Dokumen tersebut membahas mekanisme alih teknologi komersial yang dilakukan Badan Litbang Pertanian, mencakup latar belakang regulasi yang mendukung alih teknologi, mekanisme kerjasama lisensi sebagai salah satu alat alih teknologi, perkembangan jumlah kerjasama lisensi, serta inisiatif pengembangan ke depan seperti pembentukan inkubator teknologi dan penguatan kerjasama dengan dunia usaha dan pet
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
299 tayangan32 halaman
Dokumen tersebut membahas mekanisme alih teknologi komersial yang dilakukan Badan Litbang Pertanian, mencakup latar belakang regulasi yang mendukung alih teknologi, mekanisme kerjasama lisensi sebagai salah satu alat alih teknologi, perkembangan jumlah kerjasama lisensi, serta inisiatif pengembangan ke depan seperti pembentukan inkubator teknologi dan penguatan kerjasama dengan dunia usaha dan pet
Deskripsi Asli:
Presentasi disampaikan Prof. Erizal Jamal dalam Forum Koordinasi Kerjasama Litbang Dalam dan Luar Negeri Lingkup Puslitbang Perikanan Budidaya Sahira Hotel, 7 – 8 Oktober 2014
Dokumen tersebut membahas mekanisme alih teknologi komersial yang dilakukan Badan Litbang Pertanian, mencakup latar belakang regulasi yang mendukung alih teknologi, mekanisme kerjasama lisensi sebagai salah satu alat alih teknologi, perkembangan jumlah kerjasama lisensi, serta inisiatif pengembangan ke depan seperti pembentukan inkubator teknologi dan penguatan kerjasama dengan dunia usaha dan pet
Dokumen tersebut membahas mekanisme alih teknologi komersial yang dilakukan Badan Litbang Pertanian, mencakup latar belakang regulasi yang mendukung alih teknologi, mekanisme kerjasama lisensi sebagai salah satu alat alih teknologi, perkembangan jumlah kerjasama lisensi, serta inisiatif pengembangan ke depan seperti pembentukan inkubator teknologi dan penguatan kerjasama dengan dunia usaha dan pet
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32
MEKANISME
ALIH TEKNOLOGI KOMERSIAL
BADAN LITBANG PERTANIAN
BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 ISI PAPARAN Perkembangan Lisensi Balitbangtan Mekanisme Kerjasama Lisensi Latar Belakang Inisiatif Baru Ke Depan 3 LATAR BELAKANG I Public Domain BBP2TP BPTP
BPATP BB BALIT LOLIT
LP-Univ./ LPNK/ R&D Swasta/ Instansi Terkait ALUR DISEMINASI HASIL PENELITIAN LITBANG KEMTAN (Produk, Jasa, IP dan Kepakaran/Brain) UNTUK JALUR PUBLIK DAN KOMERSIAL
MANAGEMENT BADAN, PUSAT, PUSLIT Front Stage Back Stage Diseminasi (delivery) Teknologi, SDMC Umpan balik KEDEPAN Dari dan ke Lembaga Komersial DASAR PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN HKI DAN ALIH TEKNOLOGI 1. UU 18/2002 tentang Sislitbang terap Iptek. 2. UU tentang HKI (Paten, Cipta, Merek, PVT) dan peraturan turunannya. 3. PP 20/2005 tentang alih teknologi. 4. Permentan 06/2012 tentang Kerjasama Litbang. 5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 99/Permentan/OT.140/10/2013 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan menteri Pertanian Nomor 06/Permentan/OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 6. Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No. 54/2013 tentang Penunjukan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Sebagai Kuasa Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian 7. Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No. 160/2013 tentang Penunjukan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Sebagai Kuasa Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. 8. Permentan 29/Permentan/OT.140/3/2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.
Pasal 16 (1) UU 18 Tahun 2002 dan Pasal 2 PP 20 Tahun 2005: Perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakan alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan, yang dibiayai sepenuhnya atau sebagian oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada badan usaha, pemerintah, atau masyarakat, sejauh tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan peraturan perundang-undangan.
Definisi Alih Teknologi Pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai iptek antar lembaga, badan atau orang, baik yang berada dalam lingkungan dalam negeri maupun luar negeri atau sebaliknya (PP nomor 20/2005) Adalah mekanisme pengalihan teknologi/penemuan dari UK/UPT kepada mitra kerja sama baik melalui lisensi maupun tanpa lisensi ALIH TEKNOLOGI TUJUAN ALIH TEKNOLOGI 1. Menyebarluaskan hasil Litbang (invensi) 2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan dan menguasai hasil litbang (invensi) 3. Pengembangan dan penyebarluasan kemajuan IPTEK 4. Mendorong pertumbuhan ekonomi 9 MEKANISME KERJASAMA LISENSI BALITBANGTAN II PP 20/2005 Pasal 11 : Dalam mengelola kekayaan intelektual serta hasil kegiatan litbang, Perguruan Tinggi dan lembaga litbang mengupayakan perlindungan hukum atas pemilikan kekayaan intelektual hasil kegiatan litbang. PP 20/2005 Pasal 14 : Alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan dapat dilakukan secara komersial atau non komersial. Kerjasama alih teknologi komersial yang dikelola Badan Litbang Pertanian adalah melalui mekanisme LISENSI. Lisensi : Adalah ijin yang diberikan oleh pemiliki HKI kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu invensi yang diberikan perlindungan dalam jangka waktu dan syarat tertentu.
HAKI DAN ALIH TEKNOLOGI 1. Perlindungan HKI untuk melindungi invensi Balitbangtan dari penyalahgunaan, terlepas itu akan didiseminasikan melalui jalur public domain atau komersialisasi. 2. Perlindungan HKI (PATEN dan PVT) menjamin adanya unsur kebaruan dari suatu penelitian. 3. Alih teknologi : adalah melibatkan dunia usaha dalam diseminasi inovasi. 4. Hal yang jadi perhatian dalam alih teknologi ini, kemampuan dunia usaha untuk menjangkau lebih banyak end user. Kerjasama Lisensi : a. Lisensi Eksklusif: Lisensi hanya diberikan kepada 1 mitra. b. Lisensi Non-Eksklusif: Lisensi hanya diberikan kepada beberapa mitra berdasarkan persetujuan pemilik invensi. Lisensi menghasilkan Royalti. Saat ini royalti disetorkan ke negara sebagai PNBP. Pemanfaatan Royalti di Kemtan diatur dalam Permentan 99/2013 sbb : 40 % inventor; 40% UK/UPT; 20 % Pengelola HKI KMK untuk izin penggunaan PNBP yang bersumber dari Royalti hasil alih teknologi telah terbit, dan pada TA 2014 akan mulai direalisasikan bagi satker dan pengelola HKI. Diajukan PMK untuk pemanfaatan royalti sebagai insentif bagi peneliti dan UK/UPT. TAHAPAN LISENSI BADAN LITBANG PERTANIAN 1. Teknologi dipromosikan, salah satunya melalui kegiatan Round Table Agroinovasi untuk menjaring kepeminatan dari dunia usaha. 2. Dunia Usaha mengajukan surat kepeminatan terhadap suatu teknologi kepada Kepala Badan Litbang Pertanian dengan disertai Company Profile dan dokumen pendukung lainnya dari perusahaan. 3. Atas persetujuan Kepala Badan, Balai PATP akan membentuk tim untuk melakukan evaluasi terhadap kelayakan perusahaan. 4. Balai PATP akan melakukan mediasi antara UK/UPT penghasil teknologi dengan pihak swasta/dunia usaha sampai terjadinya kesepakatan perjanjian kerjasama lisensi. 5. Setelah kedua belah pihak bersepakat, maka perjanjian kerjasama lisensi dapat ditandatangani dan dilaksanakan. PP No. 48/2012: Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian Pasal 2 (1): pengguna altek komersial dikenakan royalti Pasal 2 (2): royalti dihitung dari persentase terhadap hpp Pasal 2 (3): besaran royalti maksimum 10% Pasal 2 (4): diatur dengan Permentan Ketentuan Besaran Royalti Sesuai Permentan No. 99 Tahun 2013 15 No. Jenis Teknologi Eksklusif (%) Non Eksklusif (%) 1 Benih/bibit: 1. Benih/bibit Tanaman Hibrida 2. Benih/Bibit Tanaman Non Hibrida 3. Bibit Transgenik 4. Bibit Unggul Ternak
2 1,5 1 3 Pestisida: 1. Biopestisida 2. Pestisida Kimia 3. Atraktan 4. Zat Pengatur Tumbuh
2 3 3 3
1,5 2 2 1,5 16 No. Jenis Teknologi Eksklusif (%) Non Eksklusif (%) 4 Obat-obatan: 1. Produk Veteriner 2. Obat hewan 3. Obat lainnya
2 2 2
1 1 1 5 Teknologi Pengolahan: 1. Proses/Produk di Bidang Makanan 2. Proses/Produk di Bidang Minuman 3. Proses/Produk Lainnya
3 3 3
1,5 1,5 1,5 6 Perangkat Uji, Alat, dan Mesin Pertanian 1. Perangkat Uji 2. Perangkap (hama dan lainnya) 3. Alat Pertanian 4. Mesin-mesin dan Komponennya
2 4 4 4
1 2,5 2,5 2,5 Pemantauan Pelaksanaan Kerjasama Alih Teknologi Balitbangtan Teknologi yang sudah dilisensikan kepada dunia usaha perlu dilakukan pemantauan untuk melihat proses pengembangan teknologi tersebut oleh pihak lisensor Pemantauan dilakukan baik secara langsung dan tidak langsung Pemantauan/verifikasi secara langsung kepada pihak lisensor dilakukan minimal 1 kali dalam satu tahun yang dilaksanakan oleh Balai PATP bersama-sama dengan Tim Verifikator dari UK/UPT terkait teknologi Pemantauan tidak langsung dilakukan terhadap laporan perkembangan kerjasama yang diserahkan oleh lisensor setiap tahun 18 PERKEMBANGAN LISENSI BALITBANGTAN III 19 Perkembangan Kerjasama Lisensi Teknologi Badan Litbang Pertanian berdasarkan UK/UPT (s.d. Oktober 2014) 0 5 10 15 20 25 1 1 2 3 7 11 12 13 13 21 21 20 24 PROFIL INVENTOR DAN HKI BADAN LITBANG PERTANIAN 25 PROFIL INVENTOR DAN HKI BADAN LITBANG PERTANIAN 26 Indo Jarwo Transplanter 27 INISIATIF BARU KE DEPAN IV Menjalin komunikasi yang intensif antara dunia usaha dengan UK/UPT, mulai sejak perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan diseminasi MoU Balitbang dengan Dunia Usaha (Asosiasi, Kadin, Koperasi, serta PEMDA). Mengembangkan Inkubator Teknologi Balitbangtan dengan fasilitasi PT. AIM menyediakan pelayanan dan pendampingan bagi calon tenant yang akan memanfaatkan teknologi Badan Litbang Pertanian.
Menjadikan BPATP sebagai Badan Layanan Umum Kemtan, untuk keleluasaan dalam pengembangan sayap bisnis serta Optimalisasi pemanfaatan Asset Balitbangtan. Bekerjasama dengan PT AIM dan BPTP membangun outlet/ritel inovasi di level kabupaten ke bawah, sebagai penyedia stok inovasi dan perpanjangan tangan UPBS. Mimpi kita, kita punya jaringan outlet/Ritel semacam Indomaret untuk inovasi Balitbangtan Agro Inovasi Mart (AgrI-Mart) Kerjasama Balitbangtan, BPPSMP dengan dunia Usaha dalam membangun layanan Inovasi di tingkat petani. Menyediakan inovasi unggulan dan jasa konsultasi oleh penyuluh. Dalam jangka panjang tersambung dengan ipasar. Selain dapat membeli inovasi yang bersertifikat, petani dapat langsung berkonsultasi dengan penyuluh yang ada di Outlet. Dalam jangka panjang ini menjadi jaringan pemasaran produk petani ipasar Ke depan petani atau end-user dapat menggugat penghasil Inovasi, bila inovasinya tidak benar-benar unggul sebagaimana dipromosikan. Saat ini kita belum sepenuhnya membangun tool analisis untuk menilai standar mutu produk invensi Balitbangtan. Mengadopsi yang dikembangkan NASA dan Ristek kita akan kembangkan tool Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) Seberapa jauh layak didaftarkan HKI atau dikerjasamakan dengan dunia usaha. TERIMA KASIH