Askep Home Industri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

FORMULIR EVALUASI KESELAMATAN KERJA

Nama perusahaan Alamat Lokasi Kerja Evaluasi tempat kerja tunggal/proses Jumlah pekerja yang terpajan Daftar bahan yang dipergunaan Nama (dagang dan IUPAC) Cara pemajanan (inhalasi, kulit)

: Pangestu. : Desa Cipacing, Jl Raya Cipacing no. 3. : Perumahan/ pemukiman warga. : Pengelolaan, pemotongan, amplas, cat pernis, jemur. : 3-15 orang, sesuai banyaknya pesananan. : Kayu, Cat, Kardus, Tali, Kulit Kambing. : : Inhalasi dari serbuk kayu dan cat berbahan kimia.

Kelas toksisitas (sangat beracun, dll) Standar Pemajanan pekerjaan Efek toksik masing-masing bahan

: Rendah.

: : Serbuk kayu dan cat berbahan kimia. : Serbuk kayu berbahaya pada paru- paru jika tidak memakai APD dan terinhalasi, begitu juga dengan cat yang digunakan, dapat berefek inhalasi dan keras terhadap kulit.

Diagram atau bagan alir proses

Pemolaan

Pemotongan

Penghalusan

Pengecatan

Penjemuran

Vernish

Penjemuran

EVALUASI SUMBER PEMAJANAN Uraian Sumber Pemajanan : Serbuk kayu berbahaya pada paru- paru jika tidak memakai APD dan terinhalasi, begitu juga dengan cat yang digunakan, dapat berefek inhalasi dan keras terhadap kulit. Bahan- bahan pembuatan kayu terpisah dengan toko disimpan secara aman. Penyimpanan barang yang sudah jadi disimpan di toko dan toko bersatu dengan rumah pengelola, terkadang barang yang tidak cukup di toko disimpan di dapur rumah. Kemungkinan bocor Pengemasan dan pelabelan : Tidak ada. : Cat, tiner atau bahan kimia lain di tempatkan dalam botol botol khusus namun tidak ada tempat khusus penyimpanan. Pelabelan jarang dilakukan. EVALUASI BAHAYA TEMPAT KERJA Alat pelindung : Para pekerja hanya memakai masker.

Apakah alat pelindung itu cocok : Cocok, tetapi kurang dalam keadaan baik, dan berada dalam keadaan baik ? karena APD masker dipakai terus menerus hingga bolong, keadaan masker pun kotor sehingga kurang efektif Apakah perlu dilakukan dekontaminasi alat pelindung ? : Ya, masker seharusnya dipakai untuk sekali pakai dan tidak merokok saat bekerja. Karena membuat masker tidak efektif penggunaannya. Cara pengendalian yang tidak disebutkan di atas ? : Cara pengendaliannya, disediakannya masker yang dapat dipakai berulang dan dicuci, dan gaya hidup merokok saat bekerja harus dikurangi karena saat mengisap rokok, ditakutkan serbuk kayu pun ikut terisap

Apakah cara-cara pengendalian ini bekerja secara memuaskan ? PELATIHAN Apakah semua cara kerja yang diuraikan itu memerlukan pelatihan khusus ? Apakah semua pelatihan yang diberikan memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan pekerjaan?

: Ya

: Ya, mulai dari pemolaan hingga penjemuran butuh keahlian khusus.

: Ya, ketika saat pemotongan dan pengecatan harus memakai masker dan sarung tangan. Bahkan kacamata untuk melindungi mata dari serbuk kayu. Pada saat bekerja pun posisi pekerja harus diperhatikan, karena posisi pekerja selalu terduduk, maka disarankan untuk merubah posisi atau berdiri setiap jamnya.

Apakah pelatihan ini sudah memadai untuk mengurangi risiko kesehatan?

: Belum memadai, karena pemakaian masker, sarung tangan dan kacamata butuh tambahan pengeluaran. Dan gaya hidup merokok sulit dirubah oleh para pekerja.

