Phylum Porifera merupakan hewan invertebrata yang memiliki tubuh berpori-pori. Struktur tubuhnya terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, mesoglea, dan endodermis. Porifera hidup di perairan laut dan air tawar serta melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
164 tayangan11 halaman
Phylum Porifera merupakan hewan invertebrata yang memiliki tubuh berpori-pori. Struktur tubuhnya terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, mesoglea, dan endodermis. Porifera hidup di perairan laut dan air tawar serta melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Phylum Porifera merupakan hewan invertebrata yang memiliki tubuh berpori-pori. Struktur tubuhnya terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, mesoglea, dan endodermis. Porifera hidup di perairan laut dan air tawar serta melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Phylum Porifera merupakan hewan invertebrata yang memiliki tubuh berpori-pori. Struktur tubuhnya terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, mesoglea, dan endodermis. Porifera hidup di perairan laut dan air tawar serta melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11
Nama : MHD Nizom
NIM : 131 10 1154
Kelas : C, Sabtu 15.40-17.20
Phylum Porifera
Porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) adalah hewan invertebrata yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini tidak hanya kotak, tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan ada yang bercabang menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris. Porifera hidup di air laut dan air tawar.
Porifera memiliki tiga lapisan 1. Epidermis (lapisan terluar) Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit 2. Mesoglea Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu: o Sel Ameboid Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel lain o Sel Sklerobas Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula 3. Endodermis (lapisan dalam) Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan
A. Struktur tubuh
Gambar struktur tubuh phylum porifera (Sumber:http://nitehawkripper.blogspot.com/2011/06/filum-porifera.html)
1. oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol 2. mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar 3. porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air. 4. spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera 5. ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan. 6. epidermis : lapisan terluar 7. spikula : pembentuk/penyusun tubuh 8. flagel : alat gerak koanosit 9. koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan. 4. di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi melalui permukaan tubuh. Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan Sel Arkeosit pada porifera berfungsi sebagai alat reproduksi. B. Ciri-ciri umum Phylum Porifera 1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel banyak, meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi jaringan tubuhnya masih sederhana karena : Belum mempunyai organ tubuh yang khusus Belum mempunyai sistem saraf Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus. Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel) karena masih intraseluler maka disebut Parazoa. 2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem canol. 3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain : - Lapisan luar = epidermis - Tersusun dan dermal-dermal epitelium - Lapisan dalam Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar) terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym. 4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari : - Kapur (Ca CO3) - Silicat (H9 Si3O2) - Campuran kapur + silikat Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles. 5. Tempat hidup - Dilaut (kebanyakan) - Air tawar (beberapa)
C. Cara Hidup dan Habitat Phylum Porifera Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
D. Reproduksi Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit. E. Sistem sirkulasi air Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu : 1.Ascon Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam) Tanda- tanda : - Dinding tubuh tipis - Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel (rongga tubuh bagian tengah) - Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.
2. Sycon Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol Tanda-tanda : - Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi - Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga membentuk : a. Radial Canal Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Choanocyle) b. Incurent Canal Yaitu saluran masuk yang satu sama lain. - Prosophyle Ialah lubang dimana air mulai masuk - Apophyle Ialah lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.
3. Leucon. Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol. Tanda-tanda : Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex. Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte). Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh yang sama yaitu (dari luar ke dalam) : 1. Epidermis, lap luar Tersusun dari dermal epitelium 2. Mesoglea / Mesenchym Yaitu zat antara yang berupa gelatin Pada mesoglea ini ditemukan antara lain : Porocyte Terletak diantara / sekitar pori Scleroblast Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea. Spongioblast menghasilkan spongi. Archeocyte Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain Misal : sel reproduktif.
F. Klasifikasi porifera Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae). 1. Calcarea atau Calcispongiae Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid. Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer. Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid Tubuhnya tersususn dari zat kalsium karbonat (kapur) dan tidak mengandung spongin, permukaan tubuh berbulu, memiliki ukuran tubuh kecil, tinggi kurang dari 15 cm dan berwarna keabu-abuan, kuning, pink dan hijau, dan hidup di laut dangkal. Elemen kerangka dari kelas Calcarea berbentuk spikula triaxon. Spons dari kelas ini memiliki jumlah kurang dari 10% jumlah semua hewan spons yang ada di laut. Kelas Calcareae terdiri dari 2 ordo, yaitu: 1) Ordo Homocoela, tipe asconoid, dinding tubuh tipis; contohnya Leusosolenia dan Clathrina. 2) Ordo Heterocoela, tipe syconoid atau leuconoid, dinding tubuh tebal; contohnya Scypha. Spons ini berwarna kuning (kadang-kadang putih), berdiameter hingga 10 cm, biasanya berbentuk bantal pada jarak. Bila dilihat dari dekat sponns ini terdiri dari massa tabung yang kusut (tabung ini lebih tebal dan kurang erat merajut daripada C. coriacea dan tidak ada osculum seperti yang ditemukan dalam spesies ini). Seperti C. coriacea, yang spikulanya menunjukan tiga triactines. Spesies sini yang ditemukan di laut dangkalan Mediterania dan Atlantik di pantai Eropa sejauh utara British Isles.
Kingdom : Animalia Phylum : Porifera Class : Calcarea Subclass : Calcaronea Order : Leucosolenida Family : Sycettidae Genus : Sycon Species : S. raphanus
2. Heksaktinelidaeatau Hyalospongiae Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella. Dikenal dengan sponge kaca yang memiliki rangka tubuh dari zat silikat dan tidak mengandung spongin. Spikulanya berbentuk bidang triaxon, dimana masing-masing bidang terdapat dua jari-jari (Hexactinal). Berbentuk tubuh silindris, datar atau bertangkai, tinggi 90 cm, di laut pada kedalaman 90 cm sampai 5.000 m. Kelas Heksaktinelidae terdiri dari 2 ordo, yaitu: 1) Ordo Hexasterophora, spikul kecil hexactinal. 2) Ordo Amphidiscophora, spikul kecil dengan kait-kait pada kedua ujungnya. Contohnya :Pheronema sp., Euplectella sp. Staurocalyptus sp. Euplectella aspergillum adalah spons hexactinellid dalam filum Porifera yang hidup di laut dalam. Spons kaca relatif jarang dan sebagian besar ditemukan di kedalaman 450 -900 meter, meskipun spesies Oopsacas minuta telah ditemukan di perairan dangkal, sementara yang lain ditemukan jauh lebih dalam. Spons ini ditemukan di semua samudra dunia, meskipun mereka sangat umum di perairan Antartika.
Euplectella aspergillum (Sumber:http://biologi3a.blogspot.com/2013/02/modul-kelompok-2.html) Kingdom : Animalia Phylum : Porifera Class : Hexactinellida Order : Lyssacinosidea Family : Euplectellidae Genus : Euplectella 3) Demospongiae Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera. Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.
Hampir 75% jenis sponge yang terdapat di laut adalah dari kelas Demospongiae. Spons dari kelas ini tidak memiliki spikula triaxon (spikula kelas Heksaktinelidae), tetapi spikulanya berbentuk monaxon, tetraxon yang mengandung silikat. Ada yang tidak mempunyai rangka atau mempunyai rangka dari serabut spongin (zat tanduk). 1. Subkelas Tetractinellida, spikul tetraxon atau tidak ada, bentuk tubuh bulat atau datar tanpa percabangan; diperairan dangkal. 1) Ordo Myxospongia atau Dendroceratisa, tidak mempunyai spikul; bentuk tubuh sederhana, tanpa kerangka. 2) Ordo Carnosac atau Microsclerophora, spikl tetraxon, ukuran hampir sama. 3) Ordo Choristida, spikul tetraxon, dua macam ukuran besar dan kecil ada semua. b. Subkelas Monaxonida, spikul monaxon; ada yang berserat; bentuk tubuh bervariasi; ditepi pantai sampai kedalaman 45 m; melimpah dan umum. 1) Ordo Hadromerida atau Astromonaxonellida, spikul besar terpisah. 2) Ordo Halichondrida, spikul besar dan mempunyai serat sponge 3) Ordo Poeciloclerida, spikul berukuran besar diikat oleh sponge seperti jala. 4) Ordo haplosclerida, spikul besar . c. Subkelas Keratosa, terdiri dari Dictyoceratida. Rangka dari serat sponge yang mengandung zat tanduk, tidak ada spikul; bentuk tubuh bulat, adakalanya besar sekali, warna gelap terutama hitam. Contohya: Euspongia officinalis, Euspongia mollisima, dan Spongila carteri (rangka dari spongin), Poterion dan Oscarella sp. (tanpa rangka tubuh), serta Corticium candelabrum (rangka dari spongin dan silikat), Callyspongia sp., Phyllospongia sp., Xestospongia testudinaria(Rachmat, 2007). Xestospongia testudinaria adalah spesies dari famili Petrosiidae yang berbentuk tabung. Species ini berwarna merah tua ke merah muda , dengan mulut tabung yang berwarna putih pucat. Di zona intertidal spesies ini memiliki diameter 10-20 cm dengan tinggi 10- 20 cm, (Anonymous, 2010).
Spongia officinalis (Sumber:http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html) Kingdom : Animalia Phylum : Porifera Class : Demospongiae Order : Dictyoceratida Family : Spongiidae Genus : Spongia
Hippospongia (Sumber:http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html) Kingdom : Animalia Filum : Porifera Class : Demospongiae Order : Dictyoceratida Famly : Spongiidae Genus : Hippospongia
Kerajaan : Animalia Subkingdom : Parazoa Divisi : Porifera Kelas : Demospongiae Urutan : Haplosclerida Subordo : Haplosclerina Keluarga :Niphatidae Jenis kelamin : Niphates
Clathrina clathrus (Sumber: http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html) Kingdom : Animalia Phylum : Porifera Class : Calcarea Subclass : Calcinea Order : Clathrinida Family : Clathrinidae Genus : Clathrina Species : C. clathrus
kingdom : Animalia Phylum : Porifera class : Calcarea Orde : Clathrinida Familiy : Leucaltidae Genus : Leucettusa
G. Peranan Porifera Peranan Menguntungkan 1. Euspongia officinalis digunakan untuk mencuci. 2. Euspongia mollisima digunakan sebagai alat pembersih toilet yang harganya mahal. 3. Spongia dan Hipposongia dapat digunakan sebagai spons mandi karena spikula terbuat dari serabut protein spongin yang lunak. 4. Petrosia contegnatta menghasilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat antikanker. 5. Cymbacela menghasilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat anti- asma. 6. Luffariella variabilis menghasilkan senyawa bastadin, asam akodaik, dan monoalid yang bernilai jual sangat tinggi. 7. Rangka porifera mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena dapat di gunakan sebagai alat pembersih(penggosok) alami ataupun sebagai pengisi jok(tempat duduk) kendaraan bermotor. 8. Sponge yang sudah mati dan mengeras dapat digunakan sebagai batu penggosok(ampelas) untuk kayu. 9. Euplectella aspergillum(Venus flower Basket) digunakan pada bidang fiber optics. 10. Tubuh porifera yanng mati digunakan sebagai hiasan. Peranan Merugikan 1. Porifera dapat merugikan karena hidup melekat pada kulit tiram sehingga menurunkan kualitas di peternakan tiram.