KAK & Spesifikasi
KAK & Spesifikasi
KAK & Spesifikasi
KEGIATAN
PEKERJAAN : REHABILITASI DERMAGA LLASDP KUMAI LOKASI TAHUN : KECAMATAN KUMAI : 2011
I.
II. PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA A. TENAGA AHLI B. PERALATAN YANG DIGUNAKAN C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN D. PELAPORAN E. PEMBIAYAAN F. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAN
III. SPESIFIKASI TEKNIS A. URAIAN PEKERJAAN B. SITUASI DAN UKURAN C. PEKERJAAN PERSIAPAN D. PEKERJAAN GALIAN TANAH E. PEKERJAAN PEMANCANGAN F. PEKERJAAN KAYU G. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH PILIHAN H. PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH I. PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya laju era globalisasi, pemerintah daerah berupaya untuk menjadikan tercapainya kinerja yang optimal dan efektifitas kerja yang berkesinambungan. Maka salah satu program pemerintah daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yaitu melalui Kegiatan Rehabilitasi / Pemeliharaan Terminal / Pelabuhan. Pada Tahun 2011 ini pemerintah daerah telah menganggarkan dana untuk menambah fasilitas utama dalam menjaga Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai. Rehabilitasi dermaga LLASDP merupakan salah satu kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Kotawaringin Barat pada tahun 2011, yang bertujuan untuk menjaga dan mengamankan area/lahan yang ada. Sehingga jelas batas batasannya, mengingat area tersebut berdekatan langsung dengan sungai kumai. Yang dikhawatirkan area semakin terkikis dan terjadi penyusutan lahan. Maka diperlukan pembenahan batas area lahan dermaga, dengan pembuatan pondasi atau dinding penahan tanah. Dan juga untuk menanggulangi air pasang yang dapat mengakibatkan banjir. B. Maksud Dan Tujuan Maksud Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai ini adalah : 1. Melaksanakan Program dari Kementerian Perhubungan, Komunikasi dan Informatika,
khususnnya dalam hal pengembangan sarana utama sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Menjaga dan merawat aset daerah, sehingga tetap terjaga dengan baik dan berfungsi optimal.
Sedangkan tujuan dari kegiatan dan pekerjaan ini adalah : 1. Melaksanakan rancang bangun/konstruksi khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan sarana utama dengan mengikuti standar-standar/ketentuan yang diberikan. 2. Sebagai fasilitas dalam melakukan proses mengangkut barang lewat sungai atau laut, sehingga dermaga dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
C. Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai ini adalah : 1. Melakukan koordinasi dengan pihak pengelola khususnya dengan Pihak dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Kotawaringin Barat. 2. Membuat rancangan kerja/metode pelaksanaan yang sesuai dengan pekerjaan, agar pekerjaan yang dilaksanakan hasilnya memuaskan. 3. Melaksanakan rancang bangun pekerjaan fisik berupa bangunan-bangunan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. 4. Mengkaji dan menyusun kembali rencana detail yang meliputi : a. Gambar site plan b. Gambar gamar detail konstruksi ukuran Kertas A3 c. Perhitungan rencana anggaran biaya (RAB).
A.
Tenaga Ahli Untuk dapat melaksanakan kegiatan Fisik yang sesuai dengan ruang lingkup diatas, dibutuhkan tenaga ahli sebagai berikut : 1. Ahli Teknik Sipil, yang bertugas mengawasai jalannya pekerjaan atau sebagai pengawas teknis, yang mempunyai pengalaman minimal 1-3 tahun. 2. Mandor Bertugas memobilisasi, mengatur dan mengarahkan para tenaga kerja agar pekerjaan fisik sesuai instruksi dari pengawas teknis. 3. Kepala Tukang dan Tukang Bertugas melaksanakan pekerjaan fisik sesuai dengan gambar dan spek yang berdasarkan instruksi dari pengawas ataupun mandor lapangan.
4. Operator (Jika diperlukan) Bertugas menjalankan peralatan yang digunakan apabila pelaksanaan pekerjaan tersebut menggunakan peralatan khusus.
