundaan pertandingan bola karena hujan dalam semusim
pertandingan
X : banyak tikus per hektare
X : banyaknya kesalahan ketik per halaman
Distribusi probabilitas dari variabel random Poisson X yg menyatakan
banyaknya outcome dalam interval waktu tertentu t (atau daerah tertentu) dengan
menyatakan laju terjadinya outcome persatuan waktu atau per satuan daerah diberikan
oleh (tidak diturunkan!):
Contoh:
Dalam percobaan radioaktif, rata-rata jumlah cacahan radioaktif yg terekam di
counter adalah 4 cacahan per mili detik. Berapakah probabilitasnya dalam 1 milidetik
tertentu tercacah sebanyak 6 cacahan?
Penyelesaian
Rata-rata jumlah outcome per milidetik : = t = 4
Probabilitas tercacah X=6 dalam 1 milidetik: