Olivin

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Olivin

Mineral Olivine adalah suatu silikat besi magnesium dengan rumusan kimianya (Mg,Fe)2(SiO4), mempunyai system kristal yang ortorombik, tidak mempunyai belahan, mempunyai kekerasan 6,5 7, berat jenis 3,27 4,37, memiliki kilap cahaya, dan warna mineral ini hijau kekuning kunigan dan hijau kesbu abuan. Mineral Olivin Ini adalah salah satu mineral yang paling umum di atas permukaan bumi, dan telah pula teridentifikasi pada permukaan Bulan, Mars, dan komet. Mineral Olivin pada umumnya sebagai mineral pembentuk batuan dan juga sebagai mineral pengiring, dalam batuan basa seperti gabro, peridotit,dll.

Piroksen
Piroksen adalah mineral pembentuk batuan beku dalam urutan Seri Bowen yang berwarna gelap, yang punya sifat : - Monoklin, tetapi ada juga yang trombus dan triklin. - Merupakan senyawa silium oksida, terutama dari magnesia dan kapur (kalsium) - Tahan terhadap bekerjanya asam kecuali terhadap asamflourida. - Kekerasannya = 5 sampai 6 - Berat jenisnya = 2,9 sampai 3,6. - Berkilap kaca, kadang-kadang berkilap mutiara. - Beberapa varietas masih mengandung juga besi dan alumunium atau mangan,natrium dan litium.Urutan mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma seiring dengan penurunan suhu dapat dilihat pada Bowens reaction series (lihat gambar).

Pada seri reaksi Bowen terdapat 2 kelompok, yaitu: 1. Seri terputus (discontinuous series), dimana mineral yang terbentuk mempunyaistruktur kristal dan komposisi yang berbeda-beda. 2. Seri berkesinambungan (continuous series), dimana mineral yang terbentuk mempunyai struktur kristal yang sama, namun komposisi kimia penyusunnya yang berbeda.

Piroksenit adalah batuan beku plutonik, berkomposisi mineral-mineral dari keluarga piroksin, seperti augit, bronzit, diallag, diopsid, enstatit, hipersten. Ukuran butir mineral-mineralnya sangat kasar, bahkan individu mineralnya dapat mencapai ukuran inci. Hubungan kekerabatan komposisi piroksenit sangat dekat dengan gabro (piroksin + plagioklas) dan peridotit (piroksin + olivin). Piroksin (pyroxene) juga merupakan suatu kelompok mineral silikat penyusun batuan yang banyak dijumpai di dalam batuan beku dan batuan metamorfik. Rumus umumnya adalah XY(Si,Al)2O6 X mewakili ion-ion dari Ca, Na, Fe+2, Mg dan dalam jumlah kecil Zn, Mn, Li. Y mewakili ion-ion yang berukuran lebih kecil dari Cr, Al, Fe+3, Mg, Mn, Sc, Ti, Va, Fe+2. Kelompok mineral piroksin terbentuk atau mengkristal dalam dua sistem kristal yang berbeda, yaitu sistem monoklin (monoclinic) dan sistem ortorombik (orthorhombic).

Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal monoklin disebut sebagai klinopiroksin (Clinopyroxenes). Contohnya: Aegirine, Augite, Diopside, Jadeite, Pigeonite, Spodumene. Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal ortorombik disebut sebagai ortopiroksin (Orthopyroxenes). Contohnya: Hypersthene, Enstatite, Ferrosilite. Peroksen juga merupakan fenokris yang lebih sering terdapat pada lava Gunungapi Ruang dan Pulau Tagulandang. Bentuk prismatic dari anhedral-euhedral, dengan ukuran 0,2-2,5mm panjangnya, kembar, sederhana, sebagian polisntetik. Mineral ini terdiri dari jenis piroksen orto dan klino.

Amfibol

Kelompok amfibol dibagi mejadi dua kelompok yaitu orthoamfibol dan klinoamfibol. Pada kelompok orthoamfibol memperlihatkan sudut pemadaman paralel sedangkan klinoamfibol memperlihatkan sudut pemadaman miring (walaupun dalam sayatan tertentu bisa memperlihatkan sudut pemadaman peralel). Individu spesies kelompok ini yaitu anthophyllite, tremolite actinolite, cummingtonite, grunerit, nephrite, hornblende, lamprobolit, riebeckite.

Feldspar

Feldspar (KAlSi3O8 NaAlSi3O8 CaAl2Si2O8) adalah kelompok mineral tektosilikat pembentuk batu yang membentuk 60% kerak Bumi. Feldspar mengkristal dari magma pada batuan beku intrusif dan ekstrusif dalam bentuk lapisan, dan juga ada dalam berbagai jenis batuan metamorf. Batu yang hampir seluruhnya terbentuk dari feldspar plagioklas kalsium dikenal sebagai anortosit.Feldspar juga ditemukan di berbagai jenis batuan sedimen.

Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti penggantian silikon oleh aluminium. Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, felspar secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8), natrium felspar (NaAlSi3O8), kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium felspar (Ba Al2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar. Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi komposisi natrium felspar dan kalsium felspar

Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) > 10%. Selain itu, material pengotor oksida besi, kuarsa, oksida titanium dan pengotor lain yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin. Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan felspar olahan untuk keperluan industri tertentu. Mineral ikutannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi yang ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan, terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.

Berbicara mengenai potensi endapan felspar di Indonesia, sebaran material ini terdapat hampir di seluruh negeri dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain tergantung jenis endapan, primer atau sekunder. Data dari Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral menunjukkan cadangan terukur (proved), tereka (probable) dan terindikasi (possible) masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.

Kuarsa

Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.

Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm. sering mineral ini disebut juga silica. Bila terbentuk pada temperature di atas 573 derajat C. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam. Atau memiliki bentuk setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidangnya pada temperature tinggi. Mineral ini bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila terdapat ion renik dapat berwarna jingga atau ungu yang digunakan sebagai permata. Mineral Kuarsa ini biasanya di gunakan oleh industri industri, salah satunya sebagai bahan pembuat kaca, kaca ini di buat dari bahan baku pasir kuarsa yang kemudia diproses menjadi bahan baku kaca.

Mungkin awalnya agak bingung tentukan mineral Plagioklas atau Kuarsa. Keduanya bisa berwarna putih, kadang benarbenar hampir sama. Kuarsa juga bisa juga berwarna hitam, tergantung "background"-nya atau apa yang ada di sekitar mineral kuarsa tersebut. Terdapat beberapa parameter sifat fisik maupun kimia untuk membedakan kedua mineral tersebut.

Dengan bermodal "lup" kecil, paling simpel membedakan kedua mineral tersebut di lapangan adalah dengan melihat belahan atau pecahan keduanya Jika dibelah atau dipecah, Plagioklas akan hancur mengikuti arah belahan-belahan tertentu, sedangkan Kuarsa akan pecah atau terbelah secara tidak beraturan. Karena mengikuti arah belahan-belahannya, permukaan Plagioklas relatif halus dan rata, sedangkan permukaan Kuarsa akan bergelombang tidak beraturan (konkoidal), mirip permukaan kaca yang dipecah.

Anda mungkin juga menyukai