4291-Article Text-10918-1-10-20220819
4291-Article Text-10918-1-10-20220819
4291-Article Text-10918-1-10-20220819
ABSTRAK
Generator berperan sangat penting dalam pembangkitan tenaga listrik. Adanya gangguan pada
generator dapat mengganggu operasi dari sistem. Salah satu gangguan generator yaitu terjadinya
gangguan perubahan nilai tegangan secara tiba-tiba atau terjadi tegangan berlebih (overvoltage)
yang diakibatkan oleh pelepasan beban dalam sistem interkoneksi. Oleh karena itu keandalan
sistem proteksi sangat diperlukan. Salah satu proteksi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
menggunakan alat pengaman yaitu relai overvoltage 59. Relai ini digunakan untuk mendeteksi
besarnya tegangan diatas nominal settingnya. Output dari relai dapat dihubungkan pada rangkaian
pemutus untuk memutuskan aliran listrik jika terjadi gangguan. Studi dilakukan dengan bantuan
software ETAP 12.6.0 untuk simulasi pelepasan beban dengan menggunakan load flow analysis
dan simulasi relai overvoltage 59 menggunakan transient stability analysis dengan melihat kurva
relai action waktu dan tegangan. Hasil simulasi pelepasan beban dengan melihat cara kerja relai
overvoltage 59 berjalan dengan baik berdasarkan hasil dari waktu relai mendeteksi tegangan lebih
yaitu 110% dari bus nominal kV, lalu alarm beroperasi 1,1 detik setelah mendeteksi tegangan
sudah sesuai dengan perhitungan yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa pelepasan beban
mempengaruhi kenaikan tegangan, karena tegangan lebih yang diakibatkan oleh pelepasan beban
membuat tegangan bus menjadi naik 110%-120% dari tegangan nominal lalu turun secara
perlahan.
Kata Kunci
Kenaikan tegangan, pelepasan beban, ETAP 12.6.
pelepasan beban yang terjadi pada generator.
1. PENDAHULUAN Kemudian yang akan diamati pengaruh
Generator memiliki peran yang sangat vital kenaikan tegangan terhadap relai proteksi
dalam sistem pembangkitan tenaga listrik over voltage dengan kodefikasi 59
sebagai sumber energi listrik. Pada PLTP menggunakan software ETAP 12.6.0.
Unit 4 Kamojang terdapat 1 generator dengan Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana
kapasitas 64 MW dan terdapat relai proteksi relai tegangan lebih bekerja yaitu dengan cara
overvoltage yang mensuplai 8 saluran. Dalam simulasi menggunakan perangkat lunak
pengoperasiannya generator tidak selalu penganalisis sistem tenaga listrik seperti
berjalan normal. Salah satu gangguan pada ETAP. Metode untuk mensimulasikan relai
sistem tenaga listrik yaitu terjadinya tegangan proteksi menggunakan ETAP yaitu dengan
berlebih atau over voltage yang dapat memasukkan data-data sistem dan relai
disebabkan oleh beberapa hal seperti proteksi lalu mensimulasikan skenario
pelepasan beban mendadak. Over voltage pelepasan beban, setelah itu dilakukan
merupakan gangguan dimana nilai tegangan perhitungan setting relai lalu mensimulasikan
naik lebih dari 110% tegangan nominal. kerja relai tersebut.
Akibat dari overvoltage yaitu dapat terjadinya 1.1 Generator Sinkron
degradasi peralatan tenaga listrik Generator sinkron ialah generator AC yang
(berkurangnya masa penggunaan alat) dan beroperasi untuk membuat energi mekanik
kerusakan belitan rotor pada generator. diubah ke energi listrik. Operasi dari
Permasalahan yang akan dikaji yaitu generator sinkron beroperasi sesuai dengan
gangguan kenaikan tegangan akibat hukum tangan kanan atau faraday yaitu gaya
346
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
listrik induksi akan sama dengan perubahan Undervoltage merupakan suatu kondisi
nilai laju yang melewati kumparan. Artinya dimana tegangan AC turun dengan nilai
frekuensi yang dibangkitkan disinkronkan lebih besar 90% tegangan nominalnya
terhadap putaran mekanik pada generator. dengan jangka waktu lebih dari 1 menit.
