Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dengan kejadian keputihan pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dan kejadian keputihan serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keputihan. Metode penelitian yang digunakan adalah stud
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
327 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dengan kejadian keputihan pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dan kejadian keputihan serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keputihan. Metode penelitian yang digunakan adalah stud
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dengan kejadian keputihan pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dan kejadian keputihan serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keputihan. Metode penelitian yang digunakan adalah stud
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dengan kejadian keputihan pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan celana jeans dan kejadian keputihan serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keputihan. Metode penelitian yang digunakan adalah stud
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12
HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN CELANA
KETAT (J EANS) DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN
(FLUOR ALBUS) PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG OLEH : RIZKY FADILAH M.ALI (08060016) Seminar Proposal Skripsi
Latar belakang Penggunaan celana ketat (jeans) Pendahuluan Keputihan Daerah perineal lembab dan hangat PH vagina >4,2 Pertumbuhan jamur meningkat Usia 19-24 yang mengalami keputihan sebanyak 18,97% 8 dari 20 mahasiswi FIKES menggunakan celana jeans Peran perawat : memberikan edukasi pada masyarakat tentang akibat penggunaan celana ketat (jeans) Rumusan masalah Adakah Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang ? Tujuan Tujuan Umum Mengetahui hubungan frekuensi dan penggunaan celana ketat (jeans) terhadap kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan Khusus Mengetahui frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang. Mengetahui kejadian keputihan (fluor albus) yang terjadi pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang. Menganalisa hubungan frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) terhadap kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang. Tinjauan Pustaka Keputihan (Fluor Albus) Menurut dr. Sugi Suhandi (2009), spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan (fluor albus) adalah cairan bukan darah yang berlebihan yang keluar dari vagina.
Penyebab Patologis 1. Infeksi 2. Benda asing 3. Neoplasma 4. Iritasi 5. Penggunaan celana dalam yang tidak menyerap keringat 6. Penggunaan celana panjang ketat 7. Penggunaan deodoran vagina 8. Asupan gizi 9. Personal hygiene 10. Life style
Cont.. Penggunaan celana jeans Celana panjang yang ketat menyebabkan keputihan (fluor albus) karena merupakan penghalang terhadap udara yang berada di sekitar daerah genetalia dan merupakan perangkap keringat pada daerah selangkangan.
Lapisan jeans yang tebal dan berpori-pori rapat menimbulkan panas saat berjalan karena gesekan kainnya.
Bila pemakaian jeans digabungkan dengan celana nilon dibawahnya, efeknya sangat membahayakan (Clayton, 1986). Gejala klinis : gatal, rasa terbakar, kemerahan, nyeri saat berkemih, Keluar cairan berlebihan dari vagina, dan berbau amis. Diagnosa : jumlah banyak, warnanya seperti susu basi, cairannya mengandung leukosit yang berwarna kekuning-kuningan sampai hijau, disertai rasa gatal, pedih, terkadang berbau amis dan berbau busuk. Komplikasi : Infeksi alat-alat genetalia
Cont.. Kerangka Konsep dan Hipotesis Kerangka Konsep : BAB 3 new.docx
Hipotesis : H0 : Tidak ada hubungan antara frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang H1 : Ada hubungan antara frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Metodologi Penelitian 1. Desain Penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara case control 2. Populasi, sampel, dan sampling Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi FIKES UMM sebanyak 1189 orang. Pada penelitian ini peniliti mengambil sampel responden sejumlah 58 orang menggunakan random sampling dan dihitung dengan rumus case control. 3. Varibel Penelitian Dependen : Keputihan Independen : Frekuensi Penggunaan celena ketat (jeans) 4. Waktu dan tempat penelitian Penelitian akan dilaksanakan dari tangal 27 Desember 2011 15 Januari 2012 di Kampus II Universtias Muhammdiyah Malang
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala data Skoring Independen : Frekuensi penggunaan Celana ketat ( jeans) Frekuensi pengguna celana ketat (jeans) dalam menggunakan celana ketat (jeans) dalam satu minggu. Pengunaan celana yang terbuat dari bahan jeans yang digunakan dalam 6 minggu terakhir. Kuesioner Interval Tidak menggunakan = 0 1kali seminggu = 1 2kali seminggu = 2 Dst Dependen Keputihan (fluor albus) Adanya keluhan keluarnya cairan bukan darah yang berlebihan melalui dinding vagina dengan konsistensi jumlah (lebih dari 10 cc), bau amis, dan warna hijau kekuning- kuningan atau seperti susu. 1.Keluarnya cairan bukan darah dengan konsistensi jumlah (lebih dari 10 cc), bau amis, dan warna hijau kekuning- kuningan atau seperti susu. 2.Merasa gatal di daerah vagina sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. 3.Telah mengalami keluhan- keluhan yang telah disebutkan di atas selama satu bulan terakhir. Kuesioner Nominal Ya = 1 Tidak = 0 Keputihan : jika hasil skor 1 Definisi operasional Pengumpulan data : o Prosedur administratif o Kuisioner : KUISIONER.docx Analisa data : o Univariat o Bivariat : uji T dan odd ratio