Ceramah Agama: MENGINGAT MATI
Ceramah Agama: MENGINGAT MATI
Ceramah Agama: MENGINGAT MATI
ْ عًة ِم
ن َ سا
َ جَرٍة
َش
َ ت
َ ح
ْ ل َت
ّظَ سَت
ْ صاِئفٍ َفا
َ ساَر ِفي َيْوٍم
َ ب
ٍ ل َكَراِك
ّ ل الّدْنَيا ِإ
ُ َما َمَثِلي َوَمَث
ح َوَتَرَكَها
َ َنَهاٍر ُثّم َرا
Allahpun berfirman:
َ ل َتْعِقُلو
ن َ ن َأَف
َ ن َيّتُقو
َ خْيٌر ِلّلِذي
َ خَرُة
ِل
ْ ب َوَلْهٌو َوَللّداُر ا
ٌ ل َلِع
ّ حَياُة الّدْنَيا ِإ
َ َوَما اْل
“Kehidupan di dunia ini bagaikan permainan dan senda gurau belaka.
Sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Apakah kamu tidak berpikir?” (QS. Al-Anâm [6]: 32)
Begitu jelas makna hadis dan ayat tadi. Logikanya, kalau kehidupan ini
bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya persinggahan sementara
untuk sebuah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, maka
bekal apakah yang seharusnya kita siapkan untuk sebuah perjalanan
yamg maha panjang tersebut? Di antara hal yang dapat memotivasi
diri kita untuk mempersiapkan bekal tersebut dengan sebaik-baiknya
adalah memperbanyak mengingat mati.