Padatan Ionik Dan Logam PDF
Padatan Ionik Dan Logam PDF
Padatan Ionik Dan Logam PDF
Overview
1. Model padatan struktur terjejal
2. Struktur ionik
- Oksida logam dan oksida campuran
- Logam dan alloy
- Metalloid (semi-logam)
- sifat magnit
3. Energitika ikatan ionik
- Energi kisi dan siklus Born-Haber
- kontribusi coulomb terhadap entalpi kisi
- konsekuensi dari entalpi kisi
Koordinasi Polihedra
Bayangkan koordinasi dari anion pada
atom pusat
Halite
Na
Cl
Cl
Cl
Cl
Koordinasi Polihedra
Dapat berlaku kebalikannya,
tapi umumnya
dipilih kation
Na
Na Cl
Na
Na
Koordinasi polihedra
Radius Ratio: RC/RA = 1.0
Bola-bola seukuran
diletakkan terjejal
atau Closest Packed
Hexagonal array:
6 tetangga terdekat
pada satu bidang
Perhatikan lubang di mana
atom-atom lapisan
berikutnya akan diletakkan.
Terdapat 2 posisi yang
sama:
Tipe 1
Tipe 2
Susunan terjejal
Tambahkan lapisan
berikutnya (merah)
-Atom merah hanya dapat
diletakkan di satu tipe
celah
-Kedua tipe celah tsb
identik dan atom merah
hanya dapat diletakkan di
atas satu tipe celah saja.
-Begitu satu atom merah
diletakkan, atom merah
lainnya hanya dapat
diletakkan di celah tipe tsb.
-Dalam kasus ini dipilih
celah tipe 2.
Lapisan ketiga ??
Celah lapisan ketiga
sekrang berbeda!
Sebut lapisan 1 =
posisi A
Lapisan 2 = posisi B
(terserah celah
mana yg dipilih)
Lapisn 3 sekarang
dapat mengisi
posisi tipe A
(langsung di atas
atom kuning) ATAU
tipe directly above
yellow atoms) or
posisi C (di atas
lubang pada
lapisan A dan B)
Susunan terjejal
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Jika menempati posisi
tipe A, urutan lapisan
menjadi A-B-A-B dan
membentuk susunan
terjejal heksagonal
atau hexagonal closest
packed structure
(HCP)
Bilangan koordinasi
(tetangga terdekat yg
menempel) = 12
6 koplanar
3 di atas bidang
3 di bawah bidang
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Jika menempati posisi
tipe A, urutan lapisan
menjadi A-B-A-B dan
membentuk
susunan terjejal
heksagonal atau
hexagonal closest
packed structure
(HCP)
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Jika menempati
posisi tipe A,
urutan lapisan
menjadi A-B-A-B
dan membentuk
susunan terjejal
heksagonal atau
hexagonal closest
packed structure
(HCP)
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Jika menempati posisi
tipe A, urutan lapisan
menjadi A-B-A-B dan
membentuk
susunan terjejal
heksagonal atau
hexagonal closest
packed structure
(HCP)
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Jika menempati
posisi tipe A,
urutan lapisan
menjadi A-B-A-B
dan membentuk
susunan terjejal
heksagonal atau
hexagonal closest
packed structure
(HCP)
Perhatikan: lapisan
atom paling atas
langsung berada
di atas lapisan
atom plaing
bawah
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Unit sel
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Unit sel
Susunan Terjejal
Third layer:
Unit cell
Susunan Terjejal
Third layer:
Unit cell
Susunan Terjejal
Third layer:
Pemandangan dari
atas menunjukkan
unit sel
hexagonal
Susunan Terjejal
Third layer:
Pemandangan dari
atas menunjukkan
unit sel
hexagonal
Heksagonal terjejal
Susunan Terjejal
Alternatif lain:
Kita dapat
meletakkan lapisan
etiga pada posisi
tipe C (di atas
lubang pada kedua
lapisan A dan B)
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi
tipe C, urutan
lapisan menjadi
A-B-C-A-B-C dan
membentuk
struktur kubus
terjejal atau
cubic closest
packed structure
(CCP)
Lapisan atom biru
sekarang berada
pada posisi di atas
lubang antara atom di
lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi
tipe C, urutan
lapisan menjadi
A-B-C-A-B-C
dan membentuk
struktur kubus
terjejal atau
cubic closest
packed
structure (CCP)
Lapisan atom biru
sekarang berada
pada posisi di atas
lubang antara atom
di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi
tipe C, urutan
lapisan menjadi
A-B-C-A-B-C
dan membentuk
struktur kubus
terjejal atau
cubic closest
packed
structure (CCP)
Lapisan atom biru
sekarang berada
pada posisi di atas
lubang antara atom
di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi
tipe C, urutan
lapisan menjadi
A-B-C-A-B-C
dan membentuk
struktur kubus
terjejal atau
cubic closest
packed
structure (CCP)
Lapisan atom biru
sekarang berada
pada posisi di atas
lubang antara atom
di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi
tipe C, urutan
lapisan menjadi
A-B-C-A-B-C
dan membentuk
struktur kubus
terjejal atau
cubic closest
packed
structure (CCP)
Lapisan atom biru
sekarang berada
pada posisi di atas
lubang antara atom
di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Susunan Terjejal
Pemandangan dari
sisi yang sama
menunjukkan
bahwa hasil dari
A-layer
susunan tersebut
adalah kubus
pusat muka facecentered cubic. C-layer
Ukuran atom
diciutkan untuk
B-layer
membantu dalam
visualisasi struktur
A-layer
Susunan Terjejal
Rotasi ke arah
pandangan atas
(top view)
Susunan Terjejal
Rotasi ke arah
pandangan atas
(top view)
Susunan Terjejal
Kita melihat pada
lapisan kuning A
di atas, dengan
lapisan biru C di
tengah lalu
lapisan merah B
dan lapisan
kuning A di
bawah lagi.
A
C
Kubus terjejal
(PUSAT)
(MUKA)
(TEPI)
(SUDUT)
Lubang interstisial
tetrahedral
oktahedral
Geometri kristal
Nikel arsenida
Perovsikte
Rock salt
Rutile
Sphalerite
(Zinc blende)
Wurtzite
ZnS (wurtzite)
Rutile TiO2
CaF2
Anion tersusun
dalam bentuk
FCC
Anion tersusun
dalam bentuk
SC/primitif
Kation mengisi
lubang tetrahedral
Kation mengisi
lubang oktahedral
Kation mengisi
pusat kubus
SC
Cl-
Karena soikiometri
kation:anion = 1:1,
4 Na+ ion masuk ke dalam sel
artinya: semua lb oktahedral
terisi!
Koordinasi 6:6!
Na+
Na+
Cl-
S2Zn2+
Koordinasi 4:4!
ClCs+
Koordinasi 8:8!
Sehingga ..
Susunan terjejal dari anion dan kation:
Bila kation kecil
Anion tersusun
dalam bentuk
SC/primitif
Anion tersusun
dalam bentuk
FCC
Kation mengisi
lubang tetrahedral
Kation mengisi
lubang oktahedral
e.g. NaCl
e.g. ZnS
Kation mengisi
pusat kubus
Ikatan logam
Ikatan ionik
Ikatan kovalen
Interaksi Van der Waals
Alloy???
ALLOY
Definisi: Paduan dua logam atau lebih Tujuan: untuk
meningkatkan kualitas logam seperti kekuatan,
kekerasan dan daya tahan terhadap korosi
Contoh:
Perunggu paduan dari tembaga (Cu) dan Timah
(Sn), biasanya Sn < 20%
Kegunaan:
Alat-alat berat, perkakas rumah tangga, restorasi gigi
Proses: Logam-logam dicampurkan dalam keadaan
cair (liquid), T >1000oC kemudian dibiarkan mengeras
(solidifikasi) pada suhu yang lebih rendah
JENIS-JENIS ALLOY
1. Binary alloy alloy yang dibentuk dari 2
jenis logam
2. Solid solution alloy
a. Substitusional solid solution ada
syarat2nya lihat di Atkins&Shriver
b. Interstisial solid solution dari nonlogam (H,
B, C, N)
c. Campuran logam-logam (MgZn2, Cu3Au)
3. Eutectic alloy
Solid solution
Bila 2 logam pembentuk alloy bercampur
sempurna membentuk larutan yang homogen
Bila diamati dengan mikroskop: hanya terlihat
satu tipe kristal, seperti pada logam murni
Sifat solid solution mirip dengan logam murni,
kecuali:
Lebih kuat
Kurang menghantarkan listrik
Eutectic Alloy
Kedua logam pembentuk alloy bercampur
dengan baik ketika berada dalam keadan
cair
TAPI tidak saling melarutkan ketika
berada dalam keadaan padat
Diamati dengan mikroskop: terlihat dua
lapisan logam yang dapat dibedakan
Diagaram Eutectic
Eutictic Alloy
Sifat-sifat padatan
Sifat-sifat mekanik
Sifat listrik
Sifat-sifat padatan
Magnetic Properties
CrO2, Fe3O4 for recording technology
Magnetite Fe3O4
Optical Properties
Pigments, e.g. TiO2 in paints
Phosphors, e.g. Eu3+ in Y2O3 is red on TV
Lasers, e.g. Cr3+ in Al2O3 is ruby
Frequency-doubling of light, e.g. LiNbO3
Catalysts
Zeolite ZSM-5 (an aluminosilicate)
Petroleum refining - methanol octane
Sensors
Oxygen sensor, e.g. ZrO2/CaO solid solution
Energi Kisi
Bagaimana menghitung entalpi kisi?
Entalpi kisi ditentukan melalui entalpi data
menggunakan siklus Born-Haber
Entalpi standar dekomposisi senyawa
menjadi unsur-unsurnya = - entalpi standar
pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya
Entalpi pembentukan kisi = - entalpi kisi
SIKLUS BORN-HABER
UNTUK
NATRIUM KLORIDA
kJ
+800
+700
+600
+500
+400
+300
+200
+100
0
HNa= +107kJmol-1
-100
-200
-300
-400
Atomisation of sodium
kJ
+800
+700
+600
+500
+400
+300
Na(g) + Cl(g)
+200
+100
0
HCl = +121kJmol-1
-100
-200
-300
-400
Atomisation of chlorine
kJ
+800
Na+(g) + Cl(g)
+700
+600
+500
+400
HNa+ = +502kJmol-1
+300
Na(g) + Cl(g)
+200
+100
0
-100
-200
-300
-400
kJ
+800
Na+(g) + Cl(g)
+700
+600
HCl - = -355kJmol-1
+500
+400
Na+(g) + Cl-(g)
+300
Na(g) + Cl(g)
+200
+100
0
- e-
-100
-200
-300
-400
kJ
+800
+700
Na+(g) + Cl(g)
+600
+500
+400
Na+(g) + Cl-(g)
+300
Na(g) + Cl(g)
+200
+100
0
-100
Hf = -411kJmol-1
-200
-300
-400
NaCl(s)
kJ
Siklus Born-Haber
HNa + HCl + HNa+
(-) Cl- (-) Hf + L = 0
+800
Na (g) + Cl(g)
+
+700
+600
+500
+400
Na (g) + Cl (g)
+
+300
Na(g) + Cl(g)
HL = - HU
= - 786 kJmol-1
+200
+100
0
-100
-200
HU =- 786 kJmol-1
-300
-400
NaCl(s)
Tetapan Madelung
Kontribusi coloumb terhadap entalpi kisi
- Untuk menghitung entalpi kisi dari
padatan ionik kita harus memperhitungkan
beberapa kontribusi kepada energinya,
termasuk tarikan dan tolakan antar ion-ion.
Tugas: Baca tentang tetapan Madelung di
buku Cotton dan pelajari latihan soalnya.
latihan
1. Berapakah jumlah atom dalam satu unit sel
pada FCC, BCC, HCP?
2. Ramalkan struktur geometri, bilangan koordinasi
dan posisi kation dan anion dalam CaF2. kunci:
tentukan rasio jari-jari ion!
3. Apakah alloy itu? Bagaimana alloy dapat
terbentuk?
4. Gambarkan siklus Born-Haber dari
pembentukan MgCl2(s) dari unsur-unsurnya. Bila
diketahui entalpi dari masing-masing proses,
tentukan entalpi kisi dari MgCl2