Step 1 Engine Service (Bhs Indo)
Step 1 Engine Service (Bhs Indo)
Step 1 Engine Service (Bhs Indo)
Engine Service
Hak Cipta oleh Hyundai Motor Company. Alih bahasa oleh Training Material & Development.
Buku ini tidak boleh perbanyak tanpa persetujuan dari Hyundai Motor Company.
http://training.hmc.co.kr
[email protected]
Bab 4. Crankshaft
1. Perhatian saat melepas dan
mengencangkan main bearing cap
2. Mengukur celah oil crankshaft
3. Mengukur end play atau celah thrust
bearing
4. Memeriksa kelurusan crankshaft
L HAOS(HYUNDAI TURKEY)
Pemeriksaan di kendaraan
M HMC (HYUNDAI KOREA)
c. Tipe kendaraan
1. Nomer identitas kendaraan H : Passenger car
(VIN)
2. Line and drive
W : EF SONATA
4. Tipe body
4 : Sedan 4DR
Passenger side)
5 - Depowered A/Bag
1. W.I.C. (World manufacture’s ldentification [Catatan]
Code
A/Belt : Active belt
a. Negara P/Belt : Passive belt
A/Bag : Air bag
Kode Penjelasan
6. Tipe Engine
K KOREA B : G 2.0 I4
D : G 2.4 I4
M INDIA F : G 2.7 V6
N TURKEY 7. Sisi pengemudi
P : LHD (Left hand driver)
2 CANADA
R : RHD (Right hand driver)
b. Perusahaan
8. Tahun pembuatan
Kode Penjelasan Y - 2000 Model Year 2 - 2002 Model
Year
A HMI (HYUNDAI INDIA) 1 - 2001 Model Year 3 - 2003 Model
Year
J - Sirius engine
B - Delta engine
2– 2002
4. Spark test
1. Untuk memeriksa kerja ignition system.
2. Lepas kabel tegangan tinggi dari spark plug.
3. Periksa api yang terjadi dari kabel tegangan
tinggi.
4. Tambahkan oli bila perlu.
Perhatian! Tegangan tinggi
5. Jangka waktu penggantian oli
* Kondisi berat ?
Kendaraan sering jalan dengan jarak
pendek
Kendaraan sering pada jalan tidak beraspal
Sering Idle dalam waktu lama
Kendaraan sering jalan pada jalan yang
berat
1. Kondisi pemeriksaan
Engine mencapai temperatur kerja
Semua beban electrical off
A/T : “P” atau “N”
Ignition timing normal
Pemeriksaan kerja dengan test lamp 2. Kendorkan akselator kable
Untuk memeriksa kerja injector. 3. Pasang hi-scan ke data link connector
1. Hubungkan ujung test lamp pada positive
terminal battery, dan hubungkan ujung yang
lainnya pada terminal injector sisi ECM.
5. Hidupkan engine
1. Kondisi pemeriksaan
• Hidupkan engine sampai mencapai 4. Setel ignition timing bila ignition timing
temperature kerja diluar spesifikasi.
• Matikan semua beban electrical
• A/T : “P” atau “N” 5. Bila timing tidak dapat di setel(beberapa
engine ignition timingnya tidak bisa distel),
• Idle rpm engine adalah normal
silakan periksa komponen yang
2. Pasang timing light berhubungan.
Catatan !
[PERHATIAN]
Bab 2.
Cylinder Head
Mengacu pada ekspansi panas, maka pada c. pada langkah kompresi di cylinder pertama,
rocker arm dan valve stem end harus terdapat periksa dan sesuaikan celah katupnya
celah katup. Kalau celah katup terlalu longgar sepertik tampak pada gambar dibawah ini.
atau sempit, maka akan timbul masalah seperti Cara untuk menyetel celah katup adalah
sebagai berikut. seperti itu; kendurkan baut pada rocker
arm; sisipkan filler gauge antara rocker arm
a. Jika celah katup terlalu sempit, maka valve dan valve stem end sesuai dengan
akan membuka terlalu awal dan menutup spesifikasinya; sesuaikan jaraknya dengan
lambat, sehingga mengakibatkan terjadi memutar sekrup menggunakan obeng; tarik
Miss fire atau Back fire. keluar thickness gauge; kemudian
periksalah jaraknya.
b. Jika celahnya terlalu longgar. Then the valve
shall be opened later and closed earlier, so
as to make noises and shocks.
Stopper
Spesifikasi (20ºc)
Intake 0.12 ~ 0.28mm
Exhaust 0.2 ~ 0.36mm
7. Lihat tabel dan cara penyetelah dari buku
shop manualnya.
Cara mengganti shim?
