Bab 5

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

5.

PROGRAM PERANCANGAN

5.1.

Analisis Lokasi Perancangan Dari data-data tapak yang ada (lihat Bab 2 Tinjauan Data) maka diperoleh

analisa tapak sebagai berikut: 5.1.1. Analisis Tapak Luar

Gambar 5.1 Analisis Tapak Luar Bangunan. Sumber: Alim (2011). Keterangan: Arah matahari terbit (matahari pagi) Arah matahari terbenam (matahari sore) Kebisingan tinggi Kebisingan manusia

Entrance bangunan ini langsung menghadap ke jalur masuk utama di bagian selatan dengan grand stair entrance sehingga mudah terlihat, selain itu di samping bangunan ini juga terdapat jalur masuk kedua di bagian utara. Akses menuju atau datang dari tempat parkir pun mudah karena jarak yang dekat. Posisi bangunan dianggap strategis karena mudah terlihat dan dicapai dari kedua entrance kompleks bangunan. Oleh karena itu main entrance Perpustakaan
73 Universitas Kristen Petra

diletakkan pada sisi selatan bangunan untuk kemudahan akses, promosi dan signage yang mudah terlihat oleh calon pengunjung. Batasan tapak luar bangunan: Utara Selatan Barat Timur : lapangan parkir : ruang sirkulasi terbuka (water component) : ruang sirkulasi terbuka (bench lounge) : lapangan parkir, entrance utara.

5.1.1.1.Pencahayaan Arah bangunan menghadap ke selatan (bertolak dari main entrance) sehingga cahaya matahari tidak masuk langsung dalam sehingga pengoptimalisasian jendela akan diletakkan pada sisi bangunan yang menghadap ke utara dan selatan sehingga dapat meminimalisasi temperatur dan panas yang masuk ke dalam ruang (berhubungan dengan arah datang sinar matahari). 5.1.1.2.Penghawaan Terkait dengan pencahayaan alami di atas, maka panas yang masuk ke dalam bangunan hanya berasal dari arah utara dan selatan. Meskipun berbatasan dengan tempat parkir, kondisi bangunan dengan konsep tertutup menjamin minimalnya polusi udara di dalam bangunan. Panas yang masuk akan diantisipasi dengan penggunaan material kaca film atau konstruksi dinding dua lapis batu bata sehingga panas matahari tidak berefek langsung ke dalam bangunan. 5.1.1.3.View dari Dalam Tapak View optimal dari dalam bangunan dapat diperoleh dari sisi selatan bangunan dengan jendela-jendela kaca besar menghadap ke ruang terbuka dengan water component. Pada sisi utara bangunan, terdapat jendela kaca yang menghadap lapangan parkir, namun hal ini diimbangi dengan adanya taman samping kecil di sekitar bangunan. Hal ini mendukung suasana teduh dan nyaman dalam ruang. Faktor view ini berguna untuk penempatan ruang yang membutuhkan faktor lapang seperti ruang bermain atau ruang bebas untuk aktivitas anak.

74 Universitas Kristen Petra

5.1.1.4.View dari Luar Tapak View dari luar tapak dalam kondisi terbuka karena dikelilingi oleh ruangruang sirkulasi terbuka yang lapang dan hijau. Area terbuka ini memberi pandangan bebas untuk bangunan perpustakaan ini. Oleh karena itu, keterbukaan ini dapat dimanfaatkan dengan mengoptimalkan signage dan elemen penegas (dekoratif) pada dinding luar bangunan yang menegaskan identitas bangunan. 5.1.1.5.Aktivitas Sekitar Tapak Dari batasan-batasan tapak, terlihat bahwa bangunan berdekatan dengan ruang sirkulasi terbuka (dengan fasilitas duduk/santai), lapangan parkir, dan jalur masuk utara sehingga aktivitas sekitar tapak cukup ramai, apalagi saat jam kuliah dan jam istirahat di mana banyak orang berlalu lalang. Aktivitas ini menunjukkan bahwa bangunan ini memiliki potensi untuk lebih mudah dikenali, sehingga berpengaruh pada penerapan signage perpustakaan yang cukup sederhana saja dengan aplikasi logo perpustakaan. 5.1.1.6.Kebisingan Berkaitan dengan aktivitas sekitar tapak, kondisi bangunan yang berbatasan dengan tempat parkir dan ruang santai membuat kebisingan sekitar tapak cukup tinggi dan dalam waktu yang tidak dapat diperkirakan. Kebisingan paling tinggi berasal dari area parkir dengan adanya suara mesin kendaraan yang berlalu lalang. Aktivitas bersantai dan suara air pada ruang sirkulasi terbuka (water component) dianggap tidak terlalu menyebabkan kebisingan karena intensitasnya yang tidak terlalu tinggi dan kebisingan yang ada tidak terpusat dalam satu area seperti pada ruang parkir. 5.1.1.7.Vegetasi Bangunan ini dikelilingi oleh ruang-ruang terbuka yang natural dengan banyaknya vegetasi taman samping kecil dan pohon-pohon sedang, ditambah dengan keberadaan water component yang memberi kesan alami yang nyaman (kesan biru dan hijau). Faktor ini memudahkan kesan sejuk yang ingin dicapai dari desain perpustakaan anak ini terutama dari segi tampak bangunan dari luar.

75 Universitas Kristen Petra

5.1.2. Analisis Tapak Dalam

Gambar 5.2 Analisis Tapak Dalam Bangunan. Sumber: Alim (2011). Keterangan: Intensitas cahaya matahari tinggi Intensitas cahaya matahari rendah Luasan tapak perancangan ini yaitu sekitar 1.400 m2. Pintu masuk dan pintu keluar tergabung menjadi satu di sisi bagian selatan bangunan sedangkan pintu keluar darurat (1 buah) terdapat di sisi utara bangunan. Dilihat dari faktor ini, maka dibutuhkan side entrance yang memudahkan pengunjung untuk mencapai sisi lain bangunan dengan mudah (antisipasi luas bangunan yang besar). Struktur ruang pada bangunan ini sesuai standar besaran ruang dengan tinggi plafon 3,2 meter dengan bagian barat bangunan dengan ketinggian plafon berbeda yaitu 5,5 meter. Layout perancangan ini memiliki ketinggian 0,6 meter dari tanah karena adanya basement di bawah tanah. Suasana dalam ruang yang luas dapat dimanfaatkan dengan penataan sirkulasi yang dinamis namun tetap terasa lapang untuk aktivitas anak yang aktif. 5.1.2.1.Pencahayaan Pencahayaan alami paling banyak didapat pada sisi selatan bangunan. Ketinggian plafon mempengaruhi intensitas pengaruh cahaya ke dalam ruang, sehingga pada ruang dengan plafon tinggi sebaiknya dibantu dengan pencahayaan

76 Universitas Kristen Petra

buatan. Pada area barat dan timur kurang mendapat sinar matahari karena keberadaan jendela tidak dioptimalkan pada sisi tersebut (meminimalisasi panas). Bentuk bangunan yang seolah berbentuk L membuat pencahayaan alami tidak dapat merata di dalam ruang sehingga untuk optimalisasi pencahayaan menggunakan pencahayaan buatan. 5.1.2.2.Penghawaan Secara keseluruhan, bangunan ini merupakan bangunan tertutup, sehingga pada ruang tertentu dengan plafon tinggi pun penghawaan secara optimal hanya dapat diperoleh dengan penghawaan buatan. Penghawaan buatan ini juga untuk membantu penghawaan yang merata dalam bangunan yang berbentuk L. Untuk ruang umum seperti perpustakaan, jika memang dibutuhkan sebaiknya hanya ruang tertentu yang mendapatkan penghawaan alami dengan pengaturan jendela yang tepat. 5.1.2.3.Sirkulasi Sirkulasi dalam bangunan cenderung sudah terarah dengan bentuk bangunan yang berbentuk L. Hal ini memudahkan pengelompokan dan penataan zona atau pola sirkulasi ruang nantinya meskipun tanpa petunjuk arah yang terlalu banyak. Sirkulasi ini juga memudahkan akses dalam sirkulasi dan tidak membingungkan bagi pengguna karena jalur pengguna sudah terarah dari bentukan bangunan itu sendiri. 5.1.2.4.Kebisingan Kondisi bangunan yang cenderung tertutup meminimalisasi kebisingan dari aktivitas ramai di luar tapak. Pada area dalam bangunan sendiri, terdapat area dengan jendela kaca dan plafon tinggi sehingga kebisingan pada area ini cenderung lebih menyebar walaupun tidak sepenuhnya teredam. Pada area ini, dibutuhkan pengaturan akustik yang tepat untuk memperoleh kondisi akustik sesuai kebutuhan ruang. Area-area lain dalam bangunan memiliki bentukan standar dengan ketinggian plafon 3 meter sehingga kebisingan yang mungkin terjadi lebih mudah dipantulkan dan cenderung ramai. Jadi ruang dengan

77 Universitas Kristen Petra

bentukan standar lebih cocok untuk menerapkan fungsi ruang yang tidak terlalu ramai, sementara ruang dengan plafon tinggi lebih cocok diterapkan untuk ruang dengan aktivitas kebisingan tinggi. 5.1.2.5.View View dari dalam bangunan ke luar paling optimal diperoleh pada sisi selatan bangunan dengan keberadaan ruang sirkulasi terbuka dengan desain natural (banyak taman dan elemen air). Pada dasarnya, bangunan dikelilingi oleh taman samping dengan pengolahan pohon dan tanaman yang baik, sehingga view dari dalam ke luar dapat lebih dimaksimalkan. Meskipun begitu, pada area utara langsung berbatasan dengan jalur masuk dan lapangan parkir sehingga pada sisi ini sebaiknya lebih dibuat tertutup. 5.1.3. Kesimpulan Sisi utara bangunan merupakan area paling baik untuk fasilitas ruang yang cukup ramai seperti area bermain dan bereksplorasi. Pada area selatan bangunan, terdapat main entrance sehingga merupakan area paling tepat untuk fasilitas sirkulasi dan penerimaan yang mudah aksesnya (strategis). Selain itu, pada sisi ini terdapat banyak jendela sehingga sebaiknya dimanfaatkan untuk fasilitas ruang dengan mobilitas tinggi atau dapat memanfaatkan view yang ada untuk ruang dengan suasana nyaman dan lapang. Sisi barat dan timur bangunan yang cenderung tertutup sebaiknya digunakan untuk ruang yang lebih mengutamakan privasi atau membutuhkan ketenangan untuk intensitas fokus tinggi seperti ruang koleksi ilmu pengetahuan, ruang non-fiksi dan ruang komputer. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan ruang koleksi yang sebaiknya tidak terkena cahaya matahari secara langsung dan berlaku pula untuk ruang duduk yang banyak menggunakan upholstery (mencegah upholsthery cepat memudar). Suasana dalam bangunan yang luas dengan plafon tinggi membutuhkan sistem utilitas pencahayaan dan penghawaan yang intens, untuk plafon setinggi 5,5 meter sistem pencahayaan sebaiknya tidak hanya diaplikasikan pada plafon

78 Universitas Kristen Petra

namun juga dinding, untuk sistem penghawaan sebaiknya diperhitungkan jarak antar AC agar penghawaan merata. 5.2. Analisis Aktivitas Pengguna Pengguna perpustakaan anak ini terbagi menjadi dua yaitu pengunjung dan pengelola. Pengunjung perpustakaan anak dibagi lagi menjadi dua yaitu pengunjung anak-anak (usia 6-12 tahun) dan pengunjung orang tua/dewasa sebagai pendamping anak. Oleh karena itu, analisis aktivitas pengguna berdasarkan aktivitas tiga kategori pengguna yaitu anak (dominan), orang tua, dan staf pengelola. 5.2.1. Analisis Aktivitas Pengunjung (Anak) Tabel 5.1 Analisis Aktivitas Anak dan Kebutuhan Sifat Ruang. Aktivitas Datang, menanyakan informasi Menitipkan barang Mencari koleksi Manual - via computer catalog Menggunakan komputer/laptop Akses internet Menggambar, bermain, Kebutuhan Ruang Lobby Area penitipan/loker Ruang koleksi (zoning sirkulasi) Information spot Ruang komputer Creative area Kebutuhan Sifat Ruang Publik Semi Privat

storytelling, aktivitas bebas Meminjam dan mengembalikan Area sirkulasi koleksi koleksi Melihat film Beristirahat Ruang Audiovisual Restroom (Toilet)

Semi Privat Semi Publik Publik

Pengaturan sirkulasi ruang koleksi akan didesain berdasarkan pembagian jenis-jenis koleksi anak. Tahap pertama yaitu pembagian secara umum, yaitu koleksi topik bahasan koleksi (fiksi, non-fiksi, sastra tradisional, ilmu pengetahuan, dan area komputer). Tahap kedua yaitu berdasar jenis buku cetak dan non-cetak (penjelasan lebih lanjut pada bab 4). Sifat anak yang dinamis merupakan fokus penting sehingga area baca digabung dengan area koleksi (per zona) dan adanya area kreatif. Kebutuhan ruang ini sendiri juga dianalisa melalui
79 Universitas Kristen Petra

subjek pembelajaran umum yang biasanya diberikan untuk anak-anak usia sekolah dasar. 5.2.2. Analisis Aktivitas Pengunjung (Orang Tua) Tabel 5.2 Analisis Aktivitas Pendamping dan Kebutuhan Sifat Ruang. Aktivitas Datang Menanyakan informasi Pendaftaran masuk Menunggu anak Menitipkan Barang Mendampingi anak Kebutuhan Ruang Lobby Publik Semi Privat Semi Privat Kebutuhan Sifat Ruang

Area loker Perpustakaan

5.2.3. Analisis Aktivitas Pengelola Aktivitas pengelola dibatasi pada aktivitas spesifik staf yang berhubungan langsung dengan pengunjung (pelayanan teknis). Oleh karena itu, pada analisis aktivitas pengelola ini, area atau ruang pengelola dapat diakses oleh umum dan bersifat publik. Area yang berada dalam ruang semi privat diasumsikan tetap bersifat publik (terbuka bagi seluruh pengunjung pada ruang semi privat). Tabel 5.3 Analisis Aktivitas Pengelola. Staf Pengelola Aktivitas Resepsionis Memberi informasi umum perpustakaan Melayani pendaftaran pengunjung Memberi dan mengawasi akses loker Staf Pengawas Melayani khusus pengembalian koleksi Memberi informasi spesifik mengenai koleksi dan aktivitas perpustakaan Membimbing aktivitas anak Mengawasi, mengadakan aktivitas anak Staf Sirkulasi Storytelling Puppet Show Pertunjukan audiovisual Area Sirkulasi Area Pengawasan Kebutuhan Ruang Lobby (area loker tetap masuk dalam lobby)

(film/drama sandiwara) Mengawasi sirkulasi koleksi


80

Universitas Kristen Petra

Koleksi Staf Sirkulasi Koleksi

Melayani peminjaman koleksi Melayani pengembalian koleksi Mengawasi keluar masuknya pengunjung (karena sekaligus mengawasi keluar masuknya koleksi) Koleksi Area Sirkulasi Koleksi

Berdasarkan aktivitas pengguna, diperoleh kebutuhan ruang dan sifat ruang yang sesuai dengan jenis aktivitas dan kebutuhan pengguna. Pengelompokan sifat ruang (berhubungan dengan zona) mengacu pada: Zone Publik terbuka untuk umum Zone Semi Privat terbuka untuk umum dengan ijin pertama Zone Semi Publik terbuka untuk umum dengan ijin kedua

5.2.4. Kesimpulan Tabel 5.4 Analisis Kapasitas Ruang dan Kebutuhan Area. Pengguna Resepsionis 3 Pengunjung 300 80 30 Pengelola Pengunjung 10 200 15 Toilet Ruang Koleksi Pengguna Kapasitas Jenis Ruang Pembagian Area Resepsionis Lobby (hall) Area Loker Area Tunggu Area Wastafel Area Bilik (detail pembagian zona) Area Komputer (untuk penyediaan komputer, untuk laptop fleksibel karena adanya 80 Creative area 50 2 Ruang Audiovisual Area Sirkulasi Koleksi koneksi wifi) Area Storytelling Area Puppet Show Area Crafting -Area Peminjaman Area Pengembalian

Ruang Komputer Pengunjung

Staf Sirkulasi

81 Universitas Kristen Petra

Staf Pengawas 5.3.

2/3 untuk tiap spot

Area Pengawasan

--

Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Ruang Tabel 5.5 Analisis Pencahayaan Ruang. Jenis Ruang Alami Pintu, jendela Pencahayaan Buatan Umum Khusus Downlight Downlight (cool light) Fluorescent (warm light), Relatif (dimmer) LED, spot light Small downlight (warm light) Downlight (cool Jendela kaca Fluorescent Downlight & warm light), LED, spot light Small downlight, spot light, LED Berada dalam Ruang Koleksi Berbeda tergantung ruang peletakan area pengawasan (tersebar) Intensitas

5.3.1. Analisis Pencahayaan Ruang

Lobby

Toilet Ruang Koleksi Ruang Komputer Creative area Ruang Audiovisual Area Sirkulasi Koleksi Area Pengawasan

Ventilasi

5.3.2. Analisis Penghawaan Ruang Tabel 5.6 Analisis Penghawaan Ruang. Jenis Ruang Lobby Toilet Ruang Koleksi Ruang Komputer Creative area Ruang Audiovisual Area Sirkulasi Koleksi Area Pengawasan Alami Pintu Ventilasi Penghawaan Buatan AC central Exhaust fan AC central Intensitas Berada dalam perpustakaan
82 Universitas Kristen Petra

AC central

5.3.3. Analisis Akustik Ruang Tabel 5.7 Analisis Akustik Ruang. Jenis Ruang Lobby Low Aktif background Toilet Ruang Koleksi Akustik Medium Aktif announcement High Pasif suara orang lalu lalang, berbicara

sound (speaker, TV) Pasif suara air, exhaust fan Pasif orang berkomunikasi, mengambil dan Aktif background sound meletakkan koleksi Pasif suara kertas Pasif suara komputer Pasif orang Aktif background sound berkomunikasi

Aktif announcement (speaker)

Ruang Komputer Creative area

Aktif suara musik, suara TV (tergantung aktivitas area)

Ruang Audiovisual Area Sirkulasi Koleksi Area Pengawasan

Aktif (sistem peredam suara) Berada dalam Ruang Koleksi Berbeda tergantung ruang peletakan area pengawasan (tersebar)

5.3.4. Analisis View dan Sistem Proteksi Ruang Tabel 5.8 Analisis View dan Sistem Proteksi Ruang. Jenis Ruang Lobby (via entrance View Luar ke Dalam Dalam ke Luar CCTV Dry chemical sprinkler (ruang terbuka/ Smoke detector
83 Universitas Kristen Petra

Proteksi

kaca) Toilet

water component)

Warning lamp APAR, hidran air CCTV Wet Sprinkler Smoke Detector Warning lamp

Ruang Koleksi Ruang Baca Ruang Komputer Creative area Ruang Audiovisual

(semi terbuka, tanpa pembatas massive)

(area sirkulasi terbuka/ water component) (area parkir) CCTV Dry chemical sprinkler Smoke detector Warning lamp APAR

5.4.

Analisis Hubungan Antar Ruang

Gambar 5.3 Hubungan Antar Ruang.


Keterangan: Jauh Sedang Dekat Relatif

84 Universitas Kristen Petra

Bagian lobby termasuk area loker, area tunggu, dan area resepsionis diletakkan dekat dengan entrance dan terpusat pada satu ruang publik. Ruang koleksi merupakan fasilitas utama pada perpustakaan sehingga diletakkan dekat dengan main entrance (lobby) untuk memudahkan pengunjung mencari bahan.

Ruang aktivitas (ruang baca, ruang komputer, ruang bermain) diletakkan dekat dengan ruang koleksi sehingga pengunjung mudah mengakses dan membaca koleksi.

Area sirkulasi terdiri dari area pengawasan pengunjung dan area sirkulasi koleksi. Area pengawasan berjumlah lebih dari 1 yang tersebar pada beberapa spot yang strategis.

Creative area dibatasi penggunaannya untuk anak-anak yang memiliki kekurangan fisik atau mental sehingga peletakan area ini dipusatkan pada area barat bangunan (yang jauh dari main entrance). Anak-anak dengan kekurangan fisik dapat lebih mudah mencapai koleksi yang dipusatkan pada area timur.

