Kelimpahan Dan Distribusi Plankton. 8
Kelimpahan Dan Distribusi Plankton. 8
Kelimpahan Dan Distribusi Plankton. 8
OLEH: MZ
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan plankton di perairan adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Salinitas Temperatur Kekentalan / viskositas perairan Kedalaman perairan Kadar oksigen terlarut
6.
7.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan plankton di perairan adalah: 1. Salinitas Salinitas mempengaruhi jenis-jenis plankton yang hidup di perairan tersebut. Plankton yang hidup di air tawar tidak dapat hidup di air laut tetapi plankton yang hidup di air payau ataupun daerah estuaria dapat hidup pada tingkat salinitas yang berbedabeda. Plankton yang hidup di air payau / estuaria telah beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang di sebabkan oleh pasang surut air laut maupun masuknya air tawar dari sungai ke laut tersebut yang membuat salinitas sselalu berubah-ubah.
Temperatur di perairan berkaitan dengan produktivitas plankton tersebut dimana plankton akan lebih cepat berkembangbiak di daerah yang bersuhu tropis di banding dengan daerah subtropis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan plankton di perairan adalah: 3. Kekentalan / viskositas perairan
Kekentalan suatu perairan di pengaruhi oleh salinitas dan temperatur. Pada perairan yang memiliki salinitas tinggi dan bersuhu rendah maka viskositasnya akan tinggi, begitu juga sebaliknya. Viskositas perairan ini akan berpengaruh pada kemampuan plankton untuk mengapung ataupun melayangdi perairan tersebut.
Kedalaman perairan mempengaruhi jumlah dan jenis plankton yang menghuni pada tingkat kedalaman tertentu. Pada bagian permukaan umumnya terdapat plankton dari jenis pitoplankton dan zooplankton yang memakan pitoplankton. Pada daerah perairan dalam yang tidak tembus cahanya matahari terdapat jenis plankton yang tidak memerlukan sinar matahari untuk bertahan hidup dan sebagian besar terdiri dari zooplakton.
Kadar oksigen di perairan akan mempengaruhi jumlah plankton di perairan tersebut karena baik fitoplanton di malam hari maupun zooplankton akan selalu memanfaatkan oksigen di perairan unuk proses respirasi.
Kandungan nutrient di suatu perairan akan berkaitan dengan kesuburan di perairan tersebut. Nutrient berupa zat-zat hara di manfaatkan oleh produsen primer dalam hal ini pitoplankton. Jika jumlah fitoplankto melimpah maka jumlah zooplankton pun akan turut melimpah karena zooplankton memakan fitoplankton dalam rantai makanan.
Musim mempengaruhi jumlah dan jenis plankton di perairan karena musim berkaitan erat dengan suhu di perairan serta berpengaruh juga pada arus air yang mempengaruhi penyebaran nutrient di perairan terutama pada perairan laut yang luas.
KELIMPAHAN PLANKTON
KELIMPAHAN PLANKTON
KELIMPAHAN PLANKTON
Hasil pengamatan pada musim timur (Agustus 1997) dan musim peralihan (Oktober 1998) di perairan Laut Banda memperlihatkan kondisi hidrologis yang berbeda. Pada bulan Agustus 1997, proses taikan air (upwelling) masih berlangsung. Pada saat musim timur tercatat 33 jenis fitoplankton dan komposisi jenis fitoplankton lebih bervariasi dibandingkan musim peralihan hanya 26 jenis fitoplankton. Pada musim timur jenis fitoplankton yang mendominasi adalah genus Chaetoceros sp., dari kelompok Diatom. Pada Musim peralihan genus Trichodesmium sp dari kelompok Cyanobakteria mendominasi perairan. Hasil analisis multivatiate antara kedua musim, memberikan gambaran bahwasannya pada saat terjadinya proses taikan air mempengaruhi kelimpahan, komposisi dan distribusi fitoplankton karena adanya faktor nitrat yang kandungannya relatif tinggi. Dari berbagai analisis, memperkuat hipotesis yang ada, yaitu adanya effek upwelling mempengaruhi kelimpahan, komposisi dan distribusi fitoplankton.
KELIMPAHAN PLANKTON
Distribusi zooplankton di perairan Bangka-Belitung dan Laut Cina Selatan, Mei-Juni 2002
KELIMPAHAN PLANKTON
Densitas fitoplankton serta marga predominan di perairan Bangka, Belitung dan Laut Cina Selatan, Mei-Juni 2002
KELIMPAHAN PLANKTON
Densitas fitoplankton serta marga predominan di perairan Bangka, Belitung dan Laut Cina Selatan, Mei-Juni 2002
KELIMPAHAN PLANKTON
Densitas Zooplankton serta marga predominan di perairan Bangka, Belitung dan Laut Cina Selatan, Mei- Juni 2002
KELIMPAHAN PLANKTON
Densitas Zooplankton serta marga predominan di perairan Bangka, Belitung dan Laut Cina Selatan, Mei- Juni 2002
KELIMPAHAN PLANKTON
Kondisi plankton yang diamati di perairan Bangka-Belitung dan Laut China Selatan memiliki kondisi fisik beragam. Memperlihatkan bahwa kelimpahan plankton tampak rendah di zona II merupakan perairan utara BangkaBelitung dengan perairan relatif dangkal dan semakin baik di zona I yang merupakan perairan terbuka, bagian selatan yang berbatasan langsung dengan laut Jawa. Terkait dengan rusaknya kondisi fisik perairan dan tingginya aktivitas penambangan timah di Pulau Bangka, unsur hara di zona I dan komunitas makroplankton diperkirakan dapat berkembang dengan baik berkat dukungan komunitas mikroplankton yang tidak didominasi oleh jenis-jenis plankton berbahaya (harmful species).
1. Haemocytometer. (Omori dan Ikeda, 1992. Pengamatan dengan alat ini ditujukan bagi phytoplankton atau plankton mikroskopik, pada mikroskop dengan perbesaran 100 x. Biasa digunakan untuk perhitungan (counting)Fitoplankton dengan ukuran < 10 m.
2. Sedgwick-Rafter ( Omori dan Ikeda, 1992 ). Pengamatan dengan alat ini ditujukan bagi Mikrozooplankton dan Fitoplankton dengan menggunakan mikroskop binokuler perbesaran 100 kali
. Bolgorov (Omori dan Ikeda, 1992 ). Pengamatan dengan alat ini ditujukan bagi zooplankton dengan menggunakan mikroskop binokuler perbesaran 40 x.
K = n x 1/f x 1/v Dimana : K = Nilai kelimpahan plankton (ind/liter; sel/liter) n = Jumlah jenis plankton hasil pencacahan (ind ; sel) f = fraksi yang dipergunakan v = volume air tersaring (liter)
Berdasarkan data kelimpahan, maka dapat diolah untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton dan zooplankton.