Kel 6
Kel 6
Kel 6
– Pada waktu membelok yang diberi belokan pertama kali hanya roda depan,
sehingga lintasan roda belakang agak keluar lajur (off tracking).
– Jejak lintasan kendaraan tidak lagi berimpit, karena bemper depan dan
belakang kendaraan akan mempunyai lintasan yang berbeda dengan lintasan
roda depan dan roda belakang kendaraan.
– Pengemudi akan mengalami kesukaran dalam mempertahankan lintasannya
setiap pada lajur jalannya terutama pada tikungan-tikungan yang tajam atau
pada kecepatan-kecepatan yang tinggi.
Untuk menghindari hal tersebut di atas maka pada tikungan-tikungan
yang tajam perlu perkerasan jalan diperlebar
1) Pada tikungan tanpa spiral pelebaran dilakukan pada bagian dalam, dan
dilakukan ½ sampai 2/3 dibagian lurus dan sisanya pada tikungan
2) Pada tikungan dengan spiral pelebaran dapat dilakukan pada bagian dalam
atau membagi 2 sama besar dan menempatkan di luar dan dalam tikungan
3) Sebaiknya dilakukan sepanjang superelevation run off (panjang pencapaian
kemiringan), tetapi jarak yang lebih pendek sering dipergunakan.
4) Pelebaran harus dilakukan secara teratur sebelum memasuki tikungan.
5) Untuk penampakan tepi perkerasan, pelebaran harus merupakan lengkung
menerus dan bukan – bagian – bagian yang lurus.
Gambar Desain pelebaran (Sumber: PPGJR, 1997)
– Menurut Tata cara perencanaan Geometrik Jalan Antar kota 1997 Pelebaran
ditentukan oleh radius belok kendaraan rencana dan besarnya ditetapkan
sesuai dengan table.
– Menurut Standar perencanaan Geometrik untuk jalan perkotaan 1992
Pelebaran ditentukan tipe jalan dan jari – jari, yang diberikan dalam bentuk
table. Pada jalan utama dengan lalin yang tinggi dipakai kendaraan rencana
truck semi trailer.
– Menurut AASHTO 1984 Pelebaran ditentukan oleh derajat lengkungnya. Dimana
derajat lengkung ini berhubungan dengan R dengan rumus :
Elemen-elemen dari pelebaran perkerasan tikungan
terdiri dari :
- Kebebasan samping di kiri dan kanan jalan tetap harus dipertahankan demi
keamanan dan tingkat pelayanan jalan.
- Kebebasan nsamping (C ) sebesar 0,5m, 1m, dan 1,25m cukup memadai untuk
jalan dengan lebar lajur 6 m, 7m, 7,50m.
Pencapaian Pelebaran pada Lengkung Horizontal
– Radius lajur tepi sebelah dalam adalah 300m, kecepatan rencana 60 km/jam.
Jalan terdiri dari jalan 2 lajur dengan lebar total pada bagian lurus 7,00m.
tentukan tambahan lebar perkerasan yang perlu dilakukan dengan truk tunggal
sebagai kendaraan rencana
B
Rc = Ri + b = 300 - 1,75 + 1,25 = 300,5
B = + 64 -
B = 2.61
U = B - b = 0,11m
Z = = 0,105 = 0,36
C = 1,0 m
Bt = 2 (2,61 + 1,0) + 0,36 = 7,56
∆b = Bt - Bn
∆b = 7,56 -7,0 = 0,56 m
TIKUNGAN GABUNGAN
Tikungan gabungan
Terdapat dua macam tikungan gabungan yaitu:
– ikungan gabungan harus dilengkapi bagian lurus atau clothide sepanjang paling
tidak 20 m.
– Setiap tikungan balik arah harus dilengkapi dengan bagian lurus diantara kedua
tikungan pling tidak 30 m.