Area restroom (toilet) diletakkan di dekat main entrance atau dalam bagian lobby agar mudah diakses dan ditemukan serta berfungsi maksimal tanpa mengganggu aktivitas pembelajaran dalam perpustakaan. Toilet ini diletakkan hanya pada area publik dan tidak diaplikasikan pada bagian dalam perpustakaan karena pertimbangan pipa air yang dapat menimbulkan kelembaban atau kebocoran.

5.5.

Analisis Kebutuhan dan Besaran Perabot Tabel 5.9 Analisis Kebutuhan dan Besaran Perabot. Kebutuhan Perabot Receptionist desk Rak lemari Kursi Loker Sofa Sofa single Meja kecil
85 Universitas Kristen Petra

Pembagian Area Lobby (kapasitas 200 bebas posisi berdiri)

Besaran Perabot 1 x (0,7x4,0) = 2,8 m2 10 x (0,5x3,0) = 15 m2 4 x (0,45x0,45) = 0,81 m2 8 x (0,4x4,0) = 12,8 m2 4 x (2,5 x0,8) = 8 m2 8 x (0,8x0,8) = 5,12 m2 4 x (0,5x0,9) = 1,8 m2

Information spot
Kapasitas orang

3 x (1,5x1,5) = 6,75 m2
200 x 0,36 = 72 m2

Total = 69,36 m2 Total kebutuhan minimal ruang = Ruang Koleksi Meja informasi Rak koleksi Information spot Seatpool 141,36+(30% x141,36)=183,77 m2 2 x (0,6x2,0) = 2,4 m2 50 x (0,5x6,0) = 150 m2 3 x (1,5x1,5) = 6,95 m2 2 x (2,5x2,5) = 12,5 m2 Total = 171,85 m2 Total kebutuhan minimal ruang = Meja Round chair Stool Island
Kapasitas orang

171,85+(30% x171,85)= 223,4 m2 6 x (1,2x1,2) = 8,64 m2 4 x (2,0x2,0) = 16 m2 12 x (0,6x0,6) = 4,32 m2 (4,5x4,5) = 20,25 m2 Total = 49,21 m2
250 x 0,36 = 90 m2

Total kebutuhan minimal ruang = Ruang Komputer Meja Kursi komputer Kursi anak
Kapasitas orang

362,5+(30% x 362,5) = 471,25 m2 4 x (2,0x1,5) = 12 m2 9 x (0,5x0,5) = 2,25 m2 6 x (0,4x0,4) = 0,96 m2 Total = 15,21 m2
30 x 0,36 = 10,8 m2

Total kebutuhan minimal ruang = Creative area Kursi Meja Rak buku Rak boneka Rak mainan
Kapasitas orang

26,01 + (30% x 26,01) = 33,81 m2 30 x (0,45x0,45) = 6,1 m2 30 x (1,0x1,0) = 30 m2 2 x (0,4x4,0) = 3,2 m2 2 x (0,5x3,0) = 3 m2 2 x (0,5x3,0) = 3 m2 Total = 45,3 m2
100 x 0,36 = 36 m2

86 Universitas Kristen Petra

Total kebutuhan minimal ruang = Area Sirkulasi Koleksi Circullation desk Kursi
Kapasitas orang

81,3 + (30% x 81,3) = 105,69 m2 1 x (3,5x3,5) = 12,25 m2 4 x (0,45x0,45) = 0,81 m2 Total = 13,06 m2
25 x 0,36 = 9 m2

Total kebutuhan minimal ruang = Ruang Audiovisual R. peralatan audio Kursi 22,06 + (30% x 22,06) = 29,22 m2 1 x (0,4x1,5) = 0,6 m2 50 x (0,9x0,9) = 40,5m2 Total = 54,6 m2
Kapasitas orang 25 x 0,36 = 9 m2

Total kebutuhan minimal ruang = Toilet Wastafel Kloset Urinal Nursery Room Meja rak lemari
Kapasitas orang

63,6 + (30% x 63,6) = 82,68 m2 5 x (0,8x0,5) = 2 m2 15 x (0,5x0,6) = 4,5 m2 8 x (0,5x0,3) = 1,2 m2 1 x (0,7x2,0) = 1,4 m2 Total = 9,1 m2
15 x 0,25 = 3,75 m2

Total kebutuhan minimal ruang = 12,85 + (30% x 12,85) = 16,71 m2 Kebutuhan min. ruang perpustakaan = 822,32 + (40% x 466,58) = 1151,25 m2 Dari tabel analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa total kebutuhan luasan ruang minimal untuk perpustakaan anak ini adalah 1151,25 m2. Luasan yang didapat adalah berdasarkan perhitungan perabotan standar pada perpustakaan (tidak termasuk fasilitas eksisting seperti lift dan tangga), belum termasuk desain yang bersifat custom (ada kemungkinan luasan berubah), elemen interior tambahan seperti ramp, permainan anak atau faktor promosi yang bersifat tidak permanen. Luasan tersebut mengantisipasi faktor keleluasaan dan sirkulasi serta ruang yang terbuka yang dibutuhkan dalam perpustakaan serta mengantisipasi bentukan bangunan (sudut ekstrim).

87 Universitas Kristen Petra

5.6.

Zoning dan Grouping Pengaturan zona dan pengelompokan ruang dibuat berdasarkan analisis

5.6.1. Pengelompokan Zoning aktivitas dan kebutuhan ruang di atas. Dari analisis tersebut, diperoleh tiga sifat ruang yang terdapat pada perancangan perpustakaan anak Laskar Pelangi ini, yaitu: 1. Zone Publik terbuka untuk umum Zona ini adalah zona ruang yang terbuka dan dapat diakses oleh pengunjung umum tanpa adanya ijin tertentu dari pengelola perpustakaan. Yang termasuk dalam zona ini adalah: 2. Lobby Toilet Zone Semi Privat terbuka untuk umum dengan ijin pertama Zona ini bersifat semi privat di mana sifat publiknya lebih dominan daripada privasi ruang. Zona ini dianggap bersifat semi privat karena meskipun terbuka untuk umum tetapi tetap diperlukan ijin atau akses dari staf publik. Yang termasuk zona ini adalah: 3. Ruang Koleksi Ruang Komputer Creative area Area Sirkulasi Area Pengawasan Zone Semi Publik terbuka untuk umum dengan ijin kedua Zona semi publik adalah zona yang bersifat dominan privat dengan sedikit akses publik. Zona ini dianggap bersifat semi publik karena terbuka untuk pengunjung umum tetapi harus mendapatkan ijin lagi dari staf area semi privat. Yang termasuk zona ini adalah: Ruang Audiovisual

5.6.2. Alternatif Zoning 5.6.2.1.Alternatif Zoning 1

88 Universitas Kristen Petra

Semi Privat

Semi Publik

Publik

Gambar 5.4 Alternatif Zoning 1. Kelebihan: Area publik cukup luas. Area semi publik mendapatkan akses pencahayaan alami. Area semi privat di sudut area publik memudahkan pengawasan dan menjamin keamanan akses. Area semi privat menjamin keamanan akses pada area semi publik. Area semi privat terletak di sisi bangunan dengan kondisi tertutup dan dekat dengan kebisingan luar. Terdapat area semi privat yang cukup jauh dan sulit diakses dari area publik. Area semi publik dapat mengganggu sirkulasi dan ketenangan dalam area semi privat karena letaknya yang seolah dikelilingi area semi privat. 5.6.2.2.Alternatif Zoning 2 Kekurangan:

89 Universitas Kristen Petra

Semi Privat

Semi Publik

Publik

Gambar 5.5 Alternatif Zoning 2. Kelebihan: Area publik cukup luas. Area semi privat di sudut area publik memudahkan pengawasan dan menjamin keamanan akses. Sirkulasi area cukup urut berdasar kepentingan dan sifat ruang. Area semi privat terpusat di tengah (strategis) sehingga mudah diakses dari area publik dan semi publik. Area semi privat mendapatkan akses terbuka (pencahayaan dan view dari luar). Area semi publik terletak di sudut bangunan sehingga memudahkan sirkulasi dan tidak mengganggu akses pada area lain (karena kepentingan akses dan karakteristik fungsi ruang semi publik). Kekurangan: Area semi privat di sudut area publik cukup jauh dari entrance sehingga orang cenderung sulit menjangkau area tersebut. Area semi privat terpisah cukup jauh sehingga koneksi antar 2 area semi privat tersebut agak sulit dijangkau satu sama lain. 5.6.2.3.Alternatif Zoning 3

