Dokumen tersebut membahas tentang hepatitis viral akut dan kronis. Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus hepatitis, dan gejalanya berkisar dari asimptomatik hingga ikterus. Penatalaksanaannya didasarkan pada dukungan dan pengobatan gejala, sedangkan prognosis umumnya baik kecuali pada kasus-kasus fulminan.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
478 tayangan29 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hepatitis viral akut dan kronis. Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus hepatitis, dan gejalanya berkisar dari asimptomatik hingga ikterus. Penatalaksanaannya didasarkan pada dukungan dan pengobatan gejala, sedangkan prognosis umumnya baik kecuali pada kasus-kasus fulminan.
Dokumen tersebut membahas tentang hepatitis viral akut dan kronis. Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus hepatitis, dan gejalanya berkisar dari asimptomatik hingga ikterus. Penatalaksanaannya didasarkan pada dukungan dan pengobatan gejala, sedangkan prognosis umumnya baik kecuali pada kasus-kasus fulminan.
Dokumen tersebut membahas tentang hepatitis viral akut dan kronis. Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus hepatitis, dan gejalanya berkisar dari asimptomatik hingga ikterus. Penatalaksanaannya didasarkan pada dukungan dan pengobatan gejala, sedangkan prognosis umumnya baik kecuali pada kasus-kasus fulminan.
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29
Defenisi :
Peradangan jaringan hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis.
Jenis-jenis Hepatitis : A C D E dan G (RNA Virus) B (DNA Virus)
HEPATITIS VIRAL AKUT Gejala klinis: - Asimptomatik - Simptomatik HEPATITIS AKUT - A Tahun 1912 Cockayne memprkenalkan dengan nama Hepatitis Infeksiosa. Tahun 1923 Blummer membuat ringkasan yang sempurna tentang penyakit ini. Digolongkan entero virus tipe 72 (Picornaviridae virus family). Ukuran 27-28 nm. Stabil dalam temperatur 60 o C. Inaktif pada temperatur 85 o C dalam 1 menit. Hanya terdiri dari 1 (satu) jenis Sero tipe atau single stranded DNA). Oral fecal route Setelah inokulasi virus Hepatocyte Replikasi dan terbentuknya partikel virus HAV Jumlah virus akan menurun setelah timbul manifestasi klinis Muncul Ig M anti HAV yang spesifik. Kerusakan sel hati oleh karena viremia yang sangat pendek pada masa inkubasi. Kerusakan sel hati disebabkan oleh aktifasi sel T limfosit. Patogenese : Histologis : Nekrosis sel hati berkelompok diikuti infiltrasi, limfosit, makrolfag, sel plasma, eosinofil dan neutrofil. Ikterus terjadi akibat aliran empedu karena kerusakan hati. Terdapat peningkatan Bilirubin direk dan indirek. Kerusakan sel hati menyebabkan pelepasan enzim transaminase (Peningkatan SGPT), juga terjadi peningkatan alkaline phospatase, 5 nukleotid dan gamma glutamil transferase (GGT).
Gejala klinis :
- Asymptomatis - Symptomatis Jaundice yang sifatnya self limited sembuh dalam 8 minggu. - Cholestasis Jaundice dalam 10 minggu atau lebih. - Relapse. - Fuminant Hepatitis (jarang hidup).
-Peninggian Transaminasi lebih dari 10-20 kali.
-Gambaran klinis yang klasik tdd : Prodormal, fase pre ikteric (flu like syndrome), fase ikterik, fase penyembuhan. Prodromal : 3-4 hari s/d 2-3 mgg, lelah, anoreksia, mual, hiperpireksia ringan, nyeri perut kanan atas, sakit kepala, nyeri otot. Ikterik : 1-4 mgg urin gelap, hepatomegali, splenomegali. Konvalesen : dimulai saat menghilangnya ikterus, nafsu makan baik. Gambaran Klinis Diagnostik : Gejala klinis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Berdasarkan ditemuinya Ig M anti HAV
Penatalaksanaan: - Tidak ada yang spesifik, penatalaksanaan virus hepatitis A akut sama dengan hepatitis lain bersifat : - Supportif - Symptomatis
Prognosis - Prognosis baik, angka kematian akibat hepatitis fulminan 0,1- 0,2%. - Dilaporkan terjadi 0,13-0,35% kasus-kasus hospitalisasi.
HEPATITIS AKUT - B
Ditemukan 300 juta pasien carier hepatitis B 220 juta berdiam di Asia (78%) Hepatitis B Akut dapat bermanifestasi berupa * Subklinikal Hepatitis * Icterus Hepatitis * Fulminant Hepatitis
Prepalensi : Prepalensi tinggi 10-20 % dijumpai pada Asia Tenggara, China, Kepulauan Pasifik, Afrika dan Alaska. Prepalensi sedang 3-5% dijumpai di daerah Mediteranien, Eropa Bagian Timur, Jepang, Amerika Latin dan Selatan. Prepalensi rendah 0,1-2% dijumpai di USA, Kanada, Australia, New Zeland, dan Eropa Bagian Barat.
Penularan: Cara Penularan : Horizontal : Perkutan * Transfusi * Injeksi Pada Pengguna Narkoba * Percutaneus Transmisi * Alat-alat kesehatan Melalui selaput lendir : peroral, seksual. Vertikal : Dari Ibu ke anak
Sumber Penularan: Darah, Air seni , tinja dan sekresi usus, air liur dan sekresi naso farink, semen sekresi vagina dan darah menstruasi, air susu ibu, keringat dan berbagai cairan tubuh lain.
Diagnosa : Ditemukannya HBsAg (Blumbergh, 1965). Dapat ditemukan dalam darah 1-10 minggu setelah terinfeksi, 2-6 minggu sebelum timbulnya gejala hepatitis. Gejala Klinik : Bisa subklinis, anikterus & ikterus hepatitis, fullminant sama dengan gejala dari hepatitis A akut.
Laboratorium : Peninggiaan enzim hati ALT dan AST 1.000-2.000 iu/liter Protrombine time memanjang Hepatitis Kronis Defenisi : Peradangan dan nekrosis hati yang berlanjut tanpa perbaikan > 6 bulan.
Etiologi : - Infeksi virus : Virus B,C dan D Virus lain : Sitomegalo & rubella - Penyakit auto imun - Obat-obatan : metil dopa, INH, aspirin - Genetik : Wilson, defisiensi 1 anti tripsin. Penyebab paling sering pada orang dewasa. Klasifikasi : 1. Hepatitis Kronik Persisten
Sebukan sel-sel radang bulat di daerah Portal Arsitektur lobular normal, Limiting plate pd hepatosit tetap utuh Piece meal necrosis (-) 2 2. Hepatitis Kronik Lobular - Radang dan nekrosis di dalam lobulus hati.
3. Hepatitis kronik aktip
Sebukan sel-sel radang bulat terutama limposit dan sel plasma di daerah portal menyebar dan infiltrasi ke dlm lobulus shg erosi limiting plate piece meal necrosis. Hepatitis Virus B Kronik Terdapatnya HBsAg dalam darah > 6 bulan. Tidak selamanya harus didahului serangan hepatitis B akut. 10 % orang dewasa. 90 % neonatus. Beberapa faktor predisposisi terjadinya Hepatitis B kronik. - Usia - Status imunologi - Virus 4 Gambaran Klinis :
Terbanyak pada Laki-laki umur 30-50 tahun 30-50% Hepatitis B kronik dimulai dengan manifestasi Hepatitis B akut. Berlangsung secara perlahan Penyakit hepatitis B kronik yang jelas dijumpai : Ikterus, Ascites, atau dengan gejala Hipertensi portal. Pertama datang Hepatik Enselopati Perjalanan infeksi Hepatitis B Kronik Terdiri dari 3 fase yaitu :
Fase Immune Tolerance Fase Replikasi Rendah Fase Normo Viremia
5 1. Immune Tolerance
- Replikasi virus yang tinggi tanpa menimbulkan kerusakan jaringan hati - Serum : * Kadar HBeAg dan DNA * Kadar Transaminase normal - Histologi : kerusakan hati minimal. - Histokimiawi : HBsAg dan HBcAg (+) - Asimptomatik. 2. Immune clearance Replikasi rendah Serum : - Kadar transaminase tinggi - Kadar DNA HBV rendah - Terjadi serokonversi HBeAg menjadi Anti-Hbe. Histologi : Gambaran penyakit hati kronik aktif 6 3. Residual integration - Fase non viremia atau non replikasi - Serum : Anti Hbe (+), DNA HBV (-) - Histologi : - Tidak menunjukkan peradangan aktif - DNA HBV ditemukan dalam bentuk terintegrasi dalam genom hepatosit
Penatalaksanaan Aktifitas dan exercise secara bertahap Diet : tidak harus Alkohol dilarang, Keluarga dekat dan pasangan setiap kasus HBeAg (+) harus diperiksa terhadap HBsAg dan Anti-HBc, jika negatip diberikan vaksinasi hepatitis B. 7 Terapi spesifik :
Tujuan : Terapi anti viral pada Hepatitis B adalah : Menghentikan replikasi virus (HBeAg dan DNA HBV negatip) Transaminase normal Keluhan menghilang HBsAg (-) Proses peradangan hati membaik Mencegah sirosis dan karsinoma hati Lamivudin Interferon Hepatitis virus C kronik 95 % post tranfusi 50 % sporadik 20 % berkembang ke sirosis karsinoma hati. 50% HCV akut --> kronis
Serum transaminase > 2X normal selama > 6 bulan. Di Indonesia (1990-1992) + 55,5% HCV - -> sirosis. Perjalanan penyakit infeksi virus Hep C adalah biasanya tanpa keluhan dan hanya terdeteksi secara kebetulan waktu pemeriksaan kesehatan.
Gambaran klinis Asimptomatik Transaminase berfluktuasi Albumin dan bilirubin mula-mula normal abnormal Stadium lanjut : tanda-tanda hipertensi portal Splenomegali 50 % kasus Perdarah varises esofagus 12 Infeksi virus hepatitis C kronik Relapsing disease : Serum transaminase berfluktuasi, normal diantara eksaserbasi. Continous disease : Serum transaminase persisten elevasi Histologi : hepatitis kronis 13 Healthy carriers : - Serum : transaminase normal, viremia (-). Merupakan infeksi virus sistemik dan tidur berpusat pada kelainan hati sebab dpt mengenai pankreas, keludah, sum- sum tulang dan sel darah tepi mononuklear.