5. Pilihlah shim yang baru berdasarkan tabel
1. Putarlah crankshaft sampai cuping cam pilihan shim di buku shop manual.
adjusting valve mengarah ke atas. [CATATAN]
Shims yang tersedia adalah 20 macam
2. Gunakan special tool (09220 - 2D000), ukuran dengan selisih 0.04 mm dari 2.00
tekan kebawah valve lifter dan tempatkan mm sampai 2.76 mm.
stopper antara camshaft dan valve lifter 6. Tempatkan adjusting shim yang baru pada
kemudian lepas special tool. valve lifter.
7. Dengan menggunakan special tool (09220 -
2D000), tekan valve lifter kemudian lepas
stopper.
8. Periksa kembali celah katupnya.
[Spesifikasi pada suhu 20°C]
Intake : 0.17 - 0.23 mm
Exhaust : 0.25 - 0.31
4. Metode pengencangan
(Torque method, Angular
method)
Perhatian!
cara pengencangan baut-baut harus mengikuti
Saat melepascylinder head, hati-hatilah jangan
metode yang benar. Agak susah memang
sampai bagian bawah cylinder head bertemu
untuk mengencangkan secara tepat
dengan lantar secara langsung.
dikarenakan adanya deviasi dan beragamnya
2. Merakit kembali tingkat kekuatan pada baut dan mur, walaupun
telah diberikan momen pengencangan
a. Bersihkan permukaan cylinder block dan sepresisi mungkin. Pada saat sekarang untuk
gasket. mengencangkan baut dan mur pada mesin
b. Pasang kembali head gasket pada cylinder menggunakan metode pengencangan secara
block. angular.
c. baut-baut head dikencangkan secara
menyilang dari bagian dalan ke bagian luar Ada dua metode pengencangan angular yaitu
sesuai dengan momen pengencangannya. plasticity range dan elasticity range. Dengan
menggunakan metode pengencangan angular,
perubahan pada daya poros (axial force) dapat
dikurangi sehingga daya cengkram akan
bertambah dan deviasi pada axial force
berkurang.
Spesifikasi :
Penjelasan :
Kondisi
Step Cara pengencangan
pengencangan
7. Missing
tooth
2. Cracked
back surface
of rubber
8. Sisi belt
aus
3. Cracked or
separating
canvas
9. Sisi belt
retak
Bab 4.
Crankshaft
1. Hal yang harus diperhatikan
dalam melepas dan
mengencangkan main bering
cap
a. Buatlah tanda pada main bearing caps
untuk mempermudahkan dalam
pemasangannya kembali. 4. Mengukur dengan Telescoping Gauge
b. Lepas main bearing caps dan remove dan Micrometer
crankshaft bearing. Simpan bearings sesuai a. Setelah crankshaft dikeluarkan, pasang dan
dengan nomor urutan cap. kencangkan cap sesuai dengan momen
c. Pasang bearing caps kemudian kencangkan pengencangannya.
baut-baut cap dimulai dari tengah sesuai b. Measure the inner diameters (crankshaft
dengan momem pengencangannya. bore) of the crankshaft cap at four points
d. Arah panah crankshaft bearing cap yang with a telescoping gauge and the outside
dipasang harus menghadap ke sisi crank diameter of the crankshaft journal with a
pulley. Nomor cap harus benar. micrometer at four points.
2. Oil clearance
Piston akan menempel karena panas atau 2. Mengukur celah piston ring
dinding cylinder akan cepat aus, dst.
1. Celah telalu besar
4. Mengukur
a. Bersihkan dinding cylinder. Oli menjadi boros, banyak endapan karbon,
b. Masukkan piston ring ke dalam cylinder. atau gas kompresi akan bocor.
c. Masukkan piston sambil manaik turunkan
sampai piston mencapai piston pin boss. 2. Celah terlalu sempit
3. Pengukuran
a. Masukkan filler gauge sampai mencapai
celah ring.
b. Periksa setidaknya 3-4 points
Lampiran 1
9. Lihatlah skalanya
2. Micrometer usage
2. Gunakan caliper yang benar sesuai 7. Lihat skalanya dari posisi yang benar.
kebutuhan (jenis, range, presisi)
b. Sudut
c. Lingkaran
a. Kerataan d. Bending
4. Unit Symbol
Pangkat Prefix Prefix symbol 2. Luas
103 kilo k
3. Volume
2
10 hecto h cm³ m³ in³ ft³
10-6 micro •
4. Quantity
10-9 nano n
m³ gal(UK) gal(US) •
10-12 pico p
1 220 264.2 1000
-15
10 femto f
0.004546 1 1.201 4.546
-18
10 atto a
0.003785 0.8327 1 3.785
6. Velocity
7. Tekanan
11. Kerja
kW kgf·m/s PS HP
0.7355 75 1 0.9859