PHYLUM Porifera

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Nama : MHD Nizom

NIM : 131 10 1154


Kelas : C, Sabtu 15.40-17.20

Phylum Porifera

Porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) adalah hewan invertebrata yang
mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini tidak hanya kotak, tapi
bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan ada yang bercabang menyerupai
tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris. Porifera hidup di air laut dan air tawar.

Phylum Porifera
(Sumber:http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/03/phylum-porifera.html)

Porifera memiliki tiga lapisan
1. Epidermis (lapisan terluar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang
disebut Pinakosit
2. Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera
mengandung dua macam sel yaitu:
o Sel Ameboid
Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa
metablisme dari sel satu ke sel lain
o Sel Sklerobas
Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
3. Endodermis (lapisan dalam)
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit
yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan







A. Struktur tubuh


Gambar struktur tubuh phylum porifera
(Sumber:http://nitehawkripper.blogspot.com/2011/06/filum-porifera.html)

1. oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
2. mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar
3. porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya
air.
4. spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
5. ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
6. epidermis : lapisan terluar
7. spikula : pembentuk/penyusun tubuh
8. flagel : alat gerak koanosit
9. koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan.
4. di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.


Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi
melalui permukaan tubuh.
Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan
Sel Arkeosit pada porifera berfungsi sebagai alat reproduksi.
B. Ciri-ciri umum Phylum Porifera
1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel
banyak, meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi
jaringan tubuhnya masih sederhana karena :
Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel) karena
masih intraseluler maka disebut Parazoa.
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai
sistem canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
- Lapisan luar = epidermis
- Tersusun dan dermal-dermal epitelium
- Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle dilengkapi
dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar) terhadap zat antara berupa
gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
- Kapur (Ca CO3)
- Silicat (H9 Si3O2)
- Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat hidup
- Dilaut (kebanyakan)
- Air tawar (beberapa)

C. Cara Hidup dan Habitat Phylum Porifera
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan
yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler
di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai
hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar,
misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat
berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar
laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera
dianggap sebagai tumbuhan.

D. Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi
secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga
tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh
porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan
regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan
ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan
ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
E. Sistem sirkulasi air
Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
1.Ascon
Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan
dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam) Tanda-
tanda :
- Dinding tubuh tipis
- Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel (rongga
tubuh bagian tengah)
- Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.

2. Sycon
Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan
dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan
langsung dengan spongosol
Tanda-tanda :
- Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi
- Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga
membentuk :
a. Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher
(Choanocyle)
b. Incurent Canal
Yaitu saluran masuk yang satu sama lain.
- Prosophyle
Ialah lubang dimana air mulai masuk
- Apophyle
Ialah lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.

3. Leucon.
Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak
berhubunga langsung dengan spongosol.
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan didalamnya
terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga yang
dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).
Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh yang
sama yaitu (dari luar ke dalam) :
1. Epidermis, lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
2. Mesoglea / Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan antara lain :
Porocyte
Terletak diantara / sekitar pori
Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea.
Spongioblast menghasilkan spongi.
Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain
Misal : sel reproduktif.

F. Klasifikasi porifera
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas,
yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae).
1. Calcarea atau Calcispongiae
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur,
spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya
kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau
silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air
askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid
Tubuhnya tersususn dari zat kalsium karbonat (kapur) dan tidak mengandung spongin,
permukaan tubuh berbulu, memiliki ukuran tubuh kecil, tinggi kurang dari 15 cm dan
berwarna keabu-abuan, kuning, pink dan hijau, dan hidup di laut dangkal. Elemen
kerangka dari kelas Calcarea berbentuk spikula triaxon. Spons dari kelas ini memiliki
jumlah kurang dari 10% jumlah semua hewan spons yang ada di laut. Kelas Calcareae
terdiri dari 2 ordo, yaitu:
1) Ordo Homocoela, tipe asconoid, dinding tubuh tipis;
contohnya Leusosolenia dan Clathrina.
2) Ordo Heterocoela, tipe syconoid atau leuconoid, dinding tubuh tebal;
contohnya Scypha.
Spons ini berwarna kuning (kadang-kadang putih), berdiameter hingga 10 cm, biasanya
berbentuk bantal pada jarak. Bila dilihat dari dekat sponns ini terdiri dari massa tabung
yang kusut (tabung ini lebih tebal dan kurang erat merajut daripada C. coriacea dan tidak
ada osculum seperti yang ditemukan dalam spesies ini). Seperti C. coriacea, yang
spikulanya menunjukan tiga triactines. Spesies sini yang ditemukan di laut dangkalan
Mediterania dan Atlantik di pantai Eropa sejauh utara British Isles.

Sycon raphanus
(Sumber:http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html )

Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcarea
Subclass : Calcaronea
Order : Leucosolenida
Family : Sycettidae
Genus : Sycon
Species : S. raphanus

2. Heksaktinelidaeatau Hyalospongiae
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae
(dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki
spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti
bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau
mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe
sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 1.000 m.Contoh
Hexactinellida adalah Euplectella.
Dikenal dengan sponge kaca yang memiliki rangka tubuh dari zat silikat dan
tidak mengandung spongin. Spikulanya berbentuk bidang triaxon, dimana
masing-masing bidang terdapat dua jari-jari (Hexactinal). Berbentuk tubuh
silindris, datar atau bertangkai, tinggi 90 cm, di laut pada kedalaman 90 cm
sampai 5.000 m. Kelas Heksaktinelidae terdiri dari 2 ordo, yaitu:
1) Ordo Hexasterophora, spikul kecil hexactinal.
2) Ordo Amphidiscophora, spikul kecil dengan kait-kait pada kedua ujungnya.
Contohnya :Pheronema sp., Euplectella sp. Staurocalyptus sp.
Euplectella aspergillum adalah spons hexactinellid dalam filum Porifera yang hidup
di laut dalam. Spons kaca relatif jarang dan sebagian besar ditemukan di kedalaman 450
-900 meter, meskipun spesies Oopsacas minuta telah ditemukan di perairan
dangkal, sementara yang lain ditemukan jauh lebih dalam. Spons ini ditemukan di
semua samudra dunia, meskipun mereka sangat umum di perairan Antartika.

Euplectella aspergillum
(Sumber:http://biologi3a.blogspot.com/2013/02/modul-kelompok-2.html)
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Hexactinellida
Order : Lyssacinosidea
Family : Euplectellidae
Genus : Euplectella
3) Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka
yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada
amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk
tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih
dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat
Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air
tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang
hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari
seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

Hampir 75% jenis sponge yang terdapat di laut adalah dari kelas Demospongiae. Spons
dari kelas ini tidak memiliki spikula triaxon (spikula kelas Heksaktinelidae), tetapi
spikulanya berbentuk monaxon, tetraxon yang mengandung silikat. Ada yang tidak
mempunyai rangka atau mempunyai rangka dari serabut spongin (zat tanduk).
1. Subkelas Tetractinellida, spikul tetraxon atau tidak ada, bentuk tubuh bulat atau
datar tanpa percabangan; diperairan dangkal.
1) Ordo Myxospongia atau Dendroceratisa, tidak mempunyai spikul; bentuk tubuh
sederhana, tanpa kerangka.
2) Ordo Carnosac atau Microsclerophora, spikl tetraxon, ukuran hampir sama.
3) Ordo Choristida, spikul tetraxon, dua macam ukuran besar dan kecil ada semua.
b. Subkelas Monaxonida, spikul monaxon; ada yang berserat; bentuk tubuh bervariasi;
ditepi pantai sampai kedalaman 45 m; melimpah dan umum.
1) Ordo Hadromerida atau Astromonaxonellida, spikul besar terpisah.
2) Ordo Halichondrida, spikul besar dan mempunyai serat sponge
3) Ordo Poeciloclerida, spikul berukuran besar diikat oleh sponge seperti jala.
4) Ordo haplosclerida, spikul besar .
c. Subkelas Keratosa, terdiri dari Dictyoceratida. Rangka dari serat sponge yang
mengandung zat tanduk, tidak ada spikul; bentuk tubuh bulat, adakalanya besar sekali,
warna gelap terutama hitam.
Contohya: Euspongia officinalis, Euspongia mollisima, dan Spongila carteri (rangka dari
spongin), Poterion dan Oscarella sp. (tanpa rangka tubuh), serta Corticium
candelabrum (rangka dari spongin dan silikat), Callyspongia sp., Phyllospongia
sp., Xestospongia testudinaria(Rachmat, 2007).
Xestospongia testudinaria adalah spesies dari famili Petrosiidae yang berbentuk tabung.
Species ini berwarna merah tua ke merah muda , dengan mulut tabung yang berwarna
putih pucat. Di zona intertidal spesies ini memiliki diameter 10-20 cm dengan tinggi 10-
20 cm, (Anonymous, 2010).

Spongia officinalis
(Sumber:http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html)
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Demospongiae
Order : Dictyoceratida
Family : Spongiidae
Genus : Spongia

Hippospongia
(Sumber:http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html)
Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Class : Demospongiae
Order : Dictyoceratida
Famly : Spongiidae
Genus : Hippospongia

Niphates digitalis
(Sumber: http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html)

Kerajaan : Animalia
Subkingdom : Parazoa
Divisi : Porifera
Kelas : Demospongiae
Urutan : Haplosclerida
Subordo : Haplosclerina
Keluarga :Niphatidae
Jenis kelamin : Niphates


Clathrina clathrus
(Sumber: http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html)
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcarea
Subclass : Calcinea
Order : Clathrinida
Family : Clathrinidae
Genus : Clathrina
Species : C. clathrus

Leucettusa lancifer
(Sumber: http://zooanimaaal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html)

kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
class : Calcarea
Orde : Clathrinida
Familiy : Leucaltidae
Genus : Leucettusa




G. Peranan Porifera
Peranan Menguntungkan
1. Euspongia officinalis digunakan untuk mencuci.
2. Euspongia mollisima digunakan sebagai alat pembersih toilet yang harganya
mahal.
3. Spongia dan Hipposongia dapat digunakan sebagai spons mandi karena spikula
terbuat dari serabut protein spongin yang lunak.
4. Petrosia contegnatta menghasilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai
obat antikanker.
5. Cymbacela menghasilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat anti-
asma.
6. Luffariella variabilis menghasilkan senyawa bastadin, asam akodaik, dan
monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.
7. Rangka porifera mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena dapat di
gunakan sebagai alat pembersih(penggosok) alami ataupun sebagai pengisi
jok(tempat duduk) kendaraan bermotor.
8. Sponge yang sudah mati dan mengeras dapat digunakan sebagai batu
penggosok(ampelas) untuk kayu.
9. Euplectella aspergillum(Venus flower Basket) digunakan pada bidang fiber
optics.
10. Tubuh porifera yanng mati digunakan sebagai hiasan.
Peranan Merugikan
1. Porifera dapat merugikan karena hidup melekat pada kulit tiram sehingga
menurunkan kualitas di peternakan tiram.

Anda mungkin juga menyukai