KESEJAHTERAAN DAN HIGIENE PEKERJA Buat daftar sarana kesejahteraan dan higiene. Apakah sarana ini memuaskan ? : Ya. : Tempat cuci tangan beserta sabun

LEMBAR KERJA DAN KESELAMATAN Apakah ada lembar kerja kesehatan dan keselamatan yang diterbitkan ? EVALUASI : Tidak ada.

Dengan mempertimbangkan informasi yang diuraikan pada beberapa halaman sebelum ini, saya/kami berpendapat bahwa : Risiko gangguan kesehatan ada dan pengendalian harus dilakukan diantaranya melalui pemberian promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada pekerja mengenai penggunaan APD dan posisi posisi ergonomis ketika bekerja.

PENGKAJIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA HOME INDUSTRI

CORE a. b. c. d. e. Nama industri Alamat Pemilik Bidang industri Sejarah singkat : : : : : Pangestu Desa Cipacing, Jl Raya Cipacing no. 3 Ny. Neti Pembuatan kerajinan dari kayu. Usaha merupakan usaha yang diteruskan secara turun temurun. Lokasi industri di daerah cipacing merupakan daerah industri kerajinan kayu dan senapan yang sudah dikenal secara internasional.

DIMENSI BIOPSIKOSOSIAL a. Komposisi pekerja b. c. d. Jumlah Umur Jenis kelamin Suku bangsa pekerja : 3-15 orang, pesananan. sesuai banyaknya

: Usia pekerja berkisar dari 25 40 tahun. : Pekerja terdiri dari laki laki dan perempuan. : Mayoritas pekerja merupakan orang Sunda. : Tidak ada. : Tidak ada.

Apakah ada kondisi kecacatan pada populasi pekerja? Berapa angka insidensi dan prevalensi penyakit?

Apakah ada faktor predisposisi : Faktor predisposisi penyakit terjadinya penyakit? diantaranya inhalasi dari serbuk kayu dan cat berbahan kimia.

f. g.

Bagaimana tingkat ketidakhadiran? Apa jenis pekerjaannya?

: Tingkat absen pekerja rendah. : Pengelolaan, pemotongan, amplas, cat pernis, jemur.

h.

Bagaimana status imunisasinya?

: Sebagian pekerja mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi sedangkan sebagian pekerja lain tidak mendapatkan imunisasi. : Hasil skiring menunjukan 2 pekerja berpotensi mengalami masalah kesehatan.

i.

Bagaimana hasil skrining testnya?

DIMENSI PSIKOLOGIS a. b. Bagaimana kerjanya? organisasi hari : Pekerja bekerja 6 hari dalam seminggu, hari senin s/d sabtu.

Bagaimana kualitas lingkungannya? Bagaimana pekerja?

keindahan : Keindahan lingkungan kerja kurang menjadi perhatian dari pemilik dan pekerja. antar : Hubungan antar pekerja cukup baik dan harmonis. pekerja : Hubungan pekerja dengan pemilik usaha baik. : Pekerja memegang nilai nilai budaya dan agama di lingkungan kerja.

c. d. e. f. g.

hubungan

Bagaimana hubungan dengan atasan?

Bagaimana nilai dan sikap pekerja? Bagaimana pimpinan? gaya

supervisi : Gaya supervisi dilakukan secara demokratis (kekeluargaan). : Tidak ada kegiatan khusus yang ditujukan untuk menilai evaluasi kinerja. Jika ada pekerjaan yang tidak sesuai evaluasi dilakukan pada pekerja yang bersangkutan melalui teguran fisik. : Pembagian kerja disesuaikan dengan banyaknya pesanan.

Bagaimana evaluasi pekerjaan?

h.

Bagaimana pembagian kerjanya?

i. j. k. l.

Bagaimana kontrol kerjanya?

: Kontrol kerja dilakukan langsung oleh pemilik usaha.

Apakah ada sumber stress dalam : Tidak ada. lingkungan kerja? Bagaimana tingkat konfliknya? : Tingkat konflik di lingkungan kerja rendah.

Apakah ada program manajemen : Tidak ada. stress di lingkungan kerja?

DIMENSI FISIK a. b. c. Bagaimana sistem transportasi pekerja? Bagaimana keamanan area parkir ? Bagaimana penggunaan pestisida dan racun dalam lingkungan kerja ? Apakah ada polusi lingkungan kerja ? Bagaimana sistem pemadam kebakaran ? Apakah ada potensi terpapar substansi beracun? Bagaimana tingkat keterpaparan terhadap cuaca? Apakah ada potensi terjadinya jatuh? Apakah ada binatang atau serangga di lingkungan kerja? Apakah ada alargen tumbuhan dan racun di lingkungan kerja? : Pekerja menggunakan angkutan umum untuk sampai ke tempat kerja. : Area parkir terbatas namun cukup aman. : Penggunaan cat dan vernis berbahan kimia berpotensi menjadi racun bagi para pekerja.

d.

dalam : Polusi di lingkungan kerja berasal dari limbah industri berupa sisa sisa kayu dan debu sisa produksi. : Tidak ada sistem penanggulangan kebakaran di lingkungan kerja. : Potensi terpapar substansi beracun berasal dari penggunaan cat dan vernis berbahan kimia. : Lingkungan kerja berada di dalam ruangan sehingga resiko terpapar cuaca cukup rendah. : Tidak ada. : Tidak ada. : Tidak ada.

e. f.

g.

h. i. j.

k.

Bagaimana kondisi suhu, penerangan, ventilasi? Bagaimana tingkat kebisingan?

: Suhu ruangan cukup panas, penerangan memadai, ventilasi kurang memadai. : Tingkat kebisingan cukup tinggi dari alat alat yang digunakan untuk memotong kayu. : Tidak ada kegiatan pengolahan makanan di lingkungan kerja. : Toilet di lingkungan kerja kurang terawat. : Limbah diolah dengan cara dibakar atau diberikan ke pabrik kerupuk untuk dijadikan bahan bakar.

l.

m. n. o.

Bagaimana pengolahan makanan dan penyimpanannya? Bagaimana fasilitas toiletnya? Bagaimana fasilitas pembuangan limbah dan pengolahan sampah?

DIMENSI SOSIAL a. b. c. Bagaimana pekerja? Bagaimana pekerja? kondisi sistem ekonomi : Mayoritas pekerja berada pada kondisi ekonomi menengah ke bawah. penggajian : Gaji disesuaikan hasil produksi. pelayanan : Tidak ada jaminan kesehatan yang khusus diberikan kepada pekerja. Jika sakit, pekerja memeriksakan diri ke dokter atau puskesmas masing masing.

Bagaimana sistem kesehatan yang ada?

d. e. f. g.

Bagaimana antar pekerja?

pengorganisasian : Pekerja diorganisasikan berdasarkan jenis pekerjaan yang dikerjakan.

Apakah ada potensi terjadi : Tidak ada. kekerasan di lingkungan kerja? Apakah ada organisasi? konflik dalam : Tidak ada.

Bagaimana latar belakang budaya : Mayoritas pekerja berasal dari suku pekerja? sunda dan sangat mengutamakan kekeluargaan. Apakah bahasa yang digunakan? : Bahasa sunda dan bahasa Indonesia.

h.

i.

Bagaimana pekerja?

tingkat

pendidikan : Tingkat pendidikan pekerja bervariasi dari yang tidak sekolah sampai SMP.

DIMENSI TINGKAH LAKU a. Bagaimana pola komunikasi antar : Pola komunikasi cukup baik. Jika ada pekerja? masalah yang berkaitan dengan pekerjaan para pekerja selalu berkoordinasi satu sama lain. Bagaimana nutrisi? kualitas pemberian : Pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan masing masing individu. : Status nutrisi pekerja cukup baik.

b. c. d. e.

Bagaimana status nutrisi pekerja?

