Makalah Osteichthyes
Makalah Osteichthyes
Makalah Osteichthyes
Dan
Dialah,
Allah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang
segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya,
dan supaya kamu bersyukur. (QS: An-Nahl Ayat: 14).
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk memahami kelas Osteichtyes
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Klasifikasi
Class Osteichthyes
Subclass Sarcopterygii
- Superordo Dipnoi
- Superordo Crossopterygii
Ordo † Rhipidista
Ordo Actinistia (Coelcanth)
Subclass Actinopterygii
- Infraclass Chondrostei
Ordo † Paleonisciformes
Ordo Polypteryformes
Ordo Acipenseriformes (Sturgeon)
- Infraclass Holostei
Ordo Semionotiformes
Ordo Amiiformes (bowfins)
- Infraclass Teleostei
Superordo Clupomorpha (Herring)
Superordo Elopomorpha (Belut)
Superordo Osteoglossomorpha (Bony tongue)
Superordo Protacanthopterygii (Trout)
Superordo Ostariophysi (Catfish)
Superordo Paracanthopterygii (Cod)
Superordo Acanthopterygii
2.3 Ciri-Ciri
2.3.1 Ciri-Ciri Umum
1. Struktur tulang keras
2. Mulut terdapat di bagian depan tubuh
3. Celah insang satu di masing-masing kepala
4. Kulit licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit
5. Panjang sirip ekor atas dan bawah sama
6. Memiliki system qurat sisi
7. Adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
8. System gurat sisik terdapat pada sisi tubuh
9. Usus panjang dan ramping menggulung
10. Fertilisasi terjadi di luar (eksternal)
11. Ovipar/ovovivipar
2.3.2 Ciri-ciri khusus
1. Kulit banyak mengandung kelenjar mocusa, biasanya diliputi oleh sisik (ganoid,
cycloid atau ctenoid) beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal
maupun ventral dan pada sebelah tubuh dengan beberapa pengecualian.
Sirip (pina) biasanya disokong oleh jari dari tulang rawan atau tulang keras, tidak
berkaki.
2. Mulut terletak diujung dan bergigi baik. Rahang tumbuh dengan baik dan bersendi
pada tempurung tulang kepala, mempunyai dua sacci olfactorius yang umumnya
berhubungan dengan rongga mulut,bermata besar dan tidak berkelopak mata.
3. Skleton terutama tulang keras, kecuali beberapa jenis sebagian bertulang
rawan,bentuk vertebrata bermacam-macam, sirip anus/belakang (pina caudalis) biasanya
bersifat homocerca, sisa-sisa notochord (perkembangan skleton masing-masing).4. Cor
terdiri dari dua ruangan(auriculum dan ventriculum) dengan sinus venosus dan conus
arteriosus yang berisi darah vena, terdapat empat pasang archus aorticus, sel darah merah
berbentuk oval dan berinti.
5. Pernapasan(respirasi) dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada
archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari
pharing, tertutup oleh operculum, biasannya memiliki vesica pneumatica(gelembung
udara) dan memiliki dustu spneumaticus. beberapa jenis mempunyai bentuk seperti
“paru-paru”,misalnnya pada dipnoi.
6. Terdapat sepuluh pasang nervi cranialis (saraf pusat).
7. Suhu tubuh bergantung dengan lingkungan sekitar.
8. Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar (beberapa ada yang ovovivipar dan
vivipar), fertilisasi atau pembuahan terjadi didalam tubuh, telur kecil berukuran sampai
12mm, kandungan kuning telur (yolk) bermacam-macam, segmentasi biasanya secara
meroblastis, tidak mempunyai membrane embrio, hewan mudanya (post larva) kadang-
kadang tidak mirip dengan yang dewasa.
Ciri-ciri :
1.Tulang-tulang terdapat di kepala
2.Sisik bertipe Sikloid
3.Sirip mempunyai pangkal mirip benjolan
4.Sirip punggung dan anus membentuk sirip
yang melingkari bagian belakang tubuh
5.Jika kadar air cukup Ia bernafas dengan
menggunakan insang
6.Paru – paru yang terletak di atas Esopagus
juga digunakan sebagai organ pernapasan
(Musim kering
B.Coleantyformes =Crossoptetygii=Bangsa ikan Celakan
Ciri-ciri:
1.Ikan ini muncul pada Zaman Devon
(400 juta tahun yang lampau)
2.Tulang belakang berongga
3.Terdapat tonjolan seperti kaki yang menopang
Sirip dada ,sirip pinggul,sirip punggung kedua serta
Sentral yang aneh di ekor
4.Tengkorak berengsel
5.Pada beberapa spesies gelembung renang
mengeras/tidak
Contoh : Latimeria chalumnae
2.5.2 Subclass Actinopterygii
A. Pengertian Actinopterygii
Actinopterygii berasal dari bahasa Yunani yaitu aktin = berkas dan pteryg = sirip.
Jadi Actinopterygii adalah ikan yang memiliki sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang
lentur. Actinopterygii merupakan sub divisi dari Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang
hidup sejak zaman devon. Ikan ini hidup di air tawar maupun air asin. Actinopterygii
merupakan spesies terbanyak dari divisi Osteichthyes. Secara evolusi, kelompok ini
merupakan pengembangan lebih lanjut yang paling adaptif pada keadaan bumi pada masa
kini.
Actinopterygii mencakup banyak ikan yang dikenal awam sebagai ikan konsumsi
maupun ikan hias/peliharaan. Contoh ikan actinopterygii adalah ikan mas (Cyprinus carpio),
ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan louhan (Cichlasoma sp), ikan nila (Oreochromis
niloticus
B. Karakteristik Actinopterygii
1. Sistem pencernaan
Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan
berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara
mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan
(kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen lambung dan
usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran cairan digestif. Cairan digestif yang
berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas, dan dinding usus
itu sendiri.
4. Sistem Reproduksi
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Cara reproduksi ini dikenal sebagai
oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan. Ikan terkenal sebagai
mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang
merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun.
5. Sistem pernafasan
Bagian-bagiannya organ :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang,
mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya
organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat
terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan :Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air
dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak
dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung
di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2
kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
6. Sistem Saraf Dan Hormon
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi
perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan
lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang
kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon dikirim ke hormon-hormon yang dibutuhkan
organ target dan akan merangsang aktivitas metabolisme jaringan-jaringan untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
- sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
- sistem saraf tepi
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, dll
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon yaitu hormon
pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain
mendekat untuk berpijah.
7. Contoh
Ikan Bandeng
Ikan bandeng adalah ikan payau golongan teleostei karena ikan ini mempunyai tulang
keras (sejati). Ikan bandeng adalah salah satu ikan catadromeous yaitu ikan yang melakukan
perjalanan ke laut untuk bertelur dan memijah dilaut, maka dari itu ikan bandeng mempunyai
kemampuan osmotic yang tinggi. Mereka hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya
sampai Samudra Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau
dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu
berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng baru
kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak (Affandi, 2004)
Berikut Klasifikasi Ilmiah dari ikan bandeng :
Kingdom : Animalia
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : C. chanos
Nama binomial : Chanos chanos (www.id.wikipedia.org)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hipotesis mengenai evolusi ikan bertulang sejati sampai saat ini masih diperdebatkan,
hal ini terutama pada saat proses perkembangan Agnatha menjadi spesies ikan yang
berahang. Proses pembentukan rahang dari mulut yang berfungsi untuk menghisap terlalu
kompleks dan rumit, disamping itu faktor yang mengubah terjadinya pembentukan rahang
tersebut juga masih belum diketahui. Adanya perbedaan hipotesis mengenai asal-usul
Condrichthyes dan Osteichthyes juga merupakan salah satu faktor kelemahan dari hipotesis
terjadinya evolusi ikan. Saat ini ikan bertulang sejati mempunyai spesies yang sangat
beragam, baik bentuk dan warna. Kebaragaman ini masih belum bisa dijelaskan dengan teori
evolusi, seperti mengenai asal-usul keberagaman spesies ikan dan faktor apa yang
menyebabkan keberagaman ikan tersebut.
MAKALAH OSTEICHTHYES
MAKALAH
OSTEICHTHYES
matakuliah zologivertebrata
Oleh :
Agus Nugraha
Yeni Nuralinda
UNUVERSITAS GALUH
CIAMIS 2014
A. tujuan:
mampu menjelaskan konsep osteichthyes.
B. pembahasan
osteichthyes atau disebut juga ikan
bertulang sejati adalah kelas dari anggota
hewan bertulang belakang yang merupakan
subfilum dari pisces. osteichthyes berasal dari
bahasayunani, yaitu osteon yang berati tulang dan
ichthyes yang berarti ikan. hidup di laut, rawa-rawa, atau
air tawar.semua jenis ikan yang termasuk dalam
kelas osteichthyes memiliki sebagian tulang
keras,mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-
celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari
luar)dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. jantung
beruang dua, darah berwarna pucat,mengandung eritrosit
yang berinti dan leukosit. ikan ini juga mempunyai sistem
limfa dansistem porta renalis. mempunyai hati yang
berkantong empedu. lambung dipisahkan dariusus oleh
sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak
jelas adanya pankreas. terdapatgelembung
renang. mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga
dalam dengan tiga saluran semisirkuler dan memiliki
otolit untuk keseimbangan. bernapas dengan insang yang
memilikitutup insang (operkulum). sirip ekor memiliki
panjang yang sama pada bagian atas dan bawah, kulit licin
karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit, adanya
gelembung renangsehingga tidak tenggelam saat
tidak bergerak. sistem gurat sisi terdapat pada sisi
tubuh, usus panjang dan ramping menggulung,
fertilisasi terjadi di luar, mengeluarkan telurnya
atau bersifat ovipar.ikan bertulang sejati memiliki
gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat
digunakanuntuk mengubah daya apung dan sebagai alat
bantu dalam bernafas.
a. Morfologi
ikan mas termasuk famili cyprinidae yang
mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas
berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke
samping (compresed) dan mulutnya terletak di
ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka,
di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang
kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang
sempurna dan warna badan sangat beragam.
f. sistem respirasi
bagian dari sistem respirasi adalah archus
brancialis atau lengkung insang yaitu terdiri dari
tulang rawan dan memiliki rigi-rigi sepasang
untuk saringan air pernapasan. hemibrancia atau
lembaran insang bentuknya seperti sisir
merupakan jaringan lunak yang melekat pada
archus brancialis. holobranchiae yaitu dua buah
hemibrancialis yang melekat pada tiap archus
brancialis.
3. ikan gurami
D. Non Contoh
email (ektodermal)