MAKALAH Ekologi Tumbuhan Kelompok 3 - Rina Yudi
MAKALAH Ekologi Tumbuhan Kelompok 3 - Rina Yudi
MAKALAH Ekologi Tumbuhan Kelompok 3 - Rina Yudi
DISUSUN OLEH :
RINA TRIHANDAYANI PUTRI (3425111424)
YUDI SAPUTRA (3425110109)
PRODI BIOLOGI 2011
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya dan memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun
sehingga mampu meyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Cahaya dan
Pengaruhnya Terhadap Tumbuhan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah ekologi tumbuhan. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada kepada dosen pembimbing mata kuliah ini, untuk teman teman dan semua
pihak yang telah membantu, kami mengucapkan terima kasih sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI.....3
BAB I. PENDAHULUAN.4
I.1. Latar Belakang Masalah .4
I.2. Tujuan Penulisan.5
I.3. Pembatasan Masalah.. 5
BAB II. PEMBAHASAN.....6
II.1. Pengertian Cahaya..6
II.2. Pengaruh Cahaya Pada Tumbuhan........7
II.3. Faktor Cahaya yang Berkaitan Dengan Sistem Ekologi .8
II.4. Pentingnya Cahaya Bagi Tumbuhan ..14
BAB III. KESIMPULAN19
DAFTAR PUSTAKA..20
BAB I
PENDAHULUAN
tanaman, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang cahaya dan
pengaruhnya terhadap tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
lebih lanjut,
cahaya
750 - 626 mu
orange
626 - 595 mu
kuning
595 - 574 mu
hijau
574 - 490 mu
biru
490 - 435 mu
violet
435 - 400 mu
a. Kualitas Cahaya
b. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya
terpenting sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga pengendali
utama dari ekosistem. Intensitas cahaya ini sangat bervariasi baik dalam ruang/
spasial maupun dalam waktu/temporal.
Intensitas cahaya terbesar terjadi di daerah tropika, terutama daerah kering
(zona arid), sedikit cahaya yang direfleksikan oleh awan. Di daerah garis lintang
rendah, cahaya matahari menembus atmosfer dan membentuk sudut yang besar
dengan permukaan bumi. Sehingga lapisan atmosfer yang tembus berada dalam
ketebalan minimum.
Intensitas cahaya menurun secara cepat dengan naiknya garis lintang.
Pada garis lintang yang tinggi matahari berada pada sudut yang rendah terhadap
permukaan bumi dan permukaan atmosfer, dengan demikian sinar menembus
lapisan atmosfer yang terpanjang ini akan mengakibatkan lebih banyak cahaya
yang direfleksikan dan dihamburkan oleh lapisan awan dan pencemar di atmosfer.
Kepentingan Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya dalam suatu ekosistem adalah bervariasi. Kanopi
suatu vegetasi akan menahan dann mengabsorpsi sejumlah cahaya sehingga
ini akan menentukan jumlah cahaya yang mampu menembus dan merupakan
sejumlah energi yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dasar. Intensitas
cahaya yang berlebihan dapat berperan sebagai faktor pembatas. Cahaya yang
kuat sekali dapat merusak enzim akibat foto- oksidasi, ini menganggu
metabolisme organisme terutama kemampuan di dalam mensisntesis protein.
Titik Kompensasi
Dengan tujuan untuk menghasilkan produktivitas bersih, tumbuhan
harus menerima sejumlah cahaya yang cukup untuk membentuk karbohidrat
yang memadai dalam mengimbangi kehilangan sejumlah karbohidrat akibat
respirasi. Apabila semua faktor- faktor lainnya mempengaruhi laju
fotosintesis dan respirasi diasumsikan konstan, keseimbangan antara kedua
proses tadi akan tercapai pada sejumlah intensitas cahaya tertentu.
Harga intensitas cahaya dengan laju fotosintesis (pembentukan
karbohidrat), dapat mengimbangi kehilangan karbohidrat akibat respirasi
dikenal sebagai titik kompensasi. Harga titik kompensasi ini akan berlainan
untuk setiap jenis tumbuhan.
terhadap
lamanya
penyinaran
sinar
matahari.
Contoh
dari
daerah
sepanjang
khatulistiwa
lamanya
siang
hari
atau
beberapa
tumbuhan
terpaksa
harus
hidup
di
kondisi
membentuk
bagian-bagian
vegetatif
saja.
Panjangnya
penyinaran
terbuka, mampunyai daun yang lebih tebal, sehingga volumenya lebih besar per
satuan luas.
b. Cahaya dalam hubungannya dengan klasifikasi tanaman.
c. Sejumlah peristiwa yang terjadi dalam tubuh tanaman. Misalnya, sintesis
khlorofil, stomata dan sebagainya.
d. Transpirasi, dll.
Tanaman-tanaman dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan cahaya di dalam
proses hidupnya menjadi :
1. Heliophytes
Tanaman yang termasuk Heliophytes adalah tanaman-tanaman yang dapat
hidup baik pada keadaan yang penuh dengan sinar matahari.
2. Sciophytes
Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik pada intensitas cahaya yang
lebih rendah.
3. Fakultatif Sciophytes
Adalah tanaman yang dapat hidup baik, baik pada keadaan penuh sinar
matahari maupun pada keadaan teduh.
4. Obligativ sciophytes
Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik tanpa sinar matahari yang
intensif.
Kebanyakan tanaman yang termasuk tanaman air, Ipomea repens, terate dan
sebagainya, faktor cahaya tidak merupakan faktor yang membatasi dalam proses
hidupnya. Tetapi pada tanaman-tanaman darat adanya faktor-faktor lain selain
cahaya, misalnya temperatur dan lembab relatif dapat mengadakan suatu pengaruh
bersamaan terhadap proses hidupnya. Dengan demikian pengaruh tunggal cahaya tak
dapat diketahui dengan pasti. Dengan penyelidikan didapat kenyataan bahwa
kerusakan seedlings biasanya disebabkan karena faktor keteduhan dan lebih sedikit
disebabkan oleh faktor cahaya.
Di dalam spesies tertentu tanaman buah-buahan, misal apel kebutuhan cahaya
untuk fotosintesis tidak begitu jelas (tidak mutlak). Tetapi kekurangan cahaya
mempunyai pengaruh yang langsung terhadap proses-proses fisiologi yang lain. Bila
proses respirasinya tak dapat terlaksana dengan baik, bila cahaya dalam keadaan
kurang dan fotosintesis sangat dibatasi maka pembentukan akar tanaman-tanaman
tersebut kebanyakan condong untuk berkurang dan kekurangan pembentukan akar ini
menyebabkan pertumbuhan tidak kontinyu pada seluruh pertumbuhan tanaman.
Beberapa kemungkinan beberapa spesies tanaman dapat tumbuh baik di dalam situasi
cahaya yang penuh jika spesies tanaman tersebut memang membutuhkan cahaya yang
tinggi dalam proses pertumbuhannya. Tanaman-tanaman yang kekurangan cahaya
sebagai faktor lingkungan hidupnya maka gejala pertama yang tampak adalah
defisiensi N. Selain itu pertumbuhan tanaman condong akan lambat.
Di dalam kenyataan beberapa tanaman tertentu pembentukan N yang
berlebihan daripada yang lain ini mungkin disebabkan di dalam usaha tanaman
tersebut untuk menghindari kekurangan cahaya.
Pada tanaman aciophytes membutuhkan cahaya yang lebih rendah daripada
heliophytes. Sebagai perbandingan adalah jika pada situasi yang sama heliophytes
tahan pada intensitas 4.200 lux dan pada sciophytes pada 27 lux.
Juga ganggang-ganggang yang tumbuh pada air yang dalam dan lumut-lumut yang
dapat tumbuh pada keadaan yang hanya membutuhkan sinar dengan intensitas lemah.
Bahkan intensitas cahaya yang mendekati dengan intensitas cahaya dari bulan sudah
cukup untuk melaksanakan proses fisiologinya. Ternyata kurangnya hasil fotosintesis
disebabkan kerusakan pigment. Di dalam kenyataannya kapasitas fotosintesis yang
rendah identik dengan gejala khlorosis yang intensif.
Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari
beberapa
tanaman.
Peranan
cahaya
dalam
merangsang
atau
menghambat
perkecambahan biji dari beberapa tanaman ini telah diketahui sejak pertengahan abad
ke-19.
Biji-biji yang untuk perkecambahannya sangat dipengaruhi vahaya dengan bijibiji yang light sensitif. Kebanyakan biji-biji tanaman menjadi sensitif terhadap cahaya
bila biji-biji tersebut dalam keadaan basah. Pencahayaan biji-biji kering tidak efektif
dalam menstimulasi perkecambahan, tetapi pencahayaan biji-biji yang telah direndam
air kesinar matahari langsung dalam waktu 0,01 detik saja telah mampu memberikan
pengaruh stimulasi perkecambahan biji. Jadi di samping peranan cahaya, peranan
airpun sangat penting dalam perkecambahan biji. Ini disebabkan karena air
mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi-reaksi biokhemis dalam biji
selama proses perkecambahan.
Tetapi pada biji-biji tertantu justru perkecambahan dihambat dengan adanya
cahaya dan tidak terpengaruh kelembaban yang ada. Pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan dibedakan menjadi :
BAB III
KESIMPULAN
lama
penyinaran seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar setiap hari
merupakan tiga aspek penting dari faktor cahaya yang memiliki kaitan erat dengan
sistem ekologi. Cahaya matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh
tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Cahaya Optimal bagi Tumbuhan
Kebutuhan minimum cahaya untuk proses pertumbuhan terpenuhi bila cahaya
melebihi titik kompensasinya. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya
matahari sangat berperan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA