Resume Fix Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik
Resume Fix Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik
Resume Fix Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik
(CPOHB)
Prof. Sri Agus Sudjarwo.,Ph.D
Mengapa ??
Obat digunakan untuk menyelamatkan Jiwa, atau
memulihkan atau memelihara kesehatan hewan sehingga
dapat menjamin bahwa konsumen menerima obat yang
bermutu tinggi.
Obat hewan menurut tujuan pemakaiannya
digunakan untuk :
a. menetapkan diagnosa, mencegah, menyembuhkan dan
memberantas penyakit hewan;
b. mengurangi dan menghilangkan gejala penyakit
hewan;
c. membantu menenangkan, memati-rasakan, etanasia,
dan merangsang hewan;
d. menghilangkan kelainan atau memperelok tubuh
hewan;
e. memacu perbaikan mutu dan produksi hasil hewan;
f. memperbaiki reproduksi hewan.
TUJUAN ??
1. Menjamin obat dibuat dan dikendalikan secara
konsisten
2. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan
3. Sesuai dengan tujuan penggunaannya
Persyaratan Izin Edar
Spesifikasi Produk
BENTUK SEDIAAN OBAT
Merupakan Suatu bentuk sediaan yang
mengandung satu atau lebih zat berkhasiat, umumnya
dimasuk kan suatu vehikulum yang diperlukan untuk
formulasi sehingga didapat suatu produk (dengan dosis-
unit, volume, serta sediaan yang diinginkan) yang siap
untuk dipakai oleh penderita.
Faktor yang menentukan pemilihan
bentuk sediaan obat
1. Faktor Bahan Obat
Sifat fisiko kimia obat
Hubungan struktur dengan aktivitas obat
(SAR)
Sifat farmakokinetik obat
Bentuk sediaan yang stabil
2. Faktor Penderita
Umur
Lokasi/bagian tubuh tempat obat bekerja
Kecepatan dan lama kerja obat yang
dikehendaki
Keadaan Umum Penderita
Terapeutik yang optimal dan SE yang
minimal
Bentuk sediaan yang paling enak/cocok
dengan penderita
CPOHB Adalah seluruh aspek kegiatan
pembuatan obat hewan yang bertujuan
untuk menjamin agar produk yang
dihasilkan senantiasa memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
DASAR HUKUM
Keputusan Menteri Pertanian
Nomor: 466/Kpts/Tn.260/V/99
Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat
Hewan Yang Baik
IKOH menerapkan CPOHB secara
bertahap sesuai kemampuan industrinya
Produsen yang telah menerapkan CPOHB
akan diberikan sertifikat sesuai bentuk
sediaannya
Sertifikat dapat dibatalkan bila ditemukan
ketidaksesuaian dalam penerapan
selanjutnya
MANFAAT CPOHB BAGI INDUSTRI
1. Menjamin konsistensi pembuatan produk.
2. Merupakan dasar untuk meningkatkan mutu
secara kontinu.
3. Menghilangkan ketergantungan pada individual.
4. Meningkatkan kepercayaan konsumen.
5. Meningkatkan mutu pembuatan keputusan
manajemen.
6. Mempererat hubungan antara produsen dan
konsumen.
7. Terjamin sistem yang mampu telusur
8. Pembuktian konsistensi mutu dasar
kepercayaan konsumen luar
MANFAAT CPOHB BAGI KONSUMEN
Mutu produk lebih terjamin melalui penerapan
CPOHB pada proses produksinya.
Bahaya yang bisa ditimbulkan produk karena
kontaminasi dapat diperkecil kemungkinannya.
UNSUR-UNSUR KUNCI CPOHB
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Dijabarkan struktur organisasi, tugas dan fungsi,
tanggung jawab, prosedur-prosedur, instruksi
kerja, proses dan sumber daya
Sistem mutu dibentuk dan disesuaikan dengan
kegiatan perusahaan, dan sifat produk-
produknya.
Pelaksanaan sistem mutu menjamin bahwa
keputusan diluluskan atau ditolaknya suatu
produk didasarkan pada hasil uji dan kenyataan-
kenyataan yang berkaitan dengan mutu
PERSONALIA:
Jumlah dan kualifikasi personil memadai
Struktur Organisasi yang praktis, efisien, efektif
dan profesional
Penanggung jawab tehnis seorang Apoteker
yang bertanggung jawab terhadap aspek hukum
dan regulasi
Kepala Bagian produksi dan Pengawasan Mutu
adalah orang yang berbeda:
IOH : Apoteker atau sarjana lain yang
kompeten
IKOH : serendah-rendahnya D3 Farmasi
atau Asisten Apoteker atau D3 lain yang
kompeten
Wewenang dan tanggung jawab karyawan
diuraikan secara jelas
Pelatihan karyawan:
Program pelatihan CPOHB, dsb.
Catatan hasil pelatihan
BANGUNAN:
Lokasi bangunan:
bebas polusi
bebas banjir
bebas hama/pest
tidak berada di daerah
pembuangan limbah
tidak berada di pemukiman
padat dan kumuh)
Persyaratan bangunan:
Mempunyai sistem penanganan
limbah (IPAL)
Prasarana pendukung lainnya
Konstruksi dan rancang bangun yang
memadai
Ruangan:
Penataan dan luas ruangan menjamin
terlaksananya kegiatan, kelancaran arus
kerja, komunikasi dan pengawasan yang
efektif
Tata letak ruangan mengikuti urutan
proses pengolahan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi silang dan
campur baur
Ruang penyimpanan
Ruang pengolahan dan pengemasan
Laboratorium yang terpisah dari ruang
produksi
PERALATAN
Rancang bangun dan konstruksi peralatan (tidak
menimbulkan akibat yang merugikan terhadap
produk)
Pemasangan dan penempatan
(pertimbangkan kemungkinan
kontaminasi silang)
Jenis peralatan (sesuai dengan proses
pembuatan)
Peralatan laboratorium (sesuai untuk menguji
tiap bentuk sediaan.
SANITASI DAN HIGIENE:
Higiene Personalia
Kesehatan karyawan
Pakaian kerja
Kebiasaan higienis
Sanitasi Bangunan
Sarana untuk pembersihan
Prosedur pembersihan
Sanitasi peralatan
PENYIAPAN BAHAN BAKU:
Pemeriksaan kebenaran bahan baku
Memenuhi persyaratan yang berlaku
(dilakukan pemeriksaan secara
laboratoris)
Pengujian mutu bahan baku
Penyimpanan bahan baku
PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN
Kegiatan terdiri dari hal-hal sbb :
Penerimaan dan pencatatan bahan awal
Penyiapan dokumen produksi, termasuk Master
formula
Kegiatan penimbangan
Pencucian dan sanitasi dari peralatan
Pembuatan ruahan (bulk)
Kegiatan pengisian dan pengemasan
Rekonsiliasi dari hasil produksi
Pencatatan yang baik dari setiap kegiatan untuk
meyakinkan uji telusur produk jadi
Karantina dan pengiriman ke gudang
Pemrosesan ulang bila diperlukan
Tanggung Jawab Industri Farmasi
Industri farmasi harus membuat
obat sedemikian rupa agar :
Sesuai dengan tujuan penggunaan
Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
dokumen registrasi
Tidak menimbulkan resiko yang membahayakan
penggunaannya karena tidak aman, mutu rendah
atau tidak efektif.
suatu kebijakan mutu, memerlukan
partisipasi dan komitmen dari semua jajaran
disemua departemen didalam perusahaan, para
pemasok dan para distributor,
lanjutan manajemen mutu
Quality management CPOHB :
Menjamin bahwa produk dibuat &
dikendalikan secara konsisten
Mengurangi resiko yang tidak dapat
dideteksi pada pengujian akhir, yaitu
: cross contamination & mix-up
Pemastian mutu (QA), CPOHB &
Pengawasan mutu (QC)
aspek manajemen mutu saling
terkait
PRODUKSI
o Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat hewan,
mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan
dengan pengolahan, pengemasan dan
pengemasan ulang, penandaan dan penandaan
ulang sampai menghasilkan produk jadi
o Bahan awal
Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun
tidak berkhasiat, yang berubah maupun
tidak berubah, yang digunakan dalam
pengolahan obat walaupun tidak semua
bahan tersebut masih terdapat didalam
produk ruahan.
o Produk antara
Tiap bahan atau campuran bahan yang
masih memerlukan satu atau lebih tahap
pengolahan lanjutan untuk menjadi produk
ruahan.
o Produk ruahan
Bahan yang telah selesai diolah & tinggal
memerlukan kegiatan pengemasan untuk
menjadi obat jadi.
o Produk jadi
Produk (obat) yang telah melalui seluruh
tahap proses pembuatan
Bahan Awal
Pemasok yang terkualifikasi
Pengecekan visual
Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
Pengiriman >1 bets, dianggap sebagai bets yang
terpisah
Wadah sampel diberi label
Pengambilan sampel & pengujian
Label status bahan berbeda dengan yang
digunakan oleh pemasok
dilakukan pengecekan secara berkala terhadap
persediaan
Disimpan sesuai kondisi penyimpanan
Catatan persedian bahan disimpan
Penyerahan bahan awal dilakukan oleh pihak
yang berwenang
Alat timbang diverifikasi tiap hari
Bahan awal yang direject diberi label &
ditempatkan terpisah
Validasi Proses
Validasi ulang terhadap :
segala perubahan yang berarti dalam
proses, peralatan atau bahan, untuk
menjamin produk yang dihasilkan
memenuhi persyaratan mutu
proses & prosedur produksi secara rutin,
untuk memastikan bahwa proses &
prosedur mampu memberikan hasil
yang diinginkan
Pencegahan Pencemaran Silang
Cross contamination
Pencemaran dari suatu bahan dasar, produk
antara atau produk jadi dengan produk atau
bahan dasar lain selama produksi.
(WHO)
Pencegahan Cross contamination :
Produksi diruang terpisah
Memperkecil resiko pencemaran yang
disebabkan sirkulasi udara
Prosedur validasi pembersihan yang
memadai
Prosedur untuk personel
Pengujian residu & label status
kebersihan pada peralatan
Tersedia penghisap udara & ruang
penyangga udara
Tindakan pencegahan & efektifitas diperiksa
secara berkala
Sistem Penomoran Bets/Lot
Tujuan
memastikan bahwa tiap bets/lot produk antara,
produk ruahan atau produk jadi dapat
diidentifikasi
Pada tahap pengolahan & pengemasan saling
berkaitan
Menjamin bahwa no. bets/lot yang sama tidak
digunakan berulang
Alokasi no. bets/lot dicatat dalam buku log.
Bahan Pengemas
Bahan pengemas primer & sekunder
Pemasok yang terkualifikasi
Pengecekan secara visual
Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
Disimpan dengan kondisi keamanan yang
memadai
Bahan pengemas yang tidak berlaku lagi
dimusnakan
Satu jenis bahan pengemas yang diletakan
ditempat kodifikasi pada saat yang sama
PRODUKSI
Pengawasan selama proses
Karantina & penyerahan produk jadi
Penyimpanan bahan awal, bahan pengemas,
produk antara, produk ruahan & produk jadi
Pengangkutan & pengiriman
PENGAWASAN MUTU:
Bagian yang paling esensial dari CPOHB
Bagian yang tersendiri dan memiliki otoritas
tunggal untuk meluluskan atau menolak bahan
atau hasil produksi
Sistem diciptakan untuk menjamin bahwa tiap
produk memenuhi persyaratan yang berlaku
Tugas-tugas pokok pengawasan mutu:
Mengambil contoh dan melaksanakan
pengujian mutu
Memberikan keputusan pelulusan atau
penolakan
Penetapan kadaluarsa berdasarkan Uji
stabilitas
Mengevaluasi semua keluhan dan
produk jadi yang dikembalikan
QUALITY CONTROL
Bagian dari CPOHB, yang
berhubungan dgn :
Pengambilan sampel,
spesifikasi dan pengujian
Dokumentasi dan prosedur
pelulusan suatu produk
maupun bahan baku
Fungsi QC independen dari bagian
lain
Tidak terbatas pada kegiatan lab.