B.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN Untuk melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai menggunakan berbagai macam peralatan antara lain sebagai 1. Peralatan pemancangan 2. Peralatan tukang kayu 3. Peralatan tukang batu 4. Angkong 5. Concrete mixer 6. Genset 7. Peralatan galian manual (cangkul, sekop) berikut : adalah dengan
C. Jangka Waktu Pelaksanaan Waktu yang diperkukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah 90 (Sembilan Puluh) hari kalender,dengan rincian pelaksananaan pekerjaan sebagai berikut :
BULAN I
2 3 4 5
BULAN II
6 7 8 9
BULAN III
10 11 12
PEK. PERSIAPAN PEK. GALIAN TANAH PEK. PEMANCANGAN CERUCUK & TIANG TAMBAT PEK. TATANAN BATU KOSONG PEK. PONDASI BATU BELAH PEK. PLESTERAN PEK. TIMBUNAN TANAH URUG
III IV V VI VII
D. Pelaporan Laporan laporan dalam pekerjaan Fisik Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai di Kecamatan Kumai menjadi 3 laporan : 1. Laporan Harian, ini berisikan rangkuman kegiatan yang dilaksanakan setiap harinya. 2. Laporan Mingguan, yang berisikan kemajuan pekerjaan setiap minggunya. 3. Laporan Bulanan, yang berisikan rekapitulasi dari laporan kemajuan setiap minggunya yang dirangkum menjadi laporan bulanan. 4. Asbuilt drawing merupakan gambar pelaksanaan akhir yang disesuaikan dengan kondisi akhir dilapangan.
D. Pembiayaan Biaya untuk melaksanakan pekerjaan ini berasal dari dana PAD, DBH, Penyesuaian.
DIREKTUR
Pengawas
Logistik/Supply
Mandor
PASAL 1 URAIAN PEKERJAAN 1.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan ini adalah Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai . 1.2. Sarana Kerja Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus tersedia : 1.2.1. Tenaga kerja terampil dan tenaga ahli yang sudah cukup memadai dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. 1.2.2. Alat-alat bantu yang benar-benar diperlukan dan dipakai dalam pelaksanaan. 1.2.3. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup, untuk setiap macam pekerjaan yang akan dilaksanakan paling lambat 4 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud. 1.3. Cara Pelaksanaan Semua macam pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan keterampilan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Bestek, Berita Acara Aanwijzing, petunjuk-petunjuk pelaksanaan dari produsen untuk pekerjaanpekerjaan tertentu serta petunjuk dari Ahli / Konsultan Pengawas. 1.4. Jenis dan Mutu Bahan Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan Menpan No. 472/Kpb/XII/1980, Nomor : 813/MENPAN/1980, Nomor 64/MENPAN/1980 tanggal 23 Desember 1980.
Situasi 2.1.1. Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 merupakan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai , yang akan dilaksanakan di atas tanah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin barat. 2.1.2. Kondisi tanah bangunan di mana bangunan akan didirikan adalah lahan terbuka bebas dari tanaman-tanaman keras. 2.1.3. Kontraktor wajib meneliti situasi medan, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim. 2.1.4. Kelalaian atau kekurangtelitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim. Ukuran 2.2.1. Ukuran-ukuran situasi yang digunakan di sini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam mm. 2.2.2. Titik duga bangunan (dasar lantai) ditentukan 0,00 sesuai bangunan yang telah ada (dermaga existing).
2.2.
PASAL 3 PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1. Pembersihan Lokasi. Pohon-pohon serta semak-semak yang terdapat pada lokasi harus ditebang dan dibersihkan sampai akar-akarnya kemudian disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Pemotongan pohon-pohon dan Pembersihan lokasi pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Pengawas / Direksi. 3.2. Pembuatan Papan Nama Proyek Kontraktor diwajibkan membuat papan Nama Proyek yang terbuat dari kayu dan papan dicat dan ditulis rapih sesuai dengan contoh terlampir. 3.3. Pengukuran Lokasi Pekerjaan Kontraktor diwajibkan melakukan Pengukuran Persiapan Lokasi dengan Instrumen Waterpass atupun Theodolite, termasuk dalam pekerjaan pengukuran persiapan ini adalah : Pengukuran site dan elevasi. Pemasangan patok - patok. 3.4. Pembongkaran Kontraktor harus membongkar bagian bangunan yang akan direhab dengan persetujuan pengawas sesuai dengan ketentuan dalam RAB dan gambar perencanaan.
4.1
Pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan galian pondasi untuk mencapai kedalaman yang diinginkan disesuaikan dengan gambar yang ada.
4.2
Hasil galian tanah dibuang sedemikian sehingga tidak mengganggu kelancaran kerja pada tahap berikutnya.
4.3
Permukaan hasil galian harus bebas dari segala kayu untuk menghindari dari pelapukan kayu yang akan mengakibatkan penurunan dasar pondasi.
4.4
Level permukaan dasar hasil galian harus rata untuk mendapatkan permukaan dasar pondasi yang rata.