Bagaimana pengetahuan tentang : Pengetahuan tentang nutrisi cukup. nutrisi? Apakah ada kebiasaan konsumsi : Mayoritas pekerja merokok, kebiasaan alkohol, merokok, penggunaan merokok juga selalu dilakukan selama obat? bekerja. Bagaimana pola aktivitas pekerja? : Pola aktivitas pekerja sangat bergantung pada banyaknya pesanan. Jika sedang banyak, pekerja sangat sibuk bahkan sampai lembur namun jika sedang sepi, pekerja hanya melakukan aktivitas kerja yang biasa. : Pekerja diberikan waktu istirahat yang cukup memadai.

f.

g.

Bagaimana istirahat pekerja?

DIMENSI SISTEM KESEHATAN a. Bagaimana pelayanan kesehatan : Pelayanan kesehatan terdekat yang di lingkungan kerja? dapat diakses para pekerja adalah Puskesmas. Bagaimana kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan? : Para pekerja dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah.

b.

c. d.

Bagaimana penggunaan fasilitas : Pekerja datang ke Puskesmas atau kesehatan oleh pekerja? dokter swasta ketika sakit. Bagaimana tingkah laku pekerja dalam mencari pelayanan : Pekerja cukup memiliki pengetahuan dan kesadaran yang baik dalam

kesehatan ?

memanfaatkan fasilitas kesehatan. Namun karena kondisi ekonomi sebagian besar pekerja memilih mengakses pelayanan kesehatan yang lebih murah. : Para pekerja kurang mendapatkan informasi mengenai kesehatan. : Tidak ada sistem khusus yang untuk memonitor kesehatan para pekerja. Pemantauan dari Puskesmas juga tidak pernah ada. Kontrol kesehatan masih menjadi tanggung jawab masing masing pekerja.

e.

Bagaimana kemudahan mendapatkan informasi kesehatan? Bagaimana kontrol dan monitoring terhadap pelayanan kesehatan?

f.

PENGKAJIAN KESEHATAN INDIVIDU PEKERJA

Biodata Nama Usia Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat Lama bekerja Anamnesa Keluhan Utama Riwayat Saat Ini : : Tn. An mengatakan ia sering mengalami nyeri pinggang. Nyeri pinggang dirasakan jika sedang melakukan aktivitas dan menghilang setelah diistirahatkan. Nyeri dirasakan seperti dihimpit benda berat. Sesekali nyeri pinggang disertai dengan pegal yang menjalar ke kaki. Tn. An tidak memiliki keluhan kesehatan sebelumnya. Tn. An bekerja setiap hari dari pukul 07.00 20.00 WIB. Aktivitas kerja sangat bergantung pada jumlah pesanan. Jika sedang sepi Tn. An hanya melakukan aktivitas ringan namun jika sedang ramai ia bisa bekerja seharian bahkan lembur. Selama bekerja, Tn.An lebih sering duduk dalam waktu yang lama dan jarang melakukan peregangan di sela sela waktu kerja. Tn.An sesekali memakai APD saat bekerja tergantung dari pekerjaan yang ia lakukan. Tn.An memiliki kebiasaan merokok saat bekerja, Tn.An biasa cuci tangan sebelum makan tapi tidak menggunakan sabun. : : : : : : Tn. An 42 tahun Laki laki Pembuat kerajinan dari kayu Cileunyi

Riwayat Masa lalu Pola Aktivitas

: :

Pemeriksaan Fisik TTV : TD = 130 / 80 mmHg RR = 20 x/ mnt HR = 80 x/ mnt Suhu = afebris Antrometri : TB = 165 cm BB = 59 kg Pengkajian Fokus Keadaan Umum Sistem Respirasi Sistem Kardiovaskular Sistem Neurobehaviour Sistem Persepsi Sensori Sistem Gastrointestinal Sistem Genitaurinaria Sistem Muskuloskeletal Sistem Integumen Integritas Ego : : : : : : : : : : Compos mentis, Tn.An tampak bugar saat bekerja. Tidak mengalami gangguan Tidak mengalami gangguan Tidak mengalami gangguan Tidak mengalami gangguan Pola BAB lancar Pola BAK lancar Tidak mengalami gangguan Kulit tangan Tn.An tampak kasar dan menebal di beberapa jari tangan. Tidak ada tanda tanda stress, cemas, atau tertekan.

PENGKAJIAN KESEHATAN INDIVIDU PEKERJA

Biodata Nama Usia Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat Lama bekerja Anamnesa Keluhan Utama Riwayat Saat Ini : : Ny.N mengatakan ia sering mengalami nyeri punggung. Nyeri pinggang dirasakan jika terlalu lama duduk atau terlalu lama berdiri. Ny. N biasanya melakukan pijat untuk menghilangkan nyeri punggung. Nyeri dirasakan seperti dihimpit benda berat. Sesekali nyeri pinggang disertai dengan pegal di bagian leher, tangan, atau kaki. Ny.N mengatakan ia sering terkena flu. Ny.N bekerja setiap hari dari pukul 07.00 05.00 WIB. Ny.N lebih sering duduk dalam waktu yang lama dan jarang melakukan peregangan di sela sela waktu kerja. Ny.N sesekali memakai APD saat bekerja tergantung dari pekerjaan yang ia lakukan. Ny.N biasanya makan makanan yang ia bawa dari rumah saat di tempat kerja. Ny.N biasa cuci tangan sebelum makan tapi tidak menggunakan sabun. : : : : : : Ny. Netti 40 tahun Perempuan Pembuat kerajinan dari kayu Cipacing

Riwayat Masa lalu Pola Aktivitas

: :

Pemeriksaan Fisik TTV : TD = 120 / 90 mmHg RR = 13 x/ mnt HR = 60 x/ mnt Suhu = afebris Antrometri : TB = 155 cm BB = 60 kg Pengkajian Fokus Keadaan Umum Sistem Respirasi Sistem Kardiovaskular Sistem Neurobehaviour Sistem Persepsi Sensori Sistem Gastrointestinal Sistem Genitaurinaria Sistem Muskuloskeletal Sistem Integumen Integritas Ego : : : : : : : : : : Compos mentis, Ny.N tampak bugar saat bekerja. Tidak mengalami gangguan Tidak mengalami gangguan Tidak mengalami gangguan Tidak mengalami gangguan Pola BAB lancar Pola BAK lancar Tidak mengalami gangguan Tidak mengalami gangguan Tidak ada tanda tanda stress, cemas, atau tertekan.

Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

No. 1. DS: -

Data

Masalah Resiko

Penyebab Kurang pengetahuan terhadap pengolahan limbah dan penggunaan APD

Tn.An dan Ny. N sesekali memakai APD saat bekerja tergantung dari pekerjaan yang ia lakukan.

gangguan pernafasan

Ny.N menggunakan satu masker secara berulang ulang.

DO:
-

Aktivitas kerja terdiri dari pengelolaan, pemotongan, amplas, cat pernis , jemur.

Ada potensi inhalasi serbuk kayu dan zat berbahaya dari cat dan vernis.

Tidak ada sistem pemadam kebakaran di lingkungan kerja.

Limbah industri diolah dengan cara dibakar atau dimanfaatkan sebagai bahan bakar pabrik kerupuk.

Akses pekerja terhadap informasi kesehatan masih kurang.

2.

DS: - Tn. An mengatakan ia sering

Resiko cedera muskuloskeletal

Posisi kerja yang tidak ergonomis

mengalami nyeri pinggang. - Selama bekerja, Tn.An lebih sering duduk dalam waktu yang lama dan jarang melakukan peregangan di sela sela waktu kerja.

No. - Ny.N

Data mengatakan ia sering

Masalah

Penyebab

mengalami nyeri punggung. - Ny.N lebih sering duduk dalam waktu yang lama dan jarang melakukan peregangan di sela sela waktu kerja. DO:

Rencana Intervensi Keperawatan

No 1.

Diagnosa Resiko gangguan pernafasan b.d kurang pengetahuan terhadap pengolahan limbah dan penggunaan APD.

Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, klien mampu mengetahui dan melaksanakan penggunaan APD Khusus Klien mengetahui fungsi dan cara pemakaian APD., dengan kriteria : setelah 1 x pertemuan (30 menit), a. Pengertian personal APD. b. Tujuan personal APD c. Macam-macam APD. Klien dapat mengetahui pentingnya pengelolaan limbah.

Evaluasi Kriteria Standar Verbal 1. Klien dapat menjelaskan masalah: a. Pengertian APD: Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. b. Tujuan APD: - Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. - Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja - Menciptakan lingkungan kerja yang aman c. Macam-macam APD. - A.P. Kepala: Topi

Intervensi 1. Jelaskan kepada klien mengenai pengertian personal APD. 2. Jelaskan kepada klien mengenai jenis-jenis APD

No

Diagnosa

Tujuan Umum Khusus Kriteria

2. a.

b.

Evaluasi Standar Pelindung/Pengaman (Safety Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman A.P. Muka dan Mata: Safety Glasses, Face Shields, Goggles A.P. Telinga: Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear plugs ) A.P. Pernafasan: Masker, Respirator A.P. Tangan: Sarung Tangan (Safety Gloves A.P. Kaki: sepatu bot A.P. Badan: jas laboratorium Safety Belt APD untuk tugas khusus Klien dapat menjelaskan mengenai : Jenis limbah dan zat zat kimia berbahaya yang ada di lingkungan kerja. Bahaya limbah kayu dan

Intervensi

No

Diagnosa

Tujuan Umum Khusus Kriteria

c.

3.

4.

2.

Resiko cedera muskuloskeletal b.d posisi kerja yang tidak

Meningkatnya Klien mengetahui kesadaran posisi kerja yang akan baik. pentingnya

verbal

1. a.

Evaluasi Intervensi Standar zat kimia cat terhadap kesehatan. Klien mengetahui pentingnya membersihkan dan mengelola limbah kayu hasil produksi. Klien mengetahui pentingnya menempatkan bahan bahan yang mengandung zat kimia berbahaya di tempat khusus dalam keadaan yang selalu tertutup untuk menghindari adanya inhalasi ke saluran pernafasan para pekerja. Klien dapat mempraktekan pemakaian APD dan pengelolaan limbah serbuk sisa kayu di tempat kerja dalam kehidupan sehari-hari Klien dapat menjelaskan 1. Memberikan mengenai: penyuluhan Ergonomis kerja mengenai: Ergonomi adalah ilmu a. Ergonomis

No

Diagnosa ergonomis

Tujuan Umum kesehatan saat kerja Khusus Kriteria

Evaluasi Standar yang mempelajari manusia dalam bekerja. Ergonomi adalah tentang fitrahnya manusia bekerja. Ergonomi mempunyai prinsip fit the job to the man / the worker, not ther other way around. Ergonomi mengenali kemampuan dan ketidakmampuan manusia dalam bekerja, sehingga dapat dirancang sistem kerja yang sesuai dengan manusia atau pekerjanya. b. Pentingnya posisi ergonomis saat bekerja Penerapan ergonomi di tempat kerja dimaksudkan agar pekerja saat bekerja selalu atau sebisa mungkin dalam keadaan selamat, sehat, produktif dan menghasilkan output berkualitas. Ergonomi sangat memperhatikan

Intervensi kerja b. Pentingnya posisi ergonomis 2. Mendemontarsikan posisi ergonomis kerja

No

Diagnosa

Tujuan Umum Khusus Kriteria

Evaluasi Standar keselamatan dan kesehatan dari para pekerja dan interaksi antara manusia dengan unsur-unsur kerja misalnya alat atau mesin yang berhubungan dengan apa yang tengah di lakukan atau dikerjakan. Ergonomi juga berperan dalam pengembangan produk / alat-alat kerja sehingga berbagai produk / alat-alat kerja yang canggih dan sangat membantu dapat ditemukan, hal ini pun akan banyak membawa peningkatan kesejahteraan umat manusia. 2. Klien dapat mempraktekan posisi kerja yang ergonomis.

Intervensi

Anda mungkin juga menyukai