Terlibat dalam semua keputusan
terkait mutu produk
Terkualifikasi & berpengalaman
GOOD QUALITY CONTROL
LABORATORY PRACTICES
Bangunan & fasilitas
Personel
Peralatan
Sesuai untuk jenis tugas & skala keg.
Pembuatan obat
Hewan yang digunakan untuk pengujian
karantina
Pereaksi & media pembenihan
Spesifikasi & prosedur pengujian
Baku pembanding
Catatan analisis
Pengawasan Bahan Awal, Produk Antara, Produk
Ruahan & Produk Jadi
Spesifikasi
Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,
Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA
Revisi berkala dari tiap spesifikasi
Inspeksi Diri & Audit Mutu
Definisi
Inspeksi Diri
Audit yang dilakukan oleh orang dalam
organisasi sendiri untuk memastikan pemenuhan
terhadap CPOHB & peraturan pemerintah.
Audit Mutu
suatu inspeksi & penilaian independen terhadap
seluruh atau sebagian dari sistem mutu dengan tujuan
tertentu untuk meningkatkan sistem mutu tersebut.
Tujuan
Mengevaluasi aspek produksi &
pengawasan mutu industri farmasi
sesuai ketentuan CPOHB
Mendeteksi kelemahan CPOHB
Menetapkan tindakan perbaikan
Aspek inspeksi Diri
Daftar periksa inspeksi diri standar
persyaratan minimal sesuai ketentuan
CPOHB
INSPEKSI DIRI / INSPEKSI INTERNAL
Melakukan penilaian apakah
seluruh aspek pengolahan, pengemasan dan
pengendalian mutu selalu memenuhi CPOHB
Hal-hal yang diinspeksi
Tim inspeksi diri
Pelaksanaan dan frekuensi
Laporan
Pelaksanaan tindak lanjut
Daftarpemeriksaan hendaklah meliputi pertanyaan
mengenai hal-hal sebagai
berikut antara lain :
a. Karyawan
b. Bangunan termasuk fasilitas untuk karyawan
c. Penyimpanan bahan dan obat hewan jadi
d. Peralatan
e. Produksi
f. Pengawasan mutu
g. Dokumentasi
h. Pemeliharaan gedung dan peralatan
o Tim inspeksi internal ditunjuk oleh perusahaan
terdiri dari sekurang kurangnya 3 orang tenaga
ahli dibidang yang berlainan dan paham
mengenai CPOHB.
o Anggota dapat berasal dari lingkungan
perusahaanatau dari luar perusahaan. Tiap
anggota tim hendaklah bebas memberikan
penilaian atas hasil inspeksi.
PENANGANAN TERHADAP HASIL
PENGAMATAN PRODUK JADI DI
PEREDARAN
Meliputi :
1. Penanganan Keluhan
Keluhan dapat berasal dari dalam
maupun luar industri
Jenis keluhan dapat menyangkut mutu
(kualitas tehnis) ataupun keamanan
(reaksi yang merugikan)
Perlu dibuat prosedur penanganan
keluhan tindak lanjut penanganan
keluhan
Jenis keluhan dan laporan dapat berupa :
a. Keluhan mengenai mutu menyangkut keadaan
fisik, kimia dan biologi dari produk atau
kemasannya.
b. Keluhan atau laporan tentang efek samping
yang merugikan seperti reaksi alergi, reaksi
toksis, reaksi fatal atau hampir fatal dan lain
sebagainya.
c. Keluhan laporan medis lain seperti kurang
manjur atau kurang memberikan respon klinis.
2. PENARIKAN PRODUK DARI
PEREDARAN:
Prakarsa penarikan dapat berasal dari
industri sendiri (bila berkaitan dengan
mutu) atau pihak luar misal badan
otoritas (bila terkait dengan keamanan)
Penarikan dapat berupa satu bets saja
atau beberapa bets, bahkan seluruh bets
jika ditemukan reaksi yang dapat
berakibat serius bagi kesehatan
Dibuat sistem penarikan dan
dokumentasinya
3. Penarikan kembali produk
Suatu proses penarikan kembali dari satu atau
beberapa bets atau seluruh bets produk tertentu
dari peredaran
Alasan : - cacat kualitas
- ESO
o Produk Kembalian
obat jadi yang telah beredar,
dikembalikan karena :
- kerusakan
- kadaluarsa
- alasan lain (ex. mutu, jumlah, keamanan obat,
dll).
Keluhan
Protap penanganan keluhan
Tindak lanjut tindakan
perbaikan
penarikan kembali produk
tindakan lain yang tepat
Penanganan keluhan, laporan, hasil
evaluasi catat & laporkan
kaji secara berkala
Laporan & keluhan, disebabkan :
Kerusakan fisik, kimiawi /
biologis dari produk atau
kemasan mutu
Reaksi yang merugikan
Efek terapetik produk, ex.
produk tidak berkhasiat
Penarikan kembali produk
Prosedur penarikan kembali evaluasi
sec. berkala
Keputusan penarikan kembali
Diprakarsai pabrik farmasi
(QA/QC) atau BPOM
Akibat penundaan &
penghentian pembuatan produk
Catatan & laporan penarikan kembali
produk dokumentasi
Produk yang ditarik diidentifikasi &
ditempatkan terpisah
Tindakan pengamanan pendahuluan
DOKUMENTASI:
Dibuat sistem yang bisa menggambarkan riwayat
lengkap dari tiap bets produk
Memudahkan pemantauan dan
penelusuran kembali
Jenis-jenis dokumen
Seluruh prosedur, instruksi & catatan tertulis
yang berkaitan dengan pembuatan obat
Bagian dari sistem manajemen & dokumentasi
yang baik merupakan bagian yang esensial dari
QA
Dokumentasi yang jelas adalah fundamental
untuk memastikan bahwa tiap personil
menerima uraian tugas yang relevan secara jelas
& rinci sehingga memperkecil resiko terjadi
salah tafsir & kekeliruan yang timbul karena
hanya mengandalkan komunikasi lisan
Spesifikasi
Persyarata Validasi adalah bagian penting
dalam implementasi CPOHB
Validasi memberikan bukti bahwa suatu
proses telah dilakukan dengan baik &
terkendali
Apabila tidak dilakukan dengan benar dapat
beresiko terhadap fasilitas produksi &
produk yang diedarkan
n produk atau bahan yang digunakan
Spesifikasi bahan awal
Spesifikasi bahan pengemas
Spesifikasi produk antara & produk ruahan
Spesifikasi produk jadi
Dokumen Produksi
Seluruh bahan awal & bahan kemas yang
digunakan
Operasi pengolahan & pengemasan
Dokumen produksi induk : formula produksi
(bentuk & kekuatan)
Prosedur produksi induk (validasi) :
prosedur pengolahan induk
prosedur pengemasan induk
Dokumen produksi
Catatan produksi bets :
- catatan pengolahan bets
- catatan pengemasan bets
reproduksi dari prosedur
pengolahan/pengemasan induk
Prosedur & Catatan
Penerimaan
Pengambilan sampel
Pengujian
Lain-lain (prosedur pelulusan & penolakan,
catatan distribusi tiap bets, prosedur
pengoperasian peralatan, buku log)
PEMBUATAN & ANALISIS BERDASARKAN
KONTRAK
(Contract Manufacture & Analysis)
Peran Validasi dalam CPOHB
Validasi adalah bagian penting dalam
implementasi CPOHB
Validasi memberikan bukti bahwa
suatu proses telah dilakukan dengan
baik & terkendali
Apabila tidak dilakukan dengan benar
dapat beresiko terhadap fasilitas
produksi & produk yang diedarkan
Validasi
Prospektif
Konkuren
Retrospektif
Validasi prospektif