PASAL 5 PEKERJAAN PEMANCANGAN Pekerjaan pancang terdiri dari pemancang tiang-tiang untuk dasar pondasi, dinding penahan tanah dan pemancangan tiang tambat ukuran 20x20 cm. ketentuan ketentuan pelaksanaannya sebagai berikut :
5.1
Sebelum
pemancangan
tiang
dimulai
harus
terlebih
dahulu
diberitahukan
kepada
Direksi/pengawas teknik untuk mendapat izin memulai pemancangan. 5.2 Tiang pancang untuk dasar pondasi menggunakan cerucuk kayu galam ukuran 10-12 cm, dengan panjang 4 m. Pemancangan dilakukan sesuai gambar dan ketentuan-ketentuan yang ada. 5.3 Pemancangan tiang tambat menggunakan kayu ulin ukuran 20x20cm, dipancang 2 titik sesuai dengan gambar dan ketentuan yang ada. 5.4 5.5 Perancah tumbuk (heil stelling) harus dibuat cukup kuat. Bila tedapat kelainan keadaan tanah sehinggga tiang dengan mudah masuk kedalam tanah atau apabila lapisan bawah tanah terdiri dari batu-batu kerikil yang sulit untuk ditembus tiang, maka pelaksana fisik harus segera memberitahukan kepada Direksi/pengawas teknik untuk mendapatkan petunjuk dan penyelesaian pekerjaan dengan cepat.
PASAL 6 PEKERJAAN KAYU 6.1 Lingkup Pekerjaan 6.1.1 Meliputi pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan tenaga kerja, alat-alat, dan bahanbahan sehubungan dengan pekerjaan kasar, kayu halus dan mill work sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam gambar. Melaksanakan pekerjaan kayu kasar, yaitu rangka, klos-klos dan pekerjaan kayu lain yang tidak diisyaratkan secara khusus dalam persyaratan ini. Mengadakan hubungan dan koordinasi kerja dengan bidang-bidang lain.
Persyaratan dan Bahan-Bahan 6.2.1 Kayu yang dipakai harus sesuai PPKI 1961 (NI 5) lampiran 1, dari kayu belian, kelas I dan kelas II. Kayu kualitas baik, tua, kering, dan tidak bercacat, tidak pecah-pecah tidak terdapat kayu mudanya (spint), sesuai pasal III PPKI 1961 mutu A. 6.2.2 Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu, harus dijaga dengan penyimpanannya ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas terutama kayu-kayu untuk kosen dan rangka pintu, jendela yang sudah distel. 6.2.3 Sebagai bahan perekat untuk sambungan, antara kayu dapat dipakai minimal setaraf AICA AIBON putih atau bahan lain yang setaraf, sedangkan untuk penempelan lembaran tripleks dipakai perekat setaraf Herferin dengan bahan pengencer yang sesuai untuk itu, yang disetujui Konsultan Pengawas. 6.2.4 Penggunaan kayu untuk konstruksi dan pekerjaan lainnya menggunakan jenis kayu seperti di bawah ini :
No 1
Kelas Kayu
Penggunaan Tiang Tongkat Keep Penyanggah Kuda-kuda (Tiang Utama ) Tiang Selasar Papan lisplank Rangka badan selain tersebut pada lajur 1.3 Gelegar Ventilasi / Jalusi Sengkang - sengkang Balok Penutup Pagar selasar Dinding partisi Papan lantai, perabung/ jurai Rangka kuda-kuda (kap) Gording Penggantung Plafond Bouwplank Acuan Beton
Keterangan Ukuran dan Bentuk sesuai dengan Gambar Ukuran dan Bentuk sesuai dengan Gambar
II
III
6.2.5 Jika ada perbedaan yang menyolok antara ukuran di lapangan dan ukuran dalam gambar rencana, hendaknya dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk disetujui cara-cara pemecahannya. 6.3 Cara Pengerjaan 6.3.1 Sebelum memulai pekerjaan, periksalah pekerjaan ini di lapangan terhadap semua bagian yang berhubungan dengan pekerjaan kayu ini. 6.3.2 Setiap perbaikan, pemindahan atau pembongkaran dari pekerjaan ini, karena tidak cocok dengan pekerjaan di lapangan, menjadi tanggung jawab Kontraktor. 6.3.3 Semua pekerjaan kayu yang tampak (exposed), sisi bawah rangka langit-langit harus diserut rata, khususnya kayu rangka plafond, bagian yang diexposed dan bidang-bidang tampak kayu yang diplitur / teak oil harus benar-benar rata, licin dan diselesaikan dengan baik dan rapi. 6.3.4 Semua sambungan-sambungan kusen & rangka, harus dikerjakan dengan penuh keahlian, rapat dan rapi. Semua sambungan kayu memanjang, lubang dan pen harus dimeni dan diberi baut paling sedikit dua baut. 6.3.5 Semua pekerjaan kayu kasar yang dalam penyelesaiannya akan tersembunyi harus diberi cat dasar / meni sebelum dipasang. 6.3.6 Semua pekerjaan kayu halus yang akan mendapat transparant finish seperti plitur/teak oil harus dipilih dasar warna dan serat kayu yang sama (uniform). Agar kayu yang telah dipasang, tidak terkotori oleh adukan coaltar/solignem dan lain-lain, dianjurkan agar sebelum pelaksanaan, dilindungi dari kemungkinan terkotori oleh bahan-bahan yang sulit dihilangkan.
