Perbaikan Sistem Rem
Perbaikan Sistem Rem
Perbaikan Sistem Rem
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
TUT
RI HANDA WU Y
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
AN I
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
TUT
RI HANDA WU Y
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
AN I
KATA PENGANTAR
Modul perbaikan sistem rem dirancang dengan maksud dan tujuan untuk memandu peserta pendidikan dan pelatihan yang menggunakan pelatihan berbasis kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan ketrampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan berbasis kompetensi memfokuskan pada ketrampilan seseorang yang harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian ketrampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul pelatihan ini disusun berdasarkan pada standar kompetensi. Standar kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di bidang otomotif. Modul pelatihan ini digunakan sebagai kriteria penilaian terhadap standar kompetensi nasional OPKR 40 003 B. Sebagai salah calon yang ikut bersaing dilapangan, para siswa harus menguasai kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk itu, cobalah pelajari modul ini dengan baik sebagai sarana untuk menguasai kemampuan yang diperlukan BB. Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan, semoga modul ini banyak memberikan manfaat. Bojonegoro, Juni 2005 Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................ PETA KEDUDUKAN MODUL ..................................................................... PERISTILAHAN / GLOSARIUM .................................................................. I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul ................................................................................. B. Prasyarat ......................................................................................... C. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................... 1. Petunjuk bagi Siswa ................................................................... 2. Petunjuk bagi Guru .................................................................... D. Tujuan Akhir .................................................................................... E. Kompetensi ...................................................................................... F. Cek Kemampuan ............................................................................. II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa .................................................................... B. Kegiatan Belajar .............................................................................. 1. Kegiatan Belajar 1 ...................................................................... a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 .................................................... b. Uraian Materi 1 ...................................................................... c. Rangkuman 1 ........................................................................ d. Tugas 1 ................................................................................ e. Tes Formatif 1 ...................................................................... f. Kunci Jawaban Formatif 1 .....................................................
I ii iii iv vi x
1 1 1 2 3 3 4 5
6 6 6 6 7 16 16 16 17 17
ii
2. Kegiatan Belajar 2....................................................................... a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 .................................................... b. Uraian Materi 2 ..................................................................... c. Rangkuman 2 ....................................................................... d. Tugas 2 ................................................................................ e. Tes Formatif 2 ...................................................................... f. Kunci Jawaban Tes Formatif 2 .............................................
19 19 19 33 33 34 34 34 36 36 36 48 48 48 49 49
g. Lembar Kerja 2 ...................................................................... 3. Kegiatan Belajar 3....................................................................... a. Tujuan Kegiatan Belajar 3 .................................................... b. Uraian Materi 3 ..................................................................... c. Rangkuman 3 ....................................................................... d. Tugas 3 ................................................................................ e. Tes Formatif 3 ...................................................................... f. Kunci Jawaban Tes Formatif 3 .............................................
g. Lembar Kerja 3 ...................................................................... III. EVALUASI A. Pertanyaan ...................................................................................... B. Kunci Jawaban ................................................................................ IV. PENUTUP
51 51
DAFTAR PUSTAKA ..
