Ringkasan Filsafat Ilmu
Ringkasan Filsafat Ilmu
Ringkasan Filsafat Ilmu
FILSAFAT ILMU
( Karangan : Prof.Dr.Amsal Bakhtiar,M.A )
Disusun Oleh :
ARIANTY HASIM, S.Kel
NIM : 211290004
Immanuel Kant (1724 1804 M), mengatakan bahwa filsafat itu ilmu dasar segala
pengetahuan, yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu :
1. Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
2. Apakah yang boleh kita kerjakan ? (dijawab oleh etika/norma)
kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Dalam arti luas
berarti semua kehadiran internasional objek dalam subjek.
Pengetahuan yang dimiliki manusia ada 4, yaitu :
a. Pengetahuan biasa, yakni dalam ilmu filsafat disebut common sense/ good sense
b. Pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science
c. Pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat
kontemplatif dan spekulatif
d. Pengetahuan Agama, yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya.
Empirisme
Manusia memperoleh pengetahuan dari pengalamannya
Rasionalisme
Menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan
Intuisi
Suatu pengetahuan yang langsung, mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi
wahyu
Pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantaraan para nabi
C. Ukuran Kebenaran
Teori yang menjelaskan kebenaran epistemologisadalah sebagai berikut :
1. Teori korespondensi
Kebenaran atau keadaan benar itu apabila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud
oleh suatau pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan atau
pendapat tersebut.
2. Teori koherensi tentang kebenaran
Kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain,
yaitu fakta atau realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri.
3. Teori pragmatisme tentang kebenaran
Menurut filsafat ini benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori semata-mata
tergantung pada azas manfaat.
ilmu-ilmu matematis, ilmu alam,metafisika, ilmu politik dan terakhir yurisprudensi dan
teologi dialektis
Al-Ghazali secara filosofis membagi ilmu kedalam ilmu syar-iyyah dan ilmu aqliyyah.
Dr.Muhammad Al-Bahi membagi ilmu dari segi sumbernya yaitu : ilmu yang bersumber
dari Tuhan, dan ilmu yang bersumber dari manusia.
bagaimanakah kita
- Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada
orang lain.
5. Agnostisisme
Paha mini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda, baik
hakikat materi ataupun hakikat ruhani.
B. Epistemology
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat
dan
lingkup
pengetahuan,
pengandaian-pengandaian,
dan
dasar-dasarnya
serta
Pengetahuanyang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain-lain mempunyai
metode tersendiri dalam teori pengetahuan, diantaranya adalah :
1. Metode induktif
Yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi
disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebiih umum.
2. Metode deduktif
Yaitu suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut
dalam suatu system pernyataan yang runtut.
3. Metode positivisme
Berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, dan yang positif.
4. Metode kontemplatif
Mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh
pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda harusnya
dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.
5. Metode dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode Tanya jawab untuk mencapai
kejernihan filsafat. Namun plato mengartikannya diskusi logika.
Dalam bidang filsafat, Descartes mewariskan suatu metode berpikir yang menjadi
landasan berpikir dalam ilmu pengetahuan modern. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu
memang benar
2. Memilah-milah
masalah
menjadi
bagian-bagian
terkecil
untuk
mempermudah
penyelesaian
3. Berpikir runtut dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk mencapai
ke hal yang paling rumit.
C. Aksiologi
Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, penulis akan menguraikan
beberapa defenisi tentang aksiologi, di antaranya :
1. Aksiologi berasal dari kata axios (yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti
teori. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai
2. Aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh
3. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam 3 bagian, yaitu :
B. Matematika
Penalaran ilmiah menyadarkan kita kepada proses logika deduktif dan logika induktif.
Matematika mempunyai peranan penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika
mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif.
1. Matematika sebagai bahasa
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian
pernyataan yang ingin kita sampaikan.
2. Matematika sebagai sarana berfikir deduktif.
Matematika merupakan ilmu deduktif. Nama deduktif diperoleh karena penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi tidak didasari oleh pengalaman seperti halnya yang
terdapat dalam ilmu-ilmu empirik, melaiankan didasari atas deduksi-deduksi.
3. Matematika untuk ilmu alam dan ilmu sosial.
C. Statistik
Statistik kadang diberi pengertian sebagai data statistik, yaitu kumpulan bahan
keterangan berupa angka atau bilangan. Kadang juga dimaksudkan sebagai metode statistik,
yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau
mengatur, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan
bahan keterangan yang berupa angka atau dapat memberikan pengertian makna tertentu.
Peranan statistika dalam tahap-tahap metode keilmuan :
1. Observasi
ILmuwan melakukan observasi mengenai apa yang terjadi, mengumpulkan dan
mempelajari fakta yang berhubungan dengan masalah yang sedang diselidikinya.
2. Hipotesis
Untuk menerpakan fakta yang sudah diobservasi, dugaan yang sudah ada dirumuskan
dalam sebuah hipotesis atau teori.
3. Ramalan
Ramalam bukan berarti menuju hari depan, melainkan menduga apa yang akan terjadi
berdasarkan syarat-syarat tertentu.
4. Pengujian kebenaran
Ilmuwan
lalu
mengumpulakn
fakta
untuk
menguji
kebenaran
ramalanyang
D. Logika
Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Karena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti
setengah tidak boleh lebih besar daripada satu.
tidak hanya
diyakini oleh para ilmuwan dan agamawan, maka harapan kehidupan kedepan akan lebih
cerah dan sentosa. Tentu saja pemikiran-pemikiran seperti ini perlu dukungan dari berbagai
pihak untuk terwujudnya masa depan yang cerah dan harmonis.