Aneuploid Pada Tunbuhan Kelompok 4
Aneuploid Pada Tunbuhan Kelompok 4
Aneuploid Pada Tunbuhan Kelompok 4
Mutasi dapat terjadi pada gen, kromosom atau genoom dalam inti sel atau pada
materi genetik yang ada pada sitoplasma. Mutasi digolongakan menjadi mutasi gen,
kromosom
dan genoom, dan kelainan sitogenetik. Perubahan pada struktur kromosom dibedakan
menjadi: defisiensi, duplikasi, inversi, dan translokasi. Mutasi genoom dibedakan
menjadi aneuploid dan euploid.
Aneuplid dibedalan menjadi: nulisomi, monosomi, trisomi dan tetrasomi.
Euploid dibedakan menjadi autopoliploid dan allopoliploid. Dijelaskan pula
mengenai keberhasilan yang mengagumkan pada pemuliaan autopoliploid,
allopolyploid dan kelainan sitogenetik.
Mutasi genom merupakan perubahan yang terjadi pada jumlah kromosom
mahluk hidup. Genom adalah satu set kromosom haploid dari mahluk hidup.
Berdasarkan perubahan yang tertjadi pada jumlah kromosom, maka mahluk hidup di
bedakan menjadi aneuploid dan euploid.
Aneuploid adalah suatu organisme dimana selnya kekurangan atau kelebihan
kromosom tertentu bila dibandingkan dengan mahluk hidup diploid normal. Kejadian
ini dapat dijumpai pada tumbuhan, hewan dam manusia. Berbagai kemungkinan
variasi dalam aneuploid disajikan seperti pada table berikut.
Penyebab terjadinya sel aneuploid adalah:
1). Hilangnya sel-sel hasil mitosis atau miosis, disebabkan terlambat datangnya
kromosom, yang ditandai dengan bergeraknmya kromosom pada fase anaphase.
Kromosom demikian disebut juga laggad artinya selalu terlambat. Kejadian ini
menghasilkan kromosom yang hipo ploid, seperti: 4n-1, 4n-2, 2n-1 dan
sebagainya.
2). Nondisjuction (gagal memisah), kromosom-kromosom atau kromatid-kromatid
selama mitosis atau miosis gagal memisahkan diri, sehingga sel anak memiliki
jumlah kromosom yang berbeda, seperti bagan berikut.
3. Distribusi kromosom yang tidak teratur selama meiosis pada poliploid dengan
genom ganjil (mislanya triploid, pentaploid). Pada polipoid itu beberapa kromosom
seringkali terdapat sebagai ekuivalen. Kromosom itu dibagi ke tiap-tiap kutub sel atau
dapat hilang dalam anafase1 dan anafase2.
4. Terdapatnya mitosis multipoler sehingga pembagian kromosom tidak teratur dalam
anafase. Aneuploid multiform demikian itu dapat terjadi aneploid dengan berbagai
jumlah kromosom, sehingga menyebabakan terbentuknya jaringan dengan kromosom
mosaik.
1). Monosomi
Monosomi adalah organisme dimana selnya kekurangan satu kromosom
dibandingkan jumlah kromosom sel normal. Di kenal tiga macam monosomi:
1).Monosomi primer, adalah keadaan dimana satu kromosom hilang, tetapi
kromosom homolog lainnya dengan kromosom yang hilang itu mempunyai
struktur normal.
2).Monosomi sekunder, adalah keadaan dimana satu pasang kromosom homolog
hilang dan digantikan oleh kromosom skunder atau oleh isokromosom untuk satu
lengan dari pasangan kromosom yang hilang itu.
3).Monosomi tersier, bila dua kromosom non homolog terpotong-potong di daerah
sentromer karena iradiasi. Dua lengan dari kromosom non homolog `ini bersatu
dan membentuk kromosom tersier dengan sentromer yang berfungsi, sedangkan
dua lengan lainnya hilang. Tanaman dengan putik yang dibuahi oleh serbuk sari
demikian akan menghasilkan tanaman monosomi tersier.
Monosomi telah digunakan secara intensif dalam pemuliaan tanaman gandum roti
(Triticum aestivum). Tanaman ini yang seharusnya mempunyai spasang kromosom
no 5, tetapi hanya ada sebuah saja.