54
iii
A. Diagram Pencapaian Kompetensi Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi-entry exit yang dapat diterapkan.
iv
OPKR 10-006 B
OPKR 10-009 B OPKR 10-010 B OPKR 10-016 B OPKR 10-017 B OPKR 10-018 B OPKR 10-019 B OPKR 20-001 B OPKR 20-010 B OPKR 20-011 B OPKR 20-012 B OPKR 20-014 B OPKR 20-017 B OPKR 30-001 B OPKR 30-002 B OPKR 30-003 B OPKR 30-004 B OPKR 30-007 B
Kode OPKR 30-010 B OPKR 30-013 B OPKR 30-014 B OPKR 40-001 B OPKR 40-002 B OPKR 40-003 B OPKR 40-004 B OPKR 40-008 B OPKR 40-009 B OPKR 40-012 B OPKR 40-014 B OPKR 40-016 B OPKR 40-017 B OPKR 40-019 B OPKR 50-001 B OPKR 50-002 B OPKR 50-007 B
Kompetensi Pemeliharaan / servis unit final drive / gardan. Pemeliharaan / servis poros roda penggerak. Perbaikan poros penggerak roda. Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya. Pemeliharaan / servis sistem rem. Perbaikan sistem rem. Overhaul komponen sistem rem. Pemeriksaan sistem kemudi. Pemeriksaan sistem kemudi. Pemeriksaan sistem suspedi. Pemeliharaan / servis sistem suspensi. Balans roda / ban. Melepas, memasang dan menyetel roda. Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan ban dalam. Pengujian, pemeliharaan / servis dan penggantian baterai. Perbaikan ringan pada rangkaian / sistem kelistrikan. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan wiring. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dan komponennya. Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesories). Perbaikan sistem pengapian. Memelihara / servis sistem AC (Air Conditioner)
Judul Modul Pemeliharaan / servis unit final drive / gardan. Pemeliharaan / servis poros roda penggerak. Perbaikan poros penggerak roda. Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya. Pemeliharaan / servis sistem rem. Perbaikan sistem rem Overhaul komponen sistem rem. Pemeriksaan sistem kemudi. Pemeriksaan sistem kemudi. Pemeriksaan sistem suspedi. Pemeliharaan / servis sistem suspensi. Balans roda / ban. Melepas, memasang dan menyetel roda. Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan ban dalam. Pengujian, pemeliharaan / servis dan penggantian baterai. Perbaikan ringan pada rangkaian / sistem kelistrikan. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan wiring. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dan komponennya. Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesories). Perbaikan sistem pengapian. Memelihara / servis sistem AC (Air Conditioner)
vi
B. Kedudukan Modul Kedudukan modul perbaikan sistem rem dengan kode OPKR 40 003 B secara keseluruhan dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Program Normatif
Program Produktif Prasyarat : - Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. - Penggunaan dan pemeliharaan peralatan serta perlengkapan tempat kerja. - Konstruksi komunikasi di tempat kerja.
Kegiatan Belajar : - Konstruksi dan Sistem operasi rem. - Perbaikan dan penggantian komponen sistem rem. - Pengujian dan penyetelan sistem rem.
vii
PERISTILAHAN / GLOSARIUM
Rem (brake)
: Untuk memperlambat, menghentikan dan memungkinkan parkir pada tempat yang menurun : Untuk mengurangi tenaga pengereman : Untuk mengirim minyak rem ke silinder roda melalui pipa rem : Berkurangnya koefisien gesek antara sepatu rem dan kanvas akibat air : Daya pengereman yang dipengaruhi fluktuasi koefisien gesek yang menghasilkan kestabilan tinggi. : Untuk menambah daya pengoperasian
Boster Rem (Brake Boster) Master Silinder Water Fading Aksi energi sendiri (Self Energizing Action) Tuas Intermediate (Intermediate Lever)
viii
BAB. I PENDAHULUAN
DESKRIPSI
Judul modul ini adalah perbaikan sistem rem dan komponenkomponennya, di dalamnya akan dibahas mengenai konstruksi dan sistem operasi rem, perbaikan dan penggantian komponen sistem rem, pengujian dan penyetelan sistem rem dan standart prosedur keselamatan kerja, dari hasil belajar modul ini diharapkan siswa dapat: 1. Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan menyetel rem tangan. 2. Membongkar, memeriksa dan memperbaiki silinder master, penguas tenaga/ booster rem, pipa siang, silinder roda pada mobil. 3. Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan menyetel sistem rem tromol pada mobil. 4. Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan menyetel sistem rem cakram. 5. Melaksanakan tes bahan (road test)
PRASYARAT Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada bidang keahlian mekanik otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terluas dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan mobil. Prasyarat mempelajari modul OPKR 40.003B antara lain adalah OPKR 002 B, OPKR 10 016 B, OPKR 10 017 B dan OPKR 10 018 B.
ix
V. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Untuk mempermudah di dalam mempelajari modul ini, maka diharapkan siswa membaca dengan baik petunjuk penggunaan modul ini baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, seperti yang tersebut di bawah ini: 6. Petunjuk bagi siswa
Berikut ini petunjuk khusus yang perlu diperhatikan pengerjaan modul ini, yaitu: a. Pelajarilah modul ini dengan baik terhadap sajian konsep yang diberikan pada setiap kegiatan belajar. b. Untuk memahami isi materi yang terdapat di dalam setiap kegiatan belajar, maka kerjakan semua pertanyaan yang diberikan pada setiap kegiatan belajar dan jawaban anda harap ditulis pada tempat yang disediakan dalam modul ini. c. Selain itu, diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas ini bila diperlukan dapat dilakukan D6 3 5 orang teman, selanjutnya jawaban anda, tulis di dalam tempat yang telah disediakan. d. Bila anda telah selesai dan merasa menguasai modul silahkan berhubungan dengan guru/ tutor yang bersangkutan untuk mendapatkan pengujian atas kompetensi anda. 7. Petunjuk bagi Guru/ Tutor Dalam penyelesaian modul ini, guru bertindak sebagai tutor yang mendampingi siswa dalam menyelesaikan modul ini. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain: a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru dan menjawab pertanyaan/ kendala proses belajar siswa. d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
xi
g. Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa. h. Melaksanakan penilaian. i. Menyelesaikan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya. VI.TUJUAN AKHIR Melalui proses pembelajaran diharapkan siswa dapat menguasai pengetahuan tentang: konstruksi dan sistem operasi rem, prosedur perbaikan, pelepasan dan penggantian, prosedur pengujian, tanda peringatan terhadap debu rem, persyaratan keamanan perlengkapan kerja dan persyaratan keamanan kendaraan.
VII.
KOMPETENSI Modul OPKR 40 003 B membentuk kompetensi perbaikan sistem rem. Uraian
kompetensi dan sub kompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini: Kompetensi Kode Jam Pembelajaran
Sub Kompetensi Kriteria Kinerja
xii
1. Memperbaiki, melepas dan mengganti sistem rem dan / atau komponen lain yang bersangkutan.
Perbaikan, pelepasan dan penggantian sistem rem dan / atau komponenkomponennya dilaksanakannya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen / sistem lainnya. Informasi yang benar di akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Perbaikan, pelepasan dan penggantian sistem rem dan komponennya dilaksanakan dengan menggunakan metode yang ditetapkan, perlengkapan dan bahan yang berdasarkan spesifikasi pabrik. Data yan tepat dilengkapi sesuai hasil perbaikan, pelepasan dan penggantian.
Konstruksi dan sistem operasi rem. Perbaikan dan penggantian komponen sistem rem. Pengujian dan penyetelan sistem rem. Standar prosedur keselamatan kerja.
Melaksan akan prose dur kerja sesuai SOP. Memperh atikan keselama tan kerja dan lingkung an.
Konstruksi dan sistem operasi rem (sesuai dengan kegunaan). Prosedur perbaikan, pelepasan dan penggantian. Prosedur pengujian. Tanda peringatan terhadap debu rem. Persyaratan keamanan perlengkapan kerja. Persyaratan keamanan kendaraan. Kebijakan perusahaan .
Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan menyetel rem tangan. Membongkar, memeriksa dan memperbaiki silinder master, penguat tenaga / booster rem, pipa slang, silinder roda pada mobil. Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan menyetel sistem tromol pada mobil. Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan menyetel sistem rem cakram. Melaksanakan tes jalan / road test.
B. Cek Kemampuan Sebelum mempelajari modul OPKR 40 003 B D6 LIST (V) kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan jujur dan dapat dipertanggung jawabkan:
xiii
1.Memperbaiki, melepas dan mengganti sistem rem dan/komponen lain yang bersangkutan.
Saya mampu menjelas-kan konstruksi dan cara kerja rem secara umum. Saya mampu memelihara/ menservis rem dan komponenkomponennya dengan baik.
xiv
BAB. II PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA Sebelum anda melanjutkan mempelajari modul ini, sebaiknya anda membuat rencana belajar dan mendiskusikan dengan guru/ tutor yang berkaitan dengan modul pemelajaran ini. Untuk membuat perencanaan kegiatan belajar anda, maka isilah rencana kegiatan tersebut dalam format berikut ini.
Jenis Kegiatan Keg. Bel. 1 Keg. Bel. 2 Keg. Bel. 2 Evaluasi Uji Komp.
Tanggal
Waktu
Tempat Belajar
Alasan Perubahan
xv
fortuna
xvi
2) CARA KERJA
Mekanisme kerja (operating mechanism) pada rem parkir pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir belakang dan tipe center brake. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat duduk pengemudi dengan menarik tuas rem parkir maka rem bekerja melalui kabel yang dihubungkan dengan tuas. Ada beberapa tipe tuas rem parkir seperti diperlihatkan di bawah ini, yang digunakan bergantung pada design tempat duduk pengemudi dan sistem kerja yang dikehendaki.
Tuas rem parkir dilengkapi dengan ratchet utnuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelannya dekat dengan tuas rem, dengan demikian penyetelan jarak tuas dapat dengan mudah distel.
xvii
Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol rem sub-assembly. Pada rem parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerjanya tuas pada kedua roda-roda. Tuas intermediate (intermediate lever) dipasang untuk menambah daya pengoperasian.
xviii
dipasang pada tuas sepatu rem dan daya kerja dari tuas rem parkir dipindahkan melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem.
Kendaraan dengan rem piringan Dalam tipe rem parkir ini, mekanisme rem parkir disatukan dalam caliperr rem piringan. Seperti pada gambar di bawah, gerakan tuas menyebabkan poros tuas (lever shaft) berputar menyebabkan spindle menggerakkan piston. Hasilnya, pad terdorong menekan rotor piringan (disc rotor). Pad menjadi aus dan langkah rem parkir akan bertambah dengan alasan ini, maka dilengkapi mekanisme penyetelan otomatis pada mekanisme rem parkir untuk menjaga langkah spindle agar tetap konstan setiap waktu.
xix
Tipe rem parkir deveted Pada tipe rem parkir ini, tromol rem parkir terpisah dari rem piringan belakang, seperti pada gambar. Cara kerjanya sama dengan tipe rem parkir seperti pada tromol rem.
b) Tipe Center Brake Tipe center brake ini banyak digunakan pada kendaraan komersil. Tipe ini salah satu dari tipe rem tromol tetapi dipasang antara bagian belakang transmisi dan bagian depan propeller shaft. Pada rem parkir tipe center brake ini daya pengeremannya terjadi pada saat sepatu rem yang diam ditekan dari bagian dalam terhadap tromol yang berputar bersama out put shaft transmisi dan propeller shaft. Tipe rem ini bekerjanya sama dengan rem parkir tipe sharing pada kendaraan yang menggunakan rem tromol.
xx
xxi
4) MEMPERBAIKI REM TANGAN Masalah memarkir tempat kendaraan penyebab pengereman adalah: di yang biasa terjadi Pada juga masalah antaranya pada rem tangan adalah ketika kendaraan. yang masih menurun,
a) Kawat penarik telah mulur/ kendor atau karat. b) Tempat sambungan kendor atau karat. c) Penyetelan kurang tepat. d) Jarak bidang pengereman antara kanvas rem/ pad dan tromol/ cakram
terlalu besar. Oleh karena itu, sebelum perbaikan, terhadap kegiatan pemeriksaan harus dilakukan, yaitu: a. Pastikan seluruh komponen berada pada kondisi normal dan dapat digunakan dengan baik. b. Periksa gerakan tuas rem dengan cara menarik sampai kedudukan pengerem, dan terdengar suara klik sesuai spesifikasi. Posisi tuas rem yang benar biasanya setengah dari keseluruhan gerakan tuas. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan, sedangkan kerja rem tidak memperoleh hasil yang memuaskan, lakukan perbaikan dan penyetelan.
xxii
a. Bilamana tarikan kawat rem tidak lancar, berikanlah pelumasan jika masih memungkinkan. b. Bilamana tarikan kawat melebihi spesifikasi karena kawat mulur, gantilah kawat beserta kelengkapannya. c. Bila tarikan kawat melebihi spesifikasi karena setelan, lakukan penyetelan pada baut penyetel yang ada di tuas. Atau bilamana masih baik, dapat juga dilakukan penyetelan di bagian penyama
1. Tuas penyetel 2. Silinder roda 3 dan 9: pegas pengembali 4. Mur penyetel dengan penghubung berulir 5 dan 11: Penahan 6. Tuas rem parkir 7 dan 10: Sepatu rem
xxiii
juga, apabila celah sepatu pada keempat rodanya tidak sama pada semua roda-rodanya, maka kendaraan akan tertarik ke salah satu arah atau roda belakang seperti kiri). Untuk mencegah kejadian ini, penting sekali untuk menyetel secara tepat celah antara kendaraan ekor ikan akan (yang
xxiv
tromol
dan
spesifikasi yang dianjurkan dan melakukan saat. Pada beberapa penyetelannya bekerja secara otomatis, sedangkan untuk tipe lainnya celahnya harus dilakukan secara terbuka.
Tarik penuh, gerak batang 10 20 gigi Kontrol: tarik 3 gigi, roda masih harus dapat berputar bebas
Tarik penuh, gerak tuas harus 3 7 gigi Kontrol: tarik 1 gigi, roda masih harus dapat berputar bebas
xxv
Tarik tuas tangan, gigi per gigi, sampai rem tangan mulai berfungsi. Kalau kondisi rem baik, hambatan gesek sama pada kedua roda.
Tarik tuas rem tangan lagi, gigi per gigi, sampai roda tak dapat diputar. Kalau rem tangan berfungsi dengan baik, hal itu terjadi dalam waktu bersamaan pada kedua roda.
Ketidaksamaan kerja rem dapat berasal dari: Nilai gesekan yang berbeda (tromol, kanvas) Kelancaran jalan kabel rem tangan yang berbeda.
xxvi
c. Rangkuman
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk parkir kendaraan. Sistem rem parkir terdiri dari tuas rem, stick atau pedal, kabel atau type mekanisme batang (rod), tromol rem dan sepatu rem.
Body rem parkir dikelompokkan menjadi 2 type: Type sharing Type deveted Hal-hal yang menyebabkan masalah pada pengereman: Kawat penarik molor/ kendur Tempat sambungan kendur Penyetelan kurang tepat Jarak pengereman kanvas dan tromol/ cakram terlalu besar
d. Tugas
Amati sistem rem parkir dan komponen pengoperasian yang dipergunakan pada salah satu mobil yang ada di bengkel otomotif. Jelaskan cara kerja sistem tersebut dengan disertai gambar!
e. Test Formatif
1. Jelaskan fungsi rem parkir pada mobil! 2. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan kendaraan masih bergerak pada waktu di parkir pada tempat yang menurun! 3. Jelaskan fungsi tuas intermediate (intermediate lever)! 4. Sebutkan komponen-komponen yang terdapat pada rem parkir! 5. Sebutkan 3 type tuas rem parkir yang banyak dipergunakan pada mobil!
Perhatian
xxvii
Sebelum melanjutkan pada kegiatan selanjutnya, cocokanlah jawaban anda dengan yang termuat pada halaman berikut.
a) Kawat penarik kendor b) Tempat sambungan kendor/ karat c) Penyetelan kurang tepat
d) Jarak bidang pengereman antara kanvas dan tromol/ cakram terlalu besar. 2. Untuk menambah daya pengoperasian. 3. Tuas rem, stick/pedal, kabel, tromol rem dan sepatu rem.
Perhatian 1. Apakah Anda puas dengan jawaban Anda, jika belum catat bagian yang Anda tidak puas. Diskusikan dengan Tutor Anda. 2. Bila puas lanjutkan dengan kegiatan berikutnya.
xxviii
g. Lembar Kerja
1. Memeriksa fungsi rem tangan 2. Membedakan bermacam-macam sistem penyetel. 3. Menyetel rem tangan 1. Alat dan Bahan
a) Alat pengangkat b) Penyangga c) Kotak alat d) Kunci roda e) Palu baja f) Kunci momen g) Mobil h) VET i) Kan oli/ Oil can j) Lap
2. Keselamatan Kerja Dilarang bekerja di bawah mobil yang diangkat tanpa penyangga yang baik. Jangan menyetel rem yang panas, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyetelan. 3. Langkah Kerja Siapkan alat dan bahan praktek. Lakukan prosedur: o Memeriksa fungsi rem tangan o Membedakan bermacam-macam sistem penyetel
xxix
o Menyetel rem tangan Mintalah penjelasan pada instruktur hal yang belum jelas Setelah selesai praktek bersihkan alat dan bahan serta kembalikan ke tempatnya semula. 4. Tugas Buat laporan praktek Anda secara ringkas dan jelas disertai gambar!
xxx
2. Kegiatan Belajar 2
Komponen-Komponen Rem Tromol 1. Backing plate 2. Silinder roda (Wheel cylinder) 3. Sepatu rem dan kanvas (Brake shoe and lining) 4. Tromol rem (Brake drum)
xxxi
Backing Plate Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.
Silinder Roda Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem
xxxii
yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakkan hanya satu sepatu rem. Bila timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan pegas pembalik sepatu rem . Bleeder plug disediakan pada silinder roda gunanya untuk membuang udara dari minyak rem.
Sepatu Rem dan Kanvas Rem Sepatu rem (brake shoes) seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol.
xxxiii
Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas
xxxiv
Tromol Rem Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang (gray
Kosongkan tabung reservoir (dengan penyedot) Lepaskan pipa-pipa tekanan Lepaskan master dari booster
xxxv
Lepaskan baut penyetop torak 2 sekunder piston (tekan torak dalam-dalam dan lepaskan baut penyetop) Lepaskan ring penjamin (snap ring) dengan menekan torak dan melepas snap ring. Keluarkan torak 1 dan 2 (ketok pada dua balok kayu beri alas kain, bila sudah menonjol dapat ditarik keluar)
Pemeriksaan
Bersihkan dalam air Jika Jika korosi korosi ringan berat dapat harus dihoning diganti Periksa ulir-ulir baut Periksa sil Jika keadaan rusak, sobek dan keras harus diganti
(Catatan: Pada setiap pembongkaran sebaiknya sil-sil diganti dengan yang baru)
semua
komponen
xxxvi
Jika pegas korosi, kaku dan lemah harus diganti. Jika torak korosi atau pecah harus diganti.
Perbaikan
Memperbaiki korosi Dihoning dengan alat honing (menggunakan bor tangan) Saat menghoning halus, silinder bersihkan dilumasi dengan air. Setelah dengan udara kompresor. Catatan: Toleransi diamter silinder master + 1 mm. Putaran honing = 1000 rpm silinder master
xxxvii
Jika mobil dilengkapi dengan penguat tenaga rem (booster), ujung silinder tidak dapat diperiksa tanpa melepas silinder. Untuk itu, lepas slang vakum penguat tenaga rem dan cium slang tersebut. Jika berbau cairan rem, lepas silinder pada flensnya untuk pemeriksaan pada sil sekundernya. Periksa juga di sekeliling flens silinder master pada penguat vakum. Jika basah oleh cairan rem, sil sekunder bocor. Jika ada cairan rem di dalam penguat tenaga rem, alat tersebut harus dibersihkan/dioverhaul.
xxxviii
Periksa pipa-pipa rem. Apabila bocor atau berkarat keras, pipa rem harus diganti. Periksa slang-slang rem. Jika permukaannya retak atau tergores, slang harus diganti. Perhatikan pada pemasangan slang rem, jangan bersinggungan dengan roda. Periksa hal tersebut. Juga sewaktu roda depan dalam posisi terbelok.
xxxix
Matikan motor sewaktu pedal rem ditekan. Pada tahap ini pedal tidak boleh ada reaksi. Jika peda akan terdorong kembali, katup anti-balik pada penguat tenaga harus dibersihkan/diganti.
xl
Periksa permukaan gesek pada tromol rem. Bila berwarna abu-abu sampai hitam, atau berkarat, nilai gesekannya kurang. Maka permukaan harus dibersihkan denga kertas gosok, atau lebih baik dengan dibubut/ digerinda.
xli
1. Kedudukan ujung sepatu 2. Kedudukan pegas 3. Pemasangan batang penghubung 4. Pengunci sepatu 5. Kedudukan pegas 6. Kedudukan ujung sepatu
Periksa
tebal
kanvas. 1,5 mm
Jika atau
kurang dari
xlii
Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras dan berkilat, nilai geseknya kurang. Kanvas harus digosok atau diganti baru agar tercapai efektifitas rem yang normal.
Permukaan kanvas yang kotor karena oli aksel atau cairan rem biasanya diganti baru.
Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisi kanvas yang normal. Tidak perlu digosok. Periksa kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada aksel rigid dengan penggerak roda). Kebocoran dapat dilihat pada piringan rem dan pada poros aksel yang basah karena oli. Sil yang bocor harus diganti baru.
xliii
Periksa kebocoran pada silinder rem. Jika ada, semua silinder rem pada aksel yang diperiksa harus dioverhaul atau diganti baru.
Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam karet pelindung debu silinder rem.
xliv
Pada sistem pengingkatan tromol dengan flens, roda harus dipasang untuk mendapat hasil penyetelan yang baik, (Jika roda tidak terpasang, tromol tertekan teratur pada flensnya) Penyetelan rem biasanya dapat dilakukan melalui lobang paa piringan rem. Lubang-lubang tersebut biasanya tertutup dengan karet.
Juga ada mobil dengan lubang penyetel pada tromol (misal: VW, Suzuki). Pada sistem ini, roda harus terpasang dengan posisi lubang pelg pada lubang tromol.
xlv
Penyetelan dapat dilakukan dengan obeng, tetapi sering lebih sederhana dengan alat khusus atau obeng yang dibengkokkan sesuai dengan keperluan.
c. Rangkuman
Komponen-komponen rem tromol: Backing plate Silinder roda Sepatu rem dan kanvas Tromol rem
xlvi
Kanvas rem harus dapat menahan pana dan aus serta mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Pada waktu pemasangan selang rem, jangan sampai
d. Tugas
Apa analisis Anda dan apa yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan di bawah ini: Seorang pengemudi mengeluh saat kecepatan mobil tinggi kemudian direm, mobil selalu bergerak ke arah kiri.
e. Test Formatif
1. Sebutkan komponen-komponen yang terdapat pada rem tromol! 2. Apa akibatnya apabila celah antara tromol dan kanvas terlalu besar dan terlalu kecil? 3. Syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi oleh kanvas rem? 4. Apa fungsi bleeder plug pada silinder roda? 5. Sebutkan bahan yang dipergunakan untuk membuat sepatu rem?
menyebabkan keausan pada tromol dan kanvas. 3. Tahan panas dan aus serta mempunyai koefisien gesek yang tinggi.
xlvii
4. 5.
g. Lembar Kerja
1) Memeriksa kondisi dan fungsi rem tromol. 2) Membersihkan rem tromol 3) Menyetel rem tromol 1. Alat dan Bahan
a) Alat pengangkat b) Penyangga c) Kotak alat d) Kunci roda e) Palu baja f) Alat cuci (air) g) Sikat baja h) Pistol udara i) Kunci momen j) Mobil k) Kertas gosok l) Kan oli m) VET dan lap
2. Keselamatan Kerja
xlviii
3. Langkah Kerja
a) Siapkan Alat dan Bahan Praktek b) Lakukan prosedur: 1) Memeriksa kondisi dan fungsi rem tromol 2) Membersihkan rem tromol 3) Menyetel rem tromol c) Mintalah penjelasan pada instruktur hal-hal yang belum jelas d) Setelah selesai praktek bersihkan alat dan bahan serta
kembalikan ke tempatnya semula. 4. Tugas Buat laporan praktek Anda secara ringkas dan jelas disertai gambar!
xlix
2. Kegiatan Belajar 3
a. Uraian Materi REM CAKRAM Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan
bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara pad dan cakram (disc).
(self energizing action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi koefisien gesek yang menghasilkan ke stabilan tinggi.
Selain itu karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air. Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Ukuran disc pad agak terbatas, dan ini berkaitan dengan aksi self energizing limited. Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien. Juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem tromol.
li
Tetapi konstruksi yang sederhana mudah pada perawatannya serta penggantian pad.
lii
Pad Rem Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan Semi Metalic disc pad. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad (batas yang diizinkan) dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad. Penggunaan metallic plate (disebut dengan anti-squel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku pengereman.
liii
Jenis-Jenis Kaliper
Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Caliper dikelompokkan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya: Tipe Fixed Caliper (Double Piston) Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti digambarkan di bawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram. Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah jarang digunakan.
liv
Tipe Floating Caliper (Single Piston) Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc
Caliper tipe floating dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Tipe Semi-Floating Tipe PS 2) Tipe Full-Floating (Tipe F, Tipe FS, Tipe AD dan Tipe PD) Caliper tipe semifloating menerima tenaga pengereman yang dibangkitkan pad bagian luar. Pada caliper tipe fullfloating, kemampuannya pengeremannya dibangkitkan oleh kedua pad dengan troque plate.
lv
1. 2. 3. 4. 5.
Kaliper Luncur Rangka Tetap Balok Rem (Pad) Batang Pengantar Busing Pengantar
6. 7. 8. 9.
lvi
Pemeriksaan Periksa kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas dari plat dudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2 mm, balok rem harus diganti baru.
lvii
Periksa
kondisi
cakram.
Tebal baru = 7 12 mm, tebal minimal biasanya tebal baru dikurangi 1 mm.
menekan pedal rem. Pada waktu pedal ditekan, torak harus bergerak keluar. Jika torak macet, harus kaliper rem Untuk
dioverhaul.
lviii
mengembalikan posisi torak, pakai alat penekan khusus atau tang pompa air. Pada waktu itu cairan rem yang penuh pada reservoir harus dikurangi, untuk menghindari tumpahan cairan rem. Jika
menggunakan tang pompa air, perhatikan karet pelindung debu. Karet pelindung yang robek harus diganti baru. Jangan menekan pedal beberapa kali, torak dapat keluar/ lepas. Kaliper kedua harus terpasang atau dipres dengan sebuah klem C. Periksa busing batang dan tabung penghantar. Pasang kaliper pada kerangka,
keraskan baut pengikatnya. Kaliper harus dapat bergerak ke kanan dan ke kiri dengan baik. Jika gerakannya berat atau macet, maka busing batang dan tabung pengantar harus diperbaiki.
Pembongkaran
Melepas rem luncur Lepaskan kaliper dengan
lix
Lepaskan
pemegang
kaliper
Hadapkan meja
piston
ke
lantai/ tidak
kerja
agar
Pemeriksaan
Periksa semua komponen kaliper rem luncur.
lx
A = Kerusakan kecil masih dapat diperbaiki (dibubut) B = Kerusakan keras (sebaiknya diganti) C = Kerusakan miring rusak (harus diganti)
Perbaikan
Silinder kaliper rem luincur Silinder yang tergores dan korosi berat harus diganti! Jika korosi ringan dapat dihoning hingga korosi hilang dari permukaan silinder.
(Gunakan air pada saat menghoning, Awas...! Jangan menghoning berlebihan. Alat honing tidak boleh diputar di luar silinder)
lxi
Piston kaliper rem luncur Karet penutup yang rusak (keras mengembang atau sobek) harus diganti. Seal piston harus diganti. Piston yang rusak/ korosi berat harus diganti. Jika korosi ringan dapat dibersihkan dengan amplas halus.
(Awas...! jangan mengamplas berlebihan. Batas limit 0,1 lihat manual)
Pad kaliper rem luncur Pad yang mengeras harus diganti dengan yang baru. Ganti pad jika ketebalan di bawah batas limit (2 mm) Pemegang kaliper Jika pemegang kaliper rusak atau korosi berat harus diganti dengan yang baru. Komponen lainnya yang rusak/ korosi berat juga harus diganti. Pad yang berdebu dibersihkan dengan udara tekan
lxii
Cakram kaliper rem luncur Cakram harus diganti jika tebal di bawah batas limit (kurang dari 1 mm) dari tebal stadart. Run out cakram maksimum 0,1 mm jika lebih hingga tegak dapat batas dibubut limit kembali Cakram
b. Rangkuman
Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc). Untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang dan tahan lama maka pada piringan dibuat berlubang. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad (batas yang diijinkan) dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan pad.
c. Tugas Amati sistem rem cakram dan komponen pengoperasiannya pada mobil yang ada di bengkel otomotif kemudian jelaskan cara kerjanya. d. Test Formatif 1. Sebutkan komponen utama rem cakram! 2. Apa yang dimaksud dengan water fading?
lxiii
3. Jelaskan tujuan cakram dibuat berlubang! 4. Sebutkan bahan yang dipergunakan untuk membuat pad rem! 5. Sebutkan 3 type piringan yang digunakan pada mobil!
f. Lembar Kerja
1. Memeriksa fungsi rem cakram 2. Memelihara kondisi balok rem, cakram dan kaliper. 3. Membersihkan cakram
lxiv
a) Pengangkat mobil b) Penyangga c) Kunci roda d) Kotak alat e) Sikat baja f) Mistar sorong g) Lampu kerja h) Kunci momen i) Mobil dengan rem cakram j) Cairan rem k) Kertas gosok l) VET temperatur tinggi
2. Keselamatan Kerja
a) Pemasangan penyangga mobil harus baik. b) Hindarkan cat mobil dari cairan rem, jika terjadi tumpah
langsung dibersihkan dengan air. 3. Langkah Kerja
a) Siapkan alat dan bahan praktek b) Lakukan prosedur 1) Memeriksa fungsi rem cakram 2) Memeriksa kondisi balok rem, cakram dan kaliper 3) Membersihkan cakram
lxv
lxvi
A. PERTANYAAN 1. Apa fungsi rem? 2. Syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi oleh kanvas rem? 3. Sebutkan beberapa type tuas rem parkir yang digunakan pada kendaraan! 4. Mengapa pada cakram dilengkapi dengan lubang ventilasi? 5. Sebutkan bahan yang dipergunakan untuk membuat kanvas rem pada rem cakram! B. KUNCI JAWABAN 1. Untuk mengurangi jalannya kendaraan dan menghentikan, serta memarkir kendaraan. 2. Tahan panas dan aus mempunyai koefisien gesek yang tinggi 3. Type tuas, Type stick dan Type pedal 4. Menjamin pendinginan yang baik, mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang/ tahan lama 5. Campuran metalik fiber dan sedikit serbuk besi.
lxvii
BAB. IV PENUTUP
Siswa yang telah mencapai tingkat kelulusan minimal dapat
melanjutkan ke modul selanjutnya. Sementara mereka yang belum mencapai tingkat kelulusan minimal atau belum berhasil lulus, tidak diperkenan untuk mengambil modul selanjutnya. Dan harus mengulang kembali modul perbaikan sistem rem.
lxviii
DAFTAR PUSTAKA
Toyota Astra Motor New Step 1 Training Manual Sararta PT. TAM Training Center, 1995. Angkasa Bandung, Chasis dan Pemindah Tenaga Bandung, 1999. Depdikbud Praktek Chasis dan Body Jakarta, 1979. VEDC Modul Pelatihan Otomotif, Malang, 2000.
lxix