Analisis Kedip Tegangan (Voltage Sags) Akibat Pengasutan Motor Induksi
Analisis Kedip Tegangan (Voltage Sags) Akibat Pengasutan Motor Induksi
Analisis Kedip Tegangan (Voltage Sags) Akibat Pengasutan Motor Induksi
=
1
dengan "
9m B tegangan rating motor (9
2S B arus starting pada tegangan rating motor
(%
Prosentase impedans motor dihitung dengan
persamaan "
F7
7*
m
2
2
;
*--
7 =
dengan "
27* B arus locked-rotor (%
2F7 B arus beban penuh6full$load (%
3. ANALISIS !AN
")'A0ASAN
$i pabrik PT. %baisiat &aya terdapat
sebuah panel hammermill yang didalamnya
terdapat / motor induksi yang berkapasitas //-
.P dan / motor induksi berkapasitas *-- .P.
'otor ini digunakan untuk mencacah dan
memukul-mukul bahan olahan karet sehingga
bahan olahan karet menjadi lebih kecil. Pada saat
pengasutan, motor induksi tersebut akan menarik
arus start yang besar. $engan mengalirnya arus
start yang besar ini, maka drop tegangan sesaat
yang terjadi di sistem busbar juga akan besar.
$alam melakukan studi analisis kedip
tegangan di pabrik ini, digunakan soft4are
)T%P (Electrical Transient )naly<her
Programme!. $engan menggunakan program ini,
maka dapat dilakukan simulasi jaringan sistem
kelistrikan pabrik PT. %baisiat &aya sesuai
dengan kondisi yang ada di lapangan.
Pengasutan motor induksi pada simulasi
ini dilakukan pada kondisi pembebanan penuh
(%&&. loading!. $alam melakukan simulasi
kedip tegangan ini, simulasi akan dibagi menjadi
beberapa skenario. Pembagian konfigurasi
skenario ini didasarkan atas penggunaan sumber
pembangkit tenaga listrik dan metode
pengasutan motor yang digunakan.
3.1 S8en.r-o 1
Simulasi dilakukan berdasarkan kondisi
real di lapangan. ?istrik disuplai dari genset
utama, dengan total kapasitas pembangkitan
sebesar *,,=,+ !9% ( *+,8 !D. 'etode
pengasutan motor yang digunakan adalah
metode star$delta.
T.ble 3.1 Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario *
'76
Ar76
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7m
$V&
Sel.m.
Se67,.h
$V& $V&
V,-3
$:&
Etama 108, 0--
10
6
*1,+ 18+
Gilingan *01, 188
11
*
*0,6
,
1=/
+ammermill *+*8 0--
1/
=
*8,/
+
1=+
8uttermill 1=* 1,8
10
1
*1,8
/
18/
,ryer *,* 1,=
10
/
*1,8
+
18*
4engkel *8= 1,+
10
-
*1,,
/
18-
?aboratoriu
m
*, 1,,
10
+
*1,+
1
180
!antor /+ 1,8
10
0
*1,+
=
181
Penerangan *+ 1,,
10
+
*1,+
1
180
3.2 S8en.r-o 2
Pada simulasi dengan skenario pertama
listrik disuplai dari genset utama dengan total
kapasitas pembangkitan sebesar *,,=,+ !9%
( *+,8 !D. 'etode pengasutan motor yang
digunakan adalah metode direct on line (d.o.l.
Pengasutan motor induksi dilakukan dengan
menghubungkan tegangan secara langsung.
T.ble 3.2 Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario /
'76
Ar76
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7m
$V&
Sel.m.
Se67,.h
$V& $V&
V,-3
$:&
Etama +0=1 0-- /8/ /,,+ 180
Gilingan *8-8 188 /60
1*,,
6
1=*
+ammermill 1*/1 0-- /00 1, 1=0
8uttermill 0+6 1,8 /=, /,,, 18/
,ryer /16 1,= /==
1-,/
1
18-
4engkel /1/ 1,+ /=+
1-,1
8
1=,
?aboratoriu
m
*+ 1,, /8/
/,,1
/
181
!antor /- 1,8 /8* /,,0 18/
Penerangan */ 1,, /8*
/,,+
=
181
3.3 S8en.r-o 3
TeknikA +/
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471
Pada simulasi dengan skenario pertama
listrik disuplai dari genset utama dengan total
kapasitas pembangkitan sebesar *,,=,+ !9%
( *+,8 !D.
T.ble 3.3 Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario 1
'76
Ar76
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7m
$V&
Sel.m.
Se67,.h
$V&
$V&
V,-3
$:&
Etama 1,=+ 0--
11
-
*=,+ 18+
Gilingan *+*0 188
1*
+
*8,8* 1=/
+ammermill *,1+ 0--
1-
=
/1,/+ 1=+
8uttermill 188 1,8
1/
8
*=,+, 18/
,ryer /-* 1,=
1/
6
*=,88 18*
4engkel *,= 1,+
1/
0
*=,,= 18-
?aboratorium *8 1,,
11
-
*=,/, 180
!antor /0 1,8
1/
,
*=,10 181
Penerangan *0 1,,
1/
,
*=,+0 180
3.4 S8en.r-o 4
Pada simulasi dengan skenario pertama
listrik disuplai dari genset utama dengan total
kapasitas pembangkitan sebesar *,,=,+ !9%
( *+,8 !D. 'etode pengasutan motor yang
digunakan adalah metode resistor tap -#.. Pada
metode ini tegangan yang dihubungkan ke
kumparan stator melalui sebuah resistor yang
dipasang seri dengan kumparan stator.
T.ble 3.4 Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario 0
'76
Ar76
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7m
$V&
Sel.m.
Se67,.h
$V& $V&
V,-3
$:&
Etama 1,-1 0--
1+
+
**,/
+
180
Gilingan *1,= 188
10
*
*/,*
*
1=/
+ammermill *,/+ 0--
11
/
*= 1=+
8uttermill 16- 1,8 1+ **,1 18/
1 *
,ryer *86 1,=
1+
/
**,1
0
18*
4engkel *8/ 1,+
1+
-
**,1
,
18-
?aboratoriu
m
*, 1,,
1+
+
**,-
1
180
!antor /6 1,8
1+
0
**,-
6
181
Penerangan *+ 1,,
1+
+
**,-
1
18+
3.5 S8en.r-o 5
Pada simulasi dengan skenario pertama
listrik disuplai dari genset utama dengan total
kapasitas pembangkitan sebesar *,,=,+ !9%
( *+,8 !D. 'etode pengasutan motor yang
digunakan adalah metode auto$transformer
dengan tap =-7 tegangan nominal.
T.ble 3.5 Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario +
'76
Ar76
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7m
$V&
Sel.m.
Se67,.h
$V&
$V&
V,-3
$:&
Etama 108/ 0-- 1+, *-,/+ 18,
Gilingan *181 188 10+ **,-8 1=6
+ammermill *+=0 0-- 11, *+,/+ 18-
8uttermill 1+= 1,8 1+6 *-,++ 18=
,ryer *80 1,= 1++ *-,+8 186
4engkel *8- 1,+ 1+1 *-,61 180
?aboratoriu
m
*, 1,, 1+8 *-,/8 188
!antor /6 1,8 1+= *-,1 188
Penerangan *+ 1,, 1+8 *-,/8 188
3.; S8en.r-o ;
Pada simulasi dengan skenario pertama
listrik disuplai dari genset utama dan genset
backup dengan total kapasitas pembangkitan
/+8/,+ !9% (*,/6,+ !D.'etode pengasutan
motor yang digunakan adalah metode direct on
line (d.o.l.
T.ble 3.; Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario 6
'76
Ar7
6
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7
m
$V&
Sel.m. Se67,.
h
$V&
$V&
V,-3
$:&
Etama ++0* 0--
1-
8
/1 180
Gilingan *618 188
/,
*
/+ 1=6
TeknikA +1
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471
+ammermill 10-6 0--
/6
6
11,+ 1=,
8uttermill 0*= 1,8
1-
+
/1,1= 18=
,ryer /*6 1,=
1-
1
/1,68 18+
4engkel /*/ 1,+
1-
*
/1,8 180
?aboratoriu
m
*= 1,,
1-
=
/1,-6 188
!antor // 1,8
1-
6
/1,*/ 18=
Penerangan *1 1,,
1-
=
/1,-6 188
3.7 S8en.r-o 7
Pada simulasi dengan skenario pertama
listrik disuplai dari genset utama dan genset
backup dengan total kapasitas pembangkitan
/+8/,+ !9% (*,/6,+ !D. 'etode pengasutan
motor yang digunakan adalah metode auto$
transformer dengan tap =-7 tegangan nominal.
T.ble 3.7 Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario =
'76
Ar76
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7m
$V&
Sel.m.
Se67,.h
$V&
$V&
V,-3
$:&
Etama 1,== 0-- 106 *1,+ 18+
Gilingan *01= 188 11/ *=,-* 1=6
+ammermill /-/, 0-- 1// *,,+ 18-
8uttermill 1=- 1,8 100 *1,+= 18=
,ryer *,* 1,= 10/ *1,8+ 186
4engkel *8= 1,+ 10* *1,6= 180
?aboratorium *, 1,, 106 *1,/8 188
!antor /+ 1,8 10+ *1,1/ 188
Penerangan *+ 1,, 106 *1,/8 18,
3.8 S8en.r-o 8
Pada simulasi dengan skenario pertama
listrik disuplai dari genset utama dan genset
backup dengan total kapasitas pembangkitan
/+8/,+ !9% (*,/6,+ !D. 'etode pengasutan
motor yang digunakan adalah metode resistor
tap -&...
T.ble 3.8 Profil arus dan tegangan saat
pengasutan motor pada bagian hammermill
sesuai skenario 8
'76
Ar76
$A&
Kon,-6- starting
Sebel7m
$V&
Sel.m.
Se67,.h
$V&
$V&
V,-3
$:&
Etama 108/ 0-- 168 8 180
Gilingan *106 188 1+0 8,=6 1=*
+ammermill *,,/ 0-- 100 *0 1=+
8uttermill 108 1,8 16+ 8,/, 18/
,ryer *8- 1,= 160 8,1* 18*
4engkel *=6 1,+ 161 8,* 18-
?aboratoriu
m
/- 1,, 16= 8,-/ 180
!antor /6 1,8 166 8,-0 181
Penerangan *6 1,, 16= 8,-/ 180
3.8 "erb.n,-n4.n h.6-l S-m7l.6- 'erb.4.-
S8en.r-o
T.ble 3.9 Perbandingan kedip tegangan
beberapa konfigurasi skenario menggunakan
genset utama
4us
7 kedip tegangan
Skenario
*
Skenario
/
Skenario
1
Skenario
0
Etama *1,+ /,,+ *=,+ **,/+
Gilingan *0,6, 1*,,6 *8,8* */,**
+ammermill *8,/+ 1, /1,/+ *=
8uttermill *1,8/ /,,, *=,+, **,1*
,ryer *1,8+ 1-,/1 *=,88 **,10
4engkel *1,,/ 1-,18 *=,,= **,1,
?aboratorium *1,+1 /,,1/ *=,/, **,-1
!antor *1,+= /,,0 *=,10 **,-6
Penerangan *1,+1 /,,+= *=,+0 **,-1
T.ble 3.10 Perbandingan nilai persentase kedip
tegangan hasil simulasi beberapa konfigurasi
skenario menggunakan genset utama F back up
4us
7 kedip tegangan
Skenario
(9
Skenario
9
Skenario
9(
Skenario
9((
Etama *-,/+ /1 *1,+ 8
Gilingan **,-8 /+ *=,-* 8,=6
+ammermill *+,/+ 11,+ *,,+ *0
8uttermill *-,++ /1,1= *1,+= 8,/,
,ryer *-,+8 /1,68 *1,8+ 8,1*
4engkel *-,61 /1,8 *1,6= 8,*
?aboratoriu
m *-,/8 /1,-6 *1,/8 8,-/
!antor *-,1 /1,*/ *1,1/ 8,-0
Penerangan *-,/8 /1,-6 *1,/8 8,-/
T.ble 3.11 3ilai rata-rata persentase kedip
tegangan hasil simulasi
4us 7 kedip tegangan rata-rata
TeknikA +0
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471
!ondisi real *0,0
Skenario ( 1*,//
Skenario (( *8,0+
Skenario ((( **,8*
Skenario (9 **,-,
Skenario 9 /0,8/
Skenario 9( *0,6,
Skenario 9(( 8,,0
$ari tabel tersebut dapat terlihat bahwa
pada kedip tegangan yang terjadi akibat
pengasutan motor pada skenario / dan 6
mencapai angka terbesar jika dibandingkan
dengan pengasutan pada skenario lainnya.
'etode pengasutan pada skenario ini adalah
pengasutan dengan metode langsung (direct$on$
line6d.o.l.!. 4esarnya kedip tegangan yang terjadi
sesuai dengan teori, bahwa pada pengasutan
motor dengan metode langsung (d.o.l.!, motor
akan menarik arus yang sangat besar pada
tegangan penuh. Sehingga kedip tegangan yang
terjadi pada saluran juga akan besar. 3ilai kedip
tegangan yang terjadi pada kedua skenario ini
melebihi batas standar berdasarkan ()))
Std.**+,-*,,+.
Pada skenario 0 dan 8 menggunakan
metode resistor yang diserikan dengan kumparan
rotor, kedip tegangan yang terjadi mencapai nilai
yang paling kecil. .al ini disebabkan karena
impedansi rotor menjadi lebih besar, sehingga
menyebabkan arus stator menjadi rendah.
$ari semua hasil simulasi di atas
terlihat bahwa kedip tegangan terbesar terjadi
pada sisi hammermill. .al ini disebabkan karena
motor yanng diasut berada pada bus ini, sehingga
kedip tegangan tebesar terjadi pada bagian ini.
4esarnya kapasitas daya pembangkitan juga
mempengaruhi nilai kedip yang terjadi. .al ini
ditunjukkan oleh skenario +-8, dimana dalam
skenario ini digunakan pembangkit genset utama
dan genset back up. 3ilai kedip tegangan yang
terjadi pada skenario ini lebih kecil daripada
kedip tegangan yang terjadi pada skenario
kondisi awal real di lapangan dan kondisi
skenario *-0.
3.9 (3.2. "en.n447l.n4.n #.n447.n Ke,-3
Te4.n4.n
Epaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi kedip tegangan yang terjadi pada
saat starting motor antara lain berdasarkan
simulasi yang dilakukan "
*. 'embatasi arus start
Pada saat dilakukan starting motor, motor
akan menarik arus start yang besar. $engan
besarnya arus yang mengalir pada jaringan
sistem, maka akan terjadi kedip tegangan
yang besar pula. $engan dibatasinya arus
yang ditarik oleh motor, maka kedip yang
terjadi akan dapat dimimalisir. .al ini
terlihat dari tabel 1., dan 1.*- simulasi
berbagai skenario.
/. 'enambah kapasitas daya suplai
!edip tegangan yang terjadi saat pengasutan
motor dapat diminimalisir dengan
menambah kapasitas daya suplai saat
dilakukan pengasutan jika dimungkinkan.
.al ini seperti yang ditunjukkan pada table
1-, dan 1.*-. Penambahan kapasitas daya
suplai sistem dapat dilakukan dengan cara
mengaktifkan genset back up.
4. "N(T("
4.1 Ke6-m37l.n
*. 4esarnya kedip tegangan rata-rata terbesar
terjadi pada pengasutan motor dengan metode
direct on line
/. 4esarnya kedip tegangan rata-rata terkecil
terjadi pada pengasutan motor dengan metode
star$delta metode resistor tap -#. dengan
demikian metode ini merupakan alternatif
yang terbaik untuk meminimalisir kedip
tegangan yang terjadi
0. !edip tegangan dapat diminimalisir dengan
menambah kapasitas suplai daya dari
pembangkit dan mengurangi arus pengasutan
dengan cara menggunakan metode pengasutan.
4.2 S.r.n
Pada penelitian ini hanya parameter
tegangan dan arus yang diamati. $iharapkan
untuk penelitian berikutnya, parameter-
parameter yang diamati dapat lebih banyak dan
ber>ariasi, misalnya " durasi dip tegangan, torka
awal yang terjadi, faktor daya, dan frekuensi
sistem.
!A<TA* K"(STAKAAN
G*H Saudin, 3orshafinash. /--=. 09oltage Sags
3itigation Techni(ues )nalysis1.
http"22eprints.utm
G/H %rrilangga, A dan Datson, 3 &. /---.
Po4er system )ssessment. Aohn Dilley F
Sons.
TeknikA ++
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471
G1H Seminar 3asional !etenagalistrikan. /--+.
ISimulasi Tegangan $ip pada $istribusi
Tegangan rendah 'enggunakan )'TPJ.
Teknik )lektro <akultas Teknik Eni>ersitas
$iponegoro.
http"22uyak-1.files.wordpress.com
G0H ())) &ecommended Practice for
'onitoring )lectric Power Kuality. ()))
Std **+,-*,,+
G+H 'alik, 'arshal. /--+. Penggunaan 3otor
2nduksi =esar ,i P7TU. Tugas %khir
Sekolah Tinggi Teknik P?3 Aakarta.
G6H Cuhal. *,,+. ,asar Teknik Tenaga 7istrik
dan Elektronika ,aya.Aakarta " PT.
Gramedia Pustaka Etama.
G=H !adir, %bdul. *,86. 3esin Tak Serempak
Edisi "edua.
G8H Turan Gonen. *,8=. Electricity Po4er
,istribution System Engineering. 'cgraw-
.ill book @ompany. /
nd
Printing.
G,H Ste>enson, Dilliam. *,,1. )nalisisi Sistem
Tenaga listrik edisi "eempat. Aakarta "
)rlangga.
G*-H Power Station 0.- Eser Guide )T%P.
Lperation Technology, .(nc. $esember /--*
'I%!ATA
Penulis adalah staf pengajar Aurusan Teknik
)lektro <akultas Teknik Eni>ersitas %ndalas
Padang. ?ulus Program Sarjana tahun *,,6 pada
4idang Teknik Tenaga ?istrik Aurusan Teknik
)lektro <akultas Teknik Eni>ersitas .asanuddin.
Pada tahun /--/ menyelesaikan studi program
magister bidang !on>ersi )nergi )lekttrik di
(T4 4andung
)-mail "
andiwawo/10Myahoo.com#
andiNwawoMft.unand.ac.id
TeknikA +6