Pada rotor terletak kumparan medan magnet Penyebabnya ialah pengawatan yang kurang
generator sinkron dan di stator terletak baik dan pembebanan yang berlebih.
kumparan jangkar. [1] Di bagian rotor 1.4 Perangkat Sistem Proteksi
generator terdapat belitan medan dan Overvoltage pada Generator
digerakkan oleh arus searah yang pada Jaringan pada sistem tenaga listrik
akhirnya diperoleh medan magnet berputar diharapkan tidak ada kendala, namun
sesuai dengan kecepatan dari putaran rotor. realitanya terdapat kasus yang menyebabkan
1.2 Sistem Eksitasi Generator kerusakan sistem kelistrikan. Sehingga
Sistem eksitasi pada generator ialah sistem dibutuhkan sistem perlindungan yang bisa
catu daya arus searah (DC) cadangan untuk mengurangi kerusakan pada perlengkapan
pembangkitan medan magnet, sehingga akan kelistrikan akibat kendala tersebut. [4]
menghasilkan daya listrik dan tegangan Sehingga dibutuhkan sistem proteksi sebagai
keluaran dari generator. Beban sangat pengaman terhadap gangguan dan
mempengaruhi sistem eksitasi pada generator diharapkan dapat mengisolir jaringan yang
sinkron. Jika beban bertambah, arus dan tidak terkena dampaknya. Berikut proteksi
tegangan jaringan juga akan berkurang. Oleh yang dipasang untuk gangguan overvoltage
karena itu, untuk menghindari dalam kondisi pada generator.
under exciter, arus eksitasi yang diterapkan 1.4.1 Trafo Tegangan (PT)
harus ditingkatkan. Dan sebaliknya jika Trafo tegangan atau PT merupakan trafo 1
beban berkurang maka tegangan jaringan fasa penurun tegangan yang digunakan
akan meningkat dan menyebabkan tegangan sebagai alat ukur, relai, indikator, dan alat
generator naik. Oleh karena itu, untuk sinkronisasi.
menghindari eksitasi berlebih, arus eksitasi 1.4.2 Relai Overvoltage
yang diterapkan harus diturunkan. Relai overvoltage atau tegangan lebih
1.3 Gangguan pada Tegangan Generator memiliki fungsi untuk mendeteksi tegangan
Sinkron yang melebihi tegangan nominal. Relai
Gangguan pada generator yaitu tegangan tegangan lebih beroperasi pada rangkaian
lebih atau over voltage dan tegangan kurang sekunder sebuah trafo tegangan dengan
atau under voltage. tegangan nominal yang ditentukan. Waktu
1.3.1 Tegangan lebih (overvoltage) tunda kerja relai dapat ditentukan
Overvoltage merupakan kenaikan nilai menggunakan persamaan menurut standar
tegangan AC melebihi 110% dengan waktu IEC 60255-127 [3] :
gangguan diatas 1 menit (long duration).
Penyebab dari overvoltage disebabkan oleh
sistem terlalu lemah terhadap sistem jaringan
𝑡 = 𝑇𝑀𝑆 𝑥
( ) 𝑘
𝑉2 𝑎
( 𝑉𝑆 )
(1)
+𝑐
347
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
berakibat terhadap tegangan lebih pada bus Pada gambar 2 merupakan gambar
tersebut. [5] perancangan jaringan PLTP Unit 4 Kamojang
2. METODE PENELITIAN pada aplikasi software ETAP. Pada jaringan
2.1 Urutan Metode Penelitian tersebut dipasang overvoltage relai sebagai
Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat proteksi generator.
beberapa tahapan yang dapat memudahkan
dalam pengerjaan. Berikut diagram alir
dalam melaksanakan penelitian.
