Geometrik Persimpangan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

I.

Persimpangan
Persimpangan merupakan pertemuan dua atau lebih ruas jalan yang bergabung,
berpotongan atau bersilangan.
Berdasarkan posisi letak pertemuan, dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Simpang sebidang (at grade)
b. Simpang tidak sebidang/simpang susun (grade separated) terbagi atas:
- Simpang susun dengan ramp dan
- Simpang susun tanpa ramp
1.1 Simpang Sebidang (at grade)
Simpang jalan pada pertemuan sebidang sangat potensial menjadi:
- itik pusat kon!lik lalu lintas yang saling bertemu.
- Penyebab kema"etan, akibat perubahan kapasitas.
- empat terjadi ke"elakaan.
- #onsentrasi kendaraan dan penyeberangan jalan.
Pada gambar, dapat dilihat tipe-tipe dari persimpangan sebidang, yaitu:
- #elompok simpang tiga kaki dan
- #elompok simpang empat kaki.
1
$ambar-gambar di sebelah kiri adalah tipe yang tidak menggunakan kanal. Pada ilustrasi
ini, umumnya akan menyebabkan kon!lik lalu lintas, sehingga perlu diberikan alat pengontrol
sinyal lalu lintas. Bila lalu lintas yang dikontrol le%at sinyal atau tanda, pandangan bebas, pada
dasarnya meliputi area daerah "akupan yang dikontrol tersebut.
&.1.1 #anal (channelization)
Pada a%al peralihan akan terbentuk kanal (channelization). Sebagai perangkat
lalu lintas, kanal merupakan bagian yang menyatu dengan persimpangan, dengan
!ungsi:
2
- 'engarahkan kendaraan pada lajur yang tersedia, untuk menghindari ke"elakaan.
- (rus lalu lintas diberi sudut tertentu ()*+-1,*+), dengan maksud selain untuk
mengurangi ke"elakaan, juga mengurangi jarak dan %aktu kendaraan yang
berpapasan, sehingga tidak terjadi kon!lik (gambar a-garis terputus-putus).
- 'emaksa pengendara agar tetap pada arah yang disediakan, pada sudut arah dan
ke"epatan pada arus utama (gambar b).
- 'engontrol ke"epatan kendaraan yang akan masuk persimpangan. Salah satu
"ara misalnya dengan mebelokkan arus kendaraan (gambar "), atau dengan "ara
lain, menggabungkan kendaraan-kendaraan pada suatu bukaan jalan yang agak
sempit (gambar d),sehingga pengendara mau tidak mau akan mengurangi
ke"epatan kendaraannya.
- erjaganya !ungsi larangan atas sesuatu tindakan, misalnya berbelok ke suatu
arah, %alaupun tanpa kehadiran piranti kontrol.
- 'enyediakan !asilitas tempat berbelok bagi pengendara perpapasan (gambar e)
atau pejalan kaki.
- 'emisahkan titik-titik kon!lik arus lalu lintas, sehingga pengendara dapat se"ara
"epat mengambil keputusan mengikuti arah mana yang diambil.
- -apat dijadikan tempat pemasangan lampu lalu lintas, atau tanda perangkat kanal,
terdiri dari berma"am-ma"am jenis.
3
- Bisa berupa marka jalan, perubahan kekasaran permukaan jalan, atau %arna. yang
dapat mengarahkan aliran kendaraan, dan pengendalian ke"epatan.
- -apat pula berupa !isik, seperti kerb, pagar (!en"ing), pagar pengaman (guard-
rail), atau patok pengarah (guide-post). /ari-jari kanal, dipertimbangkan untuk
kendaraan yang belok kanan adalah 1*-0, meter, sedangkan untuk belok kiri
ditentukan oleh lahan yang tersedia dan lebar trotoar, dengan pertimbangan radius
putar minimum: mobil penumpang1 2 meter, tru"k dan semi trailer1 13 meter.
4ebar kanal disesuaikan dengan jari-jari lengkung dan kendaraan ren"ana sebagai
patokan lihat tabel *.1. /ika kanal dipisahkan dari jalur lalu lintas utama dengan pulau, maka
diperlukan daerah bebas *, "m, disebelah kanan dan kiri kanal tersebut. -aerah bebas digunakan
untuk bahu jalan, saluran samping, dan letak pulau lalu lintas.
(B54 *.1 :45B(6 #(7(4
Jari-jari
sisi luar
Kanal
Kendaraan Rencana
Truck Semi-
trailer Truck
13<R<1
4
8,5
5,5
14<R<1
5
8,0
15<R<1
6
,5
5,0
16<R<1

,0
1<R<1
!
6,5
1!<R<2
1
6,0
4,5
21<R<2
5
5,5
25<R<3
0
5,0
4,0
30<R<4
0
4,5
40<R<6
0
4,0
3,5
60"R 3,5
4
TABEL 5.2 DIMESI MINIMUM DARI PULAU LALULINTAS
&P5 -&'57S& P(7/(7$ (m)
(
8a
4a
6a
1,,
0,,
,,*
B
8a
4a
6a
4uas -aerah
1,*
8p 9 1,,
,,*
*,, m
3
:
8"
4"
- 9 1,,
*,,
- 8d 1,,
S;'B56: Standar Spe"i!i"ation !or $eometri" -esign ;rban 6oads < 1==3
:atatan: -1lebar bagian !asilitas jalan.
8p1 lebar jalur penyeberangan.
5
-alam meren"anakan kanal, disarankan untuk menggunakan beberapa pulau besar,
daripada beberapa pulau ke"il. Pulau dapat berupa pulau untuk mengatur dan memperlan"ar lalu
lintas, pulau pemisah, untuk memisahkan arus searah atau berla%anan dan pulau pengaman
untuk pejalan kaki.seperti tabel *.3.
&.1.3 /arak Persimpangan
/arak antara persimpangan harus diusahakan sejauh mungkin. /arak minimum harus
ditentukan, sehingga lebih panjang dari kondisi berikut ini:
- panjang bagian menyusup
- antrian pada lampu lalu lintas
- jalur belok kanan atau jalur perlambatan
- batas konsentrasi pengemudi
&.1.0 #ontrol/ pengendalian lalu lintas pada persimpangan
;ntuk persimpangan sebidang, ada > jenis pengendalian lalu lintas yang dapat digunakan,
yaitu:
- jenis tanpa pengaturan lalu lintas
- jenis pengaturan dengan rambu peringatan
- jenis pengaturan berhenti
- jenis pengaturan dengan lampu lalu lintas
(dalah mutlak untuk mengadalan koordinasi peren"anaan simpang dengan
peren"anaan "ontrol lalu lintas. Pada jalan dengan ke"epatan ?2, km/jam,
pengontrolan berhenti atau dengan rambu tidak dapat digunakan.
6
&.1.> (linyemen dekat persimpangan
Se"ara umum pengendara yang akan menuju persimpangan sebidang, harus
mempunyai pandangan tanpa halangan, pada keseluruhan penampang dari simpang
sebidang. Persimpangan harus diren"anakan dengan baik, agar pertemuan jalan dari
persimpangan mendekati sudut =,#. Sudut pertemuan antara 2,#-=,# masih diijinkan.
/alan yang menyebar pada persimpangan, merupakan bagian dari persimpangan, disebut
kaki persimpangan. Pada umumnya persimpangan dari dua jalan mempunyai empat kaki,
%alaupun se"ara prinsip, banyaknya kaki pada persimpangan sebidang tidak melebihi *
buah. (rus lalu lintas utama, sedapat mungkin dilayani dengan jalan lurus atau hampir
lurus.
&.1.* (linyemen @orisontal
/arak pandang minimum, tergantung pada kondisi jalan, pengendara, dan terutama
ke"epatan kendaraan dan reaksi-reaksi impulsi! yang dijelaskan pada uraian
sebelumnya. Sebatai standar, jarak pandang minimum ini diberikan pada tabel:
TABEL 5.3 JARA PANDAN!AN MINIMUM DI PERSIMPAN!AN.