90 Universitas Kristen Petra

Semi Privat Semi Publik Publik

Gambar 5.6 Alternatif Zoning 3. Kelebihan: Area publik luas dan membatasi akses dari entrance ke area semi privat. Area semi privat tergabung dalam satu area sehingga memudahkan pengawasan dan sirkulasi. Area semi publik terletak di sudut bangunan sehingga tidak mengganggu sirkulasi pada area lain. Area semi publik terjamin keprivatannya dan akses masuk lebih mudah diawasi. Penataan zona cukup teratur sesuai sifat dan karakteristiknya. Area semi privat terletak di tengah zona area lain sehingga mudah diakses dari mana pun (strategis) dan terpusat di tengah yang memudahkan pengawasan. 5.6.3. Alternatif Grouping 5.6.3.1.Alternatif Grouping 1

91 Universitas Kristen Petra

Gambar 5.7 Alternatif Grouping 1.

Kelebihan: Ruang baca dan ruang bermain memiliki area cukup luas dan mendapatkan pencahayaan alami. Ruang komputer terletak di sudut bangunan yang menjamin ketenangan pengunjung. Ruang koleksi terpusat pada tengah bangunan sehingga memudahkan pengawasan. Ruang bermain terletak dekat dengan ruang serbaguna yang sama-sama beraktivitas tinggi. Kekurangan: Ruang baca terletak dekat dengan ruang bermain sehingga kebisingan dari ruang bermain dapat mengganggu ketenangan aktivitas ruang baca. Ruang komputer dan ruang baca terletak berjauhan sehingga menyulitkan pengunjung untuk menyatukan informasi. Ruang koleksi tidak terlalu luas dan tidak menjangkau ruang bermain.

5.6.3.2.Alternatif Grouping 2

92 Universitas Kristen Petra

Gambar 5.8 Alternatif Grouping 2.

Kelebihan: Area ruang koleksi cukup luas. Ruang koleksi bersifat strategis dan mudah diakses dari ruang semua ruang. Ruang baca terletak di sudut dan berjauhan dari ruang bermain sehingga tidak mengganggu aktivitas pada ruang baca. Kekurangan: Ruang koleksi yang bersifat bebas bagi pengunjung berlalu lalang menyulitkan pengawasan menuju ruang serbaguna. Ruang bermain lebih sempit dengan adanya ruang komputer yang berbenturan dengan tangga. Ruang komputer terlalu sempit dan berbatasan dengan tangga sehingga tidak menjamin ketenangan dalam ruang komputer. Ruang bermain bersebelahan langsung dengan ruang komputer. Ruang koleksi berdekatan dengan jendela yang berbatasan dengan taman secara langsung, hal ini menyulitkan fokus pengunjung dan kurang mengantisipasi adanya keramaian di luar bangunan. 5.6.3.3.Alternatif Grouping 3
93 Universitas Kristen Petra


Gambar 5.9 Alternatif Grouping 3.

Kelebihan: Ruang koleksi cukup luas dan mudah dijangkau dari ruang-ruang yang berhubungan kepentingan. Ruang baca dan ruang komputer terletak di sudut dan berdekatan dengan ruang koleksi sehingga memudahkan pengujung mengumpulkan informasi. Ruang baca dan ruang komputer di sudut menjamin ketenangan aktivitas di dalamnya. Ruang bermain cukup luas dan dan mendapat pencahayaan alami. Ruang koleksi mendapat sedikit akses pencahayaan alami (tidak berlebihan). Letak ruang koleksi strategis dan mudah dijangkau dari area-area yang berhubungan kepentingan. Ruang bermain terletak di dekat ruang serbaguna yang sama-sama beraktivitas tinggi. Ruang bermain dan ruang serbaguna berjauhan dengan ruang yang cenderung tenang (dipisahkan oleh ruang koleksi).

94 Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai