Coelenterata
Coelenterata
Coelenterata
Tubuh simetri radial dan diploblastik. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap atau melumpuhkan mangsa. Pada tentakel dilengkapi dengan sel knidobiast/knidosit yang mengandung sel penyengat (nematokis). Pengambilan gas O dan gas CO, dilakukan secara difusi: (sistem respirasi). Habitat di perairan (air tawar/laut). Tubuh mengalami metagenesis menjadi dua tipe, yaitu: - Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat tertentu. - Tipe medusa (seperti payung), yaitu tipe yang dapat hidup bebas (dapat berenang). Sistem reproduksinya, yaitu: - Reproduksi asek-sual, melalui pembentukan tunas/kuncup yang menempel pada hewan induknya. - Reproduksi sek-sual melalui fertillsasi ekstemal, yaitu dengan penyatuan sper-ma dengan sel telur hingga membentuk zigot. Klasifikasi Coelenterata Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas. yaitu: 1. Hydrozoa Umumnya berbentuk polip, baik berkoloni maupun tidak. Beberapa ada yang berbentuk medusa. Di dalam koloni, terdapat dua jenis polip, yaitu polip bertentakel dan tanpa tentakel. Contoh: Hydra, Obelia, dan Physalia 2. Scypozoa Fase medusa lebih dominan dari fase polip. tetapi ada juga yang berbentuk polip. Contoh: Cyanea dan Chrysaora frutteoens. 3. Anthozoa Hanya memiliki bentuk polip dengan ukuran yang lebih besar daripada dua jenis yang lain. Bentuk tubuh menyerupai bunga dan merupakan pembentuk anemon laut atau terumbu karang. Contoh: Tubastera, Turbinaria, dan
Coelenterata dan Ciri-cirinya- Nama Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus sehingga coelenterata berarti hewan yang memiliki rongga. Rongga pada Coelenterata tersebut digunakan sebagai ususnya dan sebuah mulut sebagai alat untuk menelan mangsanya, serta tentakel sebagai alat penangkap mangsanya. Coelenterata merupakan golongan hewan diploblastik yaitu mempunyai jaringan ektoderm dan endoderm serta mempunyai simetri radial. Jadi, bila dibandingkan dengan Porifera, Coelenterata jauh lebih kompleks. Pernahkah Anda melihat ubur-ubur? Hewan ini merupakan salah satu binatang karang dan termasuk dalam anggota Coelenterata. Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan untuk bahan makanan dan bahan kosmetik. Kebanyakan Coelenterata hidup di air laut, tetapi ada juga yang hidup di air tawar. Coelenterata hidupnya bisa secara berkoloni maupun soliter (menyendiri). Tubuh Coelenterata umumnya melekat pada dasar perairan.
1) Ciri-Ciri Coelenterata. Anggota dari phylum Coelenterata adalah Hydra, ubur-ubur, anemon laut, dan koral. Hewan dari phylum Coelenterata digolongkan kedalam hewan diploblastik dan bersimetri tubuh radial. Cnidaria memiliki jumlah sekitar 10.000 spesies yang sebagian besar hidup di perairan laut. Cnidaria dikenal juga sebagai hewan Coelenterata. Spesies anggota phylum Coelenterata tubuhnya dikelilingi oleh lenganlengan halus yang disebut tentakel dan dalam tentakel ini terdapat nematokist. Nematokist mengandung racun yang berguna untuk melumpuhkan mangsanya. Phylum Coelenterata memiliki ciri khas, yaitu sebagai organisme, yang selama hidupnya mengalami dua bentuk kehidupan (dimorfis). Bentuk hidup tersebut, yaitu polip dan medusa. Polip adalah bentuk hidup Coelenterata yang menempel pada dasar perairan, sedangkan medusa adalah bentuk hidup Coelenterata yang bergerak melayang bebas di perairan. Reproduksi pada Phylum Coelenterata dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Polip merupakan bentuk perkembangbiakan Coelenterata secaravegetatif dan medusa adalah bentuk perkembangbiakan Coelenterata secara generatif yang menghasilkan sperma dan sel telur.
Bila kita memotong seekor Hydra dari kepala sampai pangkal, maka hewan ini tidak mempunyai permukaan dorsal dan permukaan ventral, maupun sisi kanan dan sisi kiri sehingga akan menampakkan tubuhnya yang simetris radial. Tubuhnya tersusun dari dua lapisan kulit (diplobastik), yaitu ektoderm dan endoderm. Ingatlah ektoderm sebagai lapisan luar (epidermis) untuk melindungi endoderm sedangkan endoderm sebagai lapisan dalam (gastrodermis) untuk pencernaan. Di antara kedua lapisan ini terdapat rongga yang berisi bahan seperti jeli, yaitu zat gelatin yang dinamakan mesoglea dan pada lapisan ini terdapat sel-sel saraf yang letaknya tersebar dan karena tidak mempunyai kepala, maka tidak memiliki pusat susunan saraf pusat.
Oleh beberapa ahli, mesoglea dianggap sebagai lapisan ketiga. Jika ada makanan maka bagian tubuh yang dekat makanan akan masuk melalui lubang (mulut) dan masuk ke rongga dalam yang disebut rongga gastrovaskular dan di dalam rongga ini proses pencernaan makanan terjadi. Coba Anda pikirkan!
Daur hidup Coelenterata mengalami fase polip dan fase medusa. Pada fase polip hidup Coelenterata menempel di batuan perairan. Terlihat pada Gambar 8.11 (a) bentuknya seperti silinder dengan ujung yang satu terdapat mulut yang dikelilingi tentakel dan ujung lain buntu untuk melekatkan diri. Polip ini umumnya hidup secara soliter atau menyendiri, tetapi ada pula yang membentuk koloni, karena dia melekat jadi tidak dapat bergerak bebas. Polip yang membentuk koloni mempunyai beberapa macam bentuk menurut fungsinya, yaitu polip untuk makan yang disebut gastozoid. Polip yang digunakan untuk pembiakan dengan menghasilkan medusa disebut gonozoid dan polip untuk pertahanan. Koloni dari beberapa bentuk polip disebut polimorfisme.
Pada fase medusa, Coelenterata hidup melayang-layang di perairan. Bentuk tubuh Coelenterata tampak seperti payung/lonceng dengan tantakel pada bagian tepi yang melingkar, tampak transparan, dan berenang bebas. Di bagian tengah permukaan bawahnya terdapat mulut. Bentuk tubuh lain Coelenterata seperti bunga mawar dan mendapat julukan mawar laut.
Fungsi dari medusa adalah untuk berkembang biak Coelenterata secara seksual, jadi pada fase medusa ini akan menghasilkan sperma dan ovum. Tidak semua Coelenterata mempunyai bentuk polip dan medusa, ada yang hanya mempunyai bentuk polip saja.
2) Perkembangbiakan Coelenterata. Untuk memperbanyak diri, Coelenterata berkembang biak secara aseksual dengan membentuk kuncup/tunas yang menempel pada hewan induknya, yaitu pada kakinya dan akan membesar sehingga terbentuk tentakel kemudian terlepas sehingga dapat
menjadi individu baru. Ada juga Coelenterata yang tetap melekat pada induknya dan induknya tetap membentuk kuncup yang lain sehingga terbentuklah koloni.
Selain secara aseksual, Coelenterata dapat juga berkembangbiak secara seksual, yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula. Zigot ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk individu baru.
3) Jenis-Jenis Coelenterata. Para ahli taksonomi membagi Coelenterata menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Bagaimana ciri-ciri dari ketiga kelas tersebut?
a) Hydrozoa. Pernahkah Anda melihat Hydra, Obelia, atau Physalia. Ketiga jenis hewan ini merupakan contoh dari Coelenterata. Perhatikan Gambar 8.12 agar lebih jelas!
(1) Hydra
Berdasarkan pengamatan dapat kita lihat bentuk Hydra seperti kantung, berongga, dan tidak bersekat. Hidupnya secara soliter di air tawar. Makanannya berupa hewan-hewan kecil misalnya jentik nyamuk, udang, kerang. Hydra bereproduksi secara aseksual dan seksual. Agar lebih jelas, lihatlah Gambar 8.13!
(2) Obelia
Obelia merupakan jenis Coelenterata yang hidup di air laut dan hidup secara berkoloni. Tubuhnya mempunyai rangka luar yang mengandung kitin. Hidupnya sebagai koloni polip, yaitu polip hidrant yang berfungsi untuk makan dan polip gonangium yang berfungsi membentuk medusa dan dapat menghasilkan alat reproduksi. Agar lebih jelas, amati daur hidupnya pada Gambar 8.14!
(3) Physalia
Physalia mempunyai bagian tubuh sebagai pelampung, hidupnya sebagai koloni polip yaitu ada polip untuk makan (gastrozoid), polip untuk reproduksi (gonazoid) dan polip untuk menangkap mangsa (daktilozid).
b) Schyphozoa
Anda tentu sudah mengetahui bentuk dari ubur-ubur (Aurelia aurita)! Ubur-ubur mempunyai ukuran yang besar dan berbentuk medusa, hewan ini sering terdampar di pantai. Daur hidupnya seperti yang terlihat pada Gambar 8.15. Coba Anda jelaskan fase-fase daur hidup ubur-ubur dengan melihat gambar! Perlu Anda ingat Schyphozoa memiliki bentuk dominan sebegai medusa. Hati-hati lagi jika menyentuh ubur-ubur karena tentakelnya mengandung sel penyengat dan mengeluarkan racun yang sangat gatal, jika tidak tahan kulit akan melepuh.
c) Anthozoa
Pernahkah Anda melihat binatang berwarna-warni seperti bunga di dalam akuarium? Hewan itu termasuk kelas Anthozoa. Berdasarkan asal katanya, Anthozoa memiliki arti bunga, sering disebut sebagai mawar laut, bentuknya sangat indah. Hewan ini sebenarnya mempunyai tentakel. Termasuk jenis hewan ini adalah anemon laut dan hewan karang. Kebanyakan hidup secara berkoloni yang membentuk rumah dari kapur yang sering dinamakan karang.
Coba Anda lihat bentuk karang yang bervariasi dan sangat indah. Keindahan inilah yang banyak dimanfaatkan oleh manusia hingga berlebihan dan mengakibatkan kerusakan sehingga sekarang ini pelestarian terumbu karang menjadi suatu program yang harus digalakkan. Coba pikirkan, apabila terumbu karang ini rusak, apakah berpengaruh pada ekosistem lainnya?
Banyak sekali manfaat coelenterata ini dalam kehidupan. Ubur-ubur salah satu anggota filum Coelenterata sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai bahan kosmetik. Coelenterata ada yang membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan sangat indah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata yang dibentuk dari jenis hewan Anthozoa. Ada juga Coelenterata yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan sebagai gelang dari jenis Anthozoa.
Manfaat Coelenterata di antaranya adalah : a. Hewan ubur - ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat di manfaatkan untuk di buat tepung ubur - ubur, kemudian di olah menjadi bahan kosmetik / kecantikan. b. Di Jepang, Selain sebagai bahan kosmetik, ubur - ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. c. karang atol, Karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari abrasi. d. karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan. e. Beberapa kerangka tubuh Coelenterata dapat membentuk karang pantai. f. Beberapa kerangka tubuh Coelenterata lainnya dapat juga dimanfaatkan untuk hiasan g. Coelenterata terutama dari kelas Anthozoa (yaitu koral dan karang) merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. h. Terumbu karang dapat dijadikan sebagai objek wisata. materi referensi: