(Ringkasan) Krim Hidrokuinon

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

-RINGKASAN-

KRIM HIDROKUINON, TRETINOIN, DAN


ASAM GLIKOLAT


Formulasi dan Perhitungan Bahan
No. Nama Bahan
Jumlah
% (b/b) Tiap gram
Tiap 20
gram
(1 tube)
Tiap bets
(10.000 tube)
1 Hidrokuinon 2,5 25 mg 500 mg 5 kg
2 Tretinoin 0,1 10 mg 20 mg 200 g
3 Asam glikolat 5 50 mg 1 g 10 kg
4 KOH 5 50 mg 1 g 10 kg
5 Asam stearat 8 80 mg 1,6 g 16 kg
6 Setil alkohol 2 20 mg 400 mg 4 kg
7 Minyak kelapa 11,5 115 mg 2,3 g 23 kg
8 IPM 3 30 mg 600 mg 6 kg
9 Propilen glikol 10 100 mg 2 g 20 kg
10 Dimetikon 2 20 mg 400 mg 4 kg
11 Na metabisulfit 0,1 10 mg 20 mg 200 g
12 Metal paraben 0,018 1,8 mg 36 mg 360 g
13 Propil paraben 0,02 0,2 mg 4 mg 40 g
14 Na2EDTA 0,05 0,5 mg 1 mg 10 g
15 Aquadest Ad 100% Ad 1 gram 10,119 g 10,119 kg


Cara Pembuatan Sediaan Krim



Pengemasan
Evaluasi quality control
Tangki Utama
dengan Homogenizer
BASIS KRIM

Tretinoin

Tangki 6
Pencampuran
Hidrokuinon + Natrium
metabisulfit dalam
sejumlah aquadest

Tangki Utama
dengan Homogenizer
SEDIAAN KRIM LASMINE



Dialirkan ke
Dimasukkan
ke
Dialirkan ke
Tangki 5
Pencampuran Asam
glikolat + KOH dalam
sejumlah aquadest

Isopropil miristat
Tangki 3
Pencampuran Fase
Minyak
- Setil alkohol
- Minyak kelapa
- Dimetikon
Tangki 4
Pencampuran Fase Air
- Metil paraben
- Propil paraben
- Propilen glikol
- Na
2
EDTA
- Sebagian aquadest
Tangki Utama
dengan Homogenizer
Pencampuran dengan pengadukan
(2500 rpm) hingga terbentuk basis
krim yang dingin

Tangki 1
Asam stearat
Tangki 2
KOH dilarutkan
dalam sejumlah
aquadest
Tangki Pencampuran A
Pengadukan dengan
homogenizer (2500rpm)
hingga terjadi reaksi
penyabunan membentuk
basis emulsi
Dilebur hingga 70C Dipanaskan hingga 70C
Dialirkan ke Dialirkan ke
Dilebur hingga 70C Dipanaskan hingga 70C
Tangki Pencampuran B
Pengadukan dengan
homogenizer (2500rpm) hingga
membentuk basis emulsi
Dimasukkan
ke
PENETAPAN KADAR ZAT AKTIF DAN SEDIAAN
PK Hidrokuinon

1. Penyiapan sampel
Ditimbang kurang lebih 50 mg serbuk hidrokuinon dan dimasukkan dalam labu ukur
50 mL, kemudian dilarutkan dengan fase gerak (metanol-air 55:45), dan volume
dicukupkan hingga batas dengan menggunakan fase gerak, sehingga diperoleh larutan
dengan konsentrasi 1000 g/mL. Sebanyak 5 mL larutan diambil dan diencerkan di
dalam labu ukur 50 mL dengan menggunakan fase gerak sehingga diperoleh
konsentrasi larutan 100 g/mL.

2. Penyiapan larutan standar.
Sda, tapi menggunakan baku pembanding hidrokinon BPFI

3. Metode analisis
Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Sistem kromatografi:
Kolom : C
18
RP (25 cm x 4,6 mm)
Fase gerak : methanol : air (55:45)
Laju alir : 1,5 mL/menit
Detektor : UV 295 nm
Volume injeksi: 20 L





PK Tretinoin

1. Penyiapan larutan sampel dan standard
Ditimbang baik sampel tretinoin dan standar tretinoin USP sebanyak 50 mg dan
masing-masing dilarutkan dalam labu ukur 50 mL menggunakan metanol (HPLC
grade), sehingga diperoleh larutan 1000 g/mL.

2. Metode analisis
Menggunakan HPLC
Kolom : C
18
RP (25 cm x 4,6 mm)
Fase gerak : asetonitril : isopropil alkohol (50:50), pH diatur menjadi 5,0
menggunakan 1% asam orthofosfat
Laju alir : 1 mL/menit
Detektor : UV 280 nm
Volume injeksi : 10 L










PK Asam Glikolat

1. Penyiapan larutan sampel dan standard
Konsentrasi larutan sampel dan standar dibuat 50 ppm. Menggunakan sampel asam
glikolat dan standar asam glikolat USP. Penyiapan larutan sampel dan standar
ditimbang sejumlah serbuk asam glikolat, dan dilarutkan dalam fase gerak hingga
diperoleh konsentrasi 50 ppm. Laju alir ketika analisis adalah 1 ml/min.


2. Metode analisis
Menggunakan HPLC
Kolom : C18 RP 25 cm x 4,6 mm
Fase gerak : dapar fosfat pH 3-asetonitril (95:5 v/v)
Laju alir : 1 mL/menit
Detektor : UV 210 nm
Volume injeksi : 50 L










PK Sediaan Krim Hidrokuinon, Tretinoin dan Asam Glikolat
1. Penyiapan larutan standard
Preparasi larutan standar campuran hidrokuinon dan tretinoin dilakukan dengan
Masukkan 25 mg hidrokuinon standar dan 1 mg tretinoin standar dalam labu ukur 100
mL. Lalu cukupkan dengan asetonitril dan disaring dengan saringan membran.
Sehingga larutan memiliki konsentrasi 250 g/mL hidrokuinon dan 10 g/mL
tretinoin.

2. Penyiapan larutan sampel
Preparasi sampel dilakukan dengan melarutkan 1000 mg sampel yang setara dengan
25 mg hidrokuinon dan 1 mg tretinoin dalam 20 mL tetrahidrofuran. Campuran
diaduk selama 10-15 menit, lalu ditambahkan sedikit asetonitril. Larutan disonikasi
selama 20 menit dengan ultrasonikator. Setelah larut sempurna, volume dicukupkan
hingga 100 mL menggunakan asetonitril dan saring dengan saringan millipore.

3. Metode analisis
Menggunakan HPLC
Kolom : C
18
(4,6 mm x 150 mm)
Fase gerak : asetonitril:metanol (90:10)
Laju alir : 0,5 mL/menit
Detektor : UV 266 nm
Volume injeksi : 20 L











Evaluasi Sediaan Krim
1. Penampilan umum meliputi bentuk, warna dan bau
2. Penetapan kadar dengan menggunakan KCKT (dijelaskan diatas)
3. Penetapan pH dengan pHmeter Syarat 4,5-6,5
4. Ukuran partikel: menggunakan mikroskop optik. Persyaratan : tidak boleh lebih
dari 20 partikel yang memiliki diameter lebih besar dari 25 m, tidak boleh lebih dari
2 partikel yang memiliki diameter lebih besar dari 50 m dan tidak ada partikel yang
memiliki diameter lebih besar dari 90 m.
5. Uji viskositas dengan menggunakan viskometer brookfield
6. Homogenitas menentukan distribusi jumlah globul dalam sampel
7. Uji konsistensi menggunakan penetrometer, dinyatakan mudah tersebar apabila
memiliki nilai berkisar 100-1000 dyne/cm
2

8. Uji isi minimum mengecek bobot minimum yang dterima pasien , dicek pada 10
tube
9. Uji kebocoran Pengujian memenuhi syarat jika tidak ada satupun kebocoran
diamati dari 10 tube uji pertama, kebocoran yang diamati tidak lebih dari satu dari 30
tube yang diuji.
10. Uji Iritasi menggunakan metode draize (dengan menggunakan 4 ekor kelinci
albino) kelinci dicukur bulu punggungnya pada 4 tempat (2 di kanan dan 2 di kiri)
untuk krim yang berisi zat aktif dan kontrol. 0,5 gram sampel dioleskan pada bagian
punggung yang telah dicukur, lalu ditutup dengan kasa steril kemudian direkatkan
dengan plester lalu dibungkus dengan perban, dan dibiarkan selama 24 jam dan dicek
lagi setelah 72 jam.

Aturan Pakai Krim :
Krim dioleskan tipis dan merata 2 kali sehari pada daerah melasma setelah wajah
dibersihkan.
Peringatan :
Selama penggunaan krim, hindarkan kulit dari paparan sinar matahari.

PT. Dermatoceutical Nomor Pemeriksaan : 020/09-QC/2014
Jl. M.H Thamrin Blok C13 Tanggal Permohonan : 16 September 2014
Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Tanggal Pemeriksaan : 17 September 2014
Telp. 021-778899
SERTIFIKAT ANALISIS
031/09-QC/2014
Lasmine


Nama Produk : Lasmine


Bentuk Produk : Krim
No. Bets : C5091410L01
No.Reg : -
Tgl. Produksi : 15 September 2014
Tgl. Pemeriksaan : 17 September 2014
Tgl Kadaluwarsa : Juni 2017
No Persyaratan Hasil
1. Pemerian

berwarna putih, tidak berbau Sesuai
2. Identifikasi Hidrokuinon : Harus positif
Tretinoin : Harus positif
Sesuai
Sesuai
3. Evaluasi pH : 4,5 6,5
Ukuran partikel : 25 m
Viskositas : > 25.000 cps
Konsistensi : 100 dyne/cm
2

Homogenitas : Homogen
Volume terpindahkan : bobot bersih isi tidak kurang
dari 90%
Keseragaman bobot : menunjukkan keseragaman
Uji Kebocoran : tidak terjadi
Uji iritasi : tidak ada

5,7
25 m
37.000 cps
200 dyne/cm
2

Homogen
95%

Seragam
Tidak ada
Tidak ada

4. Penetapan
Kadar
Hidrokuinon :
Tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%

Tretinoin :
Tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%


99,13%


99,35%
Kesimpulan : Produk memenuhi persyaratan

Jakarta, 12 September 2014

Manager Pengawas Mutu Analis


R. Utami, S.Farm.Apt E. Gustiani, S.Farm.
Komposisi bahan :
Tiap gram mengandung
Hidrokuinon 25 mg
Tretinoin 1 mg

Sertifikat Analisis Hidrokuinon


PT. Sentosa
Jl. M.H Thamrin Blok C3
Lippo Cikarang, Bekasi 17550
Telp. 021-772211

SERTIFIKAT ANALISIS
020/09-QC/2014









Hasil analisis :
No Pemeriksaan Persyaratan Hasil
1. Pemerian Kristal jarum halus, putih Sesuai
2. Kelarutan Mudah larut dalam air, etanol dan eter Sesuai
3. Identifikasi Identifikasi A: FTIR Sesuai
Identifikasi B: KLT Sesuai
Identifikasi C: Spektrofotometri UV-Vis Sesuai
3. Jarak Lebur 172C-174C 0,10%
4. Kadar Tidak kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 100,5
% dihitung terhadap zat anhidrat
99,6%

Kesimpulan : Memenuhi persyaratan yang tertera pada monografi Farmakope Indonesia



Jakarta, 16 September 2014

Manager Pengawasan Mutu Analis

Wawan Arum

A, Kurniawan, S.Farm., Apt. T. Rumi, S.Farm., Apt.





Bahan Baku : Hidrokuinon
No. Batch :10F23-B05-265570
Pemasok : Fagron
Tanggal Pembuatan : 9 Juli 2014
Daluarsa : 7 Juli 2019
Tanggal Penerimaan : 15 September 2014
Tanggal Pemeriksaan : 15 September 2014

Sertifikat Analisis Tretinoin

PT. Sentosa
Jl. M.H Thamrin Blok C3
Lippo Cikarang, Bekasi 17550
Telp. 021-772211

SERTIFIKAT ANALISIS
020/09-QC/2014









Hasil analisis :
No Pemeriksaan Persyaratan Hasil
1. Pemerian Kristal berwarna kuning, berbau khas Sesuai
2. Kelarutan Larut dalam dimetil sulfoksida, mudah larut dalam
PEG 400, oktanol dan etanol, praktis tidak larut
dalam air, minyak mineral dan gliserin.
Sesuai
3. Susut
Pengeringan
Tidak lebih dari 0,5% 0,10%
4. Kadar Tidak kurang dari 97,0 % dan tidak lebih dari 103,0
% dihitung terhadap zat anhidrat
99,4%

Kesimpulan : Memenuhi persyaratan yang tertera pada monografi Farmakope Indonesia


Jakarta, 16 September 2014

Manager Pengawasan Mutu Analis

Uut Gust

R. U. Muris, S.Farm., Apt. E. Gustiani, S.Farm., Apt.






Bahan Baku : Tretinoin (Asam Retinoat)
No. Batch : 20110128
Pemasok : Lanospharma
Tanggal Pembuatan : 28 Juli 2014
Daluarsa : 27 Juli 2019
Tanggal Penerimaan : 15 September 2014
Tanggal Pemeriksaan : 15 September 2014

Sertifikat Analisis Asam Glikolat
PT. Sentosa
Jl. M.H Thamrin Blok C3
Lippo Cikarang, Bekasi 17550
Telp. 021-772211

SERTIFIKAT ANALISIS
020/09-QC/2014










Hasil analisis :
No Pemeriksaan Persyaratan Hasil
1. Pemerian Kristal putih Sesuai
2. Kelarutan Dapat larut dalam air, metanol, etanol dan aseton Sesuai
3. Kadar Tidak kurang dari 90,0% 99,6%

Kesimpulan : Memenuhi persyaratan yang tertera pada monografi Farmakope Indonesia

Jakarta, 17 September 2014
Manager Pengawasan Mutu Analis
Jona Saki
M. R. Jonathan, S.Farm., Apt. Sakinah, S.Farm., Apt.







Bahan Baku : Asam Glikolat
No. Batch : 20130925
Pemasok : Haihang Industry
Tanggal Pembuatan : 15 Juli 2014
Daluarsa : 14 Juli 2019
Tanggal Penerimaan : 16 September 2014
Tanggal Pemeriksaan : 16 September 2014

Informasi Minimal yg Harus dicantumkan pada penandaan :
1. Nama obat
2. Bentuk sediaan
3. Besar kemasan (unit)
4. Nama dan kekuatan zat aktif
5. Nama dan alamat pendaftar
6. Nama dan alamat produsen
7. Nama dan alamat pemberi lisensi
8. Cara pemberian
9. Nomor izin edar
10. Nomor bets
11. Tanggal produksi
12. Batas kadaluarsa
13. Indikasi
14. Posologi
15. Kontraindikasi
16. Efek samping
17. Interaksi obat
18. Peringtan-perhatian
19. Peringatan khusus, misalnya :
harus dengan resep dokter
Tanda peringatan (P.No. 1 No. 6)
bersumber babi/bersinggungan)
Kandungan alkohol
20. Cara penyimpanan obat (termasuk cara penyimpanan setelah rekonstruksi)
21. Penandaan khusus
Harga eceran tertinggi (HET)
Logo golongan obat (obat keras/bebes terbatas/bebas)



Pembekuan/Pembatalan Izin Edar dilakukan jika :
a) Tidak melaksanakan kewajiban :
Pendaftar wajib memproduksi atau mengimpor dan mengedarkan obt yg telah
memiliki izin edar selambat-lambatnya satu tahun setelah tanggal persetujuan
dikeluarkan.
Pelaksanaan kewajiban harus dilaporkan dengan menyerahkan kemasan siap
edar kepada Kepala BPOM
b) Selama 12 bulan berturut-turut tidak diprodusi / diimpor, dan diedarkan
c) Izin industri farmasi pemilik izin edar dicabut
d) Pemilik izin edar melakukan pelanggaran dibidang produksi dan atau distribusi obat.

Anda mungkin juga menyukai