PASAL 7 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH PILIHAN 7.1. Urugan 7.1.1 Umum 1. Uraian Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan dan memadatkan tanah atau bahan berbutir. Yang disetujui untuk penimbunan dibawah lantai yang ditentukan atau disetujui. 2. a. Definisi Urugan yang dicakup oleh persyaratan persyaratan bab ini dibawah satu atau dua katagori. i. ii. b. Urugan biasa Urugan pilihan
Urugan dalam hal ini adalah tanah pilihan digunakan untuk kondisi konstruksi dibawah lantai bangunan utama dimana diperlukan satu tanah urugan dengan plastisitas rendah (bahan berbutir).
8.1
Pondasi dibuat dari pasangan batu kali campuran 1PC:3PP , ukuran disesuaikan dengan gambar dan peil bangunan yang ada disekitar lokasi.
8.2
Bahan material batu harus bersih, keras, tanpa alur retak dan harus dari macam yang diketahui awet, bila perlu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian tipis atau lemah, serta harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat dipasang saling mengunci bila dipasang bersama.
8.3
Air yang digunakan untuk bahan adukan beton dan pasangan harus bebas dari asam, alkali, garam dan bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu beton.
8.4
Pasangan batu belah pada pekerjaan ini dilakukan pada pekerjaan siring batas lahan, berdekatan dengan sungai/wilayah berair dan bangunan tetangga.
8.5
Jika pemasangan tidak sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan yang telah ditetapkan, maka pemborong harus membuat lagi sampai betul dengan tanggungan biaya sendiri.
10
PASAL 9 PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN 9.1. Lingkup Pekerjaan 9.1.1. Meliputi pengadaan dan pekerjaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan adukan dan plesteran dengan berbagai komposisi campuran, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam gambar. 9.1.2. Mengadakan koordinasi dengan disiplin pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan adukan dan plesteran, yaitu seperti: 9.2. Bahan 9.2.1. Semen Portland (PC) Semen untuk pekerjaan adukan dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton. 9.2.2. Pasir Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras. Kadar lumpur yang terkandung di dalam pasir tidak boleh lebih dari 5% dan harus memenuhi persyaratan NI 3 PUBB 1970. 9.2.3. Air Air kerja yang digunakan untuk adukan dan plesteran adalah air dari PDAM setempat. 9.3. Persyaratan 9.3.1. Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat/mesin pengaduk di atas alas dari papan sehingga campuran benar tercampur, baru kemudian diaduk dengan air hingga merata dalam warna dan konsistensi. Adukan yang telah mulai mengeras harus dibuang. Melunakkan adukan yang telah mengeras tidak diperbolehkan. Pekerjaan pemasangan dinding plesteran. Pekerjaan tutup kolong.
9.3.2. Proporsi adukan, plesteran harus mengikuti proporsi campuran seperti tersebut di bawah ini:
Perbandingan
1 PC : 3 PS
9.4. Cara Pengerjaan 9.4.1. Sebelum pasangan plesteran dimulai, semua bidang yang akan diplester, siar-siarnya harus dikeruk agar permukaannya menjadi kasar. Pekerjaan plesteran ini harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan ketelitian. Bidang-bidang plesteran yang tidak rata, berombak atau retak-retak harus diulangi dan diperbaiki.
11
9.4.2. Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish, dan selama diproses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retak-retak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat selama 7 hari. 9.4.3. Bidang-bidang beton yang tampak dan akan diplester, sebelumnya harus dipahat kasar dahulu, kemudian disiram/dibasahi dengan air semen agar plesteran dapat melekat dengan baik.
PASAL 10 PEMBERSIHAN AKHIR 10.1 Kontraktor diwajibkan memelihara kebersihan selesai pekerjaan baik berupa sampah-sampah, gundukan tanah maupun bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan lain sebagainya. 10.2 Pembersihan dan kebersihan bangunan setelah proyek selesai sampai dengan penyerahan kedua, menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.
PASAL 11 PENUTUP 11.1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini pada penjelasan kerja ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja. 11.2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Pemberi Tugas.
Pangkalan Bun, Juni 2011 Mengetahui : Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Kobar Dibuat oleh : Pejabat Pembuat Komitmen
12