Kelompok I - Industri Obat Tradisional
Kelompok I - Industri Obat Tradisional
Kelompok I - Industri Obat Tradisional
TRADISIONAL
KELOMPOK 1
ADRUL FAUZAN
ADVEN JHOVI
AFIYAH HASANAH
AMELIA ERISKA
ANNISA KARIMAH
ANITA ELSYA UTARI
ARGA SAPUTRA
AULIA FARHAN
AZKIA FITRIA
BAYU SAHYO WAHYU
CHYRA ELISA NOFIANTI
DESI ERYON
OBAT TRADISIONAL
PENGGOLONGAN OBAT
TRADISIONAL
JAMU
Jamu adalah obat
tradisional
Indonesia.
1.
2. OBAT HERBAL
TERSTANDAR
Adalah sediaan obat
bahan alam yang
telah dibuktikan
keamanan dan
khasiatnya secara
ilmiah dengan uji
praklinik dan bahan
bakunya telah di
standarisasi.
FITOFARMAKA
Adalah sediaan obat
bahan alam yang
telah dibuktikan
keamanan dan
khasiatnya secara
ilmiah dengan uji
praklinik dan uji
klinik, bahan baku
dan produk jadinya
telah di standarisasi.
CPOTB
Peraturan Ka.BPOM no
HK.03.1.23.06.11.5629 tahun 2011
prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan bahasa yang
jelas, tidak bermakna ganda, dapat diterapkan secara spesifik pada sarana
yang tersedia;
operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara benar;
pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama
pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah yang dipersyaratkan
dalam prosedur dan instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan
dan jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan. Tiap penyimpangan dicatat secara lengkap dan diinvestigasi;
catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan penelusuran
riwayat bets secara lengkap, disimpan secara komprehensif dan dalam
bentuk yang mudah diakses;
penyimpanan dan distribusi obat tradisional yang dapat memperkecil risiko
terhadap mutu obat tradisional;
tersedia sistem penarikan kembali bets obat tradisional mana pun dari
peredaran; dan
keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu
diinvestigasi serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan
pencegahan pengulangan kembali
keluhan.
SOSIALISASI
PENERAPAN
CPOTB
POLA PIKIR
(MINDSET)
PELATIHAN CPOTB
PENGERTIAN
PENERAPAN
CPOTB
PENERAPAN
CPOTB
SERTIFIKASI
1.
MANAJEMEN MUTU
2.
PERSONALIA
3.
4.
5.
DOKUMENTASI
6.
PRODUKSI
7.
PENGAWASAN MUTU
8.
9.
Sistem
Pelaksanaan
PERSONALIA:
BANGUNAN:
Lokasi bangunan:
bebas polusi
bebas banjir
bebas hama/pest
tidak berada di daerah pembuangan limbah
tidak berada di pemukiman padat dan kumuh)
Persyaratan bangunan:
Mempunyai sistem penanganan limbah
Prasarana pendukung lainnya
Lanjutan bangunan
Ruangan:
PERALATAN
Rancang bangun dan konstruksi peralatan
(tidak menimbulkan akibat yang merugikan
terhadap produk)
Higiene Personalia
Kesehatan
karyawan
Pakaian kerja
Kebiasaan higienis
Sanitasi Bangunan
Sarana
untuk
pembersihan
Prosedur pembersihan
Sanitasi peralatan
No Drinking
No Smoking
No Eating,
PEMETAAN PRODUKSI
Penimbangan
Prosesing
Penyimpanan bulk
Pengisian &
pengemasan
Penyerahan Gudang
DOKUMENTASI:
Tingkatan dokumen
Jenis-jenis dokumen
Dokumen Pembuatan
Induk
Formula Induk
Prosedur
Pengolahan Induk
Procedur
Pengemasan Induk
Spesifikasi/
Metode
Label/
Protokol
Standar
Analisa
Identitas
Kerja
Bahan baku & kemasan
Protokol Validasi
Ruahan
Produk Jadi
Status peralatan
Status Bahan
Status produk
Catatan
Catatan Sampling
Catatan dan laporan hasil uji
Catatan pemantauan mikroba dan partikel
Catatan Uji stabilitas
Catatan:
Hitam : Instruksi Kerja (Standar, spesifikasi
& prosedur )
Hijau : Catatan
PENGAWASAN MUTU:
Area Penyimpanan
Obat tradisional hendaklah ditangani dan
disimpan dengan cara yang sesuai untuk
mencegah kontaminasi,kecampurbauran dan
kontaminasi silang.
Area penyimpanan hendaklah diberikan
pencahayaan yang memadai sehingga semua
kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan
aman.
PENGIRIMAN
a) tanggal pengiriman;
b) nama dan alamat perusahaan pengangkutan;
c) nama, alamat dan status penerima;
d) deskripsi produk, meliputi nama dan bentuk sediaan;
e) jumlah produk, misal jumlah wadah dan jumlah produk per wadah;
f) nomor bets dan tanggal daluwarsa;
g) kondisi pengangkutan dan penyimpanan yang ditetapkan; dan
h) nomor yang unik untuk order pengiriman.
Pasal 1
a. surat permohonan;
b. fotokopi akta pendirian badan hukum yang
sah sesuai ketentuan;
c. susunan Direksi/Pengurus dan
Komisaris/Badan Pengawas;
d. fotokopi KTP/Identitas Direksi/Pengurus dan
Komisaris/Badan Pengawas;
e. pernyataan Direksi/Pengurus dan
Komisaris/Badan Pengawas tidak pernah
terlibat pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang farmasi;
PERMOHONAN
IZIN IOT/IEBA
DIRJEN
TEMBUSAN
KEPALA BADAN
POM
KEPALA DINKES
PROVINSI
VERIFIKASI
KELENGKAPAN
ADMINISTRATIF
AUDIT SYARAT
CPOTB
REKOMENDASI
DIRJEN
IZIN IOT/IEBA
p. diagram/alur proses
produksi masing-masing
bentuk sediaan obat
tradisional yang akan
dibuat;
q. daftar jumlah tenaga
kerja dan tempat
penugasannya;
r. rekomendasi dari Kepala
Balai setempat; dan
s. rekomendasi dari
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
DINKES
PROVINSI
PERMOHONAN
IZIN UKOT
TEMBUSAN
DINKES
KAB/KOTA
KEPALA BALAI
POM
VERIFIKASI
KELENGKAPAN
ADMINISTRATIF
AUDIT SYARAT
CPOTB
REKOMENDASI
DINKES
PROVINSI
IZIN IKOT
PERMOHONAN
IZIN UMOT
DINKES
KAB/KOTA
PEMERIKSAAN
OLEH TIM DARI
DINKES
KAB./KOTA
PERSETUJUAN
DINKES KAB
KOTA
IZIN UMOT
PENYELENGGARAAN
REGISTRASI OT
DIKELUARKAN
OLEH
PASAL 4
PASAL 6
OT DILARANG MENGANDUNG
PASAL 7
PASAL 8
PERSYARATAN REGISTRASI
REGISTRASI OT
(MEMILIKI IZIN)
PRODUKSI
DALAM
NEGERI
IMPOR
PASAL 9 13
KONTRAK
LISENSI
KHUSUS
KEPALA
BADAN
POM
PASAL 14
IZIN
EDAR
EVALUASI
DOKUMEN
REGISTRAS
I
PELAPORAN
MENKES
(SETIAP 1
TAHUN)
SANKSI