#5:5P((7
657:(7(
(km/jam)
/(6(# P(7-(7$ '&7&';' (m)
Signal :ontrol Stop :ontrol
2,
*,
>,
0,
3,
1),
10,
1,,
),
>,
1,*
A,
*
0*
3,
S;'B56: Standar Spe"i!i"ation !or $eometri" -esign ;rban 6oads < 1==3
&.1.2 /ari-jari minimum
/ari-jari minimum as jalur lalu lintas disekitar persimpangan sesuai dengan
ke"epatan ren"ana dan jenis kontrol lalu lintas, diberikan pada tabel berikut:
TABEL 5." JARI#JARI MINIMUM DI PERSIMPAN!AN
#5:5P((7
657:(7(
/(4(7 ;('(
Standar 'inimum /alan yang menyilang

(km/jam) (dengan stop "ontrol) - m


A,
2,
*,
>,
0,
3,
3A,
1*,
1,,
2,
0,
1*
-
2,
0,
1*
1*
-
S;'B56: Standar Spe"i!i"ation !or $eometri" -esign ;rban 6oads < 1==3
&.1.) (linyemen Bertikal
. 4andai maksimum
4andai maksimum pada persimpangan tidak melebihi 3C, kalau dapat
diusahakan, buat serendah mungkin untuk memberikan kenyamanan pada
pengendara.
. Panjang minimum bagian dengan kelandaian rendah
Panjang pada bagian yang mempunyai kelandaian rendah, didekat
persimpangan, sebaiknya ditentukan oleh perkiraan panjang antriain, yang
terjadi selama satu periode berhenti, sesuai dengan tabel:
TABEL 5.5 Pan$ang minim%m bagian ber&e'andaian renda(.
/(4( &P5 &&
Panjang minimum bagian
Berkelandaian rendah.
#elas &
#elas &&
#elas &&&
#elas &D
>,
0*
1*
2
&.1.A Potongan melintang dekat persimpangan
. 4ebar dan jumlah jalur
Bilamana jalur tambahan (auEiliary lane) diperlukan pada persimpangan jalan,
lebar jalur lalu lintas menerus dapat dikurangi sampai angka yang ter"antum
8
pada kolom 0 tabel diba%ah ini. 4ebar standar dari jalur tambahan adalah 0,,,
m, namun bila diperlukan tergantung pada karakteristik lalu lintas dan
tersedianya ruang. (ngka yang ter"antum dalam kolom >, tabel diba%ah dapat
dipakai.
TABEL 5.) LEBAR JALUR
#54(S
/(4(7
&P5 &&
45B(6 /(4;6
4;6;S
((7$57)
45B(6 /(4;6 44.
'5756;S//(4;6
('B(@(7
45B(6 /(4;6
('B(@(7
#elas &
#elas &&
#elas &&&
#elas &D
0,*,
0,3*
0,3* . 0,,,
0,3* . 0,,,
0,,, . 3,)*
0,,, . 3,)*
0,3* . 0,, . 3,)*
/umlah jalur keluar dan persimpangan, sebaiknya sama dengna jumlah jalur
masuk ke persimpangan. Bagian keluar dari jalur lalu lintas menerus,
hendaknya ditempatkan pada satu garis lurus, dengan jalur masuk dan jalur
lalu lintas menerus, harus dibuatkan lengkung/taper yang tepat, untuk
membuat jalur belok. Standar taper dan panjang minimumnya ter"antum
dalam tabel.
TABEL 5.* S+andar Taper dari Pergeseran $a'%r.
#5:5P((7 657:(7(
(km/jam)
(P56
2,
*,
1/0,
1/3*
>,
0,
3,
1/3,
1/1*
1/1,
TABEL 5., Pan$ang Minim%m Taper.
#5:5P((7 657:(7( P(7/(7$ (P56F)
!