Validasi proses dilakukan sebelum produk
dipasarkan
3 bets berurutan memenuhi parameter yang
disetujui
Validasi konkuren
Produksi rutin dapat dimulai tanpa
menyelesaikan program validasi
Dijustifikasi, didokumentasi & disetujui oleh
kepala bag. QA
Validasi retrospektif
Hanya dapat dilakukan untuk proses yang
sudah mapan
Tidak berlaku bila terjadi perubahan
- formula produk
- prosedur pembuatan atau
peralatan
Bets yang dipilih mewakili semua bets
yang dibuat
10-30 bets berurutan konsistensi proses
Perencanaan Validasi
Seluruh kegiatan validasi
Didokumentasikan dalam RIV (Rencana Induk
Validasi)
RIV dok. singkat, tepat & jelas
Dokumentasi
- Protokol validasi
- Laporan & perubahan rencana dari protokol
validasi maupun protokol kualifikasi
- Persetujuan tertulis untuk melaksanakan
tahap kualif. & validasi selanjutnya
Kualifikasi
Kualifikasi Desain (KD)
Unsur pertama dalam validasi
Desain sesuai CPOB &
didokumentasi
Kualifikasi Instalasi (KI)
Fasilitas, sistem dan peralatan
baru/modifikasi
Mencakup, tidak terbatas pada :
- instalasi & instrumen
sesuai spek. dan desain
- verifikasi bahan
kontruksi
- persyaratan kalibrasi
- pengumpulan &
penyusunan dokumen
pengoperasian &
perawatan peralatan
Kualifikasi
Kualifikasi Operasional (KO)
Setelah KI dilaksanakan, dikaji
& disetujui
Mencakup :
- kalibrasi
- prosedur pengoperasian &
pembersihan
- pelatihan operator &
perawatan preventif
Persetujuan tertulis
Kualifikasi Kinerja (KK)
Setelah KI & KO dilaksanakan,
dikaji & disetujui
Mencakup, tidak terbatas pada :
- pengujian
menggunakan bahan
baku, bahan pengganti
yang memenuhi spek.
- uji, satu atau beberapa
kondisi yang mencakup
batas operasional atas &
bawah
Kualifikasi fasilitas, peralatan & sistem terpasang
yang telah operasional
- Kalibrasi;
- prosedur pengoperasian;
- pembersihan;
dokumentasi
- perawatan preventif;
- serta prosedur & catatan pelatihan
operator
Validasi proses
Validasi prospektif
Validasi konkuren
Validasi retrospektif
Fasilitas, sistem & peralatan
terkualifikasi
evaluasi secara berkala verifikasi
(dapat bekerja dengan baik)
Metode analisis tervalidasi
Personel mendapat pelatihan yang
sesuai
Validasi pembersihan
Efektifitas prosedur pembersihan
Metode analisis tervalidasi peka
mendeteksi residu
Dilakukan untuk alat yang bersentuhan
langsung maupun tidak langsung dgn
produk
Dilakukan 3 kali berurutan
memenuhi syarat tervalidasi
Pengendalian perubahan
Prosedur tertulis bila terjadi perubahan
Semua usul perubahan yang
mempengaruhi mutu produk diajukan,
didokumentasi & disetujui
Validasi Ulang
Fasilitas, sistem, peralatan, proses
(proses pembersihan)
- evaluasi konfirmasi validasi masih
absah
Validasi metode analisis
Mengetahui bahwa metode analisis
sesuai tujuan penggunaan
Validasi metode analisis, dilakukan
pada 4 jenis :
Uji identifikasi
Uji kuantitatif kandungan
impuritas
Uji batas impuritas
Uji kuantitatif zat aktif dalam
sampel bahan atau obat atau
komponen tertentu dalam obat
KESIMPULAN
1. Prosedur pembuatan dijabarkan secara tertulis
2. Prosedur tertulis harus dipatuhi dalam
pelaksanaannya
3. Pekerjaan yang dilakukan harus dicatat/
didokumentasikan
4. Gunakan fasilitas dan peralatan yang sesuai
5. Fasilitas dan peralatan harus dirawat
6. Pemberian pelatihan secara periodik kepada
personil
7. Kebersihan dan kerapihan harus terjaga
8. Selalu waspada terhadap mutu
9. Dilakukan audit terhadap pemenuhan aturan