Dalam tahun 1926 Clusen dan Goodspeed untuk pertama kali menemukan
monosomi pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum), yang memiliki 47
kromosom (2n-1). Menurut mereka dapat terjadi: a). Secara spontan terjadi pada
keturunan tanaman normal. b). Terjadi pada keturunan tanaman monosomi lainnya,
dan c). Terjadi pada keturunan dari Backcros N. tabacum (n = 24) x N. sylvestris (n =
12) x N. tabacum. Krakteristik tanaman N. tabacum relative kurang, bila
dibandingkan dengan tanaman normal, seperti: ukuran tanaman, ukuran daun,
intensitas klorofil, mahkota bunga, daun
klopak, ukuran buah, dan pertumbuhan tanaman.
Tanaman monosomi mempunyai formula kromosom (2n-1), dan akan
membentuk dua macam gamet yaitu n dan n +1, walaupun serbuk sari n-1 dibentuk
tetapi biasanya tidak berfungsi pada pembuahan, sebagai contoh:
Dari hasil persilangan biasanya tanaman nulisomi tidak bisa hidup, sehingga
perbandingan menjadi monosomi (71 %) dan diploid (23 %) = 3 : 1. Pada tembakau
(Nicotiana tabacum) dikenal dua lokus gen yaitu gen dominant A maupun B
(kemungkinan sendirian atau bersama-sama) dalam genotype, menyebabkan daun
berwarna hijau tua. Jika gen dominan itu absent sama sekali dalam genotype maka
daun berwarna hijau muda. Bila tanaman monosomi daun hijau tua (ABB)
disilangkan dengan tanaman diploid hijau muda (aabb) maka turunannya sebagai
berikut.
Monosomi pada manusia ialah monosomi untuk kromosom x, yang akan
menyebabkan orang menderita kelainan. Penderita hanya kaan memiliki kromosom x
saja, sehingga mempunyai formula kromosom 45,XO. Maka penderita adalah selalu
wanita. Tubuhnya ekstrem pendek, otot leher sangat kendur dan mudah ditarik ke
samping, dada lebar, payudara tidak berkembang, tanda kelamin sekunder tidak
berkembang,steril.
2). Nullisomi
Organisme dimana selnya memiliki jumlah kromosom kurang dua disbanding dengan
jumlah kromosom sel normal. Organisme nullisomi dengan formula (2n-2) secara
alami tidak dijumpai, tetapi pada tanaman dapat terjadi dengan melakukan
penyerbukan sendiri tanaman monosomi (2n -1) seperti diterangkan di muka. Gamet
jantan yang kehilangan kromosom biasanya kurang dapat berfungsi, maka persentase
nulisomi sangat rendah dalam keturunan dari penyerbukan sendiri tanaman nullisomi.
Contoh pada tanaman gandum, nulisomi antara 0 - 100 %.
Ciri tanaman nullisomi antara lain: tanaman umumnya kerdil, lemah sehingga
sulit untuk dibudidayakan, fertilitasnya kurang, dam tidak mempunyai arti penting
dalam agronomi. Walaupun demikian tanaman nulisomi digunakan untuk penelitian
genetika, karena memiliki sifat-sifat morfologi berbeda, yang dapat memberi
petunjuk tentang pengaruh genetic dari kromosom yang hilang. Analisis nullisomi
dapat digunakan untuk menentukan gen dominant terhadap kromosom tertentu.
Tanaman diploid homozigot dominant AA disilangkan dengan tanaman nullisomi
yang mempunyai sifat resessif. Keturunan dari persilangan ini adalah homosigot (Aa)
dan hemisigot (AO). Bila tanaman heterosigot (Aa) mengadakan penyerbukan sendiri
maka turunan adalah 3 A : 1a. Sedangkan bila tanaman monosomi AO diserbuk
sendiri maka sebagain besar turunannya adalah AA + AO, dan sebagian kecil
nullisomi (resesif). Tanaman nullisomi yang disilangkan tadi yang menghasilkan
tanaman hemisigot F1 dengan pemisahan normal 3 : 1, dan pada F2 salah satu
membawa gen dominant.
Tanaman nullisomi dihasilkan dengan menyerbuk sendiri tanaman monosomi, tetapi
dalam keturunan jumlah sangat kecil. Hal ini disebabkan nullisomi berasal dari gamet
jantan, bukan dari sel telur, sedangkan serbuk sari (n + 1) yang dapat menjalankan
fungsinya pada pembuahan persentasenya kecil, seperti pada tanaman gandum
(Triticum
aestivum). Pada tanaman gandum banyaknya sel telur n (25 %), sel telur n-1 (75 %),
tetapi serbuk sari n 90 100 % (rata-rata 96 %), sedang serbuk sari n-1 0 10 %
(ratarata 4 %). Keturunan yang diharapkan dari penyerrbukan sendiri tanaman
monosomi adalah sebagai berikut.
Tanaman gandum nullisomi yang diperoleh tidak dapat bertahan hidup sehingga
dalam kenyataannya dalam keturunan diperoleh 24 % diploid dan 73 % monosomi (1
diploid : 3 monosomi). Pada manusia dan hewan tidak dijumpai nullisomi, karena
hilangnya kromosom berakibat lethal.
3). Trisomi
Trisomi adalah organisme dimana selnya mempunyai sebuah kromosom tambahan
dibandingkan dengan organisme diploid normal, sehingga formulanya 2n + 1. Jika
kromosom tambahan itu lebih dari satu maka dinamakan double trisomi dengan
formula 2n + 1 + 1. Trisomi di ketemukan pada tanaman, hewan dam manusia. Pada
tanaman di jumpai pada jagung, tomat, gandum, tembakau.
Dikenal lima macam trisomi, ialah: 1). Trisomi primer adalah kromosom
tambahan benar-benar homolog dengan salah satu dari pasangan kromosom dari
komplemen. 2). Trisomi sekunder, adalah kromosom tambahan adalah kromosom
sekunder atau suatu isokromosom. 3). Trisomi tersier, adalah kromosom tambahan
adalah kromosom yang ditranslokasi atau kromosom tersier terdiri dari dua segmen
kromosom nonhomolog. 4). Trisomi konpensasi, adalah sebuah kromosom hilang dan
dikonpensasi oleh dua kromosom lain yang mengalami modifikasi. 5). Trisomi
telosomi, adalah kromosom tambahannya adalah kromosom telosentris.
Trisomi pada jagung manis telah banyak dipelari oleh Mc.Clintock Iowa State
University (USA), telah mencoba berbagai persilangan dengan jagung manis (sweet
corn) Trisomi. Gen yang berperan dalam persilangan tersebut adalah: Su (gen
dominant untuk sifat manis/ sugary), su (gen resesif untuk sifat tawar/ jagung biasa).
Bila disilangkan jagung trisomi (SuSusu) dengan jagung tawar (susu), maka
turunannya sebagai berikut.
Perbandingan genotipe pada F1 adalah 3 trisomi : 3 diploid = 1 : 1
Perbandingan fenotipe pada F1 adalah Manis : tawar = 5 : 1
Bila dilakukan persilangan resiprok maka didapatkan turunan sebagai berikut:
Contoh Aneuplodi pada tanaman Arabidopsis thaliana
Tabel 1. Efek morfologi dari penggurangan dan penambahan kromosom tertentu
pada tumbuhan Arabidopsis thaliana
(Sumber : Isabelle,M hendry, dkk. 2010)
Daftar Pustaka
Allard, R.W. 1960. Principles of Plant Breeding. John Willey& Sons, Inc. New York,
London, Sydney.
Isabelle,M hendry, dkk. 2010. Journal of Phenotypic consequences of aneuploidy in
Arabidopsis thaliana. University of california. California.
Mangoendijdojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Penerbit Kanisiu
(Anggota IKAPI), Yogyakarta. 182 h.
Poehlman, J.M. 1977. Breeding Field Crops. The AVI Publishing Company,
Inc.Westport Connecticut, USA.
Soetarso, 1991. Ilmu Pemuliaan Tanaman. Jurusan Budidaya Pertanian, Fak.
Pertanian, Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta. 164 h.
Suryo, H. 1995. Sitogenetika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.