2.3 Spesifikasi Generator
Generator yang dipasang pada bus 2 PLTP
Unit 4 Kamojang merupakan generator
dengan tipe steam turbine dengan kodefikasi
Gen-1101.
Pabrik pembuat : Areva
Phase :3
Tegangan terminal : 13.8 kV
Daya semu : 80 MVA
Daya nyata : 64 MW
Faktor daya : 0.9 lagging
Kecepatan : 3000 rpm
Jumlah kutub :2
348
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
𝑡 = 𝑇𝑀𝑆 𝑥
( ) 𝑘
𝑉2 𝑎
( 𝑉𝑆 )
+ 𝑐 (5)
( )
=1x
= 1,1 s
1
100 𝑎
( 110 )
+𝑐
Gambar 3. Pelepasan Beban 30 MVA, PF 0.9
Keterangan:
A: Kondisi operasi normal selama 0,5 detik
sebelum CB-1502 trip lalu terjadi
Berdasarkan perhitungan di atas, durasi relai
pelepasan beban
untuk bekerja ketika mendeteksi tegangan
B: Tegangan pada pelepasan beban kondisi
lebih sesuai dengan nilai setting tegangan
ini mencapai 104,5% dari bus nominal
sebesar 110 V pada sisi sekunder PT atau
kV.
15,1 KV pada terminal generator adalah 1,1
3.2 Hasil Simulasi Pelepasan Beban 60
detik untuk menyalakan alarm.
MVA dengan PF 0.9
2.9 Skenario Pelepasan Beban
Pada pelepasan beban jaringan dengan waktu
Simulasi pelepasan beban dilakukan agar
0,5 detik pada kapasitas 60 MVA terjadi
bisa melihat bagaimana relai overvoltage
overvoltage, bisa dilihat dari Gambar 4
bekerja pada saat terjadi tegangan lebih pada
tegangan mencapai 110% dari Bus Nominal
terminal generator. Untuk melihat bagaimana
KV. Dapat dilihat bahwa pada kondisi ini
relai tegangan lebih bekerja, dilakukan
terjadi kenaikan tegangan keluaran generator
skenario pelepasan beban pada CB sisi 150
349
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
dari 13,8 kV menjadi 15,1 kV. Berdasarkan mulai turun hingga stabil pada 14 kV dimana
perhitungan setting relai sebelumnya, relai besar tegangan ini masih dibawah batas
akan bekerja pada saat tegangan keluaran maksimal tegangan lebih yaitu sebesar 15,1
generator bernilai 15,1 kV sehingga pada saat kV. Hal ini terjadi karena sistem eksitasi
pelepasan beban ini relai akan bekerja untuk generator yang berfungsi untuk menghasilkan
memberikan sinyal kepada alarm setelah tegangan induksi terhubung dengan AVR
delay waktu sesuai dengan setting relai yaitu (Automatic Voltage Regulator) yang
1,1 detik. berfungsi untuk mengatur arus medan yang
diinjeksikan dalam pembangkitan tegangan.
Sehingga pada saat terjadi kenaikkan
tegangan akibat pelepasna beban mendadak,
AVR menyesuaikan tegangan yang
dibangkitkan agar tegangan lebih yang terjadi
tidak berlangsung lama yang dapat
menyebabkan kerusakan isolasi belitan
generator.
350
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
A: Kondisi operasi normal selama 5 detik, A: Kondisi operasi normal selama 5 detik,
lalu CB-1502 trip dan terjadi pelepasan lalu CB-1502 trip dan terjadi pelepasan
beban beban
B: Relai mendeteksi tegangan lebih ketika 0,5 B: Relai mendeteksi tegangan lebih ketika 0,5
detik dari kondisi normal atau langsung detik dari kondisi normal atau langsung
mendeteksi setelah pelepasan beban mendeteksi setelah pelepasan beban
C: Waktu setting delay relai selama 1,1 detik C: Waktu setting delay relai selama 1,1 detik
1 1
D: Cycle CB-16 yaitu 0,1 ( 50 ) D: Cycle CB-16 yaitu 0,1 ( 50 )
5 5
351
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
352