(km/jam) '&7&';' (m)
2,
*,
>,
0,
3,
>,
0*
0,
3*
3,
Sebagai perbandingan gunakan rumus:
41DEd%/0
-imana:
4 1 panjang taper (m)
d% 1 pergeseran jalur lalu lintas menerus (m)
D 1 ke"epatan ren"ana (km/jam)
@arga terbesar dari tumus atau tabel, dipakai sebagai panjang taper minimum.
&.1.= /alur belok kanan.
Semua persimpangan sebidang harus dilengkapi dengna jalur belok kanan,
ke"uali:
. 4arangan belok kanan pada persimpangan
. /alan tipe &&, kelas &&& atau &D dengan kapasitas yang dapat menampung
Bolume lalu lintas pun"ak
. /alan 3 jalur dengan ke"epatan ren"ana >, km/jam atay kurang, dimana
Bolume ren"ana lalu lintas perjam kendaraan kurang dari 3,, kendaraan/jam,
dan perbandingan kendaraan belok kanan kurang dari 3,C dari Bolume
ren"ana tiap jam.
panjang jalur belok kanan, dapat dihitung dari:
4141 94s
-imana:
41 panjang jalur belok kanan (m).
411 panjang taper (m).
4s1 panjang jalur antrian (m).
Panjang taper adalah nilai terbesar antara panjang yang diperlukan pada
pergeseran jalur menerus sampai pada jalur belok kanan (&") dan panjang yang
diperlukan utuk memperlambat kendaraan (&d).
411 maE G&",&dH
-imana:
&"1 DEd%/2
D1 ke"epatan ren"ana
d%1 pergeseran jalur 1 lebar jalur belok kanan (m)
10
panjang jalur antrian pada persimpangan tanpa lampu lalu lintas, didasarkan pada jumlah
kendaraan yang masuk persimpangan setiap 3 menit pada jam sibuk
41 3 E ' E s
-imana:
'1 rata-rata kendaraan yang belok kanan (kend/menit)
s 1 head distan"e rata-rata (m).
untuk bus dan tru"k s 1 13m
untuk kendaraan lain s 1 2 m
jika bus/tru"k tidak ada s 1 ) m
untuk persimpangan yang ada lalu lintas dE (panjang antrian):
4s1 1,* E 7 E s
-imana:
71 banyak kendaraan yang belok kanan
s 1 head distan"e rata-rata (m)
panjang minimum yang dibutuhkan untuk perlambatan (&d) dan panjang minimum yang
diperlukan untuk pergeseran (&"), dapat dilihat pada tabel.
&.3 Simpang tak sebidang
Simpang tak sebidang, dibangun untuk memperbesar kapasitas, menambah keamanan
dan kenyamanan, disamping akibat pengaruh topogra!i dan kebutuhan akan pengontrolan
jalan masuk dan jalan-jalan tol dan freeway.
1.3.1 bentuk simpang tak sebidang
Berbagai jenis bentuk simpang tidak sebidang/simpang susun dapat dilihat pada
gambar. Pada gambar a adalah bentuk diamond merupakan bentuk simpang susun yang
paling sederhana. Paling memadai digunakan pada suatu persimpangan jalan bebas
hambatan dengna jalan arteri tidak bebas hambatan. #euntungan tipe ini adalah, semua
kendaraan dapat keluar masuk dengan ke"epatan tinggi, %alaupun mungkin akan terjadi
kema"etan pada titik-titik dimana jalan arteri menerima limpahan lalu lintas dari jalan
bebas hambatan. #euntungan lain adalah penggunaan lahan yang relatiBe e!isien dan
sedikit dibanding tipe lain.
11
ipe semanggi ("loBer lea!) bisa berupa "loBer-lea! penuh atau "loBer-lea! sebagian.
$ambar b. ipe ini paling "o"ok untuk jalan bebas hambatan yang bertemu dengan jalan
arteri bebas hambatan, atau pertemuan dua jalan raya utama, seperti pada jembatan
Semanggi, /akarta. ipe ini memerlukan pembebasan lahan yang luas, terutama yang
semanggi penuh, sehingga sulit diterapkan pada lahan sempit dan terbatas. ipe "loBer
lea! sebagian banyak digunakan pada pertemuan jalan utama dengna jalan lo"al, dimana
loop-ramp-nya digunakan untuk melayani arus lalu lintas utama, yang hendak berbelok,
untuk itu loop-ramp ini agar ditempatkan pada k%adran yang sesuai. Seperti juga tipe
diamond, tipe ini agar dapat ber!ungsi maksimal, memerlukan banyak rambu-rambu lalu
lintas, untuk mengarahkan dan menuntun kendaraan.
$ambar d berupa simpang susun langsung (dire"tional inter"hange), "o"ok untuk
pertemuan dua jalan bebas hambatan.m langsung diartikan, kendaraan yang akan
membelok langsung menuju kearah yang dikehendaki, lain dengan tipe !ull "loBer-lea!,
kendaraan yang ingin belok kiri, harus mengambil arah ke kanan dulu dan memutar 3),#
12
baru bisa kekiri, demikian pula tipe diamond, harus mengarah dulu kearah berla%anan
dari yang dituju, baru bisa ke arah yang dimaksud. 8alau bagaimanapun, ini adalah
bentuk pengaturan arah sesuai masing-masing tipe, %alaupun dapat saja dimodi!ikasi
dengan tetap menga"u pada pola dasarnya.
1.3.3 #etentuan umum peran"angan simpang tak sebidang
- /alan tipe & dan tipe && dimana akses langsungnya dibatasi (partial a""ess "ontrol),
pertemuannya umumnya berupa pertemuan tidak sebidang.
- Persilangan atau pertemuan jalan tipe && yang mempunyai > jalur atau lebih,
umumnya tidak sebidang, namun dalam situasi khusus, misalnya akibat topogra!i,
bisa saja dibuat sebidang.
- Persilangan/ pertemuan jalan tipe &&, umumnya dibuat tidak sebidang untuk
memenuhi kebutuhan lalu lintas utama.
-alam peran"angan simpang tidak sebidang, banyak hal yang harus di"ermati:
/enis-jenis ramp (langsung, tidak langsung atau loop), dan landai ramp.
/alur-jalur tambahan (auEiliary lane).
#eluar masuk simpang
Standar geometri" yang digunakan.
6uang bebas ("learan"e high/%idth)
#onsistensi bentuk persimpangan.
1.3.0 Simpang Susun (&nter"hange)
1.3.0.1 Bagian simpang susun
13
(gambar bagian simpang susun tipe semanggi)
/alur utama: untuk arus utama lalu lintas, Bolume lalu lintas paling padat.
/alur kolektor/distributor: searah dengan jalur utama, sebagai pengumpul dan
pembagi arus yang menuju dan meninggalkan jalur utama. Pada bagian ujung
menyatu dengan jalur utama, menjadi jalur perlambatan atau per"epatan.
/alur penghubung (ramp), menghubungkan dua jalur utama.
/alur samping (!rontage road), jalur lo"al disamping jalur utama, terpisah dari
arus simpang susun, memberikan akses lo"al dari jalan sekitarnya.
1.3.0.3 ma"am-ma"am jalur penghubung (ramp)
Berdasarkan pola pen"apaian yang dilakukan oleh arus lalu lintas, ada tiga jenis bentuk
ramp, yaitu :
@ubungan langsung (direct)
@ubungan setengah langsung (semi-direct )
@ubungan tidak langsung (indirect)
14
@ubungan langsung, adalah pen"apaian yang dilakukan tanpa melalui titik pusat terlebih
dahulu. @ubungan setengah langsung, dalam pen"apaian tujuan kendaraan mengelilingi titik
pusat terlebih dahulu dengan memotong salah satu garis arus lalulintas se"ara tegaklurus.
@ubungan tidak langsung, sepertu pada tipe semanggi, pen"apaian tujuan dilakukan sengan
menggunakan putaran 3), dalam arah berla%anan lebih dahulu, baru men"apai tujuan.
1.3.0.0 5lemen Peren"anaan Simpang Susun.
Beberapa !aktor yang harus diperhatikan dalam meren"anakan simpang susun adalah :
- ipe dan #elas /alan,
- Dolume lalu lintas,
- #e"epatan 6en"ana,
- #eadaan topogra!i,
- ata $una anah dan ren"ana peruntukannya,
- Biaya dan administrasi pembangunan,dan
- 'an!aat bagi pengguna jalan.
Se"ara umum sudah dibahas di Bab terdahulu, hanya se"araspesi!ik, karena simpang
susun biasanya dibuat pada daerah perkotaan, beberapa kriteria geometrik disesuaikan dengan
standar peren"anaan untuk daerah perkotaan. Pada bab-bab terdahulu umumnya dikhususkan
untuk jalan antar perkotaan, %alaupun se"ara pemikiran dasar, tidak jauh berbeda antara
keduanya.
15
1.3.0.> #e"epatan 6en"ana 6amp.
#e"epatan ren"ana pada jalur penghubung, tergantung pada kelas jalan dan ke"epatan
ren"ana, yang diberikan pada abel *.1,
Tabe' 5.-.. e/epa+an Ren/ana pada Ramp.
/(4(7
'57I&4(7$ #5:5P((7 657:(7( (km/jam)
(:6JSS5- 6J(-) /alan utama
(/alan tipe & dan tipe &&)
1,, A, 2,
/alan tipe & 1,, A,, 2,, *,
#elas 1 A, 2,, *,, >, 2,, *,, >,
#elas 3 2, 2,, *,, >, 2,, *,, >, 2,, *,, >,
/alan ipe && 2,
#elas 1 *, >,, 0*, 0, >,, 0*, >, >,, 0*, 0,, 3*
1$2$3$5 Peran"angan $eometrik untuk 6amp.
- 4ebar /alur : Pada umumnya lebar jalur 1 0,*, meter.
- 4ebar Bahu : lihat abel *.11.
- 'edian : 4ebar median pada ramp dua arah 1 3,, m termasuk lebar pemisah tengah
( "entral separator ) 1,, m. penge"ualiaan jika pada ramp terdapat pemisah oleh bangunan, lebar
pemisah tengahnya dapat diperke"il nilai minimum ,.*, m.
- /alur tepian : (marginal Strip), lebar jalur tepian bahu ramp 1 ,,* m
- 6uang bebas : 6uang bebas untuk ramp sebagaimana pada buku 3: (:learan"e) Peran"angan
Perkerasan /alan dapat dipakai.
- /ari-jari min. 6amp: dapat dilihat pada abel *.13.
- SupereleBasi ramp: dapat diikuti sesuai pada abel *.10.
- Pelebaran /alur : sebagaimana ter"antum pada abel *.1>.
- /arak pandang : dapat mengikuti abel *.1*.
- #elandaian : #elandaian ramp dibatasi sampai dengan 2C.
-
TABEL 5.--. Lebar Ba(%.
#iri (m) #anan (m)
1 jalur, 3 arah
3 jalur, 1 arah
3,*,
,,)*
1,,,
,,)*
16
TABEL 5.-2. Jari#$ari Minim%m Ramp.
#5:5P((7 657:(7(
(km/jam)
Standar 'inimum
(m)
Penge"ualiaan 'inimum
(m)
A,
2,
*,
>,
0*
0,
3*
3A,
1>,
=,
*,
>,
0,
3,
30,
11,
),
>,
0,
3,
1*
TABEL 5.-3. S%pere'e0asi Ramp.
a1 emiringan me'in+ang s+andar 2 2 3
S;P56545D(S&
(C)
/ari-jari lengkung ( m )
#e"epatan 6en"ana ( km/jam )
A, 2, *, >,, 0*, 0,, 3*
1,
=
A
)
2
*
>
0
3
- 3A,
3A,-00,
00,-0A,
0A,1>*,
>*,1*>,
*>,12),
2),1A),
A),113>
13>,1A*,,
- 1>,
1>,-1A,
1A,-33,
33,13),
3),100,
00,1>3,
>3,1*2,
>2,1A,,
A,,13,,,
- =,
=,-13,
13,-12,
12,13,,
3,,13>,
3>,101,
01,1>1,
>1,1*=,
*=,110,,
- *,
*,-),
),-=,
=,110,
10,112,
12,131,
31,13A,
3A,1>,,
>,,1A,,
b1 emiringan me'in+ang s+andar 2 -453
S;P56545D(S&
(C)
/ari-jari lengkung ( m )
#e"epatan 6en"ana ( km/jam )
A, 2, *, >,, 0*, 0,, 3*
3
1,*
13>,131,,
31,,13*,,
A,,110),
10),11*,,
*=,11,,,
1,,,110,,
>,,12,,
2,,1A,,
TABEL 5.-". Pe'ebaran Ja'%r
P545B(6(7 /(4;6 (m)
/ari-jari as jalur (m)
1 jalur, 1 arah 3 arah, 1 jalur
0,)*
0,*,
0,3*
0,,,
1*-31
31-33
33-30
1
3,)*
3,*,
3,3*
3,,,
1,)*
1,*,
1,3*
1,,,
,,)*
,,*,
,,3*
,,,,
1*-31
31-30
30-3*
3*-3A
3)-3=
3=-03
03-02
02->3
>3->A
>A-*A
*A-)3
)3
30-3>
3>-3*
3*-32
32-3)
3)-3=
3=-01
01-00
00-02
02-0=
0=->0
>0->)
>)
(B54 *.1* /(6(# P(7-(7$ @57&
%
&km'jam(
80 60 50 40 35 30 25
J) min 110 5 55 40 35 30 25
1.3.0.2 /alur perlambatan mengikuti angka yang ter"antum dalam tabel *.12:
% &km'jam( 100 80 60 50 40
*anjan+
jalur
,erlam-ata
n standar
&tan,a
ta,er(
!0 80 0 50 30
,anjan+
ta,er
standar,
seara)'sejaj
ar
60 50 45 40 40
;ntuk dua jalur perlambatan, panjang minimumnya (13,-1*,)C dari yang ter"amtum
pada tabel diatas.
/alur perlambatan minimum yang menurun, harus dikalikan dengan koe!isien yang ter"antum
dalam tabel *.1)
Rata-rata
kelandaia
n jalur
menerus
&.(
0<i<2 2<i<3 3<i<4 4<i
18
k/e0sien
k/n1ersi
1,00 1,10 1,20 1,30
#oe!isien konBersi jalan turun (/alur perlambatan)
1.3.0.) /alur per"epatan
Panjang jalur per"epatan standar ter"antum pada tabel *.1A. Sedangkan untuk dua
jalur per"epatan, panjang minimumnya adalah (13,-1*,)C dari yang ter"antum
pada tabel *.1A.
%
&km'jam(
100 80 60 50 40
*anjan+
jalur
,erce,ata
n standar
tan,a
ta,er
180 160 120 !0 50
*anjan+
Ta,er
standar
seara)
sejajar
60 50 45 40 40
panjang jalur perepatan minimum yang menurun, harus dikalikan dengan
koe!isien yang ten"antum pada tabel *.1=
Rata2
kelandai
an jalur
menerus
&.(
0<i<2 2<i<3 3<i<4 4<i
K/e0sie
n
k/n1ersi
1,00 1,200 1,300 1,400
1!
1.3.0.A Perpotongan dengan /alan 6el.
Sudut perpotongan antara jalan rel dan jalan raya harus membentuk sudut >*K atau
lebih.
(linyemen dekat persilangan dibagian sepanjang 0, meter sebelum dan sesudah
perpotongan, serta persilangannya harus dalam keadaan lurus dengan landai jalur lalu
lintas L3,*C, namun untuk kondisi topogra!i yang berat syarat ini tidak mutlak
dilaksanakan.
/arak pandan henti minimum harus mengikuti tabel *.3,. sehubungan dengan
ke"epatan kereta api pada persilangan.
(B54 *.3,. /arak pandang minimum pada persilangan jalan rel dan jalan raya.
#e"epatan maksimum #ereta (pi
(km/jam)
/arak Pandang 'inimum (m)
M*,
*, atau lebih dan M),
), atau lebih dan MA,
A,, atau lebih dan M=,
=, atau lebih dan M1,,
1,, atau lebih dan M11,
11, atau lebih
11,
12,
3,,
30,
32,
0,,
0*,
/arak pandangan harus diukur, sepanjang garis sumbu jalan rel terluar dari titik potongan
dengan garis sumbu jalan raya ke titik terjauh dari jlan rel tersebut, yang dapat dilihat
dari titik tertinggi 1,,m di atas permukaan jalan raya.
1.3.0.= #euntungan dan #erugian
Keuntun+an ,en++unaan sim,an+ susun & interc)an+e( ini adala)
ka,asitas ,ersim,an+an da,at ditin+katkan le-i) -esar se)in++a sesuai untuk
di+unakan ,ada ,ersim,an+an-,ersim,an+an dimana arus lalu lintasn2a
san+at tin++i dan suda) tidak da,at dilakukan la+i ,en+aturan dan
,en+endalian se)in++a cenderun+ terjadi kemacetan dan ju+a da,at
di+unakan ,ada ,ertemuan jalan -e-as )am-atan den+an jalan umum$
Keru+ian ,en++unaan jenis ,ersim,an+an ini adala) dari se+i ek/n/mi
dimana -ia2a ,em-an+unann2a relati3 san+at ma)al dan mem-utu)kan l/kasi
tana) 2an+ le-i) luas$
1.3.0.1, 4ain-lain
20
Nasilitas drainase mutlak diperlukan untuk mengalirkan air permukaan keluar areal
jalan tanpa mengganggu lalu lintas.
'arka jalan harus dibuat mengikuti standar yang ada.
;tilitas diba%ah tanah seperti saluran air minum, gas, kabel < kabel listrik atau
telpon, atau saluran air kotor, diharapkan ditanam kembali diluar -amija, sesuai
aturan yang berlaku.
Pada pembangunan simpang tidak sebidang, kadangkala dijumpai kabel listrik
melintas, pada lintasan jalan. ;ntuk kabel listrik dengan tegangan rendah,
pemindahan atau peninggian posisi kabel tidak terlalu masalah. berlainan bila kabel
lisstrik adalah kabel tegangan tinggi. Pemindahan atau peninggian tiang kabel akan
memerlukan biaya yang "ukup besar. ;ntuk itu, peren"ana harus meran"ang tinggi
struktur agar ruang bebas atau ("learan"e) mempunyai tinggi sedemikian, hingga
ruang yang disyaratkan memenuhi syarat.
Pada tabel *.31. adalah persyaratan jarak bebas minimum dari kabel listrik tegangan
tinggi dengan suatu struktur.
Tabe' 5.2-. Jara& bebas (minim%m1 an+ara peng(an+ar SUTT dan SUTET dengan
+ana( dan benda 'ain.
7o. 4okasi
S;
22kD
(m)
S;
1*,kD
(m)
S;5 *,, kD
S&6#;&
$(7-(
(m)
S&6#;&
;7$$(4
(m)
1.
4apangan terbuka,pada daerah
luar kota
2,* ),* 1, 11
3. /alan raya A = 1* 1*
0. Pohon < pohon pada umumnya 0,* >,* A,* A,*
>.
Bangunan tidak tahan api dan
lapangan olahraga
13,* 10,* 1> 1*
*.
Bagian bangunan yang tahan
api
0,* >,* A,* A,*
2. S; lainnya : penghantar
udara tegangan rendah,jaringan
telekomunikasi ,dan kereta
0 > A,* A,*
21
gantung
). 6el kereta biasa A = 1* 1*
A.
/embatan besi, rangka besi
penahan penghantar kereta
listrik terdekat dan sebagainya
0 > A,* A,*
=.
itik tertinggi tiang kapal, pada
kedudukan air pasang /
tertinggi pada lalu lintas air.
0 > A,* A,*
Sumber : P47
22

Anda mungkin juga menyukai